Makalah Alat Transportasi Dan Penyimpanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEMPAT PENYIMPANAN DAN ALAT TRANSPORTASI PADA PABRIK GULA



Di Susun oleh : 1. Fitri Wulandari (1800020081) 2. Oktaza Loundi Vidinda (1800020092) 3. Devi Yogi Noviana Ningsih (1800020096) 4. Ahmad Fatwa Zufar (1800020101) 5. Desi Wijayanti (1800020111)



FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN T.A 2019/2020



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayahnya kami dapat melaksanakan dan menyusun tugas makalah Penyimpanan Transportasi Fluida yang berjudul “TEMPAT PENYIMPANAN DAN ALAT TRANSPORTASI PADA PABRIK GULA”. Dengan tersusunya makalah ini diharapkan agar nantinya dapat bermanfaat bagi kita semua serta dapat memahami materi tentang tempat penyimpanan dan alat transportasi pada produksi gula. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan tidak terlepas dari bantuan teman-teman sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami mengharapkan adanya segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak dikarenakan kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan juga pada penulis khususnya. Terima kasih.



Yogyakarta, 22 Desember 2019



Penyusun



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2 DAFTAR ISI........................................................................................................................................3 BAB I....................................................................................................................................................4 PENDAHULUAN................................................................................................................................4 1.1



Latar Belakang.....................................................................................................................4



1.2



Rumusan Masalah...............................................................................................................4



1.3



Tujuan Penulisan.................................................................................................................4



1.4



Manfaat Penulisan...............................................................................................................5



BAB II..................................................................................................................................................6 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................................6 2.1



Pengertian Gula...................................................................................................................6



2.2



Jenis-Jenis Gula...................................................................................................................6



2.3



Sifat Fisika dan Kimia Gula................................................................................................7



2.4



Proses Pembuatan Gula......................................................................................................8



2.1.2 Alat Transportasi................................................................................................................8 2.1.3 Tempat Penyimpanan.......................................................................................................10 BAB III...............................................................................................................................................12 PENUTUP..........................................................................................................................................12 3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula



sederhana,



seperti glukosa (yang



diproduksi



dari



sukrosa



dengan



enzim



atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel. Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira, tebu, bit gula, atau aren. Meskipun demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi dahlia, anggur, atau bulir jagung, juga menghasilkan semacam pemanis namun bukan tersusun dari sukrosa sebagai komponen utama. Proses untuk menghasilkan gula mencakup tahap ekstraksi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui distilasi (penyulingan). 1.2 Rumusan Masalah Dari penjelasan tersebut dapat dikembangkan pokok permasalahan yaitu : a) Apa yang dimaksud dengan gula ? b) Apa saja jenis-jenis gula ? c) Apa yang dimaksud Vibrating Conveyor ? d) Apa yang dimaksud Bin ? e) Bagaimana sifat fisika dan kimia dari gula ? f) Bagaimana proses pembuatan gula ? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : a) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gula b) Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis gula c) Untuk mengetahui apa yang dimaksud Vibrating Conveyor d) Untuk mengethaui apa yang dimaksud Bin e) Untuk mengetahui bagaimana sifat fisika dan kimia pada gula f) Untuk mengetahui bagaimana proses gula



4



1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu : a) Bagi pembaca, dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang luas sehingga dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan produksi gula b) Bagi pembaca, dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan alat transportasi vibrating conveyor dan alat penyimpanan bahan padat yaitu bin



5



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Pengertian Gula Gula merupakan salah satu kebutuhan bahan pangan yang sangat penting bagi kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga maupun industri makanan dan minuman baik yang berskala kecil maupun besar. Gula menjadi sangat penting karena gula mengandung kalori yang dibutuhkan bagi kesehatan dan juga gula digunakan sebagai bahan pemanis utama yang digunakan oleh banyak industri makanan dan minuman (Sugiyanto, 2007). Sejarah pergulaan di Indonesia dimulai ketika Belanda mulai membuka koloni di Pulau Jawa. Banyak tuan-tuan tanah pada abad ke-17 membuka kebun-kebun tebu monokultur yang pertama kalinya di Batavia, lalu berkembang ke arah Timur. Industri gula pada masa kolonial Belanda lebih berorientasi pada ekspor, di mana bidang pemasarannya dikuasai oleh badan pemerintah yang independen dalam upaya mengamankan penerimaan pemerintah Belanda dari cukai dan mengawasi jumlah konsumsi dalam negeri untuk meningkatkan ekspor tersebut (Winarmo dan Birowo, 1988). Gula merupakan suatu karbohidrat sederhana yang umumnya dihasilkan dari tebu. Namun ada juga bahan dasar pembuatan gula yang lain, seperti air bunga kelapa, aren, palem, kelapa atau lontar. Gula sendiri mengandung sukrosa yang merupakan anggota dari



disakarida.



