Makalah Analisa Network [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH RISET OPERASI Tentang ANALISA NETWORK



Disusun Oleh : HANIFA



FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NURUL JADID 2021



DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi



………………………………………………………….



i



………………………………………………………………..



ii



BAB I Pendahuluan



……………………………………………………



1



…………………………………………………



1



B. Tujuan Penulisan



………………………………………………



1



C. Metode Penulisan



………………………………………………



1



……………………………………………………



2



A. Latar Belakang



BAB II Pembahasan -



Pengertian Persediaan



…………………………………………..



2



-



Penataan Usahaan Persediaan …………………………………



3



-



Manfaat Pengelolaan Persediaan



6



………………………………



BAB III Penutup……………………………………………………….



7



Daftar Pustaka



8



………………………………………………………….



KATA  PENGANTAR            Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang riset operasi, yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang “ANALISA NETWORK”. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dampak krisis moneter sampai pada saat ini masih sangat dirasakan oleh bangsa Indonesia. Berbagai permasalahan yang semakin kompleks menjadikan perekonomian di Indonesia menjadi semakin tidak stabil. Hal ini mendorong setiap perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan potensi sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki dengan dilengkapi teknologi yang ada, agar perusahaan bisa bertahan dalam persaingan, baik secara regional, nasional, maupun global. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan mengalami kekalahan atau kemerosotan, bahkan banyak diantara perusahaanperusahaan yang ada di Indonesia mengalami gulung tikar. Hal ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak mampu bersaing dalam berbagai hal, yang diantaranya bersaing dalam waktu dan biaya produksi. Dalam kaitannya dengan waktu dan biaya produksi, perusahaan harus bisa seefisien mungkin dalam penggunaan waktu di setiap kegiatan atau aktivitas, sehingga biaya dapat diminimalkan dari rencana semula. Kebutuhan penyusunan network dirasakan perlu adanya koordinasi dan pengurutan kegiatan-kegiatan pabrik yang kompleks, yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Hal ini dilakukan secara sistematis, sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja. Nama prosedur ini disebut PERT ( Program Evaluation and Review Technique ). Banyak lembaga-lembaga lain yang kemudian juga dapat menerapkan /menyusun konsep analisa network ini. Akibatnya nama untuk menyebut analisa network ini banyak sekali, meskipun konsepnya hampir sama. Nama yang paling umum dipakai adalah PERT dan CPM ( Critical Path Method ). CPM disusun pertama kali oleh Du Pont Company tanpa meniru PERT, tetapi kedua metode itu konsepnya hampir sama. Meskipun konsep kedua metode yang disebutkan di atas hampir sama, tetapi ada sedikit perbedaan. CPM berusaha untuk mengoptimumkan biaya proyek total ( total project cost ) bila jangka waktu proyek diperpendek ( dengan memperpendek salah satu atau beberapa kegiatan dari proyek itu ). Jadi CPM mengusahakan optimalisasi biaya total ( overhead dan activity cost ) untuk jangka waktu penyelesaian yang bisa dicapai. Kalau kegiatan-kegitan suatu proyek tidak banyak networknya sederhana, jalur kritis bisa dihitung dengan mudah. Tetapi kalau networknya kompleks,maka sulit sekali menghitungnya dengan cara sederhana seperti disebut di atas. Untuk itu bisa digunakan Metode Algorithma, Metode Metriks, dan Metode Linear Programming.



1.2 Perumusan Masalah



1. Apa itu PERT ? 2. Apa itu CPM ?



1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian



1. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai PERT dan CPM 2. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenaiCPM 1.3.2 Manfaat Penelitian a. Bagi perusahaan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan pelaksanaan proyek. b. Bagi pihak lain hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu manajemen operasional dan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk penelitian yang akan datang. BAB II PEMBAHASAN 2.2.2 Pengertian Analisa Network Suatu kegiatan yang merupakan rangkaian penyelesaian pekerjaan haruslah direncanakan dengan sebaik-baiknya. Sedapat mungkin semua kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan dapat diselesaikan dengan efisien. Semua aktivitas tersebut diusahakan untuk dapat selesai dengan cepat sesuai dengan yang diharapkan serta terintegrasi dengan aktivitas yang lainnya. Dengan



adanya



Network,



manajemen



dapat



menyusun



perencanaan



penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien. Pada prinsipnya Network tersebut digunakan untuk merencanakan penyelesaian berbagai macam pekerjaan/proyek. Ahyari (1986: 457) menyatakan :



