Makalah Fisiologi Kerja (Pramudya Nurgraha) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas FISIOLOGI KERJA Dosen: Chendra Perdana Putra,MKM



D I S U S U N



Oleh: Nama: PRAMUDYA NURGRAHA NPM: 2010038120047 Prodi: HIPERKES K3 (A)



Kata pengantar



Syukur alhamdulillah senang tiasa dipanjatkan kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul Fisiologi Kerja. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenkanan terbatas nya pemahaman dan pengetahuan yang saya miliki, oleh karena itu saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang



dapat



membantu



saya



nantinya



untuk



kedepannya



apabila



ada



kesalahpahaman dalam pembuatan tugas yang diberikan.



Padang, Mei 2021



Pramudya Nurgraha



DAFTAR ISI Kata Pengantar............................................................................................... Daftar isi......................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………



A.)Latar belakang masalah.......................................................................... B.) Rumusan masalah ........................................................................................ C.).Tujuan maslah.......................................................................................... BAB II PEMBAHASAN A Pengertian Fisiologi kerja......................................................................... B.Jenis kerja................................................................................................... C.Metode- metode untuk mengukur beban kerja fisik.................................................................................................................. D.Kelelahan( Fatique) dan faktor-faktor yang mempengaruhi............................................................................................... BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN………………………………………………………………… B. SARAN………………………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………



BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah menjadikebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. Disamping itu disisi lain akan terjadi dampak negatifnya, bilakita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul. Hal ini tidakakan terjadi jika dapat diantisipasi berbagai risiko yang mempengaruhi kehidupan para pekerja. Berbagai risiko tersebut adalah kemungkinan terjadinya Penyakit Akibat Kerja,Penyakit yang berhubungan dengan



pekerjaan dan Kecelakaan Akibat Kerja yang dapatmenyebabkan kecacatan atau kematian. Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaiantugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akandihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengandimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ruang lingkup ergonomiksangat luas aspeknya, antara lain meliputi fisiologi kerja atau faal kerja.



B.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah yaitu : 1.Apakah yang dimaksud dengan fisiologi atau faal kerja ? 2.Apa saja jenis- jenis kerja ? 3.Bagaimana metode dalam mengukur beban kerja fisik ? 4.Apakah yang dimaksud dengan kelelahan dan factor- factor yang



C.Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu : 1. Untuk mengetahui pengertian dari fisiologi atau faal kerja 2. Untuk mengetahui jenis- jenis kerja 3. Untuk mengetahui metode dalam mengukur beban kerja fisik



4. Untuk mengetahui kelelahan dan factor- factor yang mempengaruhi kelelahan



BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian Fisiologi Kerja fisiologi dari kata Yunani physis = 'alam' dan logos= 'cerita', adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia darimakhluk hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mendefinisikan fisiologisebagai cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zathidup (organ, jaringan, atau sel). Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat ditarikkesimpulan bahwa fisiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentangfungsi normal dari suatu organisme mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem organhingga tingkat organisme itu sendiri. Definisi fisiologi adalah fungsi kerja yang meliputifungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk. Secara faal, bekerja adalah hasil kerjasama dalam koordinasi yang sebaikbaiknyadari indra (mata, telinga, peraba, perasa dan lain-lain), otak dan susunan saraf-saraf di pusat dan perifer, serta otot-otot. Selanjutnya untuk petukaran zat yang diperlukan danharus dibuang masih diperlukan peredaran darah ke-dan dari otot-otot. Dalam hal ini, jantung, paru-paru. hati, usus, dan lain-lainnya menunjang kelancaran proses pekerjaan. Fisiologi kerja lebih terfokus pada faal tubuh dalam koordinasi antara saraf pusatdan perifer, panca indra, otot, rangka, pertukaran zat dan energi tubuh serta pengaruhnyaterhadap system peredaran darah, paru- paru, alat pernafasan dan jaringan organtermasuk system gastro intestinal ( mulut, esophagus, usus, hati dan lainnya ) oleh karenaaktifits bekerja. Ketika bekerja semua organ terkait beroperasi secara fisiologis dalamtubuh dan berada pada kondisi yang optimal. Fisiologi kerja mempelajari bagaimanatubuh bereaksi



