11 0 148 KB
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DAN KEPERAWATAN DI PUSKESMAS : PENGAWASAN
Diajukan sebagai salah satu tugas untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Komunitas di Puskesmas dosen : Nadirawati, S.Kp.,M.Kep
Oleh Kelompok III : Sri Susanty Syiva Dwi Fatmala
(215119007) (215119021)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-2) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2020
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya Kelompok III dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas di Puskesmas dengan makalah ini yang berjudul ““ ini dengan tepat waktu. Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas di Puskesmas di Magister Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi. Kelompok menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih belum sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan dan kemampuan yang kami miliki, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna untuk kesempurnaan tugas ini, tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Oop
Ropei,
M.Kep.,Ns.Sp.Kep.kom,
Koordinator
Mata
Kuliah
Keperawatan Komunitas di Puskesmas Program Magister Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi 2. Seluruh
Rekan-rekan
angkatan
2019/2020,
Program
Magister
Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi 3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan Tugas Mata Kuliah Sains Keperawatan. Akhir kata tugas mata kuliah Sains Keperawatan ini dapat bermanfaat bagi kelompok III khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi kebaikan dan menjadikan pahala bagi semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini hingga selesai. Cimahi, 6 April 2020
Kelompok II
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................
i
DAFTAR ISI .....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
1
A. LATAR BELAKANG............................................................................
1
B. TUJUAN PENULISAN..........................................................................
2
C. SISTEMATIKA PENULISAN...............................................................
2
BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................
3
A. PENGAWASAN.....................................................................................
3
B. MONITORING DAN EVALUASI........................................................
6
C. PENILAIAN KINERJA..........................................................................
7
D. PENCATATAN DAN PELAPORAN....................................................
8
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................
9
BAB IV PENUTUP........................................................................................... 13 A. KESIMPULAN....................................................................................... 13 B. SARAN................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan berbagai upaya pelayanan kesehatan dasar dan berperan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan guna meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat di wilayah kerjanya agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan tersebut agar dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga pada gilirannya menghasilkan kinerja Puskesmas yang efektif dan efisien diperlukan manajemen Puskesmas. Manajemen dipandang sebagai suatu sistim dan kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian yang saling berhubungan dalam dimensi input, proses, output, outcome, dan impact yang diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Monitoring, pengendalian dan evaluasi sebenarnya merupakan bagian dari fungsi pengawasan. Kegiatan yang dilakukan selama pengawasan meliputi proses monitoring, evaluasi, penilaian kinerja serta pencatatan dan pelaporan. Tidak menutup kemungkinan pada pelaksanaan setiap fungsi manajemen tersebut ditemukan perbedaan antara teori dan praktik. Maka dari itu penulis tertatrik untuk membuat makalah yang berjudul “Manajemen Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan Di Puskesmas : Pengawasan”.
1
2
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Menguraikan teori manajemen pengawasan pelayanan kesehatan dan keperawatan di Puskesmas. 2. Tujuan Khusus. a. Mengetahui monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan dan keperawatan di Puskesmas. b. Mengetahui
penilaian
kinerja
pelayanan
kesehatan
dan
keperawatan di Puskesmas. c. Mengetahui sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan dan keperawatan di Puskesmas. d. Menganalisa kesenjangan teori dan praktik mengenai fungsi manajemen pengawasan
C. SISTEMATIKA PENULISAN Adapun sistematika penulisan pada makalah ini adalah : BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Teori berisi tentang teori yang terkait dengan isi makalah BAB III Pembahasan berisi tentang analisis kesenjangan teori dan praktik
BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGAWASAN 1. Pengertian Pengawasan Terry (dalam Monirung, 2015) mengemukakan bahwa Pengawasan (Controlling) adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan merupakan porses
pengamatan
terhadap proses
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi dalam rangka menjamin agar semua kegiatan organisasi dalam rangka menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan bertujuan agar penggunaan sumber daya yang digunakan dapat lebih efisien, dan tugas staf dalam pencapaian tujuan dapat lebih efektif.
