Makalah Bani Ummayah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam Dosen Pengampu : Mohammad Thoha, M. Pd.I



Di susun oleh : MUSLIHAH 18201401010294



PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



FAKULTAS TARBIYAH



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI 2015



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat, berkah, dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Sejarah Peradaban Islam yang membahas tentang“Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Masa Bani Umayyah” ini. Sholawat dan salam tak lupa juga penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad SAW. Dalam penulisan makalah kali ini penulis jadi mengetahui tentang perkembangan kebudayaan islam pada masa Bani Umayyah. Meski hambatan dan cobaan dalam pembuatan makalah ini penulis rasakan juga, tapi berkat semangat dari teman-teman dan orang-orang terdekat, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan. Penulis menyadari jika makalah yang penulis sajikan ini belumlah sempurna. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang ingin belajar tentang sejarah kebudayaan islam. Pamekasan, 10 April 2015 Penulis



1



DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................................................................



i



Daftar Isi .................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .........................................................................



1



B. Rumusan Masalah ....................................................................



2



C. Tujuan .......................................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN A. Penyajian Data Sejarah.............................................................



3



1. Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah ................................. 2. Bentuk Pemerintahan Dinasti Umayyah ............................ 3. Kholifah Pada Masa Dinasti Umayyah...............................



3 4 5



B. Peradaban Pada Masa Dinasti Umayyah ..................................



6



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Sistem Politik dan Perluasan Wilayah ................................ Sistem Ekonomi ................................................................. Sistem Sosial....................................................................... Sistem Fiskal....................................................................... Sistem Peradilan ................................................................. Pembangunan, Peradaban, Pengembangan Intlektual, Baha sa dan Sastra Arab...............................................................



6 9 9 10 11



C. Masa Kemunduran Dinasti Umayyah ......................................



13



11



BAB III PENUTUP Kesimpulan .............................................................................................



15



DAFTAR PUSTAKA



2



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berakhirnya kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib mengakibatkan lahirnya kekuasan yang berpola dinasti atau kerajaan. Pola kepemimpinan sebelumnya (khalifah Ali) yang masih menerapkan pola keteladanan Nabi Muhammad, yaitu pemilihan khalifah dengan proses musyawarah akan terasa berbeda ketika memasuki pola kepemimpinan dinasti-dinasti yang berkembang sesudahnya. Dinasti Bani Umayyah merupakan dinasti yang berkuasa selama lebih kurang 90 tahun (41- 132/661-750). Dinasti Umayyah merupakan kerajaan Islam pertama yang didirikan oleh Muawiyah Ibn Abi Sufyan. Perintisan dinasti ini dilakukannya dengan cara menolak pembantaian terhadap khalifah Ali bin Abi Thalib, kemudian ia memilih berperang dan melakukan perdamaian dengan pihak Ali dengan strategi politik yang sangat menguntungkan baginya. Jatuhnya Ali dan naiknya Muawiyah juga disebabkan keberhasilan pihak khawarij (kelompok yang membangkang dari Ali) membunuh khalifah Ali, meskipun kemudian tampuk kekuasaan dipegang oleh putranya Hasan, namun tanpa dukungan yang kuat dan kondisi politik yang kacau akhirnya kepemimpinannya pun hanya bertahan sampai beberapa bulan. Pada akhirnya Hasan menyerahkan kepemimpinan kepada Muawiyah, namun dengan perjanjian bahwa pemilihan kepemimpinan sesudahnya adalah diserahkan kepada umat Islam. Perjanjian tersebut dibuat pada tahun 661 M / 41 H dan dikenal dengan am jama’ah karena perjanjian ini mempersatukan ummat Islam menjadi satu kepemimpinan, namun secara tidak langsung mengubah pola pemerintahan menjadi kerajaan. Meskipun begitu, munculnya Dinasti Umayyah memberikan babak baru dalam kemajuan peradaban Islam, hal itu dibuktikan dengan sumbangansumbangannya dalam perluasan wilayah, kemajuan pendidikan, kebudayaan dan lain sebagainya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah?



