Makalah - Infrastruktur Teknologi Informasi Dan Jaringan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

i



“INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN JARINGAN” MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



OLEH: KELOMPOK 1 1. HASBULLAH AHIRI



000401542021



2. HARBU HAKIM



000901542021



3. DAHYKA BAHARUDDIN 001801542021 4. SYAMHIJRAWATI



005301542021



UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2022



ii



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Dengan judul “Infrastruktur Teknologi Informasi Dan Jaringan”. Makalah ini disusun sebagai tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah "Sistem Informasi Manajemen". Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen yang telah mengarahkan dalam menyusun makalah ini serta kepada rekan-rekan dari semua pihak yang telah berpartisipasi didalam penyusunan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami juga menyadari bahwa materi yang digunakan dalam makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan agar makalah ini menjadi lebih sempurna dan dapat dipergunakan oleh pembaca secara maksimal. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terimakasih.



Makassar, 15 Oktober 2022



Penulis



i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar................................................................................................................ii Daftar Isi...........................................................................................................................iii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang............................................................................................................1 1.2 Rumusan Makalah......................................................................................................1 1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................................1 1.4 Fungsi Makalah..........................................................................................................1 Bab II Pembahasan 2.1 Infrastruktur Teknologi Informasi.............................................................................2 2.2 Perkembangan Teknologi Informasi...............................................................................2 2.3 Penggerak Teknologi Dari Evolusi Infrastruktur.........................................................3 2.4 Komponen Infrastruktur............................................................................................3 2.5 Infrastruktur Teknologi Informasi Yang Adaptif.....................................................4 2.6 Trend Platform Perangkat Keras Terkini.................................................................5 2.7 Trend Platform Perangkat Lunak Terkini................................................................6 2.8 Isu Manajemen...........................................................................................................7 2.9 Penerapan Infrastruktur Teknologi Dan Jaringan Di Beberapa Instansi/Perusahaan.................................................................................8 Bab III Penutup 3.1 Kesimpulan...............................................................................................................16 3.2 Saran..........................................................................................................................16 Daftar Pustaka................................................................................................................17



1



1.1 LATAR BELAKANG



BAB I PENDAHULUAN



Teknologi informasi merupakan ilmu yang mengalami perkembangan dari masa ke masa. Teknologi informasi yang kita nikmati saat ini didukung oleh infrastruktur teknologi informasi, yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan teknologi informasi. Layanan-layanan teknologi informasi dimanfaatkan dalam kehidupan manusia di berbagai aspek. Pada era globalisasi, teknologi informasi sangat berperan dalam membantu pekerjaan manusia saat ini. Dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks maka manusia semakin membutuhkan teknologi informasi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Perkembangan teknologi informasi yang ada sekarang ini meliputi banyak hal termasuk perkembangan infrastruktur teknologi informasi,kebutuhan akan informasi yang cepat, andal dan akurat dalam kondisi lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian mutlak diperlukan. Para manajer dan karyawan harus dapat menggunakan aplikasi- aplikasi yang berhubungan dengan kegiatan operasional, mempelajari secara langsung aspek perangkat keras dan perangkat lunak serta memilih teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan tugasnya. Salah satu pengukur kesuksesan pengembangan sistem informasi pada organisasi adalah Pemakaian sistem informasi oleh seluruh anggota perusahaan dan organisasi. Oleh karena itu adalah sangat penting bagi anggota organisasi untuk mengerti dan memprediksi kegunaan sistem tersebut. Hasil terhadap investasi dibidang teknologi informasi tersebut akan kecil jika pegawai gagal untuk menerima teknologi tersebut atau memanfaatkannya secara maksimal sesuai dengan kapabilitasnya Lucas dan Spitler (1999). 1.2 Rumusan Makalah 1. Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi (TI) ? 2. Komponen Infrastuktur ? 3. Trend Platform Perangkat Keras dan Perangkat Lunak terkini ? 4. Isu manajemen ? 5. Penerapan Infrastruktur teknologi dan jaringan di beberapa Instansi/Perusahaan? 1.3 Tujuan Makalah Tujuan penyusunan makalah ini, diantaranya: 1. Menjelaskan, mendeskripsikan, dan mendiskusikan tentang Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi (TI). 2. Menjelaskan, mendeskripsikan, dan mendiskusikan tentang Komponen Infrastuktur. 3. Menjelaskan, mendeskripsikan, dan mendiskusikan tentang Komponen Infrastuktur Trend Platform Perangkat Keras dan Perangkat Lunak terkini, dan 4. Menjelaskan Isu manajemen dan Penerapan Infrastruktur teknologi dan jaringan di beberapa Instansi/Perusahaan. 1.4 Fungsi Makalah 1. Sebagai salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen 2. Memberikan informasi dan memberikan penjabaran kepada pembaca untuk



2 mengetahui tentang “Infrastruktur Teknologi Informasi”.