2. Jenis Pengawasan Pengawasan dibedakan menjadi 2 yaitu:
4
a. Pengawasan Internal Pengawasan internal merupakan pengawasan yang dilakukan secara melekat oleh atasan langsung. Pengawasan internal yang dilakukan oleh Puskesmas sendiri, baik oleh Kepala Puskesmas, tim
3
audit
internal
maupun
setiap
penanggung
jawab
dan
pengelola/pelaksana program. Pengawasan internal dilakukan berdasarkan pada beberapa aspek diantaranya : 1) Aspek administratif 2) Sumber daya 3) Pencapaian kinerja program 4) Teknis pelayanan. Apabila ditemukan adanya tidak sesuaian baik terhadap rencana, standar, peraturan perundangan dan kewajiban yang berlaku perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengawasan dilakukan melalui kegiatan supervisi yang dapat dilakukan secara terjadwal atau sewaktu-waktu. b. Pengawasan Eksternal Pengawasan eksternal dilakukan oleh instansi dari luar Puskesmas antara lain Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, institusi lain selain Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan/atau masyarakat pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat.
3. Prinsip Pengawasan Prinsip dasar yang harus dipahami, antara lain:
5
a. Pengawasan
yang
dilakukan
oleh
pimpinan
Puskesmas
harus
dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur. Misalnya tentang waktu dan tugas-tugas pelayanan yang harus diselesaikan oleh staf. b. Fungsi pengawasan harus dipahami pimpinan Puskesmas sebagai suatu kegiatan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan Puskesmas. c. Standar unjuk kerja harus dijelaskan kepada seluruh staf karena kinerja staf akan terus dinilai oleh pimpinan sebagai pertimbangan untuk memberikan reward kepada mereka yang dianggap mampu bekerja
4. Manfaat Pengawasan Bila fungsi pengawasan dilaksanakan dengan tepat, organisasi akan memperoleh manfaat berupa: a. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilakukan oleh staf, apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber daya telah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan akan meningkatkan efisiensi kegiatan program. b. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya. c. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien. d. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan e. Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan atau diberikan pelatihan lanjutan
6
B. MONITORING DAN EVALUASI Monitoring adalah kegiatan untuk mengikuti suatu program dan pelaksanaanya secara mantap, teratur dan terus menerus dengan cara mendengar, melihat dan mengamati dan mencatat keadaan serta perkembangan program tersebut. Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengikuti perkembangan suatu program yang dilakukan secara mantap dan teratur serta terus menerus (Suherman, dkk.1988). Monitoring merupakan fungsi manajemen yang berkesinambungan yang mempunyai tujuan utama menyediakan umpan balik dan indikasi awal tentang bagaimana kegiatan-kegiatan dilaksanakan, perkembangan atau pencapaian kinerja dari waktu ke waktu serta pencapaian hasil yang diharapkan kepada manajer dan stakeholders 1. Tujuan Monitoring a. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan, apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber daya telah ada dan digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. b. Mengetahui adanya kendala, hambatan/tantangan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, sehingga dapat ditetapkan pemecahan masalah sedini mungkin. c. Mengetahui
adanya
penyimpangan
pada
pelaksanaan
kesehatan sehingga dapat segera dilakukan klarifikasi.
pelayanan
7
d. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat mengambil keputusan untuk melakukan koreksi pada pelaksanaan kegiatan atau program terkait, baik yang sedang berjalan maupun pengembangannya di masa mendatang. e. Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang adanya perubahan-perubahan lingkungan yang harus ditindaklanjuti dengan penyesuaian kegiatan. f. Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan, secara kontinyu dan dari waktu ke waktu.
C. PENILAIAN KINERJA Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistimatis dalam mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Penilaian Kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya akan diverifikasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Tujuan dilaksanakannya penilaian kinerja adalah agar Puskesmas:
1. Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil cakupan kegiatan, mutu kegiatan, dan manajemen Puskesmas) pada akhir tahun kegiatan. 2. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang 8 akan datang. 3. Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja. 4. Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk persyaratan akreditasi Puskesmas. 5. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya
D. PENCATATAN DAN PELAPORAN Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas merupakan instrumen vital dalam sistem kesehatan. Informasi tentang kesakitan, penggunaan pelayanan kesehatan di puskesmas, kematian, dan berbagai informasi kesehatan lainnya berguna untuk pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan di tingkat kabupaten atau kota maupun kecamatan (Robert, 2010). Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam
sebuah organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut (Trihono, 2011) Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas mencakup 3 hal: 1. Pencatatan, pelaporan, dan pengolahan; 2. Analisis. 3. Pemanfaatan. BAB III PEMBAHASAN Untuk mendukung fungsi manajemen tersebut, Puskesmas melaksanakan fungsi pengawasan. Berdasarkan hasil analisis kesenjangan antara teori dan praktik terhadap fungsi manajemen di Puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut : Teori
Praktik
Pengawasan
Pada
dibedakan atas 2
tahun
terdapat
1. pengawasan internal
:
dilakukan
atasan
langsung.
