(Makalah) Ajaran Tentang Dogma Kristologi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Azwan
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AJARAN TENTANG DOGMA KRISTOLOGI Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama Kristen Dosen Pengampu : Drs. Moh. Nuh HS, M.Ag



Disusun oleh :



Akhmad Naufal Hafiz



11190321000028



Vinanda Febriani



11190321000029



Ahmad Rofiqi



11190321000038



PRODI STUDI AGAMA AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua berupa ilmu dan amal. Berkat rahmat dan karunia-nya pula, kami selaku penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Agama Kristen dengan judul “Ajaran tentang Dogma Kristologi”, yang insyaallah sekiranya dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca. Terimakasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Agama Kristen, Bapak Drs. Moh. Nuh HS, M.Ag yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau, mungkin kami selaku penyusun tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan benar. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan masukan dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua.



Depok, 13 April 2021



Tim Penyusun



2



DAFTAR ISI



Kata pengantar .......................................................................................................... 2 Daftar isi .................................................................................................................... 3



BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 5 1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 5



BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... A. KRISTOLOGI : Batasan dan Problema kajiannya ................................. 6 B. DASAR DOGMA KRISTOLOGI DALAM AL-KITAB ...................... 7 C. MAKNA PEMBERITAAN / SABDA YESUS ....................................... 8 D. MAKNA KARYA YESUS...................................................................... 10 E. YESUS SEBAGAI FIRMAN DALAM DAGING.................................. 11 F. MAKNA KETUHANAN YESUS ........................................................... 12 G. MAKNA YESUS KRISTUS DALAM GEREJA.................................... 14 H. MAKNA YESUS DALAM KEHIDUPAN UMAT KRISTIANI ........... 15 I. MUKJIZAT.............................................................................................. 17 J. PENYALIBAN ........................................................................................ 18 K. KEBANGKITAN .................................................................................... 20



BAB III PENUTUP ............................................................................................... Kesimpulan .............................................................................................................. 25 Saran ........................................................................................................................ 25 Daftar Pustaka .......................................................................................................... 26



3



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah Kristologi adalah ilmu pengetahuan tentang Kristus, tetapi lebih tepatnya lagi bahwa Kristologi adalah teologi tentang Kristus. Kristologi dimaksudkan untuk merenungkan, situasi dan mengutarakan keyakinan beriman orang percaya (Kristen) bahwa Yesus dari Nazaret adalah Kristus dan Tuhan. ' Nama "Kristus" penghargaan nama diri dari Yesus, melainkan penghargaan yang menunjukkan fungsi dan peran Yesus di dalam sejarah penyelamatan, Kristus adalah Yesus yang menyandang gelar sebagai Tuhan, Mesias dan Anak Allah, di mana Dia yang berperan dalam keselamatan dan pengampunan dosa serta memberdayakan orang percaya setelah apa yang dia lakukan selama masa hidup-nya di dunia melaksanakan misi Allah atas dunia. Makalah ini akan membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Yesus mulai dari gelar-gelar Yesus, karya-karya Kristus dan juga pekerjaan Kristus dalam sejarah Penyelamatan.prinsipnya Alkitab memberikan pernyataan tegas bahwa penderitaan manusia adalah salah satu kerugian logis dari masuknya dosa ke dalam sejarah kehidupannya. Selama masalah dosa belum terselesaikan secara tuntas maka penderitaan itupun akan tetap setia mengiringi kehidupan manusia. Oleh karena dosa lahirlah kompleksitas penderitaan yang berkelanjutan sementara Yesus Kristus dalam wujud manusia adalah demi dosa, sehingga la mengambil bagian dan turut menjalani segala pergumulan dan penderitaan kelemahankelemahan yang kelemahan manusia. Di dalam kitab-kitab Injil dari berbagai pokok yang memberi konfirmasi bahwa kehadiran Yesus Kristus di dunia adalah dalam wujud manusia seutuhnya. Kesaksian Injil dibuktikan bahwa Kristus memiliki rangkaian silsilah kekelan manusiawi (Mat, mengalami proses perkembangan secara normal, menjalani proses persalinan atau kelahiran dari seorang wanita secara wajar, mengalami pertumbuhan fisik dari usia dini mengarah ke usia dewasa secara nomal, perkembangan mental, psikologi bahkan psikoseksual secara wajar, dan sebagainya. Keberadaan kemanusiaan-Nya memungkinkan la mempunyai keterbatasan dan kelemahan,perasaan lapar, rasa haus, penderitaan baik lahir maupun batin yang begitu serius dan pada akhirnya mengalami kematian . Jauh sebelum kelahiran-Nya telah dinubuatkan bahwa la akan mengalami penderitaan dan kesengsaraan yang luar biasa 4



1.2. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang diatas, adapun rumusan masalahnya adalah : 1. Apa itu Kristologi ? Berapa jauh batasan dan problema kajiannya ? 2. Apa saja dasar Dogma Kristologi dalam Al-Kitab ? 3. Apa yang dimaksud dengan Makna Perberitaan / Sabda Yesus ? 4. Apa makna karya Yesus ? 5. Apa yang dimaksud Yesus sebagai firman dalam daging ? 6. Apa makna ketuhanan Yesus ? 7. Apa makna Yesus kristus dalam gereja ? 8. Apa makna Yesus dalam kehidupan umat Kristiani ? 9. Apa saja Mukjizat-nya ? 10. Bagaimana Yesus ketika di salib ? 11. Bagaimana Yesus ketika dibangkitkan ?



1.3. Tujuan Penulisan Makalah Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk 1. Mengetahui apa itu Kristologi, Serta mengetahui berapa jauh batasan dan problema kajiannya 2. Mengetahui apa saja dasar Dogma Kristologi dalam Al-Kitab 3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Makna Perberitaan / Sabda Yesus 4. Mengetahui makna karya Yesus 5. Mengetahui apa yang dimaksud Yesus sebagai firman dalam daging 6. Mengetahui apa makna ketuhanan Yesus 7. Mengetahui apa makna Yesus kristus dalam gereja 8. Mengetahui apa makna Yesus dalam kehidupan umat Kristiani 9. Mengetahui apa saja Mukjizat-nya 10. Mengetahui bagaimana Yesus ketika di salib 11. Mengetahui bagaimana Yesus ketika dibangkitkan 12. Menambah wawasan kita dalam mata kuliah Agama Kristen



