Makalah Bahasa Indonesia SMA - Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BAHASA INDONESIA



UPAYA MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH



Disusun oleh Kelompok 1 : - Leza Tania Putri - Melisa - Elsa Putriani - Ayu Oktavia Sari - Arca Gustian - Ihwan Wahyudi - Mahendra Riu. P Kelas XI IPS4 Guru Pembimbing : Maryenti, S.Pd



SMA NEGERI 02 MUKOMUKO TAHUN AJARAN 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Upaya Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah“ ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai kebersihan lingkungan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.        Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Ipuh,



Maret 2021



Penyusun, Kelompok 1



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... KATA PENGANTAR ..................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... BAB I



BAB II



PENDAHULUAN ........................................................................ 1.1



Latar Belakang.....................................................................



1.2



Rumusan Masalah................................................................



1.3



Tujuan Penulisan..................................................................



PEMBAHASAN............................................................................ 2.1



Pengertian Kebersihan Lingkungan.....................................



2.2



Pengertian Kebersihan .........................................................



2.3



Cakupan Kebersihan Lingkungan .......................................



2.4



Kebersihan Lingkungan Sekolah .........................................



2.5. Menjaga Kebersihan Sekolah............................................... 2.6. Peranan Kebersihan Lingkungan Sekolah Terhadap Aktifitas Belajar Siswa......................................................... 2.7. Cara Meningkatkan Kesadaran Siswa-Siswi dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah........................... BAB III



PENUTUP .................................................................................... 3.1.  Kesimpulan .......................................................................... 3.2.  Saran ....................................................................................



DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar



artinya bagi makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Tuhan yang tidak ternilai. Tanpa adanya lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya. Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya debu sampah dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya. Namun kebersihan sering kali dianggap ringan oleh para siswa-siswi, kesadaran yang minim pun menjadi sebab masih adanya kotoran di lingkungan sekolah. dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan sekolah dilakukan dengan cara melap jendela, menyapu dan mengepel lantai, membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan sekolah dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan kelas dari sampah. Sebenarnya kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang bersih dari kotoran dan konsentrasi otak tidak akan mudah terpecah jika lingkungan sekolah bersih khususnya di ruang kelas yang sedang ditempati. Banyaknya sampah yang berserakan disetiap ruang kelas menjadi dampak permasalahan kebersihan yang paling sering terjadi di lingkungan sekolah. Padahal keindahan dan kenyamanan lingkungan sekolah menjadi titik acu untuk semangatnya siswa-siswi dalam mencapai prestasi yang baik. Saat ini seluruh warga sekolah mempunyai peranannya masing-masing untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan nyaman. Di



sekolah kita ini banyak terdapat slogan yang berisikan tentang pentingnya menjaga kebersihan. Kebersihan merupakan sebagian dari iman, itulah slogan yang sering kita dengar selama ini maka dari itu kita harus selalu menjaga kebersihan dimana saja kita berada. Kebesihan juga penting bagi kesehatan kita, karena di dalam tubuh yang  sehat terdapat jiwa yang kuat. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah. Sebenarnya setiap upacara hari senin sudah diingatkan kembali oleh Pembina upacara agar siswa-siswi dapat menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan ruang kelas ,selain itu setiap perwakilan kelas sebenarnya sudah berkomitmen dalam menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah yang disaksikan oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, seluruh Guru dan Siswa-siswi, akan tetapi komitnen yang dilakukan masing-masing ketua kelas hanya menyadarkan sebagian kecil siswa-siswi saja. Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman. Pada makalah ini, kami ingin membangun peran penting semua pihak dalam menciptakan lingkungan sehat. Karena, bila lingkungan sehat maka semua mahkluk hidup yang ada disekeliling kita akan dapat bernafas dengan baik. Terutama kita sebagai siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan baik. Karena bila ruangan kelas bersih, pastilah udara akan sejuk. Dan oleh karena itu otak dapat menjalankan fungsi dan kegunaannya dengan sempurna. Otak dapat bekerja dengan cepat. Jika lingkungan sehat dan bersih, otak dapat bekerja melebihi dari benda cepat apapun yang pernah ada. Karena otak memiliki berjutajuta rangsangan yang meliputi dan melindungi otak agar otak dapat bekerja dengan maksimal.



