Makalah Indeks Harga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH EKONOMI PANGAN & GIZI INDEKS HARGA



Disusun Oleh: 1. Afifah Bektiningrum



(P07131117002)



2. Nurul Latifah



(P07131117025)



3. Santira Cahyaningtyas



(P07131117038)



4. Satiti Dwi Anggraini



(P07131117040)



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI YOGYAKARTA TAHUN 2019



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kegiatan ekonomi suatu negara, kenaikan atau penurunan harga merupakan informasi penting untuk mengetahui perkembangan ekonomi. Roda perekonomian selalu mengalami kemajuan dan kemunduran dari masa ke masa. Suatu saat produksi akan meningkat, tetapi di saat tertentu produksi juga dapat menurun. Hal tersebut berlaku juga pada keuntungan suatu perusahaan, harga barang, serta biaya hidup ataupun pendapatan nasional yang dapat menurun atau meningkat. Untuk melakukan perbandingan antar variabel yang sama dalam kurun dua waktu berbeda, diperlukan angka indeks. Dari angka indeks tersebut dapat digunakan untuk mengetahui maju mundurnya suatu usaha, naik turunnya pendapatan, harga, dan sebagainya. Angka indeks atau indeks harga berperan sebagai petunjuk atau barometer dari suatu kondisi ekonomi umum. Hal tersebut dapat menggambarkan tentang tren perdagangan dan kemakmuran suatu negara. Indeks harga juga berguna sebagai alat untuk melihat perubahan harga suatu jenis barang dan sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan harga agar tidak merugikan konsumen ataupun produsen. B. Rumusan Masalah Apa definisi indeks harga? Apa tujuan indeks harga? Apa ciri-ciri indeks harga? Apa saja jenis-jenis indeks harga? Bagaimana peranan indeks harga dalam perekonomian?



Bagaimana cara penyusunan indeks harga? Bagaimana metode penghitungan indeks harga? C. Tujuan a. Diketahui definisi indeks harga b. Diketahui tujuan indeks harga c. Diketahui ciri-ciri indeks harga d. Diketahui jenis-jenis indek harga e. Diketahui peranan indeks harga dalam perekonomian f. Diketahui cara penyusunan indeks harga g. Diketahui metode penghitungan indeks harga D. Manfaat Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang indeks harga bagi mahasiswa



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Indeks Harga Indeks harga adalah suatu ukuran statistik atau rasio yang menunjukkan perubahan suatu variabel atau sekumpulan variabel yang berhubungan satu dengan yang lainnya pada umumnya dinyatakan dalam sebuah persentase, baik pada waktu atau tempat yang sama atau berlainan. Indeks harga dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan mengenai berbagai perubahan yang terjadi pada harga dari waktu ke waktu. B. Tujuan Perhitungan Indeks Harga 1. Sebagai barometer atau petunjuk dari keadaan ekonomi secara umum. 2. Sebagai pedoman dalam menetapkan berbagai kebijakan dan juga administrasi perusahaan. 3. Sebagi deflator, maksudnya bahwa pengaruh perubahan harga dapat dihilangkan dengan cara membagi nilai tertentu dengan indeks harga yang sesuai. Proses ini dinamakan proses deflasi dan pembaginya disebut deflator. 4. Sebagai pedoman untuk membeli berbagai jenis barang. 5. Sebagai pedoman untuk mengatur upah gaji buruh atau untuk menyesuaikan kenaikan gaji buruh saat terjadi inflasi. C. Ciri Indeks Harga 1. Indeks harga digunakan sebagai alat pengukur perubahan harga 2. Indeks harga dipakai sebagai standar untuk membandingkan harga dari waktu ke waktu. 3. Penetapan indeks harga didasarkan pada oleh yang relevan. 4. Indek harga ditetapkan oleh sampel, bukan dari populasi.