1



2. Bagaimana Perkembangan Peradaban Islam pada masa Dinasti Umayyah? 3. Bagaimana kemunduran Dinasti Umayyah ? C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah : 1. Dapat mengetahui Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah. 2. Dapat mengetahui Perkembangnya Peradaban Islam pada masa Dinasti Umayyah. 3. Dapat mengetahui kemunduran Dinasti Umayyah.



BAB II PEMBAHASAN A. Penyajian Data Sejarah 1. Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah



2



Sejarah berdirinya Daulah Umayyah berasal dari nama Umayyah Ibn ‘Abdi Syams Ibn ‘Abdi Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah Quraisy pada zaman jahiliyah. Bani Umayyah baru masuk agama Islam setelah mereka tidak menemukan jalan lain selain memasukinya, yaitu ketika Nabi Muhammad berserta beribu-ribu pengikutnya yang benarbenar percaya terhadap kerasulan dan kepemimpinan yang menyerbu masuk ke dalam kota Makkah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M, banyak sekali pertikaian politik dikalangan ummat Islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib oleh Ibnu Muljam. Setelah khalifah terbunuh, kaum muslimin diwilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua Ali sebagai khalifah yang sah. Sementara itu Mu’awiyah sebagi gubernur propinsi Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya sebagai Khalifah. Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu’awiyah bin Abi Sufyan bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya kepada mu’awiyyah bin abi sufyan. Mu'awiyah sebagai pendiri dinasti Umayyah adalah putra Abu Sufyan, seorang pemuka Quraisy yang menjadi musuh Nabi Muhammad saw. Mu'awiyah dan keluarga keturunan Bani Umayyah memeluk Islam pada saat terjadi penaklukan kota Makkah. Nabi pernah mengangkatnya sebagai sekretaris pribadi dan Nabi berkenan menikahi saudaranya yang perempuan yang bernama Umi Habibah. Karier politik Mu'awiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan Umar Ibn Khattab. Setelah kematian Yazid Ibn Abu Sufyan pada peperangan Yarmuk, Mu'awiyah diangkat. menjadi kepala di sebuah kota di Syria. Karena keberhasilan kepemimpinannya, tidak lama kemudian dia diangkat menjadi gubernur Syria oleh khalifah Umar. Mu'awiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria, giat melancarkan perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan wilayah kekuasaan Bizantine. Pada masa pemerintahan khalifah Ali Ibn Abu Thalib, Mu'awiyah terlibat konflik dengan khalifah Ali untuk mempertahankan kedudukannya sebagai gubernur Syria. Sejak saat itu Mu'awiyah mulai berambisi untuk menjadi khalifah dengan mendirikan dinasti Umayyah.



3



Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu'awiyah menjadi penguasa seluruh imperium Islam,dan menaklukan Afrika Utara merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya 2. Bentuk Pemerintahan Dinasti Bani Umayyah Setelah Muawiyah memindahkan pusat pemerintahan dari kota Madinah ke Damaskus, maka pemerintahan Muawiyah berubah bentuk dari Theo-Demokrasi menjadi Manarchi (kerajaan/dinasti) hal ini berlaku semenjak ia mengangkat putranya Yazid sebagai putra mahkota. Kebajikan yang dilakukan oleh Muawiyah ini dipangaruhi oleh tradisi yang terdapat dibekas wilayah kerajaan Bizantium yang sudah lama dikuasai oleh Muawiyah, semenjak dia diangkat menjadi Gubernur oleh Umur Ibn Khatab di Suriah. Setelah Muawiyah meninggal dunia orangorang keterunan Umayyah mengangkat Yazid bin Muawiyah menjadi Khalifah sebagai pengganti ayahnya. semenjak itu sistim pemerintahan Bani umayyah memakai sistim turun-temurun sampai kepada Khalifah Marwan bin Muhammad. Marwan bin Muhammad tewas dalam pertempuran melawan pasukan Abdul Abbas As-Safah dari Bani Abas pada tahun 750 M. dengan demikian berakhir Dinasti Bani Umayyah dan diganti oleh Dinasti Bani Abbas setelah memerintah lebih kurang 90 tahun. Atas perubahan bentuk pemerintahan dari demokrasi ke munarchi, menimbulkan pertentangan dua tokoh, yakni Husen bin Ali dengan Abdullah bin Zuber sehingga mumbuat Husen dan Abdullah meninggalkan kota Madinah. Adapun khalifah-khalifah terbesar Bani Umayyah adalah Muawiyah bin Abi Sofyan (661-680 M), Abd Al-MAlik bin Marwan (685-750 M), Al-Walid bin Abdul Malik (705-715), Umar bin Abdul Azis (717-720 M), Hasyim bin Abdul Malik (720-743 M), puncak kejayaan Dinasti Bani Umayyah terjadi pada masa Umar bin Abdul Aziz (717-720 M), setelah itu merupakan masa keruntuhannya. 3. Kholifah Pada Masa Bani Ummayah



