Makalah Akhlak Kepada Allah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “AKHLAK TERHADAP ALLAH SWT”



Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Etika Islam Dosen Pengampu : Dr. Nenden Munawaroh, M.Pd.I.



DISUSUN OLEH: GINA SILVIA DWIYAN (24041120119) RAHIEL RINDU KUSUMA (24041120131)



KELAS D PRODI S1 FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GARUT 2021



KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya sehingga penulisan makalah yang berjudul “ Akhlak terhadap Allah SWT “ dapat diselesaikan dengan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Islam yang dibina oleh Ibu Dr. Nenden Munawaroh, M.Pd.I. selaku dosen mata kuliah Etika Islam program studi S1 Farmasi di Universitas Garut. Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini. Namun kami menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat menghargai apabila terdapat saran maupun kritik yang membangun dari semua pihak. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi para pembaca untuk memperluas ilmu pengetahuannya.



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1 1. Latar Belakang.................................................................................................................1 2. Rumusan Masalah............................................................................................................1 3. Tujuan..............................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................2 1. Pengertian akhlaq kepada Allah SWT..............................................................................2 2. Alasan mengapa seorang muslim harus berakhlaq baik kepada Allah SWT.....................2 3. Akhlaq seorang muslim kepada Allah SWT.....................................................................3 BAB III PENUTUP.......................................................................................................................6 1. Kesimpulan.......................................................................................................................6



iii



BAB I PEMDAHULUAN A. Latar Belakang Akhlaq merujuk kepada amalan dan tingkah laku tulus yang tidak dibuat-buat yang menjadi kebiasaan. Manakala menurut istilah Islam, akhlaq ialah sikap keperibadian manusia terhadap Allah, manusia, diri sendiri dan makhluk lain, sesuai dengan suruhan dan larangan serta petunjuk Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Ini berarti akhlaq merujuk kepada seluruh perlakuan manusia sama ada berbentuk lahiriah maupun batiniah yang merangkumi aspek amal ibadah, percakapan, perbuatan, pergaulan, komunikasi, kasih sayang dan sebagainya. Dalam makalah ini yang dibahas adalah akhlaq seorang muslim kepada Allah SWT, yaitu tentang bagaimana seharusnya perilaku seorang muslim tehadap Allah SWT. Sehingga nantinya seorang muslim akan menjadi seorang yang berakhlaq mulia khususnya akhlaq kepada Allah SWT. Dan adapun akhlaq kepada Allah yaitu menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Jadi seorang muslim itu hendaknya taat terhadap apa yang diperintahkan oleh Tuhannya. Sehingga akhlaq orang muslim kepada Allah SWT yaitu beriman dan taqwa kepada-Nya. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian akhlaq terhadap Allah SWT ? 2. Mengapa seorang muslim harus berakhlaq kepada Allah SWT? 3. Bagaimana seharusnya akhlaq seorang muslim kepada Allah SWT? C. Tujuan 1. Agar seluruh muslimin senantiasa mengetahui cara berahlak kepada Allah SWT 2. Agar kita mampu berakhlak kepada Allah SWT dengan cara bertaqwa kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintahnya dan menghentikan seluruh larangannya serta menerapkan sikap ikhlas dalam kehidupan sehari - hari



1



BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN AKHLAQ KEPADA ALLAH SWT Akhlaq menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa Arab “ Khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan menurut istilah; akhlaq adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnung lagi. Dengan demikian akhlaq pada hakikatnya adalah sikap yang melekat pada diri mausia, sehingga manusia dapat melakukannnya tanpa berpikir (spontan). Menurut Kahar Masyhur akhlaq kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Tuhan sebagai Khaliq. Sehingga akhlaq kepada Allah dapat diartikan sebagai segala sikap atau perbuatan manusia yang dilakukan tanpa dengan berpikir



lagi (spontan) yang memang seharusnya ada pada diri manusia



(sebagai hamba) kepada Allah SWT. B.