5



BAB II PEMBAHASAN



A. KRISTOLOGI : Batasan dan Problema kajiannya Kristologi merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Yunani yakni Kristos dan Logos. Kristos artinya yang diurapi dan logos artinya kata, ilmu, refleksi atau pembicaraan sistematis. Secara etimologis Kristologi berarti ilmu tentang Kristus; atau logos tentang Yesus Kristus, Sabda Allah yang menjadi manusia. Kristologi adalah sebuah pembicaraan, refleksi sistematis-kritis tentang Kristus, Dia yang diurapi Allah. W. Pannenberg mendeskripsikan Kristologi sebagai ilmu yang “berkaitan dengan atau yang menunjukkan Yesus sebagai basis pengakuan (confession) dan iman (faith) bahwa Dia adalah Kristus dari Allah.” Kata “Kristus” sendiri sebenarnya bukan bagian dari nama diri Yesus, melainkan sebuah “gelar” yang diberikan kepadanya. “Christos” adalah kata Yunani, terjemahan dari kata Ibrani Messiah yang artinya “dia yang diurapi”. Dalam tradisi Israel, raja-raja diurapi oleh Allah sebagai tanda bahwa mereka diangkat Allah menjadi pemimpin bangsa Israel. Selain itu para nabi diurapi Roh Kudus untuk mewartakan Sabda Allah dan kehendak Allah kepada umat Israel. Menurut W. Pannenberg, ada dua tugas utama Kristologi. Pertama, menetapkan bahwa pemahaman yang benar tentang peran Yesus dalam sejarahNya, yaitu bahwa dalam dan melalui Yesus, Allah diwahyukan, dinyatakan kepada dunia dan manusia. Kedua, Kristologi bertugas menetapkan pemahaman iman yang benar tentang Yesus sebagai Allah dan perananNya sebagai penyelamat sebagaimana yang diimani dan diwartakan oleh Gereja Perdana. Tugas pertama Kristologi berkaitan dengan dimensi historis Yesus dan tugas kedua Kristologi berkaitan dengan dimensi pewartaan dan penghayatan iman akan Yesus. Kristologi menaruh perhatian terhadap masalah hubungan antara apa yang ilah dan apa insani dalam pribadi Kristus. Pada pihak lain Kristologi kita berhadapan dengan masalah yang sungguh murni Kristen, Masalah bagaimanakah yang ilahi dan insani saling berhubungan dalam pribadi yang satu, bukanlah perhatian manusia pada umumnya.1



1



Bernhard Lohse. Pengantar Sejarah Dogma Kristen. Jakarta: Gunung Mulia. 2001. Hal 90-91



6



Kristologi merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam Teologi Dogmatis atau teologi sistematis. Kristologi merefleksikan secara kritis-sistematis tentang pribadi Yesus. Refleksi itu didasarkan pada Kitab Suci baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, tradisi gereja, ajaran Konsili, dan simbol-simbol iman (credo). Hasil refleksi itu kemudian dirumuskan secara sistematis. Kristologi merupakan ciri spesifik dan khas umat Kristen, karena Yesus Kristus diimani sebagai pusat kehidupan umat Kristen (pengikutpengikut Kristus). Kristianitas identik dengan Kristus karena eksistensi umat Kristiani atau Gereja tidak bisa lepas dari pribadi Kristus. Bahkan Kristus adalah asal, sumber, pusat dan puncak kehidupan Gereja serta perutusannya. Gereja kudus mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah pribadi yang merevelasikan Allah secara defenitif dan penuh. Semua revelasi Allah yang dinyatakan melalui para nabi berpuncak pada pribadi Yesus. Sumber utama Kristologi adalah wahyu Allah yang dilakukan melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus. Revelasi tidak lain adalah pernyataan, pewahyuan diri Allah. Allah menyatakan diriNya melalui para nabi dan pada zaman akhir pewahyuan diri Allah dilaksanakan secara definitif, sempurna oleh Yesus yang berinkarnasi. “Kristus adalah mediator dan kesempurnaan Revelasi” dan “Dialah yang telah menyempurnakan dan memenuhi Wahyu.” Pewahyuan itu dimungkinkan dan dikerjakan oleh Roh Kudus.2



B. DASAR DOGMA KRISTOLOGI DALAM ALKITAB Kristologi yang di temukan dari injil berpusat pada sejarah kehidupan Yesus dalam tindakan-tindakannya. Hal tersebut dapat dilihat melalui beberapa pernyataan tokoh-tokoh di dalam kitab-kitab perjanjian baru. Jawaban –jawaban tentang siapa Yesus, adalah sebagai berikut:



2







Paulus : yesus adalah Kristus yang di salibkan dengan di bangkitkan







Markus: Yesus adalah Mesias







Matius : Yesus adalah Musa Baru, pengajar hukum baru







Lukas : Yesus yang penih dengan Roh Kudus, adalah juru selamat semua orang.







Yohanes : Yesus adalah sabda yang menjelma sebagai manusia.



Nico Syukur Dister. Kristologi Sebuah Sketsa. Jayapura : Pustaka Teologi. H. 54



7



Yesus pada zamannya di kenal sebagai orang Nazaret yang bertindak revolusioner, sebagai orang yahudi yang melampauinya Hukum Taurat. Dari ajaran –ajaranya itulah orangorang (Kristen) dari zaman perjanjian baru hingga saat ini mempercayainya sebagai Tuhan. 3 Kristologi Abad 2 -11 Pada abad kedua, Kristologi belum terlalu di perdebatkan, namun sudah terdapat banyak pertanyaan ontologis tentang ketuhanan Yesus. Masyarakat waktu itu ingin sekali mengetahui siapa yesus sebenarya, dalam kaitannya dengan Allah. Kemudian secara hakekat,terdapat tokoh bernama Arius yang mengatakan bahwa Allah tetap Allah , dan hanya ada satu, Allah tidak mungkin ada bersatu ( sehakikat nya) dengan sesuatu yang terbatas. Menyebut yesus “ anak Allah ” sama artinya menghujat Allah karena yang ilahi dan tak terbatas di satukan di satukan dengan yang jasmani dan terbatas. Abad Pertengahan - Reformasi Selama Abad pertengahan hingga masa reformasi, ajaran tentang Kristus tidak terlalu banyak berubah, ditandai dengan tafsir filsafat saja oleh orang-orang Yunani. Martin Luther dididik dalam teologi Skolastik, namun berkat pengajaran yang ia terima dari Bapa Gereja Agustinus, dia kemudian merencanakan sebuah perubahan besar. Ia menolak Skolastik bukan karena metodenya, namun karena isi ajarannya. Dengan Roma 1:16-17 dia menemukan "Keadilan Allah" (iustitia Dei) di mana menurutnya sudah tidak ada lagi pada Gereja Roma. Keadilan Allah adalah bahwa setiap manusia dihukum sesuai dengan perbuatannya, namun diselamatkan oleh kasih karunia Allah di dalam Kristus. Pengakuan tertinggi bahwa Kristus yang benar itu mampu menyelamatkan manusia yang berdosa sebagai ajaran yang tertinggi.



C. MAKNA PEMBERITAAN / SABDA YESUS Dalam Perjanjian Baru, pemberitaan adalah 'pengumuman Kristiani secara terbuka kepada dunia non Kristen'. Pemberitaan bukanlah khotbah keagamaan yang ditujukan kepada sekelompok tertutup orang yang telah percaya. Melainkan pengumuman secara terbuka tentang karya penyelamatan Allah dalam dan dengan perantaraan Kristus. Makna



