Makalah Bank Sentral [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “BANK SENTRAL” Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Moneter Keuangan Negara



Dosen Pengampu : Venita Sofiani Penyusun : Delia Nurmala Agustia Virna Anisa Rangga Aris Munandar Yudha Nurdiaswara



2041211014 2041211005 2041211016 2041211010



Program Studi DIII Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sukabumi



KATA PENGANTAR Assalammualaikum Wr.Wb Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat limpahan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini, dan tak lupa kita kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, karena atas jasa-jasa beliaulah sehingga kita dapat membedakan mana yang haqk dan mana yang bathil. Terimakasih kepada bapak/ibu dosen yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, dan juga kepada teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini karena dengan berkat kerja samanya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai apa yang diharapkan. Manusia pasti memiliki kekurangan seperti halnya dalam pembuatan tugas ini pun kami banyak sekali kekurangan. Untuk itu, kami selalu mengharap kritik dan saran dari pembaca guna kemajuan bersama.



Penyusun, 9 Oktober 2022



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR............................................................................................................2 DAFTAR ISI..........................................................................................................................3 BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................4 1.1



Latar Belakang.......................................................................................................4



1.2



Rumusan Masalah..................................................................................................5



1.3



Tujuan.....................................................................................................................5



BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................6 2.1



Sejarah Bank Sentral.............................................................................................6



2.2



Pengertian Bank Sentral........................................................................................7



2.3



Tujuan Bank Sentral..............................................................................................8



2.4



Fungsi, Tugas dan Wewenang Bank Sentral........................................................9



2.5



Kebijakan Moneter dan Peranan Bank Sentrak dalam Stabilitas Keuangan. 11



2.5.1



Kebijakan Operasi Pasar Terbuka...................................................................11



2.5.2



Kebijakan Diskonto........................................................................................11



2.5.3



Kebijakan Rasio Kas......................................................................................12



BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................15 3.1



Kesimpulan...........................................................................................................15



3.2



Saran.....................................................................................................................15



DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16



3



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Indonesia adalah bank sentral yang bertanggung jawab melaksanakan kebijakan moneter di Indonesia. Sejarah Bank Indonesia bermula di era Hindia Belanda. Saat itu, kondisi keuangan Hindia Belanda sedang tak menentu. Belum lagi, para pengusaha juga mendesak agar bank segera dibentuk. Kondisi ini membuat pemerintah Hindia Belanda mendirikan De Javasche Bank (DJB) di Batavia pada 1828. Kerajaan Belanda memberikan oktroi atau hak-hak istimewa pada DJB. DJB berfungsi sebagai bank sirkulasi yang memiliki wewenang mencetak dan mengedarkan uang Gulden di Hindia Belanda. Oktroi tersebut diperpanjang setiap 10 tahun. Total, DJB melakukan tujuh kali perpanjangan oktroi. Ekspansi ekonomi kolonial Belanda membuat DJB membuka kantor cabang di beberapa kota lain di antaranya Semarang (1829), Padang (1864), Pontianak (1906), dan Manado (1910). Di masa pendudukan Jepang, DJB dilikuidasi dan digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG). Setelah kemerdekaan, Belanda melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA) kembali mengaktifkan DJB. Namun, pemerintah Indonesia juga sudah membentuk bank sirkulasi yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) yang bertugas menerbitkan Oeang Republik Indonesia. Kondisi ini menciptakan dualisme bank sirkulasi dan peperangan mata uang. Ekspansi ekonomi kolonial Belanda membuat DJB membuka kantor cabang di beberapa kota lain di antaranya Semarang (1829), Padang (1864), Pontianak (1906), dan Manado (1910). Di masa pendudukan Jepang, DJB dilikuidasi dan digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG). Setelah kemerdekaan, Belanda melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA) kembali mengaktifkan DJB. Namun, pemerintah Indonesia juga sudah membentuk bank sirkulasi yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) yang bertugas menerbitkan Oeang Republik Indonesia. Kondisi ini menciptakan dualisme bank sirkulasi dan peperangan mata uang.



