Makalah Geofisika Ekonomi Dan Manajemen Fix BGT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Geofisika Ekonomi dan Manajemen Manajemen Keuangan Dalam Bidang Kerja Minyak dan Gas Bumi RTGA



Disusun Oleh: Alwi Alaksa Parmanda



12116037



PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2019 1



DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………….3 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli…………………………...3 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan…………………………………………..4 Tujuan Melakukan Manajemen Keuangan……………………………………….5 Fungsi Manajemen Keuangan…………………………………………………….6 BAB II. STUDI KASUS…………………………………………………………………7 Profil Instansi………………………………………………………………….….7 Fungsi Manajemen Keuangan Perusahaan……………………………………….9 BAB III. KESIMPULAN………………………………………………………………12 BAB IV. PENUTUP…………………………………………………………………….12 Referensi…………………………………………………………………………………12



2



BAB I. PENDAHULUAN



1.1.



Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli



Financial management adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk mengelola dana maupun aset-aset yang dimiliki perusahaan untuk dimanfaatkan pada hal-hal atau kegiatan yang membantu tercapainya tujuan utama perusahaan tersebut, yaitu profit. Dalam perusahaan atau bisnis, manajemen keuangan memiliki 3 aktivitas utama yang dilakukan oleh manajer keuangan yaitu: 1. Perolehan dana 2. Aktivitas penggunaan dana 3. Pengelolaan aktivas Ketiga hal tersebut berkaitan dengan sumber dana internal maupun eksternal perusahaan. Modal kerja dan kepemilikan saham juga termasuk tugas dalam manajemen keuangan. Menurut Bambang Riyanto, pengertian manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan pendanaan yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan, serta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin. Menurut Agus Sartono, pengertian manajemen keuangan adalah semua yang berhubungan dengan pengalokasian dana dalam bermacam bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau untuk pembelanjaan secara efisien. Menurut J. L. Massie, pengertian manajemen keuangan adalah aktivitas operasional bisnis yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dan menggunakan dana yang diperlukan untuk kegiatan operasional yang efektif dan efisien. Menurut J. F. Bradley, manajemen keuangan adalah bidang manajemen bisnis yang ditujukan untuk mengelola penggunaan modal secara bijaksana, selektif, dan seksama dari sumber modal untuk memungkinkan unit pengeluaran untuk bergerak ke arah mencapai tujuannya.



3



Menurut Grestenberg, pengertian manajemen keuangan adalah bagaimana suatu bisnis diselenggarakan untuk mendapatkan dana, cara memperoleh dana, penggunaan dana tersebut, dan bagaimana bisnis didistribusikan. Menurut Weston dan Copeland, pengertian manajemen keuangan adalah suatu fungsi dan tanggung jawab para manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan yaitu menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha, dan pembagian dividen pada suatu perusahaan.



1.2.



Ruang lingkup Manajemen Keuangan a) Keputusan Pendanaan Keputusan Ini mencakup segala kebijakan yang berkaitan dengan cara memperoleh dana seperti kebijakan untuk menerbitkan obligasi atau kebijakan untuk mencari hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Dana yang dimaksud bisa bersumber dari internal perusahaan sendiri maupun dari eksternal. b) Keputusan Investasi Semua yang berkaitan dengan pembentukan kebijakan untuk penanaman modal seperti aktiva tetap atau fixed assets. Modal bisa berupa tanah, gedung maupun sarana prasarana perusahaan termasuk mesin produksi. Investasi bisa juga dalam bentuk aktiva finansial seperti surat-surat berharga, saham dan obligasi. c) Keputusan Pengelolaan Aset Kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan aset secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.



4



1.3.



Tujuan Melakukan Manajemen Keuangan financial managemen dilakukan sebagai proses untuk mengendalikan aset-aset perusahaan



terutama dalam bentuk dana. Sehingga manajemen keuangan memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai, diantaranya: a) Memaksimalkan Keuntungan Melalui kebijakan yang tepat, financial management bisa memaksimalkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang.