5. Menghitung indeks harga dilatar belakangi dengan waktu yang mempunyai kondisi ekonomi stabil. 6. Perhitungan indeks harga dilakukan dengan menggunakan metode yang sesuai dan juga tepat. D. Jenis Indeks Harga 1. Indeks Harga Konsumen (IHK) Indeks Harga Konsumen (IHK), yaitu indeks harga yang mengukur perubahan-perubahan yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa yang diminta konsumen atau dikonsumsi dari waktu ke waktu. Indeks harga konsumen dihitung oleh Badan Pusat Statistik sebagai indikator inflasi di Indonesia. Indeks harga konsumen berisi data mengenai harga barang atau jasa yang dikumpulkan dari berbagai daerah/kota. Data tersebut menggambarkan perilaku keluarga konsumen dalam membelanjakan pendapatan. Data ini diambil dari empat kelompok yaitu perumahan, makanan, pakaian, dan berbagai barang ataupun jasa. Fungsi Indeks Harga Konsumen (IHK) : 



Memungkinkan konsumen untuk menentukan pengaruh perubahan harga terhadap daya beli mereka







Merupakan suatu indikator ekonomi dan tingkat inflasi







Diguanakan untuk menentukan daya beli mata uang tertentu



2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), yaitu indeks harga yang mengukur perubahan harga yang terjadi pada bahan mentah dan barang jadi di pasar-pasar primer. Dengan demikian, harga yang diukur di IHPB merupakan harga produksi. IHPB memberikan informasi mengenai arah umum pergerakan harga. Bagi para pedagang besar, dengan melihat perkembangan IHPB mereka bisa memperkirakan



keadaan harga di masa yang akan datang. Barang-barang yang dihitung dalam IHPB dikelompokkan ke dalam sektor-sektor tertentu dan tiap sektor dibagi lagi menjadi beberapa sub sektor. Jenis barang yang dihasilkan dalam IHPB diklasifikasikan dalam sektor : 



Pertanian dengan dengan subsektor bahan makanan, tanaman perdagangan, kehutanan, perikanan, peternakan dan perkayuan







Pertambangan dan galian dengan subsektor batubara, aspal, pasir, batu kali, dan kerikil







Industi dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang-barang dari kulit, makanan, minuman, kertas, barang cetakan, karet dan plastik



3. Indeks Harga yang Diterima dan Dibayar Petani Indeks harga yang diterima petani adalah indeks harga yang mengukur perubahan harga yang diterima petani atas penjualan hasil produksi pertaniannya. Adapun indeks harga yang dibayar petani adalah indeks harga yang mengukur perubahan harga yang dibayar petani atas barang dan jasa yang diperlukan petani untuk konsumsi maupun untuk produksi pertaniannya. Dengan membandingkan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar akan diperoleh nilai tukar petani. Dengan menghitung indeks harga yang diterima dan dibayar petani, pemerintah dapat menetapkan kebijakan yang tepat dalam memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Jika dalam indeks harga ini juga dihitung pajak, gaji buruh petani, dan bunga hipotek yang dibayar petani maka disebut indeks paritas Perbandingan Indeks harga yang diterima dan dibayar petani disebut Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan indikator yang menunjukan tingkat kesejahtraan petani •



Indeks harga yang dibayar petani, ada dua kategori penting yaitu :



 Indeks pembelanjaan untuk konsumsi rumah tangga  Indeks pembelanjaan untuk produksi 4. Indeks Harga Saham Indeks harga saham yaitu indeks harga yang mengukur perubahan harga saham di pasar modal. Dengan melihat perkembangan indeks harga saham, para pelaku pasar saham dapat membuat keputusan yang tepat dalam kegiatan jual beli saham. 5. Indeks Harga produsen (IHP) indeks harga produsen adalah angka indeks yang menggambarkan tingkat perubahan harga ditingkat produsen. Penggunakan



data dapat memanfaatkan



perkembangan harga produsen sebagai indikator dini harga grosir maupun harga ecer. Selain itu juga dapat digunakan untuk membantu penyusunan neraca ekonomi, distribusi barang, margin perdagangan, dan sebagainya. E. Peranan Indeks Harga dalam Perekonomian Dalam perekonomian, indeks harga memiliki beberapa peranan. Peranan penting indeks harga meliputi: 



Indeks harga dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat kebijakan ekonomi seperti kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Contohnya, dengan melihat perkembangan indeks harga konsumen, pemerintah bisa menghitung laju inflasi. Dengan mengetahui laju inflasi pemerintah bisa menentukan berbagai kebijakan moneter, seperti menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Dengan mengetahui laju inflasi pemerintah juga bisa menentukan kebijakan fiskal, seperti berapa persen kenaikan gaji pegawai negeri sipil yang tepat.







