Makalah Alkana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Alkana



Oleh :  Ni Luh Ayu Desy Wardani



( P07134019061 )



 Luh Prapti Pratiwi Dewi



( P07134019064 )



 Ni Nyoman Sekar Alit Suwartini



( P07134019081 )



 Ni Putu Dian Wela Kusuma



( P07134019082 )



Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Denpasar 2020/2021



Kata Pengantar Om Swastyastu, Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan paper dengan judul “ Alkana “ dengan tepat waktu. Paper ini berisi tentang



materi-materi yang berhubungan dengan alkana. Kami



menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang dapat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan paper ini. Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan paper ini dari awal sampai akhir serta kepada dosen kami yang telah memberikan kami waktu untuk menyelesaikan paper ini. Om Santih, Santih, Santih Om



Denpasar, 15 Januari 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI Kata pengantar..........................................................................................................……….i DAFTAR ISI…………………………………..………………………………………………….ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...............................................................................................................………1 1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................………1 1.3 Tujuan............................................................................................................................………2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Alkana……………………………………………………………………………..3 2.2 Sifat Fisik dan Kimia Alkana………………………………………………………………….4 2.3 Tata Nama Alkana……………………………………………………………………....…….6 2.4 Reaksi Kimia Alkana dan Contohnya…………………………………………………............8 2.5 Pemanfaatan Persenyawaan Alkana pada Makhluk Hidup dan Kesehatan…………………10 2.6 Cara Analisa Senyawa Alkana……………………………………………………………….11 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan……………………………………………………………………………….…….14 3.2 Saran………………………………………………………………………………………....15 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................…….16



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen (H) dan atom karbon (C).Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut.Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa



karbon



yang



rantai



C



nya



terbuka



dan



rantai



C



itu



memungkinkan



bercabang.Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh. a. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana. b. Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna. c. Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik.Senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup. d. Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzena. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1



Apa pengertian alkana?



1.2.2



Bagaimana sifat fisik dan kimia alkana?



1.2.3



Bagaimana tata nama alkana? 1



1.2.4



Apa saja reaksi kimia alkana dan contohnya?



1.2.5



Bagaimana pemanfaatan persenyawaan alkana pada makhluk hidup dan kesehatan?



1.2.6



Bagaimana cara analisa senyawa alkana?



1.3 Tujuan 1.3.1



Untuk mengetahui pengertian alkana



1.3.2



Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia alkana



1.3.3



Untuk mengetahui tata nama alkana



1.3.4



Untuk mengetahui reaksi kimia alkana dan contohnya



1.3.5



Untuk mengetahui pemanfaatan persenyawaan alkana pada makhluk hidup dan kesehatan



1.3.6



Untuk mengetahui cara analisa senyawa alkana



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Alkana Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang terdiri atas atom-atom C dengan ikatan tunggal. Alkana disebut juga hidrokarbon jenuh,dapat berupa alifatik maupun siklik. Alkana sukar bereaksi dengan zat lain. Alkana juga dinamakan paraffin. Parafin berasal dari kata latin parum yang berarti sedikit dan affinis yang berarti afinitas atau daya gabung. Dengan demikian,paraffin berarti senyawa yang memiliki daya gabung kecil. Alkana mempunyai rumus umum : CnH2n+2 , n = jumlah atom karbon Alkana yang paling sederhana yaitu Metana. Metana terdiri atas satu atom C dan empat atom H,dengan rumus molekul CH4. Beberapa Senyawa Alkana : Rumus Molekul CH4 C2H6 C3H8 C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22



Nama Metana Etana Propana Butana Pentana Heksana Heptana Oktana Nonana Dekana



Setiap alkana pada table mempunyai selisih satu CH 2 dengan suku alkana di atasnya sehingga membentuk suatu deret homolog (deret yang selisih CH-nya selalu tetap). Suku-suku alkana tersebut mempunyai sifat-sifat kimia yang hampir sama. Sumber alkana yang paling banyak yaitu gas alam dan minyak bumi. Alkana diperoleh dari minyak bumi dengan cara penyulingan bertingkat atau distilasi bertingkat.