b) Menjaga Arus Kas



Manajer keuangan berperan untuk menjaga arus kas (cash flow). Setiap hari perusahaan sudah pasti akan mengeluarkan dana misalnya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji anggota, sewa dan pembayaran lainnya. Sehingga jika tidak diawasi dan dikendalikan bisa menyebabkan overbudget yang merugikan perusahaan. c) Mempersiapkan Arus Modal Menyeimbangkan antara pembiayaan yang dimiliki dengan dana yang dipinjam. Tujuannya untuk mempersiapkan struktur modal. d) Memaksimalkan Pemanfaatan Keuangan Perusahaan Manajer keuangan bertindak untuk mengawasi penggunaan uang perusahaan. Anggaran yang digunakan untuk kegiatan yang tidak menguntungkan perusahaan dapat di pangkas dan di alokasi untuk kegiatan lain. e) Memanfaatkan Kekayaan Perusahaan Manajer keuangan berupaya untuk memberikan dividen semaksimal mungkin kepada pemegang saham dan berusaha untuk meningkatkan pasar saham karena berkaitan dengan kinerja perusahaan. 5



f) Meningkatkan Efisiensi Manajer keuangan berupaya untuk meningkatkan efisiensi semua departemen dalam organisasi. Penyaluran dana yang tepat dalam semua aspek akan berdampak dalam peningkatan efisiensi perusahaan. g) Memastikan Keberlangsungan Perusahaan Perusahaan bisa bertahan dalam persaingan bisnis yang kompetitif merupakan peranan dari bagian keuangan. Keputusan yang berhubungan dengan keuangan harus dilakukan secara hati-hati karena kesalahan penggunaan keuangan bisa mengakibatkan kebangkrutan. h) Mengurangi Risiko Operasional Dengan manajemen keuangan yang baik maka resiko operasional akan dapat diminimalisir. Resiko ketidakpastian dalam bisnis harus disikapi dengan keputusan yang tepat oleh manajer keuangan. i) Mengurangi Biaya Modal Perencanaan struktur modal harus dibuat sedemikian rupa oleh manajer keuangan agar penggunaa biaya modal dapat diminimalisir. 1.4.



Fungsi Manajemen Keuangan 1. Perencanaan Keuangan dan Anggaran (Budgeting) Segala kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan penggunaan anggaran dana perusahaan



maka perlu di rencanakan dengan baik. Sehingga kegiatan-kegiatan yang tidak menguntungkan, anggarannya dapat dipotong atau dipangkas. Alokasi dana perlu dipertimbangkan untuk hal-hal yang dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan. 2. Pengendalian (Controlling) Setiap kegiatan yang sudah dijalankan perlu dilakukan evaluasi keuangan. Sehingga bisa menjadi acuan untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya. Selain itu, fungsi pengendalian penting 6



dilakukan guna menghindari adanya kesalahan dalam perhitungan anggaran pada kegiatan selanjutnya. 3. Pemeriksaan (Auditing) Audit internal terkait keuangan perlu dilakukan agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan. Audit juga dilakukan dengan tujuan mengoptimalisasi anggaran terkait operasional maupun non-operasional seperti belanja karyawan. 4. Pelaporan (Reporting) Dengan adanya manajamen keuangan, maka setiap tahunnya akan ada pelaporan keuangan yang berguna untuk menganalisis rasio laporan laba dan rugi perusahaan. Kegiatan pelaporan merupakan salah satu bagian penting dalam rangka evaluasi kegiatan kerja perusahaan. BAB II. STUDI KASUS



2.1. Profil Instansi PT Pertamina (Persero) telah menempuh enam dekade dalam industri energi. Komitmen ini dibuktikan dengan penyediaan produk yang lebih berkualitas guna memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang unggul. Kini saatnya, Pertamina memantapkan langkah, menyongsong tantangan yang membentang dengan penuh optimisme guna menciptakan pertumbuhan bisnis Perusahaan yang berkelanjutan melalui investasi dan optimalisasi bisnis agar terus tumbuh sesuai dengan harapan seluruh pemangku kepentingan. Tonggak sejarah Pertamina diawali sekitar tahun 1950-an, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk Angkatan Darat yang kemudian mendirikan PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara untuk mengelola lading minyak di wilayah Sumatera. Pada 10 Desember 1957, perusahaan tersebut berubah nama menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA. Tanggal ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina hingga saat ini. Pada 1960, PT Permina berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN) Permina. Kemudian, PN Permina bergabung dengan PN