Indeks harga dapat dipakai sebagai dasar untuk menentukan kebijakan harga, agar harga yang terjadi tidak merugikan konsumen maupun produsen. Dalam hal ini, pemerintah dapat membuat kebijakan harga maksimum (untuk melindungi konsumen) atau membuat kebijakan harga minimum (untuk melindungi produsen).







Indeks barang dapat dipakai sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi.







Indeks harga dapat dipakai sebagai alat untuk menyelidiki faktor-faktor yang mendorong atau yang menghambat kemajuan ekonomi.







Indeks harga dapat dipakai para pedagang dalam menentukan harga jual produk. Apabila tidak ingin rugi, besarnya harga jual produk harus selalu mengikuti perkembangan indeks harga. Jika indeks harga meningkat, harga jual produk juga harus meningkat.







Indeks harga dapat dipakai sebagai dasar untuk menentukan jumlah persediaan. Jika indeks harga terus menerus naik maka sebaiknya pembelian persediaan dipercepat untuk menghindari harga pembelian persediaan yang lebih tinggi.







Indeks harga, terutama indeks harga konsumen dapat dipakai sebagai dasar penentuan jumlah gaji atau upah karyawan.







Indeks harga, terutama indeks harga yang diterima dan dibayar petani, mampu memberikan gambaran mengenai tingkat kemakmuran petani. Dengan melihat perkembangan kedua indeks ini pemerintah dapat menentukan kebijakan yang tepat bagi petani.







Indeks harga, terutama indeks harga saham bermanfaat sebagai dasar pertimbangan dalam kegiatan jual beli saham.



F. Penyusunan Indeks Harga 1. Perumusan Tujuan Penyusunan Angka Indeks



Penyusunan angka indeks bertujuan guna mengukur segala perubahan atau untuk membandingkan perubahan antara variabel ekonomi dan sosial. Dalam menyusun angka indeks harus dirumuskan mengenai apa yang akan diukur, bagaimana cara mengukurnya, serta untuk apa pengukuran tersebut dilakukan. 2. Sumber dan Syarat Perbandingan Data Dalam menyusun indeks harga selama kurun waktu atau periode tertentu membutuhkan suatu data, baik data jumlah produksi ataupun harga barang yang bersangkutan dari tahun ke tahun. Maka harus ditentukan jenis-jenis barang yang dimasukkan ke dalam penghitungan angka indeks. Terdapat sebuah kesulitan, kesulitan yang utama adalah memilih komponen yang termasuk kumpulan variabel yang akan diperhitungkan. Contohnya indeks bahan makanan, pilihlah berbagai jenis bahan makanan yang sering digunakan masyarakat umum, namun pemilihan jenis barang tersebut haruslah representatif atau dapat mewakili. Cara ini dapat dinamakan judgment sampling. 3. Pemilihan Periode Dasar Periode dasar atau dapat disebut sebagai tahun dasar (base year) merupakan suatu periode atau tahun yang memiliki angka indeks 100, sedangkan untuk tahun berikutnya sebagai tahun tertentu atau given year. Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk memilih tahun dasar: Pemilihan periode tahun dasar dapat dilakukan pada saat perekonomian relatif stabil. Periode dasar memiliki jangla waktu yang tidak terlalu pendek atau terlalu panjang, jarang sekali tahun dasar yang menggunakan hingga jangka waktu sampai seminggu lebih lama dari 5 tahun. Pemilihan tahun dasar dapat berdasarkan suatu kejadian penting. 4. Pemilihan Timbangan (Weight)