Setidaknya, dengan menjaga kebersihan, kita juga telah melestarikan dan menjaga maupun menghargai bakat kita dalam Iptek. Karena orang sukses pasti berasal dari lingkungan yang sehat dan bersih. Sehingga ia dapat berfokus pada pembelajaran yang ia terima. 1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas permasalahan dalam tugas



makalah ini dirumuskan dalam hal-hal sebagai berikut: a.



Bagaimana membangkitkan kesadaran para siswa/siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah ?



b.



Bagaimana memberikan pengarahan bahwa kebersihan lingkungan itu sangat penting bagi proses belajar mengajar ?



c.



Bagaimana proses pelaksanaan kebersihan di lingkungan sekolah ?



d.



Bagaimana kondisi kebersihan lingkungan SMAN 02 Mukomuko ?



e.



Apa peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah ?



f.



Apa saja pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap siswasiswi ?



g.



Apa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan akibat yang ditimbulkan jika tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah ?



1.3



Tujuan Penulisan



Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: a.



Untuk membangkitkan kesadaran para siswa/siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.



b.



Untuk memberikan pengarahan bahwa kebersihan lingkungan itu sangat penting bagi proses belajar mengajar.



c.



Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan kebersihan di lingkungan sekolah.



d.



Untuk mengetahui kondisi kebersihan lingkungan SMAN 02 Mukomuko.



e.



Untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.



f.



Untuk mengetahui pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap siswa-siswi.



g.



Untuk menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan akibat yang ditimbulkan jika tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah.



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Pengertian Kebersihan Lingkungan Kebersihan lingkungan mempunyai arti sebuah keadaan bebas dari kotoran,



termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Kebersihan merupakan upaya menusia umtuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya kotor tidak saja merusak keindahan tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal penting yang harus dijaga oleh siswa-siswi dan masyarakat di lingkungan sekolah. Kebersihan pun merupakan hal yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu kita sebagai warga sekolah harus menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan nyaman. 2.2



Pengertian Kebersihan Menurut Islam Kebersihan mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan



karena itu sering juga dipakai kata “Thaharah” yang artinya bersuci dan lepas dari kotoran.10 Ajaran kebersihan dalam islam merupakan konsekuensi daripada iman (ketaqwaan) kepada Allah, berupaya menjadikan dirinya suci (bersih) supaya ia berpeluang mendekat kepada Allah SWT. Rosulullah saw bersabda dalam hadist yang artinya : “Kebersihan itu sebagaian dari Pada iman”. Allah SWT mengingatkan manusia untuk menjaga kebersihan karena bersih itu sangat penting bagi manusia. Hidup bersih menurut Islam mencakup jasmaniah dan rohania, fisik dan mental yang sehat, keimanan dan ketaqwaan yang mantab, perilaku yang terpuji serta lingkungan yang nyaman dan menyenangkan.



2.3



Cakupan Kebersihan Lingkungan Di dalam kitab Fiqh, masalah yang berkaitan dengan kebersihan disebut



“Thaharah” yang berarti “kebersihan”. Kebersihan menurut syara’ mencakup kebersihan badan, pakaian dan tempat. Makna “Thaharah” mencakup aspek bersih lahir dan batin. Bersih lahir artinya terhindar dari segala kotoran, hadas dan najis. Sedangkan bersih batin artinya terhindar dari sifat tercela. Dalam agama Islam, ajaran tentang kebersihan menyangkut berbagai hal, antara lain : a.



Kebersihan rohani



b.



Kebersihan badan Kebersihan badan dan jasmani merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan kebersihan rohani, karena setiap ibadah harus dilakukan dalam keadaan bersih badan.



c.



Kebersihan tempat Ajaran kebersihan juga menyangkut kebersihan tempat melaksanakan ibadah atau sarana peribadatan. Mesjid sebagai tempat suci, dimana kaum Muslimin melakukan ibadah harus dipelihara kesucian dan kebersihannya karena ibadah shalat tidak sah jika dikerjakan ditempat yang tidak bersih atau kotor.



d.



Kebersihan pakaian Kebersihan pakaian sangat penting, karena pakaian melekat pada badan yang berfungsi menutup aurat, melindungi badan dari kotoran dan penyakit serta memperindah badan, maka ajaran Islam menyatukan antara kebersihan badan dan kebersihan pakaian.



e.