7



Pertamin menjadi PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) pada 20 Agustus 1968. Selanjutnya, pemerintah mengatur peran Pertamina untuk menghasilkan dan mengolah migas dari ladangladang minyak serta menyediakan kebutuhan bahan bakar dan gas di Indonesia melalui UU No.8 tahun 1971. Kemudian melalui UU No.22 tahun 2001, pemerintah mengubah kedudukan Pertamina sehingga penyelenggaraan Public Service Obligation (PSO) dilakukan melalui kegiatan usaha. Berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003, Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara berubah nama menjadi PT Pertamina (Persero) yang melakukan kegiatan usaha migas pada Sektor Hulu hingga Sektor Hilir. PT Pertamina (Persero) didirikan pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Akta Notaris No.20 Tahun 2003. Pada 10 Desember 2005, Pertamina mengubah lambing kuda laut menjadi anak panah dengan warna dasar hijau, biru, dan merah yang merefleksikan unsur dinamis dan kepedulian lingkungan. PT Pertamina (Persero) melakukan transformasi fundamental dan usaha Perusahaan pada 20 Juli 2006. PT Pertamina (Persero) mengubah visi Perusahaan yaitu, “menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia“ Pertamina melalui anak usaha PT Pertamina International EP mengakuisisi saham perusahaan migas Prancis Maurel et Prom (M&P) dengan kepemilikan saham sebesar 72,65% saham. Pada tanggal 10 Desember 2007. Kemudian tahun 2011, Pertamina menyempurnakan visina, yaitu “menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia“. Melalui RUPSLB tanggal 19 Juli 2012, Pertamina menambah modal ditempatkan/disetor serta memperluas kegiatan usaha Perusahaan. Pada 14 Desember 2015, Menteri BUMN selaku RUPS menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pertamina dalam hal optimalisasi pemanfaatan sumber daya, peningkatan modal ditempatkan dan diambil bagian oleh negara serta perbuatan-perbuatan Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis Dewan Komisaris. Perubahan ini telah dinyatakan pada Akta No.10 tanggal 11 Januari 2016, Notaris Lenny Janis Ishak, SH. Pada 2017, salah satu langkah nyata mewujudkan visi menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia adalah keberhasilan menuntaskan akuisisi saham perusahaan migas Prancis Maurel et 8



Prom (M&P). Terhitung mulai 1 Februari 2017 melalui anak usaha PT Pertamina International EP, Pertamina menjadi pemegang saham mayoritas M&P dengan 72,65% saham. Melalui kepemilikan saham mayoritas di M&P, Pertamina memiliki akses operasi di 12 negara yang tersebar di 4 benua. Pada masa mendatang, Pertamina menargetkan produksi 650 ribu BOEPD (Barrels of Oil Equivalents Per Day) di 2025 dari operasi internasional, sebagai bagian dari target prod uksi Pertamina 1,9 juta BOEPD di 2025, dalam upaya nyata menuju ketahanan dan kemandirian energi Indonesia. 2.2.Fungsi Manajemen Keuangan Perusahaan a) Fungsi Perencanaan Keuangan dan Budgeting Fungsi perencanaan keuangan yang akan dibahas pada paragraph ini berupa beberapa keterangan terkait peningkatan dan pemangkasan belanja modal yang dilakukan oleh PT. Pertamina persero. Dikutip dari laman berita CNN Indonesia terbitan 29 November 2019, PT Pertamina (Persero) menganggarkan belanja modal pada tahun depan sebanyak US$5,5 miliar atau sekitar Rp82,5 triliun (asumsi kurs pemerintah RAPBN 2019 Rp15 ribu per dolar AS). Angka ini meningkat 37,5 persen dibanding proyeksi realisasi tahun ini yang diperkirakan mencapai US$4 miliar. Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansury merinci separuh atau 50 persen dari belanja modal itu digunakan untuk kegiatan hulu migas, 25 persen di hilir migas, dan 25 persen untuk pengembangan infrastruktur logistik. Belanja modal tersebut juga termasuk keinginan Pertamina untuk masuk ke bisnis hilirisasi batu bara.



Rencananya, Pertamina akan membangun satu



proyek hilirisasi batu bara yakni proyek hilirisasi batu bara dalam bentuk Dimethyl Ether (DME) di Peranap, Sumatera Selatan. DME sendiri diharapkan bisa menjadi pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG/Elpiji), di mana investasi ini bekerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan akan dimulai awal tahun depan [1]. Sebelumnya PT Pertamina (Persero) memutuskan mengevaluasi rencana investasi 2018 yang dialokasikan hingga US$5,6 miliar. Hal ini seiring beban, terutama dari sisi finansial yang membengkak. Rencana investasi yang dikaji ulang berasal di sektor hilir. “Pokoknya turun 20%. Jadi sekitar US$3,9 miliar sampai US$4 miliar,” kata Gigih Prakoso, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina saat ditemui Dunia Energi di Gedung DPR, Selasa (17/7) [2].



