Makalah Akuntansi Manajemen Konsep Biaya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN “KONSEP BIAYA”



DISUSUN OLEH



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem Harga Pokok Pesanan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami berterima kasih kepada dosen pembimbing pada mata kuliah Akuntansi manajemen Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sistem harga pokok pesanan, perhitungan harga pokok pesanan, serta industri manakah yang cocok menggunakan harga pokok pesanan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.



Makassar, Januari 2019



Penyusun Kelompok 4



2



DAFTAR ISI hal



Bab I 1.1 Latar belakang ………………………………………………………………. 3 1.2 Rumusan masalah …………………………………………………………… 3



Bab II 2.1 Konsep-Konsep Biaya ……………………………………………………… 4 2.2 Klasifikasi Umum Biaya …………………………………………………… 5 2.3 Biaya Produk vs Biaya Periodik ………………………...…………………. 7 2.4 Klasifikasi Biaya untuk Memprediksi Perilaku Biaya …………………….. 8 2.5 Klasifikasi Biaya untuk Pembebanan Biaya ke Objek Biaya ……………...10 2.6 Klasifikasi Biaya untuk Pengambilan Keputusan ………………………….11



Bab III 3.1 Kesimpulan………………………………………………………………... 15 3.2 Saran ………………………………………………………………………..15



Daftar Pustaka ………………………………………………………………….16



3



BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati-hati terhadap karekteristik dari transaksi yang berkaitan dengan biaya. Ada elemen laporan lain yang sifatnya hampir sama dengan biaya namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai komponen biaya. Karekteristik biaya dapat dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian yang berkaian dengan biaya. Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat dengan mudah diidetifikasi sehinnga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Dalam makalah ini akan membahas tentang cost yang sebagai dasar pencatatan nilai dalam akuntansi pada tahap pembebanan. Dimana pada materi Konsep Biaya mencakup klasifikasi umum biaya terdiri dari Biaya Produksi dan Biaya Nonproduksi, perbedaan biaya produk dan biaya periodic, klasifikasi biaya untuk memprediksi perilaku biaya, Klasifikasi Biaya untuk pembebanan Biaya ke Objek Biaya, Klasifikasi Biaya untuk pengambilang keputusan.



1.2 Rumusan Masalah Pada materi Konsep Biaya kita harus dapat mengetahui 1. Perbedaan antara biaya produk dan biaya periodic 2. Bagaimana pola perilaku biaya termasuk biaya variabel, biaya tetap, dan biaya semivariabel 3. Perbedaan antara biaya langsung dan tak langsung 4. Pengklasifikasi biaya yang digunakan dalam mengambil keputusan



4



BAB II Pembahasan 2.1 Konsep-Konsep Biaya Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom, dan insinyur. Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai “nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan pada saat akuisisi oleh penyusutan saat ini atau di masa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain” Sering kali istilah biaya (cost) digunakan sebagai sinonim dari beban (expense). Tetapi, beban dapat didefinisikan sebagai aliran keluar terukur dari barang dan jasa, yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba, atau sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh badan pemerintah. Beban diukur dengan nilai penurunan dalam aktiva atau peningkatan dalam utang yang berkaitan dengan produksi atau penyerahan barang dan jasa. Beban dalam arti luas termasuk semua biaya yang sudah habis masa berlakunya yang dapat dikurangkan dari pendapatan.. Untuk membedakan antara biaya dan beban, bayangkan pembelian bahan baku secara tunai. Karena aktiva bersih tidak terpengaruh, tidak ada beban yang diakui. Sumber daya perusahaan hanya diubah dari kas menjadi persediaan bahan baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya tertentu, tetapi belum menjadi beban. Ketika perusahaan kemudian menjual bahan baku tersebut yang sudah diolah menjadi barang jadi, biaya dari bahan baku dibukukan sebagai beban di laporan laba rugi. Setiap beban adalah biaya, tetapi tidak setiap biaya adalah beban; contohnya saja, aktiva adalah biaya, tetapi bukan (belum menjadi) beban. Istilah biaya menjadi lebih spesifik bila deskripsinya dimodifikasi menjadi biaya langsung, biaya utama (prime cost), biaya konversi, biaya tidak langsung, biaya tetap, biaya variable, biaya terkendali (controllable cost), biaya produk, biaya periode, biaya bersama (joint cost), biaya estimasi, biaya standar, biaya tertanam (sunk cost), atau biaya tunai (out of pocket). Setiap modifikasi mengimplikasikan atribut-atribut tertentu yang penting dalam pengukuran biaya. Setiap biaya tersebut dicatat dan diakumulasikan saat manajemen membebankan biaya ke persediaan, menyiapkan laporan keuangan, merencanakan dan mengendalikan biaya, membuat perencanaan dan keputusan strategis, memilih diantara alternative, memotivasi 5