Adanya
obat
ibu kadaluarsa merupakan bukti yang kurangnya
tindakan
mendapatkan
obat pengawasan yang dilakukan
kadaluarsa
dari oleh
kepala
maupun
Puskesmas
dari
Dinas
kesehatan terkait. Pimpinan harus mulai melakukan
2. pengawasan eksternal
2019
hamil
Puskesmas secara melekat 10 oleh
kasus
Kesenjangan
:
dengan
cara
pengawasan melakukan
dilakukan oleh
monitoring
masyarakat,
bulan terhadap pencatatan
Dinas
dan
Kesehatan
tingkat
Kabupaten/Kota
maupun
serta
Puskesmas, kemudian rutin
berbagai
pelaporan
setiap
baik
di
Dinas
Kesehatan
di
tingkat
institusi
melakukan evaluasi untuk
pemerintah
melihat
terkait.
permasalahan apa saja yang
Pengawasan
ada
mencakup
kegiatan
aspek
Puskesmas
administratif, keuangan
dan 11
teknis pelayanan Penilaian Puskesmas suatu
rutin
proses
Kinerja Pelaksanaan penilaian adalah dimulai dari tingkat yang Puskesmas
sebagai
obyektif dan sistimatis instrumen mawas diri dalam mengumpulkan, karena menganalisis menggunakan
setiap
dan Puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya
kendala
dalam
dan
pelaksanaan
pelayanan
di
informasi
untuk secara
menentukan efektif
seberapa kemudian
dan
pelayanan
mandiri, Dinas
efisien Kesehatan Kabupaten
Puskesmas melakukan
disediakan,
verifikasi
serta hasilnya.
sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Sistem Pencatatan dan Pelaksanaan SP2TP di Pencatatan dan pelaporan Pelaporan merupakan vital
Puskesmas Puskesmas selama ini adalah
indikator
instrumen masih belum dianggap keberhasilan suatu kegiatan.
dalam
sistem hal
yang
penting, Tanpa ada pencatatan dan
kesehatan.
Informasi pimpinan dan petugas pelaporan,
kegiatan
atau
tentang
kesakitan, di
apapun
yang
Dinas
penggunaan pelayanan dan kesehatan puskesmas,
Kesehatan program
Puskesmas dilaksanakan
di beranggapan kematian, hanya
merupakan Pada tahap pencatatan dan
lainnya yang dijalankan setiap seharusnya
berguna
akan
SP2TP terlihat wujudnya.
dan berbagai informasi suatu kegiatan rutinitas pelaporan kesehatan
tidak
kegiatan
yang
dilakukan
di
untuk tahunnya tanpa perlu Puskesmas adalah mencatat
pengambilan keputusan dilakukan
upaya kegiatan didalam gedung
dan
pembuatan peningkatan
dalam puskesmas
kebijakan
di
tingkat menghasilkan kualitas kegiatan
dan
mencatat
diluar
gedung
12
kabupaten
atau
maupun
kecamatan
(Robert, 2010).
kota data.
puskesmas,
serta
merekap/mencatat
data
kegiatan didalam dan diluar gedung puskesmas
13
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Fungsi pengawasan bertujuan agar penggunaan sumber daya yang digunakan dapat lebih efisien, dan tugas staf dalam pencapaian tujuan dapat lebih efektif. Kegiatan yang dilakukan selama pengawasan meliputi proses monitoring, evaluasi, penilaian kinerja serta pencatatan dan pelaporan.
B. SARAN Diharapkan semua tenaga kesehatan khususnya yang berada di Puskesmas dapat melaksanakan fungsi manajemen untuk menjalankan pengawasan dalam pelayanan kesehatan agar tercapainya tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA Monirung, T, M, 2015. Manajemen Keuangan Desa Sebagai Faktor Penentu Keberhasilan. Universitas Sam Ratulangi Manado. Robert. (2010). Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika Trihono. (2011). Manajemen Puskesmas. Jakarta : Salemba Medika. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190821172054-20-423484/dinkes-dkiungkap-kronologi-ibu-hamil-dapat-obat-kedaluwarsa(diakses April 2020)
pada 3