4



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penulisan ini: A. Sejarah Perkembangan dan Pengertian Bank Sentral? B. Bagaimana Tujuan Bank Sentral? C. Bagaimana Fungsi, Tugas, dan Wewenang Bank Sentral D. Apa saja kebijakan Moneter dan Peranan Bank Sentral dalam Stabilitas Keuangan? 1.3 Tujuan Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai A. Sejarah dan Pengertian Bank Sentral B. Tujuan Bank Sentral C. Fungsi, Tugas, dan Wewenang Bank Sentral. D. Kebijakan Moneter dan Peranan Bank Sentral dalam Stabilitas Keuangan



5



BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Bank Sentral Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa pihak bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda, Bank-bank yang ada itu antara lain, De Javasche Bank NV, De Post Poar Bank, De Algemenvolks Crediet Bank, dan Nederland Handles Maatscapi. De Javaasche Bank NV pada masa itu bertindak sebagai bank sirkulasi di Hindia Belanda sejak tanggal 24 Januari 1828. Tugas-tugas dari De Javasche Bank adalah menerbitkan uang kertas (banknotes), memberi kredit bagi perusahaan, memperdagangkan logam mulia, dan bertindak sebagai kasir negara. Istilah bank sentral sebenarnya bukan hal baru karena sudah ada sejak 1946 dan sudah tercantum dalam UUD 1945. Adapun yang dimaksud dengan bank sentral pada saat itu adalah Bank Nasional Indonesia 1946 yang didirikan dengan perpu No. 2 tahun 1946 tentang Bank Negara Indonesia. Pada saat itu BNI 1946 mempunyai fungsi rangkap, yaitu baik sebagai bank komersial maupun sebagai bank sentral. Dengan demikian, bank sentral pertama yang dimiliki oleh Indonesia adalah BNI 1946 namun demikian, sejarah menunjukkan bahwa BNI 46 belum dapat melaksanakan fungsinya sebagai bank sentral dengan baik karena fungsi rangkap yang diembannya. Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak berwenang mengeluarkan UU No. 11 Tahun 1953 Tentang Pokok Bank Indonesia. Salah satu pasalnya menyatakan “didirikan bank Indoneia merupakan bank sentral sebagai pengganti de javasche bank NV sebagai bank nasional kepunyaan Negara”. Dengan didirikannya bank Indonesia dan dijadikan pula bank sentral, sejak saat itu dalam struktur ketatanegaraan Indonesia dikenal 2



6



buah bank sentral, yaitu BNI 1946 dan Bank Indonesia. Dualisme bank sentral tersebut berlangsung selama 2 tahun. dan baru berakhir dengan dikeluarkannya UU No. 2 Tahun 1955. Sejak saat itu, di Indonesia hanya dikenal satu bank sentral yaitu Bank Indonesia.



2.2 Pengertian Bank Sentral Bank sentral sendiri yang secara umum yang memiliki pengertian sebuah instansi yang memiliki banyak tanggung jawab atas kebijakan moneter sebuah wilayah negara. Bank sentral mempunyai sebuah peran untuk menjaga stabilitas harga maupun nilai mata uang yang telah berlaku pada negara tersebut, yang banyak dikenal dengan istilah inflasi. Bank sentral adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan publik melalui sektor perbankan guna memengaruhi variabel ekonomi. Sebagai bank



sentral,



lembaga



publik



ini



tidak



mengedepankan



prinsip



maksimalisasi laba, tapi menekankan efisiensi guna mendapatkan keuntungan bagi masyarakat yang sebesar-besarnya. Secara kelembagaan, ada beberapa definisi dari bank sentral. Hawke (1973) menyebutkan bahwa bank sentral adalah organisasi yang berada di antara pemerintah dan perbankan. Kisch dan Elkin (1932) berpendapat bahwa bank sentral merupakan alat kebijakan publik, bukan alat dari kepentingan individu. Bank sentral dapat didefinisikan sebagai sebuah badan keuangan, yang pada umumnya dimiliki pemerintah, yang bertugas untuk mengatur kesetabilan badan-badan keuangan, serta menjamin agar kegiatan badanbadan keuangan terseut dapat menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil. Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 968 pada Pasal 7 dapat diketahui:



7



1. Bank Indonesia adalah bank sentral sebagaimana dimaksudkan 1945. 2. Bank Indonesia adalah milik Negara. 3. Bank Indonesia sebagai bank sentral berbentuk badan hokum. 4. Bank Indonesia adalah pembantu pemerintah. 5. Bank Indonesia diangkat dan diperhentikan oleh presiden. Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Menurut UndangUndang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, bank Indonesia adalah lembaga Negara yang independan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan /atau pihak lain, kecuali untukhal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang. (Tim Buku Bank Indonesia dan Tim Penulis Universitas Islam Indonesia, 2010)



