Makalah Dental Morfologi (Nomenklatur Gigi) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DENTAL MORFOLOGI “ NOMENKLATUR GIGI”



DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 : Yunitri Utami (2212402021) Alya Meinisa Rahma Dewi (2212402026) Annisa Balqis Nirwana (2212402029) Brilliana Uyyun (2212402033) Dwi Jantika Sari (2212402039)



DOSEN PENGAMPU: Drg. Erni Gultom,MHSM



POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG TAHUN AJARAN 2022/2023



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”NOMENKLATUR GIGI” Pada kesempatan ini kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Dental Morfologi , drg. Erni Gultom,MHSM yang telah memberikan tugas kepada kami.Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak dan tim yang turut serta membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Oleh karena itu ,kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan pada makalah yang kami tulis ini.Atas perhatian serta waktunya ,kami ucapkan terimakasih.



Bandar lampung , 15 oktober 2022



Penulis



DAFTAR ISI



Kata Pengantar.................................................................................     DAFTAR ISI .........................................................................................   BAB   I. PENDAHULUAN            1.1.  LatarBelakang ...............................................................          1.2. Rumusan Masalah........................................................ 1.3. Tujuan…………………………………………………….   1.4. Manfaat……………………………………………………   1.5.  Metode……………………………………………………   BAB  II  PEMBAHASAN            2.1. Pengertian Nomenklatur gigi .............................................             2.2. Jenis penulisan Nomenklatur Gigi...................................          BAB III  PENUTUP             3.1. Kesimpulan ........................................................................             3.2. Saran .................................................................................     Daftar Pustaka.........................................................................................



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigi merupakan salah satu komponen penting dalam rongga mulut. Gigi berfungsi sebagai organ mastikasi saat menjalankan fungsinya harus berintegrasi dengan organ lainnya di dalam mulut. Proses mastikasi memiliki peran penting dalam membantu memudahkan pencernaan dan merangsang keluarnya saliva (Suhardjo dan Kusharto, 1992). Selain menjalankan fungsi mastikasi, gigi juga berfungsi sebagai alat fonetik, estetik, dan juga sebagai pelindung jaringan pendukung gigi dibawahnya. Gigi dalam menjalankan fungsi fonetik berperan sebagai salah satu komponen pelengkap untuk berbicara. Fonetik berkaitan erat dengan bunyi bahasa (Zahid dan Omar, 2006). Gigi yang memiliki banyak fungsi dalam kehidupan juga dapat mengalami kerusakan yang berakibat pada kehilangan gigi. Gigi sebagai komponen di dalam rongga mulut dapat mengalami kerusakan sehingga pada akhirnya lepas. Beberapa penyebab kehilangan gigi adalah karena pencabutan gigi akibat kerusakan gigi (gigi berlubang, patah, retak), infeksi pada gigi, dan penyakit periodontal (Rahmadhan, 2010). Kehilangan gigi tidak hanya berpengaruh pada fungsi mekanis tetapi juga pada fungsi estetis. Kehilangan salah satu atau lebih gigi permanen di dalam rongga mulut dapat mengakibatkan penurunan kualitas dalam aktivitas seharihari, misalnya dalam berbicara dan proses makan, serta dapat menurunkan kepercayaan diri dalam interaksi sosial (McMillan dan Wong, 2004).  1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud nomenklatur gigi? b. Apa saja macam macam cara penulisan notasi atau formasi gigi? 1.3 Tujuan Adapun makalah ini dibuat guna menjadi informasi dan sarana ilmu pengetahuan bagi para pembaca serta penulis mengenail nomenklatur gigi. Serta memudahkan pembelajaran bagi para mahasiswa yang membutuhkan materi khusus nya mengenai nomenklatur gigi.



1.4 Manfaat



Adapun manfaat dari makalah yang kami buat : 1. Diharapkan kepada pembaca dan penulis agar dapat memahami dan mengetahui tentang nomenklatur gigi 2. Dapat memberikan pengetahuan kepada para pembaca mengenai apa saja jenis jenis nomenklatur gigi 1.5 Metode Penelitian Dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan metode penelitian ke pustakaan dengan mengambil informasi melalui buku dan ebook serta jurnal yang bersumber dari internet.



