Makalah Family Center Care [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK I FAMILY CENTER CARE



Oleh: NAMA:NAOMI BELA WAWO NIM:2018 610 005 KELAS:B



PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpah rahmat dan karuia-Nyalah hingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah keperawatan anak yang berjudul “FAMILY CENTER CARE” tepat pada waktunya Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.



Malang, 20 Mei 2020



Penulis



DAFTAR ISI



COVER......................................................................................................................i KATA PENGANTAR..............................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4 1.1 Latar belakang...........................................................................................4 1.2 Rumusan masalah......................................................................................4 1.3 Tujuan........................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5 2.1 Pengertian Family center care...................................................................5 2.2 Tujuan Family Centered Care ...................................................................5 2.3 Elemen Family Centered Care...................................................................5 2.4 Prinsip FCC...............................................................................................5 2.5 Kebijakan family center care.....................................................................5 2.6 Strategi dan Evaluasi.................................................................................5 BAB III PENUTUP...................................................................................................6 3.1 Kesimpulan................................................................................................6 3.2 Saran..........................................................................................................6 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10



BAB I



PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hospitalisasi pada anak pra sekolah akan menimbulkan ketidaknyaman.Anak pra sekolah



akan



merasa



kehilangan



berkitan



dengan



ketebatansan



fisik,kehilangan



rutinitas,ketergantugan,takut cedera dan nyeri pada tubuh. Perpisahan dalam ini akan mempengaruhi anak yang menganggap hal tersebut sebagai perasan ditinggalkan. Hospitalisasi ini meningkatkan ansietas perpisahhan pada anak. Perawat sebagai pemberi pelayanan ksehatan yang selama 24 jam mendampingi pasien harus meberikan kontribusi dalam perannya sebagai pemberi perawatan terutama membantu



anak dan



keluarga



untuk memperoleh



pengalaman



posetif



selama



hospitalisasi.Perawat naka harus memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai pertumbuhan dan perkembangna untuk merencanakan asuha keperawatan yang sesuai sehingga membantu anak dan keluarga untuk beradaptasi dengan kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik eksternal maupun internal. Dalam prakit keperawatan anak,asuhan keperawatan yang diterapkan berdasarkan pada fisioligis keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang dimilik oleh perawat untuk memberikan pelayanan kepada anak salah satunya adalah Famaily centered care (perawat yang berfokus pada keluarga).Family centered care menekankan pentingnya keterlibatan keluarga dalam memebrikan perawatan pada anak dirumah sakit.( Hidayat,2008) Family centered care ( FCC) merupakan pendekatan yang digunakan dalam meberikan pelayanan kesehatan pada anak dengan melibatkan orang tua family centered care menekankan keterlibatan orang rua atau keluarga anak dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak dirumah sakit. Keluarga didukung dalam peran pemberian asuahan keperawatan dan kepeutusan melibatkan keluarga sumber kekuatan dalam masalah keperawatan . Penerapan Family Centered Care bermanfaat untuk meningkatkan kerjasama yang optimal pada keluarga dalam pengambilan keputusan berdasarkan informasi dan keluarga. Tujuannya penerapan Family centered care dalam perawatan anak



memberikan



kesempatan bagi orang tua merawat anak mereka dalam proses hospitalisasi dengan pengawasan dan perawat sesuai dengan aturan yang berlaku. Family Centered Care merupakan suatu metode perawtan bagi anak dan keluarganya,tidak hanya ditunjukkan pada individu tetapi semua anggota keluarga dianggap



sebagai menerima perawatan.Konsep FCC didasarkan pada sejumlah elemen pendukung yang antaranya: adanya pengakuan bahwa keluarga merupakan konstantan dalam kehidupan anak,pengakuan terhadap kekeuatan keluarga, serta fasilitas koloborasi anata keluarga pasien dengan tenaga profesional kesehatan ( institute for patiente and Family Centered Care,2011) 1.2 rumusan maalah 1.2. Pengertian Family center care? 1.2. Tujuan Family center care ? 1.2. Elemen Family center care? 1.2. Prinsip Family center care? 1.2. Kebijakan terkait Family center care 1.2. Strategi dan evaluasi pelaksanaan Family center care pada anak prasekolah. 1.3 Tujuan 1.3. Untuk mengetahui Pengertian Family center care? 1.3. Untuk mengetahui Tujuan Family center care ? 1.3. Untuk mengetahui Elemen Family center care? 1.3. Untuk mengetahui Prinsip Family center care? 1.3. Kebijakan terkait Family center care 1.3. Strategi dan evaluasi pelaksanaan Family center care pada anak prasekolah



