Makalah Corp. Sustainability [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH CORPORATE SUSTAINABILITY



Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian



Disusun Oleh : Githy Putri Trinita



C10160297



Raden Astrid Nadia Rahayu



C10160293



Gista Nurhidayat



C10160306



Tyas Astuti



C10160307



Kelas : Metodologi Penelitian - B



Tahun Ajaran 2018-2019 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI EKUITAS



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sustainability merupakan issue yang menarik yang sekarang sedang gencar dikembangkan dan diperbincangkan di Indonesia maupun di luar negeri. Konsep sustainability bukan hanya berkembang pada level makro saja namun sekarang sudah merambah ke level mikro perusahaan. Sekarang perusahaan dan organisasi sudah mulai sadar akan pentingnya prinsip berkelanjutan ini, mereka mulai berbondong bondong untuk menerapkan konsep ini di perusahaannya. Disamping itu, pemerintah, pasar, investor, bursa efek mulai meminta hingga menuntut untuk transparansi perusahaan dalam tujuan, kinerja bahkan sustainable reporting perusahaan. Adapun standar pelaporan keberlanjutan yang paling banyak digunakan di dunia yaitu Pedoman sustainable reporting GRI - yang menyediakan alat bagi organisasi untuk menghadapi tantangan para pemangku kepentingan ini. Dan yang paling penting saat ini adalah bagaimana ekonomi, sosial dan tujuan ekologi harus seimbang. Pembangunan ekonomi yang tidak memperhatikan aspek kelestarian lingkungan, otomatis akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan sosial disekitar. Sustainability sedang marak diperbincangkan



serta



disosialisasikan ditengah



masyarakat saat ini dan merupakan salah satu focus utama sebagai upaya manusia untuk memperbaiki mutu kehidupan dengan tetap berusaha tidak melampaui ekosistem yang mendukung kehidupannya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian sustainability ? 2. Apa itu sustainable reporting ? 3. Apa peran sustainable reporting ?



1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian sustainability 2. Untuk mengetahui sustainable reporting 3. Untuk mengetahui peran sustainable reportin



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Sustainability Sustainability mempunyai pengertian yang luas dan sampai saat ini tidak ada. Apabila diterjemahkan, sustainability ini mempunyai arti berkelanjutan. Namun banyak para ahli menyatakan bahwa adanya persamaan persepsi antara pengertian sustainability dengan sustainability development. Para ahli mendefinisikan sustainability dengan persepsi yang berbeda-beda. Pengertian sustainability development menurut Bruntland Report (1987) dalam : "Sustainable development is development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs" Atau bila diterjemahkan, pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa harus mengorbankan kemampuan generasi masa depan dalam memenuhi kebutuhannya. Szekely (2005) menyatakan bahwa sustainability adalah bagaimana membangun masyarakat dimana ekonomi, social dan tujuan ekologi harus seimbang. Salah satu pendekatan yang paling sering digunakan untuk mengukur corporate sustainability adalah pendekatan triple bottom line. Pendekatan tersebut melibatkan tiga dimensi yakni : 1.



Environmental (lingkungan); mengukur dampak pada sumber daya seperti



udara, air, emisi limbah. 2.



Social (sosial); berhubungan dengan corporate governance, motivasi, insentif,



keamanan dan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, hak asasi manusia dan perilaku etis. 3.



Economic (ekonomi); mengacu pada pengukuran pemeliharaan atau



peningkatan keberhasilan perusahaan sebagai contoh, teknologi dan inovasi, kolaborasi, manajemen pengetahuan, pembelian, proses dan pelaporan sustainability. Dalam berbagai definisi ini dapat ditarik kesimpulan



bahwa



dalam



konsep



sustainability ini yang paling terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan sumber



daya lingkungan yang ada dengan efektif, efisien dan ekonomis. Selain itu kita juga harus menghindari hal atau pengeluaran,resiko yang tidak perlu serta menghindari limbah



sehingga



tidak



menghabiskan



cadangan



sumber



daya



lingkungan,



meningkatkan material dan efisiensi energi untuk generasi masa depan.



2.2 Sustainable Reporting dan Perannya Di dalam konsep sustainability, maka tiap perusahaan wajib menyusun laporan. Pelaporan tersebut bisa disebut dengan



Laporan



berkelanjutan (Sustainable



Reporting) yang merupakan pengungkapan dari tiga aspek kerja perusahaan , yakni lingkungan, sosial dan ekonomi. Pelaporan tersebut diharapkan menjadi alat komunikasi atau bukti untuk pemangku kepentingan untuk mengetahui apa saja yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan kinerja lingkungan maupun sosialnya. Adapun pedoman penyusunan pelaporan sustainability untuk perusahaan yang dibuat oleh Global Reporting Initiative. Di dalam pedoman tersebut disebutkan bahwa Global Reporting Initiative (GRI) bertujuan untuk mendorong penerapan pelaporan keberlanjutan sebagai cara bagi perusahaan dan



organisasi agar menjadi lebih



berkelanjutan dan berkontribusi terhadap ekonomi global yang berkelanjutan. Misi GRI adalah untuk membuat pelaporan keberlanjutan menjadi praktik standar. Agar semua perusahaan dan organisasi dapat melaporkan kinerja dan dampak ekonomi, lingkungan, sosial, serta tata kelola mereka, GRI membuat Pedoman Pelaporan Keberlanjutan tidak berbayar. Menurut GRI sendiri menyebutkan bahwa "A sustainability report is a type of corporate or organizational report. A sustainability report conveys sustainability-related information in a way that is comparable with financial reporting". Berdasarkan pedoman G4 Sustainability Reporting (2013), ada beberapa prinsip-prinsip yang dianut untuk mendefinisikan isi reportnya, antara lain: 1. Inclusivity: The reporting organization should identify its stakeholders and explain how it has responded to their issues in the report 2. Relevance and Materiality: The informatiion in a report should cover issues and indicators that would substantively influence the decisions of the stakeholders using the report.



