Makalah Histologi Tentang Sel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Organisasi seluler adalah susunan bagian-bagian tubuh yang berupa kumpuan sel. Sel berasal dari bahasa latin cella yang berarti ruang kecil. Orang yang pertama kali menemukan sel adalah Robert Hoke (1665) yang melakukan pengamatan terhaadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Dia melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut. Ruangan-ruangan kecil itu diberi nama sel. Istilah sel ini terus di gunakan hingga sekarang. Brown (1831) mengemukakan bahwa sel merupakan suatu ruangan kecil yang dibtasi oleh membran, yang di dalam nya terdapat cairan (protoplasma). Protoplasma terdiri dari plasma sel atau sitoplasma dan inti sel atau nukleus. Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma. Pada tahun 1839 ahli fisiologi Jerman Theodor schwan mengungkapkan bahwa organisme tersusun atas sel. Dari mana sel itu? Ahli fisika Jerman Rudolf Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel yang ada sebelumnya.Teori sel berasal dari sel di perkuat oleh berbagai eksperimen ahli mikrobiologi Perancis Louis Pasteur yang dilakukan antara tahun 1859-1861. Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler. Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan (proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel. Ukuran sel bermacam-macam.Ada yang hanya 1-10 mikron, misalnya bakteri, ada yang mencapai 30-40 mikron misalnya protozoa.



1 | HISTOLOGI



1.2 Rumusan masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu : 1. Apa yang dimaksud sel sebagai unsur pembentuk tubuh?Jelaskan! 2. Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam sel?Jelaskan! 3. Apa yang dimaksud dengan sikulus sel?Jelaskan! 4. Apa yang dimaksud dengan kromosom?Jelaskan! 5. Apa saja proses yang terjadi pada saat pembelahan sel dan deferensiasi sel?Jelaskan! 1.3 Tujuan Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.



Menjelaskan sel sebagai unsur pembentukan tubuh. Menjelaskan unsur-unsur yang terdapat dalam sel. Menjelaskan siklus sel itu seperti apa. Menjelaskan kromosom dan keterkaitan antara kromosom dengan sel. Menjelaskan proses pembelahan sel dan proses deferensiasi sel hingga terbentuk jaringan-jaringan didalam tubuh hewan.



1.4 Manfaat Manfaat makalah sel ini yaitu dalam proses pembelajaran matakuliah histologi untuk materi lebih lanjut mengenai jaringan-jaringan yang ada pada hewan, khususnya seperti yang kita ketahui bahwa histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jaringan-jaringan. Sebelum memasuki pembahasan histologi akan lebih mudah jika terlebih dulu membahas materi mengenai sel karena jaringan-jaringan yang terbentuk di dalam tubuh makhluk hidup semuanya berasal dari sel-sel yang mengalami deferensiasi.



BAB II ISI 2.1 Unsur pembentuk tubuh Tubuh disusun oleh 3 unsur yang berbeda : 2 | HISTOLOGI



A. Sel, masing-masing sel merupakan suatu wujud mandiri yang dibungkus oleh suatu membrane yang “memisahkan”dari lingkungan. B. Zat intersel atau ekstrasel, merupakan bahan yang terletak diantara sel-sel sebagai penyokong dan pemberi makanan. C. Cairan tubuh, termasuk darah, cairan jaringan atau intersel, dan limfa. Darah berada dalam system pembuluh. Cairan jaringan atau intersel terdapat diantara dan di sekitar sel, tempat terjadinya pertukaran zat secara bebas antara darah dan cairan intrasel. Sedangkan cairan limf mengalirkan cairan jaringan kembali ke dalam system vena melalui saluran-saluran halus. 2.2 Unsur sel Di dalam tubuh terdapat banyak macam sel. Sel-sel tadi berbeda ukuran, bentuk, dan fungsinya, tetapi setiap sel di susun oleh inti dan sitoplasma. A. Sitoplasma Sitoplasma mengandung berbagai macam bangunan kecil dan fungsinya pun berbeda-beda pula. Variasi fungsi berbagai jenis sel dicerminkan oleh perbedaan penampilan sitoplasmanya. Hal ini di sebabkan oleh adanya variasi jumlah dan jenis bangunan kecil di dalam sitoplasma tadi, seperti misalnya pada sel yang mensekresikan enzim atau sel saraf. Variasi penampilan berbagai jenis sel juga bergantung pada aktivitas metabolisme sel itu. Terdapat dua jenis utama benda sitoplasma yaitu : organel, yang merupakan komponen hidup unsur struktural sel, dan inklusi, yang merupakan kumpulan metabolit atau hasil sel, yang tak hidup. B. Membran (plasma) Sel Semua sel diliputi oleh membran plasma, atau plasmalema, yang tebalnya hanya 7,5 nm. Semua membran, termasuk membran intrasitoplasma selain plasmalema, terutama terdiri atas lipid dan protein dengan sedikit karbohidrat. Membran plasma merupakan perwujudan sawar lipid bagi lalu lintas beberapa bahan, yang sebagian ditentukan oleh keterlarutannya di