ketika melakukan berbagai tipe kerja dan aktivitas. Fisiologi kerja merupakan ilmu yang mempelajari informasi mengenai seberapa besar aktivitas systemtubuh seperti sirkulasi darah, pernafasan, pencernaan dan aktivitas musculoskeletal dapat bertahan tanpa mengalami kerja yang berlebih dan mengalami kelelahan. B.Jenis Kerja Secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu kerja fisik (otot) dankerja mental. Pada kerja mental pengeluaran energi relatif kecil di bandingkan dengan kerja fisik dimana pada kerja fisik ini manusia akan menghasilkan perubahan dalam konsumsi oksigen, temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh kerja fisik ini dikelomp okkan oleh Davis dan Miller menjadi tiga kelompok besar, sebagai berikut : 1. Kerja total di seluruh tubuh, yang sebagian besar besar otot biasanyamelibatkan dua pertiga atau tiga perempat otot tubuh. 2. Kerja sebagian otot, yang membutuhkan lebih sedikit pengeluaran energi karena otoyang digunakan lebih sedikit. 3. Kerja otot statis, otot yang digunakan untuk menghasilkan gaya konstrasi otot. C.metode- Metode Untuk Mengukur Beban Kerja Fisik 1.Pengukuran Konsumsi Energi Kerja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan erat dengankonsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya ditentukan dengancara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran tekanan darah, aliran darah,komposisi kimia dalam darah, suhu tubuh, tingkat penguapan dan jumlahudara yang dikeluarkan oleh paru-paru. Dalam konsumsi energi biasa digunakan parameter indeks kenaikan bilangan kecepatan denyut nadi jantung. Indeks ini merupakan perbedaan antara kecepatan jantung padawaktu kerja tertentu dengan kecepatan jantung pada saat istirahat.



Untuk merumuskan hubungan antara pengeluaran energy dengan kecepatan detak jantung(denyut jantung), dilakukan pendekatan kuantitatif hubungan antara ekspedisi energy dengan kecepatan jantung dengan menggunakan analisaregresi. Bentuk regresi energi dengan kecepatan jantung secaraumum adalah regresi kuadratis dengan persamaan sebagai berikut : Y=1,80411-4,71733.10−4X2 dimana: Y : Energi (kilokalori per menit) X : Kecepatan menyangkal ut jantung (denyut per menit) Setelah besaran kecepatan jantung disetarakan dalam bentuk energi,maka konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam bentukmatematis sebagai berikut : KE = Et- Ei Dimana : KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu(kilokalori/menit) Et: Pengeluaran ada energi PADA Saat Waktu kerja Tertentu (kilokalori / menit) Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat (kilokalori/menit) Terdapat tiga tingkat energi fisiologis yang umum : Istirahat, limitkerja aerobik, dan kerja anaerobic. Pada tahap istirahat energidiperlukan untuk mempertahankan kehidupan tubuh yang disebut level metabolis basah. Hal tersebut mengukur perbandingan oksigen yang masinggris dalam paruparudengan karbondioksida yang keluar. Berat tubuh dan luas permukaan adalah faktor penentu yang dinyatakan dalam kilokalori/luas permukaan/jam. Rata-rata manusiamempuanyai berat 65 kg dan memiliki luas permukaan 1,77 meter persegimembutuhkan energi sebesar 1 kilokalori/menit.