3



2.2 Sifat Fisik dan Kimia Alkana 2.2.1. Sifat Fisika Alkana a. Alkana tidak larut dalam air karena merupakan senyawa nonpolar. b. Semakin besar massa molekul relative (Mr) alkane, titik leleh dan titik didihnya semakin tinggi. c. Dalam jumlah atom C yang sama (Mr sama) semakin banyak jumlah cabang semakin rendah titik didihnya. d. Pada suhu kamar 250C dan tekanan 1 atm, alkana dengan jumlah atom C 1 – C4 berwujud gas, C5 – C17 berwujud cair, dan jumlah atom C18 atau lebih berwujud padat. Rumus Molekul CH4 C2H6 C3H8 C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22



Nama Unsur



Mr



TD (0C)



TL (0C)



Metana Etana Propana n-butana isobutana n-pentana isopentana neopentana n-heksana isohektana Heptana Oktana Nonana Dekana



16 30 44 58 58 72 72 72 86 86 100 114 128 142



-162 -89 -42,1 -0 -11,7 36 27,9 9,45 68,7 60,3 98,4 125,7 150,8 174,1



-182 -183 -188 -138 -59 -130 -160 -20 -95 -153,67 -91 -57 -51 -30



Massa Jenis (g/cm3) 0,423 0,545 0,501 0,573 0,526 0,655 0,684 0,703 0,718 0,730



2.2.2. Sifat Kimia Alkana a. Senyawa-senyawa alkana sukar bereaksi dengan pereaksi kimia seperti zat pengoksidasi atau zat pereduksi. Hal ini disebabkan ikatan antara C – C atau C – H sangat kuat dan tidak mudah putus meskipun dipanaskan pada suhu tinggi.Oleh karena itu, senyawa alkana disebut parafin.



4



b. Alkana dapat bereaksi dengan oksigen melalui reaksi pembakaran. Pembakaran sempurna senyawa alkana menghasilkan CO2, sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO atau kadang-kadang karbon dalam bentuk arang atau jelaga. 1. Pembakaran sempurna 2CH4 (g) + 4O→ 2CO2 (g) + 4H2O (g) Metana



karbon dioksida



2. Pembakaran tidak sempurna 2CH4 (g) + 3O2 (g) → 2CO (g) + 4H2O (g) karbon monoksida CH4 (g) + O2 (g) → C (s) + 2H2O (g) karbon 2.2.3 Gugus Alkil Gugus alkil terjadi jika 1 atom H dari alkana hilang . Alkil biasa diberi simbol R. Nama alkil seperti nama alkananya tetapi akhiran –ana diganti dengan –il. Rumus umum alkil : CnH2n+1 n = jumlah atom C Beberapa rumus struktur alkil dan nama alkil Rumus CH3− CH3−CH2−



Nama Metil Etil



CH3−CH2−CH2−



Propil



CH3−CH− │ CH3



Isopropil



Rumus CH3−CH2−CH2−CH2− CH3− CH−CH2− │ CH3 CH3−CH2−CH− │ CH3 CH3 │ CH3 – C – │ CH3 5



Nama Butil Isobutil Sekunder butil Tersier butil



2.3 Tata Nama Alkana Tata nama atau cara memberi nama senyawa alkana dikenal dengan nomenklatur. Cara pemberian nama ini diatur secara internasional oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Tujuannya agar diperoleh keseragaman pada nama-nama senyawa alkana. Tata nama senyawa tersebut sebagai berikut. 1.Alkana rantai lurus (tidak bercabang) Alkana diberi nama sesuai dengan jumlah atom C-nya dan diberi awalan n- (n = normal, tidak bercabang) CH3−CH2−CH3



n-propana



CH3−CH2−CH2 │ CH3−CH2



n-pentana



2.Alkana rantai bercabang a) Tentukan dahulu rantai C terpanjang yang menjadi nama alkana b) Atom-atom C yang terletak di luar atom C terpanjang merupakan cabang atau gugus alkil c) Berilah nomor urut pada atom-atom C di rantai terpanjang. Atom C yang mengikat gugus alkil diberi nomor urut serendah mungkin Contoh : 1.



1



CH3−2CH−3CH2−4CH3 │ CH3 → cabang = metil



Penamaan senyawa tersebut sebagai berikut. a. Rantai C terpanjang 4 →butana b. Gugus alkil CH3→metil c. Gugus alkil diikatkan pada atom C nomor 2 Nama senyawa : 2-metilbutana



6



2.