3. Sustainability Context: The reporting organization should present its performance in the wider context of sustainability, where such context has significant interpretative value. 4. Completeness: coverage of the releant and material issues and indicator, and definition of the report boundary should be sufficicent to enable stakeholders to assess the reporting organization's



economic,



environmental, and social



performance in the reported period Pedoman GRI Guidelines juga menyebutkan prinsip-prinsip yang menjamin kualitas dari informasi yang dilaporkan , antara lain: 1. Balance: The report should provide a balanced and reasonable presentation of the reporting organization's performance 2. Comparability: The information reported should remain consistent and be compiled and presented in a manner that enables stakeholders using the report to analyze changes in the organization's performance over time as well as relative to other organizations. 3. Accuracy: The reported information should be accurate and sufficiently detailed for stakeholders using the report to make decisions with a high degree of confidence 4. Timeliness: The information is presented in time, and on a regular schedule, for stakeholders using the report to be able to make informed decisions. 5. Clarity: Information should be made available in a manner that is understandable by and accesssible to stakeholders using the report 6. Assurability: Information and processes used in the preparation of a report should be recorded, compiled, analyzed and disclosed in a way that could be subject to review and assurance. Ruang lingkup reporting meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Strategy and Analysis, yang digambarkan dari statement CEO dan Preskom atau ketua organisasi independen terhadap organisasi pembuat laporan yang memaparkan risiko dan peluang penting secara ringkas. 2. Organization Profile, meliputi nama organisasi, produk-produknya, struktur operasional, negara-negara di mana



perusahaan



beroperasi, kondisi



kepemilikan dan badan hukumnya, pasar, skala organisasi, serta keputusankeputusan penting selama periode pelaporan 3. Reporting Parameters: lingkup atau profilnya, keterangan mengenai prosesnya, dan batasan pelaporan, daftar isi dan assurance yang menerangkan lingkup dan dasar penilaian dari pihak independen yang digunakan ketika melakukan penilaian dan melaporkannya. Governance (struktur organisasi dan tata kepemimpinan dalam organisasi tersebut), Commitments to External Initiatives (keterangan mengenai apakah dan bagaimana pendekatan tertentu diambil oleh perusahaan dengan mengacu pada prinsip-prinsip/ perjanjian/ kesepakatan dalam hal sosial dan lingkungan yang dikembangkan secara eksternal dan diterapkan secara sukarela) dan Engagement (sebagai gambaran luasnya pemangku kepentingan yang didefinisikan oleh organisasi dan relasi dengan para pemangku kepentingan tersebut) GRI juga menyebutkan beberapa indicator kinerja yang digunakan untuk membantu organisasi-organisasi pelapor mengetahui lingkup dan aspek yang dibahas dalam laporannya antara lain: 1. Kinerja perekonomian, meliputi: pencipataan dan pendistribusian nilai ekonomi, kehadiran di pasar serta dampak ekonomi secara tak langsung. 2. Kinerja lingkungan, meliputi: bahan yang digunakan, energi dan konsumsinya, air dan konsumsinya, pembuangan - emisi - pelepasan limbah (cair, padat dan gas), produk dan jasa, kepatuhan, transport, dan penilaian aspek-aspek itu secara keseluruhan 3. Kinerja sosial dalam praktek perburuhan dan pemenuhan aturan- aturan hubungan industrial, meliputi: kondisi pekerja (jumlah, komposisi gender, pekerja purna waktu dan paruh waktu), relasi buruh dengan manajemen, keselamatan dan kesehatan kerja, pelatihan - pendidikan - pengembangan karyawan, serta keberagaman dan peluang. 4. Kinerja sosial dalam aspek HAM, meliputi: praktek manajemen, penerapan prinsip non-diskriminasi, kebebasan untuk mengikuti perkumpulan, tenaga kerja anak, pemaksaan untuk bekerja, praktek pendisiplinan, praktek pengamanan, dan hak-hak masyarakat adat.



5. Kinerja sosial terhadap masyarakat, meliputi bebagai kepedulian dan langkah perusahaan mengantisipasi atau mengelola isu-isu: komunitas, korupsi, kebijakan publik, serta perilaku anti-kompetitif seperti anti-trust dan monopoli. 6. Kinerja sosial dalam aspek product responsibility, yaitu mencakup beberapa aspek: kesehatan dan keselamatan dari pengguna produk dan pelanggan pada umumnya, produk dan jasa, komunikasi untuk pemasaran, serta customer privacy. Perusahaan perusahaan yang menerapkan konsep sustainability menggunakan Global Reporting Initiative sebagai acuan dan pedoman pembuatan pelaporan. Pelaporan ini digunakan pemangku kepentingan untuk menilai aspek- aspek yang diperlukan. Sustainability reporting pada prinsipnya merupakan inisiatif bersama dari berbagai pihak dalam membangun kepedulian untuk peningkatan kinerja bisnis terhadap lingkungan dan masyarakat.



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Konsep sustainability merupakan konsep yang diinterpretasikan melalui tiga dimensi yakni economic sustainability, environmental sustainability, dan social sustainability. Mengingat konsep ini memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, diharapkan perusahaan perusahaan di Indonesia wajib menerapkan sustainable reporting untuk menambah nilai perusahaan. Karena semakin pentingnya laporan ini selayaknya mendapatkan perhatian dari regulator. Selama ini belum banyak pengaturan yang dilakukan oleh regulator. Pengaturan yang dilakukan hanya bersifat persuasif.