2.3 Tujuan Bank Sentral Setiap negara memiliki Bank Sentralnya masing-masing yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan keseluruhan sistem finansial di negara tersebut. Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung 2 aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang Negara lain. Bank Indonesia sendiri sebagai Bank Sentral di Indonesia memiliki tujuan pokok berdasarkan UU RI No. 3 Tahun 2004 pasal 7 yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Nilai rupiah yang stabil ini dilihat dari dua aspek, yaitu:



8



a. Kestabilan nilai rupiah terhadap harga barang dan jasa, yang diukur dengan inflasi. b. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang asing, yang diukur dengan nilai tukar atau kurs. 2.4 Fungsi, Tugas dan Wewenang Bank Sentral 2.4.1 Fungsi Dari segi otoritas moneter, peran dan fungsi bank sentral di Indonesiaa adalah sangat dominan dan strategis. Dalam UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, telah ditegaskan bahwa untuk menjamin keberhasilan tujuan memelihara stabilitas nilai rupiah diperlukan bank sentral yang memiliki kedudukan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No.3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Artinya, fungsi dan peran Bank Indonesia sebagai bank sentral sangat dibutuhkan dan semakin independent guna mendukung terwujudnya perekonomian nasional sebagaimana tersebut diatas dan sejalan dengan keuangan yang semakin maju serta perekonomian internasional yang semakin kompetitif dan terintegrasi, kebijakan moneter harus dititikberatkan pada upaya untuk memelihara stabilitas nilai rupiah. 2.4.2 Tugas Tugas bank sentral memiliki tiga tugas utama sebagai berikut: A. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Tugas bank sentral ini dilakukan dalam rangka mengendalikan jumlah uang beredar, agar tercipta kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa. Selain itu, kebijakan ini juga dapat dilaksanakan untuk mendorong perekonomian nasional. Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia juga perlu berkoordinasi dengan Pemerintah agar kebijakan moneter yang dilaksanakan sejalan dengan kebijakan fiskal dan kebijakan ekonomi lainnya yang ditetapkan pemerintah, sehingga hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dimaksimalkan. B. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Tugas bank sentral ini dilakukan dalam rangka terciptanya kesepakatan, aturan, standar dan prosedur yang digunakan untuk mengatur peredaran uang. Sistem pembayaran yang dimaksud dapat berupa sistem pembayaran tunai dan non tunai. 9



C. Mengatur dan mengawasi perbankan Seiring dengan terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia difokuskan kepada pengawasan makroprudensial, sementara pengawasan mikroprudensial diserahkan kepada OJK. Pelaksanaan pengawasan makroprudensial dimaksudkan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana seluruh lembaga keuangan, pasar keuangan dan sarana-sarana pendukungnya memiliki ketahanan dan mampu mengarasi ketidakseimbangan keuangan. Dengan demikian, secara umum, kebijakan makroprudensial dapat diartikan sebagai kebijakan untuk membatasi risiko dan biaya krisis sistemik dalam rangka memelihara kesimbangan sistem keuangan secara keseluruhan.



2.4.3 Wewenang Dalam pelaksaan tugasnya, Bank Indonesia memilik wewenang tertentu yang telah ditetapkan oleh undang-undang, yaitu: A. Wewenang bank sentral yang berkaitan dengan tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, yang meliputi: a. Menetapkan tingkat diskonto, cadangan minimum bank umum, serta mengatur kredit atau pembiayaan b. Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi c. Melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar uang, baik dalam bentuk mata uang Rupiah maupun valuta asing B. Wewenang yang berkaitan dengan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, yang meliputi: a. Menetapkan penggunaan alat atau instrumen pembayaran b. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran c. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya



C. Wewenang bank sentral yang berkaitan dengan tugas mengatur dan mengawasi bank, yang meliputi:



10



a. Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan b. Menetapkan peraturan c. Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank d. Mengawasi bank, baik secara individual maupun sebagai sistem perbankan



2.5 Kebijakan Moneter dan Peranan Bank Sentrak dalam Stabilitas Keuangan 2.5.1



Kebijakan Operasi Pasar Terbuka Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral yang bertujuan untuk mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan cara men-jual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar modal. Jika bank sentral ingin mengurangi jumlah uang beredar maka bank sentral akan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dengan penjualan SBI, uang akan masuk ke bank sentral, sehingga uang yang beredar berkurang. Sebaliknya, jika bank sentral mengamati bahwa jumlah uang yang beredar kurang dari kebutuhan, maka bank sentral akan membeli kembali SBI atau surat-surat berharga lainnya dari pasar modal. Pembelian SBI atau surat berharga ini akan menambah jumlah uang yang beredar.



