Makalah Filsafat Ilmu Pengetahuan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN MATA KULIAH: KONSEP-KONSEP MIPA DOSEN: Dr. Mamik Suendarti



DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 1 KELAS 1B MIPA NON REGULER A NAMA



NPM



Mila Yaelasari



20217270145



Fadhilah Apriliani Yudha



20217270133



Siti Muakhiroh



20217270064



PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA 2021



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang persfektif pendidikan dan kebudayaan. Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.



Jakarta,  25 September 2021



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR......................................................................................................2 DAFTAR ISI....................................................................................................................3 BAB I................................................................................................................................1 PENDAHULUAN............................................................................................................1 A.



Latar Belakang Masalah.....................................................................................1



B.



Identifikasi Masalah.............................................................................................3



C.



Rumusan Masalah................................................................................................3



BAB II...............................................................................................................................4 PEMBAHASAN...............................................................................................................4 A.



Pengertian Filsafat...............................................................................................4



B.



Pengertian Pengetahuan......................................................................................5



C.



Metode Penelitian Ilmu Alam............................................................................14



D.



Filsafat Bagian dari Ilmu Pengetahuan............................................................15



E.



Persamaan dan Perbedaan Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan. .17



F.



Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam.....................................................................19



BAB III...........................................................................................................................27 PENUTUP......................................................................................................................27 A.



Kesimpulan.........................................................................................................27



B.



Saran...................................................................................................................28



DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................29 LEMBAR LAPORAN HASIL KEGIATAN DISKUSI...............................................30



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Ilmu merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat terlepas dari kehidupan masyarakat. Ilmu merupakan sendi dalam setiap kativitas manusia. Semua hal membutuhkan ilmu. Salah satu sendi masyarakat modern adalah ilmu dan teknologi. Kaum ilmuwan tidak boleh picik dan menganggap ilmu dan teknologi itu alpha dan omega dari segala-galanya, masih terdapat banyak lagi sendi-sendi lain yang menyangga peradaban manusia yang lebih baik. Demikian juga masih terdapat kebenaran-kebenaran lain di samping kebenaran keilmuan yang melengkapi harkat kemanusiaan yang hakiki. Namun bila kaum ilmuwan 'konsekuen' dengan pandangan hidupnya, baik secara intelektual maupun secara moral, maka salah satu penyangga masyarakat modern itu akan berdiri dengan kokoh. Ditinjau dari segi historis, hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang sangat menyolok. Pada permulaan sejarah filsafat di Yunani, “philosophia” meliputi hampir seluruh pemikiran teoritis. Tetapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dikemudian hari, ternyata juga kita lihat adanya kecenderungan yang lain. Filsafat Yunani Kuno yang tadinya merupakan suatu kesatuan kemudian menjadi terpecahpecah. Dengan munculnya Ilmu Pengetahuan Alam pada abad ke 17, mulai terjadi perpisahan antara filsafat dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa sebelum abad ke 17 tersebut ilmu pengetahuan adalah identik dengan filsafat. Dalam perkembangan lebih lanjut menurut Koento Wibisono (1999), filsafat itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekarbercabang secara subur. Masing-masing cabang melepaskan diri dari batang



1



filsafatnya,



berkembang



mandiri



dan



masing-masing



mengikuti



metodologinya sendiri-sendiri. Dengan demikian perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru bahkan ke arah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi-spesialisasi. Oleh karena itu sangat tepat bahwa ilmu pengetahuan dapat dilihat sebagai suatu sistem yang jalin menjalin dan taat asas (konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang sifat benar-tidaknya dapat ditentukan. Terlepas dari berbagai macam pengelompokkan atau pembagian dalam ilmu pengetahuan, sejak F.Bacon (1561-1626) mengembangkan semboyannya “Knowledge Is Power”, kita dapat mensinyalir bahwa peranan ilmu pengetahuan terhadap kehidupan manusia, baik individual maupun sosial menjadi sangat menentukan. Karena itu implikasi yang timbul menurut Koento Wibisono (1984), adalah bahwa ilmu yang satu sangat erat hubungannya dengan cabang ilmu yang lain serta semakin kaburnya garis batas antara ilmu dasar-murni atau teoritis dengan ilmu terapan atau praktis.Untuk mengatasi gap antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya, dibutuhkan suatu bidang ilmu yang dapat menjembatani serta mewadahi perbedaan yang muncul. Oleh karenanya, maka bidang filsafatlah yang mampu mengatasi hal tersebut. Hal ini senada dengan pendapat Immanuel Kant (dalam Kunto Wibisono dkk., 1997) yang menyatakan



bahwa



filsafat



merupakan



disiplin



ilmu



yang



mampu



menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat. Oleh sebab itu Francis Bacon (dalam The Liang Gie, 1999) menyebut filsafat sebagai ibu agung dari ilmu-ilmu (the great mother of the sciences). Lebih lanjut Koento Wibisono dkk. (1997) menyatakan, karena pengetahuan ilmiah atau ilmu merupakan “a higher level of knowledge”, maka lahirlah filsafat ilmu sebagai penerusan pengembangan filsafat pengetahuan. Filsafat ilmu sebagai cabang filsafat menempatkan objek sasarannya: Ilmu (Pengetahuan).



2



B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian Filsafat? 2. Apa pengertian pengetahuan? 3. Apa saja metode penelitian ilmu alam? 4. Mengapa filsafat bagian dari ilmu pengetahuan? 5. Apa saja persamaan dan perbedaan filsafat, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan? 6. Bagaimana hakikat ilmu pengetahuan alam?



