Makalah Gadar Pantai Keracunan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENANGANAN KEGAWAT DARURATAN DI PANTAI PADA PASIEN KERACUNAN



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2/TK 3/KELAS B 1. SITI IFTITAH ADHIKAISMI



7.



NURWIDIANINGSIH



2. UMMU HANI



8.



RIZAL EFENDI



3. GINA MAULA RASYID



9.



ETI FITRIA JUMIATI



4. NINING HAERUNNISA



10. LENI SASTRAWATI



5. SRI WAHYUNINGSIH



11. HIDAYATUL FATMAWATI



6. LALU SADAR ABDUL MAJID



12. IZZA AMINULLAH



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MATARAM TAHUN 2021



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penanganan Kedaruratan di pantai pada pasien keracunan” Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat Komunitas Pantai. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang asuhan keperawatatn pada klien dengan kegawatdaruratan pada komunitas pantai. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Taufikurrahman MTr.Kep , selaku dosen mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat Komunitas Pantai. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat diterapkam dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah ini.



Mataram, September 2021



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..............................................................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................................................ii BAB I.......................................................................................................................................1 PENDAHULUAN...................................................................................................................1 1.1



Latar Belakang.........................................................................................................1



1.2



Rumusan Masalah....................................................................................................2



1.3



Tujuan Pembahasan..................................................................................................2



BAB II.....................................................................................................................................3 PEMBAHASAN......................................................................................................................3 2.1



Asuhan kegawatdaruratan pada keracunan...............................................................3



2.2



Keracunan Pada Komunitas Pantai...........................................................................7



2.3



Penanganan keracunan di wilayah pantai.................................................................8



BAB III..................................................................................................................................15 PENUTUP.............................................................................................................................15 3.1



Kesimpulan............................................................................................................15



3.2



Saran......................................................................................................................15



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keracunan merupakan masuknya suatu racun kedalam tubuh disebabkan oleh menelan, mencium, menyentuh, atau menyuntikkan berbagai macam obat, bahan kimia, racun, atau gas yang mengganggu fungsi organ dan dapat menimbulkan kematian. Penyebab keracunan terdiri dari beberapa hal yaitu makanan, obat-obatan, zat kimia, alcohol, minyak tanah, racun tikus, racun tanaman, Co2, H2S, gigitan serangga dan gigitan ular berbisa. Keracunan dapat diketahui dari gejala yang ditimbulkannya seperti pusing, mual, sakit perut, muntah dan diare. Tubuh yang keracunan akan memberikan pengaruh yaitu pada jantung dapat menyebabkan shock dan gangguan irama jantung, pada saraf terdapat rasa sakit, rangsangan saraf sentral yang berlebihan, timbulnya kejang-kejang, depresi terhadap saraf pusat seperti kelumpuhan reflek umum, terhentinya alat pernapasan, dan gangguan metabolism dalam sel-sel otak, gangguan atau kelainan psikis (kejiwaan). Pada pencernaan dapat menimbulkan mual, nyeri perut, diare, kerusakan hati, pada saluran kemih dapat menjadi retensi urine atau kerusakan ginjal akut, serta dapat menimbulkan luka bakar pada kulit, selaput lendir pada mulut, tenggorokan dan selaput lendir mata. Pantai merupakan tempat yang biasa dikunjungi oleh para wisatawan. Didalam komunitas pantai, sering kali terjadi kejadian-kejadian gawat darurat, misalnya keracunan. Kegawatdaruratan wisata pantai seperti keracunan dapat berasal dari hewan-hewan laut, antara lain sengatan ubur-ubur, tertusuk bulu babi, gigitan ular. Penjaga pantai memegang peranan penting dalam keselamatan wisatawan sekaligus menjadi tolak ukur keberhasilan program pariwisata. Terjadinya peningkatan risiko kecelakaan disebabkan adanya peningkatan kunjungan,