3



R. Soedarmo, iktisar Dogmatikai. ( Jakarta: BPK Gunung Mulia ). Hal,170



8



pemberitaan khotbah sebagai penjelasan dan peringatan alkitabiah, sekalipun itu berupa perluasan istilah yang berlaku, telah cenderung mengaburkan maknanya yang asli.4 Allah yang diberitakan Yesus berbeda sedikit dengan Allah yang diberitakan Yohanes. Yohanes melihat Allah penyelamat terutama sebagai hakim. Melalui penghakiman Allah menyelamatkan orang yang bertobat. Sebaliknya, Yesus melihat Allah sebagai Allah yang kini sebagai Bapa (Mat 7:11; 6:8, 26-32; Luk 12:32) mendekati orang malang untuk menyelamatkan mereka tanpa memasang syarat apa saja. Hanya bagi orang yang setelah mengalami Allah sebagai Bapa yang merangkulnya tanpa syarat toh menolak-Nya, Allah menjadi hakim yang menolak mereka yang menolak-Nya (Mrk 12:1-9; Mat 22:1-7). Bila dalam pendekatan Yohanes Allah Hakim menjadi Bapa bagi mereka yang bertobat, maka dalam pendekatan Yesus Allah Bapa menjadi Hakim bagi mereka yang tidak bertobat. Di dalam kehidupan-Nya, Kristus – yang adalah jalan, kebenaran dan hidup (lih. Yoh 14:6) – senantiasa memberitakan kebenaran (Yoh 18:37), karena kebenaran akan memerdekakan manusia (Yoh 8:32). Dia juga menjadi terang dunia sehingga siapa yang percaya kepada-Nya tidak berada dalam kegelapan (Yoh 8:12; Yoh 9:39) melainkan mendapatkan hidup yang kekal (Yoh 3:16-18; Yoh 10:10). Dia datang bukan untuk dilayani, namun untuk melayani, dan memanggil orang berdosa dan yang hilang, agar mereka bertobat (Mat 9:13; Mrk 2:17; Luk 5:32; Luk 19:10) serta memperoleh keselamatan (1Tim 1:15). Keselamatan ini diperoleh dengan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Mat 20:28; 1Yoh 4:10; Gal 4:4-5; 1Yoh 4:10) atau dengan kata lain, Dia rela untuk mati dan menghasilkan keselamatan bagi umat manusia (Yoh 12:27; Yoh 12:47). Dengan penebusan-Nya, maka Kristus memberi kekuatan dan rahmat agar umat Allah dapat hidup dalam kekudusan (Rm 8:3-4). Agama Kristiani hidup dari keyakinan iman bahwa Allah secara istimewa mewahyukan diri-Nya dalam Yesus Kristus. Isi dan wujud dari puncak pewahyuan diri Allah itu adalah Yesus Kristus merupakan "cerita Allah" bagi manusia. Schillebeeckx merekonstruksi isi dan wujud pewahyuan Allah dalam diri Yesus Kristus dan hal ihwal tentang Dia dalam peristiwa Yesus Kristus, terutama diri pribadi Yesus Kristus, hidup dan



4



Berita/Pemberitaan, Ensiklopedia https://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=BERITA,%20PEMBERITAAN (diaksss pada Jumat 9 April 2021 pkl 13:22 WIB)



9



karya pewartaan (baik melalui perkataan maupun perbuatan), wafat dan kebangkitan serta kemuliaan-Nya untuk menegaskan bahwa Dia sungguh Allah dan sungguh manusia.5 Kabar gembira yang diwartakan ini diwujudkan dalam praktik hidup Yesus sendiri. Selama Yesus hidup di dunia dan dalam menjalankan misi pewartaan-Nya tampak makna kasih universal dan tanpa syarat dari Allah sendiri kepada manusia. Kenyataan ini disampaikan dalam bentuk perumpamaan dan sabda bahagia tentang datangnya Kerajaan Allah. Peristiwa pewahyuan dalam diri dan hidup Yesus Kristus sekaligus merupakan peristiwa keselamatan bagi manusia. Tanpa mengabaikan peran sentral peristiwa penderitaan dan wafat Yesus Kristus, paham tradisional tentang keselamatan yang hanya membatasi diri pada peristiwa salib ditolak. Peristiwa salib itu harus dilihat dalam kaitannya dengan keseluruhan peristiwa Yesus Kristus.



D. MAKNA KARYA YESUS Karya Tuhan Yesus di dunia ini merupakan penggenapan rencana Allah bahwa Ia tidak menginginkan umat manusia menderita, melainkan memperoleh keselamatan dan kebahagiaan yang kekal. Dimana keselamatan dan kebahagiaan inilah yang menjadi reward bagi setiap orang yang mau percaya. Hal ini sebagaimana yang Yesus katakan dalam bacaan Injil di hari Minggu Hari Raya Tritunggal Yang Maha Kudus ini (Yohanes 3:16-18); “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia." Melalui sabda-Nya ini, Tuhan Yesus ingin menunjukkan kepada kita bahwa kesempurnaan kasih Allah terwujud dalam kehidupan Yesus Kristus, baik dalam perkataan maupun perbuatan-Nya. Dan, syukur kepada Tuhan, karena kasih Tuhan tidak terbatas pada sesuatu yang terjadi di masa lalu, di tempat yang jauh, atau dalam suatu kebudayaan tertentu.6 Sebaliknya, kita dapat menjumpai kasih Allah yang nyata pada orang tua yang membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang, pada guru yang mengajar



5



Keselamatan Allah dalam Diri Yesus Kristus Menurut Edwar Schillebeeck https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/renghadsupriadigorat9083/5fb7354d37f4b90fb 657f044/keselamatan-allah-dalam-diri-yesus-kristus-menurut-edward-schillebeeckx 6 Bruce Milne. Mengenali Kebenaran. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996), h.197



10



dengan sabar para muridnya di sekolah, dan melalui orang-orang yang ada di sekitar kita yang telah membuat kita menjadi manusia yang berguna. Allah Bapa mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Kemudian, Allah Bapa bersama Allah Putra memberikan kita Roh Kudus sebagai sang Penghibur dan Penolong, sehingga kita dapat hidup sebagai anak-anak Allah yang sejati.7



E. YESUS SEBAGAI FIRMAN DALAM DAGING Sebagai Putra Tunggal Allah dalam daging, Yesus Kristus mampu melaksanakan kurban Pendamaian, yang mengharuskan Dia untuk lebih mampu bertahan daripada yang dapat dilakukan oleh seorang manusia fana, dan dengan demikian menggenapi peran-Nya dalam rencana Bapa. Di samping itu, karena Yesus memiliki kuasa atas kematian, Dia memiliki kesanggupan untuk bangkit dari orang mati. Pastikan para siswa memahami bahwa jika Yesus Kristus telah dilahirkan dari dua orangtua fana, Dia tidak akan dapat mengatasi kematian atau menahan rasa sakit tak terhingga dan penderitaan dari Pendamaian. Jika Dia dilahirkan dari dua orangtua maka, Dia tidak akan tunduk pada penderitaan dan kematian jasmani). Firman menjadi daging dan diam di antara kita, artinya adalah Allah sendiri datang dan diam di antara kita. Itulah yang di konfirmasi dalam (Matius 1:23) sebagai penggenapan nabi (Yesaya 7:14): “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel”- yang berarti: Allah menyertai kita. Allah yang kita sembah bukanlah Allah yang jauh. Firman menjadi daging yang nyata dalam Pribadi Yesus menunjukkan bahwa Allah sungguh mengasihi kita dan mau berkomunikasi, bersentuhan, dengan bahasa kita. Dengan cara itu manusia dapat melihat Bapa ada dalam diri Yesus (Yoh 14:9). Finalnya ketika Firman yang menjadi manusia tergantung di salib untuk sebagai jalan pendamaian kepada Allah Bapa untuk keselamatan kita. Dia dekat dengan kita, ada di dalam kita. Untuk menterjemahkan/mengaplikasikan ayat tersebut, Paulus mengingatkan apa yang diajarkan dalam (Yohanes 1:14) kepada jemaat di Filipi (Fil 2:1-7) yaitu: Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Yesus



