Makalah Aspek Lingkungan Industri Kelompok 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis



Disusun Oleh : 1. Adnan Rosyid



(60118109)



2. Alifudin



(60218265)



3. Ely Zayynatul Milla



(60118114)



4. Lilik Sriwanto



(60218272)



5. Muhammad Sakur



(60218282)



6. Wanti Alvianingsih (60218278)



FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS SELAMAT SRI BATANG TAHUN PEMBELAJARAN 2020/2021



0



KATA PENGANTAR



Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat serta hidayah-Nya masih di berikan kesehatan dalam kondisi pandemi covid - 19 yang sampai sekarang belum kunjung reda, maka kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Aspek Lingkungan Industri”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang selalu berjuang mengikuti risalahnya, dan semoga kita termasuk dari golongan umatnya yang akan mendapat syafaatnya di hari kiamat nanti, Amin. Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk pemenuhan salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis di Universitas Selamat Sri Batang. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam kesempatan ini kami mengucapakan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.



Batang, 31 Mei 2021



Penulis



DAFTAR ISI 1



KATA PENGANTAR.........................................................................................1 DAFTAR ISI........................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3 A. Latar Belakang Masalah...................................................................................3 B. Rumusan Masalah.............................................................................................3 C. Tujuan Penulisan...............................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5 A. Ancaman Masuk Pendatang Baru.....................................................................5 B. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri...............................................6 C. Ancaman Dari Produk Pengganti.....................................................................8 D. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)..................................................8 E. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok.................................................................9 F. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya.........................................................9 G. Implikasi Pada Studi Kelayakan Bisnis............................................................9



BAB III PENUTUP.............................................................................................10 A. KESIMPULAN ...............................................................................................10 B. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................11



BAB I 2



PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dipastikan berada dalam satu struktur industri persaingan yang memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan industri lainnya, terkecuali kalau perusahaan tersebut memang melakukan monopoli sehingga hanya ada satu perusahaan dalam satu industri. Jika hal ini terjadi, maka aturan kompetisi industri adalah identik dengan strategi perusahaan monopoli itu sendiri. Sebelum membahas tentang industri, yang perlu ditentukan adalah dari hasil penemuan ide usaha awal, industri seperti apa yang ingin kita masuki atau bisnis apa yang mau kita jalankan. Karena bisnis model awal ini, akan menentukan struktur kompetisi dengan pesaing di industri, pasar yang ingin kita masuki, strategi pemasaran apa yang kita pakai, kualitas produk yang akan kita produksi dan sumberdaya manusia yang akan kita pakai.Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis perusahaan benda. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi, seperti ancaman terhadap perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri, menjadi penting dianalisis untuk studikelayakan bisnis jasa. Keenam aspek yang perlu diamati,yaitu : ancaman masuk pendatang baru, persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman dari produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, dan pengaruh kekuatan stakeholder lain.



B. Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan di atas, maka di ambil permasalahan sebagai berikut : 1. Apa saja Aspek Lingkungan Industri dari Studi Kelayakan Bisnis. 2. Bagaimana Pengaruh Aspek Lingkungan Industri dari Studi Kelayakan Bisnis. 3. Tujuan Mempelajari Aspek Lingkungan Industri dari Studi Kelayakan Bisnis.



C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :



3



1. Untuk mengetahui Aspek Lingkungan Hidup pada Studi Kelayakan Bisnis. 2. Untuk memaparkan tentang poin-poin Aspek Lingkungan Industri sesuai dengan rumusan masalah di atas. 3. Sebagai salah satu bentuk penyelesaiaan tugas selaku Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Selamat Sri Batang.



BAB II 4



PEMBAHASAN



A. Ancaman Masuk Pendatang Baru Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misanya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa faktor penghambat pendatang baru masuk ke dalam suatu industri, yang sering disebut dengan hambatan masuk. Faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Skala Ekonomi Apabila pendatang baru berproduksi dengan skala kecil, maka mereka akan dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi padahal perusahaan yang ada tengah berupaya pada skala produksi yang terus diperbesar dan proses produksi yang terus-menerus diefisienkan sehingga harga per unit barang menjadi lebih rendah 2. Diferensiasi Produk Diferensiasi yang menciptakan hambatan masuk memaksa endatang baru untuk mengeluarkan biaya dan usaha yang besar untuk merebut para pelanggan yang loyal kepada perusahaan utama. Usaha besar itu misalnya adalah dengan iklan yang gencar dan pelayanan yang baik.Pada tahap awal, usaha-usaha ini membutuhkan biaya yang besar dan bahkan mendatangkan kerugian. Seringkali kondisi ini berjalan cukup lama. 3. Kecukupan Modal Jenis industri yang memerlukan modal besar merupakan hambatan yang besar bagi pemain baru, terutama pada jenis industri yang memerlukan biaya yang besar untuk riset dan pengembangan serta eksplorasi 4. Biaya Peralihan Hambatan masuk akan tercipta dengan adanya biaya perlihan pemasok, yaitu biaya yang harus dikeluarkan pembeli bila mana berpindah dari produk pemasok trtentu ke produk pemasok lainnya. Biaya peralihan (Switching Cost) ini dapat berupa biaya pelatihan kembali 5