2.2 Jenis-Jenis Gula. Pemanis gula sangat sering kita jumpai di pasaran, yang paling umum kita gunakan adalah gula pasir. Namun, selain gula pasir, masih ada beberapa jenis gula yang lain di pasaran, yaitu : a. Gula Pasir Ini adalah jenis gula yang paling mudah dijumpai, digunakan sehari-hari untuk pemanis makanan dan minuman. Gula pasir berasal dari cairan sari tebu. Setelah



6



dikristalkan, sari tebu akan mengalami kristalisasi dan berubah menjadi butiran gula berwarna putih bersih atau putih agak kecoklatan (raw sugar). b. Gula Pasir Kasar (Crystallized Sugar) Gula jenis ini memiliki tekstur yang lebih besar dan kasar dari gula pasir pada umumnya. Biasanya gula jenis ini dijual dengan aneka warna di pasaran. Gula jenis ini sering digunakan sebagai bahan taburan karena tidak meleleh saat dioven. c. Gula Batu Gula batu diperoleh dari pengolahan gula pasir biasa agar mudah larut. Bentuknya merupakan bongkahan gula menyerupai batu berwarna putih, dimana tingkat kemanisan gula batu lebih rendah dibanding gula pasir, hampir 1/3 dari gula pasir. Bagi pankreas dan organ tubuh, gula batu lebih sehat dan bersahabat dibanding dengan gula pasir. d. Gula Merah Gula merah terbuat dari air sadapan bunga pohon kelapa atau air nira kelapa, sering juga disebut dengan gula jawa. Teksturnya berupa bongkahan berbentuk silinder dan berwarna coklat Biasanya digunakan dalam bahan pemanis makanan dan minuman dengan cara diiris tipis. e. Gula Aren Bentuk, tekstur, warna dan rasanya mirip dengan gula merah, yang membedakan hanya bahan bakunya. Gula aren terbuat dari air nira yang disadap pohon aren, tanaman dari keluarga palem. Proses pembuatan gula aren umumnya lebih alami, sehinggan zatzat tertentu yang terkandung di dalamnya tidak mengalami kerusakan dan tetap utuh. 2.3 Sifat Fisika dan Kimia Gula. Sifat fisika gula : 1. Wujud granula 2. Berwarna putih 3. Berasa manis 4. Titik leleh 146 oC



7



Sifat kimia gula : 1. Rumus molekul C6H12O6 2. Massa molar 180,18 g/mol 3. Mudah terurai (dekomposisi) dengan pemanasan menjadi senyawa yang lebih sederhana 4. Tidak berbahaya 5. Larut sempurna dalam air 2.4 Proses Pembuatan Gula. Proses pembuatan gula putih yang pertama adalah ektraksi nira, yaitu proses pemerahan cairan tebu (nira) dari batang tebu dengan cara digiling. Kemudian dijernihkan menggunakan metode sulfasi, penjernihan akan menghasilkan endapan (CaCO2) yang akan menyerap bahan-bahan bukan gula. Setelah dijernihkan kemudian dilakukan proses penguapan, penguapan dilakukan di 4-5 tempat yang saling berhubungan. Setelah itu, dilakukan proses kristalisasi, setelah gula yang sudah mengkristal dipisahkan dengan cara disaring untuk mendapatkan kristal gula yang bersih dan bebas dari kotoran-kotoran lain. Lalu proses yang terakhir adalah dikeringkan, pengeringan dilakukan dengan menggunakan udara panas hingga 80C (Sumargono, Ferykasari. 2007) 2.1.2



Alat Transportasi Dalam sebuah industri, transportasi produk (material padatan) merupakan salah satu



komponen vital. Bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. Pemilihan alat transportasi material padatan antara lain bergantung pada : 



Kapasitas material yang ditangani







Jarak perpindahan material







Kondisi pengangkutan : horizontal, vertical



8







Ukuran, bentuk, dan sifat material







Harga peralatan tersebut



a. Vibrating Conveyor Alat transportasi yang digunakan dalam pengangkutan bahan padat berupa gula pasir dapat menggunakan vibrating conveyor. Vibrating conveyor merupakan alat transportasi bahan padat yang dapat digunakan untuk mengangkut bahan yang berbentuk butir atau granular dengan metode vibrasi, yang mengakibatkan benda bergetar dan bergerak sesuai dengan kemiringan.Gula pasir merupakan bahan padat yang berbentuk butir atau granular sehingga dapat menggunakan vibrating conveyor sebagai alat transportasinya untuk menuju proses yang selanjutnya. Kebanyakan vibrating conveyor pada dasarnya merupakan unit pengangkutan material yang terdiri dari sebuah pan horizontal yang disangga dengan pegas dan digetarkan oleh lengan penyangga eksentrik, rotating eccentric weight, sebuah elektomagnet atau sebuah silinder hidrolik atau pneumatic yang terhubuung secara langsung. Pegas yang digunakan biasanya terbuat dari bahan fiber glass atau baja campuran. Agar material dapat terangkut sempurna, material tersebut harus mempunyai factor gesek pada baja (steel)