7



Thiessen. Teologi Sistematika. Malang : Gandum Mas. 1992. H. 279



11



Kristus….dst. Di sini Paulus memakai kebenaran Allah menjadi manusia, Firman menjadi daging harus diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan kita, dengan kata lain kita “mengalami” Yesus yang pernah menjadi manusia. bagaimana Yesus berpikir, merespon setiap situasi yang sulit, merespon masalah, apa yang yang Dia perbuat, kemurahan hati-Nya, belas kasih-Nya, kebaikan-Nya serta komitmen-Nya dalam menyelesaikan misi Bapa, dan juga kuasa-Nya. Dia benar-benar mengerti seperti apa apa pergumulan dan apa saja kebutuhan manusia itu (Ibr 4:15). Jadi jelas, bahwa Firman menjadi manusia menunjukkan kasih Allah yang besar untuk keselamatan dunia dan supaya setiap orang yang percaya tidak binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal. Dia jalan kebenaran dan hidup, korban pendamaian antara Allah dengan manusia dengan jalan Dia harus di salib (Ibr 9:14, 15, 28). Firman menjadi daging artinya Allah menghendaki supaya manusia umat tebusannya hendaknya hidup seperti Yesus hidup (Efesus 2:10; 5: 2), (Filipi 2:5; 1) dan (Yohanes 2:6).8



F. MAKNA KETUHANAN YESUS Perlu kita memahami penegasan perjanjian baru bahwa Kristus adalahseorang Tuhan. Dinyatakan oleh pengakuan Iman Nikea di dalam Butirnya yangkedua yang berisi pengakuan yang berbunyi : “Dan kepada Satu Tuhan Yesus Kristus…” Banyak orang-orang dalamberbagai pihak salah mengeri tentang makna gelar satu ini. Hal itu dikarenakanmereka langsung menganggap bahwa gelar Tuhan untuk Yesus memiliki arti Allah. Padahalberdasarkan perjanjian baru, sebutan Allah itu disebabkan kepada Sang Bapak danTuhan itu juga kepada Yesus Kristus. Penyebutan Allah bagi sang Bapa itu juga dibedakan penggunaanya dengan sebutan Kyrios atau Tuhan untukYesus Kristus di dalam Kitab Suci. Dengan begitu Tuhan Yesus maknanya bukanlahAllah Yesus akan tetapi Sang Penguasa Yesus. Hal tersebut bisa dibuktikan dalampenggunaanya di dalam ayat-ayat berikut ini. “….Yesus merupakan Tuhan….Allah Telah membangkitkanDia dari antara orang-orang mati…”(Roma 10:9-10).



8



https://www.towerofchrist.org/firman-telah-menjadi-daging/



12



Dari ayat di atas bisa kita lihat bahwa kata Tuhan yang digunakan pada Yesus tersebut memiliki makna yang cukup berbeda sebagai Tuhan yang kita kenal. Apalagi di dalam perjanjian barupun arti Yesus sebagai Tuhan memiliki tiga latar belakang. Untuk mengetahuinya,berikut ulasannya ; Yehuwah Makna pertama adalah Yesus sering disebut juga sebagai Yehuwah atau juga Yahweh. Kata ini sendiri merupakan sebuah terjemahan dari Alkitab Ibrani. Orang Yahudi juga menganggap kata ini sangatlah suci sehingga tidak boleh sembarangan diucapkan. Sebagai gantinya,kata Yehuwah diganti dengan Adonay yang juga memiliki arti “Tuhanku”. Pada saat Kitab Ibrani diterjemahan oleh para umat Rabi Yahudi ke dalam Bahasa Yunani. Oleh sebab itu, jika ada kata Yehuwah bunyi bacaannya juga disebut sebagai Adonay. Hal itulah yang tertulis di dalam terjemahan. Makna dari Kyrios atau Tuhan sendiri memiliki makna Allah itu sendiri. Dengan mengikuti tradisi tersebut, makaterjemahan pada perjanjian lama Bahasa Indonesia selalu dulis dengan TUHAN. Tulisannya pun dibuat besar sesuai dengan terjemahan pada bahasa Ibarani. Kyrios Kata selanjutnya yang memiliki makna sama dengan Tuhan yaitu “Kyrios” seperti yang disinggung sebelumnya. Secara lebih dalam, kata Kyrios memiliki makna sebagai penghormatan, penguasa atau suatu kata untuk seseorang yang dianggap tuan. Kata Kyrios sendiri sudah digunakan pada saat Yesus sudah ada di dunia. Kata ini juga banyak dipakai oleh orang-orang yang berada di Zaman Yesus. Namun, saat itu, kata Kyrios lebih popular sebagai kata sapaan untuk menghormati saja. tidak jauh berbeda dengan kata Tuan, bapak, dan sejenisnya. Pengukuhan Yesus sebagai Tuhan Semenjak Yesus telah dimuliakan, maka makna Kyrios berubah lagi maknanya sebagai penguasa, yangdipertuan, atau juga sang junjungan Agung Yang Maha Kuasa. Karena sebutan Tuhan untuk Yesus Kristus ini terkait dengan pengangkatan Kristus ke Sorga, maka maknanya lebih condong ke “Penguasa”. Jika kita melihat kembali pada Matius 28:18, sejak kebangkitan Yesus, Allah telah memberikan segala kuasa di sorga dan bumi pada Yesus Kristus ini. Karena Allah itulah yang telah memberikan segalanya pada Yesus, maka secara



13



otomatis Allah juga yang mengangkat-Nya sebagai penguasa mutlak atau biasa kita sebut sebagai Tuhan atasSorga dan Bumi ini.9 Jadi bisa dikatakan ArtiYesus sebagai Tuhan bukanlah dalam makna Illah yakni berhala yang diangkat sebagai sekutu Allah sebagimana sering kita dengar. Tuhan bagi Yesus sendiri adalah sebuah gelar yang dikaruniakan Allah terhadap Firman-Nya. Maka dari itu,kita tetap menjadikan Yesus Kristus sebagai sosok yang pantas untuk dihormati.



G. MAKNA YESUS KRISTUS DALAM GEREJA Secara sosiologis maupun politis, gereja masa kini memiliki ciri-ciri yang berbeda dari orang banyak di zaman Yesus. Apakah model kepemimpinan pelayan yang dijalankan oleh Yesus masih relevan bagi gereja dan masyarakat masa kini? Keraguan terhadap relevansi kepemimpinan Yesus telah mendorong banyak pemimpin gereja untuk memakai model kepemimpinan sekular khususnya yang bersifat populer dan simplistik, dengan mengabaikan pelajaran penting yang dapat ditarik dari gambaran-gambaran kepemimpinan dalam Alkitab. Meskipun mengakui pentingnya teori-teori kepemimpinan sekular bagi konteks gereja, Parks menganggap penerapannya dalam konteks kepemimpinan gereja tidak dapat tidak dipertemukan dengan gagasan-gagasan yang terkandung di dalam Alkitab. Bercermin pada model-model kepemimpinan pada zaman Yesus sebagaimana digambarkan dalam Injil, dapatlah dijelaskan praktik-praktik kepemimpinan dalam gereja masa kini di Indonesia. Ada gereja-gereja yang mengkondisikan para pendeta bagaikan Pontius Pilatus: pejabat pusat yang ditempatkan di daerah. Komitmen utama para pendeta itu adalah pada pucuk pimpinan denominasi yang berwenang menempatkan, memutasi, memberhentikan, serta menilai kinerja mereka. Model seperti itu mendorong para pendeta untuk berlomba-lomba membuktikan bahwa diri mereka adalah anak yang baik. sehingga layak diberi jabatan yang lebih tinggi atau tempat yang lebih bergengsi. Dengan demikian sukar bagi mereka untuk benar-benar menjadi bagian dari kehidupan umat. Biasanya mereka menjalankan pekerjaan mereka di jemaat sekadar untuk membuktikan kelayakan mereka. Fungsi mereka di jemaat lebih bersifat mengawasi ketimbang menggembalakan. Misi mereka lebih tertuju pada bagaimana memastikan bahwa kepentingan pimpinan denominasi diindahkan oleh jemaat.