9



b) Fungsi Pengendalian Fungsi pengendalian yang akan dijabarkan pada paragraph ini merupakan pengendalian terhadap kas dan Aset yang dilakukan pada tahun 2017 dengan membandingkan instrument penilaian yang sama pada tahun sebelumnya (2016).



Gambar 1. Instrumen nilai investasi (Aset) PT. Pertamina



Gambar 2. Instrumen Kas PT. Pertamina



Gambar 3. Nilai Aset Minyak dan Gas yang dikelola PT. Pertamina



10



Berdasarkan data aset dan kas yang disajikan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pergerakan nilai aset dan nilai kas perusahaan PT. Pertamina berjalan secara positif diikuti dengan trend investasi dan penerimaan yang meningkat dari tahun 2016 menuju tahun 2017. c) Fungsi Pemeriksaan (Auditing) Fungsi Pemeriksaan keuangan perusahaan umumnya dilakukan oleh komite audit yang berada di bawah pimpinan dewan komisaris. Fungsi Auditing umumnya dilakukan secara internal oleh perusahaan atau oleh Lembaga terkait yang memiliki kewenangan, sehingga penulis tidak dapat menyajikan data dan angka untuk menjelaskan secara detail fungsi auditing keuangan PT. Pertamina. Secara garis besar, fungsi Audit keuangan akan memeriksa secara mendetail terkait laporan kinerja keuangan perusahaan meliputi pertambahanan atau penyusutan nilai Aset dan Investasi, belanja modal dan belanja operasional, pendapatan perusahaan dan pembagian laba, dan instrument keuangan lainnya. d) Fungsi Pelaporan Fungsi pelaporan yang akan dibahas pada paragraph ini meliputi data pendapatan perusahaan dan Laba Usaha PT.Pertamina tahun 2016 dan 2017



Gambar 4.



Nilai Penjualan dan Pendapatan Perusahaan



Gambar 5.



Laba Perusahaan



11



Fungsi Pelaporan perusahaan PT. Pertamina menurut penulis sudah sangat baik dikarenakan beberapa instrumen keuangan diterapkan dengan baik seperti beban pajak, nilai laba bruto dan nilai laba bersih. BAB III.



KESIMPULAN



Setelah mempelajari dan menganalisis topik manajemen keuangan, penulis menyadari bahwa penerapan manajemen keuangan dalam suatu perusahaan menjadi sangat-sangat penting guna menjaga keberlangsungan kegiatan usaha yang dijalankan. Pada kesempatan ini penulis melakukan beberapa studi literatur terhadap hasil laporan keuangan PT. Pertamina dan beberapa berita terkait alur keuangan yang dikerjakan oleh perusahaan tersebut. Penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen keuangan yang dilakukan oleh perusahaan PT. Pertamina sangat baik dan mendetail sehingga dapat dijadikan rujukan bagi penulis dalam mempelajari kegiatan manajemen keuangan perusahaan. BAB IV.



PENUTUP



Diakhir makalah ini penulis ingin mengucapkan terimakasih terhadap seluruh pihak yang berperan dalam membantu studi penulis dalam menyelesaikan studi ini. Penulis menyadari bahwa mempelajari manajemen keuangan sangat penting dilakukan dan akan sangat membantu apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penulis memohon maaf dan saran apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan penulisan maupun kesalahan informasi yang penulis sajikan. Akhir kalimat, penulis ucapkan Terimakasih… Referensi [1] Modal



Rp



82



CNNIndonesia.com.(2018, 11 November). Peramina Alokasikan Belanja T



di Tahun



depan.



Di



akses



pada 17



Desember



2019,



dari



https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181128181626-92-350013/pertamina-alokasikan-belanjamodal-rp82-t-di-tahun-depan



ini



Rp



[2]



Katadata.co.id. (2016, 28 Juni). Pertamina Pangaks Belanja Modal Tahun



19



Triliun.



Di



akses



pada



17



Desember



2019,



dari



https://katadata.co.id/berita/2016/06/28/belanja-modal-pertamina-turun-rp-19-triliun



12



PT. Pertamina (Persero). 2018. Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Di akses pada 17 Desember 2019, dari https://www.pertamina.com/Media/Upload/Files/LK-2017-(Audited).pdf



13