2.5.2



Kebijakan Diskonto Kebijakan diskonto adalah kebijakan bank sentral dalam rangka mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga.  Apabila bank sentral ingin menurunkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka bank sentral mengeluarkan keputusan untuk menaikkan suku bunga. Naiknya suku 11



bunga dapat memengaruhi hasrat masyarakat untuk lebih banyak menabung. Sebaliknya, jika bank sentral ingin menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka bank sentral akan menurunkan tingkat suku bunga. Rendahnya suku bunga bank membuat masyarakat enggan menabung dan orang akan mengambil uang tabungannya. Dengan demikian bertambahlah jumlah uang yang beredar di masyarakat.



2.5.3



Kebijakan Rasio Kas Kebijakan rasio kas adalah kebijakan bank sentral dengan cara membuat perubahan atas cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank-bank.  Apabila bank sentral menginginkan menambah jumlah uang yang beredar, maka bank sentral akan menurunkan rasio kas. Kebijakan ini diterapkan pada saat terjadi deflasi. Sebaliknya, bank sentral akan menaikkan rasio kas agar jumlah uang yang menjadi cadangan semakin banyak, sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Kebijakan ini biasanya diambil pada saat terjadi inflasi. (2016, dari dosenekonomi.com /ilmuekonomi/moneter/instrumentkebijakan-moneter ,7 November 2017 Peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau sering juga disebut bank to bank dalam pembangunan memang penting dan sangat dibutuhkan keberadaannya hal ini disebabkan bahwa pembangunan disektor apapun selalu membutuhkan dana dan dana ini diperoleh dari sector lembaga keuangan termasuk bank. Tugas-tugas bank Indonesia sebagai bank to bank adalah mengatur, mengkoordinir, mengawasi serta memberikan tindakan kepada dunia perbankan. Bank Indonesia juga mengurus dana yang dihimpun dari masyarakat agar disalurkan kembali ke masyarakat benar-benar efektif penggunaannya sesuai



12



dengan tujuan pembangunan. Kemudian di samping mengurus dana perbankan, Bank Indonesia juga mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan secara keseluruhannya. Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama uang kartal atau kertas dan logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang kartal. Kemudian mengendalikan jumlah uang yang beredar dan suku bunga dengan maksud untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Di samping itu hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah adalah sebagia pemegang kas pemerintah. Begitu pula keuangan dunia Internasional juga ditangani oleh Bank Indonesia seperti menerima pinjaman luar negeri. (Kasmir, 1998: 167-169) Disamping itu, sebagai Bank sentral, bank indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. a. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrument suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Untuk menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia yelah menerapkan suatu kebijakan inflation targeting framework. b. Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi. c. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. d. Melalui fungsinyadalam riset pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.



13



e. Bank Indonesia memilikifungsi sebagai jarring pengaman sistem keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). (dari www.bi.go.id/perbankan/ssk/peran-bi, 6 November 2017)



14



BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan. Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun 1999 Bab 3 Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama uang kartal atau kertas dan logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang kartal. Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya: menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, men gatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. 3.2 Saran



Diharapkan Pembaca dapat memahami mengenai Bank Sentral itu sendiri baik dalam Tujuan, tugas-tugas dan wewenang dari Bank Sentral itu sendiri.



15



DAFTAR PUSTAKA Bibliography



Karima, E. R. (2017). MAKALAH BANK SENTRAL. Retrieved from MAKALAH BANK SENTRAL: https://www.academia.edu/35357133/MAKALAH_BANK_SENTRAL PINTAR, K. (2020, Februari 28). Bank Sentral: Pengertian, Sejarah, dan Tugasnya. Retrieved from Bank Sentral: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/bank-sentralpengertian-sejarah-dan-tugasnya-3429/#:~:text=Sejarah%20Bank%20Sentral,%2C %20hingga%20abad%20ke%2D20. Swawikanti, K. (2022, January 28). Bank Sentral: Tujuan, Tugas, dan Wewenang | Ekonomi Kelas 10. Retrieved from ruang guru: https://www.ruangguru.com/blog/tugas-danwewenang-bank-sentral Wijaya, R. (2021). Pengertian Bank Sentral: Sejarah, Tugas, Wewenang, serta Peranannya. Retrieved from Pengertian Bank Sentral: Sejarah, Tugas, Wewenang, serta Peranannya: https://www.gramedia.com/literasi/bank-sentral/



16