C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah yang sudah dikemukakan oleh penulis, maka didapat rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu : “Apakah manfaat dari Filsafat Ilmu Pengetahuan?”



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Filsafat Dalam perkembangan sejarah ilmu filsafat, antara satu ahli filsafat dengan ahli filsafat lainnya selalu berbeda seiring banyaknya ahli filsafat itu sendiri. Pengertian filsafat dapat ditinjau secara etimologi dan terminologi. Secara etimologi Kata Filsafat yang dalam bahasa Arab falsafah dan bahasa inggrisnya dikenal dengan istilah Philosophy adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosopic. Kata Philosophic terdiri dari kata Philein yang berarti cinta (Love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan. Menurut Cicero, penulis Romawi (106-43 SM) kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pythagoras (497 SM), sebagai reaksi terhadap orang-orang cendekiawan pada masanya yang menamakan dirinya “ahli pengetahuan”. Arti filsafat saat itu belum begitu jelas, kemudian pengertian filsafat itu diperjelas seperti halnya yang banyak dipakai sekarang ini oleh para kaum sophist. Secara terminologi, para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam memberikan definisi, sebagai berikut: 1) Menurut Harun Nasution, filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma, atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan. 2) Menurut Plato (427-347 SM) filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada. 3) Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato menyatakan filsaat menyelidiki sebab dan asas segala benda.



4



4) Marcus Tullius Cicero (106-42 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha untuk mencapainya. 5) Al Farabi (wafat 950 M) filsuf muslim sebelum Ibn Sina menyatakan filsafat adalah ilu pengetahuan tentang alam yang berwujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarmya.1 Karena memperhatikan berbagai batasan, tentunya masih banyak yang belum dicantumkan. Namun dari yang terurai di atas dapatlah ditarik benang merah sebagai kesimpulan bahwa fisafat adalah ilmu pngetahuan yang menyelidiki



segala



mempergunakan



sesuatu



akal



sampai



yang pada



ada



secara



hakikatnya.



mendalam Filsafat



dengan bukannya



mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena, tetapi yang dicari adalah hakekat dari fenomena.



B. Pengertian Pengetahuan Ditinjau dari segi etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu Knowledge. Dalam Encyclopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar. Sedangkan dari segi terminology menurut Sidi Gazalba dalam kitab Sistematika Filsafat Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik pukiran. Dengan demikian pengetahuan adalah merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Adapun pengetahuan menurut beberapa ahli: 1) Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas rangsangannya oleh aam sekitar melaui persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakuakn penginderaan sebuah objek tertentu. 1



Dr. Mamik Suendarti, Konsep-Konsep MIPA (Jakarta: Pustaka Mandiri, 2019), hlm. 1



5



2) Menurut Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat Kembali sekumpulan bahan yang luas dari halhal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai. 3) Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.2 Pengetahuan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menuturkan apabila seseorang mengenal tentang sesuatu. Suatu hal yang menjadi pengetahuannya adalah selalu terdiri atas unsur yang mengetahui dan yang diketahui serta kesadaran mengenai hal yang ingin diketahuinya itu. Oleh Karena itu pengetahuan selalu menuntut adanya subyek yang mempunyai kesadaran untuk mengetahui tentang sesuatu dan obyek yang merupakan sesuatu yang dihadapinya sebagai hal yang ingin diketahuinya. Jadi bisa dikatakan pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Di sini yang menjadi sumbernya adalah hasil penyelidikan dengan pengalaman (empirik) dan percobaan (eksperimen) yang kemudian diolah dengan pikiran. Nilai kebenarannya adalah positif, sepanjang positifnya peralatan yang digunakan dalam penyelidikannya, yaitu indera, pengalaman dan percobaannya, maka ilmu pengetahuan selalu siap untuk diuji lagi kebenarannya, karenanya kebenaran ilmu pengetahuan tetap diakui sebagai benar sampai ada pembuktian dengan bukti yang lebih kuat. Pengertian Ilmu Pengetahuan 2



Ibid, hlm. 3



6



Kata Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan (dalam bahasa Inggris: science; dalam bahasa Arab: ‫ )ال ِع ْلـ ُم‬memiliki pengertian “usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia”. Ilmu adalah pengetahuan, pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan telah disusun dengan baik. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkumi sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Pengertian secara ilmiah yang paling sering digunakan, ilmu adalah kumpulan pengetahuan sistematis yang merupakan produk dari aktivitas penelitian dengan metode ilmiah. Pengetahuan merupakan akuisisi terendah yang diperoleh dari rangkaian pengalaman tanpa melalui kegiatan penelitian yang lebih intensif. Namun, pada dasarnya ilmu dan pengetahuan itu berbeda. Perbedaan terlihat



dari



sifat



sistematisnya



dan



cara



memperolehnya.



Dalam



perkembangannya, pengetahuan dengan ilmu bersinonim arti, sedangkan dalam arti material keduanya mempunyai perbedaan. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Dengan kata lain “Ilmu” berbeda dengan “ilmu pengetahuan”. Demikian juga “pengetahuan” yang berbeda dengan “ilmu pengetahuan”. Istilah “pengetahuan” sangat luas maknanya. Oleh karena itu, tambahan kata “ilmu” dapat mempersempitnya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi, dengan kata lain ilmu terbentuk dari 3 cabang filsafat yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi, jika ketiga cabang tersebut terpenuhi berarti sah dan diakui sebagai sebuah ilmu. Ilmu pengetahuan ialah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus-menerus sampai menjelaskan fenomena yang bersumber dari wahyu, hati dan semesta sehingga dapat diperiksa atau dikaji secara kritis dengan