Kebersihan lingkungan Ajaran



Islam



memandang



penting



kebersihan



lingkungan



hidup,



menghindarkan pencemaran dari limbah atau sampah. Agama Islam menghendaki dari umatnya kebersihan yang menyeluruh. Dengan kebersihan yang menyeluruh itu diharapkan akan terwujud kehidupan manusia, individu dan masyarakat yang selamat, sehat, bahagia dan sejahtera lahir dan batin.



Untuk mencapai tujuan di atas, Agama Islam memberikan tuntunan dan petunjuk tata cara bersuci dan menjaga kebersihan. Sebagaimana tercantum di AlQur’an Surat Al-Maidah 5, 6 yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih): sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmatnya bagimu supaya kamu bersyukur“. 2.4



Kebersihan Lingkungan Sekolah Tempat Pendidikan atau Sekolah adalah tempat untuk mendidik anak didik



agar menjadi insan yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia. Dalam hubungan dengan kesehatan lingkungan banyak sekolah atau tempat pendidikan yang menghadapi berbagai masalah seperti : Sumber air bersih, Sampah di buang di sembarang tempat, Saluran pembuangan tidak berfungsi, Jumlah jamban yang sangat terbatas, Tempat buang air kecil tidak memenuhi syarat, Ruangan yang kurang bersih, pengap penuh sesak dan kurang ventilasi. Agar sekolah menjadi cermin dari kesehatan lingkungan maka harus dilengkapi dengan sarana kebersihan yang memadai seperti : a.



Mempunyai sumber air bersih yang memenuhi syarat kesehatan. Air bersih adalah air yang memenuhi syarat kesehatan



b.



Adanya jamban atau WC yang jumlahnya memadai dan tempat pembuangan kotoran (Septic Tank) yang memenuhi syarat kesehatan seperti : Persediaan air cukup, tidak mencemari sumber air di sekitarnya, tidak menimbulkan bau ke sekitarnya, bebas dari serangga (lalat, kecoa) yang dapat membuat penyebaran bibit penyakit, memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pemakai.



2.5. Menjaga Kebersihan Sekolah Ungkapan “ Bersih Pangkal Sehat ” mengandung arti betapa pentingnya kebersihan bagi kesehatan manusia, baik perorangan, keluarga, masyarakat maupun lingkungan. Begitu pentingnya kebersihan menurut Islam, sehingga orang yang membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebagaimana firmannya dalam Al-Qur’an Surat AlBaqoroh 2, 222 yang artinya : “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan membersihkan (menyucikan) diri”. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya kotor tidak saja merusak keindahan tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan kita sebagai mekhluk yang butuh hidup sehat dan lingkungan yang bersih, banyak hal harus kita lakukan diantaranya : a.



Jangan



membuang



sampah



sembarangan.



Buanglah



sampah



pada



tempatnya. b.



Bersihkanlah selokan dari sampah-sampah agar tidak menyebabkan mampet yang berujung menjadi tempat tinggal nyamuk pembawa penyakit, seperti malaria dan demam berdarah.



c.



Jagalah kebersihan lingkungan, seperti, nyapu dan mengepel.Ikutlah berpartisipasi dalam kerja bakti disekitar lingkungan. Seringkali kita melihat murid-murid yang membuang sampah sembarangan.



Beberapa kali bapak ibu guru menasehati kepada murid-murid agar membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi apa kenyataannya? murid-murid tidak mematuhinya. Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau melihat sampah berserakan dimana-mana. Sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan sekolah baik di dalam kelas maupun diluar kelas selain itu juga dapat menjadikan suasana belajar kita tidak nyaman.



Demi tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar kita, perlu sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kita untuk menjaga kebersihan dan bersifat mengatasi masalah di atas. Tindakan-tindakan tersebut antara lain: 1.



Siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan.



2.



Petugas piket harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitar.



3.



Guru wajib menegur siswa yang membuang sampah sembarangan.