1



kondisi alam yang tidak menentu, kelalaian wisatawan, serta kompetensi penjaga pantai yang berkurang. Kemampuan penjaga pantai diukur melalui tingkat pengetahuan dan sikap yang dikembangakan melalui program pelatihan terkait keselamatan wisawatan pantai. Sebagai seorang perawat, kita pun harus mengetahui terkait penanganan kedaruratan pada komunitas pantai dengan pasien keracunan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana asuhan kegawatdaruratan pada keracunan? 2. Apa saja yang dapat menyebabkan keracunan pada daerah pantai? 3. Bagaimana pertolongan pada keracunan di wilayah pantai ? 1.3 Tujuan Pembahasan 1. Untuk mengetahui asuhan kegawatdaruratan pada keracunan 2. Untuk mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan keracunan pada daerah pantai 3. Untuk mengetahui bagaimana pertolongan pada keracunan di wilayah pantai



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Asuhan kegawatdaruratan pada keracunan Keracunan merupakan hal yang juga penting untuk diketahui dalam dunia keperawatan kegawatdaruratan. Keracunan dapat terjadi pada siapa saja, dimana, dan kapan saja. Racun adalah zat yang ketika tertelan dalam jumlah yang relative kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. Keracunan dapat didefinisikan sebagai masuknya suatu zat racun kedalam tubuh yang mempunyai efek yang membahayakan/mengganggu fungsi organ dan tidak ditentukan oleh jumlah, jenis, frekuensi, dan durasi yang terjadi karena disengaja maupun tidak disengaja bahkan dapat menimbulkan kematian. Keracunan bisa disebabkan karena makanan, zat kimia, gas beracun, obat-obatan/narkotika, pestisida maupun binatang berbisa. Seseorang dicurigai keracunan bila : 1. Seseorang yang sehat mendadak sakit 2. Gejalanya tidak sesuai dengan suatu keadaan patologic tertentu 3. Gejalanya menjadi cepat karena dosis yang besar 4. Anamnesa menunjukkan kearah keracunan, terutama pada kasus bunuh diri/kecelakaan 5. Keracunan kronik dicurigai bila digunakan obat dalam jangka waktu yang lama atau lingkungan yang berhubungan dengan zat kimia. Sifat racun dapat dibagi menjadi : 1. Korosif : asam basa kuat (asam klorida, asam sulfat, natrium hidroksida)\ 2. Non korosif : makanan, obat-obatan. Pengkajian Pengkajian primer terdiri dari : Status A-B-C, jenis, durasi, frekuensi, lokasi, dan tingkat kesadaran. Pengkajian skunder meliputi : hasil laboratorium dan riwayat kontak dengan racun. Banyak gejala yang dapat timbul akibat keracunan seperti



3



muntah, pucat, kejang, koma, somnolen, luka bakar dimulut, demam, hipereksitabilitas dan diare. Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan adanya penurunan kesadaran, pupil kontriksi/dilatasi, sianosis, dan keringat dingin. BAHAN Karbon monoksida



GEJALA Gejala yang timbul



(Co)



berbeda-beda berdasarkan konsentrasi



Co dalam darah Karbon dioksida (Co2) Gejala yang timbul berbeda-beda



Tembakau



PENANGANAN 1. Berikan napas buatan 2. Jaga suhu tubuh 1. Berikan napas buatan



berdasarkan konsentrasi



2. Jaga suhu tubuh



Co dalam darah - Heartburn,



1. Jauhkan dari



salivasi, mual, muntah, sakit kepala, dan lemas -



paparan 2. Berikan napas buatan



Gejala kronis



3. Berikan KI



batuk dan



4. Berikan atropine



bronchitis kronis,



(Prn)



hiperasiditas Bisa ular



lambung Terjadi pembengkakan dan pendarahan dibawah kulit, mual, muntah dan



Alcohol



pusing Gangguan fungsi motorik, muntah, lesu, tremor dan



4



1. Ikat daerah gigitan 2. Berikan serum anti bisa ular 3. Pengobatan simptomatik 1. Berikan napas buatan 2. Berikan glukosa