4



Dinasti Umayyah yang berkuasa hampir satu abad, selama 90 tahun mempunyai 14 khalifah. Adapun urut-urutan khalifah Umayyah adalah sebagai berikut : N



Nama



Mulai



Berakhir



Lamanya



Umur



Muawiyah bin



41H =



60 H =



19 th 3



80 th



Abi Sufyan



661 M



bln



2



Yazid bin



60 H =



671 M 64 H =



3



Mu’awiyah Muawiyah II bin



681 M 64 H =



4



Yazid Marwan bin al-



5



O 1



3 th 3 bln



38 th



684 M 64 H =



3 bln



23 thn



684 M 64 H =



684 M 65 H =



9 bln



63 thn



Hakam Abdul Malik bin



684 M 65 H =



684 M 86 H =



21 thn



76 thn



6



Marwan Walid bin Abdul



684 M 86 H =



705 M 96 H =



9 thn 7



42 thn



7



Malik Sulaiman bin



707 M 96 H =



714 M 99 H =



bln 2 thn 8



45 thn



8



Abdul Malik Umar bin Abdul



741 M 101 H =



717 M 101 H =



bln 2 thn 5



39 thn



9



Aziz Yazid II bin



721 M 101 H =



720 M 105 H =



bln 4 thn 1



40 thn



10



Abdul Malik Hisyam bin



721 M 105 H =



724 M 125 H =



bln 19 thn 9



55 thn



11



Abdul Malik Walid II bin



724 M 125 H =



743 M 126 H =



bln 1 thn 2



40 thn



12



Yazied Yazied III bin



743 M 126 H =



744 M 126 H =



bln 6 bln



46 thn



13



Walied Ibrahim bin



744 M 126 H =



744 M 127 H =



4 bln



47 thn



14



Walid Marwan II al-



744 M 127 H =



744 M 132 H =



5 thn 10



62



hn



ja’diy 744 M 750 M bln Beberapa Khalifah Umayyah yang terbesar adalah Muawiyah, Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz. Namun ada juga yang mengatakan bahwa khalifah Umayyah terbesar adalah Muawiyah ibn Abi Sofyan, Abdul 5



Malik ibn Marwan, Walid ibn Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz dan Hisyam ibn Abd Malik. Ada perbedaan dalam mengklasifikasikan khalifah terbesar Bani Umayyah, namun demikian diperlukan bukti-bukti kebesaran 5 khalifah tersebut1. Khalifah-khalifah besar dinasti Bani Umayyah ini adalah Muawiyah ibn Abi Sufyan (661-680M), Abd Al-Malik ibn Marwan (685-705M), Al Walid ibn Abdul Malik (705-715M), Umar ibn Abd al-Aziz (717-720M), dan Hasyim ibn Abd Al-Malik (724-743M)



B. Peradaban pada Masa Dinasti Umayyah 1. Sistem Politik Dan Perluasan Wilayah Dijaman Muawiyah, Tunisia dapat ditaklukkan. Disebelah timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai kesungai Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke Ibu Kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abd Al-Malik, dia menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Baikh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand. Mayoritas penduduk dikawasan ini kaum Paganis. Pasukan islam menyerang wilayah Asia Tengah pada tahun 41H / 661M. pada tahun 43H / 663M mereka mampu menaklukkan Salistan dan menaklukkan sebagian wilayah Thakaristan pada tahun 45H / 665M. Mereka sampai kewilayah Quhistan pada tahun 44H / 664M. Abdullah Bin Ziyad tiba dipegunungan Bukhari. Pada tahun 44H / 664M para tentaranya datang ke India dan dapat menguasai Balukhistan,Sind, dan daerah Punjab sampai ke Maitan. 1 Istianah Abu Bakar. Op. Cit. hlm. 51-52 6



