Makalah Gangguan Sistem Reproduksi Wanita [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II PEMBAHASAN 2.2 Gangguan Sistem Reproduksi Wanita 1. Kanker serviks a. Pengertian Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul. Kanker servik adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Riono, 1999). Kanker serviks ataupun lebih dikenali sebagai kanker leher rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim /serviks yang merupakan bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Pada penderita kanker serviks terdapat sekelompok jaringan yang tumbuh secara terus- menerus yang tidak terbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh, sehingga jaringan disekitarnya tidak dapat berfungsi dengan baik (Sarwono, 1996). b. Penyebab Kanker serviks Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV) yang dapat menyebabkan kanker. c. Tanda/gejala dari Kanker Serviks.  Pendarahan setelah senggama/berhubungan  Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.  Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.  Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.  Nyeri ketika berhubungan seksual. 2. Vaginitis a. Pengertian Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit atau jamur (Manuaba,2001) Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina terjadi secara langsung pada vagina atau melalui perineum (Wikniosastro 1999) b. Penyebab dari Vaginitis a) Jamur Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan dengan bau yang khas. b) Bakteri Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabuabuan beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat



3.



kehamilan, gonta-ganti pasangan, penggunaan alat kb spiral atau iud dan lain sebagainya. c) Virus Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids, condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim. Keputihan virus herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan condyloma memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang sering menyerang ibu hamil d) Parasit Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna kuning hijau kental dengan bau tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat iritasi. Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam-meninjam pakaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain sebagainya. c. Tanda dan Gejala :  Pruritus vulvae  Nyeri vagina yang hebat  Disuria eksterna dan interna  Rash pada vulva  Eritematosa  Sekret khas seperti keju lembut.  Secret banyak dan bau busuk  Edema vulva  Vagina berbau busuk dan amis  Perdarahan pervaginam  Dispareunia Bartolinitis a. Pengertian Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah. b. Penyebab Bartolinitas  Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.  Jamur : kandida albikan.  Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.  Bakteri : neiseria gonore. c. Tanda/Gejala Bartolitis  Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri tekan.







4.



Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau duduk,juga dapat disertai demam  Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan dan gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.  Terdapat abses pada daerah kelamin  Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan darah. Kista Ovarium a. Pengertian Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam panggul (Winkjosastro, et. all, 1999). Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk, dkk. 2005 : 273 ). Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ). b. Panyebab Kista Ovarium a) Gaya hidup tidak sehat.  Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat  Zat tambahan pada makanan  Kurang olah raga  Terpapar denga polusi dan agen infeksius  Sering stress b) Faktor genetik Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker. c. Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :  menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.  perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.  nyeri saat bersenggama.  perdarahan.  Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:  Gangguan haid  Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.







Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.  Nyeri saat bersenggama.  Pada stadium lanjut :  Asites  Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga perut (usus dan hati)  Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,  Gangguan buang air besar dan kecil.  Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.



KLIMAKTERIUM A. Pengertian Klimakterium adalah : Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur 40-65 tahun. Masa klimakterium terbagi 3 yaitu : 1. Masa pramenopause : masa 4-5 tahun sebelum menopause adanya keluhan klimaterik dan perdarahan yang tidak teratur. 2. Masa menopause 3. Masa pasca menopause masa 3-5 tahun setelah menopause. Senium/ooforopause : saat ovarium kehilangan sama sekali fungsi hormonalnya Gambar Kronologi Masa Kehidupan Wanita Menara Menopause Menara Menopause



Pra-



Puber-



puber



tas



Reproduksi



Pra



Pasca



Pra



menopause



Meno-



senium



tas



Lahir



B.