karyawan, biaya peralatan, perlengkapan yang baru, dan desain ulang produk. Pada akhirnya, biaya-biaya ini akan ditanggung oleh konsumennya. Apabila biaya peralihan yang diperlukan cukup besar, pesaing baru harus memberikan penawaran yang jauh lebih menarik, terutama soal harga. 5. Akses ke Saluran Distribusi Jalur distribusi angat mennetukan penyebaran produk. Perusahaan yang mempunyai jalur distribusi yang luas dan bekerj secara baik akan sangat menghambat masuknya produk baru kedalam pasar. Pendatang baru mungkin sulit memasuki saluran yang ada dan harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun saluran sendiri 6. Ketidakunggulan Biaya Independen Keunggulan biaya yang dimiliki oleh perusahaan yang sudah ada sulit ditiru oleh pendatang baru. Keunggulan itu mungkin timbul dari teknologi yang telah dipatenkan perusahaan, konsensi bahan baku, atau subsidi pemerintah. 7. Peraturan Pemerintah Pemerintah biasanya menerbitkan sejumlah aturan yang mengatur bidang-bidang tertentu seperti yang selalu yang diterbitkan oleh pemerintah indonesia misalnya lewat Daftar Investasi Negatif (DIN). Peraturan pemerintah dapat menimbulkan hambatan masuk bagi pendatang baru.



B. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Dalam situasi persaingan yang oligopoli, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar. Persaingan pasar yang sempurna biasanya kan memaksa perusahaan menjadi follower trmasuk dalam hal harga produk. Menurut Porter, tingkat persaingan dipengaruhi beberapa faktor yaitu : 1. Jumlah Kompetitor Jumlah kompetitor atau pesaing sudah tentu akan mempengaruhi tingkat persaingan. Kompetitor hendakya dilihat dari beberapa sisi, seperti jumlah , ukuran, dan kekuatannya. 2. Tingkat Pertumbuhan Industri 6



Pertumbuhan industri yang besar biasanya menyediakan sejumlah peluang bagi perusahaan untuk tumbuh bersama industrinya. Pertumbuhan industri yang lambat sebaiknya tidak direspon dengan ekspansi pasar kecuali perusahaan mampu mengambil pangsa pasar pesaing. Kondisi ini dapat menimbulkan trend penurunan harga atau terjadinya perang harga. 3. Karakteristik Produk Produk hendaknya tidak hanya sekedar menyediakan kebutuhan dasar akan tetapi hendaknyya memiliki suatu pembedaan (differentiation) atau nilai tambah. 4. Biaya Tetap yang Besar Pada jenis industri yang mempunyai total biaya tetap yang besar, perusahaan hendaknya beroperasi pada skala ekonomi yang tinggi. Akibatnya , Perusahaan kadang kala terpaksa menjual produk dibawah biaya produksi. 5. Kapasitas Kapasitas selalu berkorelasi dengan biaya produksi per unit. Produksi pada kapasitas yang tinggi diperlukan untuk menjaga efisiensi biaya per unit. Penambahan fasilitas produksi dapat dilakukan apabila perusahaan telah mampu berproduksi pada tinggkat ang maksimal. 6. Hambatan Keluar Hambatan keluar memaksa perusahaan untuk tidak keluar dari industri. Hmabatan ini dapat berupa aset-aset khusus ataupun kesetiaan manajemen pada bisnis tersebut. Contohnya adalah idealisme dalam bisnis. Dalam kondisi demikian, perusahaan biasanya akan berusaha bertahan dan menghindari kerugian yang besar sambil menunggu waktu yang tepat untuk keluar.



C. Ancaman dari Produk Pengganti Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri bersaing pula dengan produk pengganti. Walaupun karteristiknya berbeda, barang substitusi dapat membrikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk substitusi adalah kuat bila mana konsumen dihadapkan paada sedikitnya Switching Cost dan jika produk substitusi itu mempunyai harga



7



yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi daripada produk-produk suatu industri.



D. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers) Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untu memotong harga, meningkatkan mutu dan pelayanan serta mengadu perusahaan dengan kompetitor melalui kekuatan yang mereka miliki. Beberapa kondisi yang mungkin dihadapi antara lain adalah : 1. Pembeli membeli dalam jumlah yang besar 2. Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan 3. Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok 4. Switching cost pemasok adalah kecil 5. Produk yang dibeli perusahaan mempunyai andil persentasi yang besar bagi biaya produksi pembeli, sehingga pembeli akan menawarkan insentif kepada pegawainya yang mampu menyediakan produk yang sama dengan harga yang lebih murah 6. Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah sehingga sensitif terhadap harga dan diferensiasi servis 7. Produk perusahaan tidak terlalu pentig bagi pembeli, sehingga pembeli dengan mudah mencari substitusinya



E. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Suppliers) Pemasok dapat mempengaruhi industri dengan kekuatan mereka menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis, pemasok akan kuat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi : 1. Jumlah pemasok sedikit 2. Produk atau pelayanan yang ada adalah unik dan mampu mencipatakan switching cost yang besar 3. Tidak tersedia produk substitusi 4. Pemaasok mampu melakukan integrasi kedepan dan mengolah produ yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan prusahaan 5. Perusahaan hanya membeli dalam jumlah yang kecil dari pemasok 8



F. Pengaruh Kekuatan Stakeholder lainnya Kekuatan ke enam yang ditambahkan oleh freeman yang dikutip wheelen adalah berupa kekuatan diluar perusahaan yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung kepada perusahaan Stakeholder yang dimaksud antara lain adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain, dan pemegang saham. Pengaruh dari masing-masing stakeholder adalah bervariasi di antara industri yang satu dengan yang lain.



G. Implikasi pada Studi Kelayakan Bisnis Hasil studi aspek persaingan hendaknya memberikan informasi perihal : 1. Bgaimana situasi dan kondisi ancaman masuk bagi pendatang baru. Jika, rencana bisnis yang sedang dikaji keyalakannya merupakan pendatang baru, perlu diketahui kekuatan kelemahan untuk masuk ke industrinya. 2. bagaimana situasi pesaingan sesama perusahaan didalam industrinya. Hal ini perlu diketahui dalam rangka menyusun kekuatan untuk dapat masuk ke industrinya, seperti pada nomer satu diatas. 3. Ancaman dari produk pengganti. Jika, rencana bisnis akan menghasilkan produk pengganti bagi produk-produk yang sudah beredar perkiraka bagaimana ia dapat mengancam produkproduk tersebut. Jik, rencana bisnis kan menghasilkan produk-produk sejenis yang sudah beredar, perkirakan bagaimana ia masih bisa mengisi pangsa pasarnya. 4. Kekuatan tawar menawar pembeli buyers. Pembeli-pembeli tertentu perlu dicari tau kekuatannya dalam rangka mempengaruhi harga produk. Para buyers ini dpat memepengaruhi seluruh perusahaan dalam industrinya, termasuk perusahaan yang sedang dilakukan uji kelayakan bisnisnya ini. 5. Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers). Para pemasok untuk bahan baku misalnya, memiliki kekuatan tawar menawar dalam rangka mempengaruhi ketersediaan bahan baku. Oleh sebab itu harga bahan baku dapat pula dipengaruhinya.Oleh sebab itu, informasi tentang



9



kekuatan tawar menawar pemasok penting diketahui, baik bagi perusahaan yang ada maupun bagi perusahaan yang sedang diuji kelayakan bisnisnya ini. 6. Pengaruh Kekuatan Stakeholder lainnya. Bagaimana pengaruh stakeholder lalinya dalam menentukan bisnis, paling tidak pada perusahaan yang sedang dilakukan uji kelayakan bisnisnya ini, hendaknya perlu pula diketahui.



BAB III PENUTUP



KESIMPULAN Aspek lingkungan industri mengarah pada persaingan antar perusahaan. Dalam kegiatan bisnis, sudah pasti melibatkan berbagai pihak dengan kepentingannya msing-masing mulai dari pihak investor, bank yang memberikan kredit, serta pemerintah sebagai pemberi fasilitas serta tata peraturan hukum. Investor memliki kepentingan untuk mengetahui seberapa banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari investasi yang diberikan, bank pemberi kredit memiliki kepentigan unutk mengetahui kelancaran pengambilan uang sedangkan pemerintah melihat manfaat yang diberikan bisnis tersebut secara makro untuk perekonomian serta pembukaan lapangan kerja yang diberikan. Maka dari itu, dibutuhkan studi kelayakan bisnis yang tepat untuk menganalisa aspek lingkungan untuk menjalankan sebuah bisnis. Disatu sisi, lingkungan industri mampu menjadi peluang bisnis yang baik, namun sisi lainnya juga bisa memberi ancaman untuk bisnis yang akan dijalankan. 10



DAFTAR PUSTAKA



https://grapadigroup.com Husein Umar, 2003. Studi Kelayakan Bisnis; Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis secara Komprehensif. Gramedia. Jakarta.



11