karyawan, dan mengevaluasi kinerja. Akuntan yang terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan harus bekerja dengan biaya masa depan, biaya penggantian (replacement costs), biaya diferensial (differential costs), dan biaya oportunitas (opportunity costs), di mana tidak satupun dari biaya-biaya tersebut dilaporkan dalam laporan keuangan eksternal.



2.2 Klasifikasi Umum Biaya 2.2.1. Biaya Produksi Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik (Amin Widjaya Tunggal, 1993:1) a. Bahan baku (direct materials) Bahan (materials) dibedakan menjadi bahan baku dan bahan penolong (indirect materials). Bahan baku adalah semua bahan yang dapat diidentifikasikan dengan produk jadi, yang dapat ditelusur ke produk jadi, dan yang merupakan bagian terbesar dari biaya produksi. Bahan penolong adalah semua bahan yang bukan termasuk bahan baku. b. Tenaga kerja langsung (direct labor) Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi tenaga kerja langsung (direct labor) dan tenaga kerja tidak langsung (indirect labor). Tenaga kerja langsung adalah semua tenaga kerja yang melaksanakan proses produksi yang dapat ditelusur ke produk jadi dan merupakan bagian terbesar dari biaya tenaga kerja. Tenaga kerja tidak langsung adalah semua tenaga kerja yang tidak dapat dipertimbangkan sebagai biaya tenaga kerja langsung. c. Overhead pabrik (factory overhead) Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Oleh karena itu, biaya overhead pabrik terdiri atas biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya produksi tidak langsung lainnya.



2.2.2 Biaya Non Produksi Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan,



pemasaran,



distribusi,



layanan



pelanggan,



dan



administrasi umum. Biaya nonproduksi sering dibagi dalam dua kategori



6



umum: biaya penjualan yang mencakup biaya pemasaran, distribusi, layanan pelanggan; dan biaya administrasi yang mencakup biaya desain, pengembangan, dan administrasi umum. (1) Biaya Pemasaran Adalah meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada para pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas, meliputi : 1. Biaya untuk Menimbulkan Pesanan a. Biaya fungsi promosi dan advertensi. b. Biaya fungsi penjualan. 2. Biaya untuk Melayani Pesanan a. Biaya fungsi penggudangan dan penyimpanan produk selesai. b. Biaya fungsi pengepakan dan pengiriman. c. Biaya pemberian kredit dan penagihan piutang. d. Biaya fungsi administrasi penjualan. (2) Biaya Administrasi dan Umum Meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi administrasi dan umum yaitu biaya perencanaan, penentuan strategi dan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna, meliputi : a. Biaya direksi dan staf. b. Biaya fungsi akuntansi. c. Biaya fungsi keuangan. d. Biaya fungsi personalia. e. Biaya fungsi humas dan keamanan. f. Biaya fungsi administrasi dan umum lainnya. (3) Biaya Finansial Yaitu semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi finansial maksudnya fungsi pemenuhan dana yang diperlukan oleh perusahaan, misalnya : a. Biaya bunga. b. Biaya penerbitan obligasi. c. Biaya finansial lain. 7



2.3 Biaya Produk vs Biaya Periodik Umumnya, biaya (cost) diakui sebagai beban (expense) dilaporan laba rugi dalam periode dimana pendapatan diakui. Contohnya, jika perusahaan membayar asuransi untuk masa manfaat dua tahun, maka perusahaan tidak membebankan biaya sebesar 2 tahun tersebut pada tahun pembayaran, tetapi setengah dari pembayaran tersebut akan dibebankan tahun depan. Alasannya adalah karena kita mendapat masa manfaat selama dua tahun sehingga setengah dari pembayaran yang belum dibebankan di tahun pertama akan muncul di neraca sebagai asuransi yang dibayar dimuka.



2.3.1 Biaya Produk Biaya produk adalah semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi sebuah produk. Nama lain biaya produk adalah inventoriable cost. Biaya produk adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang ataupun jasa. Biaya produksi adalah biaya yang menggabungkan bahan baku dan tenaga kerja. Untuk mengetahui berapa besar biaya produksi per unit, maka biaya produksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Sebuah perusahaan yang tahu berapa banyak biaya produksi untuk menghasilkan barang ataupun jasa akan memiliki gambaran yang lebih jelas dalam menetapkan harga suatu barang atau jasa. Contoh biaya produk adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.