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Infrastruktur Teknologi Informasi Definisi Infrastruktur Teknologi Informasi, menurut para ahli yakni: 1. Di dalam bukunya Introduction to Information Technology, Turban, Rainer, & Potter, menyatakan bahwa teknologi informasi adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya. Teknologi informasi meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan. 2. Teknologi informasi menurut Williams & Sawyer adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan, dan/atau menyebarkan informasi. 3. Information Technology Association of America (ITAA), mendefinisikan teknologi informasi adalah proses pengolahan, penyimpanan dan penyebaran informasi bergambar, vokal, teks, dan numerik melalui mikro elektronika berbasis kombinasi telekomunikasi dan komputasi. Berdasarkan hal tersebu dapat disimpulkan bahwa dengan adanya teknologi informasi mempermudah manusia dalam mendapatkan informasi secara cepat. Dalam proses penyebaran informasi, teknologi informasi didukung oleh suatu infrastruktur yang membantu proses tersebut berjalan dengan lancar. Infrastruktur yang dimaksud adalah infrastruktur teknologi informasi. 2.2 Perkembangan Teknologi Informasi Dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun terdapat lima tahap evolusi yang telah dilewati. Masing-masing evolusi memberikan konfigurasi daya komputasi dan elemen- elemen infrastruktur yang berbeda. Beberapa periode era evolusi infrastruktur teknologi, yakni: 1. 1930 – 1950: evolusi mesin akuntansi elektronik. Pada era ini memiliki karakteristik sebagai berikut. a. Era pertama komputasi bisnis menggunakan mesin khusus yang dapat menyortir kartu komputer, menghitung total, dan mencetak laporan. b. Pengolah tugas-tugas akuntansi yang efisien, tetapi berukuran besar dan tidak praktis. c. Tidak ada programmer, operator mesin manusia adalah sistem operasinya. 2. 1959 – 1980-an: era mainframe dan komputer mini. a. Pada era mainframe komputasi sangat terpusat di bawah kendali programmer dan operator sistem. Komputer mainframe dapat terhubung dengan ribuan terminal secara jarak jauh. b. Di awal tahun 1950-an diperkenalkannya komputer UNIVAC dan IBM 700. c. Tahun 1959 diperkenalkan IBM 1410 dan mesin transistor dan penggunaan mainframe. d. Tahun 1965, IBM 360 merupakan komputer mainframe komersil yang berdiri sendiri. Seri 360 menyediakan time sharing, multitasking, dan memori virtual. e. Mini komputer DEC menawarkan mesin tangguh dengan harga di bawah komputer mainframe. 3. 1981 – 1982: era Personal Computer a. Hukum ini menyatakan bahwa nilai suatu jaringan telekomunikasi adalah proporsional dengan kuadrat jumlah pengguna terhubung dari sistem. b. PC IBM pada tahun 1981 mulai dianggap sebagai permulaan dari era PC karena mesin ini adalah mesin pertama yang digunakan oleh perusahaan- perusahaan di AS. c. Pada awalnya menggunakan sistem operasi DOS, berikutnya sistem operasi Microsoft Windows dan berkembang menjadi komputer Wintel PC(SO Windows dengan mikroprosesor Intel).



4.



1983 – 1990-an: era klien/server a. Pada komputasi klien/server, desktop atau laptop dihubungkan ke jaringan komputer server yang tangguh yang menyediakan kapasitas dan layanan bagi komputer klien. b. Klien adalah titik masuk bagi pengguna, sementara server biasanya memproses dan menyimpan data bersama, menyajikan halaman web atau mengelola aktivitas jaringan. 5. 1992 – sekarang: komputasi internet c. Seiring berkembangnya internet menjadi lingkungan komunikasi yang terpercaya setelah tahun 1995, banyak perusahaan mulai serius menggunakan standar jaringan TCP/IP. d. Infrastruktur ini berhasil menghubungkan berbagai piranti keras komputer, termasuk mainframe, server, PC, telepon seluler, dan perangkat genggam lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka terlihat bahwa Perkembangan teknologi informasi tentunya memiliki peranan terhadap berbagai bidang, diantaranya bidang ilmu pengetahuan, bidang pendidikan, bidang ekonomi, kepemerintahan dan masih banyak yang lainnya. Teknologi akan terus berkembang menyesuaikan dengan kebutuhan manusia. Teknologi informasi yang kuat akan menjadi competitive edge bagi perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier. Bagi organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah perusahaan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Evolusi infrastruktur memberikan bagaimana penggerak teknologi pada jamannya dapat memperlihatkan seperti apa perkembangan yang akan terjadi nanti. 2.3