dan factor gesek internal yang tinggi sehingga



pengangkutan dapat bereaksi pada seluruh kedalaman material. Kelebihan vibrating conveyor, yaitu : 1. Konstruksi sederhana 2. Mudah dibersihkan 3. Kecepatan produk dan kemampuan sanitasi tinggi 4. Dapat digunakann untuk berbagai macam material (kering, free-flowing, non-fre flowing)



9



Tabel 1. Spesifikasi Vibrating Conveyor Tipe



Vibrating conveyor



Kapasitas



50 ton/jam



Frekuensi getaran



6.7-10.8 Hz



Panjang bak



6m



Motor



2.2 Kw



Berat keseluruhan



1760



2.1.3 Tempat Penyimpanan Bahan-bahan yang terlibat dalam proses produksi di industri kimia dapat dibedakan berdasarkan wujudnya dan arus bahan dalam proses kimia. Anatomi proses produksi di industri kimia diawali dari unit penyiapan bahan baku, unit sintesis, serta unit purifikasi. Tujuan dari penyimpanan bahan (padat, cair, gas) baik sebagai bahan baku, bahan intermediet,maupun



produk



adalah



untuk



menjaga



kelangsungan



proses



produksi.penyimpanan bahan biasanya terdapat pada 3 tempat yaitu: 1.



Pada permulaan atau awal proses, untuk menyimpan bahan baku



2.



Ditengah-tengah proses, untuk meyimpan bahan setengah jadi



3.



Pada akhir proses, umtuk menyimpan bahan jadi (produk)



Pada makalah ini akan membahas penyimpanan zat padat, khususnya untuk sistem penyimpanan indoor yaitu bin. Penyimpanan indoor dalam bentuk bin Alat ini banyak diapakai terutama dalam penyimpanan di bagian akhir proses. Letak penyimpanan bin ini dapat didalam dan diluar gedung. Pengumpanan melalui bagian atas bin yang terbuka dengan monorail crane yang dilengkapi dengan tripper. Sedangkan alat pengumpan dapat berupa belt conveyor atau pneumatic system. Pengeluaran bahan yang free flowing adalah secara gravity, sedangkan untuk bahan yang cenderung menyumbat dipakai alat mechanical/air agitator.



10



Pengeluaran zat padat dari bin dapat melalui setiap bukaan yang terdapat di dekat dasar bin, dimana tekanan pada dasar sisi keluar lebih kecil dari tekanan vertical pada ketinggian yang samasehingga bukaan tidak dapat tersumbat. pada bin kecil, untuk pengeluaran didasar inti tidak dapat dibuka secara keseluruhan dan biasanya di gunakan dasar berbentuk kerucut (cone) atau piramid dengan bukaan bundar yang cukup kecil pada ujungnya dan ditutup dengan suatu katup atau pengumpan putar, bila lubang pengeluaran dibuka, maka bahan yang berada langsung di atas bukaan itu mengalir. Berdasarkan karakteristiknya, maka arus mengalir dalam bin dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1.



Bin arus massa (mass Flow bin) yaitu seluruhmaterial didalam bin akan



bergerak jika sebagian diambil dan material tidak membentuk saluran pada saat pengeluaran. 2.



Bin Corong (funnel flow bin) yaitu material akan mengalir membentuk saluran



atau lubang tikus jika sebagain dari material diambil dan material akan bergerak memisah.



(1)



(2)



11



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Sebagai akhir dari penulisan makalah ini akan disimpulkan sebagai berikut : 1. Gula adalah suatu karbohidrat sedehana yang menjadi sumber energi pada tubuh manusia. Gula banyak ditemukan dalam bentuk kristal sukrosa padat. 2. Dalam pemilihan alat transportasi dan bahan penyimpanan harus diperhatikan dengan benar sesuai dengan sifat fisika maupun kimia dari bahan atau prosuk yang akan digunakan.



12



DAFTAR PUSTAKA



Sumargono, Ferykasari. 2007. Membuat Garam dan Gula. Dinamika Kompetensi: Jakarta. Sugiyanto, Catur. 2007. Permintaan Gula di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 8. Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Winarno, F.G., dan Birowo, A.T. 1988. Gula dan Pemanis Buatan di Indonesia. Sekretariat Dewan Gula Indonesia. Jakarta.



13