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Family Centered Care (FCC) Family Centered Care Dalam paradigma keperawatan anak, anak merupakan individu yang masih bergantung pada lingkungan untuk memenuhi kebutuhan individualnya. Lingkungan yang mendukung tersebut salah satunya adalah keluarga (Supartini, 2004). Sebagai suatu sistem, keluarga dipandang sebagai sistem yang berinteraksi secara berkelanjutan. Interaksi merupakan hal penting dalam keluarga sehingga perubahan pada salah satu anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain. Jenis interaksi yang digunakan dalam keluarga akan dapat menyebabkan disfungsi. Jenis interaksi yang tertutup terhadap informasi dari lingkungan luar dan tidak mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada dapat menyebabkan gangguan dalam sistem keluarga. Oleh karena itu, penerapan asuhan keperawatan turut berfokus pada keluarga dalam hal ini perawat harus mengenal hubungan dalam keluarga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan keluarga yang dapat dimanfaatkan untuk membantu keluarga beradaptasi dengan perubahan yang terjadi (Wong 2008, Friedman 1998).  Menurut Wong (2008), perubahan dalam anggota keluarga yang bisa mempengaruhi anggota keluarga yang lain adalah stres. Misalnya, anak yang mengalami sakit. Kondisi sakit, membuat perubahan dalam keluarga. Dalam hal ini, fokus interaksi keluarga adalah pada anak yang sakit sedangkan kebutuhan interaksi dengan anggota atau lingkungan yang lain menjadi berkurang. Stres dalam keluarga dapat diminimalkan dengan cara melibatkan keluarga dalam perawatan anak. Keterlibatan keluarga dalam perawatan anak diterapkan dalam asuhan keperawatan yang dikenal dengan konsep Family Centered Care (perawatan yang berfokus pada keluarga). Menurut Hanson dalam Supartini (2004), konsep Family Centered Care diawali pada abad ke 19. Pada saat itu, perawatan isolasi sedang berkembang untuk perawatan penyakit menular. Orangtua dengan anak yang menjalani perawatan karena penyakit menular, tidak diijinkan untuk mengunjungi anak dan membawa barang barang atau mainan ke rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian pada tahun 1940, tindakan isolasi ini ternyata menimbulkan stres pada anak. Stres dan gelisah yang dialami anak tersebut turut membuat orangtua merasa stres. Oleh karena itu, orientasi asuhan keperawatan anak berubah