Ekspansi kebarat secara besar-besaran dilanjutkan dijaman Al-Walid Ibn Abd Abdul Malik (705M-714M). Masa pemerintahan Walid adalah masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Umat islam merasa hidup bahagia, tidak ada pemberontakan dimasa pemerintahanya. Dia memulai kekuasaannya dengan membangun Masjid Jami’ di Damaskus. Masjid Jami’ ini dibangun dengan sebuah arsitektur yang indah, dia juga membangun Kubbatu Sharkah dan memperluas masjid Nabawi, disamping itu juga melakukan pembangunan fisik dalam skala besar. Pada masa pemerintahannya terjadi penaklukan yang demikian luas, penaklukan ini dimulai dari Afrika utara menuju wilayah barat daya, benua eropa yaitu pada tahun 711M. Setelah Al Jazair dan Maroko dapat ditaklukkan, Tariq Bin Ziyad pemimpin pasukan islam dengan pasukannya menyebrangi selat yang memisahkan antara Maroko dengan Benua Eropa dan mendarat disuatu tempat yang sekarang dikenal nama Bibraltar (Jabal Tariq). Tentara Spanyol dapat dikalahkan, dengan demikian Spanyol menjadi sasaran ekspansi. Selanjutnya Ibu Kota Spanyol Kordova dengan cepatnya dapat dikuasai, menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Sevi’e, Elvira, dan Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol yang baru setelah jatuhnya Kordova. Pasukan islam memperoleh dukungan dari rakyat setempat yang sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa. Pada masa inilah pemerintah islam mencapai wilayah yang demikian luas dalam rentang sejarahnya, dia wafat pada tahun 96H / 714M dan memerintah selama 10 tahun. Di zaman Umar Ibn Ab Al-Aziz masa pemerintahannya diwarnai dengan banyak Reformasi dan perbaikan. Dia banyak menghidupkan dan memperbaiki tanah-tanah yang 7



tidak produktif, menggali sumur-sumur baru dan membangun masjid-masjid. Dia mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara yang benar hingga kemiskinan tidak ada lagi dijamannya. Dimasa pemerintahannya tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat ataupun sedekah. Berkat ketaqwa’an dan kesalehannya, dia dianggap sebagai salah seorang Khulafaur Rasyidin. Penaklukan dimasa pemerintahannya pasukan islam melakukan penyerangan ke Prancis dengan melewati pegunungan Baranese mereka sampai ke wilayah Septomania dan Profanes, lalu melakukan pengepungan Toulan sebuah wilayah di Prancis. Namun kaum muslimin tidak berhasil mencapai kemenangan yang berarti di Prancis. sangat sedikit terjadi perang dimasa pemerintahan Umar. Dakwah islam marak dengan menggunakan nasehat yang penuh hikmah sehingga banyak orang masuk islam, masa pemerintahan Umar Bin Abd Aziz terhitung pendek. Dijaman Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724-743M) pemerintahannya dikenal dengan adanya perbaikanperbaikan dan menjadikan tanah-tanah produktif. Dia membangun kota Rasyafah dan membereskan tata administrasi. Hasyim dikenal sangat jeli dalam berbagai perkara dan pertumpahan darah. Namun dia dikenal sangat kikir dan pelit. Penaklukan dimasa pemerintahannya yang dipimpin oleh Abdur Rahman Al-Ghafiqi. Ia mulai dengan menyerang Bordeau, Poitiers, dari sana ia mencoba menyerang Tours. Namun dalam peperangan yang terjadi diluar kota Tours, Al-Ghafiqi terbunuh, dan tentaranya mundur kembali ke Prancis pada tahun 114H / 732M. peristiwa penyerangan ini merupakan peristiwa yang sangat membahayakan Eropa.