3 | HISTOLOGI



dalam lipid. Untuk memelihara lingkungan intraseluler diperlukan transpor membran selektif, baik aktif maupun pasif, dengan memasukkan bahan makanan ke dalam sel dan mengeluarkan bahan yang lain. Membran plasma juga menerima isyarat dari hormon dan neurotransmiter. Pada sel sasaran hormon itu harus masuk menembus membran plasma (terjadi pada hormon steroid, mungkin karena larut dalam lipid). Membran plasma berbeda dari membran lainnya karena permukaan luarnya dilapisi glikoprotein, yaitu selubung sel atau glikokaliks. C. Retikulum Endoplasma Kasar (Granular) Jumlah retikulum granular di dalam sel bervariasi dari satu atau dua sisterna gepeng sampai tumpukan sisterna berjajar yang tersebar luas, saling berhubunga. Hanya pada eritrosit dewasa tidak terdapat retikulum granular sama sekali. Jumlahnya berhubungan dengan sistetis protein; misalnya ia sangat banyak terdapat pada sel-sel asinus pankreas yang menghasilkan enzim-enzim. Pada beberapa jenis sel sistem membran intrasitoplasma ini dapat berhubungan dengan membran plasma dan membran inti dan pada beberapa sel ia juga berhubungan dengan retikulum endoplasma licin atau agranular serta aparat Golgi melalui vesikel-vesikel kecil.



Fungsi utama



retikulum edoplasma adalah membuat unsur protein dari sekret dan disimpan di dalam ruang intrasisterna. Pada sejumlah sel, misalnya sel asinus pankreas, terjadi pemekatan hasilan (product) di dalam retikulum, walaupun biasanya pemekatan terjadi terutama di dalam aparat Golgi. D. Ribosom Ribosom membuat sitoplasma menjadi basofil dan mengandung RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat untuk merangkaikan asam-asam amino menjadi peptida-peptida dan protein, atau tempat sintesis protein. Ribosom di jumpai pada semua sel kecuali pada eritrosit dewasa, dan dapat melekat pada retikulum endoplasma glanural atau terdapat bebas dalam 4 | HISTOLOGI



sitoplasm. Ribosom pada kedua tempat itu mempunyai struktur serupa dan pada mikroskop elektron tampak sebagai partikel-partikel kecil padat dengan diameter sekitar 15 nm, agak bulat tetapi tidsk teratur. Tiap ribosom dibentuk oleh dua subunit, satu besar dan lainnya kecil. E. Retikulum Endoplasma Licin (Agranular) Retikulum Endoplasma licin atau agranular tersusun oleh membranmembran degan permukaan licin tanpa ribosom, dan umumnya berbentuk tubular atau vesikular dan bukan sisternal. Membrannya serupa dengan membran pada retikulum glanular, dengan tebal 6 sampai 7 nm, dengan lumen tubular berukuran kira-kira 50 nm. Jumlah retikulum agranular berbeda-beda pada setiap jenis sel. Retikulum licin berfungsi pada biosintesis hormonhormon steroid dan juga berhubungan dengan metabolisme sejumlah obatobatan yang larut dalam lemak seperti barbiturat. F. Aparatus Golgi Organel ini, yang juga disebut daerah atau kompleks Golgi, ia terlihat sebagai jaring-jaring saluran atau vakuol yang gelap, atau sebagai massa granular yang teratur, terdapat di dekat inti dan kadang-kadang lebih dari satu. Aparat Golgi bersifat tidak statis tetapi selalu berubah. Jadi Aparat Golgi berperan penting dalam aliran membran, pemindahan dan pemekatan materi sekresi dan penglepasannya, dalam mensintesis produk sekresi tertentu, khususnya



glikoprotein



dan



mukopolisakarida,



dan



mungkin



dalam



pembentukan lisosom. G. Lisosom Lisosom berwujud badan kecil bermembran yang mengandung berbagai macam asam hidrolase. Mereka merupakan suatu sistem pencerna intrasel dengan kemampuan memecah materi yang berasal dari luar maupun dari dalam sel. Oleh karena lisosom berperan serta dalam pencernaan, bentuknya bergantung kepada keadaan fungsinya, dan hal ini mengakibatkan 5 | HISTOLOGI