Penggerak Teknologi dari Evolusi Infrastruktur. 1. Hukum Moore dan daya microprocessing. Hukum Moore dan daya microprocessing, diperkenalkan oleh Gordon E. Moore salah satu pendiri Intel, ia mengatakan bahwa kecepatan perhitungan mikroprosesor mengikuti rumusan eksponensial. Peningkatan eksponensial dalam daya pemrosesan dan penurunan eksponensial dalam biaya teknologi komputer, melipatgandakan daya prosesor setiap 18 bulan sekali dan menurunkan harga komputasi setengahnya (Gordon Moore pada tahun 1965 di Electronics Magazine). 2. Hukum penyimpanan digital massal Dunia saat ini memproduksi sebanyak 5 exabyte informasi unik per tahun. Jumlah informasi digital kurang lebih menjadi dua kali lipat setiap tahun (Lyman dan Varian, 2003). 3. Hukum Metcalfe dan ekonomi jaringan Hukum ini menyatakan bahwa nilai suatu jaringan telekomunikasi adalah proporsional dengan kuadrat jumlah pengguna terhubung dari sistem. 4. Penurunan biaya komunikasi dan internet Penggunaan terhadap fasilitas komunikasi dan komputasi semakin banyak dan semakin banyak yang mengakses internet akan mengurangi dan menurunkan biaya komunikasi. 5. Dampak jaringan dan standar Standar teknologi adalah spesifikasi yang menentukan kompatibilitas sebagai produk dan kemampuan berkomunikasi dalam suatu jaringan. Pada awal 1990-an, perusahaanperusahaan mulai mengarah ke komputasi dan platform komunikasi standar. 2.4 Komponen Infrastruktur  



Komponen infrastruktur TI terdiri dari tujuh komponen utama berikut. Platform peranti keras computer Meliputi PC desktop, notebook, komputer server, smartphone. Platform sistem operasi Sistem operasi adalah perangkat lunak sistem yang mengatur sumber daya dari perangkat keras dan perangkat lunak, serta sebagai daemon (suatu proses dalam sistem























operasi yang berjalan di-background proses) untuk program komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi.Produsen sistem operasi antara lain Linux Redhat, Centos, Microsoft Windows, Unix IBM, Unix HP, Unix Sun, Android untuk smartphone, IoS iPhone. Platform peranti lunak computer Melalui perangkat lunak data dikumpulkan, diolah, dan disajikan untuk mendukung aktivitas bisnis organisasi. Perusahaan yang menerapkan perangkat lunak ini harus terlebih dahulu memilih fungsi sistem yang ingin mereka gunakandan kemudian memetakan proses bisnis mereka ke proses bisnis yang telah ditetapkan dalam perangkat lunak. Beberapa penyedia perangkat lunak untuk aplikasi enterprise antara lain SAP, Oracle, Microsoft, dan lain-lain. Manajemen dan penyimpanan data Bertanggung jawab dalam mengelola dan mengatur data organisasi sehingga data tersebut dapat digunakan dan diakses dengan mudah. Beberapa penyedia perangkat lunak basis data antara lain DB2 IBM, Oracle, Microsoft SQL Server,PostgreSQL, MySql, MariaDB, MongoDB, dan sebagainya. Platform jaringan/telekomunikasi Platform jaringan komunikasi data dan telekomunikasi biasanya disediakan olehperusahaan jasa komunikasi data dan telekomunikasi yang menawarkan konektivitas suara dan data, jaringan area luas, layanan nirkabel, dan akses Internet. Vendor layanan telekomunikasi dan komunikasi data antara lain AT & T, Cisco, Alcatel-Lucent, Nortel, Juniper. Platform internet Platform internet harus berhubungan dengan infrastruktur jaringan perusahaan secara menyeluruh dan juga perangkat keras serta perangkat lunak. Tersedia perangkat keras, perangkat lunak dan layanan untuk mendukung website milik perusahaan termasuk web hosting, routers, kabel atau peralatan wireless. Layanan dan konsultasi integrasi sistem Saat ini, banyak perusahaan yang tidak memiliki staf, kemampuan, atau pengalaman yang diperlukan untuk menerapkan dan memelihara keseluruhan infrastruktur teknologi informasinya. Perusahaan konsultan dapat menyediakan layanan keahlian untuk mengelola infrastruktur teknologi informasi perusahaan tersebut sehingga perusahaan dapat lebih fokus terhadap bisnis utamanya. Integrasi perangkat lunak memastikan infrastruktur baru dapat bekerja dengan sistem lama. Mengganti sistem ini umumnya tidak diperlukan karena sistem yanglebih tua dapat diintegrasikan ke dalam infrastruktur baru.