Pada prinsipnya Analisa Network digunakan untuk merencakan penyelesaian berbagai macam pekerjaan, dengan menggunakan Network sebagai alat perencanaan dapatlah disusun perencanaan yang baik serta dapat diadakan realokasi tenaga kerja. Adapun keuntungan menggunakan analisis Network adalah sebagai berikut : 1. Mengorganisir data dan informasi secara sistematis. 2. Penentuan urutan pekerjaan. 3. Dapat menemukan pekerjaan yang dapat ditunda tanpa menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek secara keseluruhan sehingga dari pekerjaan tersebut dapat dihemat tenaga, waktu dan biaya. 4. Dapat



menentukan



pekerjaan-pekerjaan



yang



harus



segera



diselesaikan tepat pada waktunya, karena penundaan pekerjaan tersebut dapat mengakibatkan tertundanya penyelesaian



secara



keseluruhan. 5. Dapat segera mengambil keputusan apabila jangka waktu kontrak tidak sama dengan jangka waktu penyelesaian proyek secara normal. 6. Dapat segera menentukan pekerjaan-pekerjaan mana yang harus dikerjakan dengan lembur, atau pekerjaan mana yang harus di subkontrak-kan agar penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat sesuai dengan permintaan konsumen. Dari berbagai keuntungan penggunaan Network sebagai perencanaan tersebut, maka jelaslah bahwa Network sangat membantu manajemen untuk menyusun perencanaan. Menurut Subagya (2000: 169) “Hubungan antar aktivitas ditunjukkan dengan network, yaitu jaringan kerja yang menggunakan simbol lingkaran untuk awal atau akhir aktivitas dan anak panah untuk kegiatan”.



Pengertian PERT PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan Program Evalution Review Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk mengatur program misil. Sedangkan terdapat metodologi yang sama pada waktu



bersamaan yang dikembangkan oleh sektor swasta yang dinamakan CPM atau Critical Path Method. Dalam metode PERT waktu setiap kegiatan dihitung atas dasar-dasar pemikiran yaitu: waktu optimis, waktu realistis, dan waktu pesimis. Berdasarkan nilai waktu tersebut, maka perkiraan lamanya kegiatan yang diharapkan atau expected time dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : (Handoko, 1994: 408): Te = a+4m+b 6 Di mana: Te : waktu penyelesaian yang diharapkan dari suatu pekerjaan a : waktu optimistik b : waktu pesimistik m : waktu realistik Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek. Diagram jaringan ini terdiri dari beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan kejadian (event) atau suatu titik tempuh (milestone). Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang memiliki arah) yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah proyek. Arah dari vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.



Gambar 1. Analogi diagram PERT   Dari gambar 1 dapat diamati bahwa setiap arah panah akan menunjukan suatu urutan pengerjaan. Seperti pekerjaan 1 dilakukan terlebih dahulu (start), kemudian bisa dilanjutkan oleh pekerjaan 2, 3, 4, setelah itu pekerjaan 5,6. Titik 7 adalah titik finish dimana pekerjaan terakhir dilakukan dan merupakan akhir dari sebuah proyek. Selain menunjukkan suatu urutan pengerjaan diagram PERT juga menunjukan suatu keterikatan antar pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan. Keterikatan itu dapat dilihat dengan contoh pekerjaan 2, 3, 4 hanya dapat dilakukan jika pekerjaan 1 sudah selesai dilakukan. Sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan bersamaan dengan pekerjaan lain disebut juga sebagai pekerjaan pararel (pararel taskatau concurrent task). Selain itu terdapat juga sebuah aktivitas yang diwakili oleh garis putus-putus yang disebut dengan dummy activities.Dari sebuah diagram PERT dapat digunakan untuk mengetahui suatu urutan aktivitas kritis atau aktivitas yang harus dilakukan sebagai prioritas utama (critical path), penjadwalan dengan aktivitas lain, dan jumlah pekerja yang dibutuhkan.



