Makalah Halogen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GOLONGAN HALOGEN D I S U S U N OLEH



KELOMPOK 4 NUR AZIZAH NUR MASITAH MUHAMMAD NUR SAFRIAN TIRZA MULIA



SMA NEGERI 2 LANGSA TAHUN AJARAN 2021/2022



 BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.Keberadaan Unsur – Unsur Halogen Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik.Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karenaitu, unsur halogen harus berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth dengan partikel alfa. B.     TUJUAN PEMBAASAN Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk : ·        Mengetahui sifat unsur halogen; ·        Pengetahuan mengenai sifat unsur halogen; ·        Dapat diterapkan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. C.      RUMUSAN MASALAH ·      Apa pengaruh unsur halogen dalam IPTEK dan dalam kehidupan sehari-hari? ·      Mengapa unsur halogen terjadi pada golongsn VIIA saja? ·      Bagaimana sifat-sifat yang dimiliki oleh unsur halogen dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat?



BAB II PEMBAHASAN A.          DEFINISI HALOGEN Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan golongan 17 dalam  tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵.  Istilah  halogen  berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam  yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya membentuk  ion negatif. Selain itu, halogen adalah golongan yang paling reaktif karena unsur-unsurnya memiliki konfigurasi elektron pada subkulit ns2 np5.Golongan  halogen  terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas. Salah satu golongan penting dalam susunan berkala unsur adalah golongan VIIA yang diberi nama “halogen”. Golongan VIIA perlu untuk diingat atau dihapal karena merupakan unsur-unsur yang banyak membentuk persenyawaan di alam atau senyawa di laboratorium. Halogen memiliki arti “pembentuk garam”, di alam unsur-unsur ini banyak ditemukan dalam bentuk garam. Unsur-unsur halogen semuanya berwarna, pada suhu kamar mempunyai wujud yang berbeda-beda. Dengan tujuh elektron pada kulit terluar, menyebabkan halogen sangat reaktif sehingga di alam selalu ada dalam bentuk persenyawaan. B.     SIFAT SIFAT UNSUR HALOGEN Adapun sifat-sifat yang yang dimiliki unsur halogen dapat di kelompokan sebagai sifat fisik dan sifat kimia. 1.      Berdasarkan sifat fisik -          Wujud halogen Wujud HalogenPada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapilangsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm. -          Titik cair dan titik didih Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskansebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gayadispersi bertambah besar



sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr ). Itulahsebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur. -          Warna dan aroma Warna dan Aroma HalogenHalogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Flourin berwarna kuningmuda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarnahitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang danmenusuk, serta bersifat racun. -          Kelarutan Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut dalam air juga mengalami reaksi. 2.       Berdasarkan sifat kimia a.       Kereaktifan Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh keelektronegatifannya. Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron. Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin reaktif halogen. b.       Daya oksidasi Halogen merupakan  pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya. Sedangkan sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat. c.       Membentuk molekul diatomik Unsur halogen selalu dalam bentuk reaktif terhadap unsur logam maupun nonlogam.



molekul



diatomik



yang



sangat



d.      Asam Halogen Urutan kekuatan asam halida:HF I2). Menurunnya daya oksidasi halogen, berarti menunjukkan semakin kuatnya daya reduksi halida dengan kecenderungan daya reduksi   I–  > Br–  > Cl– > F–. Dengan memperhatikan harga potensial elektroda dari masing-masing halogen, maka halida akan dapat dioksidasi oleh halogen yang mempunyai daya oksidasi lebih tinggi. Harga potensial reduksi standar halogen adalah sebagai berikut: F2(g)  + 2e  → 2F–(aq)                   Eo = + 2,87 V Cl2(g) + 2e   → 2 Cl– (aq)              Eo = +1,36 V Br2(l)  + 2e   →2 Br–(aq)              Eo = + 1,07 V I2(s)    + 2e  ⇌ 2 I–(aq)                 Eo = +0,58 V Dari harga potensial reduksi standar di atas, maka : 2Cl–(aq) + F2(g) →       2 F–(aq) + Cl2(g) Eo = +1,51 V (reaksi spontan) 2Cl–(aq)  + Br2(g)  →   Cl2(g)  + 2Br–(aq)         Eo = -0,03 V ( reaksi tidak spontan) Dari reaksi tersebut dapat disimpulkan dalam sistem periodik unsur, halogen dapat mendesak halida di bawahnya dari suatu senyawa. Asam halida (HX), Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX. Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan kekuatan asam : HF < HCl < HBr < HI Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr)  dan ikatan antar molekul :  Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.  Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.  Pengurutan titik didih asam halida: HF > HI > HBr > HCl Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi. Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih elektronegatifan. Pembentukannya : X2O + H2O  →  2HXO X2O3 + H2O →   2HXO2 X2O5 + H2O → 2HXO3



X2O7 + H2O →  2HXO4 Biloks Oksida Asam Asam Asam Halogen Halogen Oksilhalida Oksilklorida Oksilbromida



Asam Oksiliodida penamaan



+1



X2O



HXO



HClO



HBrO



HIO



Asam hipohalit



+3



X2O3



HXO2



HClO2



HBrO2



HIO2



Asam halit



+5



X2O5



HXO3



HClO3



HBrO3



HIO3



Asam halat



Asam +7 X2O7 HXO4 HClO4 HBrO4 HIO4 perhalat Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion H+mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida: HClO > HBrO > HIO asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat) C.    KELIMPAHAN DI ALAM 1.      Fluorine Fluor Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru padatahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling reaktif.  Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi. Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca(PO4)3F. dengan penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2. CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF 2.      Klorin Klor Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawadan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit. Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.