2.5 Infrastruktur Teknologi Informasi Yang Adaptif Pesatnya perkembangan bisnis mendorong suatu organisasi melakukan perubahan untuk menyesuaikan kebutuhan bisnis agar sejalan dengan perkembangan tersebut. Teknologi informasi suatu organisasi harus dapat dibuat secara fleksibel untuk dapat mengakomodasi perubahan secara cepat dan efisien. Hal ini menjadi fokus dari pengembangan infrastruktur teknologi informasi yang membutuhkan suatu infrastruktur yang adaptif terhadap perubahan pada sisi bisnis.Secara lengkap infrastruktur teknologi informasi adaptif merupakan sesuatu yangdisusun menggunakan pola tertentu untuk mendukung penerapan informasi dan bersifatmudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Kebutuhan infrastruktur teknologi informasiadaptif, yaitu bagaimana infrastruktur dapat mengikuti setiap perubahan dalam lingkungan bisnis. Infrastruktur teknologi informasi yang adaptif melibatkan keseimbangan pada tiga area berikut: a. Sumber daya manusia meliputi peranan, keterampilan, dan struktur organisasi yang melibatkan proses daur hidup infrastruktur. Pemanfaatan teknologi informasi menuntut perubahan di profil kompetensi dari sumber daya manusia yang dimiliki organisasi, kompetensi terhadap penggunaan maupun beradaptasi dengan perubahan-perubahan proses yang terjadi akibat penggunaan teknologi tersebut. Penerapan teknologi diharapkan dapat memberikan peningkatan terhadap kualitas individu dan kualitas lingkungan kerja



bagi sumber daya manusia berupa kemudahan kerja dan peningkatan produktivitas kerja. b. Teknologi, terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan layanan yang merupakan bagian dari infrastruktur. Teknologi yang digunakan sebaiknya memenuhi standar yang ditetapkan, andal, aman, memiliki fleksibilitas untuk dikembangkan, serta cost-effective. c. Proses, terdiri dari standar dan informasi yang mendefinisikan daur hidup dari infrastruktur. Pemanfaatan teknologi informasi akan membuat berbagai paradigma, asumsi dan batasan dari suatu proses mengalami perubahan sehingga bisnis harus meninjau ulang proses dan mengubahnya bila diperlukan. Penerapan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat berupa optimasi dan efektivitas proses bisnis dan mendukung proses pengambilan keputusan di level strategis dan operasional. Untuk mencapai keseimbangan pada ketiga area tersebut, sumber daya manusia yang mengelola teknologi perlu memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk memilihteknologi yang digunakan dengan tepat. 2.6 Trend Platform Perangkat Keras Terkini Dalam komputasi personal, platform adalah perangkat keras dasar (komputer) dan perangkat lunak (sistem operasi) tempat aplikasi perangkat lunak dapat dijalankan. Lingkungan ini merupakan fondasi dasar di mana aplikasi atau perangkat lunak apa pun didukung dan / atau dikembangkan. Server blade adalah komputer yang sangat tipis yang terdiri atas sebuah papan sirkuit dengan prosesor, memori, dan koneksi jaringan yang di simpan dalam rak. Meledak daya perangkat keras komputer dan jaringan teknologi telah secara dramatis mengubah cara bisnis mengatur daya komputasi mereka, menempatkan lebih dari kekuatan ini pada jaringan dan perangkat genggam mobile. Bisa melihat tujuh tren hardware: platform digital muncul mobile, komputasi grid, virtualisasi, cloud computing, komputasi hijau, kinerja tinggi / prosesor hemat daya dan komputasi otonom. Bagian Trend Platform Perangkat Keras a) Platfrom mobile Smartphone dan komputer tablet menjadi begitu penting dalam mengakses internet. Perangkat-perangkat tersebut semakin banyak digunakan untuk tujuan komputasi organisasi bisnis seperti aplikasi pelanggan. Sebagai contoh, senior eksekutif di General Motors menggunakan aplikasi smartphone untuk menggali informasi penjualan kendaraan, kinerja finansial, matriks produksi serta status manajemen. b) Komputasi jaringan melibatkan pengoneksian berbagai komputer yang berada pada lokasi geografis yang berjauhan ke dalam suatu jaringan tunggal untuk menciptakan super komputer virtual dengan mengombinasikan seluruh daya komputasi komputer-komputer tersebut pada sebuah jaringan. Penyebab digunakannya komputasi jaringan biasanya melibatkan motif penghematan biaya, kecepatan komputasi, serta kegesitan. c) Cloud Computing Cloud computing adalah sebuah model komputasi dimana aktivitas pemrosesan, penyimpanan, perangkat lunak dan layanan lainnya disediakan layaknya sumber virtual terpadu pada suatu jaringan yang umumnya adalah internet. Cloud computing terdiri atas 3 jenis layanan yang berbeda:  Infrastruktur cloud computing sebagai layanan  Platform cloud computing sebagai layanan  Perangkat lunak cloud computing sebagai layanan d) Konsumerisasi dari IT dan BYOD BYOD (bring your own device) adalah salah satu aspek dari konsumerisasi TI, dimana teknologi informasi baru yang pertama kali berkembang di pasar konsumen mulai diorganisasi bisnis. Konsumerisasi TI tidak hanya termasuk perangkat mobile pribadi namun juga layanan perangkat lunak yang digunakan organisasi bisnis seperti mesin pencarian google dan yahoo, gmail dan google apps. Konsumerisasi TI memaksa organisasi bisnis, terutama yang berskala besar untukmemikirkan cara dalam memperoleh dan mengelola peralatan serta pelayanan TI.



