Makalah Hidroponik Bawang Putih [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PRAKTEK BAWANG HIDROPONIK Nama Anggota Kelompok : 1. Agung Budi Toseno 2. Amanda Saraswati N 3. Angela Gabriela Runtu 4. Irene Mi’raj Nur Sari 5. Nazril Falah Yasir 6. Raisa Pandya Naima 7. Risnur Ramadhan 8. Rizkianor Kelas: IX-J Mata Pelajaran : IPA (BIOLOGI)



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



DAFTAR ISI



2



Halaman Kata



Pengantar



……………………………………………………………………



i Daftar



isi



……………………………………………………………………….…



ii BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar



Belakang



…...………………………………………….………..…



1 2. Tujuan



……………...…………………………………….……………….



1 BAB 2 PEMBAHASAN …………………………………………………………. 2 1. Kajian



Teori



………………………………………….…………………...



2 2. Alat



dan



bahan



……...…………………………………………………….



2 3. Prosedur / cara kerja …………………………………………………...… 3 4. Hasil



pengamatan



…………………………………………………………



3 a. Bawang Hidroponik yang menggunakan air biasa ………………….. 3 b. Bawang Hidroponik yang menggunakan campuran gula/garam dan vetsin ……………………………………………...… 4 5. Pembahasan



…………………………………………………………….…



5 BAB 3 PENUTUP ………………………………………………………………… 6



3



1.



Kesimpulan



…………………………………………………………………



6 BAB 1 PENDAHULUAN



1. Latar Belakang Dunia sudah semakin canggih dengan teknologi-teknologi yang sangat membantu manusia dalam beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan. Namun, hal yang masih selaras dengan perkembangan teknologi yaitu perkembangan jumlah kelahiran manusia, sehilngga semakin berkurangnya lahan untuk pemenuhan dalam segi penanaman bahan pangan, melainkan lahan sudah banyak diperuntukkan lahan pemukiman, dan bahkan juga yang kita lihat deasa ini, yaitu pembukaan lahan untuk menanam tanaman yang bukan bahan pangan pokok, melainkan hanya untuk memperkaya diri.



Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin memenuhi kebutuhan pangan menghadapi lahan tanam yang semakin berkurang? Zaman yang serba modern ini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secara hidroponik. Hidroponik sendiri adalah suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketika dihadapkan pada masalah yang di hadapi di dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun dengan sistem hidroponik (hydroponic system) menawarkan solusi yang menjanjikan. Di negara-negara miskin di mana tanah atau iklim tidak ramah terhadap pertanian, hidroponik menawarkan cara untuk menumbuhkan tanaman pangan dengan mudah. Juga, di daerah dimana tanah telah kehilangan nutrisi atau tanah subur sulit didapat, hidroponik dapat menjadi alternatif ideal untuk bercocok tanam.



2. Tujuan



4



Untuk mengetahui perbedaan tumbuhnya Bawang Putih degan cara hidroponik, dengan menggunakan 2 metode yaitu dengan air biasa dan air yang dicampur dengan gula dan garam.



BAB 2 PEMBAHASAN Laporan Percobaan Hidroponik Bawang Putih



1. Kajian Teori Bawang Putih (Allium Sativum) merupakan tanaman dari genus Allium yang umbinya banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan dan pengobatan herbal. Mempunyai sejarah penggunaan oleh manusia selama lebih dari 7.000 tahun, terutama tumbuh di Asia Tengah, dan sudah lama menjadi bahan makanan di daerah sekitar Laut Tengah, serta bumbu umum di Asia,Afrika,dan Eropa. Dikenal di dalam catatan Mesir kuno, digunakan baik sebagai campuran masakan maupun pengobatan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir. Bawang Putih telah lama menjadi bagian kehidupan masyarakat di berbagai peradaban dunia. Namun belum diketahui secara pasti sejak kapan tanaman ini mulai dimanfaatkan dan dibudidayakan. Awal pemanfaatan bawang putih diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Hal ini didasarkan temuan sebuah catatan medis yang berusia sekitar 5000 tahan yang lalu (3000 SM). Dari Asia Tengah kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sehingga bagi bangsa Indonesia bawang putih merupakan tanaman introduksi.



2. Alat dan Bahan 



2 Botol air mineral bekas







Cutter atau gunting 5







2 Bawang putih (pilihlah bawang yang telah sedikit terbuka)







Garam dan gula atau vetsin







Air namun tak mengandung kaporit



3. Prosedur/Cara kerja a.



Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.



b.



Potonglah 2 botol air mineral menggunakan cutter atau gunting.



c.



Masing-masing botol air mineral dipotong setengah botol saja.



d.



Isilah 2 botol yang telah dipotong dengan air biasa dan air yang telah dicampur gula,garam, atau vetsin.



e.