2.3.2 Biaya Periode Biaya periode adalah semua biaya non pabrikasi yang dikeluarkan perusahaan untuk menjual unit produk. Biaya periode diakui sebagai beban segera setelah dikeluarkan. Biaya periode tidak dibebankan ke produk melainkan dibebankan ke laporan laba rugisebagai suatu beban pada periode berjalan. Sebuah biaya periode adalah biaya yang dibebankan pada periode terjadinya. Biaya periode ini tidak dimasukkan ke dalam harga pokok penjualan pada



8



laporan laba rugi. Sebaliknya, biaya ini dimasukkan ke dalam bagian penjualan dan biaya administrasi di laporan laba rugi. Contoh biaya periode adalah : 



Biaya sewa kantor.







Beban bunga yang tidak dikapitalisasi keaset tetap







Beban penjualan







Biaya iklan







Biaya perjalanan dan hiburan







Komisi







Beban penyusutan







Beban umum dan administrasi







Gaji dan tunjangan eksekutif dan administrasi



2.4 Klasifikasi Biaya untuk Memprediksi Perilaku Biaya Perilaku biaya berarti bagaimana biaya akan bereaksi atau merespon perubahan aktivitas bisnis. Bila aktivitas bisnis meningkat atau surut, biaya tertentu mungkin akan ikut naik atau turun atau mungkin juga tetap. Untuk tujuan perencanaan, manajer harus dapat mengantisipasi apakah yang akan terjadi; jika biaya menga-lami perubahan, manajer harus tahu sejauh mana perubahannya. Untuk membantu tugas manajer tersebut, biaya biasanya dikategorikan menjadi variabel dan tetap. Perilaku Biaya



Berdasar perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat dibagi menjadi tiga golongan : biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariable.



Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, baik biaya tetap maupun biaya variabel harus dipecah lagi sebagai berikut :



Biaya Tetap a. Commited Fixed Cost



Biaya Variabel a. Engineered Variable Cost 9



b. Descretionary Fixed Cost



b. Discretionary Variable Cost



Biaya Tetap Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusaha an jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen. Commited Fixed Cost. Commited fixed cost sebagian besar berupa biaya tetap yang timbul dari pemilikan pabrik, ekuipmen, dan organisasi pokok. Perilaku biaya ini merupakan semua biaya yang tetap dikeluar kan, yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan di dalam memenuhi tujuan jangka panjangnya. Contoh : biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa, asuransi dan gaji karyawan utama.



Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan (tetap) dengan adanya peru- bahan volume kegiatan. Engineered Variable Cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu. Merupakan biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan erat dan nyata. Contoh : biaya bahan baku. Discretionary Variable Costs Yakni merupakan biaya yang masukan dan keluarannya memiliki hubungan yang erat namun tidak nyata (bersifat artifi sial). Jika keluaran berubah maka masukan akan berubah sebanding dengan perubahan keluaran tersebut. Namun jika masukan berubah, keluaran belum tentu berubah dengan adanya perubahan masukan tersebut. Contoh biaya iklan. Biaya Semi Variabel Yakni biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di dalamnya. Unsur biaya yang tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa, sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.



10



2.5 Klasifikasi Biaya untuk Pembebanan Biaya ke Objek Biaya Biaya langsung adalah biaya yang dapat dipisahkan dan dikenali secara langsung digunakan untuk memproduksi suatu satuan output, sedangkan biaya tak langsung adalah biaya gabungan (joint cost) atau biaya – biaya overhead untuk semua satuan output yang diproduksi. Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan objek biaya. Objek biaya dapat berupa apa pun,



seperti produk,



pelanggan,



departemen proyek, aktivitas, dan sebagainya, yang diukur biayanya dan dibebani biaya. Pembebanan biaya secara akurat ke objek biaya sangatlah penting. Untuk dapat mengevaluasi kinerja dari masing-masing segmen dengan baik, perlu diketahui biaya-biaya mana yang dapat ditelusuri secara langsung ke suatu segmen. Berdasarkan penelusuran ke objek biaya, biaya dikelompokan menjadi dua kategori yaitu biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). a. Biaya Langsung (Direct Cost) Menurut Hilton (2005) “A cost that can be traced



to a particular



department is called a direct cost of a department” Biaya langsung adalah biaya yang terjadi pada suatu segmen dan terjadinya karena adanya segmen tersebut. Biaya ini merupakan biaya yang dapat ditelusuri dengan jelas dan nyata ke bagian segmen tertentu yang akan dianalisa. b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Menurut Hilton (2005) “A cost that is t directly traceable to a particular department is called an indirect cost of the department”. Biaya tidak Langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berkaitan dengan segmen Contoh biaya tidak langsung adalah gaji dan eksekutif perusahaan.