e) Virtualisasi Adalah proses penyajian serangkaian sumber daya komputasi, sehinggamereka dapat diakses tanpa batas oleh fisik dan geografis. Virtualisasi juga memungkinkan berbagai sumber daya fisik (seperti komputer server) utnuk ditampilkan menjadi sumber dayatunggal, contohnya storage area network ataupun komputasi jaringan. Virtualisasi juga memfasilitasi pemusatan dan pengonsolidasian kinerja perangkat keras. f) Green Computing Green computing mengacu pada pembatasan penyebaran perangkat keras dan penghematan daya, dimana virtualisasi telah menjadi salah satu teknologi utama untuk menyelenggarakan green computing. Karena berdasar pada praktik dan teknologi memproduksi, merancang, menggunakan, dan menempatkan komputer, server, beserta perangkat bawaannya seperti monitor, printer, hard disk serta perangkat jaringan dan telekomunikasi lainnya untuk meminimalisasi dampaknya bagi lingkungan. Mengurangi konsumsi listrik pada komputer adalah teknologi prioritas yang sangat membantu green computing. g) Prosesor Hemat Energi Dengan Kinerja Prima Untuk menghemat listrik, tentunya menggunakan ini agar lebih efisien. Contohnya adalah micro prosesor. Micro prosesor terkini itu terdapat lebih dari 2 inti perosesor yang diletakan bersamaan dalam sebuah chip, contohnya seperti kuadqord. Lalu ada prosesor multicor, yaitu prosesor yang sirkuit nya telah terintegrasi yang memiliki 2 atau lebih inti prosesor yang diletakan bersamaan untuk menghemat energi, meningkatkan perfoma dan mempercepat pekerjaan agar terasa lebih efisien. Teknologi ini memungkinkan beberapa prosesor agar dapat menggunakan daya lebih sedikit, suhu yang rendah, dan performa yang cepat. Saat ini banyak laptop atau computer yang menggunakan model seperti ini, seperti 2 kord, quadcorf, sicord bahkan ecord. h) Komputasi Otonom Adalah upaya perangkat industry untuk menciptakan system yang mampu memkonfigurasi, mengoptimalkan, dan menyesuaikan diri nya sendiri. Ini dapat memperbaikan diri nya sendiri, bahkan meilindungi diri sendiri jika terdapat penyusup atau hacker yang mengmbil data. Ini dapat dilihat dari laptop atau PC, contoh nya seperti antivirus yang dapat deteksi virus yang masuk dalam perangkat mereka. 2.7 Trend Platform Perangkat Lunak Terkini Ada empat tema utama dalam revolusi platform perangkat lunak kontemporer, diantaranya: 1. Linux dan Perangkat Lunak Open Source Perangkat Lunak Open Source adalah perangkat lunak yang dihasilkan oleh sekelompok pemogram lepas diseluruh dunia. Opensource.org, perangkat lunak open source adalah gratis dan dapat dimodifikasi oleh pengguna. Definisinya tidak terbatas pada system operasi maupun perangkat teknologi tertentu meskipun kebanyakan perangkat lunak open source sekarang menggunakan system operasi Linux ataupun Unix. Linux merupakan perangkat lunak open source yang paling terkenal, system operasi yang berhubungan dengan Unix. Linux diciptakan oleh pemogram asal Irlandia bernama Linus Torvaldo pertama kali ditampilkan di internet pada Agustus 1991. Linux dapat diaplikasikan pada smartphone, netbook, dan perangkat elektronik lainnya. Linux tersedia secara gratis dan dapat diunduh dari internet atau dengan harga yang murah dengan menyertakan tambahan alat bantu dari Vendor seperti Red Hat. 2. Java dan HTML Java adalah system operasi dan prosesor yang berdiri sendiri, serta bahasa pemograman berorientasi objek yang menjadi pemimpin dalam pengembangan web yang interaktif. Java diciptakan oleh James Gosling dan Green Team pada 1992. Platform java telah menyebar ke ponsel, smartphone, mobile otomatis, pemutar music, peralatan games dan akhirnya ke system TV kabel yang menyajikan konten interaktif dan layanan berbayar per tayangan.