dari perawatan isolasi menjadi rooming in, yaitu orangtua dapat mendampingi anak selama perawatan di rumah sakit. 2.2. Tujuan Family Centered Care Didefinisikan menurut Hanson (1997, dalam Dunst dan Trivette, 2009), sebagai suatu pendekatan inovatif dalam merencanakan, melakukan dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang diberikan kepada anak didasarkan pada manfaat hubungan antara perawat dan keluarga yaitu orang tua. Menurut Stower (1992, dalam Hutchfield, 1999), Family Centered Care merupakan suatu pendekatan yang holistik. Pendekatan Family Centered Care tidak hanya memfokuskan asuhan keperawatan kepada anak sebagai klien atau individu dengan kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritual (biopsikospiritual) tetapi juga melibatkan keluarga sebagai bagian yang konstan dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak. Pendapat Stower (1992), didukung oleh Gill (1993, dalam Hutchfield, 1999) yang menyebutkan bahwa Family Centered Care merupakan kolaborasi bersama antara orangtua dan tenaga profesional. Kolaborasi orangtua dan tenaga profesional dalam bentuk mendukung keluarga terutama dalam aturan perawatan yang mereka lakukan merupakan filosofi Family Centered Care. Kemudian, secara lebih spesifik dijelaskan bahwa filosofi Family Centered Care yang dimaksudkan merupakan dasar pemikiran dalam keperawatan anak yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada anak dengan melibatkan keluarga sebagai fokus utama perawatan. Kutipan definisi dari para ahli di atas memberikan gagasan bahwa dalam penerapan Family Centered Care sebagai suatu pendekatan holistik dan filosofi dalam keperawatan anak, perawat sebagai tenaga profesional perlu melibatkan orangtua dalam perawatan anak. Adapun peran perawat dalam menerapkan Family Centered Care adalah sebagai mitra dan fasilitator dalam perawatan anak di rumah sakit. Tujuan penerapan konsep Family Centered Care dalam perawatan anak, menurut Brunner dan Suddarth (1986 dalam Hutchfield, 1999) adalah memberikan kesempatan bagi orangtua untuk merawat anak mereka selama proses hospitalisasi dengan pengawasan dari perawat sesuai aturan yang berlaku. Selain pendapat diatas, DePompei dan Ahmann (1994 dalam Hutchfield, 1999), menyebutkan bahwa Family Centered Care bertujuan untuk mengatur keluarga sebagai pusat dari kehidupan anak melalui keterlibatan mereka dalam proses perawatan dan membentuk suatu hubungan kerjasama yang mendukung antara perawat dan keluarga sebagai pemberi



perawatan bagi anak Selain itu, Family Centered Care juga bertujuan untuk meminimalkan trauma selama perawatan anak di rumah sakit dan meningkatkan kemandirian sehingga peningkatan kualitas hidup dapat tercapai (Robbins, 1991 dalam Hutchfield 1999). lain untuk menunjang proses perawatan. Family Centered Care memberikan kesempatan kepada orangtua dan tenaga profesional untuk berkontribusi melalui pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki untuk mengembangkan perawatan terhadap anak di rumah sakit. Pengalaman dalam merawat anak membuat orangtua dapat memberikan perspektif yang penting, berkaitan dengan perawatan anak serta cara perawat untuk menerima dan mendukung keluarga. Kolaborasi dalam tahap kebijakan Family Centered Care dapat tercapai melalui kolaborasi orangtua dan tenaga profesional dalam tahap kebijakan. Kolaborasi ini memberikan manfaat kepada orangtua, anak dan tenaga profesional. Orangtua bisa menghargai kemampuan yang mereka miliki dengan memberikan pengetahuan mereka tentang sistem pelayanan kesehatan serta kompetensi mereka. Keterlibatan mereka dalam membuat keputusan menambahkan kualitas pelayanan kesehatan. Orangtua dapat melakukan peran mereka sebagai role model kepada anak anak. Peran orangtua dengan mengambil bagian dalam hubungan kolaborasi dengan tenaga profesional, memberikan kesempatan kepada. 2.3. Elemen Family Centered Care Menurut Shelton (1987:1-79), terdapat beberapa elemen dasar Family Centered Care, yaitu : a. Perawat menyadari bahwa keluarga adalah bagian yang konstan dalam kehidupan anak, sementara sistem layanan dan anggota dalam sistem tersebut berfluktuasi. Kesadaran perawat bahwa keluarga adalah bagian yang konstan, merupakan hal yang penting. Fungsi perawat sebagai motivator yang menghargai dan menghormati peran keluarga dalam merawat anak serta bertanggung jawab penuh dalam mengelola kesehatan anak. Selain itu, perawat mendukung perkembangan sosial dan emosional, serta memenuhi kebutuhan anak dalam keluarga. Oleh karena itu, dalam menjalankan sistem perawatan kesehatan, keluarga dilibatkan dalam membuat keputusan, mengasuh, mendidik dan melakukan pembelaan terhadap hak anak-anak mereka selama menjalani masa perawatan. Keputusan keluarga dalam perawatan anak merupakan suatu pertimbangan yang utama karena keputusan ini didasarkan pada