Klorin



-



delirium Keracunan



dan tiamin Diberi minum susu atau



peroral nyeri



antasida



tenggorokan, mual, muntah -



Gejala keracunan perinhalasi batuk,



bariturat



sesak napas. Reflek berkurang,



1. Beri napas buatan



depresi pernapasan,



2. Bilas lambung



koma, miosis Muntah, hipersalivasi,



3. Beri MgSo4 Dengan pemberian



miosis, kejang dan



atropine sulfat (IV)



Jengkol



depresi pernapasan Kolik ureter, hematuria,



Dengan pemberian



Bongkrek



oliguria Pusing, mual, nyeri



natrium karbonat 1. Pijat jantung



Insektisida (DDT)



perut, gangguan Minyak tanah



2. Beri adsorben



pernapasan dan kejang Iritasi saluran cerna,



3. Force diuresis Berikan O2 dan



depresi napas, muntah



pengobatan simptomatik



dan kadang-kadang Sianida



kejang Nyeri kepala, mual,



Berikan segera



Morfin



muntah, dan sianosis Mual, muntah, pusing,



natiosulfat 10% (IV) 1. Beri nalokson



miosis, depresi napas,



HCl 4-5 mg (bila



dan akhirnya koma



ada depresi napas) 2. Pengobatan simptomatik (bila



5



tidak ada depresi Timbal



Keracunan akut jarang



napas) 1. CaNa2EDTA



terjadi, keracunan kronis



2. Ca glukoanat



sakit kepala, rasa logam pada mulut, sakit perut, diare Selanjutnya, data-data yang didapat dari pengkajian digunakan untuk menegakkan diagnosa keperawatan. Diagnose keperawatan dapat bervariasi bergantung pada jenis keracunan dan organ terancam mengalami gangguan. Penentuan diagnose keperawatan berdasarkan data hasil pengkajiandanmengikuti standar yang telah ada (NANDA). Tahap selanjutnya adalah merumuskan rencana keperawatan atau intervensi. Prinsip intervensi/penatalaksanaan pasien keracunan yaitu : kaji penyebab keracunan, bersihkan jalan napas dari kotoran, muntahan atau lendir, berikan bantuan napas jika terjadi henti napas, hindari bantuan napas dari mulut ke mulut atau gunakan penghalang (kain kasa/sapu tangan), hindari aspirasi gas beracun dari pasien, cegah atau hentikan penyerapan racun, kolaborasi dengan tim Kesehatan lain, pengobatan simtomatik, spesifik, dan antidotum. Evaluasi. Pasien dapat mempertahankan oksigenasi yang adekuat, sanggup memobilisasi sekret pulmonal, tidak terjadi penurunan kesadaran. 2.2 Keracunan Pada Komunitas Pantai Pada daerah pantai, biasnya keracunan disebabkan oleh beberapa organisme sebagai berikut. 1. Ubur-ubur Saat tersengat ubur-ubur, pertolongan pertama tersengat hewan laut yang bisa dilakukan adalah membasuh area yang tersengat dengan air cuka (asam asetat). Air cuka diketahui dapat mematikan nematosit (sel racun yang ada di



