Makalah Alat Penanaman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ALAT PENANAM BIJI-BIJIAN (GRAINS SEEDER) MODEL GS-JP-FL/01 TEKNOLOGI PENGOLAHAN TANAH MKB 4311 (Ir. Bastaman Syah, M.Si.)



Disusun oleh : Kelompok 4



Moch. Guntur J S P



1610631090096



Musahidin



1610631090108



Nurul Azita



1610631090116



Rahadian Nandea Juliansyah



1610631090124



Siti Nurlaelah



1610631090144



Tayo Sudrajat



1510631090110 Kelas 4D



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2018



Kata Pengantar Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena hanya dengan izinNya penyusunan dan pembuatan makalah ini dapat diselesaikan. Harapan kami, makalah



yang



berjudul



“ALAT



PENANAM



BIJI-BIJIAN



(GRAINS



SEEDER)” bisa dijadikan penunjang dalam proses pembelajaran dan menjadi pedoman dalam memahami penanaman. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat serta teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.



Karawang, 27 April 2018



Penulis



Daftar Isi



Kata Pengantar ........................................................................................................ 2 Daftar Isi.................................................................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4 1.1.



Latar Belakang ......................................................................................... 4



1.2.



Rumusan Masalah .................................................................................... 5



1.3.



Tujuan ....................................................................................................... 5



BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6 2.1.



Seeder ....................................................................................................... 6



2.2.



Grain Sedeer ............................................................................................. 9



BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13 3.1.



Kesimpulan ............................................................................................. 13



DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14



BAB I PENDAHULUAN



1.1.



Latar Belakang Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah



pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang baik. Selain membutuhkan pekerja yang cukup juga teknik penanaman akan menentukan keberhasilan budidaya. Proses penanaman memerlukan tanaga kerja sekitar 20% dari keseluruhan proses budidaya tanaman. Hal ini menunjukan sangatlah diperlukan alat tanam mekanis mengingat semakin sedikitnya tenaga yang tersedia dalam bidang pertanian. Proses penanaman benih dengan menggunakan alat tanam, maka mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanah. Oleh karena itu, dengan adanya alat tanam padi dan alat tanam biji-bijian akan membantu para petani untuk lebih efisien dalam usaha tani tanaman budidaya untuk kebutuhan pangan manusia dihasilkan dan disiapkan dengan menggunakan tenaga otot-otot manusia. Kemudian tenaga otot hewani digunakan untuk meringankan tenaga otot manusia. Dengan ditemukannya besi, diciptakan perkakas yang selanjutnya mengurangi tenaga otot manusia. Yang disebut dengan mesin peralatan pertanian. Petani yang memiliki lahan cukup luas seringkali menghadapi hambatan dalam setiap kegiatan budidaya karena keterbatasan sumberdaya terutama tenaga kerja di bidang pertanian serta didukung dengan masih rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja pertanian tersebut. Hal ini karena hampir sebagian besar tenaga kerja pertanian saat ini sudah memasuki usia non produktif sementara generasi muda lebih banyak terjun di sektor lain baik industri maupun sektor informal sebagai akibat dari rendahnya minat mereka untuk terjun langsung ke lahan pertanian, apalagi dengan sistem pertanian tradisional. Oleh karenanya keberadaan mesin pertanian dapat meningkatkan produktifitas dan efektifitas kerja.



Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pertanian sekarang ini telah dikembangkan berbagi jenis mesin penanam yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam memudahkan proses penanaman sehingga dapat menghasilkan kinerja efektif dan efisien dengan keuntungan yang lebih besar.



1.2.



Rumusan Masalah 1. Definisi dari alat tanam benih (Grains seeder) ? 2. Bagaimana cara mengoperasikan dan mekanisme kerja Grains seeder ? 3. Bagaimana proses penanaman benih menggunakan Grains seeder ? 4. Apa fungsi dan keunggulan dari Grains seeder ?



1.3.



Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui definisi secara luas tentang alat tanam benih (Grains seeder) ? 2. Mahasiswa mengetahui cara mengoperasikan Grains seeder ? 3. Mahasiswa mengetahui proses penanaman benih menggunakan Grains seeder 4. Mahasiswa mengetahui fungsi ddan keunggulan dari Grains seeder



BAB II PEMBAHASAN



2.1.