Taruhlah masing-masing bawang di botol yang telah diisi



dengan air yang



berbeda dan jangan sampai jatuh ke dalam air. f.



Jika bawang putih telah diletakan pada masing-masing botol maka jemurlah



di



bawah sinar matahari tetapi jangan sampai terkena hujan karena dapat menyebabkan bawang menjadi busuk. g.



Dan jangan lupa untuk rutin mengganti air selama 3 hari sekali atau seminggu sekali.



4. Hasil pengamatan A. Bawang Hidroponik yang menggunakan air biasa a) Perubahan pada hari-1 Bawang Hidroponik yang menggunakan air biasa, pada hari pertama bawang putih masih belum menunjukkan perubahan apapun. b) Perubahan pada hari-3 Pada hari ketiga, bawang mulai menunjukkan perubahan seperti akar akarnya yang mulai tumbuh



banyak. 6



c) Perubahan pada hari ke-7 (Seminggu) Pada hari ketujuh tepatnya seminggu, akar pada bawang tumbuh semakin banyak dan pada bawang mulai tumbuh sedikit tunas. d) Perubahan pada hari ke-14 (Dua minggu) Pada hari ke 14, menunjukkan tunas pada bawang sudah tinggi dan akar bawang telah sampai ke permukaan botol. e) Perubahan pada hari ke-25 (Tiga minggu lebih) Pada hari ke 25, bawang sudah bisa ditanam pada dipolibek, dan bawang sendiri sudah memiliki daun yang sangat banyak.



B. Bawang Hidroponik yang menggunakan campuran gula/garam dan vetsin. a) Perubahan pada hari-1 Pada hari pertama, bawang masih belum menunjukkan perubahan apapun. b) Perubahan pada hari ke-7 (seminggu) Pada hari ketujuh, bawang yang menggunakan campuran jauh lebih lama tumbuh dan dalam jangka waktu seminggu pun yang tumbuh hanyalah akarnya saja. Itupun tidak tumbuh terlalu banyak.



c) Perubahan pada hari-14 (Dua minggu) Pada hari ke 14, bawang pun baru terlihat tumbuh tunas. Namun tunas yang tumbuh hanya 1 tunas saja dan tunas tersebut masih tumbuh dengan rendah.



d) Perubahan pada hari-27 (hampir 1 bulan)



7



Pada hari ke 27, bawang yang dikembangbiakkan dengan cara campuran gula/garam dan vetsin bisa ditanam. Walau masih agak kecil tunasnya dan tak terlalu tinggi.



5. Pembahasan A. Bawang Hidroponik yang menggunakan campuran garam/gula dan vetsin Garam mempengaruhi pertumbuhan umumnya melalui: a) Keracunan



yang



diakibatkan



penyerapan



unsur



penyusun



garam



secaraberlebihan seperti sodium b) Penurunan penyerapan air, dikenal sebagai cekaman air c) Penurunan dalam penyerapan unsur-unsur penting bagi tanaman khususnya potasium. Gejala awal munculnya kerusakan tanaman oleh salinitas adalah: a) Warna daun yang menjadi lebih gelap daripada warna normal yang hijau-kebiruan. b) Ukuran daun yang lebih kecil. c) Batang dengan jarak tangkai daun yang lebih pendek. Jika permasalahannya menjadi lebih parah, daun akan menjadi kuning (klorisis) dan tepi daun mati mengering terkena ‘‘burning’’ (terbakar,menjadi kecoklatan). B. Bawang Hidroponik yang menggunakan air biasa Tanaman membutuhkan nutrisi berupa Nitrogen,Phospor Dari ketiga nutrisi tersebut senyawa



dan



Kalium.



nitrogenlah yang paling penting bagi



tanaman. Karena nitrogen adalah salah satu unsur penyusun DNA pada tanaman,penyusunan protein,serta berperan penting dalam proses metabolisme tanaman. Oleh kerena itu, tanaman harus dirawat dengan menyiraminya secara rutin. Dari



proses penyiraman inilah tanaman mendapatkan nutrisi nitrogen, 8



yaitu dari air. Dan air yang paling banyak



mengandung



unsur



nitrogen



adalah air hujan.



BAB 3 PENUTUP



1. Kesimpulan Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil dari percobaan ini adalah membuktikan bahwa bawang yang ditanam menggunakan air biasa dan menggunakan air yang dicampur dengan gula/garam dan vetsin memiliki pertumbuhan dan kandungan yang berbeda, yaitu bawang yang ditanam menggunakan air biasa memiliki pertumbuhan yang cepat dan memiliki kandungan yang baik dikonsumsi dibandingkan dengan bawang yang ditanam menggunakan air campuran gula/garam dan vetsin yang memiliki pertumbuhan yang lambat dan memiliki kandungan yang tidak baik untuk di konsumsi.



9



10