Makalah Etika Bekerja Dilaboratorium [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Ucok
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Etik atau etika (Prancis:ethique, Latin:ethica, Yunani:ethos) merupakan moral filosofi, filsafat praktis, dan ajaran kesusilaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Depdikbud (1988), etika mengandung tiga pengertian, yaitu : • Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) • Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak • Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.



Dengan demikian, kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.



Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.



1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1. Mengapa diperlukan etika bekerja dalam laboratorium ? 2. Apa saja etika yang perlu diketahui pada saat bekerja di laboratorium ?



1



1.3 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui manfaat etika bekerja di laboratorium. 2. Untuk mengetahui etika-etika pada saat bekerja di laboratorium.



2



BAB II PEMBAHASAN



Sebelum melakukan praktikum dan bekerja di laboratorium diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium. Pengenalan alat-alat labratorium disertai dengan pengarahan dan simulasi bagaimana penggunaan alat laboratorium dengan benar dan baik. Pengetahuan mengenai alat-alat laboratorium sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan cara penggunaan yang dapat mengaibatkan gagalnya suatu percobaan atau mengakibatkan kerusakan pada alat laboratorium (Achmad, 2007). Saat melakukan percobaan, praktikan diharuskan mengetahui peraturan dan tata tertib pada saat praktikum berlangsung, guna mencegah terjadinya kecelakaan praktek. Kecelakaan dalam laboratorium biasanya disebabkan oleh api, racun, pecahan alat gelas bahkan ledakan. Berbeda dengan laboratorium lainnya, laboratorium mikrobiologi yang pada dasarnya banyak berurusan dengan mikroba, mengharuskan kesterilan dari praktikan maupun alat dan bahan yang dipergunakan. Karena itu pada laboratorium mikrobiologi banyak terdapat peraturan dan tata tertib yang memerlukan perhatian mendetail. Sebelum memulai praktikum, praktikan sebaiknya dapat mengenal terlebih dahulu peralatan yang akan dipergunakan beserta fungsinya. Agar dalam praktikum, peralatan dapat dipergunakan dengan sebagaimana fungsinya sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan (Anonim, 2010). Sebelum



melakukan



praktikum



terlebih



dahulu



akan



diadakan



pengenalan alat-alat laboratorium. Beberapa alat yang dikenalkan tersebut telah memiliki bagian-bagian dan fungsi yang jelas dalam hal penggunaanya, hal ini tentu saja untuk memudahkan praktikan bekerja. Laboratorium merupakan tempat mahasiswa, peneliti dan analisis melakukan percobaan yang berhubungan dengan alat kimia serta agen biologis. Alat-alat laboratorium itu sendiri terdiri atas dua macam, yaitu alat-alat pemanas dan alat-alat gelas. Adapun alat-alat gelas yang



3



sering digunakan dalam proses percobaan adalah gelas piala, tabung reaksi, erlenmeyer, gelas ukur, labu ukur, pipet tetes, pipet gondok dan buret (Fujiati, 2002). Laboratorium digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan jasad renik. Bekerja di laboratorium selalu memungkinkan terjadinya suatu kecelakaan. Satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah dengan bekerja secara cermat dan hati-hati. Peralatan merupakan suatu bagian yang mendasari dalam pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium yang sederhana (praktikum) maupun untuk tujuan penelitian (laboratorium penelitian). Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praktikum serta menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang praktikan (Lim, 1998).



Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat-alat gelas kimia, sehingga terhindar dari kecelakaan pada saat praktikum, yaitu : 1. Mengeringkan alat-alat setelah dicuci, gelas setelah dicuci diletakkan terbalik. Hanya dibagian luar yang di lap. 2.



Meja harus dijaga kebersihannya dan harus selalu tersedia lap bersih agar ceceran bahan kimia dapat segera dibuang.