adanya banyak macam bentuk atau “pleomorfisme”. Walaupun besarnya berbeda-beda, biasanya lisosom mepunyai diameter dari 0,2 sampai 0,4 um. Lisosom terdapat di dalam semua sel, kecuali eritrosit dan terdapat dalam jumlah banyak terutama dalam makrofag, leukosit neutrofil, sel hepar dan sel tubulus proksimal ginjal. Lisosom juga mengandung protease, nuklease, lipase, glikosidase, fosfolipase, dan sulfatase. Lisosom dapat dibagi dalam dua kelompok utama. Lisosom primer, yaitu lisosom yang “istirahat”, belum dalam aktivitas enzimatik. Lisosom sekunder ikut aktif dalam pencernaan, dan terbentuk setelah menyatunya lisosom primer dengan salah satu badan bermembran lain yang berasal dari dalam atau dari luar sel. Masuknya substansi yang berasal dari luar sel ke dalam sel dengan cara endositosis berlangsung sama seperti halnya bagi badan membran. H. Mitokondria Mitokondria terdapat dalam semua sel hewan, berupa organel bermembran, dan terdapat bebas di dalam sitoplasma. Mereka penting sekali dalam metabolisme energi sebagai sumber utama adenosin trifosfat (ATP) dan merupakan tempat dari banyak reaksi metabolisme. Fungsi mitokondria dikerjakan seluruhnya di dalam organel, walaupun kebanyakan aktivitas berlangsung di ruang bagian dalam melalui enzim yang terdapat baik dalam melalui enzim yang terdapat baik dalam matriks (siklus asam sitrat) maupun pada membran dalam dari mitokondria (transpor elektron dan fosforilasi oksidatif). Mitokondria adalah sumber energi terbesar di dalam sel selain itu mereka mengkonsentrasikan kalsium dan mengatur suasana lingkungan kalsium pada umumnya di dalam sitoplasma. I. Peroksisom Peroksisom atau badan mikro mempunyai stuktur serupa dengan lisosom, tetapi tidak mengandung hidrolase lisosom. Peroksisom banyak terdapat dalam sel parenkim hati dan sel tubulus kontortus proksimal ginjal, 6 | HISTOLOGI



dan terdapat juga pada banyak jenis sel lainnya. Fungsi badan ini masih belum jelas. Tetapi peroksida hidrogen sangat toksik untuk sel, dan agaknya berguna untuk membatasi reaksi yang akan ditimbulkan peroksida hidrogen terhadap suatu organel, dengan menghancurkannya segera setelah ia dibentuk. J. Mikrotubul Mikrotubul adalah bangunan langsing berbentuk silidris, berongga, dan tidak bercabang. Mikrotubul mungkin mempunyai berbagai fungsi. Di sini mikrotubul mempunyai susunan khusus dan relatif statis. Di tempat lain pada umumnya mikrotubul itu di anggap mempunyai fungsi untuk kerangka sel, dalam arti memberi bentuk pada sel. Mikrotubul sebagai unsur kerangka utama banyak terdapat berupa berkas, misalnya pada bagian tepi trombosit, tempat mempertahankan bentuk cakram itu. K. Sentriol Pada umumnya sel interfase atau sel yang tidak membelah mempunyai dua bua sentriol, dan di sebut diplosom. Seringkali pasangan itu terletak berdampingan dengan aparat golgi pada suatu daerah khusus dalam sitoplasma yang di sebut sentrosom atau pusat sel. Sentriol adalah pusat pengorganisasi mikrotubul penting dalam mitosis. Mereka membentuk replika sendiri dan sesaat sebelum pembelahan sel jumlahnya dua kali lipat. Setelah sentriol berpisah, terbentuk sentriol baru yang berkembang dari kondensasi materi granular berbentuk cincin (yang disebut prosentriol) dan berhubungan dengan masing-masing sentriol yang sebelumnya telah ada. Mikrotubul kemudian berkembang pada prosentriol membentuk suatu anak sentriol. L. Silium dan Flagelum Silium dan flagelum adalah tonjolan yang dapat bergerak yang terdapat pada permukaan sel. Silium, silium mirip bulu mata atau tonjolan halus seperti rambut, dan banyak terdapat pada sel epitel saluran napas bagian atas, bagian saluran reproduksi pria dan wanita dan epindem yang melapisi rongga sistem saraf pusat. Flagelum, berdasarkan susunannya flagelum ini 7 | HISTOLOGI