8



Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik ditimur maupun barat. Wilayah kekuasaan islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika utara, Syiria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan Purkmenia, Ulbek, dan Kilgis di Asia Tengah. Khususnya dibidang Tashri, kemajuan yang diperoleh sedikit sekali, sebab kurangnya dukungan serta bantuan pemerintah (kerajaan) waktu itu. Baru setelah masa khalifah Umar Bin Abd Al-Aziz kemajuan dibidang Tashri mulai meningkat, beliau berusaha mempertahankan perkembangan hadits yang hampir mengecewakan, karena para penghafal hadits sudah meninggal sehingga Umar Bin Abd Al-Aziz berusaha untuk membukukan Hadits. Meskipun keberhasilan banyak dicapai dinasti ini, namun tidak berarti bahwa politik dalam negeri dapat dianggap stabil. Muawiyah tidak mentaati isi perjanjiannya dengan Hasan Ibn Ali ketika dia naik tahta yang menyebutkan bahwa persoalan pergantian pemimpin setelah Muawiyah diserahkan kepada pemilihan umat islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid sebagai putra mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi dikalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan. 2. Sistem Ekonomi Bidang-bidang ekonomi yang terdapat pada jaman Bani Umayyah terbukti berjaya membawa kemajuan kepada rakyatnya yaitu: a. Dalam bidang pertanian Umayyah telah memberi tumpuan terhadap pembangunan sektor pertanian, beliau telah memperkenalkan system pengairan bagi tujuan meningkatkan hasil pertanian. 9



b. Dalam bidang industri pembuatan khususnya kerajinan tangan telah menjadi nadi pertumbuhan ekonomi bagi Umayyah. 3. Sistem Sosial (Arab Malawi) Masyarakat dunia Islam begitu luas terdiri dari pelbagai kelompok etnis, Arab, Persia, Rusiah, Kopti, Barbar, Vandal, Gothik, Turki dan lainlain. Orang-orang Arab, meskipun merupakan unsur monoritas di daerahdaerah yang ditaklukkan, tetapi mereka memengang peranan penting dalam politik dan soaial. Orang Arab menganggap bahwa mereka lebih mulia dari kaum muslimin bukan Arab sendiri. Kaum muslimin bukan Arab (non-Arab) digelar dengan nama Al-Muali (asal mula Muwali), yaitu budak-budak tawanan perang yang telah dimerdekakan. Kemudian disebutnya Muali semua orang Islam yang bukan Arab. Bahkan mereka menggelarkan “Mawali” dengan Al-Hamra (Si Merah). Orang-orang Arab memandang dirinya “Sayid” (tuan) atas bangsa bukan Arab, seakan-akan mereka dijadikan tuan untuk memerintah. Oleh karena itu, orang-orang Arab dalam zaman ini hanya bekerja dalam bidang politik dan pemerintahan melulu, sedangkan bidang usaha-usaha lain diserahkan kepada “Mawali” seperti pertukangan dan kerajinan. Mawali ini membayar pajak jiwa (Jiziyah) sama dengan orang non-Islam yangf tinggal diwilayah Islam. Akibat dari politik kasta yang dijalankan Dinasti Umayah ini, maka banyaklah kaum Muwali yang bersikap membantu gerakan Bani Hasyim turunan Alawiyah, bahkan juga memihak kaum Khawarij. Akhirnya kaum Mawali menjadi berani untuk menentang kesombongan Arab dengan kesombongan pula, dengan dalil Al-Qur’an dan Hadist, bahwa tidak ada kelebihan orang arab atas orang ajam (Mawali) kecuali denga bertaqwa. Di kalangan kaum Mawali lahirlah satu gerakan rahasia yang terkenal dengan Asy-Syu’ubiyah yang bertujuan melawan paham yang membedakan derajat kaum Muslimin yang sebetulnya mereka adalah bersaudara. 4. Sistim Fiskal (Keuangan ). Ada beberapa tambahan sumber uang pada zaman Dinasti Umayyah, seperti al-Dharaaib, kewjiban yang harus dibayar oleh warga Negara. 10