ALASAN MENGAPA SEORANG MUSLIM HARUS BERAKHLAQ KEPADA ALLAH SWT Seorang muslim yang baik itu memang diharuskan berakhlaq yang baik kepada Allah SWT. Karena kita sebagai manusia itu diciptakan atas kehendak-Nya, sehingga alangkah baiknya kita bersikap santun (berakhlaq) kepada sang Khaliq sebagai rasa syukur kita. Menurut Kahar Mashyu sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu beakhlaq kepada Allah yaitu: 1. Allah SWT-lah yang mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air yang ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk hal ini sebagai mana di firmankan oleh Allah SWT dalam surat at-Thariq ayat 5-7 yang artinya: “Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia tercipta dari air yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada.” (at-Tariq: 5-7) 2. Allah SWT-lah hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. Firman Allah SWT dalam surah an-Nahl ayat 78 yang artinya: “Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS an-Nahl : 78) 3. Allah SWT-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuhtumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya. Firman Allah SWT dalam surah alJatsiyah ayat 12-13 yang artinya “Allah SWT-lah yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. Dan 2



Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang berpikir.” (QS al-Jatsiyah : 12-13) 4. Allah SWT-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan, daratan dan lautan. Firman Allah SWT dalam surah Al-Israa‟ ayat 70 yang artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami angkut mereka dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS al-Israa‟: 70) C. AKHLAQ SEORANG MUSLIM KEPADA ALLAH SWT Kita sebagai umat Islam memang selayaknya harus berakhlaq baik kepada Allah karena Allah-lah yang telah menyempurnakan kita sebagai manusia yang sempurna. Untuk itu akhlaq kepada Allah itu harus yang baik-baik, jangan akhlaq yang buruk. Seperti kalau kita sedang diberi nikmat, kita harus bersyukur kepada Allah SWT. Menurut pendapat Quraish Shihab bahwa titik tolak akhlaq kepada Allah SWT adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah SWT. Dia memiliki sifat-sifat terpuji, demikian agung sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkaunya. Seorang yang berakhlak baik terhadap Allahta’ala dan sesamanya. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan : Akhlaq yang baik kepada Allah, yaitu meyakini bahwa segala amalan yang kita kerjakan pasti (mengandung kekurangan/ketidaksempurnaan) sehingga membutuhkan udzur (dari-Nya) dan segala sesuatu yang berasal dari-Nya harus disyukuri. Dengan demikian, kita senantiasa bersyukur kepada-Nya dan meminta maaf kepada-Nya serta berjalan kepada-Nya sembari memperhatikan dan mengakui kekurangan diri dan amalan kita. Kedua, akhlak yang baik terhadap sesama. Kuncinya terdapat dalam dua perkara, yaitu berbuat baik dan tidak mengganggu sesama dalam bentuk perkataan dan perbuatan. Adapun contoh akhlaq kepada Allah SWT itu antara lain: a. Taqwa kepada Allah SWT Definisi taqwa adalah memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Cara bertawqa secara maksimal kepada Allah SWT yaitu dengan melakukan islamisasi seluruh aspek dan ruang lingkup kehidupan (islamiyahhal-hayah), karena bagaimana mungkin seseorang dapat mati sebagai Muslim kalau dia tidak selalu menjadi Muslim sepanjang hidupnya. Kualitas ketaqwaan seseorang menentukan tingkat kemuliannya di sisi Allah SWT. Semakin maksimal taqwanya semakin mulia dia. Buah dari taqwa kepada Allah SWT adalah: 3



1) Mendapatkan sikap furqan, yaitu sikap tegas membedakan antara hak dan batil, benar dan salah, halal dan haram, serta terpuji dan tercela. 2) Mendapatkan limpahan berkah dari langit dan bumi 3) Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan 4) Mendapatkan rezeki tanpa diduga-duga 5) Mendapatkan kemudahan dalam urusannya 6) Menerima penghapusan dan pengampunan dosa serta mendapatkan pahala yang besar b. Cinta kepada Allah SWT Definisi cinta yaitu kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan rasa kasih sayang. Sejalan dengan cintanya kepada Allah SWT, seorang mukmin akan mencintai Rasul dan jihad pada jalan-Nya. Inilah yang disebut dengan cinta utama. Sedangkan cinta kepada orangtua, anak-anak, sanak saudara, harta benda, kedudukan dan segala macamnya adalah cinta menengah yang harus berada dibawah cinta utama. Bila seseorang mencintai Allah SWT tentu dia akan selalu berusaha melakukan segala sesuatu yang dicintai-Nya, dan meninggalkan segala sesuatu yang tidak disukai dan dibenci-Nya. c.