serupa dengan silium, tetapi lebih panjang, jenis gerakannya terlihat agak berbeda yaitu berupa gelombang berombak, dan jumlah pada setiap selnya lebih sedikit. M. Mikrofilamen dan yang berbentuk filamen Mikrofilamen terdapat pada hampir semua jenis sel bukan otot, seringkali berhubungan erat dengan mikrotubul. Di dalam sel otot, ada dua jenis filamen utama, yaitu filamen tipis dan filamen tebal. Sebagai kesimpulan, mikrofilamen yang pada dasarnya mempunyai tiga ukuran, tersebar luas baik dalam sel bukan-otot maupun dalam sel otot, mereka berkenaan dengan gerakan pada macam-macam proses sel dan juga berfungsi sebagai kerangka sel. N. Lamel Anulata (berpori) Lamel merupakan sistema gepeng, berjajar, bermembran, dengan banyak sekali lubang (pori) atau anuli. Organel ini dia anggap sebagai turunan dari selubung inti jadi berfungsi dalam peristiwa interaksi nukleo-sitoplasmik. Seringkali organel ini berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma. O. Vitalis Sitoplasma Sangat sedikit jenis sel, jikalau memang ada, yang bersifat statis. Baik dilihat susunan maupun fungsinya, sel-sel secara terus menerus mengalami perubahan. Salah satu contohnya adalah mikrotubul yang secara terus menerus dirombak dan dibentuk kembali. P. Inklusi Bila semula inklusi di anggap sebagai suatu penimbunan benda mati dari metabolit, produk sel hasil sintesis, atau materi dari luar yang dimasukkan ke dalam (yakni termasuk dalam) sel, maka sebenarnya banyak di antaranya turut serta dalam berfungsi normalnya sel. Sebenarnya yang termasuk inklusi adalah materi seperti makanan simpanan, pigmen, dan sejumlah bahan berbentuk kristal. Berikut ini tertera beberapa contoh makanan simpanan 8 | HISTOLOGI



-



Lemak, walaupun lemak terutama disimpan di dalam sel jaringan ikat, yang bila berjumlah besar bersama-sama membentuk jaringan lemak, ia juga terdapat banyak jenis sel lain seperti sel hati dan sel otot, dan sel korteks adrenal. Lemak terdapat tepisah di dalam sitoplasma sel berupa vakuol atau tetes bermembran yang mengandung lemak netral (triglisarida) , asam lemak,



-



kolestrol, dan esterkolestrol. Karbohidrat sebagai bahan makanan diserap dari usus terutama sebagai glukosa, yang kemudian dipolimerisasi menjadi glikogen untuk sebagian disimpan didalam hati. Glikogen larut dalam air dan pada sajian rutin hanyut meninggalkan daerah berongga tidak rata diantara untaian sitoplasma dan



-



menampakkan bekas dimakan ngengat (mouth-eaten) Pigmen, pigmen adalah materi dengan warna alami, yakni tidak perlu dipulas dengan zat warna seperti halnya unsur yang lain. Ada dua golongan pigmen yaitu: Pigmen eksogen dibentuk diluar tubuh dan kemudian dimasukkan kedalam tubuh dan pigmen endogen dibentuk dalam tubuh sendiri. Pigmen ini terutama



ada



dua



jenisnya:



melanin



dan



hemoglobin



serta



hasil



perombakannya, seperti hemoksiderin yang mengandung besi, dan bilirubin -



(hematoidin) yang tidak mengandung besi. Kristal, kristal dan kristaloid, terdapat didalam beberapa jenis sel, seperti sel Sertoli (sustentakular) dan sel interstisial testis, tersebar didalam sitoplasma dan tidak dibatasi membran. Kristaloid terdapat dalam bentuk lain, misalnya sebagai granula-granula leukosit eusinofil, yang dapat digolongkan sebagai lisosom, beberapa badan mikro (peroksisom), dan terkadang terdapat didalam mitokondria bersatu dengan kristal.



2.3 Siklus sel Pada kajian ilmu Biologi, Sel adalah unsur terkecil yang menyusun suatu organisme. Dalam perjalanan hidupnya, sel tidaklah statis, namun ia senantiasa melakukan



kegiatan



memperbanyak



diri



dalam



konteks



perkembangbiakan, pembelahan sel bertujuan agar reproduksi dan embriogenesis



9 | HISTOLOGI



dapat berkelanjutan. Sel induk gamet (gametogonium) harus terlebih dahulu berploriferasi, setelah itu gametosit mengalami pembelahan reduksi. Bila pembuahan terjadi, maka embryogenesis terjadi yang pada prinsipnya berlangsung dengan cara perbanyakan satu sel zygote menjadi ribuan sampai milyaran sel. Siklus sel yang berlangsung kontinu dan barulang (siklik) disebut poliferasi. Keberhasilan sebuah poliferasi membutuhkan transisi unidireksional dan teratur dari satu fase siklus sel menuju fase berikutnya. Jenjang reaksi kimia organic yang terjadi seyogyanya diselesaikan sebelum jenjang berikutnya dimulai. Sebagai contoh, dimulainya fase mitosis sebelum selesainya tahap replikasi DNA akan menyebabkan sel tereliminasi. Pada sel prokariot yang tidak memiliki inti sel, siklus sel terjadi melalui suatu proses yang disebut pembelahan biner, sedang pada sel eukariot yang memiliki inti sel, siklus sel terbagi menjadi dua fase fungsional, fase S dan M, dan fase persiapan, G1 dan G2: a. Fase S (sintesis) Merupakan tahap terjadinya replikasi DNA. Pada umumnya, sel tubuh manusia membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan tahap ini. Hasil replikasi kromosom yang telah utuh, segera dipilah bersama dengan dua nuklei masing-masing guna proses mitosis pada fase M. b. Fase M (mitosis) Interval waktu fase M kurang lebih 1 jam. Tahap di mana terjadi pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas). Pada mitosis, sel membelah dirinya membentuk dua sel anak yang terpisah. Dalam fase M terjadi beberapa jenjang fase, yaitu: 



