Makalah Hakikat Pendidikan Berbasis Budaya Lokal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HAKIKAT PENDIDIKAN BERBASIS BUDAYA LOKAL Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Berbasis Budaya Lokal Dosen Pengampu : Abdullah Efendi, M.Pd.



Di susun oleh: 1. Ismatun Nisak



221330000951



2. Muhammad Nur Muzakka



221330000932



3. Diana Shima Amritha



221330000984



4. Amelia Bactiara Putri



221330000985



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA TAHUN AKADEMIK 2022/2023



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Dengan penulisan makalah ini semoga dapat dijadikan sebuah sarana sebagai penunjang pembelajaran. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami Bapak Abdullah Efendi, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Berbasis Budaya Lokal yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga kami dapat memahami tentang “Hakikat Pendidikan Berbasis Budaya Lokal” serta anggota kelompok yang telah bekerja sama dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah informasi dan pengetahuan baru bagi kita semua, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah kami. Semoga apa yang telah kita pelajari akan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin…



Jepara, 13 Maret 2023



Penulis



ii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.........................................................................i KATA PENGANTAR......................................................................ii DAFTAR ISI....................................................................................iii BAB 1 PENDAHULUAN................................................................1 A. Latar Belakang.............................................................................1 B. Rumusan Masalah........................................................................2 C. Tujuan Makalah...........................................................................2 D. Manfaat Makalah.........................................................................2 BAB II PEMBAHASAN..................................................................3 A. Pengertian Hakikat Pendidikan Berbasis Kebudayaan Lokal......3 B. Tujuan Pendidikan Berbasis Kebudayaan Lokal.........................4 C. Urgensi Pendidikan Berbasis Kebudayaan Lokal........................5 D. Manfaat Pendidikan Berbasis Kebudayaan Lokal.......................7 BAB III PENUTUP..........................................................................8 Kesimpulan........................................................................................8 Saran...................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................9



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses belajar mengajar antara peserta didik dengan pendidik untuk meningkatkan sumber daya manusia dan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Namun jika melihat kondisi pendidikan di Indonesia saat ini tidak seperti yang diharapkan. Meski telah dilakukan upaya perbaikan sistem pendidikan, seperti perubahan kurikulum, kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara lain. Menurut Elvira (2021) pendidikan merupakan penentu bagi perkembangan



dan



perwujudan



individu,



terutama



bagi



pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan tergantung pada cara kebudayaan itu mengenal, menghargai dan memanfaatkan sumber daya manusia. Dalam hal ini sangat erat kaitannya dengan mutu pendidikan yang diberikan kepada anggota masyarakat, yakni para siswa. Secara umum, pendidikan bertujuan untuk menyediakan lingkungan di mana peserta didik dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, memungkinkan mereka untuk mewujudkan diri dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan individu dan sosialnya. Oleh karena itu, budaya perlu dikenalkan dan ditanamkan dalam proses pendidikan untuk mengoptimalkan mutu pendidikan. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis akan memaparkan penjelasan mengenai hakikat pendidikan berbasis budaya lokal.



1



B. Rumusan masalah 1. Apa pengertian hakikat pendidikan berbasis budaya lokal? 2. Apa tujuan pendidikan berbasis budaya lokal? 3. Bagaimana urgensi pendidikan berbasis budaya lokal? 4. Apa manfaat pendidikan berbasis budaya lokal? C. Tujuan Makalah 1. Untuk menjelaskan pengertian hakikat pendidikan berbasis budaya lokal. 2. Untuk menjelaskan tujuan pendidikan berbasis budaya lokal. 3. Untuk memaparkan urgensi pendidikan berbasis budaya lokal. 4. Untuk menjelaskan manfaat pendidikan berbasis budaya lokal.