6



ubur-ubur) dan menghentikan aliran racun. Jika tidak tersedia, basuh bagian tubuh yang tersengat dengan air laut atau air hangat. Hindari membasuh area yang tersengat dengan air dingin, karena hanya akan membuat rasa perih semakin parah. Setelah itu, bawa segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. 2. Bulu babi Jangan panik jika Anda tertusuk bulu babi. Tetap tenang dan keluarkan patahan duri yang tertancap di kulit menggunakan pinset bersih. Setelah itu, bersihkan area yang luka menggunakan air hangat dan sabun sebagai pertolongan pertama tersengat hewan air. Pastikan jika duri bulu babi benarbenar sudah sepenuhnya dikeluarkan. Jika tidak, luka sengatan bisa meradang hingga menyebabkan nyeri sendi dan otot. Untuk membantu mengurangi rasa sakit Anda bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol. 3. Ikan pari Anda dapat terkena sengatan ikan pari ketika tidak sengaja menginjak ekornya. Bila hal itu terjadi, segera hubungi ambulans atau datangi rumah sakit terdekat. Dibutuhkan tenaga medis ahli untuk mencabut tulang ikan pari yang tertancap di kulit. Pertolongan pertama tersengat hewan laut yang bisa Anda lakukan hanyalah membersihkan area yang luka menggunakan air laut ataupun air hangat 4. Terumbu karang Kenikmatan saat bersnokling dapat sedikit terganggu bila secara tidak sengaja kulit tergores terumbung karang. Pertolongan pertama sengatan hewan laut yang bisa dilakukan adalah membersihkan luka dengan sabun dan air tawar. Jika terasa sakit, Anda bisa menggunakan cuka (asam asetat) atau alkohol isopropil untuk mengurangi nyeri. Jangan lupa untuk mencuci luka setiap hari dengan antiseptik atau mengoleskan salep antibiotik 3-4 kali per hari. Jika muncul tanda-tanda infeksi, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. 7



5. Ular laut Ada lebih dari 52 spesies ular laut dan semua jenis ini dapat mengeluarkan bisa ketika menggigit. Apabila terkena gigitan ular laut yang berbisa, disarankan untuk segera menutup dan membalut luka dengan lembut, usahakan untuk tidak menggerakkan bagian tubuh yang tergigit. Jangan mengisap bisa ular dari gigitan ular karena hal ini tidak terbukti dapat memberi efek baik. Segera ke rumah sakit terdekat setelah luka terbalut untuk mendapat perawatan lebih lanjut



2.3 Penanganan keracunan di wilayah pantai 1. Pertolongan pertama pada keracunan ubur-ubur Ubur-ubur merupakan binatang laut yang berbahaya bagi manusia. Ubur-ubur sering menyerang wisatawan melalui sengatan yang dimiliki. Sengatan ubur-ubur dapat menyebabkan rasa terbakar, sesak napas, bahkan kematian bila tidak mendapat penanganan yang tepat (Suling, 2011). Salah satu kebiasaan masyarakat untuk pertolongan pertama pada sengatan uburubur juga menjadi salah satu faktor terjadinya kasus sengatan ubur-ubur yang berakibat



fatal.



Penting



untuk 8



mempersiapkan



dan



menggunakan



perlengkapan utnuk melindungi tubuh dari sengatan ubur-ubur sebelum berwisata ke Kawasan pantai (O’Shaugnessy, 2014). Ubur-ubur menyengat melalui tentakel yang berbentuk seperti sulur. Tentakel yang dimiliki ubur-ubur mengandung sel-sel penyengat atau Nematocsyst (Larasati, 2015). Sel penyengat yang mengenai tubuh akan mengeluarkan racun. Racun kemudian menyebar melalui pembuluh darah, menuju paru-paru, dan menyebabkan kerusakan jaringan (Aminy, 2014). Mayoritas korban sengatan ubur-ubur merupakan anak-anak maupun orang dewasa sebagian besar korban tersengat dikarenakan rasa penasaran dengan ubur-ubur yang berbentuk seperti balon kecil dan warnanya gemilap kebiruan dan mitos yang ada di masyarakat tentang penanganan sengatan ubur-ubur menggunakan amonial (urin) dan penggunaan bahan lain yang salah seperti diberi bensin, air tawar, dan alcohol (Wihardjo, 2015). Gejala yang ditimbulkan dari sengatan ini dapat berupa rasa terbakar, bengkak, kemerahan, atau perdarahan pada area sengatan. Gejala lainnya dapat mengenai seluruh tubuh, seperti kram, diare, sesak napas, nyeri pada daerah ketiak, demam, mual muntah, lemas, pusing, dan pingsan (Suling, 2011) Penaganan pada keracunan sengatan ubur-ubur antara lain : a. Keluar dari Air Saat Anda berenang di pantai, pertolongan pertama saat terkena sengatan tentu saja kembali ke permukaan sesegera mungkin. Hal ini dilakukan untuk menghindari Anda terkena sengatan lagi. Bisa jadi, ubur-ubur akan menyerang Anda untuk yang kedua kalinya. b. Bilas dengan Air Asin Membilas bagian tubuh yang tersengat menggunakan air minum biasa tidak dianjurkan karena bisa meningkatkan rasa sakit. Untuk mengatasi sengatan ubur-ubur tersebut, Anda dapat membilas dengan air asin dan cobalah untuk tidak menyentuhnya dengan tangan kosong. c. Gunakan Cuka 9