Profase, fase terjadinya kondensasi kromosom dan pertumbuhan pemintalnya. Pada saat ini kromosom terlihat di dalam sitoplasma.



10 | H I S T O L O G I







Prometafase, pada fase ini sampul inti sel terlarut dan kromosom yang mengandung 2 kromatid mulai bermigrasi menuju bidang ekuatorial







(piringan metafase). Metafase, kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial mencapai titik







puncaknya Anafase, Tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-







masing kromosom tertarik menuju pemintal kutub. Telofase, Kromosom pada tiap kutub mulai mengalami dekondensasi, diikuti dengan terbentuknya kembali membran inti sel dan sitoplasma







perlahan mulai membelah Sitokinesis, Pembelahan sitoplasma selesai setelah terjadi oleh interaksi antara pemintal mitotik, sitoskeleton aktomiosin dan fusi sel,



dan menghasilkan dua sel anak c. Fase G (gap) Fasa G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat yang diperlukan pada fase berikutnya. Pada sel mamalia, interval fase G2 sekitar 2 jam, sedangkan interval fase G1 sangat bervariasi antara 6 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fase G1 terlalu lama, dikatakan berada pada fase G0 atau “quiescent”. Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara aktif. Sebuah sel yang berada pada fase G 0 dapat memasuki siklus sel kembali, atau tetap pada fase tersebut hingga terjadi apoptosis. Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G 0. Sel tersebut dapat masuk kembali ke fase G1 oleh stimulasi antara lain berupa: perubahan kepadatan sel, mitogen atau faktor pertumbuhan, atau asupan nutrisi. Interfase merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain. Jedah tersebut termasuk fase G1, S, G2. 2.4 Kromosom A. Pengertian kromosom



11 | H I S T O L O G I



Kromosom adalah kromatin yang merapat, memendek dan membesar pada waktu terjadi proses pembelahan dalam inti sel (nucleus), sehingga bagian – bagiannya dapat terlihat dengan jelas di bawah mikroskop biasa. Kromosom berasal dari kata chroma = berwarna, dan soma = badan. Terdapat di dalam plasma nucleus, berupa benda – benda berbentuk lurus seperti batang atau bengkok, dan terdiri dari bahan yang mudah mengikat zat warna. Istilah kromosom pertama kali diperkenalkan oleh W.Waldeyer pada tahun 1888, walaupun Flemming (1879) telah melihat pembelahan kromosom di dalam inti sel. Ahli yang mula – mula menduga bahwa benda – benda tersebut terlibat dalam mekanisme keturunan ialah Roux (1887) melaporkan bahwa banyaknya benda itu di dalam nucleus dari mahkluk yang berbeda adalah berlainan, dan jumlahnya tetap selama hidupnya. Morgan (1993), menemukan fungsi kromosom dalam pemindahan sifat – sifat genetik. Beberapa ahli lainnya seperti Heitz (1935), Kuwanda (1939), Gritter (1940) dan Kauffmann (1948), kemudian menyusul memberi keterangan lebih banyak tentang morfologi kromosom. B. Bagian-bagian kromosom



Kromatid Gambar 2.4, A Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid masih melekat satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema. Kromonema merupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang pada tahap



12 | H I S T O L O G I



interfase). Kromonema sebenarnya merupakan istilah untuk tahap awal pemintalan kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan dua istilah untuk struktur yang sama. Sentromer Sentromer adalah daerah konstriksi (lekukan primer) di sekitar pertengahan kromosom. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian kromosom yang yang merupakan tempat perlekatan benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya kromosom. Sentromer adalah daerah yang mengerut dari kromosom saat proses mitosis atau meiosis dan merupakan tempat melekatnya benang-benang gelendong. Dalam daerah sentromer tampak adanya struktur seperti benang-benang yang dinamakan mikrotubulus. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah struktur seperti serabut yang terdapat pada sentromer Kinetokor mengikat mikrotubulus pada berkas gelendong pada waktu pembelahan inti. Kromomer Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatin yang terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat). Telomere Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom. Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak terurai. Karena pentingnya telomer, sel yang telomer kromosomnya mengalami kerusakan umumnya segera mati. DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetika yang akan diwariskan kepada keturunannya. Kromosom dikatakan sebagai benang pembawa sifat karena sifat-sifat makhluk hidup pada dasarnya tersimpan di dalam DNA yang terdapat di dalam kromosom. Kromosom pada organisme prokariotik ada yang berupa RNA saja. Ini dapat dijumpai pada virus mozaik 13 | H I S T O L O G I