mekanisme koping dan kebutuhan yang ada dalam keluarga. Dalam pembuatan keputusan, perawat memberikan saran yang sesuai namun keluarga tetap berhak memutuskan layanan yang ingin didapatkannya. Beberapa hal yang diterapkan untuk menghargai dan mendukung individualitas dan kekuatan yang dimiliki dalam suatu keluarga : a. Kunjungan yang dibuat di rumah keluarga atau di tempat lain dengan waktu dan lokasi yang disepakati bersama keluarga b. Perawat mengkaji keluarga berdasarkan kebutuhan keluarga c. Orangtua adalah bagian dari keluarga yang menjadi fokus utama dari perawatan yang akan diberikan. Mereka turut merencanakan perawatan dan peran mereka dalam perawatan anak. d. Perencanaan perawatan yang diberikan bersifat komprehensif dan perawat memberikan semua perawatan yang dibutuhkan misalnya perawatan pada anak, dukungan kepada orangtua, bantuan keuangan, hiburan dan dukungan emosional. b. Memfasilitasi kerjasama antara keluarga dan perawat di semua tingkat pelayanan kesehatan, merawat anak secara individual, pengembangan program, pelaksanaan dan evaluasi serta pembentukan kebijakan.Hal ini ditunjukan ketika : 1. Kolaborasi untuk memberikan perawatan kepada anak Peran kerjasama antara orangtua dan tenaga profesional sangat penting dan vital. Keluarga bukan sekedar sebagai pendamping, tetapi terlibat di dalam pemberi pelayanan kesehatan kepada anak mereka. Tenaga profesional memberikan pelayanan sesuai dengan keahlian dan ilmu yang mereka peroleh sedangkan orangtua berkontribusi dengan memberikan informasi tentang anak mereka. Dalam kerjasama orangtua dan tenaga profesional, orangtua bisa memberikan masukan untuk perawatan anak mereka. Tapi, tidak semua tenaga profesional dapat menerima masukan yang diberikan. Beberapa disebabkan karena kurangnya pengalaman tenaga profesional dalam melakukan kerjasama dengan orangtua. 2. Kerjasama dalam mengembangkan masyarakat dan pelayanan rumah sakit Pada tahap ini, anak anak dengan kebutuhan khusus merasakan manfaat dari kemampuan orangtua dan perawat dalam mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi



program. Hal yang harus diutamakan pada tahap ini adalah kolaborasi dengan bidang yang  lain untuk menunjang proses perawatan. Family Centered Care memberikan kesempatan kepada orangtua dan tenaga profesional untuk berkontribusi melalui pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki untuk mengembangkan perawatan terhadap anak di rumah sakit. Pengalaman dalam merawat anak membuat orangtua dapat memberikan perspektif yang penting, berkaitan dengan perawatan anak serta cara perawat untuk menerima dan mendukung keluarga. 3. Kolaborasi dalam tahap kebijakan Family Centered Care dapat tercapai melalui kolaborasi orangtua dan tenaga profesional dalam tahap kebijakan. Kolaborasi ini memberikan manfaat kepada orangtua, anak dan tenaga profesional. Orangtua bisa menghargai kemampuan yang mereka miliki dengan memberikan pengetahuan mereka tentang sistem pelayanan kesehatan serta kompetensi mereka. Keterlibatan mereka dalam membuat keputusan menambahkan kualitas pelayanan kesehatan. Orangtua dapat melakukan peran mereka sebagai role model kepada anak anak. Peran orangtua dengan mengambil bagian dalam hubungan kolaborasi dengan tenaga profesional, memberikan kesempatan kepada orangtua untuk menjalankan peraturan dalam kehidupan anak mereka. Kolaborasi yang harus dilakukan oleh perawat dengan keluarga dalam berbagai tingkat pelayanan baik di rumah sakit maupun masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara : a. Kemampuan bekerjasama b. Kesempatan berinteraksi c. Penilaian kepribadian d. Perencanaan perawatan untuk setiap anak e. Pengembangan masyarakat dan pelayanan di rumah sakit c. Menghormati keanekaragaman ras, etnis, budaya dan sosial ekonomi dalam keluarga. Tujuannya adalah untuk menunjang keberhasilan perawatan anak mereka di rumah sakit dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan anak dan diagnosa medis.