9



James L.Garlow dan Jones Peter. Cracking Da Vinci’s Code. 2005. Jakarta:Bhuana Ilmu Populer. Hal.91



14



Ada pula pendeta-pendeta yang berperilaku bagaikan penguasa lokal. Berbekal kewenangan yang melekat pada jabatan pendeta, mereka merasa berhak membentuk jemaat menurut keinginan dan selera mereka sendiri. Mereka menuntut jemaat untuk taat secara mutlak kepada mereka. Mereka mengklaim memegang hak tafsir tunggal atas ajaran, tradisi, maupun aturan yang berlaku di jemaat. Para pendeta penguasa lokal biasanya punya pesona (karisma) yang membuat jemaat bagaikan terhipnotis oleh kata-kata mereka. Sama seperti pejabat pusat, penguasa lokal juga biasanya tidak punya keprihatinan yang sejati terhadap nasib jemaat. Bagi mereka, jemaat hanyalah bagaikan mainan yang harus dapat memuaskan selera mereka sendiri. Bagi pendeta-pendeta yang tidak cukup memesona, berlindung di balik kesakralan tradisi seringkali merupakan cara untuk mengamankan diri. Demi itu, ketakjuban dan ketakutan jemaat terhadap simbol-simbol ritual seringkali dieksploitasi sedemikian rupa sehingga jiwa Injil dari simbol-simbol itu menjadi sukar dirasakan oleh jemaat. Para pendeta semacam itu membuat tradisi gereja yang seharusnya bersifat memerdekakan dan menggembirakan menjadi membelenggu dan menakut-kan. Dengan demikian jemaat dibawa pada praktiknya ke arah penyembahan berhala. Sama seperti kedua model di atas, model pemimpin sakral juga sebenarnya tidak peduli terhadap nasib jemaat. Jika gereja ingin menyumbang bagi tegaknya demokrasi di negeri ini, gereja mesti mulai dengan pembentukan karakter jemaat yang merdeka dan peduli. Untuk membangun kepemimpinan semacam itu gereja sebenarnya tidak perlu meminjam model-model kepemimpinan dari sumber-sumber eksternal tetapi kembali kepada model kepemimpinan pelayan seperti yang diteladankan Yesus dan dipersaksikan dalam Injil.



H. MAKNA YESUS DALAM KEHIDUPAN UMAT KRISTIANI Kehidupan Kristen atau spiritualitas Kristen dalam Perjanjian Lama tercermin dalam Sepuluh Hukum. Sepuluh Hukum itu selanjutnya digenapi oleh Yesus Kristus dan disimpulkan dalam Matius 22:37-40. Hukum yang terutama adalah “kasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”, dan yang kedua ialah “kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri”. Hukum pertama hingga keempat adalah hukum terutama (Kel. 20:2-11) dan hukum kelima hingga kesepuluh adalahhukum kasih terhadap sesama (Kel. 20:12-17). Intisari pengajaran kasih kepada Allah dan sesama juga dijumpai dalam pengajaran Yesus atau khotbah Yesus di bukit. 15



Matius dan Lukas menerjemahkan ke dalam bahasa Yunani apa yang dikutip oleh Yesus dari Yesaya 61:1 dalam Kitab Suci Ibrani. Kata Ibrani menggabungkan kedua makna itu, “miskin secara ekonomi” dan “rendah hati secara rohani.” Yesus menggenapi Yesaya 61:1-2, membawa kabar baik kepada orang-orang miskin (Mat.5:3-5;11:5; Luk. 4:1621;7:22). Yesus merangkul orang-orang yang terbuang secara sosial dan religius. Ucapan Bahagia ini menunjuk kepada kabar baik bahwa nubuat Yesaya tentang keadilan Allah sebagai pembebasan orang miskin, orang tertindas, orang rendah hati, orang yang membutuhkan, lemah dan rendah, sedang digenapi dalam Yesus Sang Mesias dan dalam berbagai perbuatan komunitas dari para pengikut Yesus. Para pengikut Yesus berpartisipasi dalam pemerintahan Allah dengan merendahkan diri mereka di hadapan Allah, memberi diri mereka kepada Allah, bergantung pada pembebasan Allah, dan mengikut Allah dan menaruh kepedulian kepada orang miskin dan orang yang tertindas. Dengan kata lain, “Berbahagialah orang yang rendah hati di hadapan Allah, yang peduli kepada orang miskin dan orang yang rendah hati.” Ayat ini mengingatkan orang percaya bahwa kasih yang terutama adalah mengasihi Allah dan kasih Allah itu terpancar kepada orang lain. Mengasihi sesama dalam ucapan bahagia di bukit golgota yang menunjukkan sikap spiritualitas yang harus dimiliki setiap orang percaya didalam hatinya yaitu lemah lembut, kemurahan hati, membawa damai dan menjadi garam dan terang dunia. Kemurahan hati bermuara dalam dua sikap yang saling berbeda yaitu dalam mengasihi dan mengampuni. Mengasihi orang yang terlihat kesakitan, menderita sengsara atau berdukacita tetapi juga mengampuni orang-orang yang berbuat salah kepada kita yang menjahati lain. Sikap belas kasihan juga merupakan sikap yang tidak dijunjung tinggi dalam masyarakat kuno. Sikap kesalehan orang-orang Yahudi memiliki pendekatan yang tidak murah hati dan secara sengaja ditujukan kepada merekayang tidak mengetahui Hukum Taurat. Kepatuhan terhadap Hukum Taurat lebih penting daripada kepekaan terhadap kelemahan mereka yang gagal memenuhi tuntutan Hukum Taurat tersebut. Sikap murah hati dan belas kasihan tidak berarti lemah jika dikaitkan dengan keadilan. Kemurahan hati yang dianjurkan Yesus bukanlah merupakan sikap yang memaafkan orang-orang yang berbuat kesalahan dengan mengorbankan orang-orang yang telah dirugikan. Secara jelas dan pasti dalam seluruh ajaran Yesus dan para rasul-Nya, bahwa kita sendiri sekali-kali tidak boleh mencari gara-gara atau biang keladi suatu konflik. Sebaliknya, kita terpanggil untuk hidup dalam damai (I Korintus 7:15), kita harus giat mencari “kedamaian” (I Petrus 3:11), kita harus “berusaha hidup damai dengan semua orang” (Ibr. 12:14), kita harus 16



“hidup dalam perdamaian dengan semua orang” (Roma 12:18).32 Yesus adalah raja damai dan melakukannya selama Dia hidup di dunia ini. Pengajaran Yesus di bukit menunjukkan bahwa kebahagiaan dan berkat orang percaya adalah terutama karena mereka telah mengasihi Allah dan kasih Allah itulah yang menggerakkan hati mereka untuk mengasihi sesamanya.