(tembakau). Kromosom dapat pula berupa DNA saja misalnya pada virus T dan dapat pula mengandung keduanya yaitu DNA dan RNA seperti pada bakteri Escherichia coli. C. Fungsi kromosom Fungsi Kromosom adalah sebagai berikut: 1. Penyimpanan Kode Genetik: Kromosom mengandung materi genetik yang dibutuhkan oleh organisme untuk tumbuh dan berkembang. Molekul DNA yang terbuat dari rantai unit yang disebut gen. Gen adalah bagian-bagian dari DNA dengan kode untuk protein tertentu yang dibutuhkan oleh sel untuk fungsi yang tepat. 2. Penentuan seks: Manusia memiliki 23 pasang kromosom dari mana satu pasang adalah kromosom seks. Wanita memiliki dua kromosom X dan laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu Y. Jenis kelamin anak ditentukan oleh kromosom yang diturunkan oleh laki-laki. Jika kromosom X dilewatkan dari kromosom XY, anak akan menjadi perempuan dan jika kromosom Y yang dilewatkan, anak laki-laki akan berkembang. 3. Pengendalian Divisi Sel: Kromosom memeriksa pembagian sukses sel selama proses mitosis. Kromosom sel induk memastikan bahwa informasi yang benar diteruskan ke sel anak yang dibutuhkan oleh sel untuk tumbuh dan berkembang dengan benar. 4. Pembentukan Protein dan Penyimpanan: Protein sangat penting untuk aktivitas sel. Kromosom mengarahkan urutan protein yang terbentuk dalam tubuh kita dan juga menjaga urutan DNA. Protein juga disimpan dalam struktur melingkar dari kromosom. Protein ini terikat bantuan DNA dalam kemasan yang tepat dari DNA. 2.5 Pembelahan sel dan diferensiasi sel A. Pembelahan sel Pembelahan sel adalah suatu proses pembelahan dari sel induk menjadi dua atau lebih sel anak. Dimana pembelahan sel bertujuan untuk pertumbuhan dan



14 | H I S T O L O G I



perkembangan, mengganti sel-sel yang telah rusak atau mati, berkembang biak, serta variasi individu baru dan lain sebagainya.







Pembelahan amitosis Pembelahan amitosis adalah pembelahan sel secara langsung atau disebut juga dengan pembelahan sederhana yang didahului dengan



pembelahan inti tanpa didhului pembentukan benang spindel, Gambar 2.5, A



penampakan kromosom, peleburan membran inti dan ciri lainnya. Pembelahan secara langsung ini, basanya terjadi pada makhluk hidup bersel satu (uniseluler) atau pada prokariota misalnya pada amoeba, 



Paramecium, alga biru dll. Pembelahan mitosis Pembelahan mitosis termasuk kedalam pembelahan sel secara tidak langsung,



karena



pembelahan



inti



(nukleus)



didahului



oleh



pembentukan benang-benang kumparan sperma (kromosom). Biasanya terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatic) dan sel nutfah. Pembelahan secara mitosis akan menghasilkan dua sel anakan yang masing-masing sel anak tersebut, mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.



15 | H I S T O L O G I



Siklus sel adalah urutan-urutan tertentu dalam mekanisme pembelahan sel hingga pembelahan sel lagi untuk membentuk sel anakan. Dan siklus ini terbagi menjadi dua fase yaitu interfase dan fase mitotic. Tahap Pembelahan Mitosis



 Interfase (Fase Istirahat) Interfase merupakan fase istirahat dalam pembelahan sel. dimana pada fase ini, sel melakukan berbagai persiapan untuk melakukan pembelahan selanjutnya dan membutuhkan waktu yang lama dibandingkana dengan fase mitotik (fase pembelahan). Interfase terbagi atas tiga fase yaitu :  Fase G1 (Fase Growth 1/ Fase Pertumbuhan) Fase G1 atau fase pertumbuhan merupakan fase yang berlangssung selama 9 jam dan termasuk fase yang paling aktif. Pada fase G1 ini sel mengadakan pertumbuhan dan perkembangan sehingga sel bertambah ukurannya dan volumenya.  fase S (Fase Sintesis) Fase ini berlangsung selama 10 jam dan merupakan fase pembentukan (sintesis) DNA atau penggandaan kromosom.  Fase G2 (Fase Gwroth 2/ Fase Pertumbuhan 2) Pada fase ini terjadi proses sintesis protein, dan pada fase ini sel siap untuk melakukan pembelahan. Fase mitosis (fase terjadi pembelahan) tidak diawali oleh interfase, melainkan interfase merupakan fase antara mitosis dengan mitosis selanjutnya. Jadi antara mitosis dengan mitosis selanjutnya terdapat interfase, dimana pada interfase tersebut sel melakukan berbagai persiapan untuk proses mitosis selanjutnya. Pembelahan sel secara mitosis terbagi pula menjdi 2 fase yaitu kariokinesis dan sitokinesis.