HTML dan HTML5, HTML adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk mendefinisikan laman web guna menentukan bagaimana, tulisan, gambar, video dan suara ditempatkan pada laman web, serta untuk menciptakan link-link dinamis ke objek ataupun laman web lainnya. Dengan menggunakan link-link tersebut, pengguna hanya perlu mengarahkan pointer ke kata ataupun gambar, kemudian klik, dan sesegera mungkin akan diarahkan ke dokumen lainnya. HTML5 adalah evolusi selanjutnya dari HTML, memberikan solusi bagi masalah yang memungkinkan kita untuk menempelkan gambar, audio, video dan elemen-elemen lainnya langsung kedalam dokumen tanpa perlu membebani prosesor. 3. Layanan Web dan Arsitektur Berorientasi Layanan Layanan Web mengacu pada rangkaian komponen perangkat lunak yang melakukan pertukaran informasi satu sama lain dengan menggunakan bahasa dan standar komunikasi yang bersifat universal. Mereka dapat melakukan pertukaran informasi diantara dua system yang berbeda tanpa memandang system operasi dan bahasa pemograman yang menjadi dasar system tersebut. Dasar teknologi dari layanan web adalah XML yang merupakan Extensive Markup Language bahasa ini dikembangkan pada 1996 sebagai bahan bahan pemograman yang Tangguh dan fleksibel, melebihi HTML untuk laman web. HTML terbatas pada bagaimana data seharusnya dipresentasikan dalam bentuk laman web, sedangkan XML sebuah angka bukanlah sebuah angka yang seperti kita kenal, tag pada XML menspesifikasikan apakah angka tersebut mewakili harga, tanggal atau kode pos. Arsitektur berorientasi layanan adalah rangkaian layanan web lengkap yang mengkomunikasikan aplikasi kerja perangkat lunak satu sama lain. 4. Software Outsourcing dan Layanan Penyimpanan Software outsourcing memungkinkan perusahaan untuk mengkompilasi pengembangan perangkat lunak kustom atau pemeliharaan program warisan yang ada ke perusahaan luar, yang sering beroperasi lepas pantai di daerah dengan upah rendah di dunia. Perangkat lunak berbasis cloud dan data yang digunakan host di server yang pusat data besar, dan dapat diakses dengan koneksi internet dan browser Web standar. 2.8 ISU MANAJEMEN Manajemen isu merupakan proses manajemen strategis yang membantu perusahaan mendeteksi dan merespon pada perubahan di lingkungan sosio-politik, salah satunya di perusahaan. Sederhananya, hal ini merupakan proses untuk memantau dan mengidentifikasi perusahan di lingkungan perusahaan. Jika ada masalah, perubahan, dan situasi yang membutuhkan komunikasi dan pemahaman antara dua pihak, maka PR-lah yang harus dapat mengomunikasikannya dengan baik. Jadi, hal ini merupakan jembatan antara perusahaan dan para stakeholder-nya. Pada dasarnya manajemen isu sangat dibutuhkan perusahaan karena dapat meminimalkan kemungkinan sebuah masalah menjadi sebuah PR crisis. Manajemen isu adalah proses manajemen yang bertujuan membantu melindungi pasar, mengurangi risiko, menciptakan kesempatan-kesempatan serta mengelola image, sebagai sebuah aset organisasi, baik untuk kepentingan organisasi itu sendiri maupun kepentingan stakeholders. Manajemen isu meliputi serangkaian aktivitas yang berkesinambungan. Pada tahap awal, sebuah issue muncul kepermukaan ketika sebuah organisasi atau kelompok merasa berkepentingan terhadap suatu masalah (atau kesempatan). Sebagai contoh, terjadi perkembangan tren politik, perubahan undang-undang, ekonomi dan sosial, perubahan teknologi, dan sebagainya. Dari sudut pandang manajemen, tren harus diidentifikasi sebagai asal kemunculan isu.