Hal ini akan menjadii sulit apabila program perawatan yang diterapkan bertentangan dengan nilai nilai yang dianut dalam keluarga. d. Mengakui kekuatan keluarga dan individualitas serta memperhatikan perbedaan mekanisme koping dalam keluarga.Elemen ini mewujudkan dua konsep yang seimbang. Pertama, Family Centered Care harus menggambarkan keseimbangan antara anak dan keluarga. Hal Ini berarti dalam menemukan masalah pada anak, maka kelebihan dari anak dan keluarga harus dipertimbangan dengan baik. Kedua, menghargai dan menghormati mekanisme koping dan individualitas yang dimiliki oleh anak maupun keluarga dalam kehidupan mereka. Terkadang pengkajian dan intervensi keperawatan hanya berfokus pada masalah kesehatan dan perkembangan anak serta mengesampingkan kelebihan yang dimiliki oleh anak sehingga menimbulkan ketidakakuratan keadaan. Orangtua dan perawat memiliki peran penting untuk menemukan kekuatan yang dimiliki anak. Pendekatan ini dapat membuat perbedaan yang positif dalam interaksi antara perawat dan orangtua terutama orangtua dan anak. Kesadaran terhadap kekuatan yang dimiliki anak dan orangtua merupakan suatu langkah yang penting dalam mengatur kepribadian dan penghargaan mereka terhadap mekanisme koping. e. Memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada orangtua secara berkelanjutan dengan dukungan penuh. Memberikan informasi kepada orangtua bertujuan untuk mengurangi kecemasan yang dirasakan orangtua terhadap perawatan anak mereka. Selain itu, dengan memberikan informasi orangtua akan merasa menjadi bagian yang penting dalam perawatan anak. Ketersediaan informasi tidak hanya memiliki pengaruh emosional, melainkan hal ini merupakan faktor kritikal dalam melibatkan partisipasi orangtua secara penuh dalam proses membuat keputusan terutama untuk setiap tindakan medis dalam perawatan anak mereka. f. Mendorong dan memfasilitasi keluarga untuk saling mendukung. Pada bagian ini, Shelton menjelaskan bahwa dukungan lain yang dapat diberikan kepada keluarga adalah dukungan antar keluarga. Elemen ini awalnya diterapkan kepada perawatan anak anak dengan kebutuhan khusus misalnya down syndrome atau autisme. Perawat ataupun tenaga profesional yang lain memfasilitasi keluarga untuk mendapatkan dukungan dari keluarga yang lain yang juga memiliki masalah yang sama mengenai anak mereka. Dukungan antara keluarga ini berfungsi untuk :



a. Saling memberikan dukungan dan menjalin hubungan persahabatan b. Bertukar informasi mengenai kondisi dan perawatan anak c. Memanfaatkan dan meningkatkan sistem pelayanan yang ada untuk kebutuhan perawatan anak mereka. d. Dukungan antar keluarga ini kemudian dimanfaatkan juga untuk perawatan anak dengan kondisi akut atau kronis di rumah sakit. Selain itu, perawat tidak hanya menggunakan ilmu yang mereka miliki untuk memberikan dukungan tetapi pengalaman mereka dalam melakukan perawatan pada anak dan keluarga yang lain juga menjadi pembelajaran klinik yang dapat digunakan untuk memberikan dukungan kepada keluarga dan anak. g. Memahami dan menggabungkan kebutuhan dalam setiap perkembangan bayi, anakanak, remaja dan keluarga mereka ke dalam sistem perawatan kesehatan. Pemahaman dan penerapan setiap kebutuhan dalam perkembangan anak mendukung perawat untuk menerapkan pendekatan yang komprehensif terhadap anak dan keluarga agar mereka mampu melewati setiap tahap perkembangan dengan baik. h. Menerapkan kebijakan yang komprehensif dan program program yang memberikan dukungan emosional dan keuangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 2.4. Prinsip FCC menurut Potter dan Perry (2007) a. Martbat dan menghormati a. Praktis keperawatan mengdengarkan dan menghormati pandangan dan pilihan pasien.Pengetahuan ,nilai,kpercayaan, dan latar belakang budaya pasien dan keluarga bergabung dalam rencana dan intervensi keperawatan. b. Bebagai informasi c. Praktis keperawatan berkomunikasi dan memberikan informasi yang berguna bagi pasein dan keluarga denga benar dan tidak memihak kepada pasien dan keluarga. d. Partisipasi e. Pasien dan keluarga termotivasi berpatisipasi dalam perawatan dan pengambilan kepeutusan pasien dengan kesepakatan yang telah mereka baut. f. Koloboras.