 Kariokinesis



16 | H I S T O L O G I



Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa tahap diantaranya : Profase, Metafase serta Telofase. Dan setiap fasefase tersebut terdapat pula ciri-ciri yang berbeda didalam tiap-tiap fase tersebut. Diantara beberapa aspek yang berbeda adalah pada kromosom, membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Berikut fase pada kariokinesis beserta ciri-cirinya:



1) Profase o Hilangnya nukleus (inti) dan nukleolus (anak inti) o Benang-benang kromatin berubah menjadi kromosom dan selanjutnya, setiap keromosom membelah menjadi kromatid dengan 1 sentromer. o Pasangan sentriol yang berada dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kekutub yang berlawanan. o Benang-benang spindel atau disebut juga dengan serat-serat gelendong, terbentuk diantara 2 kutub pembelahan. 2) Metafase o Setiap kromosom yang terdiri atas satu pasang kromatid menuju ketengah sel dan berkumpul



pada



bidang



ekuator



(bidang



pembelahan),



dan



kemudian



menggantung pada benang spindle melalui sentromer atau kinetokor. 3) Anaphase o Sentromer dari setiap kromosom, membelah sehingga menjadi dua bagian dengan masing-masing 1 kromatida. Selanjutnya setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan bergerak menuju kekutub yang berlawanan. Dan pada akhir anaphase, semua kromatida sampai pada kutub masing-masing.



4) Telofase o Kromatida yang berada pada kutub berubah kembali menjadi benang-benang kromatin. o Dinding inti terbentuk kembali dan nukleolus membentuk dua inti baru. o Benang-benang spindle menghilang o Terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma) menjadi dua bagian, dan terbetuk membrane plasma (membran sel) pemisah ditengah bidang ekuator (bidang pembelahan). Hasilnya terbentuklah 2 sel anak yang memilik kromosom yang sama dengan kromosom indunya.



 Sitokinesis 17 | H I S T O L O G I



Pada proses sitokinesis, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi 2 melalui terbentuknya cincin kontraktil yang dibentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel, dimana cincin kontraktil tersebut membentuk alur pembelahan yang akhirnya terbentuknya dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk tersebut mengandung organelorganel sel dan inti sel.



Gambar 2.5, B C







Pembelahan meiosis Pembelahan secara meiosis adalah pembelahan sel dimana setiap sel kromosomnya dibagi menjadi dua. Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi, karena menghasilkan sel anak yang mempunyai jumlah kromosom setengah dari kromosom sel induknya. Terjadi pada alat reproduksi/gametogonium pada saat gametogenesisi (pembentukan



gamet).



Dalam



proses



pembelahan



meiosis,



pembelahan terjadi dua kali secara berturut-turut tanpa dselingi dengan interfase (fase intirahat). Tahap-tahap pembelahan meiosis :



a. Meiosis I Meiosis I terbagi empat (Profase I – Metafase I – Anafase I – Telofase I)



1) Profase I  Leptonema adalah benang-benang kromati menebal menjadi kromosom  Zigonema adalah tiap kromosom homolog bergandengan, dan tiap pasang kromosom homolog disebut dengan bivalen. 18 | H I S T O L O G I



 Pakinema adalah tiapa bagian dari kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalah ikatan 1 sentromer sehingga membentuk tetrad.



 Diplonema adalah kromatid dari tiap belahan kromosom memendek dan membesar, serta tampak saling menjauhi tetapi tetap terikat bersama oleh kiasmata (terjadinya pindah silang (crossing over)).  Diakinesis adalah kromatid masih melanjutkan gerakan untuk salaing menjauhi dan kiasmata mulai bergerak kearah ujung-ujung kromosom, kemudian sentrososm membentuk 2 sentriol yang masing-masing membentuk benang spindle atau benang gelondong pembelahan. Satu sentriol bergerak kearah kutub yang berlawanan sendangkan yang satunya llagi tetap pada posisi semula. Nukleoplasma (membran inti) dan nukleolus (anak inti) menghilang.