1



CH3−2CH−CH3 → cabang = metil │ 3



CH2−4CH2−5CH3



Penamaan senyawa tersebut sebagai berikut. a. Rantai C terpanjang 5 →pentana b. Gugus alkil CH3 → metil c. Gugus alkil diikatkan pada atom C nomor 2 Nama senyawa : 2-metilpentana 3.Alkil-alkil yang tidak sejenis dituliskan berdasarkan urutan abjad (butil, etil, isometil, propil) CH3 │ 1 CH3−2CH−3CH2−4CH−CH−CH3 │ │ 5 CH3 CH2−6CH2−7CH3 Penamaan senyawa tersebut sebagai berikut. a. Rantai C terpanjang 7 →heptana b. Terdapat dua gugus alkil → metil dan isopropil c. Gugus metil terikat pada atom C nomor 2, gugus isopropil terikat pada atom C nomor 4 Nama senyawa : 4-isopropil-2-metilheptana 4.Alkil-alkil sejenis penulisannya digabung dengan diberi awalan di- (2), tri- (3), tetra- (4), dst. CH3 │ CH2 │ 8 7 6 5 CH3− CH2− CH− CH−4CH−CH2−CH3 │ │ 3 CH3 CH−2CH−1CH3 │ │ CH3 CH3 Penamaan senyawa tersebut sebagai berikut. d. Rantai C terpanjang 8 → oktana e. Terdapat lima gugus alkil → 3 metil dan 2 etil 7



f. Gugus metil terikat pada atom C nomor 2, 3, dan 6 sedangkan gugus etil terikat pada atom C nomor 4 dan 5 Nama senyawa : 4,5-dietil-2,3,6-trimetiloktana 5.Apabila salah satu atom C pada rantai terpanjang mengikat dua gugus alkil, penulisan nomornya harus diulang. CH35 4C2H5 │ │ 1 2 3 CH3− CH− C−CH3 Nama senyawa : 2,3,3-trimetilpentana │ CH3 6.Alkil yang mengandung atom C terbanyak terikat pada atom C rantai terpanjang dengan nomor terkecil. CH3 │ 1 CH3−2CH2−3C−4CH−5CH2−6CH3 │ │ CH3 CH3 Nama senyawa : 3,3,4-trimetilheksana bukan 3,4,4-trimetilheksana 7.Apabila terdapat beberapa alternative rantai C terpanjang harus dipilih rantai C yang mengandung gugus alkil sebanyak mungkin. CH3−CH2−3CH−4CH2−5CH3 │ CH3−2CH−1CH3 Nama senyawa :3-etil-2-metilpentana bukan 3-isopropilpentana 2.4 Reaksi Kimia Alkana dan Contohnya 2.4.1 Oksidasi Alkana bila bereaksi dengan oksigen dalam jumlah yang memadai (teroksidasi sempurna) membentuk CO2 dan H2O disertai pembebasan panas. Contoh : CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O + panas



8



2.4.2 Halogenasi Alkana bereaksi dengan halogen di bawah pengaruh panas atau ultraviolet. Contoh : CH4 + Cl2 →CH3Cl + HCl Pada contoh reaksi di atas terjadi penggantian satu atom H pada metana oleh atom halogen.Reaksi ini termasuk reaksi substitusi dan karenan substitusinya halogen, maka disebut dengan halogenasi.Halogenasi biasanya menggunakan klor atau brom sehingga disebut juga klorinasi dan brominasi.Halogen lain, flour bereaksi secara eksplosif dengan senyawa organic sedangkan iodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan alkana. 2.4.3 Nitrasi Reaksi alkana dengan HNO3 pada suhu 150o – 475o C mengakibatkan terjadinya substitusi atom H pada alkana oleh gugus –NO 2 (gugus nitro). Reaksi substitusi semacam ini dinamakan reaksi nitrasi dan secara umum dituliskan dengan persamaan reaksi : R-H + HO-NO2→ R-NO2 + H2O Seperti halnya halogenasi, atom-atom H dalam alkana berbeda laju reaksinya dalam nitrasi sehingga hasil nitrasi cenderung membentuk campuran. Contoh : CH3CH2CH3 + HNO3 → CH3CH2CH2NO2 + CH3CH(NO2)CH3 2.4.4 Sulfonasi Reaksi alkana dengan asam sulfat pekat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana sulfonat dan dituliskan dengan persamaaan reaksi umum : R-H + HO- SO3H → RSO3H + H2O Dalam reaksi diatas terjadi substitusi satu atom H pada alkana oleh gugus –SO 3H dan substitusi ini dinamakan sulfonasi. 9



2.5 Pemanfaatan Persenyawaan Alkana pada Makhluk Hidup dan Kesehatan 1. Bahan bakar Alkana yang digunakan sebagai bahan bakar yaitu LPG ( Liquified Petroleum Gases ) , kerosin , solar, bensin dan avtur. LpG terdiri atas gas metana,etana,propane,dan butana. 