Kerja disebut aerobik bila suply oksigen pada otot sempurna, sistem akankekurangan oksigen dan kerja menjadi anaerobik. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitasfisiologis yang dapat ditingkatkan melalui latihan. Tabel 1. Klasifikasi Beban Kerja Dan Reaksi Fisiologi



  a. konsumsi energi berdasarkan jantung(detak jantung)  Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan, makapemulihan(waktu pemulihan) untuk bersantai serupa dengaan beban kerja. Dalam keadaan yang ekstrim, pekerja tidak memiliki waktu istirahat yang cukup kelelahan. membuat murrel metode untuk menentukan waktu istirahat sebagai kompensasi dari pekerjaan fisik : R= T(W-S)/W-1,5  Dimana : R = Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (pemulihan)



 T = Total waktu kerja dalam menit W = Konsumsi energi rata” bekerja dalam kkal/menit S = Pengeluaran ada energi rata Yang di rekomendasi kan heartskkal/menit (biasanya 4 atau 5 Kkal/menit) b. konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur Konsumsi energi dapat diukur secara tidak langsung dengan mengukurkonsumsi oksigen.Jika satu liter oksigen dikonsumsi oleh tubuh, makatubuh akan mendapatkan energi 4,8 kkal.



R=T(B-S)/B-0,3 Dimana : R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit ( pemulihan) T : Total waktu kerja dalam menitB : Kapasitas oksigen pada saat kerja (liter/ menit) S : Kapasitas oksigen pada saat diam (liter/menit)



2.Menentukan Waktu Standar Dengan Metode Fisiologis Pengukuran fisiologi DAPAT dipergunakan untuk memban dingkan energi co st padasuatu pekerjaan yang memenuhi standar waktu, dengan pekerjaan serupa yangtidak standard, tetapi perbandingan harus dibuat untuk orang yang sama. hasilnyamungkin beberapa orang yang memiliki kinerja 150% hingga 160% menggunakan pengeluaran energy sama dengan orang yang performansinya hanya110% sampai 115%.



Tabel 2. Pekerjaan Jenis Dengan Konsumsi Oksigen



D.Kelelahan ( Kelelahan ) dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya Definisi umum dari kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana terjadi padasyaraf dan otot manusia, sehingga tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya.Kelelahan dilihat dari sudut industri adalah pengaruh dari kerja pada pikiran dantubuh manusia yang cenderung untuk mengurangi kecepatan kerja mereka ataumenurunkan kualitas produksi dari kinerja optimis seorang operator. Kelelahanmemiliki empat cakupan yaitu penurunan dalam kinerja kerja, maksudnyaadalah pengurangan dalam kecepatan dan kualitas keluaran yang terjadi bila melewatisuatu periode tertentu (kelelahan industri). Cakupan kelelahan yang kedua adalah pengurangan dalam kapasitas kerja, maksud adalah merusakkan otot atauke susunan syaraf untuk memberikan rangsangan(kelelahan fisiologis).Cakupan kelelahan yang ketiga adalah laporan-laporan subyektif dari pekerja, berhubungan dengan perasaan gelisah dan kebosanan (kelelahan fisiologis). Cakupan yangterakhir adalah perubahan-perubahan dalam aktivitas dan kapasitas kerja,maksudnya adalah perubahan fungsi fisologi atau perubahan dalam kemampuandalam melakukan aktivitas fisiologis ( kelelahan fungsional).



Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi suatu hal kelelahan pada pekerja saat menjalankan operasi atau melakukan pekerjaan, adalah sebagai berikut: 1. Penetapan dan Waktu kerja 2.Penentuan dan lamanya waktu istirahat. 3.Sikap mental pekerja. 4.Besarnya beban tetap. 5.Kemonotonan pekerjaan dalam lingkungan kerja yang tetap. 6.Kondisi tubuh operator pada waktu melaksanakan pekerjaan. 7.Lingkungan fisik kerja. 8.Kecapaian kerja. 9.Jenis dan kebiasaan olahraga atau latihan. 10.Jenis kelamin. 11.Umur. 12.Sikap kerja. Pengukuran kelelahan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Berikut ini adalahcara untuk mengukur tingkat kelelahan: 1.Mengukur kecepatan denyut jantung. 2.Mengukur kecepatan pernafasan. 3.Mengukur tekanan darah. 4.Jumlah oksigen yang terpakai dalam tubuh. 5.Perubahan temperatur tubuh. 6.Perubahan komposisi kimia dalam darah dan urin. 7.Menggunakan alat uji kelelahan, yaitu Riken Fatique Indicator.