Kedua, menganalisis isu. Yang perlu dicermati, sumber isu bisa dari seorang individu, bisa pula dari organisasi. Kegiatan pada tahap ini bertujuan, menentukan asal isu tersebut yang seringkali sulit karena biasanya isu tidak muncul hanya dari satu sumber saja. Disini, kemampuan riset, kualitatif maupun kuantitatif menjadi sangat penting. Tahap riset dan analisa awal ini akan membantu mengidentifikasi apa yang dikatakan oleh individu dan kelompok berpengaruh tentang isu-isu dan memberikan ide yang jelas pada manajemen. Ketiga, pilihan strategi perubahan isu (Issue Change Strategy Options) meliputi tiga cara. Pertama, organisasi tetap berfokus pada sikap lama dan tidak ingin melakukan perubahan (strategi perubahan reaktif) atau organisasi melakukan strategi perubahan adaptif, yang berlandaskan pada perencanaan untuk mengantisipasi perubahan serta menawarkan dialog konstruktif untuk menemukan sebuah bentuk kompromi atau akomodasi. Terakhir berkaitan dengan pilihan-pilihan strategi adalah menjadikan organisasi sebagai pelopor pendukung perubahan. Ini yang disebut dengan strategi dinamis. Keempat, pemrograman tindakan terhadap isu setelah memilih salah satu dari ketiga pendekatan di atas sebagai respon terhadap setiap isu, organisasi harus memutuskan kebijakan yang mendukung perubahan yang diinginkan. Kelima, yang tidak kalah penting adalah evaluasi. Dibutuhkan riset untuk mengevaluasi hasil program yang didapat (actual) dibandingkan dengan hasil program yang diinginkan. Langkah Manajemen Isu a. Identifikasi risiko Pada tahap pertama ini, kamu perlu mengumpulkan anggota tim dan melakukan brainstorming untuk memikirkan apa saja permasalahan yang dapat terjadi di perusahaan. Sebenarnya, hal ini juga bisa diaplikasikan untuk skala yang lebih kecil, misalnya ketika suatu proyek sedang berlangsung.Gunakan mind map untuk mempermudah visualisasi hasil brainstorming sehingga semua yang terlibat bisa memahaminya. b. Analisis risiko Dari semua risiko yang sudah dapat teridentifikasi, kamu perlu memikirkan mana yang paling mungkin terjadi. Pasalnya, tak semua risiko memiliki kemungkinan yang sama. Untuk hal ini, kamu bisa memanfaatkan decision tree atau decision matrix untuk mengetahui konsekuensi dari setiap risiko yang potensial. c. Atur prioritas risiko Dari tahap sebelumnya, kini kamu dapat mengetahui risiko mana yang menjadi prioritas untuk siap dimitigasi. Buatlah daftar urut berdasarkan mana yang memiliki kemungkinan paling besar dan paling penting untuk diselesaikan. d. Kelola risiko Buatlah rencana penyelesaian masalah atau risiko berdasarkan hasil dari tahap 1 sampai 3 yang sudah dilalui. e. Monitor risiko Meski risiko sudah teratasi, kamu tetap harus memantau terus output-nya. Evaluasi seberapa baik penanganan risiko tersebut dalam pencegahan isu perusahaan, dan apakah perbaikan diperlukan. 2.9 PENERAPAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI DAN JARINGAN DI BEBERAPA



INSTANSI / PERUSAHAAN



a. Perkuat SistemTeknologi Informasi Sebagai Upaya Pencegahan Fraud JKN BPJS Kesehatan memanfaatkan teknologi dan informasi, sebagai salah satu upaya dalam menekan kasus kecurangan (fraud) dalam Program Jaminan Kesehatan NasionalKartu Indonesia Sehat. Pemanfaatan teknologi ini juga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan Program JKN-KIS juga harus mengedepankan budaya atau prinsip good governance, antara lain transparansi, akuntabilitas, pastisipasi, dan efisiensi.