Kepada penduduk dari negeri-negeri yang baru dilakukan, terutama yang baru masuk Islam ditetapkan pajak-pajaak istimewa. Saluran uang keluar, pada masa Daulah Bani Umayah pada umumnya sperti permulaan Islam. Yaitu untuk : a. Gaji para pegawai dan tentara, serta biaya tata usaha Negara. b. Pembangunan pertanian, termasuk eregasi dan penggalian terusanc. d. e. f.



terusan Ongkos bagi orang-orang tawanan perang. Perlengkapan perang Hadiah-hadiah kepada para pujangga Pada masa Umayah, Khalifah Abdull Malik mencetak mata uang kaum muslimi secara teratur. Pembayaran diatur dengan menggunakan mata uang ini, walaupun pada masa Khalifah Umar Bin Khatab sudah dicetak



mata uang, namun belum begitu teratur. 5. Sistem Peradilan Pada masa dinasti Bani Umayah ini pengadilan dipisahkan dengan kekuasan politi. Kehakiman pada masa ini mempunyai dua cirri khasnya, yaitu: a. Bahwa seorang Qadhi (Hakim) memutuskan perkara dengan ijtihadnya, karena pada masa itu belum ada “Mazhab Yang Empat” ataupun mazhab-mazhab lainnya. Pada masa ini para Qadhi menggali hukum sendiri dari Al-Qur’an dan Sunnah dengan berijtihad. b. Kehakiman belum terpengaruh dengan politik. Karena para Qadhi bebas merdeka dengan hukumnya, tidak terpengaruh pada kehendak orang besar yang berkuasa. Mereka bebas bertindak, dan keputusan mereka berlaku atas penguasa dan petugas pajak. 6. Pembangunan, Peradaban, Pengembangan Intlektual, Bahasa dan Sastra Arab. Pada masa Bani Umayah ini merupakan peletak dasar pembangunan peradaban Islam yang nanti pada masa Bani Abas merupakan puncak dari peradaban Islam. Pada masa Bani Umayah Ilmu Naqliyah mulai berkembang. Perkembangan yang lebih menonjol adalah ilmu tafsir dan ilmu hadist. Khalifah Umar Bin Abdul Azis sangat menaruh perhatian yang besar kepada pengumpulan Hadist. Pengumpulan hadist dilaksanakan oleh ‘Asim al-Anshari. Pada masa ini munjul ahli-ahli hadist seperti Abu bakar Muhammad bin Muslim bin Abdillah al-Zuhri dan



11



Hasan Basri. Disamping itu muncul pula ilmu tata bahasa Arab (Nahwu), Sibaweih menyusun al-Kitab untuk mempelajari bahasa Arab bagi orang yang tidak mengerti bahasa Arab. Ini muncul karena wilayah Islam telah berkembang ke luar Jazirah Arab. Orang belum mengenal bahasa Arab, apalagi kahalifah Abdul Malik mengerakkan politik Arabisasi. Ilmu Aqliyah pada masa ini mulai dikenalkan. Khalifah Muawiyah memerintahkan supaya diterjemahkan karya-karya bangsa Grek (Ynani) yang mengandung bermacam-macam ilmu. Dengan demikkian orang Islam pada masa ini mulai mengetahui ilmu kedokteran, ilmu Kalam, Seni bangun dan sebagainya. Ilmu Aqliya pada maasa ini baru bertingkat permulaan dan pengenalan. Tingkat perkembangan adalah pada masa khalifah Abdul Malik Dinasti Umayyah telah mampu membentuk perdaban yang kontemporer dimasanya, baik dalam tatanan sosial, politik, ekonomi dan teknologi. Berikut Prestasi bagi peradaban Islam dimasa kekuasaan Bani Umayah didalam pembangunan berbagai bidang antara lain: a. Masa kepemimpinan Muawiyah telah mendirikan dinas pos dan tempattempat dengan menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan. b. Menertibkan angkatan bersenjata. c. Pencetakan mata uang oleh Abdul Malik, mengubah mata uang Byzantium dengan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Mencetak mata uang sendiri tahun 659 M dengan memakai kata dan tulisan Arab. d. Jabatan khusus bagi seorang Hakim ( Qodli) menjadi profesi sendiri . e. Keberhasilan kholifah Abdul Malik melakukan pembenahanpembenahan administrasi pemerintahan Islam dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam. Keberhasilannya diikuti oleh putranya Al-Walid Ibnu Abdul Malik (705 – 719 M) yang berkemauan keras dan berkemampuan melaksanakan pembangunan. f. Membangun panti-panti untuk orang cacat. Dan semua personil yang terlibat dalam kegiatan humanis di gaji tetap oleh Negara.



