Makalah Budidaya Burung Murai Batu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BUDIDAYA TERNAK HIAS BURUNG  MURAI BATU



   



 



Di susun oleh : MUHAMMAD ZIKRA ADITYA



KELAS : VIII CENDEKIA



MTs NEGERI 2 PEKANBARU TP. 2020/2021



BAB I PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang Burung Murai Batu adalah salah satu burung ocehan yang bersuara sangat merdu, alunan lagu dan variasi cengkoknya sangatlah banyak. Tak ayal saat ini sangat banyak hobis kicauan yang berbondong-bondong mencari dan merawat calon-calon Burung murai batu yang akan diperlombakan. Murai batu  saat ini di dalam even-even lomba sangat diminati dan menjadi no 1 kelas tertinggi dan terbanyak, terutama Murai batu  yang yang berasal dari daerah Sumatra, contoh  murai batu medan, lampung jambi, pasaman, mentawai, aceh  dan banyak lagi. Kelebihan dari Murai batu Sumatra memiliki postur dan tubuh yang sedang dengan  bulu-bulu yang berwarna tegas dan memiliki panjang ekor yang berfariasi untuk murai batu jantan Sumatra berkisar 17 -23 cm  dengan suara kicauan yang lantang dan tajam. Mengingat banyaknya minat penghobby burung kicau untuk memiliki burung Murai batu Asal Sumatra maka tejadilah penangkapan besar besaran di hutan, hingga saat ini jumlah burung murai batu yang masih tertinggal di hutan Sumatra hampir punah  dan sangat langka, Dari situlah timbul kesempatan peluang untuk mencoba beternak burung Murai batu sekaligus untuk melestarikanya. Karena harganya pun memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat di jadikan usaha yang bias terus dikembangkan. Besarnya keuntungan yang didapat untuk perekor bisa mencapai 4 kali lipat dari biaya pembelian induk untuk minimal 5 kali burung murai batu tersebut berproduksi. Disamping itu pula permintaan burung murai bakalan/anakan saat ini masih sangat besar, dikarenakan hanya sebagian daerah pulau jawa saja yang sudah banyak berhasil dengan baik mengembangkan Murai batu ini. Sedangkan permintaan dari pulau sumatra dan pulau pulau lainya sangat besar,  hanya saja di pulau Sumatra sendiri  sangat sedikit yang sudah mencoba beternak murai batu kebanyakan masih mengharapkan murai batu tangkapan liar yang mana semakin hari semakin habis dan langka, maka beternak burung murai batu sangat prospek  dijadikan suatu bisnis yang menjanjikan di masa sekarang maupun yang akan datang



1.2  Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas serta kenyataan yang terjadi di masyarakat serta lingkungan sekitar saat ini, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pokok yang terjadi pada usaha yang akan diteliti antara lain sebagai berikut: a.       Apa saja yang menjadi prioritas utama dalam usaha pengembangan ternak burung murai batu agar keuntungan lebih optimal? b.      Apakah ternak burung murai batu layak untuk dikembangkan serta dijadikan usaha? c.       Seberapa besar keuntungan yang didapat dalam usaha ternak burung murai batu ? 1.3  Tujuan Penelitian



Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut: a.       Mengetahui kelayakan usaha ternak burung murai batu untuk dijadikan usaha yang dapat bertahan serta berkelanjutan. b.      Menjelaskan besarnya keuntungan dalam usaha ternak burung murai batu.



1.4  Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini untuk masa depan adalah sebagai berikut: a.       Sebagai bahan informasi dan tinjauan usaha untuk pihak yang ingin membuka atau mencoba usaha ternak burung murai batu agar berhasil dan menguntungkan untuk dijalankan. b.      Untuk memberikan penjelasan tentang tingkat keberhasilan dan kelayakan usaha ternak burung murai batu serta prioritas mana yang lebih dikedepankan supaya ternak burung murai batu menghasilkan keuntungan yang maksimal. c.       Sebagai referensi atau tinjauan pustaka untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan masalah yang timbul dari penelitian ini, kemudian untuk refrensi peneliti selanjutnya jika ingin mengembangkan penelitian ini.