2)



Metafase I  Setiap tedrad, berada pada bidang metaphase atau dataran metaphase 3) Anafase I  Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah







kutub yang berlawanan. Sentromer belum membelah. 4) Telofase I Tiap-tiap tetrad makin mendekatai kutub, membran inti dan nukleoplasma muncul kembali, terbentuknya bidang pembelahan pada bagia tengah sel, kromatid meregang dan membentuk benang-benang kromatin, serta terbentuknya dua sel anak yang jumlah kromosonya sama dengan jumlah kromosom induknya.



b. Meiosis II 1) Profase II 



Sentrosom membentuk 2 sentriol yang letaknya berlawanan ktub, yang



 



dihubungkan oleh benang spindle. Nukleoplasma dan nukleus hilang Kromatin berubah kromosom yang dijerat oleh benang spindle atau benang







gelendong. 2) Metafase II Kromosom berada pada bidang equator



19 | H I S T O L O G I







Kromatid bergandengan (berkelompok) dua-dua Sentromer belum membelah 3) Anafase II Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah







kutub yang berlawanan. 4) Telofase II Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan, kemudian berubah menjadi



 



kromatin Nukleoplasma dan nukleus terbentuk lagi Pada akhir pembelahan meiosis II, terbentuk empat sel yang masing-masing



 



sel mengandung separuh dari kromosom induknya.



Gambar 2.5, D



B. Diferensiasi sel Pada perkembangan mudigah, sel tunggal, yaitu ovum yang telah dibuahi, membelah dan pada akhirnya membentuk seluruh tubuh. Proses poliferasi sel-sel ini merangsang pula perkembangan sel, dan berbagai jenis sel dikhususkan untuk melakukan fungsi yang berbeda. Ada bukti-bukti kuat yang menunjukkan bahwa semua inti sel yang telah berkembang mempunyai perangkat kromosom yang lengkap dan identic, artinya gennya (genom).



20 | H I S T O L O G I



Mengapa mereka tidak semua menghasilkan protein yang sama dan memperlihatkan fungsi yang serupa? Ada bukti bahwa kebanyakan genom pada sel yang telah berkembang jauh, ditekan: kebanyakan gen tidak dapat menyatakan dirinya sendiri. Ini dapat terjadi karena cara gen menyatakan diri sendiri tidak terdapat di dalam sel, dan ternyata cara pengaturan terhadap mekanisme sintesis selular ada dalam sitoplasma. Jadi, bila identifikasi tentang unsur-unsur yang terutama bertanggung jawab terhadap pengaturan dan represi gen belum terlaksana, represi gen belum terlaksana, represi dengan sendirinya terutama diatur oleh aktivitas materi genetik, yakni DNA bersama-sama dengan nucleoprotein dan asam-asam nukleat, yang membentuk kromatin inti interfase. Bila sel berkembang, beberapa bagian genom menjadi aktif, yang lain menjadi tidak aktif.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Unsur pembentuk tubuh, tubuh disusun oleh 3 unsur yang berbeda yaitu; sel, zat intersel atau ekstrasel, dan cairan jaringan atau intersel. Di dalam tubuh 21 | H I S T O L O G I



terdapat banyak macam sel. Sel-sel tadi berbeda ukuran, bentuk, dan fungsinya, tetapi setiap sel di susun oleh inti dan sitoplasma. Ada beberapa unsur sel yaitu sitoplasma, membrane (plasma) sel, reticulum endoplasma kasar, ribosom, reticulum endoplasma licin, aparatus golgi, lisosom, mitokondria, peroksisom, mikrotubul, sentriol, silium dan flagellum, mikrofilamen dan yang berbentuk filamen, lamel anulata, vitalis sitoplasma, dan inklusi. Siklus sel yang berlangsung kontinu dan barulang (siklik) disebut poliferasi.



Keberhasilan



sebuah



poliferasi



membutuhkan



transisi



unidireksional dan teratur dari satu fase siklus sel menuju fase berikutnya. Kromosom adalah kromatin yang merapat, memendek dan membesar pada waktu terjadi proses pembelahan dalam inti sel (nucleus). Fungsi dari kromosom yaitu sebagai penyimpan kode genetik. Pembelahan sel adalah suatu proses pembelahan dari sel induk menjadi dua atau lebih sel anak. Diferensiasi sel, pada perkembangan mudigah, sel tunggal, yaitu ovum yang telah dibuahi, membelah dan pada akhirnya membentuk seluruh tubuh. Proses poliferasi sel-sel ini merangsang pula perkembangan sel, dan berbagai jenis sel dikhususkan untuk melakukan fungsi yang berbeda.



3.2 Saran Makalah yang kami buat belum sempurna sesuai yang diharapkan. Masih terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan. Karena, kami hanya manusia biasa yang tidak luput dari khilaf / kesalahan, kelebihan itu hanya milik Allah SWT semata. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak atau pembaca demi perbaikan di masa mendatang.



22 | H I S T O L O G I