LPG & LNG merupakan campuran senyawa alkana yang terdiri atas CH 4 Hingga C4H10. LPG dihasilkan dari pemurnian minyak bumi, sedangkan LNG dihasilkan dari pencairan gas alam Kegunaan LPG : sebagai bahan bakar , misalnya : untuk kompor gas Kegunaan LNG :sebagai bahan bakar pada inustri







Bensin merupakan campuran senyawa golongan alkana yang terdiri atas C5H12 hingga C12H26 Kegunaan Bensin : sebagai bahan bakar , misalnya : untuk kendaraan bermotor







Kerosin atau lebih dikenal minyak tanah , merupakan campuran senyawa golongan alkana yang terdiri dari C12H26 hingga C16H34. Kegunaan Kerosin/minyak tanah : sebagai bahan bakar kompor minyak dan bahan bakar pada pesawat terbang tertentu







Solar disebut juga Minyak diesel, merupakan campuran senyawa alkana yang terdiri atas C15H32 Hingga C18H38 Kegunaan Solar : sebagai bahan bakar mesin diesel, baik mesin kendaraan bermotor maupun mesin industri







Residu merupakan senyawa golongan alkana yang memiliki atom C lebih dari 20 , Residu dapat berupa Pelumas ( Oli ) , Lilin , Vaselin dan Aspal



2. Sumber hidrogen Unsur hidrogen yang digunakan sebagai bahan baku di industri pupuk dan ammonia berasal dari senyawa alkana. Alkana yang dimaksud adalah gas alam dan petroleum eter. 3. Bahan baku industri Senyawa-senyawa alkana hasil pengolahan minyak bumi banyak digunakan untuk bahan baku produk industry, seperti plastik,karet sintesis, dan detergen



10



Alkana sendiri hanya memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari khususnya untuk bahan bakar. Sedangkan turunan senyawa alkana yang biasanya dimanfaatkan dalam bidang kesehatan seperti : 1. Haloalkana 



Kloroform (CHCl3) sebagai obat bius







Iodoform (CHI3) sebagai antiseptic



2. Alkohol (etanol) sebagai antiseptic dan pembersih luka 3. Eter sebagai obat bius 4. Aldehid (formaldehid) sebagai pengawet mayat dan desinfektan 2.6 Cara Analisa Senyawa Alkana Alkana merupakan hidrogen jenuh oleh karena itu bersifat tidak reaktif bila direaksikan dengan unsur-unsur logam kecuali karbon dan hidrogen. Untuk menentukan rumus molekul alkana dapat dilakukan dengan reaksi pembakaran. Dari hasil pembakaran akan diperoleh rumus umum dari alkana CnH2n+n, dari rumus umum ini melalui perhitungan secara stoikiometri dapat ditentukan rumus molekul dari senyawa yang di anlisis. Alkana bersifat nonpolar tidak larut dalam air, asam, dan H 2SO4. Sifat fisik ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa alkana jadi bila kita melarutkan suatu senyawa organic yang belum diketahui jenisnya ke dalam air, asam, basa, atau H2SO4 dan senyawa tersebut tidak larut maka dapat dicurigai senyawa tersebut adalah alkana tetapi uji ini tidak bersifat spesifik terhadap alkana karena ada senyawa organic lain yang bersifat nonpolar selain alkana. Alkana tidak mempunyai gugus fungsi yang bersifat spesifik seperti OH,C = O, C = C, dsb oleh karena itu jika dilakukan analisis terhadap suatu senyawa campuran dengan spectrum infrared maka alkana dapat diidentifikasi setelah senyawa lainnya yang mempunyai gugus fungsi spesifik terdentifikasi terlebih dahulu. Analisis fisika terhadap alkana meliputi titik didih, titik leleh, bobot jenis, indeks bias, dapat dilakukan dengan membandingkan hasil analisis dengan standar yang ada.