BAB II PEMBAHASAN



2.1       Deskripsi        Kucica hutan (Copsychus malabaricus), juga dikenal sebagai Murai batu merupakan burung pengicau yang keadaanya terancam akibat perburuan. Termasuk ke dalam famili Muscicapidae atau burung cacing. Tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan sebagian pulau Jawa. Beberapa pakar menganggap ras dari Kalimantan Utara Kucica Alis-putih (Copsychus malabaricus stricklandii) sebagai spesies tersendiri. Di habitat aslinya Kucica Hutan atau sering di sebut Burung murai batu cenderung memilih hutan alam yang rapat atau hutan sekunder. Murai batu merupakan kelompok burung yang dikenal sebagai teritorial dan sangat kuat dalam mempertahankan wilayahnya (Thruses). Burung murai batu memiliki suara kicauan yang bagus sehingga mendapat penghargaan terbaik atas nyanyian nya yang sangat indah pada tahun 1947 (The Best Song Birds – Delacour, 1947). Burung murai batu merupakan kelompok burung yang di gemari di kalangan para pecinta kicauan karena memiliki suara atau spesifikasi kicauan yang sangat baik. Untuk daerah Sumatra khususnya, banyak sekali di temukan burung jenis murai batu, seperti burung murai batu aceh, burung murai batu medan , burung murai nias dan murai batu lampung  dan jambi. Penyebaran burung Murai Batu di Pulau Jawa saat ini sangat terbatas dan hanya di temukan di beberapa tempat yang berhutan, seperti di tempat-tempat konservasi atau tempat wisata alam contohnya seperti Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Meru Betiri dan Hutan Wisata Pananjung Pangandaran. 1.      Ciri morfologis                                                                                                                 Memiliki tubuh hampir seluruhnya hitam, kecuali bagian bawah badan berwarna merah cerah hingga jingga kusam. Terdapat sedikit semburat biru di bagian kepala. Ekor panjang ditegakkan dalam keadaan terkejut atau berkicau. Badan berukuran 14-17 cm. Untuk perbedaan jenis kelamin pada burung jantan dan betina memiliki perbedaan yang sangat signifikan dan perbedaan yang sangat jelas antara betina dan pejantan bisa di lihat secara fisik, untuk jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih besar di banding dengan betina dan untuk suara yang di hasilkan burung pejantan jauh lebih keras dan bervariasi di banding dengan betina. 2.      Ciri-ciri burung murai batu Burung Murai Batu terdiri dari berbagai jenis, diantaranya sebagai berikut: a.       Murai Batu Medan Jenis ini merupakan yang paling menarik dan terbaik diantara semua jenis burung Murai Batu. Sehingga jenis ini sangat digemari oleh pecinta burung.  Murai Batu jenis ini berhabitat di Bukit Lawang Bohorok, kaki Gunung Leuser wilayah Sumatra Utara.



Ciri-ciri burung Murai Batu Medan   adalah sebagai berikut: 1.



Bentuk kepalanya bagus.



2.



Memiliki suara kicauan yang bervariasi dan nyaring.



3.



Memiliki ekor yang panjang dan melengkung dengan panjang 27-30 cm.



4.



Memiliki postur tubuh yang tegap dan relatif besar.



Warna tubuh hitam legam mengkilat namun ketika terkena sinar matahari akan terlihat kebiru-biruan. 5.



6.



Warna ekor biasanya hitam atau gelap dengan pangkal ekor berwarna putih.



Mengalamiperubahan warna kaki ketika muda dan tua. Pada Murai Batu Medan muda memiliki warna kaki merah kehitam-hitaman. Ketika Murai tersebut tua maka akan berubah menjadi warna hitam. 7.



b.      Murai Batu Aceh Murai jenis ini memiliki habitat di Gunung Leuser, Aceh. Gunung tersebut terletak diperbatasan antara Aceh dan Sumatra Utara. Ciri-ciri Burung Murai Batu Aceh adalah sebagai berikut: 1.



Postur tubuh tidak terlalu besar.



2.



Memiliki ekor yang panjang dengan ukuran 19-29 cm.



3.



Memiliki variasi suara kicauan dan panjang.



Warna tubuh sebagian sama dengan jenis Medan, hanya saja Aceh juga memiliki Murai Batu Aceh dengan warna tubuh hitam tidak mengkilat dan bagian dada hingga dubur berwarna putih atau kekuningan. 4.



c.       Murai Batu Nias Murai jenis ini berhabitat di Pulau Nias.Murai jenis ini dikenal dengan sebutan Murai Ekor Hitam. Ciri-ciri Burung Murai Batu Nias adalah sebagai berikut ini: 1.



Memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil dibandingkan dengan Murai Batu Lampung.



2.



Dadanya berwarna oranye/merah dan terlihat sedikit gelap.



3.



Warna bulu utama pada jenis ini hitam (blacktail) atau kelir ekor hitam polos.



Burung ini memiliki cara yang unik dalam bertarung yaitu ketika berkicau dengan menggerak-gerakkan kepalanya. Selain itu, Murai ini memiliki kecerdasan yang lebih baik dan mudah beradaptasi sehingga burung ini dikenal tidak mudah stres.



d.      Murai Batu Lampung Murai jenis ini banyak ditemukan di daerah Lampung dan Krakatau. Ciri-ciri Burung Murai Batu Lampung diantaranya sebagai berikut:          Memiliki badan yang relatif lebih besar dibandingkan dengan Murai Batu Medan.          Memiliki ekor yang panjangnya 15-20 cm.          Dadanya berwarna oranye/merah dan terlihat sedikit gelap.          Memiliki ciri khas yaitu pada gaya mematuknya dengan menaikturunkan kepalanya.          Memiliki variasi suara kicauan dan mampu melagu dengan waktu yang lama. Selain ciri di atas, burung jenis memiliki keunggulan yang lain yaitu memiliki stamina yang baik atau tidak mudah kelelahan. e.       Murai Batu Jawa Murai jenis ini memiliki habitat tersebar di Pulau Jawa seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Burung jenis ini dikenal dengan sebutan Larwo. Larwo ini dinyatakan sudah hampir punah karena keberadaannya yang jarang ditemukan. Larwo memiliki panjang ekor antara 8-10 cm. Seperti jenis burung kicauan yang lain, burung Murai Batu memiliki karakter tersendiri. Berikut ini adalah karakter Burung Murai Batu: 



Mudah menyesuaikan diri



Burung Murai batu dikenal sangat mudah untuk menyesuaikan diri  dengan lingkungan sekitarnya. Burung ini akan tetap mudah berkicau meskipun berada di lingkungan baru. 



Mudah dijinakkan



Burung Murai Batu  memiliki karakter yang mudah dijinakkan. Mengapa demikian?  Seperti yang telah disampaikan, bahwa burung Murai batu mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Burung Murai Batu juga sangat mudah jinak kepada manusia, apalagi jika burung tersebut bertemu dengan pemilik yang selalu merawatnya. Ketika burung tersebut bertemu dengan peternaknya, maka  burung  Murai Batu dapat mengenali peternaknya tersebut dengan mengeluarkan kicaunya yang merdu. 



Memiliki kecerdasan yang tinggi



Burung Murai Batu memiliki kemampuan mengenali dengan mudah suara kicauan burung yang lain. Hal ini yang menjadi faktor utama burung tersebut memenagkan perlombaan burung berkicau. Selain itu, burung tersebut memiliki keunikan dalam bertingkah.







Birahi yang mudah naik



Burung ini memiliki birahi (kesiapan melakukan hubungan seksualitas) yang mudah naik. Ketika sepasang burung Murai berada dalam satu sangkar, hanya memerlukan adaptasi yang tidak cukup lama sepasang burung Murai tersebut akan melakukan hubungan seksualitas. Hal



ini sangat menguntungkan bagi peternak untuk mengembangbiakan burung Murai. Namun dalam melakukan perkawinan burung Murai, Anda perlu memperhatikan faktor genetikanya supaya dapat menghasilkan anakan yang berkualitas tinggi. 