Ikhlas Secara terminologis yang dimaksud dengan ikhlas adalah semata-mata mengharap ridha Allah SWT. Jadi segala apa yang kita lakukan itu sematamata hanya mengharap ridha Allah SWT. Tiga unsur keikhlasan adalah: 1) Niat yang ikhlas 2) Beramal dengan sebaik-baiknya 3) Pemanfaatan hasil usaha dengan tepat



d.



Khauf dan Raja ‟ Khauf yaitu kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang akan menimpanya, atau membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya. Menurut Sayyid Sabiq, ada dua sebab mengapa seseorang takut kepada Allah SWT: 1) Karena dia mengenal Allah SWT (ma‟rifatullah). Takut seperti ini dinamai dengan khauf al-„Arifin. 2) Karena dosa-dosa yang dilakukannya, dia takut akan azab Allah SWT



e.



Tawakal dan Ikhtiar Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada selain Allah dan menyerahkan keputusan segala sesuatunya kepada-Nya. Tawakal adalah salah satu buah keimanan. Tawakal harus diawali dengan kerja keras dan usaha maksimal (ikhtiar). Tidaklah dinamai tawakal jika hanya pasrah menunggu nasib sambil berpangku tangan tanpa melakukan apa-apa. Sikap tawakal memberikan ketenangan dan kepercayaan diri kepada seseorang untuk menghadapi masa depan. Dia akan menghadapi masa depan dengan segala kemungkinannya tanpa rasa takut dan cemas. Yang penting berusaha



4



sekuat tenaga, hasilnya Allah SWT yang menentukan. Dan yang lebih penting lagi orang bertawakal akan dilindungi oleh Allah SWT. f.



Syukur Syukur ialah memuji si Pemberi nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya. Syukurnya seorang hamba berkisar atas tiga hal, yang apabila ketiganya tidak berkumpul, maka



tidaklah



dinamakan



bersyukur,



yaitu:



mengakui



nikmat



dalam



batin,



membicarakannya secara lahir, dan menjadikannya sebagai sarana untuk taat kepada Allah SWT. Tiga dimensi syukur yaitu hati, lisan dan jawariah (anggota badan). Orang yang bersyukur kepada Allah akan mendapatkan banyak keutamaan dan manfaat, diantaranya: 1. Mendapatkan tambahan nikmat dari Allah SWT Hal ini berdasarkan firman Allah Ta‟ala: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, maka pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu”. (QS. Ibrahim: 7). 2. Selamat dari siksaan Allah SWT Hal ini berdasarkan firman Allah Ta‟ala: Tidaklah Allah SWT akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman dan Allah SWT adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nisaa‟: 147). 3. Mendapatkan pahala yang besar Hal ini berdasarkan firman Allah Ta‟ala: “Dan Allah SWT akan memberi ganjaran pahala bagi orangorang yang bersyukur.” (QS. Ali „Imran: 144).



5



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN akhlaq adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnung lagi. Dengan demikian akhlaq pada hakikatnya adalah sikap yang melekat pada diri mausia, sehingga manusia dapat melakukannnya tanpa berpikir (spontan). Menurut Kahar Masyhur akhlaq kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Tuhan sebagai Khaliq Seorang muslim yang baik itu memang diharuskan berakhlaq yang baik kepada Allah SWT karena : 1. Allah SWT yang menciptakan manusia 2. Allah SWT hati sanubari 3. Allah SWT yang menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia 4. Allah SWT yang memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan Adapun contoh akhlaq kepada Allah SWT antara lain : 1. Taqwa kepada Allah SWT 2. Cinta kepda Allah SWT 3. Ikhlas 4. Khauf dan Raja 5. Tawakal dan ikhtiar 6. Syukur



6