D. Manfaat Makalah 1. Bagi penulis makalah, makalah ini dapat dijadikan sebagai wujud pemenuhan tanggung jawab dan pembelajaran terhadap tugas mata kuliah hakikat pendidikan berbasis budaya lokal, serta dapat dijadikan kajian awal untuk melakukan penulisan selanjutnya. 2. Bagi pembaca makalah, makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada pembaca tentang hakikat pendidikan berbasis budaya lokal di sekolah dasar.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hakikat Pendidikan Berbasis Budaya lokal Nanang Fattah dalam Rahmat (2019) menjelaskan bahwa pendidikan



adalah:



(a)



proses



seseorang



mengembangkan



kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka hidup, (b) proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), untuk memungkinkan mereka memperoleh perkembangan terbaik dari kemampuan sosial dan pribadi. Dengan kata lain, pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan



untuk



menghasilkan



perubahan-perubahan



yang



permanen (tetap) dalam tingkah laku, pemikiran, dan sikap individu. Pendidikan dipandang tidak hanya sebagai sarana mempersiapkan kehidupan yang akan datang, tetapi juga sebagai kehidupan



masa



kini



yang



dialami



oleh



individu



dalam



perjalanannya menuju tingkat kedewasaan. Sedangkan kebudayaan menurut Ralp Linton dalam Akhmad (2019) adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak hanya mengenai sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan lebih diinginkan. Dapat dilihat bahwa kebudayaan yang dimiliki manusia menyangkut seluruh aspek kehidupan. Budaya juga meliputi pola tingkah laku, kepercayaan dan sikap, serta hasil kegiatan manusia yang menjadi ciri khas dari suatu kelompok masyarakat tertentu. Esensi pendidikan budaya lokal dapat diartikan bahwa keberadaan budaya suatu bangsa akan mempengaruhi sistem pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan tidak dapat berfungsi dan berkembang jika tidak sesuai dengan budaya yang dianut. Pendidikan harus selaras dan serasi dengan budaya yang dianut masyarakat. Kebudayaan suatu bangsa mempunyai peranan penting



3



dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan memberikan pengaruh yang baik bagi perkembangan pendidikan dan kemajuan belajar peserta didik. Banyak yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas, proses, dan hasil belajar peserta didik melalui pendidikan yang melibatkan dan menitikberatkan pada nilai-nilai



penting



secara



budaya.



Pentingnya



budaya



ini



memberikan banyak dampak positif bagi perkembangan pendidikan dan keberhasilan belajar siswa, menjadikan budaya sebagai bagian dari kurikulum pendidikan. B. Tujuan Pendidikan Berbasis Kebudayaan Lokal Menurut



mahartani



(2019)



menjelaskan



bahwa



dalam



pembelajaran bermuatan nilai-nilai budaya, budaya diintegrasikan sebagai alat bagi proses belajar untuk memotivasi peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan, bekerja secara kooperatif, dan mempersepsikan keterkaitan antara berbagai bidang ilmu. Sebagai strategi pembelajaran, pembelajaran berbasis budaya mendorong proses berpikir imajinatif, metaforis, kreatif dan sadar budaya. Dikombinasikan dengan pembelajaran muatan budaya lokal, proses pembelajaran menjadi tahapan eksplorasi bagi guru dan siswa untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman rasional. Juga, terapkan



pengembangan



keterampilan



untuk



memperoleh



keterampilan dan mencari strategi untuk mencapai pemahaman dan pengembangan keterampilan tersebut. Memahami muatan budaya lokal juga menjadikan budaya sebagai arena bagi siswa untuk menerjemahkan pengamatan mereka ke dalam bentuk dan prinsip kreatif tentang alam dan kehidupan. Melalui pendekatan ini, siswa tidak sekedar meniru atau menerima informasi yang disampaikan, tetapi menciptakan makna dan memahami makna dari isi informasi yang disajikan.