7



tujuan untuk memahami hakikat, landasan dasar dan asal usulnya, sehingga dapat juga memperoleh hasil yang logis. Ilmu pengetahuan merupakan usaha yang bersifat multidimensional, sehingga dapat didefinisikan dalam berbagai cara dan tidak baku. Ilmu Pengetahuan dalam arti lainnya adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan suatu metode tertentu. Jadi pengetahuan dapat berkembang menjadi ilmu , apabila memenuhi criteria antara lain; mempunyai obyek kajian, mempunyai metode pendekatan dan bersifat universal. Ilmu adalah segala proses kegiatan terhadap suatu keadaan dengan cara menggunakan alat, prosedur, cara, metode, sehingga menghasilkan pengetahuan baru bagi manusia itu sendiri. Pengertian Ilmu Alam Ilmu alam atau (Natural Science) adalah istilah yang digunakan mengacu pada rumpun ilmu dimana objek adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapanpun dan dimanapun. Sains (science) berasal dari kata Latin scientia yang secara harfiah berarti pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan proses. Sementara Kuslan Batu disebutkan bahwa ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan menggunakan pengetahuan itu. Ilmu adalah produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu sebagai proses kebijakan yang diambil para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang fenomena alam. Langkah ini adalah untuk merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhirnya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari ilmu pengetahuan adalah kuantifikasi yang berarti bahwa fenomena alam dapat berbentuk kuantitas. Ruang Lingkup Ilmu Alam



8



Ilmu alam mempelajari aspek fisik dan bukan manusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu-ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) merupakan ilmu pengetahuan alam yang mengkaji prinsip esensial saja, sehingga ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) secara garis besar meliputi: 1.) Fisika (Physics) Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tidak hidup atau mati dari aspek wujud dengan perubahan – perubahan yang bersifat sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam mekanika, panas, bunyi, cahaya, gelombang, listrik, magnit dan teknik mekanik, teknik sipil, teknik listrik dan termasuk dalam lingkup besar ilmu bumi dan antariksa. 2.) Kimia (Chemistry) Suatu ilmu pngetahuan yang mempelajari benda hidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan perubahan – perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara gari besar dibagi menjadi kimia anorganik dan kimia organik. Kedua bagian itu pada dasarnya membahas dasar keseluruhan, kemudian diikuti dengan analisis kualitatif dan kuantittif. 3.) Biologi (Biological Science) Ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan gejala – gejalanya. Biologi dibagi atas cabang – cabang antara lain : -



Botani adalah suatu cabang biologi yang mempelajari tentang seluk beluk tentang tumbuhan. Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan,



interaksi



9



dengan



komponen



biotik



dan



komponen abiotik, serta evolusi tumbuhan. Orang yang menekuni bidang botani disebut sebagai Botanis. -



Zoologi adalah cabang biologi yang mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta evolusi hewan. Ilmu ini antara lain meliputi



anatomi



perbandinga,



psikologi



hewan,



biologimolekular, etologi, ekologiperilaku, biologievolusioner, taksonomi, dan paleontologi. Kajian ilmiah zoologi dimulai sejak sekitar abad ke-16. -



Morfologi adalah suatu studi tentang struktur luar atau bentuk luar makhluk hidup. Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harfiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos). Berikut beberapa ilmu yang menggunakan nama morfologi: 



Morfologi (linguistik), ilmu tentang morfem-morfem dalam bahasa.







Morfologi (biologi), ilmu tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup.







Geomorfologi, ilmu tentang batuan dan bentuk luar bumi.



-



Anatomi adalah suatu studi tentang struktur – dalam atau bentuk–dalam makhluk hidup. Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein, yanmemotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia.



-



Fisiologi adalah suatu studi tentang fungsi atau faal bagian tubuh atau organ makhluk hidup



-



Sitologi adalah suatu studi tentang sel secara mendalam meliputi struktur molekuler dan dan lain – lain.



10



Menurut Abdullah Aly dan Eny Rahma dalam bukunya Ilmu Alamiah Dasar bahwa ruang lingkup IAD adalah sbb:  Alam semesta dan tata surya.  Bumi  Asal mula kehidupan bumi. Sedangkan H. Abu Ahmadi dan A. Supatmo mengelompokkan ruang lingkup IAD ke dalam lima pokok bahasan yaitu:  Kelahiran alam semesta.  Masalah tata surya.  Bumi  Asal mula kehidupan di bumi.  Perkembangan variabilitas makhluk hidup Sumber Ilmu Alam Sumber pengetahuan adalah tanda-tanda yang ada di dalam alam semesta, yang ada dalam diri manusia sendiri, dalam sejarah, atau dalam berbagai peristiwa sosial dan berbagai aspek bangsa dan masyarakat, dalam akal atau prinsip-prinsip yang sudah jelas dan di dalam hati. Sumber-sumber ilmu pengetahuan itu secara garis besar ada tiga, yaitu alam semesta (alam fisik), Alam akal (nalar) dan Hati (intuisi dan ilham). 1.) Alam Semesta (Alam Fisik) Tak diragukan bahwa indra-indra lahiriah manusia merupakan alat dan sumber pengetahuan, dan manusia mengenal objek-objek fisik dengan perantaraanya. Pengetahuan yang bersumber dari indraindra lahiriah seperti hasil dari melihat, mendengar, meraba, mencium, dan merasa adalah suatu jenis pengenalan dan pemahaman yang bersifat lahiriah, permukaan, dan tidak mendalam. 2.) Alam Akal (Nalar) Kaum Rasionalis, selain alam semesta atau alam fisik, meyakini bahwa akal merupakan sumber pengetahuan yang kedua dan



11



sekaligus juga sebagai alat pengetahuan. Mereka menganggap akal-lah yang sebenarnya menjadi alat pengetahuan sedangkan indra hanya pembantu saja. Alam akal digolongkan sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan karena: a. Dalam pemikiran, Akal menarik kesimpulan. Yang dimaksud dengan menarik kesimpulan adalah mengambil sebuah hukum atas sebuah kasus tertentu dari hukum yang general. Aktivitas ini



dalam



istilah



logika



disebut



silogisme



kategoris



demonstratif. b. Mengetahui konsep-konsep yang general. Mengatakan bahwa pengetahuan akal tentang konsep yang general melalui tiga tahapan, yaitu persentuhan indra dengan materi, perekaman ke dalam benak, dan penyimpulan. c. Pengelompokkan



Wujud.