2.6. Peranan Kebersihan Lingkungan Sekolah Terhadap Aktifitas Belajar Siswa Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan yang bertujuan mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial agar dapat mandiri sebagai individu dengan makhluk sosial, dalam mencapai hal tersebut ada beberapa hal yang mempengaruhi diantaranya adalah kebersihan lingkungan sekolah, sehingga dengan kebersihan lingkungan sekolah terciptalah suasana aman dan nyaman yang bisa membuat aktifitas belajar siswa lebih terpacu. Hal ini berarti kebersihan lingkungan harus di perhatikan dalam pendidikan bagi anak didik, di dasarkan pada keadaan individual anak didik, kebiasaan dalam kebersihan baik individual maupun lingkungan sekitar, ini akan mempengaruhi dalam kehidupannya, sehingga anak didik menjadikan kebiasaan dalam menjaga kebersihan. Agama Islam menganjurkan agar lingkungan hidup manusia hendaknya di jaga, kebersihan lingkungan, keindahan alam, kenyamanan hidup, pandangan



suasana lingkungan



yang behubungan dengan kesejahteraan



(hubungan sosial) sesama manusia yang berkaitan dengan kerjasama, saling memahami, saling membantu, gotong royong, memelihara hubungan bersosial yang tidak mengganggu ketentraman lingkungan. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Tanpa pengalaman dan latihan sangat sedikit proses balajar dapat berlangsung. Yang dimaksud pengalaman adalah interaksi manusia dengan



lingkungan pengamatannya. Dalam interaksi itulah seseorang belajar. Dari pengalamana-pengalaman itulah ia memperoleh pengertian, sikap, penghargaan, kebiasaan, keterampilan, dan sebagainya. Kita menyadari masih banyak siswa-siswi yang belum peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Banyak yang masih membuang sampah sembarangan walaupun  sudah disediakan tong sampah. Kebanyakan mereka   berfikir, jika membuang sampah sembarangan di sekolah tidak menimbulkan dampak yang begitu besar. Padahal banyak dampak yang dapat ditimbulkan jika suatu lingkungan tidak terjaga kebersihannya. Adapun dampak negatifnya antara lain : a.



Menimbulkan genangan air. Hal ini bisa saja terjadi di sekolah kita jika murid selalu membuang sampah sembarangan. Sampah yang bertumpuk di selokan dapat menyumbat jalannya air di selokan tersebut sehingga, saat hujan tiba, mungkin saja mengakibatkan genangan air yang dapat mengganggu kenyamanan kita



b.



Debu lantai yang jarang dibersihkan dapat menyebabkan murid batuk hingga sesak nafas. Laci meja yang penuh dengan sampah pun dapat dijadikan nyamuk sebagai tempat bersarangnnya. Apalagi jika nyamuk tersebut adalah nyamuk Aedes Aegepty yang dapat menyebabkan seseorang mengidap penyakit demam berdarah



c.



Sampah yang bertumpuk dapat menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga mengganggu konsentrasi para murid hingga guru dalam proses belajarmengajar. Sekolah adalah tempat belajar, berlatih, dan menuntut ilmu pengetahuan



sebagai bekal hidup kita di kemudian hari. Kita akan dapat belajar dengan tenang, baik dan bersemangat seandainya keadaan sekolah tersebut tertib dan bersih. Untuk menciptakan suasana demikian, tidak cukup dikerjakan oleh penjaga sekolah saja, tetapi harus dibantu oleh semua pihak yang berada di lingkungan itu, termasuk siswa-siswanya. Di kelas biasanya terpampang daftar piket, salah satu tugas mereka adalah membersihkan kelas, papan tulis serta menyapu halaman.



Dengan demikian, para siswa mempunyai kewajiban untuk melaksanakan tugas itu dengan baik dan rutin serta penuh tanggung jawab karena pekerjaan itu sebagian dari iman dan termasuk ibadah. 2.7. Cara



Meningkatkan



Kesadaran



Siswa-Siswi



dalam



Menjaga



Kebersihan Lingkungan Sekolah Didalam lingkungan sekolah, guru menjadi panutan semua murid. Jika  guru berbuat baik, maka murid pun akan berbuat baik juga. Tetapi jika guru  berbuat   tidak baik/jelek, maka mungkin bisa jadi murid pun bisa berbuat lebih jelek. Dalam upaya menyadarkan siswa akan kebersihan lingkungan sekolah, para guru harus memberikan contoh yang baik, seperti dengan membuang sampah pada tempatnya dan memungut sampah yang   tergeletak. Guru juga dapat menegur siswa yang kedapatan membuang sampah sembarangan. Selain itu, guru dapat memberi denda kepada pelaku sehingga mereka jera untuk mengulangi perbuatan mereka di kemudian hari. Kesadaran murid dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah  berasal dari hati nuraninya masing-masing. Untuk menimbulkan kesadaran itu, dapat ditempuh dengan cara-cara berikut: a.



Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.



b.



Menanamkan sikap merasa malu jika membuang sampah sembarangan.



c.



Melakukan piket kelas secara teratur dan bertanggungjawab.



d.



Pemberian sanksi bagi siapa saja yang mencemari lingkungan



e.



Melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah secara rutin.



f.



Mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah. Untuk menumbuhkan sikap kepedulian siswa juga dapat dilakukan dengan



langkah-langkah seperti ini. Hal yangpertama yang harus kita lakukan agar sikap kepedulian terhadap lingkungan sekolah dapat tumbuh ialah memiliki sifat  merasa memiliki sekolah kita. Sehingga akan timbul rasa mencintai sekolah.



Sehingga,  kita akan merasa tidak pantas jika sekolah yang kita cintai ini terlihat kotor dan membuat diri sendiri tidak nyaman. Yang kedua



yaitu menjaga



sikap,



maksudnya



kita



harus



selalu



memperhatikan sikap kita selama disekolah. Kita harus menjaga sikap kita agar lingkungan disekitar kita tetap bersih bahkan lebih bersih salah satunya adalah dengan cara membiasakan diri tidak membuang sampah sembarangan. Karena dapat mengakibatkan berkurangnya kenyamanan dan keindahan sekolah saat terdapat banyak sampah berserakan. Alangkah baiknya bila kita melakukan aktifitas kita yang bertujuan untuk bagaimana caranya sekolah itu bisa bersih kembali bahkan bertambah bersih. Hal itu dapat dimulai dengan cara membersihkannya,



seperti



menyapu



semua



halaman



sekolah,



intinya



membersihkan semua yang ada di sekolah ini. Dengan melakukan hal-hal diatas, diharapkan nantinya dapat menumbuhkan rasa sadar, rasa memiliki dan kepedulian para siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah.



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar artinya bagi makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Tuhan yang tidak ternilai. Tanpa adanya lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya. Kebersihan sekolah dilakukan dengan cara melap jendela, menyapu dan mengepel lantai, membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan sekolah dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan kelas dari sampah. Setidaknya, dengan menjaga kebersihan, kita juga telah melestarikan dan menjaga maupun menghargai bakat kita dalam Iptek. Karena orang sukses pasti berasal dari lingkungan yang sehat dan bersih. Sehingga ia dapat berfokus pada pembelajaran yang ia terima. 3.2. Saran Ungkapan “Bersih Pangkal Sehat” hendaklah dimengerti dan difahami oleh semua pihak baik guru maupun murid di sekolah. Menjaga kebersihan sama dengan membina akhlak bukan hanya menyuruh anak agar melakukan perbuatan yang baik tetapi hendaklah Guru dan orang tua di rumah juga harus selalu memberikan contoh yang baik bagi anak-anaknya, dalam hal ini untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.



DAFTAR PUSTAKA http://www.turorialto.com/pendidikan/1136-pengertian-kebersihanlingkungan.html http://juaria-blogspotcom.blogspotcom/2011/05/kebersihan-menurut-ajaranislam.html http://juaria-blogspotcom.blogspotcom/2011/05/kebersihan-menurut-ajaranislam.html Departemen Agama Republik Indonesia 2005, Al-Qur’an dan Terjemahnya http://www.turotialto.com/pendidikan.1136-pengertian-kebersihan lingkungan.html WJS. Poerwantominto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, 2003), hal. 955 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Rineka Cipta, 2010), hal. 2 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), hal 40 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2008) hal. 13 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Bumi Aksara, 2011), hal 138 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2008) hal. 38-45 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2257237-manfaat-aktivitasbelajar-dalampembelajaran/#ixzz27vvc41aj Prof. Dr. Umar Tirtarahardja, S.L La Sulo, Pengantar Pendidikan (Rineka Cipta, 2005), hal 168 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995) hal. 177 Prof. Dr. Umar Tirtarahardja, S.L La Sulo, Pengantar Pendidikan (Rineka Cipta, 2005), hal 169 Suroso, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004), hal. 35