4



C. Urgensi Pendidikan Berbasis Kebudayaan Lokal Ada berbagai bentuk dekulturalisasi atau gejala kemunduran budaya lokal saat ini, salah satunya adalah pola penamaan. Nama peserta didik kebanyakan adalah nama asing yang terkesan modern. Bahkan ada beberapa peserta didik yang malu dengan nama mereka yang merupak an nama khas Jawa, karena menjadi bahan tertawaan teman-temannya. Sebaliknya, peserta didik juga lebih banyak menghafal lagu-lagu pop modern dan barat dengan lagu daerah. Hal seperti itu tentu mengkhawatirkan. Setelah batik, reog, tembang Rasa Sayange dan tari Pendet "dianggap milik Malaysia", bukan tidak mungkin suatu hari nanti akan semakin banyak budaya lokal yang mengaku milik negara tetangga. Infiltrasi budaya dari Barat semakin memperkaya tatanan kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia. Parahnya lagi, beberapa generasi muda di negeri ini cenderung menerima budaya ini. Ketika mencoba melihat fenomena yang ada seperti maraknya pergaulan bebas, kasus narkoba, dll, situasinya menjadi lebih konkrit. Dalam pusaran pengaruh hegemoni global, yang terjadi juga membuat lembaga pendidikan seolah kehilangan ruang hidup. Selain itu juga membuat peserta didik semakin kurang mengetahui sejarah lokal dan tradisi budaya yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, akan lebih baik jika diupayakan agar berbagai budaya yang telah ada tetap terjaga dan dilestarikan bersama. Dengan pendidikan berbasis budaya lokal, seseorang bisa optimis menciptakan pendidikan yang memberi makna bagi kehidupan



masyarakat.



Pendidikan



nasional



harus



mampu



menghasilkan pribadi-pribadi yang berintegritas tinggi. Hanya dengan begitu mereka dapat melahirkan putra dan putri bangsa yang hebat



dan



bermartabat



dalam



humanisasi.



5



semangat



pendidikan,



yaitu



Budaya



asli



digali,



dipoles,



dikemas,



dipelihara



dan



dilaksanakan dengan baik sebagai pedoman alternatif bagi kehidupan manusia. Nilai-nilai ini dapat digunakan untuk menyaring nilai-nilai baru agar tidak mengganggu jati diri bangsa dan menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan Penciptanya, alam lingkungan dan sesamanya. Selain itu, budaya asli dapat menjadi benteng yang kuat melawan modernitas hilangnya nilai-nilai adat setempat yang mengakar dalam komunitas atau masyarakat daerah. Dalam pendidikan berbasis budaya lokal, tuntunan nilai-nilai budaya lokal merupakan standar yang menentukan baik atau buruknya perbuatan seorang anak. Sebagai kriteria penentu, nilainilai budaya lokal dapat menjadi dasar pengembangan pembelajaran yang lebih khas. Makna belajar dalam konteks budaya lokal akan menunjukkan suatu dimensi pembelajaran yang selain merangsang pengetahuan seseorang, mampu menghidupkan pengetahuan itu, menjadikannya kontekstual dan berwawasan budaya daerah. Salah satu penerapannya adalah dengan menggunakan nilai-nilai budaya lokal sebagai dasar pendidikan, misalnya jika ada falsafah hidup di daerah yang paling dekat dengan sekolah maka menjadi dasar nilai-nilai kehidupan di daerah tersebut, seperti alon-alon waton klakon (masyarakat Jawa Tengah), rawe-rawe rantas malangmalang



putung



(masyarakat



Jawa



Timur)



atau



Gusjigang



(masyarakat Kudus) dan sebagainya. Maka pendidik harus memulai meneruskan dan menginternalisasikan nilai-nilai budaya lokal tersebut sebagai pijakan dan semangat mencerdaskan setiap anak didik. Dengan demikian, pendidik akan menjadi fasilitator yang baik dalam menginternalisasi nilai-nilai budaya lokal bagi peserta didik yang bersinggungan langsung dengan proses pembelajaran. Pada posisi tersebut, nilai-nilai yang terkandung dalam budaya asli suatu daerah akan menjadi senjata ampuh dalam membentuk karakter anak bangsa, agar mereka memiliki jiwa nasionalisme yang