Akal



mempunyai



kemampuan



mengelompokkan segala yang ada di alam realita ke beberapa kelompok, misalnya realita-realita yang dikelompokkan ke dalam substansi, apakah benda itu bersifat cair atau keras, dan lain sebagainya.Pemilahan dan Penguraian. d. Akal dapat menggabungan dan dapat menyusun. Akal juga dapat memilah dan menguraikan. e. Kreativitas. Dalam hal ini, akal dapat bersifat membangun dan mengeluarkan pendapat atau pemikiran dalam mengefisiankan sesuatu. 3.) Hati (Intuisi dan Ilham) Kaum empiris memandang bahwa sesuatu yang inmateri adalah tidak ada, maka pengetahuan tentang inmateri tidak mungkin ada. Sebaliknya kaum Ilahi ( theosofi) yang meyakini bahwa ada sesuatu hal yang lebih luas dari sekedar materi, mereka meyakini keberadaan hal-hal yang inmate. Kerangka Berpikir Ilmu Alam



12



Kerangka adalah berasal dari kata rangka yang artinya rancangan; rencana; skema; atau alat yang berfungsi sebagai penyangga atau penguat kedudukan,dapat kita tarik kesimpulan dari kerangka yaitu sesuatu atau alat untuk menghubungkan satu dengan lainnya sehingga terbentuk suatu kesatuan dari beberapa aspek. Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak.Walaupun tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kerja otak, pikiran manusia lebih dari sekedar kerja organ tubuh yang disebut otak. Kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Pertama



tama



janganlah



kita



kacaukan



antara



pengetahuan(pengetahuan biasa, knowledge) dengan ilmu pengetauan (science). pengetahuan(pengetahuan biasa, knowledge) hanyalah segala sesuatu yang di ketahui.26 sedangkanilmu pengetauan (science) secara pendek dapatlah di katakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau knowledge yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat di telaah atau di kontrol dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya. Perumusan di atas masihlah sangat jauh dari sempurna, namun telah mencakup unsur pokok dari ilmu pengetahuan, yakni pengetahuan, sistematis, menggunakan fikiran, dan dapat di kontrol atau di koreksi. Ilmu alam atau ilmu pengetahuan alam (bahasa Inggris: natural science) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada rumpun ilmu, di mana obyeknya adalah benda-benda a.lam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan di mana pun. Orang yang menekuni bidang ilmu pengetahuan alam disebut sebagai Saintis.28 Alam atau ilmu alam adalah ilmu yang mempelajari semua yang ada di jagat raya ini, kecuali apa yang telah di buat Setelah kita mengetahui satu persatu makna dari pada ilmu pengetahuan alam,dapat kita tarik kesimpulan bahwa yang di maksud dengan kerangka berfikir ilmu pengetahuan alam adalah susunan atau rancangan



13



berfikir manusia yang mncari sebuah tujuan dan kebenaran dari aspek alam, dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Setelah kita mengetahui makna dan arti ilmu alam, dapat kita tarik kesimpulan bahwa kerangka berfikir ilmu alam adalah susunan atau rancangan berfikir manusia, yang mencari sebuah tujuan dan kebenaran dari aspek alam, dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Pembagian sebagian cabang ilmu dari ilmu alam yang kita jumpai yaitu ilmu kebumian dan ilmu antariksa, ilmu biologi, ilmu ekologi, ilmu fisika, ilmu geologi, ilmu kimia, dan ilmu matematika.



C. Metode Penelitian Ilmu Alam Ilmu alam terkait dengan istilah ‘positivistic” merujuk kepada pendekatan logis untuk mempelajari alam semesta secara obkektif, tidak hidup dan di dunia fisik. Ilmu pengetahuan alam mempelajari alam dengan menggunakan metode-metode sains, ilmu pengetahuan jenis ini berbeda dengan ilmu pengetahuan sosial yang menggunakan metode sains untuk mempelajari perilaku manusia dan masyarakat, ataupun ilmu pengetahuan formal seperti matematika. Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus ilmu pengetahuan alam atau sains. Sund dan Trowbrige merumuskan bahwa sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Alam yang menampakkan dirinya kepada kita (the world of appearance,the phenomenal world) dipelajari oleh ilmu pengetahuan alam dengan suatu metode sebagai berikut: 1.) Pengamat-amatan dengan seksama (observasi metodis) 2.) Penggolongan (klasifikasi) 3.) Analisa data atau fakta yang di peroleh dari observasi itu menurut kecerdasan akal, dengan maksud menemukan hubungan yang logis antara fakta itu dan memahami makna relatifnya 14



4.) Menarik kesimpulan induktif dan deduktif dari hasil-hasil analisa itu 5.) Penglukisan (deskripsi fungsional) 6.) Percobaan (exprimen atau observasi yang disengaja secara sistimatis. Kesemuanya



itu



dilakukan



dengan



cermat,



dengan



tujuan



menempatkan alam fisis empiris di bawah kekuasaan hukum, yang memungkinkan manusia meramalkan apa yang terjadi dalam keadaankeadaan tertentu. Metode yang digunakan dalam ilmu alam bersifat siklus-empirik yang menunjuk pada dua hal pokok, yaitu siklus yang mengandaikan adanya suatu kegiatan yang dilaksanakan secara berulang-ulang, dan empirik yang menunjuk pada sifat bahan yang diselidiki (bersifat indrawi).