Sejumlah ahli menyarankan untuk menyiram area yang terinfeksi dengan cuka atau asam asetat sebagai pertolongan pertama sengatan ubur-ubur. Cara ini diyakini dapat menghilangkan rasa sakit dengan segera. d. Oles Krim Cukur Ternyata, krim cukur juga bisa membantu mengatasi sengatan ubur-ubur, terutama untuk menghilangkan rasa sakit yang ditimbulkan. Jika Anda tidak memiliki cuka dan kebetulan memiliki simpanan krim cukur, Anda dapat mengoleskannya ke area yang tersengat. e. Basuh dengan Air Panas Setelah membilas area yang tersengat ubur-ubur dengan air asin, seperti air laut, basuh area tersebut menggunakan air panas selama 20 menit sampai rasa sakit hilang. f. Cari Bantuan Bila Rasa Sakit Memburuk Efek sengatan ubur-ubur yang umum dialami, yakni iritasi, rasa terbakar, dan sensasi menyengat di daerah yang terkena. Namun dalam kasus yang jarang, seseorang bisa mengalami muntah, kesulitan berjalan, mual, sakit kepala, dan kejang. Jika itu yang terjadi, maka Anda disarankan untuk mencari penanganan medis di rumah sakit terdekat. 2. Pertolongan pertama pada keracunan bulu babi Bulu babi adalah hewan berduri yang biasanya juga disebut dengan landak laut karena memiliki duri seperti landak yang hidup di bawah laut. Langkah penanganan pada saat tertusuk bulu babi perlu dilakukan dengan tenang dan jangan panik. Sistem pertahanan bulu babi ada dua, yakni duri dan organ kecil penghantar racun. Duri pada bulu babi sangat tajam dan mudah patah. Apabila duri tersebut menancap di kulit, duri berpotensi tinggal didalam kulit, sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, khususnya pada anak-anak. 10



Berbagai gejala dan keluhan yang terjadi saat kamu tertusuk bulu babi, yaitu : a. Menyebabkan bentol kemerahan dikulit b. Gatal, semakin parah pada kulit sensitive c. Perih d. Area yang tertusuk menjadi kaku dan sulit digerakkan e. Lemas f. Nyeri otot g. Pada kasus yang parah, penderita bisa mengalami gagal napas. Penanganan pada saat tertusuk bulu babi : 1. Tak perlu panik dan segera menepi. Kalau panik, tubuh jadi lebih banyak bergerak, sehigga risiko duri patah di dalam dan tertinggal di dalam kulit lebih besar. Kalau sudah begitu, racun juga bisa menyebar lebih cepat. 2. Rendam bagian tubuh yang tertusuk bulu babi dalam air hangat untuk mengurangi nyeri sekaligus melunakkan bulu babi yang menancap. 3. Setelah direndam, segera cabut duri bulu babi yang menancap dengan menggunakan pinset. 4. Selanjutnya, cuci bersih area yang tertusuk duri dengan air mengalir dan sabun, lebih baik lagi dengan cairan antiseptik. Tujuannya adalah untuk membersihkan sisa-sisa racun dan mencegah infeksi. 5. Meski duri sudah dicabut dan area luka sudah dibersihkan, biasanya rasa nyeri masih akan bertahan. Untuk mengatasinya, kamu bisa minum obat penghilang rasa nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen. 6. Jika tidak punya pinset atau cairan antiseptik, sebaiknya kunjungi klinik terdekat. Sebab, bila hanya dicabut dan didiamkan saja, racun bisa menyebar. 7. Untuk mengurangi rasa gatal, biasanya dokter akan memberikan krim hidrokortison. 8. Untuk menghalau racun, dokter mungkin akan memberikan krim antibiotik oles, misalnya neosporin. 11