3.      Bromin Brom Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan.Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifa tkurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium. Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas. 4.      Iodine IodiumDitemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam.Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperature biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukandalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3,CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanyasatu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit,sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir. Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut : 2IO3- + 5HSO3- --> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O 5.      Astatine Astatin Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbandingiodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI,AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatomseperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt danCH 3At.6 Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.



D.     MANFAAT BAGI KEHIDUPAN DAN PEMBUATAN 1.      Manfaat dalam kehidupan sehari-hari CCl2F2         : Gas freon digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es ACNaF         : Natrium fluorida digunakan sebagai obat penguat pada kayu. CaOCl2         : Digunakan sebagai serbuk pengelantang dan desinfektan NaClO          : Kaporit sebagai serbuk pengelantang KClO3          : Digunakan dalam industri korek api KCl   : Digunakan untuk pupuk. NaBr   : Digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.   2.       Bahaya Unsur Halogen 1. Flour  Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan langsung dengan kulit.  Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.  Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok. 2. Klor  Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.  Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun.  CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.  Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya.  Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kangker). 3. Brom  Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik  Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosifterhadap jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.







Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.  Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer. 4. Iodin  Kristal iodin dapat melukai kulit  Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir  Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan Yodium” merupakan penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000 bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh.Di antara mereka yang lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.  Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.    3.      Pembuatan halogen Unsur-unsur halogen dapat dibuat dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis. Klor (Cl) ·        Oksidasi, Dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat. ·        Elektrolisis lebur NaCl menghasilkan gaS klor di anode. ·        Elektrolisis lebur NaCl, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan Na pada katode. ·        Elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan diafragma, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan NaOH pada katode. Brom (Br) ·        Oksidasi, Dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut. Cl2(g) + 2 Br–(aq) —> 2 Cl–(aq) + Br2(aq) Iodium (I) ·        Reduksi Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3 2 IO3–(aq) + 5 HSO3 –(aq) —>3 HSO4 –(aq) +2 SO42–(aq) + H2O(l) + I2(aq) Reaksi – reaksi Pembentukan Senyawa Halogen



1. Reaksi Dengan Logam Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa garam/halida logam. Na + Cl2 → NaCl 2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3 Sn + 2Cl2 → SnCl4 Mg + Cl2 → MgCl2 2Al + 3Cl2 → 2AlCl3 2B +3Cl2 → 2BCl3 2Si + 2Cl2 → SiCl4 Halida logam yang terbentuk bersifat ionik  jika energi ionisasina rendah dan logamnya memiliki biloks rendah. Hamper semua halide bersifat ionik. Contoh Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah AlCl3. 2. Dengan Hidrogen Halogen berikatan dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen halida. H2 + X2 → 2HX (X mewakili satu-satu halogen) Kereaktifan ikatan berkurang apabila semakin menurun kerana ukuran atom yang semakin besar. Hidrogen klorida meletup jika terkena sinaran ultraviolet tetapi H dan Br hanya akan berikatan dengan perlahan . Iodin juga akan berikatan dengan H jika diberikan energi, namun ikatan ini tidak lengkap. F2 + H2  → 2HF        (bereaksi kuat di tempat gelap) Cl2 + H2 →  2HCl      (bereaksi di tempat terang) Br2 + H2 →   2HBr      (bereaksi pada suhu 500oC) I2 + H2  → 2HI        (bereaksi  dengan pemanasan katalis Pt ) Corak kereaktifan ini dapat diterangkan dengan dua cara. Pertama, melalui ukuran atom halogen. Oleh kerana semua halogen berikatan dengan hidrogen, maka ukuran hidrogen adalah tetap. Semakin kebawah, ukuran atom semakin besar dengan pertambahan petala. Hal ini menyusahkan inti hidrogen berinteraksi dengan inti halogen untuk membentuk ikatan kovalen. 3. Reaksi  dengan Non Logam Halogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa halide. Halogen dapat bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain. Contoh : Xe + F2 → XeF2 2Kr + 2F2 → KrF4 2P + 3Cl2 → 2PCl3 4. Reaksi halogen dalam larutan air Semua halogen larut dalam air dan membentuk asam halida dan asam hipohalida. Fluor bereaksi sempurna dengan air. Berbeda dari Cl2, Br2, dan I2, fluor sangat cepat bereaksi dengan air menghasilkan O2 dan HF, dengan reaksi sebagai berikut: 2F2 (g ) + 2 H2O (l)  →   4 HF (aq) + O2 (g)