Guna mendeteksi dan mencegah terjadinya tindakan kecurangan atau fraud dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan terus memperkuat sistem teknologi informasi. Di sisi lain, upaya tersebut sekaligus juga dapat meningkatkan pelayanan kepada peserta JKN-KIS, badan usaha, maupun kepada fasilitas kesehatan (faskes) yang menjadi provider BPJS Kesehatan. Beberapa contoh fraud dalam pelaksanaan Program JKN-KIS, misalnya fraud oleh peserta yaitu memalsukan data atau identitas peserta untuk memperoleh pelayanan kesehatan, meminjamkan atau menyewakan identitas peserta miliknya sendiri, memanfaatkan haknya untuk pelayanan yang tidak perlu (unneccesary services),memberi atau menerima suap atau imbalan dalam rangka memperoleh pelayanan kesehatan, memperoleh obat atau alat kesehatan dengan cara yang tidak sesuai ketentuan untuk dijual kembali dengan maksud mendapatkan keuntungan, dan lainnya. Penyebab Fraud Pakar Jaminan Sosial Prof Hasbullah Thabrany mengungkapkan, kondisi yang mendorong terjadinya fraud dan juga moral hazard dalam pelaksanaan Program JKN-KIS antara lain karena adanya informasi asimetris. Kondisi lain yang juga menunjang seperti tekanan finansial, kontrol yang lemah, sanksi yang ringan, pengaturan yang tidak realistis, dan juga perilaku atau riwayat perilaku orang yang melakukan fraud, misalnya berada di lingkungan orang-orang yang melakukan korupsi. Hasbullah juga meyakini bahwa fraud pasti ada dalam pelaksanaan Program JKNKIS. Namun seringkali fraud sulit dideteksi dan ditemukan. Melalui sistem teknologi informasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan, berbagai pertanyaan terkait fraud diharapkan bisa terjawab, antara lain seberapa besar fraud tersebut dan seberapa signifikan dampaknya terhadap defisit anggaran BPJS Kesehatan. Upaya Pencegahan Fraud dengan Peningkatan Teknologi Informasi Dikatakan Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Wahyuddin Bagenda, memperkuat sistem teknologi informasi salah satu upaya yang dilakukan BPJS Kesehatan untuk mencegah fraud. Transformasi digital bahkan sudah dimulai sejak 2013 ketika BPJS Kesehatan masih berbentuk PT Askes. Beberapa pemanfaatan teknologi informasi untuk menanggulangi fraud diantaranya:  Dalam pemanfaatan teknologi digital, prosesnya adalah klaim dari pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) dan Rawat Inap Tingkat lanjut (RITL) akan dikirim ke BPJS Kesehatan, kemudian BPJS Kesehatan akan melakukan data analitik untuk verifikasi klaim dan audit klaim atau Defrada. Dengan adanya sistem ini, maka verifikator bisa melihat dan menganalisis mana kondisi yang memang tidak sesuai, sehingga menghasilkan klaim yang layak untuk dilakukan pembayaran.  BPJS Kesehatan juga mengembangkan machine learning untuk verifikasi klaim. “Machine learning ini untuk memberikan skor terhadap klaim yang dikaitkan dengan behavior pengajuan klaim itu sendiri. Ini sesuatu yang baru diimplementasikan di tahun 2020 ini.  Terkait pemanfaatan teknologi dalam pelayanan, BPJS Kesehatan salah satunya mengembangkan Mobile JKN SuperApp, di mana aplikasi tersebut disiapkan sebagai gerbang dari sistem di BPJS Kesehatan yang bisa dimanfaatkan oleh peserta, faskes, dan juga korporasi. Di samping itu, Mobile JKN juga bisa digunakan untuk memanfaatkan layanan antrean online dan juga rujukan online dari FKTP ke FKRTL. Dengan sistem layanan yang terintegrasi, ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap layanan, sekaligus juga memberikan dampak efisiensi bagi peserta dan BPJS Kesehatan sendiri.  Selain mengembangkan sistem teknologi informasi yang dapat mencegah dan mendeteksi berbagai indikasi potensi kecurangan, BPJS Kesehatan juga telah membangun kerja sama dengan Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) dan Kementerian Kesehatan dalam membentuk Tim Bersama Penanganan Kecurangan JKN sejak tahun 2017, dan mengeluarkan Peraturan BPJS Kesehatan No 7 Tahun 2016 yang mengatur tentang sistem pencegahan kecurangan.



 BPJS Kesehatan juga membentuk unit kerja bidang Manajemen Utilisasi dan Anti Fraud, membentuk Tim Pencegahan Kecurangan di seluruh cabang, serta mendorong Dinas Kesehatan kabupaten/ kota, fasilitas kesehatan untuk membentuk tim pencegahan kecurangan. b. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang Kehutanan Menuju Kehutanan 4.0 di Kementerian Kehutanan Kendala Penerapan TIK di Bidang Kehutanan Adapun kendala utama dalam penerapan TIK di bidang kehutanan yang ditemui berdasarkan hasil kuesioner adalah ketersediaan infrastruktur. Infrastruktur TIK terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak pada masing-masing institusi maupun pembangunan TIK pada suatu wilayah. Nilai IP-TIK (Indeks Pembangunan TIK) Indonesia tahun 2019 tergolong sedang (5,32 dari 10) berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik pada tahun 2020. Sementara itu, mayoritas provinsi di luar Jawa dimana mayoritas hutan berada, masih tergolong kategori rendah (