12



g. Membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya. h. Membangun pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan, dan masjidmasjid yang megah. i. Hadirnya Ilmu Bahasa Arab, Nahwu, Sharaf, Balaghah, bayan, badi’, Isti’arah dan sebagainya. Kelahiran ilmu tersebut karena adanya kepentingan orang-orang Luar Arab (Ajam) dalam rangka memahami sumber-sumber Islam (Al-qur’an dan Al-sunnah). j. Pengembangan di ilmu-ilmu agama, karena dirasa penting bagi penduduk luar jazirah Arab yang sangat memerlukan berbagai penjelasan secara sistematis ataupun secara kronologis tentang Islam. Diantara ilmu-ilmu yang berkembang yakni tafsir, hadis, fiqih, Ushul fiqih, Ilmu Kalam dan Sirah/Tarikh. C. Masa Kemunduran Dinasti Umayyah Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kemunduran . Faktor-faktor itu antara lain adalah: 1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru (bid’ah) bagi tradisi Islam yang lebih menekankan aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidak jelasan sistem pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota keluarga istana. 2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. Sisa-sisa Syi'ah (para pengikut Abdullah bin Saba’ al-Yahudi) dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah. Penumpasan terhadap gerakangerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah. 3. Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam,



13



makin meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Disamping itu, sebagian besar golongan mawali (non Arab), terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali itu menggambarkan suatu inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah. 4. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana, sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. 5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan Bani Umayyah. Beberapa penyebab tersebut muncul dan menumpuk menjadi satu,sehingga akhirnya mengakibatkan keruntuhan dinasti umayyah,di susul kemudian berdirinya kekuasaan orang-orang bani Abbasiyah yang mengejar- ngejar dan membunuh setiap orang dari Bani Ummayah yang di jumpai.



14



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sejarah berdirinya Daulah Umayyah berasal dari nama Umayyah Ibn ‘Abdi Syams Ibn ‘Abdi Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah Quraisy pada zaman jahiliyah. Bani Umayyah baru masuk agama Islam setelah mereka tidak menemukan jalan lain selain memasukinya, yaitu ketika Nabi Muhammad berserta beribu-ribu pengikutnya yang benar-benar percaya terhadap kerasulan dan kepemimpinan yang menyerbu masuk ke dalam kota Makkah. Setelah Muawiyah memindahkan pusat pemerintahan dari kota Madinah ke Damaskus, maka pemerintahan Muawiyah berubah bentuk dari Theo-Demokrasi menjadi Manarchi (kerajaan/dinasti) hal ini berlaku semenjak ia mengangkat putranya Yazid sebagai putra mahkota. Peradaban pada Masa Dinasti Umayyah 1. 2. 3. 4.



Sistim Sosial (Arab Malawi) Sistim Fiskal (Keuangan ). Sistim Peradilan Pembangunan, Peradaban, Pengembangan Intlektual, Bahasa dan Sastra Arab. Masa Dinasti Umayyah tidak selamanya mengalami kemajuan, ada



juga masa kemunduran yang dilalui pada masa dinasti ini. Berikut ini beberapa faktor penyabab kemunduran: 1. Sistem pergantian khalifah yang menggunakan garis keturunan dianggap bid’ah. 2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. 3. Pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb). 15



4. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana.



DAFTAR PUSTAKA R, Darwin. 2013. Sejarah Peradaban dan Kebudayaan Islam. Bandar Lampung : Anugrah Utama Raharja. Al-Usairy, Ahmad. 2007. Sejarah Islam. Jakarta : Akbar. Sunanto, Musyrifah. 2003. Sejarah Islam Klasik ,Jakarta Timur : Fajar Interpratama Offset. Amin Samsul Munir. 2009. Sejarah Peradaban Islam , Jakarta : AMZAH. Yatim, Badri. 2010. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.



16