D. Filsafat Bagian dari Ilmu Pengetahuan Filsafat merupakan ilmu yang paling tua, disebabkan ilmu filsafat merupakan dasar dari segala dasar berpikir yang membutuhkan pemecahan dari pertanyaan dan persoalan hidup di dalam olah pikir manusia, di mana lantas melahirkan berbagai cabang ilmu. Filsafat menyentuh berbagai dimensi hidup manusia, keterbukaan total terhadap realitas hidup, kejujuran hati dan merefleksikan suasana jiwa yang tentram dan damai atas dasar gerak hidup berdasarkan perilaku hukum Tuhan dan hukum horizontal yang disusun oleh dan atas kesepakatan universal umat manusia. Hukum ciptaan Tuhan dan hukum ciptaan manusia tidak dipertentangkan, tetapi diselaraskan melalui renungan filsafat dan pendamaian multi dimensi dalam keluhuran budi pekerti, serta mampu menghubungkan akar masalah manusia dengan jembatan penyelesaiannya secara rasional dan jujur. Pembahasan mengenai filsafat ilmu baru mulai merebak di awal abad keduapuluh,



namun



Francis



Bacon



dengan



metode



induksi



yang



ditampilkannya pada abad kesembilan belas dapat dikatakan sebagai peletak 15



dasar filsafat ilmu dalam khasanah bidang filsafat secara umum. The Liang Gie menggambarkan “pemikiran para filsuf itu mengenai ilmu merupakan filsafat ilmu (philosophy of science)”. 3 Untuk lebih jelasnya, The Liang Gie mengutip beberapa pendapat mengeni defenisi philosophy of science dari para filsuf, antara lain:4 Robert Ackermann. Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian jelas bukan suatu cabang ilmu yang bebas dari praktek ilmiah. Lewis White Beck. Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah serta menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan. A.



Cornelius



Benjamin.



Cabang



pengetahuan



filsafati



yang



merupakan telaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, khususnya metodemetodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapannya, serta letaknyadalam kerangka umum dari cabang-cabang pengetahuan intelektual. Peter Caws. Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal: di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di pihak lainnya, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teroinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan kesalahan.”



3 4



The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu, Liberty, Yogyakarta, 2010, hlm. 57. Ibid.



16



E. Persamaan dan Perbedaan Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan a. Persamaan dan Perbedaan Antara Filsafat Dan Ilmu Persamaan:  Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-lengkapnya sampai ke-akar-akarnya.  Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya  Keduanya hendak memberikan sistesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.  Keduanya mempunyai metode dan sistem  Keduanya seluruhnya



hendak timbul



memberikan



penjelasan



dari



manusia



hasrat



tentang



kenyataan



[obyektivitas],



akan



pengetahuan yang lebih mendasar. Perbedaan:  Obyek material [lapangan] filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu Obyek formal [sudut pandangan] filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.  Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai



17



ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainnya. b. Persamaan dan Perbedaan Antara Filsafat Dan Pengetahuan Persamaan:  Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnya sampai keakar-akarnya.  Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebanya.  Keduanya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.  Keduanya mempunyai metode dan sistem.  Keduanya



hendak



memberikan



penjelasan



tentang



kenyataan



seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar. Perbedaan:  Filsafat berusaha mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan sedangkan Pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia.  Filsafat hanya Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu sedangkan pengetahuan dapat mengkajinya



sampai pada kebenaran melalui



kesimpulan logis dari pengamatan empiris c. Persamaan dan Perbedaan Antara Ilmu Dan Pengetahuan Persamaan:  Ilmu dan Pengetahuan pada dasarnya memiliki arti yang sama yaitu analisa terhadap suatu hal berdasarkan metode ilmiah hanya saja penggunaannya tergantung dari sifat dan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan keilmuan tersebut.



18



 Keduanya



sangat



sulit



untuk



dipisahkan



karena



merupakan



pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait. Perbedaan:  Ilmu adalah kerangka konseptual atau teori uang saling berkaitan yang memberi tempat pengkajian dan pengujian secara kritis dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang sama, dengan demikian bersifat sistematik, objektif, dan universal. Sedang pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain, dengan demikian tidak bersifat sistematik dan tidak objektif serta tidak universal.  Ilmu adalah sesuatu yang dapat kita peroleh melalui proses yang disebut pembelajaran atau dengan kata lain hasil dari pembelajaran, berbeda dengan Pengetahuan yangdapat kita peroleh tanpa melalui proses pembelajaran.  Ilmu merupakan kumpulan dari berbagai pengetahuan, dan kumpulan pengetahuan dapat dikatakan ilmu setelah memenuhi syarat-syarat objek material dan objek formal.



F. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Menurut pendapat dari Nash, L.K. dalam bukunya ‘The Nature of Natural Science’. Ia mengatakan bahwa IPA itu dipandang sebagai suatu cara atau metode untuk dapat mengamati sesuatu, dalam hal ini adalah dunia. Cara memandang IPA bersifat analitis, ia melihat sesuatu secara lengkap dan cermat serta dihubungkannya dengan objek yang diamati itu. IPA dipandang



19



sebagai suatu pola pikir logis dan seragam. Lalu apa dan bagaimana pola pikir logis dan seragam itu yang tak lain adalah metode ilmiah. Sebuah buku karangan J.D. Bernal yang berjudul ‘Science in History’. Di dalam isi buku tersebut, Bernal menyarankan untuk dapat memahami sains atau IPA haruslah melalui pemahaman dari berbagai segi atau aspek dari IPA itu. Ia menonjolkan adanya lima aspek yaitu IPA dapat dipandang: a. Sebagai suatu institusi, b. Sebagai suatu metode, c. Sebagai suatu kumpulan pengetahuan, d. Sebagai



suatu



faktor



utama



dalam



memelihara



dan



mengembangkan produksi, e. Sebagai



salah



satu



faktor



utama



yang



mempengaruhi



kepercayaan dan sikap manusia terhadap alam semesta. Sidney Morgenbesser dalam buku yang berjudul ‘Philosophy of Science Today’ membahas tentang ‘The Nature and Aims of Science’ yang dikarang oleh Ernest Nagel. Menurut Nagel, IPA dapat dilihat dari tiga aspek. Secara singkat ketiga aspek itu adalah sebagai berikut: a. Aspek tujuan, IPA adalah sebagai alat untuk menguasai alam, dan untuk memberikan sumbangan kepada kesejahteraan umat manusia. b. IPA dapat dilihat sebagai suatu pengetahuan yang sistematik dan tangguh dalam arti merupakan suatu hasil atau kesimpulan yang didapat dari berbagai peristiwa. c. Aspek ketiga adalah bahwa sains dapat dilihat sebagai suatu metode. Ada satu buku lagi yang juga menjawab pertanyaan “what is science?”, yaitu yang berjudul ‘UNESCO Handbook for Science Teachers’ yang diterbitkan oleh UNESCO Paris. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa “Science is what scientists do”, maksudnya, pertama adalah mengumpulkan pengetahuan ilmiah sehingga menjadi ‘body of scientific knowledge’ dan



20



yang kedua adalah suatu proses untuk mendapatkan ‘scientific knowledge’ itu. Fungsi Ilmu Pengetahuan Alam Untuk mengenal apa IPA itu, kita juga dapat menjelaskan melalui segi fungsinya. Dari berbagai pustaka dapat dirangkum bahwa fungsi IPA itu ada lima, yaitu untuk: 



Membangun pola berpikir Dapat kita simak dari fakta sejarah, bagaimana IPA terbagun dari pola berpikir manusia yang berkembang dari zaman ke zaman. Di sisi lain, IPA itu sendiri juga dapat membangun pola berpikir manusia dengan ciri-ciri khusus.







Menjelaskan adanya hubungan antara berbagai gejala alam. Dalam menjelaskan sesuatu, IPA mempunyai ciri-ciri yang khusus, yaitu :  Analitis, artinya lengkap mendeskripsikan semua bagian dari objek penelitiannya, serta hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya.  Logis, artinya dapat diterima oleh akal.  Sistematis, artinya disusun secara logis dan sistematis sehingga tampak jelas tata urutan serta hubungan satu dengan yang lain dan jelas pula bahwa tidak ada kebenaran ilmu pengetahuan yang bertumpang tindih dalam arti berlawanan satu dengan yang lain.  Kausatif, maksudnya IPA menjelaskan mengapa segala gejala alam itu terjadi.  Kuantitatif, yang meliputi tiga arti: 1.) Kesimpulan yang diuji kebenarannya melalui statistika,



21



2.) Penjelasannya disertai dengan angka-angka dengan besaran hasil pengukuran atau dengan rumusanrumusan matematika, 3.) Kuantitatif dalam artiannya yang tak langsung menyatakan kecermatan pengukuran. 



Menurut Carl Hempel ada dua tujuan IPA dalam menjelaskan berbagai gejala alam ini, yaitu:  Untuk hal yang bersifat praktis, maksudnya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.  Untuk memenuhi hasrat ingin tahu.







Meramalkan Peramalan dari IPA ini adalah peramalan yang didasarkan atas adanya konsistensi atau keteraturan dari gejala-gejala alam. Kunci pokok dari sesuatu yang dapat digunakan untuk meramalkan itu adalah adanya keteraturan yang konsisten.







Menguasai atau mengontrol alam guna kesejahteraan manusia Dengan IPA orang bisa mengolah sumber daya alam. Orang juga dapat mendirikan industri-industri untuk menghasilkan barang-barang bagi kesejahteraan manusia. Dengan IPA orang dapat



mempermudah



hubungan



komunikasi



maupun



transportasi. Dengan IPA orang dapat mencegah atau menghindari malapetaka akibat gejala alam. 



Melestarikan berbagai gejala alam







Suatu gejala alam mungkin sekali tak terulang kejadiannya sehingga IPA dalam hal ini selaku kumpulan pengetahuan yang logis dan sistematis secara tak langsung merekam gejala-gejala alam, misalnya kehadiran komet, pergeseran benua, perubahan flora dan fauna.



Nilai-Nilai Ilmu Pengetahuan Alam 1. Nilai-Nilai Sosial dari IPA



22







Nilai etik dan estetika dari IPA







Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai nilai-nilai etik dan estetika yang tinggi. Nilai-nilai itu terutama terletak pada sistem yang menetapkan ‘kebenaran yang objektif’ pada tempat yang paling utama. Adapun proses IPA itu sendiri dapat dianggap sebagai suatu latihan mencari, meresapkan, dan menghayati nilai-nilai luhur.