g. Pasien dan keluarga juga termasuk dalam komponen dasar koloborasi.Perawat berkoloborasi dengan pasien dan keluarga dalam pengambilan kebijakan dan pengembagan program,implementasi,evaluasi,desain fasilitas kesehatan dan pendidikan profesional terutama dalam pemberian perawtan (Potter dan perry) 2.5. Kebijakan terkait Family Centered Care (Harson 1997 dalam Fiane,2012) adalah: a. Pengaturan jadwal kegiatan pada anak-anak Mengatur jadwal aktivitas anak pada saat dirawat dengan melibatkan anak dan orangtua. b. Fasilitas kemandirian Anak dilibatkan dalam proses keperawatan dengan melibatkan kemandirian melalui self care seperti: Mnegatur jadwal kegiatan,memilih makanan,mengenakan baju,dan mengatur waktu tidur. c.



Berikan pemahan atau informasi Anak pra sekolah memiliki kemampuan kognitif berfikir magis yang mengakibatkan keselahan interpretasi terhadap sakit sebagai hukuman. petugas kesehatan memberikan informasi yang jelas tentang prosedur yang akan dilakukan,berikan kesempatan anak memegang alat yang akan dilakukan,misalnya stetoskop.



d. Mempertahankan sosialisasi Membfasilitasi terbentuknya support group diantar orangrua dan anak,sehingga orangtua dan anak dapat mendapatkan dukungan dari lingkungan,misalnya group orangtua. e. Fasilitas Ruangan pengkajian khusus untuk anak pengadaan ruang khusus yang menjamin privasy orang tua untuk menjelaskan riwayat kesehatan anak akan meberikan dampak orangtua tidak rau-ragu,tidak khawatir informasi diprttahan oleh tenaga kesehatan. f.



Menyediakan ruangan bermain pandangan ruang bermain akan membantu anak beradaptasi selama perawatan dirumah sakit.



2.6. Strategi dan evaluasi pelaksanaan



Family Centered Care pada anak prasekolah



Sosialisasi a. kepada anak yang terlihat,traumat pembuatan kebijakan



b. Aplikasi pilot projek pada area yang kecil dan evaluasi keberhasilan. c. Pengembangan Family Centered Care pada unit yang lebih besar (Wong,2008)



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tumbuh kembang anak sangat berpengaruh pada kreativitas anak yang terus berjalan sesuia tingkat usianya,hal ini harus diperhatikan oleh perawat khususnya bagi anak-anak yang dirawat inap.Menjadi perhatian perwat karena anak yang mengalami tawar inap akan menjadi bosan dan tidak mau dirawat.Oleh karena itu Family Centered Care sangat baik jika dapat diaplikasikan di indonesia dan distandarkan seperti negara-negara lainnya. B. Saran Bagi perawat dan mahasiswa keperawtan agar lebih berkreativitas dala memberikan asuhan keperawatan kepada anak-anak agar lebih bersabar dan perhatian kepada anaka-anak sehingga anak-anak tidak bosan selama dirawat dirumah sakit.



DAFTAR PUSTAKA Cannon, S. 2011. Family Centered Care in the Critical Care Setting. Dimens Crit Care Nurs. 30(5):241/245 Gavaghan SR & Carroll DL. 2009. Families of Critically Ill Patients and the Effect of Nursing Interventions. Dimens Crit Care Nurs. 29(3):28-33. Morrison M. 1997. Body-Guarded: The Social Aesthetics of Critical Care. In: deRase M, Grace VM, eds. Bodily Boundaries, Sexualized Genders and Medical Discourse. Palmerston North, New Zealand: The Dunmore Press Ltd. Van Horn E, Kautz D. 2007. Promotion of Family Integrity in the Acute Care Setting.Dimens Crit Care Nurs. 26(3):101-107.