11



Struktur dari atom-atom yang menyusun molekul senyawa alkana dapar ditentukan menggunakan spectrum inframerah dan spectrum NMR, dengan terlebih dahulu menentukan rumus molekul melalui reaksi pembakaran. Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun oleh Carbon dan Hidrogen dengan atau tanpa Oksigen, Nitrogen atau unsur lainnya.Senyawa ini sering disebut sebagai senyawa organik. Tabel berikut menyajikan perbedaan antara senyawa organik dan anorganik :



Senyawa hidrokarbon disebut senyawa organik karena para ahli mengasumsikan bahwa senyawa hidrokarbon terdapat dalam makhluk hidup. Sampai Friedric berhasil mensintesis urea yang biasanya terdapat dalam urine makhluk hidup. Dia membuat urea dengan memanaskan Amoniumsianida NH4CNO→CO(NH2)



12



Sejak penemuan, dibuat berbagai senyawa organik.bagaimanapun juga, istilah organik masih digunakan karena pengelompokkan senyawa hidrokarbon dalam senyawa organik bukan karena adanya atom karbon tapi karena karakteristik senyawa. ini dibuktikan adanya senyawa yang terdiri dari atom C seperti CO2 tapi bukan termasuk dalam senyawa organik. Adanya Hidrogen, Karbon dan oksigen bisa diidentifikasi dengan memanaskan senyawa hidrokarbon. adanya carbon dalam senyawa organik ditunjukkan dengan bisa tidaknya mengkeruhkan air kapur. karena senyawa hidrokarbon yang dipanaskan akan menghasilkan CO2 yang bisa mengkeruhkan air kapur. Keberadaan H bisa dilihat dari bisa tidaknya hasil pemanasan merubah warna kertas kobalt dari biru menjadi pink karena kertas kobalt akan berubah menjadi pink jika bereaksi dengan H2O



13



BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen (H) dan atom karbon (C). Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang terdiri atas atom-atom C dengan ikatan tunggal. Alkana disebut juga hidrokarbon jenuh,dapat berupa alifatik maupun siklik. Alkana sukar bereaksi dengan zat lain. Alkana mempunyai rumus umum : CnH2n+2 , n = jumlah atom karbon Sifat fisika alkana yaitu : semakin besar massa molekul relative (M r) alkana, titik leleh dan titik didihnya semakin tinggi dan dalam jumlah atom C yang sama (M r sama) semakin banyak jumlah cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan sifat kimianya yaitu : senyawasenyawa alkana sukar bereaksi dengan pereaksi kimia seperti zat pengoksidasi atau zat pereduksi dan alkana dapat bereaksi dengan oksigen melalui reaksi pembakaran. Gugus alkil terjadi jika 1 atom H dari alkana hilang . Alkil biasa diberi simbol R. Nama alkil seperti nama alkananya tetapi akhiran –ana diganti dengan –il. Rumus umum alkil : CnH2n+1 n = jumlah atom C Tata nama atau cara memberi nama senyawa alkana dikenal dengan nomenklatur. Cara pemberian nama ini diatur secara internasional oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Tujuannya agar diperoleh keseragaman pada nama-nama senyawa alkana. Reaksi kimia alkana terdiri dari oksidasi, halogenasi, nitrinasi, dan sulfonasi. Senyawa alkana biasanya dimanfaatkan untuk bahan bakar, sumber hidrogen, dan bahan baku industry. Cara analisa senyawa alkana ini dapat dilakukan dengan reaksi pembakaran untuk menentukan rumus molekulnya, tidak dapat larut dalam air, asam, atau basa, serta struktur dari atom-atom 14



yang menyusun molekul senyawa alkana dapar ditentukan menggunakan spectrum inframerah dan spectrum NMR. 3.2 Saran Penulis tentunya menyadari jika makalah yang disusun masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.



15



DAFTAR PUSTAKA https://www.ilmukimia.org/2013/02/reaksi-terhadap-alkana.html https://www.slideshare.net/avivahazaniah/makalah-kimia-organik1 https://zonaliakimiapasca.wordpress.com/kimia-kelas-x/semester-2/3-hidrokarbon/1-mengidentifikasisenyawa-hidrokarbon/ https://id.scribd.com/doc/219992706/Makalah-Alkana-Sc https://www.academia.edu/8174302/Kimia_Organik_Alkana_Alkena_Alkuna_



Priyambodo, Erfan dkk. 2015. Kimia untuk SMA/MA Kelas IX. Klaten: Intan Pariwara. Rufaidah, Anis Dyah, Narum Yuni Margono, Afi Yustiana. 2017. Kimia Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten: Intan Pariwara. Rufaida, Anis Dyah dkk. 2015. Kimia Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten: Intan Pariwara.



16



1



17