Membandingkan suatu barang, selain memperhatikan faktor harga alangkah baiknya juga memperhatikan faktor kuantitas sebagai timbangan atau weight dan angka-angka penimbang. Pada jenis barang yang dianggap penting, faktor penimbangnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan barang yang kurang penting. G. Metode Penghitungan Indeks Harga Secara garis besar, ada dua metode penghitungan indeks harga, yakni metode tidak tertimbang dan metode tertimbang. 1. Metode tidak Tertimbang Metode tidak tertimbang yaitu metode yang tidak menggunakan faktor penimbang dalam menghitung indeks harga. Karena tidak menggunakan faktor penimbang maka semua barang dianggap sama penting. Indeks Harga tidak tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana



Keterangan: IA = indeks harga yang tidak ditimbang (Indeks agregatif sederhana) Pn = harga yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar Contoh: Macam Barang



Harga 2003



Harga 2004



A B C D E



Rp. 200,00 Rp. 300,00 Rp. 500,00 Rp.100,00 Rp. 200,00



Rp. 300,00 Rp. 350,00 Rp. 500,00 Rp. 50,00 Rp. 300,00







Rp. 1.300,00



Rp. 1.500,00



Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 adalah: IA = 1.500/1.300 x 100 = 115,38% Jadi, harga tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 15,38%. 2. Metode Tertimbang Metode tertimbang yaitu metode yang menggunakan faktor penimbang dalam menghitung indeks harga. Faktor penimbang adalah faktor yang digunakan untuk membedakan pentingnya suatu barang terhadap barang-barang yang lain. Itu berarti metode tertimbang tidak menyamaratakan kedudukan tiap barang. Metode tertimbang merupakan jalan keluar dari metode tidak tertimbang yang memiliki kelemahan. Kelemahan metode tidak tertimbang adalah semua barang dianggap sama penting, padahal tiap barang memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam metode tertimbang, faktor penimbang yang bisa digunakan adalah tingkat penggunaan, jumlah yang terjual, jumlah yang diproduksi dan lain-lain. Metode Laspeyres Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo).



Keterangan: IL = angka indeks Laspeyres Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya Po = harga pada tahun dasar Qo = kuantitas pada tahun dasar



Macam Barang



2003(P0)



Harga 2004(Pn)



A B C D E



Rp. 200,00 Rp. 300,00 Rp. 500,00 Rp. 100,00 Rp. 200,00



Rp. 300,00 Rp. 350,00 Rp. 500,00 Rp. 50,00 Rp. 300,00



Kuantitas 2003(Q0) 2004(Qn) 50 unit 100 unit 200 unit 300 unit 150 unit ∑



100 unit 100 unit 250 unit 450 unit 100 unit



P0 x Q0



Pn x Q0



Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.



10.000,00 30.000,00 100.000,00 30.000,00 30.000,00



Rp. 15.000,00 Rp. 35.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 15.000,00 Rp. 45.000,00



Rp.



200.000,00



Rp. 210.000,00



Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres dapat dihitung sebagai berikut. IL = 210.000/200.000 x 100 = 105% Artinya terjadi kenaikan harga sebesar 5% pada tahun 2004.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Angka indeks harga merupakan angka yang menunjukkan perbandingan harga dalam dua waktu yang berbeda sehingga angka indeks harga disebut sebagai angka perbandingan antara harga komoditas atau kelompok komoditas yang terjadi pada suatu periode waktu tertentu dengan periode waktu yang telah ditentukan. Indeks harga dapat berperan sebagai dasar kebijakan ekonomi, kebijakan harga, ataupun sebagai alat ukur tingkat kemajuan ekonomi dan alat untuk menyelidiki faktor yang mendorong atau menghambat pertumbuhan ekonomi.



Daftar Pustaka https://www.yuksinau.id/indeks-harga/ Diakses pada tanggal 4 November 2019 https://doc.lalacomputer.com/makalah-indeks-harga/ November 2019



Diakses pada tanggal 5



Sutedjo, Harjanto. 2015. Angka Indeks [Metoda Angka Indeks]. Diambil dari http://sutedjo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45960/Indeks+Harga.doc diakses pada 4 November 2019