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian nomenklatur Istilah nomenklatur yang berarti penamaan yang dipaka pada suatu bidang terutama kedokteran gigi.Dengan menghitung dari atas kiri ,ke kanan, kebawah kanan lalu bawah kiri.Nomenklatur digunakan untuk mempelajari anatomi gigi dan praktek klinik sehari hari untuk mempermudah dan menyingkat penulisan nama nama gigi. 2.2 Jenis Penulisan Nomenklatur Gigi A.Cara Zsigmondy Cara penulisan notasi gigi susu yaitu: I = Incisivus centralis decidus II = Incisuvus lateralis decidus III = caninus decidus IV = molar pertama decidus V = molar kedua decidus Cara penulisan n;otasi gigi permanen yaitu : 1 = insisivus centralis permanen 2 = insisivus leteralis permanen 3 = caninus permanen 4 = premolar pertama 5 = premolar kedua 6 = molar pertama permanen 7 = molar kedua permanen 8 = molar ketiga



B. Cara palmer . Gigi permanen : memakai cara yang sama dengan cara Zsigmondy (1-8) . Gigi sulung : memakai huruf besar A – E



Contoh notasi Palmer ;



C. Sistem IDF Diperkenalkan : international dental fereration (IDF) upaya melakukan pembekuan penulisan unsur gigi yang dapat di pergunakaan diseluruh dunia. . Angka pertama : regio \ kwadran. . Angka kedua : gigi . Gigi permanen 1-8 . Gigi sulung : 1-5 Pembagian regio untuk gigi permanen adalah : 1 = rahang atas sebelah kanan 2 = rahang atas sebelah kiri 3 = rahang bawah sebelah kiri 4 = rahang bawah sebelah kanan Pembagian region untuk gigi sulung adalah : 5 = rahang atas sebelah kanan 6 = rahang atas sebelah kiri 7 = rahang bawah sebelah kiri 8 = rahang bawah sebelah kanan



Urutan regio sesuai arah putaran jarum jam, dimulai dari sisi rahang sebelah kanan atas dan berakhir pada sisi rahang kanan bawah. Dengan demikian pada sistem FDI maka: 1.1. sampai 4.8. mewakili gigi permanen 5.1. sampai 8.5. mewakili gigi sulung Cara penulisan sistem FDI Contoh : 18 = molar ketiga kanan rahang atas 34 = premolar pertama kiri rahang bawah 54 = molar pertama sulung kanan rahang atas 72 = insisivus sulung kiri rahang bawah Cara menyebutkan nomenclataur gigi pada sistem FDI adalah : 18 = satu delapan ( bukan delapan belas) 54 = lima empat ( bukan lima puluh empat )



• Cara penulisan sistem FDI Gigi sulung ;



D. Sistem APPLEGATE



Penulisannya : menggunakan angka dan caranya mulai dari kanan atas kiri bawah, terakhir kanan bawah. Contoh : 7 = insisivus lateralis kanan rahang atas permanen 16 = molar ketiga kiri rahang atas 25 = insisivus centralis kanan rahang bawah permen III = kaninus kanan rahang atas sulung VIII = kaninus kiri rahang atas sulung XVI = insisivus sentralis kanan rahang bawah sulung



• Untuk gigi permanen sistem ; angka biasa



E. Sistem HADERUP . Untuk gigi permanen dan gigi sulung menggunakan angka biasa . Khusus gigi sulung ditambahkan angka 0 (nol) . untuk RA : + . untuk RB : -



• Gigi Permanen



6. Sistem UTRECHT . Dipakai di Indonesia dan belanda . Gigi permanent atau tetap : huruf besar . gigi sulung : huruf kecil . dilanjutkan keterangan singkat yaitu : . S : superior/ atas . I : inferior / bawah . s : sinistra ( kiri ) . d : dextra (kanan) Contoh ; P1 Sd = Premolar pertama kanan rahang ata



M 2 Is = Molar kedua kiri rahang bawah permanen m1 Ss = Molar pertama kiri rahang atas sulung i2 Id = Incisivus lateralis kanan RB sulung C Sd = Caninus kanan rahang atas permanen I1 Ss = Incisius centralis kiri rahang atas permanen M3 Id = Molar ketiga kanan rahang bawah



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Nomenklatur adalah penamaan yang dipakai pada bidang tertentu atas dasar kesepakatan internasional. Nomenklatur ini kemudian digunakan pada kedokteran gigi. Hal ini dibuktikan dengan adanya jenis-jenis nomenklatur yang dikembangkan. Jenis-jenis nomenklatur itu sendiri ialah cara Zsigmondy, cara Palmer’s, cara Amerika, cara Applegate, cara Haderup, cara Scandinavian, Cara G.B Denton, dan cara International Dental Federation. Cara yang digunakan di Indonesia ialah cara International Dental Federation.



3.2 Saran Kami selaku penulis, menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Tentunya kami selaku penulis akan terus memperbaiki makalah ini dengan mengacu pada sumber yang lebih akurat dan lebih konkret sehingga dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah di atas. Setelah selesainya makalah ini semoga pembaca terutama penulis dapat memahami informasi dari makalah ini, serta sebagai bahan ajar sepantasnya untuk kita mempelajari lebih lanjut mengenai nomenklatur gigi.



DAFTAR PUSTAKA



1.



https://www.academia.edu/36768685/NOMENKLATUR_ppt



2.



http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/13803/1/7ad1caefc676c2fffc07dccdc7ed34d1.pdf



3.



https://www.dictio.id/t/apa-saja-nomenklatur-yang-umum-dalam-kedokteran-gigi/37342/2