I. MUKJIZAT Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , mukjizat adalah kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Mukjizat adalah suatu peristiwa yang terjadi diluar kodrat alam karena efeknya melampaui kekuatan atau kemampuan makhluk ciptaan. Oleh karena efeknya yang melebihi kekuatan kodrat ilah, maka mukjizat disebut sebagai sesuatu hal adikodrati yang melibatkan campur tangan ilahi. Peristiwa natal mengajarkan tentang sebuah mukjizat. Yesus lahir dari seorang perawan yang dikandung oleh Roh Kudus. Maria mengandung seorang anak melalui proses yang bagi kita semua tidak masuk akal. Bagaimana mungkin ada orang yang bisa mengandung seorang tanpa dibuahi dan perawan. (Matius 1:23) “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel ” yang berarti: Allah menyertai kita. Melalui kisah inilah, Dia mengajarkan tentang mukjizat. Inilah sesungguhnya mukjizat-Nya yang pertama. Peristiwa kelahirannya yang begitu luar biasa adalah sebuah kemustahilan bagi manusia. Namun, hal ini mungkin dilakukan oleh makna kelahiran Yesus Kristus. Dalam melakukan pelayanan pun, Dia melakukan begitu banyak mukjizat. Beberapa Pemaparan tentang Mukjizat Yesus terdapat pada beberapa Injil, yaitu ; a) Di dalam Injil Matius -



Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta (Mat 8:1-4)



-



Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di kapernaum (Mar 8:5-13)



-



Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain (Mati 8:14-17)



b) Dalam Injil Markus -



Yesus mengusir roh jahat dari kapernaum (Mrk 1:23-28)



-



Yesus memberi makan 5000 orang (Mrk 6:30-40)



-



Yesus berjalan diatas air (Mrk 6:45-52)



c) Dalam Injil Lukas



17



-



Yesus melepaskan diri dari orang-orang yang hendak mencelakakan dia (Luk 4:28-30)



-



Yesus membangkitkan anak perempuan yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan (Luk 14:1-6)



-



Yesus menyembuhkan orang yang sakit busung air (Luk 14:1-6)



d) Dalam Injil Yohanes -



Yesus mengubah air menjadi anggur (Yoh 2:1-10)



-



Yesus menyembuhkan anak seorang pegawai istana (Yoh 4:46-53)



-



Yesus membangkitkan lazarus dari kematian (Yoh 11:38)10



J. PENYALIBAN Pengorbanan Yesus Kristus yang rela wafat di kayu salib demi menebus dosa umat manusia diharapkan menjadi pengingat bagi umat Kristiani untuk menjauhi perbuatan dosa. Selain itu, kebangkitan Yesus juga dimaknai sebagai simbol awal kehidupan baru. Dengan adanya kehidupan baru, diharapkan manusia kembali lahir menjadi pribadi baru yang lebih baik. Di sisi lain, rangkaian peristiwa ini merupakan bukti ketaatan Yesus terhadap perintah Allah Bapa di surga. Hal ini juga mengingatkan manusia untuk selalu menaati perintah Allah yang telah tertuang di dalam Alkitab.Beratnya salib yang harus dipikul Yesus merupakan simbol dari beratnya dosa umat manusia yang harus ditebus. Terkadang manusia tidak sadar bila perbuatan yang dianggapnya sepele ternyata adalah dosa dan kesalahan. Hal itu membuat manusia tidak luput dari dosa. Salib pada masa itu adalah bentuk hukuman orang Romawi yang mengandung pesan takut dan malu yang begitu kuat. Mereka yang disalib dianggap hina sehingga melalui peristiwa salib setiap orang didesak untuk berpikir ulang jika berlawanan dengan penguasa karena juga akan mewariskan rasa malu bagi keluarga yang ditinggalkan. Hal ini menjelaskan mengapa salib telah menjadi alat untuk menebar teror kepada banyak orang. Namun, semua keadaan salib berhasil dijungkirbalikkan oleh Yesus yang dalam penderitaannya mampu memperlihatkan konsistensinya. Rasa takut dan malu akibat dosa telah diganti dengan kekuatan untuk menatap setiap masalah dengan kepala tegak. Pada titik inilah peristiwa salib mengalami perubahan makna pesan sebab kini pesannya adalah jangan takut dan jangan malu. Pasang ini



10



Muhammad Abudzar. Skripsi : “Mukjuzat Yesus Kristus dalam perspektif gereja katolik roma dan saksi-saksi yehuwa”. (Jakarta:UIN Syarif hudayatullah. 2020) h. 34-35



18



beragama di semua lini kehidupan orang percaya. Pesan Yesus itu terbaca juga di setiap kata yang diucapkannya ketika berada di salib. Yesus Kristus menyatakan pesan terakhirnya menjelang kematiannya di atas kayu salib. Yesus tidak meninggalkan tulisan apapun namun iya memberi harapan kepada murid-muridnya untuk mengingat ungkapan dan perbuatan sang guru. ke 7 kalimat yang berupa pesan akhir yang begitu agung dan mulia serta memiliki pengaruh yang sungguh luar biasa yang tercatat di dalam seluruh sejarah dunia yang ia ucapkan sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya yaitu11; Ungkapan pertama : Ucapan Pengampunan Yesus Berkata : "Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat". (Lukas 23:34). Makna ucapan ini menerangkan posisi Allah sebagai bapa, Allah memiliki otoritas untuk mengampuni dosa Ucapan kedua : Ucapan keselamatan "Hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan aku di dalam firdaus” (Lukas 23:43). Makna ucapan ini adalah bahwa Yesus adalah mesias, Pertobatan dan keselamatan adalah anugerah Allah serta Firdaus adalah tempat yang pasti bagi orang-orang yang meninggal di jalan Allah Ucapan ketiga : Ucapan kasih "Ibu inilah anakmu ! (Yoh 19:26-27). Makna ungkapan ini adalah bahwa Allah mengasihi dan memberikan penghiburan yang sejati serta menjelaskan hubungan yang erat dengan allah Ucapan ke-4 : Ucapan penderitaan rohani "Allahku, allahku mengapa engkau meninggalkan aku? (Mat.27:46, Mrk. 15:34). Makna ungkapan ini adalah bahwa Yesus menggantikan manusia yang berdosa Ucapan kelima : Ucapan penderitaan jasmani "Aku haus !" (Yoh 19:28). Makna Ungkapan diatas membuktikan bahwa Yesus adalah manusia sejati Ucapan keenam : Ucapan kemenangan



11



Aldorio Flavius Lele, Robi Panggara. Makna Tujuh Ungkapan Yesus Disalib bagi orang percaya. Jurnal Jaffray, Vol.13 No.2 Oktober 2015. h 287-304



19



"Sudah selesai" (Yoh. 19.30). Ucapan ini memiliki makna kemenangan total dimana rencana Allah terhadap penebusan manusia digenapi dan jalan keselamatan yang disediakan Allah melalui karya Kristus yang sempurna Ucapan ketujuh : Ucapan penyerahan "Ya bapa, ke dalam tangan mu kuserahkan nyawaku" (Luk. 23:43). Ucapan ini memiliki arti bahwa segala sesuatu adalah milik Allah dan dibawah kuasanya, Yesus membuka jalan hidup baru