2. Nilai moral atau humaniora dari IPA Nilai-nilai moral atau humaniora dari IPA nampaknya mempunyai dua muka yang berlawanan arah. Muka yang menuju kepada cita-cita kemanusiaan yang luhur sedang muka yang lain menuju kepada tindak immoral yang tidak saja dapat melenyapkan nilai-nilai luhur namun dapat melenyapkan eksistensi manusia itu sendiri. IPA dan teknologi sekedar alat yang sangat tergantung dari manusianya yang berada di belakang alat itu, untuk apa itu akan digunakan. Dengan kata lain, IPA itu sendiri adalah ‘suci’, yang tidak suci itu ialah manusianya. 3. Nilai ekonomi dari IPA Seorang ahli IPA, mungkin ia telah bertahun-tahun melakukan suatu penelitian. Katakanlah ia menemukan suatu kaidah dari suatu fenomena tertentu. Apakah temuannya itu mempunyai niali ekonomi? Memang tidak dapat dikatakan dengan tegas karena nilai ekonominya tidak langsung. Ini baru menjadi kenyataan bila temuan itu dapat digunakan untuk memproduksi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.lain daripada itu, bagi sang penemu, keberhasilannya itu dapat meningkatkan harga diri atau kepercayaan masyarakat terhadap dirinya. Ini berarti temuannya itu dapat memberi ‘nilai tambah’ bagi dirinya. 4. Nilai-Nilai Psikologis/Paedagogis IPA 



Sikap mencintai kebenaran



23



IPA selalu mendambakan kebenaran yaitu kesesuaiannya pikiran dan kenyataan. Oleh karena itu mereka yang selalu terlibat dalam proses IPA diharapkan mendapatkan imbas atau dampak positif berupa sikap ilmiah yang demikian itu. 



Sikap tidak purbasangka Kita boleh saja mengadakan dugaan yang masuk akal (hipotesis) asal dugaan itu diuji kebenarannya sesuai dengan kenyataannya atau tidak, baru menetapkan kesimpulan. Dalam kehidupan sehari-hari sikap purbasangka sangat sering menimbulkan bencana pertengkaran dan hidup ini menjadi tidak tenang dan tidak bahagia.







Sadar bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan manusia itu tidak pernah mutlak Kesimpulan seorang ilmuwan dapat hanya berlaku untuk sementara atau menyadari bahwa pengetahuan yang ia dapat itu baru sebagian, maka hal ini akan menjadikan orang itu bersikap rendah hati dan tidak sombong.







Yakin akan adanya tatanan alami yang teratur dalam alam semesta ini Dengan mempelajari tentang hubungan antar gejala alam dan mendapatkan/menemukan adanya kaidah-kaidah atau hukumhukum alam yang ternyata begitu konsisten aturan-aturannya maka orang akan menyadari bahwa alam semesta ini telah ditata dengan sangat teratur. Hal ini dapat memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.







Bersikap toleran atau dapat menghargai pendapat orang lain Menyadari bahwa pengetahuan yang ia miliki bersifat tidak mutlak sempurna maka ia dapat menghargai pendapat orang lain ternyata lebih mengetahuinya atau lebih sempurna untuk memperbaiki, melengkapi, maupun untuk meningkatkan pengetahuannya. 24







Bersikap tidak putus asa Orang-orang yang berkecimpung dalam IPA, mereka menggali atau mencari kebenaran. Mereka akan bahagia bila mendapatkan kebenaran yang mereka yakini itu. Apalagi bila kebenaran itu juga dapat membuat orang lain sejahtera dan bahagia dalam hidupnya. Oleh karena itu mereka tidak pernah putus asa dan selalu berusaha untuk mencari kebenaran itu walaupun seringkali tidak memperoleh apa-apa.







Sikap teliti dan hati-hati Seorang ilmuwan IPA memiliki sifat teliti dalam melakukan sesuatu serta hati-hati dalam mengambil kesimpulan ataupun dalam mengelurkan pendapatnya.







Sikap ‘curious’ atau ‘ingin tahu’ Para ilmuwan atau mereka yang berkecimpung dalam IPA akan didorong untuk ingin tahu lebih banyak, karena ilmu pengetahuan itu merupakan sistem yang utuh sehingga pengetahuan yang satu akan menunjang untuk mudah memahami yang lain, dan pengetahuan yang mereka dapatkan tentu akan memberikan ‘reinforcement’ untuk mendorong mereka mencari tahu lebih banyak.







Sikap optimis Ilmuwan IPA selalu optimis, karena mereka sudah terbiasa dengan suatu eksperimentasi yang tak selalu menghasilkan sesuatu yang mereka harapkan, namun bila berhasil, temuannya itu akan memberikan imbalan kebahagiaan yang tak ternilai dengan uang. Oleh karena itu ilmuwan IPA berpendirian bahwa segala sesuatu itu tidak ada yang tidak mungkin dikerjakan.



Keterbatasan IPA 



IPA tidak menjangkau untuk menguji kebenaran adanya Tuhan, karena IPA sengaja membatasi diri pada alam fisik. 25







IPA tidak dapat menjangkau secara sempurna tentang objek pengamatannya







IPA tidak menjangkau masalah etika (tata krama) yang mempermasalahkan tingkah laku yang baik atau buruk. Juga tak menjangkau masalah estetika yang tersangkut paut dengan keindahan. Juga tidak mungkin tentang sistem nilai.