6



tinggi, serta mampu menjadi penjaga kelestarian. daerah setempat melalui sikap sehari-hari dengan budaya kepribadian yang kuat. D. Manfaat Pendidikan Berbasis Kebudayaan Lokal Menurut Rahayu (2021) menjelaskan bahwa budaya dapat menunjang pembelajaran yang baik bagi generasi muda, melalui budaya yang di salurkan dalam proses pembelajaran akan memberikan pemahaman pada peserta siswa tentang budaya bangsa serta menjadikan peserta didik yang menanamkan nilai-nilai budaya pada dirinya sehingga dapat memilah nilai-nilai yang masuk dari luar yang dapat mengancam lunturnya budaya bangsa kita. Peran keluarga dan masyarakat tentunya sangat dibutuhkan guna memperlancar



proses



sosialisasi



nilai-nilai



budaya



melalui



pendidikan. Manfaat kebudayaan bagi manusia adalah: 1. Menumbuhkan sikap nasionalisme 2. Identitas nasional di mata masyarakat internasional 3. Alat pemersatu negara 4. Sebagai icon wisata 5. Meningkatkan pendapatan nasional 6. Kembangkan toleransi 7. Budaya adalah nilai-nilai yang dimiliki suatu masyarakat dan dilembagakan dalam bentuk artefak budaya yang dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan, karena artefak budaya dari masa lalu merupakan sumber informasi yang berharga.



7



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kehidupan manusia berkembang selamanya. Manusia selalu belajar karena manusia memperoleh berbagai macam pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya melalui belajar. Selain belajar, manusia memiliki nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup dan perilakunya, serta menjadi ciri khas manusia itu sendiri. Manusia selalu menjaga budaya yang telah diwariskan secara turuntemurun demi kelestariannya. Dalam hal ini, selain manusia belajar, manusia juga berusaha mempertahankan budayanya sendiri dan berpedoman pada budaya dalam kehidupan dan perilakunya. Melalui strategi pendidikan berbasis budaya, muncul terobosan baru di bidang pendidikan yang memungkinkan manusia menjadi manusia yang bisa menjadi manusia. Tidak hanya belajar tetapi mengamalkan



nilai-nilai



budayanya



sehingga



menghasilkan



generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga literat. Oleh karena itu, pendidikan berbasis budaya ini harus dikembangkan melalui berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh guru, orang tua, serta masyarakat. B. Saran Setelah



menguraikan



penjelasan



mengenai



hal-hal



yang



berkaitan dengan hakikat hendidikan berbasis kebudayaan lokal, diharapkan makalah ini dapat dipelajari dan dipahami dengan baik sebagai bahan acuan dalam proses pembelajaran serta dapat menciptakan inovasi dan selalu menanamkan nilai-nilai kebudayaan pada proses pendidikan.



8



DAFTAR PUSTAKA Akhmad, Nurul. 2019. Ensiklopedia Keragaman Budaya. Semarang: ALPRIN. Elvira. 2021. Faktor Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan dan Cara Mengatasinya (Studi pada : Sekolah Dasar di Desa Tonggolobibi). Jurnal Ilmu Kependidikan dan keislaman. Volume 16 Nomor 02: 93-98. Mahartini, Komang Trisna. 2019. Pendidikan Berbasis Budaya Lokal Bagi Anak Usia Dini dalam Mengusung Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Dharma Acarya ke-1 Tantangan dan Peluang Dunia Pendidikan di Era 4.0 Hal. 357-366. Rahayu, Richa Dewi. 2021. Pengembangan Pendidikan Nasional Berbasis Budaya Lokal. Jurnal Terapung. Volume 3 Nomor 1: 17-25. Rahmat, Abdul. 2019. Pengantar Pendidikan. Sumatera Utara: ideas publishing.



9