Seeder Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan



ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi. Sebagian besar alat penanam dilengkapi dengan alat penutup tanah. Bila benih dengan menggunakan alat tanam, maka mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanam, yaitu berpengaruh pada kedalaman tanam, jumlah benih tiap lubang, jarak antar lubang dalam baris, dan jarak antar baris. Di samping itu ada kemungkinan kerusakan benih dalam proses aliran benih dalam alat tanam. Benih tanaman yang berupa biji-bijian ada bermacammacam, seperti kacang tanah, jagung, kedelai, kacang hijau,dll, yang masingmasing memiki bentuk, ukuran, kekuatan agronomis yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan alat tanam yang memiliki kekuatan tanam yang berbeda pula. Beberapa sifat fisis benih yang mempengaruhi alat tanam, yaitu ukuran, bentuk, keseragaman bentuk dan ukuran, density per satuan volume, dan tekanan terhadap tekanan dan gesekan



Penebaran benih dan pola pertanaman dengan alat penanam (seeder) ini dapat digolongkan menjadi 5 macam diantaranya : a.



Broadcasting (benih disebar pada permukaan tanah).



b.



Drill seedling (benih dijatuhkan secara random dan diletakkan pada kedalaman tertentu dalam alur sehingga diperoleh jalur tanaman tertentu).



c.



Pesicion drilling (benih ditanam secara tunggal dengan interval yang sama dengan alur).



d.



Hill dropping (kelompok benih dijatuhkan secara random dengan interval yang hampir sama dengan alur).



e.



Chezktow planting (benih diletakkan pada tempat tertentu sehingga diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang sama). (Daywin, 2008).



Mesin atau peralatan yang digunakan sebagai penanaman benih adalah sebagai berikut : 1.



Mesin tanam sebar (broadcast seeder)



Pada alat ini penjatahan benih dari hoper melalui satu lubang variabel (variable orifice). Suatu agitator ditempatkan diatas lubang variabel tersebut untuk mencegah macet karena benih-benih saling mengunci (seed bridging), juga agar aliran benih dapat kontinyu. Kadang-kadang suatu roda bercoak (fluted wheel) digunakan sebagai penjatah benih. Benih hasil penjatahan ini kemudian dijatuhkan pada piringan yang berputar. Karena bentuk dari piringan ini, benih tersebut akan dipercepat dan dilempar mendatar karena adanya gaya sentrifugal. Lebar sebaran tergantung pada diameter piringan, bentuk penghalang, dan desitas dari benih. Dua buah disk berputar dengan arah putaran yang berlawanan (counter disk spinning) dapat dipergunakan agar jangkauan sebaran lebih lebar. Laju benih dikontrol dari ukuran bukaan, kecepatan maju traktor, lebar sebaran. Centrifugal spreader merupakan alat yang cukup fleksibel karena dapat dipergunakan untuk menyebar benih, pupuk, pestisida dan material lain yang berupa butiran. Setelah operasi tanam sebar kemudian dilakukan operasi pengolahan tanah kedua untuk menutup benih dengan tanah (Daywin, 2008).



2.



Mesin tanam acak dalam lajur (drill seeder)



Mesin tanam benih secara acak dalam lajur, biasanya pada setiap alur tanam, benih dijatah dari hoper oleh suatu silinder bercoak yang digerakkan dengan roda tanah (ground wheel). Jumlah benih per satuan waktu atau laju benih dikontrol melalui lebar bukaan yang dapat diatur. Benih tersebut melewati tabung penyalur benih jatuh secara gravitasi ke lubang tanam yang dibuat oleh pembuka alur, bisa berupa disk atau bentuk lain. Umumnya jarak antar benih berkisar antara 150 – 400 mm. Metoda penutupan benih dapat dilakukan dengan rantai tarik, yang ditempatkan dibelakang pembuka alur (furrow opener). Setelah benih tertutup tanah, maka tanah diatas dan disamping benih tersebut akan diperkeras menggunakan roda tekan. Jenis-jenis pembuka alur dan roda tekan (Daywin, 2008).



3.