3. Tutup botol, pada tutup botol yang bagian atasnya datar, letakkan terbalik. Bila tutup botol berbentuk penuh, tutup jangan dicabut, membuka dan menutup dengan cara mengatur saluran pada botol dan tutup. 4. Menuang cairan dari botol yang beretiket, etiket harus dipegang menghadap telapak tangan dan cairan dialirkan dari sisi yang berjauhan dari etiket, supaya cairan yang mengalir pada dinding luar botol tidak merusak etiket.



4



5. Mencium isi botol, jangan mencium secara langsung, tetapi dengan mendekatkan hidung dengan mulut botol. Menimbang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang suatu zat, yaitu : a.



Penimbangan



harus



dilakukan



dalam



ruang



tertutup.



b.



Zat yang ditimbang harus diletakkan dalam gelas arloji atau botol timbang.



c.



Dilarang menimbang barang-barang panas sebelum didinginkan terlebih dahulu.



d.



Menjaga kebersihan timbangan.



6. Membersihkan alat-alat gelas volumetrik harus bebas dari lemak. Untuk mengatasi hal tersebut terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan detergen. Apabila masih sulit untuk dibersihkan, maka dapat digunakan larutan kalium dikromat. Setelah dibersihkan alat-alat tersebut disimpan dengan posisi terbalik



Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium adalah sebagai berikut : 1. Aman Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, alat yang mudah dibawa dan mahal harganya disimpan pada lemari berkunci. 2. Mudah dicari Untuk memudahkan mencari letak alat dan bahan, perlu diberi tanda dengan label pada setiap penyimpanan. 3. Mudah diambil Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci (Pudjatmaka, 1992). Hal –hal yang perlu diperhatikan adalah : 1. Laporkan kepada asisten atau laboran jika terjadi kecelakaan. 2.



Mencuci tangan sebelum meninggalkan laboratorium.



5



3.



Tidak menyentuh peralatan yang belum diketahui dan dikuasai dengan baik prosedur kerjanya



4.



Perlakukan bahan-bahan dengan semestinya.



5.



Membilas setiap alat gelas dengan akuades setip habis dicuci.



6.



Memberi label yang jelas untuk bahan yang disimpan.



Sementara itu tindakan pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara memperhatikan hal-hal di bawah ini : 1.



Memakai jas laboratorium selama di laboratorium.



2.



Hanya mencoba percobaan yang ada di modul saja, jika ingin mencoba yang lain mintalah izin terlebih dahulu.



3.



Jangan menghirup zat kimia secara langsung.



Pedoman bekerja di laboratorium adalah sebagai berikut : 1.



Bekerja dengan teliti dan bersih.



2.



Memahami prosedur kerja terlebih dahulu sebelum praktikum.



3.



Jagalah kepentingan dan keselamatan bersama.



4.



Peralatan yang diambil atau dikembalikan harus dalam keadaan rapi dan bersih.



5.



Memakai alat sesuai fungsinya.



6.



Laboratorium harus bersih dan tersedia tempat sampah.



6



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah: 1. Bekerja di laboratorium memerlukan ketelitian, kehati-hatian, kebersihan dan kedisiplinan agar praktikum berlangsung kondusif dan terhindar dari kecelakaan praktikum. 2. Dalam bekerja di laboratorium, praktikan harus steril, baik sebelum masuk maupun keluar ruangan. Tidak banyak bicara, mengenakan sandal jepit bersih, jas lab dan masker bila perlu. Praktikan harus berhati-hati dan mengetahui fungsi serta prosedur tepat dalam penggunaan alat agar tidak ada kesalahan. Alat-alat yang dipergunakan dalam praktikum harus dibersihkan dan disterilkan sebelum dan sesudah dipakai agar tidak terkontaminasi.



3.2 Saran Penulis berharap apa yang dibahas dalam makalah ini mempunyai manfaat lebih bagi pembaca. Namun, ada baiknya selain makalah ini tambahlah referensi bahan dengan membaca buku-buku mengenai Teknik Laboratorium yang lainnya agar efek berkesinambungan antara pemahaman satu buku dan buku lain dapat lebih meningkatkan pola fikir yang lebih baik lagi.



7