Kemampuan bertarung yang handal



Murai ini memiliki kemampuan bertarung yang handal. Burung ini ketika baru tiba di tempat perlombaan akan menunjukkan aksinya semaksimal mungkin. Menarik bukan karakter Burung Murai? Lalu bagaimana Cara ternak Murai? Berikut ini adalah cara ternak Murai: 2.2  Cara Ternak Burung Murai Batu 1.                  Siapkan Kandang untuk Ternak Burung Murai  nah ini adalah hal yang paling penting dalam berternak burung murai, ukuran kandang yang digunakan itu relative tidak dianjurkan membuat kandang yang terlalu kecil maupun terlalu besar usahakan uat kandang yang medium yang tidak terlalu besar maupun kecil, misal ukuran lebar 1,5 M dan tinggi 2 M,  dan ada beberapa hal yang perlu anda persiapkan untuk di taruh di dalam kandang diantaranya :          Wdah Pakan dan minum untuk burung Murai : Sudah tidak perlu di tanyakan lagi ini merupakan hal yang wajib ada seperti jangkrik, kroto dan ulat hongkong,          Sarang Untuk Burung Murai : ini juga harus ada dalam kandang ternak          Tangkringan : untuk tangkringan bisanya banyak orang menggunakan potongan pohon yang sudah di gunduli          Selain itu sediakan 2 pintu untuk anda masuk ke kandang dan pintu yang kedua digunakan untuk mengambil anakan murai di dalam sarang



berikut beberapa contoh foto kandang ternak yang bisa anda jadikan referensi : Kandang Ternak buat beberapa rancangan pintu di bagian atas kandang pitu tersebut bisa digunakan untuk mengambil / melihat anakan burung murai yang berada di kandang



 source : duniamurai,blogspot.com



Kandang Ternak Minimalis hampir sama dengan kandang yang di atas buat juga pintu di bagian atas kandang dan juga di bawah yang bisa anda gunakan untuk membersihkan / masuk kedalam kandang



source : penangkarmuraibatu.blogspot.com



2.                  Memilih indukan Untuk menghasilkan anakan yang berkualitas Anda perlu melakukan pemilihan indukan. Usia indukan Murai jantan yang siap kawin kurang lebih 1,5- 2  tahun sedangkan untuk indukan Murai betina kurang lebih 12  bulan. dan usahakan anda memilih indukan betina dari hasil penangkaran saja di karenakan burungng murai tangkapan hutan biasanya agak lebih susah dalam mengawinkanya, baca : kelebihan dan kekurangan murai hutan 3.                  Menjodohkan Pada langkah ini, Anda harus memposisikan sangkar indukan jantan dan indukan betina saling berdekatan. Kemudian biarkan indukan tersebut saling berkicau selama 2-3 hari. Setelah itu, pertemukan mereka ketika terjadi keseimbangan suara. Ketika dipertemukan, indukan betina memberikan respon diam, berarti indukan betina tersebut belum siap untuk kawin. Jika indukan betina melebarkan sayapnya dan membungkuk berarti indukan betina siap untuk dikawinkan. 4.                  Mengawinkan Untuk menghasilkan anakan yang berkualitas, Murai memiliki cara yang unik yaitu dengan sistem poligami. Sehingga indukan jantan akan satu sangkar dengan beberapa indukan betina. 5.                   Pengeraman telur Burung Murai batu akan melakukan pengeraman telur selama 12 hari hingga 14 hari tergantung dengan suhu atau cuaca. Biasanya untuk meperlancar proses pengeraman, Anda perlu menyediakan lampu 5 watt dalam sangkar tersebut. Selain itu dalam ternak burung murai, Anda juga harus memperhatikan kebersihan kandang atau sangkar, menyediakan pakan yang bergizi untuk Murai, dan peletakan sangkar yang baik dan benar untuk     Murai. http://www.burungmaster.com/ Pakan yang biasa digunakan untuk Murai bisanya kroto, ulat, dan jangkrik.



BAB III PENUTUP 3.1.   Kesimpulan. Beternak burung murai batu bukan saja untuk sekedar melestarikan dan mempertahankan dari kepunahan tetapi  juga dapat menjadi satu usaha yang menguntungkan dan prospek di masa sekarang maupun akan datang. 3.2.      Saran.          Kita sebagai  makhluk hidup hendaknya memelihara lingkungan dengan baik karena lingkungan sangat penting peranannya dalam keterikatan dengan makhluk hidup. Oleh karena itu, kita dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat lepas dengan keterkaitan pada lingkungan, dan sumber dayanya.          Menjaga dan melestarikan Burung murai batu  dengan cara menakarkan dan Menjaga kelangsungan hidup burung murai batu di alam bebas.          Membantu menghentikan penangkapan liar burung murai batu, salah satunya dengan cara stop membeli burung tangkapan liar.