Mesin tanam presisi dalam lajur (precision seeder)



Mesin tanam presisi (memberikan penempatan yang tepat dari setiap benih pada interval yang sama dalam setiap alur tanam. Jarak antar alur tanam atau sering juga disebut jarak antar barisan, umumnya dibuat cukup lebar untuk keperluan penyiangan. Mesin tanam presisi tersedia dalam bermacam-macam variasi. Dimana sumber tenaga tarik yang digunakan dapat menggunakan orang, hewan, traktor roda-2 maupun trator 4-roda. Secara umum ada 4 bagian utama yang selalu ada dalam alat tanam presisi, yaitu 1) pembuka alur (furrow opener) untuk mengontrol kedalaman tanam, 2) penjatah benih (metering seed) untuk menjaga interval jarak benih dalam alur dapat seragam, 3) penutup alur, untuk menutup alur tanam, dan 4) roda tekan (pressing wheel), untuk memadatkan tanah disekitar benih agar kontak antara benih dan tanah cukup baik (Daywin, 2008).



Dalam alat mesin tanam (seeder) terdapat beberapa bagian pokok diantaranya adalah sebagai berikut: 1.



Hopper



Hopper merupakan bagian dari komponen mesin tanam yang berada di atas, yang berfungsi sebagai kotak penampung benih sebelum disalurkan atau ditanam pada tanah. Hopper mempunyai peranan penting dalam proses berjalannya benih karena apabila desain hopper tidak bagus maka akan terjadi penumpukan benih yang akan menghambat proses penanaman. 2.



Seed Matering Device (SMD)



Seed matering device merupakan bagian dari alat tanah yang berada pada posisi tengah ataupun bawah yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran benih sehingga benih dapat jatuh dengan jumlah tertentu dan jarak tertentu sehingga proses penanaman bisa berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penanaman benih. 3.



Feed Tube



Feed tube berada pada posisi dibawah hopper yang berfungsi sebagai penyalur pengeluaran benih dari hopper sehingga dapat masuk/tertanam pas pada lubang tanam yang telah dibuat oleh furrow opener. Dalam pengalirannya diharapkan benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama dan kontinu.



4.



Furrow Opener (Alat Pembuat Alur)



Furrow opener berfungsi sebgai pembuka alur tanam yang akan dimasuki oleh oleh benih (biji-bijian) sehingga benih dapat cepat tumbuh terlindung dari panasnya sinar matahari serta binatang penganggu. 5.



Covering Device(alat penutup alur)



Corvering device berfungsi untuk menutup alur tanam sehingga tidak terjadi kavitsi lengas (tanah yang kering padat dan cepat menguap) yang bisa menyebabkabkan benih tidak dapat tumbuh dengan baik/tidak tumbuh



2.2.



Grain Sedeer Grain Seeder adalah alat pertanian yang bertujuan untuk mempermudah



pekerjaan manusia, terutama bagi para petani. Grain Seeder adalah alat pertanian yang berfungsi untuk menanam benih, dengan sistem semi mekanis. Grain Seeder dapat ditarik dengan tenaga manusia, atau dengan tenaga hewan, atau dengan traktor. Alat pertanian Grain Seeder dibuat dengan tujuan agar penanaman benih dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, sehingga meminimalkan kerusakan dan mengoptimalkan hasil. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BB Mektan), Badan Litbang Pertanian telah melakukan penelitian dan perekayasaan Alat Tanam Bijibijian (Grains Seeder). Penerapan alat ini diharapkan dapat menanggulangi kelangkaan tenaga kerja yang ada di daerah, mengurangi kejerihan kerja dan efisiensi waktu penanaman. Mesin penanam bijian mekanis model GS-JP-FL/01, merupakan prototipe yang dirancang untuk menanam biji jagung atau kedelai pada kondisi lahan terolah sedang.



Spesifikasi Teknik



Model



: GS-JP-FL/01



Penarik



: Traktor roda 2 dan roda 4, 30/40/50 HP



Bijian yang sesuai



: Jagung dan Keddelai



Kap. Hopper



: 5kg per unit



Kecepatan penanaman



: 1,5-2,0 km/jam



Jarak tanam dalam alur



: 30 – 40 cm



Jarak tanam antara alur



: Dapat diatur (30 – 80 cm)



Keddalaman penanaman



: 5-7 cm



Berat (1 unit penanam)



: 20 kg



Penakar benih



: Tipe piringan ddatar menyudut



Pembuka alur



: Piringan gandda



Penyesuaian kedalaman tanam



: Sistem 4 batang kait



Dimensi (1 unit/ 1 baris)



: 60/25/50 cm (p/l/t)



a. Mekanisme kerja Grain Seeder Pembuka alur tipe piringan ganda (double disk) membuat alur di lahan yang akan ditanami, kemudian benih dijatuhkan dari bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar benih berbentuk piringan pipih yang pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam. Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih.



Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak. Pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam. Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi bijibijian yang terdapat di atas piringan penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak.



b. Cara pengoperasian Lahan untuk penanaman palawija diolah ddengan bajak singkal atau bajak piringan, kemudian tanah diratakan ddengan menggunakan garu atau bajak rotari. Alat penanam disiapkan dengan cara menggandengkan join adapter pada tiga titik gandeng traktor roda 4 atau roda 2. Batang penggandeng berukuran 50mm x 50mm dipasang pada join adapter kemudian penanam biji-bijian tipe GS-JPFL/01 satu persatu digandengkan pada batang pemasangan tersebut. Kemiringan mesin tanam diatur sedemikian rupa sehingga posisi pembuka alur dan roda penggerak sejajar. Untuk menggandengkannya dengan traktor roda 4 dilakukan ddengan memanjangkan sambungan pada basgian atas (top link) dan bila ingin digandengkan dengan traktor roda 2 cukup dengan memutar join adapter.



c. Fungsi dan Kegunaan Mesin penanam biji-bijian tipe GS-JP-FL/01 bermanfaat untuk menanam biji-bijian (jagung, kedelai, kacang tanah) secara mekanis dengan cara menggandengkannya pada traktor roda 2 maupun roda 4. Mesin dapat menggantinkan pekeraan menanam secara manual meliputi menugal/ membuat lubang, meletakan benih dan menutup benih dengan tanah. Mesin tipe GS-JP-FL/01 cukup ringan ddan kompak, memakai kontruksi lengan ayun fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan kontur tanah. Jarak tanam antar alur maupun jumlah alur penanaman juga mudah diatur Dengan menggunakan mesin penanam tersebut , kapasitas kerja penanaman lebih cepat dibanding bila menggunakan tugal yang membutuhkan waktu 20 hari orang kerja per hektar. Bila ditarik traktor roda 4 dengan 6 baris tanaman, kapasitas kerja mesin sekitar 2,5 jam/ha dan bila ditarik traktor roda 2 dengan 3 baris tanaman kapasitas kerjanya 4 jam/ha. Jika menggunakan traktor roda dua sebagai penarik, titik impas tercapai pada operasi mesin 61 ha/tahun dengan biaya sewa Rp. 250.000/ha. Umur ekonomis mesin sekitar 4 tahun. Keunggulan dari grain seeder yaitu: 1.



Menanam biji-bijian ( jagung, kedele, kacang tanah) secara mekanis ditarik traktor roda 2 maupun traktor roda 4.



2.



Menggantikan pekerjaan penanaman secara manual dengan tenaga orang meliputi penugalan /pembuatan lubang, meletakkan benih dan menutup benih.



3.



Dapat digandengkan dengan traktor roda 2 maupun traktor roda 4.



4.



Selain itu Alat Tanam ini menggunakan kontruksi pembuka alur tipe piringan ganda, sehingga dapat bekerja pada lahan yang kurang bersih, Pengeluaran benih lebih seragam dalam jumlah maupun jarak tanamnya (missing hill kurangt 5%).



Kekurangan dari alat grain seeder adalah: 1.



Biaya awal lebih mahal.



2.



Biaya perawatan grain seeder yang mahal



BAB III PENUTUP 3.1.



Kesimpulan Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan



ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi. Alat mesin tanam (seeder) terdapat beberapa bagian pokok diantaranya adalah Hopper, Seed Matering Device (SMD), Feed Tube, Furrow Opener (alat pembuat alur) dan Covering Device (alat penutup alur). Grain Seeder adalah alat pertanian



yang



berfungsi



untuk



menebar



benih



berupa



butiran.



DAFTAR PUSTAKA



Irwanto, A. Kohar, Ir. 1980. Institut Pertanian Bogor : Bogor.



Alat



dan



Mesin



Budidaya



Pertanian.



Purwadi, T. 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Edisi keenam. Gadjah Mada University Prees. Yogyakarta. Soedianto, dkk. 1982. Bercocok Tanam Jilid I. CV Yasaguna. Jakarta