Pengertian CPM Critical Path Method / CPM adalah suatu rangkaian item pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek secara keseluruhan. Ini artinya, tidak terselesaikannya tepat watu suatu pekerjaan yang masuk dalam pekerjaan kritis akan menyebabkan proyek akan mengalami keterlambatan karena waktu finish proyek akan menjadi mundur atau delay. CPM dibangun atas suatu network yang dihitung dengan cara



tertentu dan dapat pula dengan software sehingga menghasilkan suatu rangkaian pekerjaan yang kritis. Dalam konsep menggunakan milestone dan CPM secara integrated ini secara sederhana bermaksud untuk membuat schedule yang berukuran besar pada proyek besar menjadi schedule yang lebih kecil. Secara logika kita pahami bahwa schedule yang lebih kecil berarti  schedule tersebut lebih managable atau dapat lebih mudah untuk dikelola. Inilah intinya peran konsep ini dalam mengatasi kompleksitas proyek yang besar. Konsep ini tentu saja dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi proyek yang ada dan dapat di trial. Langkah standart dalam pemikiran saya adalah sebagai berikut: 1.



Membagi seluruh pekerjaan menjadi beberapa kelompok pekerjaan yang dapat



dikatakan sejenis. 2.



Menentukan durasi penyelesaian pekerjaan masing-masing milestone.



3.



Menentukan keterkaitan-keterkaitan (interdependencies) antara kelompok-kelompok



pekerjaan tersebut. 4.



Menentukan critical path method atas milestone berdasarkan hubungan saling



keterkaitannya 5.



Membandingkan durasi total pekerjaan dengan waktu yang dibutuhkan







Metode CPM (Critical Path Method) a. Earliest Start Time (ES) : waktu tercepat untuk bisa memulai suatu kegiatan dengan waktu normal, tanpa mengganggu kegiatan lain. b. Latest Start Time (LS) : waktu paling lambat untuk bisa memulai kegiatan dengan waktu normal, tanpa menggangu kegiatan-kegiatan lainnya. c. Earliest Finish Time (EF) : waktu paling cepat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu normal, tanpa mengganggu kegiatan lain. Latest Finish Time (LF) : waktu paling lambat untuk menyelesaikan suatu kegiatan dalam waktu normal, tanpa mengganggu kegiatan lain.



BAB 3 KESIMPULAN



1. PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek. 2. Critical Path Method / CPM adalah suatu rangkaian item pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek secara keseluruhan.



DAFTAR PUSTAKA Henry Simamora, 2002. Akuntansi, Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta. Penerbit : Salemba Empat. Horngren, Charles T., and Walter T Harrison Jr, and Michael A. Robinson, and Thomas H. Secokusumo, 2002. Akuntansi Di Indonesia. Jakarta. Penerbit : Salemba Empat – Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd. – Prentice Hall. Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Penerbit : Salemba Empat. Kieso, Donald E & Jerry J. Weygandt. 1999. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh. Jilid I. Dialihbahasakan Herman Wibowo. Jakarta : Binarupa Aksara. Niswonger, C. Rollin, and Philip E Fess, and Carl S Waren. 1999. Prinsip-prinsip Akuntansi. Edisi Keenambelas alih bahasa oleh Hyginus Ruswinarto dan Herman Wibowo. Jakarta : Erlangga. Sofyan Safari Harahap. 2002. Teori Akuntansi. Cetakan Kelima. Jakarta. Penerbit : Raja Grafindo Persada. Hamdy A. Taha, Operation Research. An Introduction, MacMillan, 1992 Sri mulyono, Riset Operasi, LPEM, UI, 2002 Ahyari, A, 1986, Manajemen Produksi, Buku I, BPFE, UGM Yogyakarta.



Arianti, Luki, 2002, Penerapan Diagram Network Dengan CPM Dalam Usaha Efisiensi Waktu Dan Biaya, Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Buffa, E, & Sarin, R., 1996, Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Terjemahan Maulana, Edisi kedelapan, Bina Aksara, Jakarta. Handoko, T.H, 1999, Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Render, B, & Heizer, J., 2001, Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi, Terjemahan Arianto, Salemba Empat, Jakarta. Sakdiyah, H., 2004, Diagram Network Planning dengan CPM Dalam Usaha Meningkatkan Efisiensi Biaya dan Waktu, Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Islam Malang. Yamit, Z, 2000, Manajemen Produksi Dan Operasi, Ekonisia, FE UII, Yogyakarta.