3. Penanganan pada keracunan ikan pari Ikan pari memiliki tulang yang rawan serta ekor seperti cambuk. Cambuk yang memiliki sengat inilah salah satu alasan mengapa ikan pari berbahaya bagi manusia. Sengatan ikan pari mengandung racun yang mematikan dan biasanya mereka gunakan untuk mengelabui mangsanya. Susunan racun yang terkandung dalam sengatan ikan pari terdiri dari enzim 5-nucleotidase, fosfodiesterase, dan serotonin neurotransmitter. Ketika tersengat ikan pari, racun yang masuk dapat menyebabkan otot polos berkontraksi terus-menerus serta membuat sel dalam tubuh mati dalam waktu yang cepat. Oleh karena itu, jika seseorang tersengat ikan pari, ia harus mendapatkan pertolongan medis segera agar tak menimbulkan hal yang fatal. Tersengat ikan pari adalah hal yang sangat tidak diharapkan. Ketika hal ini terjadi, sambil menunggu bantuan medis datang, berikut ini beberapa langkah pertolongan pertama yang perlu dilakukan: 1. Bersihkan Luka dengan Air Saat masih berada di laut, segera bersihkan luka dengan air yang ada (dapat dibersihkan dengan air laut) dengan cara mengguyur luka. Tujuannya adalah untuk membersihkan luka dari duri dan fragmen tulang ikan pari yang mungkin tertinggal di dalam luka. 2. Rendam Luka dengan Air Panas Sesampainya di darat, segera rendam luka dengan air panas. Namun, hati-hati jangan sampai air panas tersebut menyebabkan luka bakar. Suhu air yang disarankan adalah sekitar 40 derajat Celsius. Rendamlah luka maksimal selama 90 menit. Merendam luka dengan air panas bertujuan untuk mematikan racun dari sengatan ikan pari dan mengurangi nyeri yang dirasakan oleh korban. 3. Cuci Luka dengan Air dan Sabun 12



Cara mengobati sengatan ikan pari berikutnya terkait dengan pencegahan kontaminasi. Penting sekali untuk mencegah kontaminasi bakteri pada luka. Nah, untuk mematikan bakteri, cucilah luka dengan air mengalir dan sabun. Caranya, luka digosok secara perlahan dengan sabun, lalu bilas dengan air bersih yang mengalir. 4. Meminimalkan Perdarahan Ekor ikan pari bisa membuat tusukan yang cukup dalam. Bila terjadi perdarahan saat tersengat ikan pari, tekan dengan kasa atau kain. Kehilangan darah yang berat dapat berakibat fatal. Namun, jangan menutup luka rapat-rapat karena bisa membuat infeksi berat bila masih ada kuman di dalam luka. Setelah bantuan datang, tim medis akan memeriksa kondisi penderita, memasang infus, dan membalut luka agar tidak terjadi perdarahan terusmenerus. Setibanya di rumah sakit, penanganan yang diterima penderita adalah pembersihan luka, serta pemberian antibiotik dan antinyeri.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan



3.2 Saran



13