Senium



pause



11



12-13



40



49



52



65



Umur



Patofisiologi I



I



PRAMENOPAUSE



PASCA



SENIUM



MENOPAUSE PATOFISIOLOGI



Insufisiensi



Kegagalan



Kegagalan



Korpus Luteum



Korpus Luteum



Korpus Luteum















Kekurangan



Estrogen rendah



Dominasi estrogen



Estrogen malar 











Peningkatan



Peningkatan berat



Normalisasi



ringan



gonadotropin



gonadotropin



Distonia vegetatif



Atrofi involusi



gonadotrpin GEJALA



Infertilitas gangguan perdarahan



C. Tanda-tanda Awal Pada Masa Klimakterium a. Menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur, biasanya datang interval waktu lebih lambat atau lebih awal dari biasanya. b. “Kotoran” haid yang keluar banyak sekali ataupun sangat sedikit. c. Muncul gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran pada pembuluhpembuluh darah. d. Merasa pusing-pusing saja, disertai sakit kepala terus menerus. e. Berkeringat tidak hentinya. f. Neuralgia atau gangguan atau sakit syaraf dan lain-lain. D. Factor-faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Keluhan Pada Masa Klimakterium : a. Penurunan fungsi indung telur yang berkaitan dengan perubahaan keseimbangan hormonal. b. Pengaruh social, budaya, ekonomi, dan lingkungan dapat mempengaruhi keadaan gizi, kesehatan dan taraf pendidikan. c. Factor psikologik, termasuk hubungan interpersonal dengan suami, anggota keluarga dan masyarakat disekitarnya. E. Perubahan-perubahan Organik Pada Klimakterium 1. Organ Reproduksi a. Saluran telur tuba mengalami penipisan pada selaput lendir dan akhirnya rambut getar yang berfungsi menyalurkan sel telur atau hasil pembuahan akan menghilang. b. Rahim atau uterus mengecil dan endometrium / selaput lendir atrofi atau menipis. c. Liang senggama/vagina elastisitasnya berkurang, lipatan-lipatan menghilang, dinding menipis, mengalami kekeringan sehingga mudah mengalami perlukaan. d. Pukas/vulva akan kehilangan jaringan lemak dan mengakibatkan pengurangan lipatan bibir kemaluan dan berkurangya tonjolan. e. Jaringan dasar panggul mengalami atrofi prolapsus uterovaginal/turunnya peranakan. f. Perampang/korpus perineum dan lubang dubur / anus menjadi atrofi lemak disekitarnya hilang inkontinensia alvi g. Dinding kandung kencing atrofi, aktifitas kendali otot-ototnya hilang infeksi mudah terjadi sering kencing dan tidak dapat menahan kencing. h. Payudara menjadi datar dan kendur. 2.



Perubahan Organ Lainnya



a. Kenaikan BB ringan b. Hiperkolesterolemia dan arterioklerosis c. Hipertensi d. Osteoporosis e. Kaku pada sendi f. Virilisasi menurunnya tanda atau sifat feminism dan terjadinya maskulinisasi akibat perubahan hormonal. g. Hot flushes h. Keringat banyak F. a. b. c. d. e. f. g. h. i.



Keluhan-keluhan Yang Berhubungan Dengan Kejiwaan Rasa lelah dan semangat yang menurun Pusing dan sakit kepala Sukar tidur Apatis dan merasa hidup tidak berarti Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi Rasa hidup tertekan dan depresi Perubahan nafsu seksual Sesak nafas dan dada berdebar-debar Suasana kejiwaan yang berubah-ubah



G. 1. 2. 3. 4.



Perubahan Psikologik Pada Masa Klimakterium Banyak wanita yang merasa rendah diri Marah-marah Emosinya tidak terkendali mudah tersinggung



H. Tanggapan atau reaksi wanita terhadap masa klimakterium 1. Reaksi Pasif pasrah menerima hal yang tidak dapat dielakkan lagi wanita pedesaan 2. Reaksi Neurosis penolakan keras terhadap masa klimakterium cemas, depresi dan mudah tersinggung 3. Reaksi Hiperaktif reaksi penolakan seolah-olah mengabaikan masa klimakterium menyibukkan diri dengan karir 4. Reaksi Adekuat reaksi wajar I. a. b. c. d.



Pengobatan Psikoterapi Sedative Balneoterapi Subsitusi hormonal / pemberian estrogen



J.



Cara Pemberian Estrogen



1. Wanita Pramenopause dan menopause a. Tujuan pengobatan agar siklus haid normal b. Pemberian estrogen dari hari ke-5 hingga ke-25 siklus haid kemudian progesterone dari hari ke-26 hingga ke 30 siklus haid 2. Wanita menopause dan pasca menopause a. Cara I pemberian estrogen saja (ex : estriol) selama 21 hari berturut-turut dengan istirahat selama 7 hari b. Cara II gabungan estrogen dan progesterone pemberian estrogen dan progesterone selama hari 1 dan 14 siklus haid dan dilanjutkan dengan pemberian estrogen saja pada hari ke 14 sampai 35 siklus haid atau pemberian estrogen saja sampai pada hari ke 10 siklus haid dan pemberian estrogen dan progesterone pada heri ke 10 sampai ke 21 siklus haid. K. a. b. c. d. berat e. f. L. a. b. c. d. e. f. g. h.



Kontraindikasi Pemberian Estrogen Tromboemboli Sindrom Dubin Johnson Rotor (gangguan sekresi bilirubin) Riwayat ikterus dalam kehamilan Karsinoma endometrium, karsinoma mammae, riwayat gangguan penglihatan, anemia Varises berat, tromboflebitis Penyakit ginjal Syarat Minimal dalam Pemberian Estrogen Tekanan darah tidak boleh tinggi Pemeriksaan sitologik (Uji Pap) normal Besar uterus normal (tidak ada mioma) Tidak ada varises di ekstremitas bawah Tidak terlalu gemuk Kel tiroid normal Kadar normal : Hb, Kolesterol total, HDL, trigliserida, kalsium, fungsi hati Perlu dikonsulkan DM, nyeri dada, hipertensi kronik.