Makalah Anatomi Fisiologi Sist Reproduksi Manusia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA



DI SUSUN OLEH : Arif Mukorobin (A22020167)



PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2021



SISTEM REPRODUKSI Reproduksi adalah kemampuan untuk menghasilkan keturunan yang bertujuan untuk melestarikan keturunan agar tidak punah. A. STUKTUR/ANATOMI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA Sistem reproduksi manusia terdiri dari sistem reproduksi wanita dan sistem reproduksi pria. 1. Sistem Reproduksi Wanita Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna dan organ eksterna. a. Organ Interna Terdiri dari uterus, ovarium dan tuba falopii. a) Uterus Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir dan terletak di dalam pelvis antara rektum di belakang dan kandung kencing di depan. Uterus berfungsi untuk kehamilan, persalinan dan siklus menstruasi. Dinding rahim terdiri dari peritoneum, miometrium dan endometrium. Rahim terdiri dari serviks uteri dan korpus uteri. b) Ovarium Ovarium adalah kelenjar berbentuk biji buah kenari, terletak di kanan dan di kiri uterus dan di bawah tuba uterine dan terikat di sebelah belakang oleh legamentum latum uteri. Ovarium berfungsi untuk produksi ova, produksi estrogen dan produk progesteron. Ovarium terdiri dari kortaks ovarii dan modula ovarii.



c) Tuba Falopii Tuba uterina adalah organ tubulo muskuer, kira-kira panjang 12 cm dan diameter 3 mm sampai 8 mm. Tuba uterina berfungsi untuk menghantarkan ovum dari ovarium ke uterus dan sebagai tempat untuk pembuahan. Tuba uterina terdiri dari pars interstitialis, pars istmika tubae, pars ampularis tubae dan pars infudibulo tubae. b. Organ Eksterna Terdiri dari mons veneris, labia mayora, labia minora, klitoris dan vestibula. a) Mons Veneris Mons veneris adalah bantalan lemak yang terletak di simfisis pubis. b) Labia Mayora Labia mayora adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva yang terdiri dari kulit, lemak, jaringan otot polos, pembuluh darah dan serabut saraf. c) Labia Minora Labia minora adalah dua lapisan kecil dari kulit antara bagian atas labia mayora. d) Klitoris Klitoris adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki. e) Vestibula Vestibula di setiap sisi dibatasi oleh lipatan labia dan bersambung dengan vagina. Kelenjar vestibularis mayor



terletak di belakang labia mayora di setiap sisi. Kelenjar ini mengeluarkan lender dan salurannya keluar antara himen dan labia monira. 2. Sistem Reproduksi Pria Sistem reproduksi pria terdiri dari organ interna dan organ eksterna. a. Organ Interna Terdiri dari ductus seminalis, ductus ejaculatoris, prostata dan cowper. a) Ductus Seminalis Ductus seminalis adalah kantong kecil yang berbentuk tidak teratur, panjang 5 cm dan terletak antara dasar vesica urinaria dan rectum. Dectus seminalis berfungsi untuk mensekresi cairan yang kental berwarna kekuningan yang ditambahkan pada sperma untuk membentuk cairan seminal. b) Ductus Ejaculatoris Ductus ejaculatoris menghubungkan vasa deferentia dengan uretra, dibentuk dari persatuan vas deferens dengan ductus seminalis dan panjang kira-kira 2, 5 cm. c) Prostata Prostata adalah struktur yang berbentuk kerucut panjang 4 cm, lebar 3 cm dan tebal 2 cm dengan berat kira-kira 8 gram. Prostata terdiri dari jaringan kelenjar dan serabut otot involunter dan berada di dalam kapsul fibrosa. d) Cowper (Glandula Bulbourethralis) Cowper adalah kelenjar kecil kira-kira sebesar kacang kapri, berwarna kuning dan terletak di bagian bawah prostata. Saluran



kelenjar ini panjang kira-kira 3 cm dan bermuara ke dalam uretra sebelum mencapai bagian penis. b. Organ Eksterna Terdiri dari penis, scrotum, testis, epididimis dan vas deferens. a) Penis Penis terdiri dari akar, batang dan glans penis. Penis terdiri dari tiga rongga yaitu dua rongga jaringan spons korpus kavernosa dan satu rongga jaringan spons korpus spongiosum. Jaringan spons korpus kavernosa terletak di bagian atas dan jaringan spons korpus spongioum terletak di bagian bawah. b) Scrotum Scrotum adalah struktur yang tertutup oleh kulit dan termpat bergantungnya penis. Scrotum terdiri dari jaringan fibrosa yang masing-masing berisi satu testis, satu epididimis dan bagian permulaan vas deferens. c) Testis Testis adalah struktur yang berbentuk oval, berwarna putih, kira-kira panjang 4 cm, lebar 2,5 cm dan tebal 3 cm dan berat antara 10 gram sampai 14 gram. Testis berfungsi untuk memproduksi spermatozoa dan memproduksi testosterone. d) Epididimis Epididimis menghubungkan testis dengan vas deferens, pipa halus yang berkelok-kelok dan panjang 6 cm. e) Vas Deferens Vans deferens adalah saluran yang dapat dikat dan dipotong pada saat vasektomi. Vans deferens mengangkut spermatozoa



dari epididimis ke uretra pars protastica, berbentuk tabung dan panjang 45 cm.



B. FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA Hormon reproduksi terdiri dari hormon reproduksi wanita dan hormon reproduksi pria. 1. Hormon Reproduksi Wanita Hormon



reproduksi



wanita



antara



lain



FSH, LH,



estrogen,



progesterone, oksitosis dan prolaktin. a. Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) Hormone FHS berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel ovarium dan sekresi estrogen. b. Hormon LH (Luteinzing Hormone) Hormon LH berfungsi untuk merangsang ovulasi, mengubah folikel menjadi korpus iuteum dan sekresi estrogen dan progesteron oleh korpus iuteum. c. Hormon Estrogen Hormon estrogen berfungsi untuk merangsang pembentukkan kelamin sekunder dan mempersiapkan uterus untuk kehamilan. d. Hormon Progesteron Hormon progesterone berfungsi untuk membantu menjaga kelamin sekunder dan meyempurnakan uterus untuk proses kehamilan. 2. Hormon Reproduksi Pria Hormon reproduksi pria antara lain FSH, LH dan testosteron. a. Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone)



Hormon FSH berfungsi untuk merangsang spermatogenesis. b. Hormon LH (Luteinzing Hormone) Hormon LH berfungsi untuk merangsang sekresi testosteron oleh sel leydig. c. Hormon Testosteron Hormon testosteron berfungsi untuk merangsang pembentukkan kelamin sekunder.



Daftar Pustaka Ferial, Eddyman W. 2013. Biologi Reproduksi. Jakarta : Erlangga (Halaman 13-19 dan 21-23) Irianto, Kos. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Bandung : CV Yrama Widya ( Halaman 351355) Manuaba, Ida Bagus. 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC (Halaman 80-187) Pearce, Evelyn. 1987. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia (Halaman 257) Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama (Halaman 315-322) Verrallas, Sylvia. 1997. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan Edisi 3. Jakarta : EGC (Halaman180-184)