K. KEBANGKITAN Kebangkitan Yesus menjadi salah satu peristiwa penting bagi umat Kristen dan Katolik. Itu karena peristiwa tersebut merupakan bentuk penyelamatan untuk seluruh manusia yang penuh dengan dosa. Peristiwa kebangkitan Yesus berawal dari penyaliban di Bukit Golgota. Kala itu, Yesus ditangkap oleh sejumlah prajurit suruhan orang Yahudi usai berdoa di Taman Getsemani. Yesus diserahkan oleh salah satu muridnya yang menjadi pengkhianat, yakni Yudas Iskariot. Setelah ditangkap, Yesus diadili dan dihukum dengan penyaliban. Yesus dicambuk, diberikan mahkota duri, dan dipaku di kayu salib. Dia juga digantung di kayu salib bersama dua orang penjahat yang juga disalibkan. Yesus pun mati di kayu salib dan dikuburkan di sebuah pemakaman yang terletak di taman. Namun pada hari ketiga, Dia bangkit dan menampakkan diri-Nya pada Maria Magdalena dan murid-murid-Nya. Peristiwa kebangkitan Yesus tak hanya menjadi bentuk keselamatan untuk umat-Nya. Kebangkitan Yesus juga memberikan makna mendalam tentang kuasa Yesus Kristus. Jumat Agung merupakan rangkaian dari perayaan Paskah. Puncak dari perayaan ini adalah Minggu Paskah yang diperingati sebagai misteri kebangkitan Yesus setelah tiga hari wafat di kayu salib. Peristiwa ini semakin menunjukkan kuasa Allah Bapa di surga di mana Ia rela mengorbankan anaknya untuk wafat di kayu salib namun membangkitkannya kembali dalam tiga hari. Kebangkitan Yesus mengandung arti bahwa: 1. Dalam kebangkitan Kristus dinyatakan kemenangan-Nya atas kuasa-kuasa dosa, maut dan iblis; maka kebangkitan Kristus meyakinkan dan memberi jaminan kepada kita tentang realitas pengampunan dosa. 20



2. Dengan kebangkitan-Nya, persekutuan dengan Kristus yang sudah bangkit itu berarti bahwa kini dan di sini kita bangkrt hidup untuk meniulai hidup baru. 3. Kebangkitan Kristus adalah suatu jaminan bagi kita akan kebangkitan kita yang berbahagia, yakni di dalam kerajaan Allah yang akan dinyatakan. Dr. H. Hadiwijono memberikan komentar tentang kebangkitan Yesus bahwa dengan membangkitkan Yesus dari antara orang mati, Tuhan Allah untuk kedua kalinya memberikan anakNya kepada kita. Selanjutnya beliau mengemukakan bahwa kebangkitan Yesus itu suatu kejadian sejarah yang historis, yang bersejarah, yang dihubungkan dengan iman. Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kita dan kita masih hidup dalam dosa. (l Korinus 15:17,18,26). Begitu besar arti dan makna dari kebangkitan Yesus Kristus bagi setiap orang beriman. lnilah karya Kristus yang sangat dalam sehingga sulit diterima bagi orang yang mengandalkan otaknya semata-mata. Kebangkitan Kristus sebagai dasar iman Kristen, telah berlangsung dua ribu tahun lebih dan tetap bersemi serta berpengaruh dalam kehidupan orang percaya maupun kepada orang yang belum percaya sehingga pengaruh kebangkitan tersebut menyebabkan dari hari ke sehari banyak orang yang percaya kepada Yesus Kristus, yang telah bangkit dan yang memberikan kepastran keselamatan dan kebangkitan bagi setiap orang yang mempercayainya. Kebangkitan Kristus itu merupakan pusat dan inti berita hamba-hamba Tuhan, bahkan bagi setiap orang percaya dari segala abad sampai sekarang, dan sampai kepada kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali. Kebangkitan Yesus memberikan jaminan pengampunan dosa dan keselamatan serta kebangkitan kepada setiap orang yang percaya. Mereka senantiasa berpegang teguh pada kebangkitan Yesus Kristus sebagai dasar bagi ajaran, khotbah. hidup. dan yang lebih penting lagi juga kematian mereka.12 Nafas dan hidup agama Kristen adalah kebangkitan Yesus Kristus, sebab agama Kristen ada dan berdiri di atas dasar kebangkitan yesus Kristus. Jika peristiwa tidak terjadi, maka : 1) Agama Kristen Tidak Berarti Tanpa kebangkitan Yesus Kristus maka agama Kristen tidak akan ada dan sekalipun ada tidak akan ada artinya. Kebangkitan Kristuslah yang menjadi hidup dari agama Kristen dan yang membedakan agama Kristen dari agama lain. Xebangkitan Kristuslah yang menjadikan agama Kristen unik daripada agama lain. 12



Polikarprus ka’pan. ARTIKEL KEBANGKITAN YESUS KRISTUS DASAR IMAN KRISTEN



21



2) lman Sia-sia Dasar iman Kristen adalah kebangkitan Yesus Kristus. Agama Kristen dapat bertahan dari segala jenis pengajaran sesat dan penganiayaan sebab didasarkan pada kebangkitan Yesus Kristus. lman orang Kristen hidup dan tumbuh karena dasarnya ialah orang yang hidup. iman Kristen terjamin serta mempunyai harapan yang pasti karena dasarnya ialah Yesus yang telah mengalahkan maut. lman Kristen tidak sia-sia sebab yang diimani yaitu Yesus Kristus yang hidup dan memberi keselamatan kepada setiap orang yang percaya. lman Kristen yang didasarkan atas kebangkitan Yesus sesungguhnya tidak sia-sia. 3) lnjil itu Kosong Jikalau Yesus tidak bangkit dari kematian maka lnjil itu kosong dan tidak mempunyai arti apa-apa. Namun Yesus sungguh bangkit, itulah sebabnya kebangkitan mendapat penekanan dalam pemberitaan para Rasul dan orang Kristiani sampai kini. Berita lnjil adalah kebangkitan Yesus Kristus, karena itu lnjil memberitakan bahwa dibalik kematian ada kebangkitan dari orang mati dan bagi orang yang telah menerima lnjil kebangkitan Yesus akan masuk surga. ltulah sebabnya para pemberita kebangkitan Yesus Kristus berani dan gigih serta giat karena berttanya adalah benar dan sungguh bahwa sesungguhnya Yesus Kristus telah bangkit dan memberikan hidup yang kekal kepada setiap orang yang percaya. Tanpa kebangkitan Yesus Kristus maka sesungguhnya lnjil itu kosong. Dr. J. Verkuyl berkomentar sebagai berikut: "lnjil tidak akan ada tertulis kalau seandainya Yesus tidak bangkit dari mati. Jemaat Kristen tidak dibangun dan lnjil tidak tersebar ke seluruh dunia seandainya Yesus tidak bangkit dari mati, Kebangkitan itulah inti berita Alkitab".13 4) Saksi Dusta Sejak dari kebangkitan Yesus Kristus, sudah sekian banyak orang yang mengambil bagian sebagai penyaksi kebangkitan Yesus Kristus baik sebagai Rasul, Pendeta maupun para kaum Awam. Berita mereka adalah lnjil kebenaran yaitu Kebangkitan Yesus Krtstus yang tidak dapat diragukan kebenarannya. Berita inilah yang diberitakan dari zaman ke zaman yang tidak pernah usang. Kesaksian mereka tidak dusta sebagaimana Rasul Paulus tulis dalaml Kor l5:'l4,15 sebagai berikut: "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah pemberitaan kami dan