Kelelahan otot adalah kelelahan yang terjadi karena kerja otot, dengan adanyaaktivitas kontraksi dan relaksasi. Tipe aktivitas otot oleh Ryan dalam Work & Effort adalah: 1. Pengeluaran sejumlah energi secara cepat. 2. Pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus. 3. Pekerjaan setempat atau lokal yang terus-menerus berulang dengan pengeluaranenergi setempat yang besar. 4. Sikap yang dibatasi (kerja statis). Saran-saran untuk mengurangi kelelahan otot ( Brouha Physiology in Industry)dalam keadaan kerja sehari-hari adalah sebagai berikut: 1. Mengurangi beban kerja dengan melakukan perancangan kerja. 2. Mengatur perioda istirahat yang cukup didasarkan atas pertimbangan fisiologi. 3. Mengatur regu-regu kerja dengan baik dan menyeimbangkan tekanan fisiologidiantara anggota pekerja. 4. Menyediakan air dan garam yang cukup bagi pekerja yang bekerja dalamlingkungan kerja yang panas. Beberapa klasifikasi tingkat pekerjaan antara lain: 1. Tingkat pekerjaan ringan : Pekerjaan tersebut bila dilaksanakan memerlukanoksigen 0,5 liter/menit atau 2,5 kkal/menit yang setara dengan 10,5 kJ/menit. 2. Tingkat pekerjaan berat: Pekerjaan tersebut bila dilaksanakan memerlukanoksigen 1,5-2 liter/menit atau 7,5-10 kkal/menit yang setara dengan 31,4-41,9kJ/menit. 3. Istilah pekerjaan ringan dan berat dikaitkan dengan kebutuhan oksigen dan tidakada kaitannya dengan beban/strain pada pekerja sebagai individu juga tidakdikaitkan dengan kebutuhan selama 8 jam melainkan kebutuhan oksigen permenit terutama pada beban maksimal.



4. Pekerja penebang kayu dengan beban berat merata sepanjang hari sedangkan diIndustri lama kerja berat mungkin hanya 20% dari waktu kerja umum



BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Kesimpulan dari pembuatan makalah ini yaitu : 1. Fisiologi kerja lebih terfokus pada faal tubuh dalam koordinasi antara saraf pusatdan perifer, panca indra, otot, rangka, pertukaran zat dan energi tubuh serta pengaruhnya terhadap system peredaran darah, paru- paru, alat pernafasan dan jaringan organ termasuk system gastro intestinal ( mulut, esophagus, usus, hati danlainnya ) oleh karena aktifits bekerja. 2. Kerja dibedakan menjadi kerja fisik dan kerja mental, dimana kerja mental lebihsedikit membutuhkan energy. 3. Metode dalam mengukur tingkat beban fisik yaitu dengan mengukur konsumsienergy dan menentukan waktu standar dengan metode fisiologis. 4. Kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana terjadi pada syaraf dan otot manusia,sehingga tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Kelelahan dipandang darisudut industri adalah pengaruh dari kerja pada pikiran dan tubuh manusia yangcenderung untuk mengurangi kecepatan kerja mereka atau menurunkan kualitas produksi dari performasi optimis seorang operator. B.Saran



Saran dari penulis yaitu kita harus memperhatikan fisiologi kerja dari setiap pekerjaterhadap pekerjaannya karena agar tidak terjadi kelelahan kerja.



DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Ergonomi dan FaalKerja. http://laboratoriumlingkungan. blogspot.com/2011/04/ergonomic-dan-faal-kerja.html. Diakses tahun 2013.Dewi. 2012. Makalah Faal Kerja. http://dewisarah.blogspot.com/2012/faalkerjadalamergonomi.html. Diakses tahun 2013. Sarah Pratiwi. 2012. Fisiologi Kerja. http://sarahpratiwi.wordpress.com/2012/02/fisiologikerja.html. Diakses tahun 2013.Sri Wahyu Ningsih. 2012. Faal Kerja. http:/sriningsih.blogspot.com/2012/faalkerja.html. Diakses tahun 2013.