Salah satu sifat HF yang paling penting adalah HF dalam bentuk larutan akan bereaksi dengan SiO2sehingga dalam penyimpanannya harus disimpan dalam plastik teflon dan tidak dalam kaca. 4 HF + SiO2  → SiF4  +  2H2O Sedangkan halogen lainnya selain larut juga membentuk senyawa asam hipohalit yaitu suatu asam lemah dan asam halida. Air Khlor   :           Cl2  +  H2O  →   HCL + HClO Air Brom   :           Br2  +  H2O  →  HBr + HbrO Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi. I2 + H2O –> (tidak bereaksi) Tetapi I2 larut dalam larutan KI I2 + KI –> KI3 Brom dan iod dapat larut dalam pelarut non polar, seperti alcohol CCl4, CHCl3, dan CS2. 5. Reaksi dengan basa Reaksi halogen dengan basa enser dingin menghasilkan halida (X–) dan hipohalida (XO–), sedangkan reaksi halogen dengan basa pekat panas menghasilkan halida (X–) dan halat (XO3–). Contoh : X2 + 2NaOH ( aq, encer) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I ) X2 + 2NaOH ( aq, pekat) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I ) 2F2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → 2NaF + OF2 + H2O 2F2 + 2NaOH ( pekat, panas ) → NaX + O2 + H2O 6. Reaksi Halogen dengan unsur golongan IV A Semua unsur golongan IV A kecuali karbon, dapat bereaksi langsung dengan Halogen membentuk senyawa Halida. Contoh: Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4 7. Reaksi Halogen dengan unsur golongan V A Unsur – unsur Halogen dengan unsur golongan V A, kecuali N2 dapat bereaksi langsung pada suhu kamar. Contoh:    P4(s) + 6 Cl2(g) → 4PCl3(g) 8. Reaksi Halogen dengan Halogen Unsur – unsur Halogen dengan unsur halogen yang lain dapat membentuk senyawa  antar halogen dengan rumus molekul XX’n’ dengan X’ elektronegatif daripada X dan n merupakan bilangan gasal. Contoh: I2(g) + 3F2(g) → 2IF3(g) I2(g) + 5F2(g) → 2IF5(g) Br2(g) + Cl2(g) → BrCl(g)



9. Reaksi Halogen dengan Halida Dengan memperhatikan harga potensial elektron dari masing – masing halogen, maka halida akan dapat dioksidasi oleh halogen  yang mempunyai daya oksidasi lebih tinggi. Harga potensial elektrode halogen sebagai berikut: Fe2(g) + 2e– ↔ 2F–(aq)                       E° = +2,87 V Cl2(g) + 2e– ↔ Cl–(aq)                        E° = +1,36 V Br2(l) + 2e– ↔ 2Br–(aq)                       E° = +1,07 V I2(s) + 2e– ↔ 2I–(aq)                           E° = +0,54 V Perhatikan reaksi berikut: 2Cl–(aq) + Fe(g) → 2F–(aq) + Cl2           E° = +1,51 V (reaksi spontan) 2Cl–(aq) + Br2(g) → Cl2(g) + 2Br–(aq) E° = +0,03 V (reaksi tak spontan) Dari dua reaksi tersebut dapat disimpulkan tentang reaksi antara halida dan halogen sebagai berikut. Bila halida direaksikan dengan halogen yang terletak diatas nya dalam sistem periodik unsur, maka halida tersebut akan mengalami oksidasi menghasilkan halogen . sebalik nya, halogen akan mengalami reduksi menjadi halida. Akan tetapi hal yang sebalik nya tidak dapat terjadi, sebab reaksi akan mempunyai  potensial reaksi negatif.



BAB III PENUTUP KESIMPULAN Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik. terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum diketemukan. Unsur halogen merupakan unsur yang paling non-logam dan reaktif . Beberapa unsur halogen banyak terdapat di alam dalam bentuk senyawa garamnya dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari serta dibutuhkan untuk kelangsungan hidup mahluk hidup, seperti halnya unsur-unsur yang lain Bidang IPTEK banyak menggali sumbernya dari sekian banyak molekul yang di ketemukan modern ini. Penemuan-penemuan terdahuli nampaknya menjadi aset utama untuk dijadikan bahan pengumpulan imformasi untuk di publikasikan. SARAN Walaupun sudah banyak unsur yang telah di ketemukan akhir-akhir ini serta sudah banyak tokoh-tokoh besar sebagai penemu-penemu IPTEK, kita sebagai generasi penerus bangsa jangan pernah patah semangat untuk terus berfikir kreatif dan inovatif dengan tetap melihat keadaan lingkungan sekitar. Harus berhati-hati ketika menggunakan unsur halogen. karena unsur ini dapat mengakibatkan pembakaran kimia parah jika bersentuhan langsung dengan kulit.