11



2.6 Klasifikasi Biaya untuk Pengambilan Keputusan Menurut tujuan pengambilan keputusannya biaya diklasifikasikan menjadi: a. Biaya relevan, yaitu biaya yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Biaya relevan merupakan data biaya yang di harapkan di masa akan datang yang berbeda dalam beberapa alternative keputusan atau Biaya relevan merupakan biaya yang terkait dengan keputusan operasional. b. Biaya tidak relevan, yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Pengklasifikasian biaya untuk pengambilan keputusan meliputi: a. Biaya promosi penjualan b. Biaya komisi c. Biaya legalisasi d. Biaya perjalanan dinas f. Biaya gaji dan tunjangan g. Biaya penyusutan h. Biaya lain-lain



Sunk cost Bukan Biaya Relevan



Sunk cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat dihindari dari apapun keputusan yang dibuat oleh rnanajer. Sunk cost akan selalu sama, tidak memiliki pengaruh terhadap berbagai alternatif yang dipertimbangkan, biaya tersebut selalu tidak relevan dan sebaiknya diabaikan. Sebaliknya, future cost yang berbeda di antara berbagai alternatif yang tersedia adalah biaya relavan. Salah satu pelajaran konseptual yang sulit bagi para manajer adalah sunk cost tidak pernah relevan dalam pembuatan keputusan. Godaan untuk memasukkan sunk cost dalam analisis terutama dalam analisis nilai buku peralatan tua yang dimiliki oleh perusahaan. Kita akan memfokuskan pada nilai buku peralatan tua. Kita akan melihat bahwa tanpa memperhatikan segala sesuatu yang berkaitan dengan sunk cost, kesimpulannya sama saja--sunk cost tidak dapat dihindari, dan oleh karenanya dapat diabaikan dalam pembuatan keputusan. 12



Opportunity costs (biaya peluang) penerapan biaya relevan pada berbagai kondisi 1. Penetapan Harga Analisis biaya relevan digunakan dalam pengambilan keputusan jangka pendek untuk menetapkan harga jual untuk suatu pesanan tambahan diluar produksi yang normal. Suatu pesanan tambahan akan diterima jika harga jualnya dapat menutup biaya variabel sehingga memberikan marjin kontribusi (harga jual dikurangi biaya variabel) yang positif. 2. Membuat atau membeli Keputusan untuk membuat atau membeli mencakup pembandingan antara dua alternative yaitu membuat sendiri dalam pabriknya atau membeli dari supplier luar. Biaya relevan dengan keputusan membeli adalah harga beli per unit, sedangkan biaya relevan dengan keputusan membuat sendiri meliputi biaya produksi variabel, biaya tetap yang dapat dihindarkan, dan biaya peluang. Agar produk jadi sampai di tangan konsumen, ada beberapa langkah yang harus dijalani. 



Pertama,



bahan



baku



diperoleh



baik



melalui



penambangan,



pengeboran, menanam atau memelihara hewan dan sebagainya. 



Kedua, bahan baku ini harus diproses untuk dibersihkan dan disiapkan agar menjadi bahan yang berguna dan sesuai dengan kebutuhan.







Ketiga,



bahan-bahan



tersebut



harus



melalui



proses



pabrikasi



pendahuluan sebelum digunakan sebagai bagian dari barang jadi. 



Keempat, proses manufaktur aktual produkjadi dilakukan.







Akhirnya, barang jadi didistribusikan kepada konsumen akhir. Seluruh tahapan ini disebut value chain (rantai nilai).