26



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam perkembangan sejarah ilmu filsafat, antara satu ahli filsafat dengan ahli filsafat lainnya selalu berbeda seiring banyaknya ahli filsafat itu sendiri. Pengertian filsafat dapat ditinjau secara etimologi dan terminologi. Secara etimologi Kata Filsafat yang dalam bahasa Arab falsafah dan bahasa inggrisnya dikenal dengan istilah Philosophy adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosopic. Kata Philosophic terdiri dari kata Philein yang berarti cinta (Love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan. Pengetahuan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menuturkan apabila seseorang mengenal tentang sesuatu. Suatu hal yang menjadi pengetahuannya adalah selalu terdiri atas unsur yang mengetahui dan yang diketahui serta kesadaran mengenai hal yang ingin diketahuinya itu. Oleh Karena itu pengetahuan selalu menuntut adanya subyek yang mempunyai kesadaran untuk mengetahui tentang sesuatu dan obyek yang merupakan sesuatu yang dihadapinya sebagai hal yang ingin diketahuinya. Jadi bisa dikatakan pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Ilmu alam terkait dengan istilah ‘positivistic” merujuk kepada pendekatan logis untuk mempelajari alam semesta secara obkektif, tidak hidup dan di dunia fisik. Ilmu pengetahuan alam mempelajari alam dengan menggunakan metode-metode sains, ilmu pengetahuan jenis ini berbeda dengan ilmu pengetahuan sosial yang menggunakan metode sains untuk



27



mempelajari perilaku manusia dan masyarakat, ataupun ilmu pengetahuan formal seperti matematika. A. Cornelius Benjamin. Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapannya, serta letaknyadalam kerangka umum dari cabang-cabang pengetahuan intelektual. Cara memandang IPA bersifat analitis, ia melihat sesuatu secara lengkap dan cermat serta dihubungkannya dengan objek yang diamati itu. IPA dipandang sebagai suatu pola pikir logis dan seragam. Lalu apa dan bagaimana pola pikir logis dan seragam itu yang tak lain adalah metode ilmiah. B. Saran Filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang diharapkan dapat menjadikan pedoman bagi manusia untuk mencari sebuah kebenaran yang hakiki, dengan demikian diharapkan manusia dapat lebih bisa berpikir kritis yang positif serta dapat menjadi manusia yang bijaksana dalam menghadapi segala permasalahan kehidupan.



28



DAFTAR PUSTAKA



Ahmad hanafi, MA, Pengantar Filsafat Islam, (jakarta: Bulan Bintang, 1990) Ahmad, Syadali, Mudzakir, Filsafat Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 1999) Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Mengurai ontology, epistemology, dan Aksiologi Pengetahuan (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006) Jalaluddin. 2013. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Rajawali Pers. Mudhofir, A. 2005. Pengenalan Filsafat. Filsafat Ilmu.Yogyakarta : Liberty. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Salam, Burhanuddin. 2003. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi aksara. Soedojo, Peter. 2004. Pengantar Sejarah Dan Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pres. Suendarti, Mamik. 2019. Konsep-Konsep MIPA. Jakarta: Pustaka Mandiri. Gie, The Liang. 2010. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty. Surajiyo. 2010. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Susanto, A. 2014. Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi Aksara. http://rudy-unesa.blogspot.com/2010/12/hakikat-dan-fungsi-ilmupengetahuan.html, diakses pada 19 September 2021 pukul 14.31 https://hot.liputan6.com/read/4488974/filsafat-adalah-ilmu-yang-mengajarkankebijaksanaan, diakses pada 19 September 2021 pukul 15.02 http://rudy-unesa.blogspot.com/2010/12/nilai-nilai-ilmu-pengetahuan-alam.html, diakses pada 19 September 2021 pukul 15.51



29



LEMBAR LAPORAN HASIL KEGIATAN DISKUSI



MATA KULIAH



: Konsep-Konsep MIPA



DOSEN PENGAMPU



: Dr. Mamik Suendarti



HARI/ TANGGAL



: Sabtu, 25 September 2021



WAKTU



: 13.30-15.00



PENYAJI KELOMPOK



:1



Anggota



: Mila Yaelasari Fadhilah Apriliani Yudha



20217270133



Siti Muakhiroh



20217270064



Judul Makalah/ Pokok Bahasa 1. Nama Penanya Pertanyaan



20217270145



: Filsafat Ilmu Pengetahuan



: Melfrida : Bagaimana cara agar keterbatasan ilmu MIPA itu tidak



ada? Jawaban



: Ilmu MIPA itu sendiri menyangkut masalah Ketuhanan, jd



tidak bisa jika batasan tersebut dihilangkan, karena ilmu IPA itu sendiri tidak menjangkau untuk menguji kebenaran adanya Tuhan, dia hanya membatasi diri pada alam fisik. 2. Nama Penanya Pertanyaan



: Vidiargo : Sebutkan contoh sehari-hari filsafat, ilmu pengetahuan



dan pengetahuan



30



Jawaban



: Contoh sehari-hari filsafat, pengetahuan, dan ilmu



pengetahuan : Untuk filsafat contohnya : Rasa penasaran/keingintauan masakan yang berbau harum Untuk pengetahuan contohnya : Setalah dcicipi masakan itu, kita tau nama masakan tersebut dari aroma dan rasa Untuk ilmu pengetahuan contohnya : Ingin membuat masakan tersebut dengan sempurna dengan melihat resep buku masakan 3. Nama Penanya Pertanyaan



: Siti Huzaemah : Contoh bagian ilmu mipa yang telah disebutkan adalah



fisika, kimia, biologi. untuk atariksa itu sendiri relevan tidak dalam ilmu MIPA? Jawaban



: Ruang lingkup ilmu alam sangat relevan dengan



Antariksa, karena antariksa merupakan bagian dari ruang lingkup MIPA.



31