13



J. Verkuyl. Aku Percaya. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1978. H.170-171



22



siasialah juga kepercayaan kamu. Lebih daripada itu kamiternyata berdusta terhadap Allah, ...bahwa la telah membangkitkan Kristus..." . 5) Manusia Akan Tetap Dalam Dosa Alkitab menjelaskan bahwa semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan upah dosa adalah maut tetapi karunia Allah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Manusia setelah jatuh kedalam dosa telah berupaya maksimal untuk mencapaiAllah namun upaya tersebut menjadi sia-sia karena dosa. Allah yang berinisiatif untuk keselamatan manusia dengan mengutus Anak-Nya yang Tunggal, Yesus Kristus dan matl di kayu salib untuk pengampunan dosa dan bangkit dari antara orang mati untuk menyelamatkan dan memberikan hidup yang kekal kepada setiap orang yang percaya. Dalam I Korintus 15:17,18 tertulis sebagai berikut: "Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikiantah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus." Firman ini menjelaskan bahwa kalau Kristus tidak dibangkitkan maka kita tetap orang berdosa dan akan dihukum oleh Allah. Tetapi melalui kebangkitan Yesus Kristus orang yang percaya kepadanya dosanya diampuni dan akan dibangkitkan untuk memperoleh hidup yang kekal. Sedngkan Akibat kebangkitan Yesus Kristus kepada pengikutnya adalah sebagai berikut: 1) Orang beriman Diterima dan Dibenarkan oleh Allah Melalui kebangkitan Yesus dari antara orang mati berarti setiap orang yang percaya dosanya diampuni dan dibenarkan serta diterima oleh Allah. Kita dibenarkan oleh Allah bukan karena kita berbuat benar atau berbuat baik tetapi semata dibenarkan di dalam Yesus yang bangkit itu. 2) Orang beriman menerima kuasa Orang beriman akan sanggup menahan bermacam-macam aniaya dan sanggup membawa berita serta berkuasa mengadakan tanda-tanda dan mujizat, itu semata karena kuasa kebangkitan yesus yang telah diterima oleh mereka sesuai janji Yesus. Berkat kuasa kebangkitan Yesus itu yrng menyLbabkan murid-murid begitu berani dan berkuasa dalam pelayanan pemberitaan lnjil. 3) Orang beriman dkan dia bangkitkan Kebangkitan Yesus memberi jaminan kepada setiap orang beriman akan dibangkitkan. Rasul Paulus menulis kepada Jemaat di Tesalonika sebagai berikut:



23



Karena jika kita percaya bahwa Yesus sudah mati dan bangkit pula, demikian pula orang yang mati dalam iman kepada Yesus itu akan dibawa sertaNya 4) Agama Kristen terbentuk dan berdiri teguh Kebangkitan Kristus adalah dasar agama Kristen, sebab itu agama Kristen berkembang sampai kini walaupun dalam perkembangannya selalu dibarengi dengan hambatan berupa aniaya namun tetap berdiri kokoh sebab dasarnya adalah orang yang hidup yang bangkit dari antara orang mati setelah mengalahkan maut dan dosa. Aniaya bukanlah hambatan bagi pengikut Yesus untuk memberitakan kebangkitan Yesus yang memberikan harapan serta keselamatan.



24



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Kristologi adalah ilmu pengetahuan tentang Kristus, tetapi lebih tepatnya lagi bahwa Kristologi adalah teologi tentang Kristus. Kristologi dimaksudkan untuk merenungkan, situasi dan mengutarakan keyakinan beriman orang percaya (Kristen) bahwa Yesus dari Nazaret adalah Kristus dan Tuhan. “Nama "Kristus" penghargaan nama diri dari Yesus, melainkan penghargaan yang menunjukkan fungsi dan peran Yesus di dalam sejarah penyelamatan, Kristus adalah Yesus yang menyandang gelar sebagai Tuhan, Mesias dan Anak Allah, di mana Dia yang berperan dalam keselamatan dan pengampunan dosa serta memberdayakan orang percaya setelah apa yang dia lakukan selama masa hidup-nya di dunia melaksanakan misi Allah atas dunia. Dalam ajaran Dogma Kristologi ini menerangkan beberapa sub-bab yang telah dijelaskan di atas. Seperti dasar dogma menurut alkitab, Makna pemberitaan/Sabda Yesus, Makna karya Yesus, Yesus sebagai firman dalam daging, Makna ketuhanan Yesus, Makna Yesus Kristus dalam gereja, Makna Yesus dalam kehidupan umat kristiani, Mukjizat Yesus, Proses penyaliban dan Peristiwa dibangkitkanya Yesus oleh tuhan. Yang mana materi-materi tersebut telah kami jelaskan dan paparkan sebagaimana mestinya. Saran Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi diatas sebagai tambahan ilmu yang kita dapat di mata kuliah Agama Kristen yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan pengetahuan dan kurangnya rujukan atau reverensi yang ada hubungan nya dengan materi ini. Kami selaku penyusun serta pemakalah berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga dengan makalah yang kami susun ini dapat berguna bagi penyusun maupun pembaca.



25



DAFTAR PUSTAKA



-



Dister, Nico Syukur. Kristologi Sebuah Sketsa. Jayapura : Pustaka Teologi



-



Garlow, James dan Jones Peter. (2005). Cracking Da Vinci’s Code. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.



-



J. Verkuyl. (1978). Aku Percaya. Jakarta : BPK Gunung Mulia



-



Milne, Bruce. (1996). Mengenali Kebenaran. Jakarta: BPK Gunung Mulia.



-



Lohse, Bertnard. (2001). Pengantar Sejarah Dogma Kristen. Jakarta: Gunung Mulia.



-



R. Soedarmo, iktisar Dogmatikai. ( Jakarta: BPK Gunung Mulia ).



-



Thiessen. (1992). Teologi Sistematika. Malang : Gandum Mas.



-



Aldorio Flavius Lele, Robi Panggara. Makna Tujuh Ungkapan Yesus Disalib bagi orang percaya. JURNAL JAFFRAY, Vol.13 No.2 Oktober 2015



-



Muhammad Abudzar. Skripsi : “Mukjuzat Yesus Kristus dalam perspektif gereja katolik roma dan saksi-saksi yehuwa”. (Jakarta:UIN Syarif hudayatullah. 2020)



-



Polikarprus ka’pan. ARTIKEL KEBANGKITAN YESUS KRISTUS DASAR IMAN KRISTEN



-



ARTIKEL : Keselamatan Allah dalam Diri Yesus Kristus Menurut Edwar Schillebeeck https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/renghadsupriadigorat9083/5f b7354d37f4b90fb657f044/keselamatan-allah-dalam-diri-yesus-kristus-menurut-edwardschillebeeckx



-



https://www.towerofchrist.org/firman-telah-menjadi-daging/



-



Wikipedia



26