3. Bauran produk Analisis biaya relevan bermanfaat dalam menetapkan kombinasi yang optimal beberapa produk yang harus diproduksi dan dijual dalam suatu bauran produk untuk mencapai laba yang maksimum dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada



13



Menjual atau memproses lebih lanjut Keputusan untuk menjual atau memproses lebih lanjut mencakup pembandingan dua alternative yaitu menjual produk tanpa biaya pemrosesan tambahan atau menjual produk setelah terjadi biaya pemrosesan tambahan. Tentu saja keputusan akan jatuh pada alternative yang memberikan keuntungan lebih besar. Faktor penting yang perlu diperhatikan untuk tipe keputusan seperti ini adalah biaya tertanam (sunk cost) selalu merupakan biaya yang tidak relevan 4. Keputusan Lini Produk Keputusan lini produk berhubungan dengan kemungkinan untuk menarik satu atau lebih produk dari lini produk perusahaan. Dua faktor yang mesti dipertimbangkan dengan cermat adalah faktor kuantitatif dan kualitatif. Faktor kuantitatif menyangkut pengurangan dan penghematan biaya harus melebihi hilangnya pendapatan karena ditariknya produk yang bersangkutan. Faktor kualitati menyangkut pengaruhnya terhadap konsumen dan produk lain yang dipertahankan dalam lini produk 5. Ekspansi / Kontraksi Operasi Keputusan untuk memperluas kapasitas operasi menggunakan analisis biaya relevan berkaitan dengan perhitungan biaya yang akan timbul karena ekspansi operasi, untuk diperhitungkan dengan pendapatan yang diperoleh dari ekspansi tersebut. Jika pendapatan tambahan dari ekspansi operasi melebihi biaya relevan dengan ekspansi 6. Pesanan Khusus Manajer selalu mengevaluasi apakah pesanan khusus dapat diterima dan apabila diterima berapakah harga yang akan ditetapkan untuk pesanan khusus ter-sebut. Pesanan khusus adalah pesanan pada waktu tertentu yang bukan merupa-kan hasil dari kegiatan normal perusahaan. 7. Penggunaan Sumber Daya yang Terbatas Manajer terus-menerus dihadapkan pada masalah bagaimana sumber daya yang terbatas digunakan. Sebagai contoh, sebuah toko memiliki keterbatasan ruang sehingga tidak dapat menumpuk semua 14



produk yang ada. Perusahaan manufaktur memiliki keterbatasan jumlah jam mesin dan jumlah tenaga kerja langsung. Pada saat keterbatasan sumber daya tersebut membatasi kemampuan perusahaan untuk memuaskan kebutuhannya, perusahaan dapat mengatakan bahwa mereka



meng-hadapi



kendala.



Karena



sumber



daya



terbatas,



perusahaan tidak dapat memenuhi seluruh ambisinya, sehingga manajer harus memutuskan bagaimana sumber daya yang terbatas tersebut digunakan. Biaya tetap selalu tidak terpengaruh oleh pilhan yang dibuat oleh manajer sehingga manajer harus memilih tindakan yang akan memaksimumkan total margin kontribusi.



15



BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan Pada materi “Konsep Biaya” ini kita membahas tentang pengklasifikasian biayabiaya. Bagaimana biaya akan digunakan untuuk menyiapkan laporan eksternal, memprediksi perilaku biaya, membebankan biaya ke objek biaya atau membuat keputusan akan member tahu bagaimana biaya diklasifikasikan. Untuk tujuan laporan eksternal, biaya diklasifikasikan sebagai biaya produk atau biaya periode. Biaya produk dibebankan di persediaan dan ianggap sebagai asset sampai barang terjual. Pada saat penjualan, biaya produk dibebankan langsung ke laporan laba rugi sebagai biaya di dalam periodee dumana mereka terjadi. Untuk tujuan memprediksi bagaimana biaya akan bereaksi terhadap perubahan aktivitas, biaya diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu biaya variabel, tetap dan semi variabel,secara total meningkat sesuai proporsi aktivitas. Biaya variabel per unit adalah tetap, secara total, tetap sama sepanjang level aktivitas berubah dalam rentang waktu yang relevan.



3.2 Saran Adanya konsep dan klasifikasi biaya akan mempermudah pemimpin perusahaan dalam mengelola perusahaanya secara efisien dan efektif. Untuk itu penulis menyarankan kepada pembaca dan calon pemimpin perusahaan pada khususnya, untuk lebih mendalami semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi biaya. Khususnya tentang biaya produksi atau operasional, di sistem industri memainkan peran yang sangat penting, karena ia menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antar industri dalam pasar global



16



DAFTAR PUSTAKA



Ray H Garrison. dkk. 2014. Akuntansi Manajerial ed 14 buku 1. Jakarta: Salemba Empat http://tesbuatblok.blogspot.co.id/2013/08/analisis-biaya-relevan.html



17