Makalah Integritas [PDF]

  • Author / Uploaded
  • desy
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Integritas Dalam Kepemimpinan Arti kata dari integritas ada juga yang mengartikan integritas sebagai keunggulan moral dan menyamakan integritas sebagai “jati diri”. Integritas juga diartikan sebagai bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik, Dengan kata lain integritas diartikan sebagai “satunya kata dengan perbuatan”. Seorang Paul J. Meyer menyatakan bahwa “integritas itu nyata dan terjangkau dan mencakup sifat seperti: bertanggung jawab, jujur, menepati kata-kata, dan setia. Jadi, saat berbicara tentang integritas tidak pernah lepas dari kepribadian dan karakter seseorang, yaitu sifat-sifat seperti: dapat dipercaya, komitmen, tanggung jawab, kejujuran, kebenaran, dan kesetiaan. Jika seseorang bisa mengaplikasi sifat integritas dalam dirinya maka orag tersebut termasuk orang yang sukses, karena sebuah komitmen dan kejujuran akan membawa orang yang memiliki sifat ini menuju gerbang kesuksesan.



Arti Pengertian Integritas Sering kita mendengar kata Integritas, namun sedikit dari kita yang tahu secara pasti apa maksud dari integritas itu. Tak jarang banyak orang yang membuka kamus untuk mencari tahu arti integritas itu. Pada dasarnya integritas memiliki makna yang beragam yang bisa disesuaikan dengan masalah yang kita angkat. Pada masalah yang berkaitan dengan pribadi atau karakter seseorang, integritas didefinisikan sebagai cara untuk mengenali maupun mengetahui kemampuan diri. Integritas bisa diartikan sebagai teknik untuk menilai kemampuan seseorang. Yang membedakan integritas dengan yang lainnya adalah kemampuan memperbaiki diri itu berasal dari diri sendiri, bukan dari luar, sehingga dibutuhkan pemahaman yang lebih terhadap diri kita sendiri. Seorang yang memiliki integritas bisa menjalankan sesuatu dengan baik, memperbaiki kesalahan dan mampu mengubah dirinya. Upaya pengenalan diri sendiri tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi kehidupan. Seseorang yang tidak mengetahui kondisi kehidupannya dan kemampuannya tidak akan mungkin bisa mengubah hidupnya sendiri. Jika tidak bisa mengubah hidupnya sendiri, tidak akan mungkin pula dapat mengubah orang lain. Jika seseorang tidak memiliki integritas, maka yang ada dalam dirinya hanya kebimbangan dan rasa tidak percaya diri. Meskipun tidak ada orang yang sempurna dalam hidup ini, namun seseorang harus berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam hidupnya. Jika kita menilik kembali arti integritas di dalam kamus, kita akan menemukan bahwa integritas juga merupakan suatu misi atau tujuan bersama untuk tumbuh dan berkembang. Integritas diharapakan untuk menimbulkan tujuan bersama untuk mencapai hal yang dicitacitakan. Seperti dalam sebuah perusahaan, integritas sangat penting dilakukan. Tanpa adanya integritas maka orang akan malas melakukan apa yang menjadi tugasnya karena mereka melakukan semua hal karena terpaksa, bukan keluar dari dalam hati nurani mereka. Jika ketiadaan integritas pada individu benar-benar terjadi, maka usaha individu dalam meningkatkkan tujuan perusahaan akan sulit tercapai. Pasti yang ada mereka hanya bekerja ketika diawasi oleh pimpinan. Jika pimpinan tidak melihat, mereka akan bekerja seenaknya. Keengganan bekerja serius ketika tidak ada yang mengawasi ini terjadi karena segala yang mereka lakukan adalah terpaksa, bukan dari hati



nurani mereka. Dalam hal ini kita tidak hanya melihat dari kaca mata karyawan yang bekerja keras untuk mengabdikan diri pada perusahaan, tetapi lebih pada integritas dalam satu upaya mewujudukan misi bersama. Keadaan seperti ini sebenarnya merugikan karyawan sendiri karena jika perusahaan rugi akibat pekerjaan mereka kurang baik, mereka juga akan menanggung akibatnya. Untuk itu keberadaan integritas sangat penting keberadaannya. Pemimpin yang baik dan bisa memberikan teladan dan juga anak buah yang sadar posisi dan tugas menjadi penting dalam sebuah organisasi. Seperti satu tubuh yang bergerak bersama dalam fungsi yang berbeda, maka sebuah perusahaan akan bisa maju.



Kepemimpinan yang dibangun atas kekuatan berpikir dengan kebiasaan yang produktif yang dilandasai oleh kekuatan moral berarti ia memiliki “Integritas” untuk bersikap dan berperilaku sehingga ia mampu memberikan keteladanan untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan perubahan yang terkait dengan proses berpikir. Oleh karena itu seseorang yang memiliki kepemimpinan yang mampu menerapkan arti dan makna integritas berarti ia meyakini benar bahwa jika hanya orang yang kuat yang dapat bertahan dan keinginan menghambat kemajuan orang, menjadi kaum penjilat, bermuka dua , tidak akan menjadi orang yang mampu mengikuti perubahan ? Dengan pemikiran diatas, maka “Integritas” menjadi kunci kepemimpinan “bagaimana ia membuat keputusan yang benar pada waktu yang benar” dalam bersikap dan berperilaku karena disitulah terletak pondasi dalam membangun kepercyaan dan hubungan antara individu dalam organisasi. Dimana kita memperhatikan legalitas dan prosedur yang harus ditempuh, namun yang lebih penting “Integritas” seseorang dapat menuntun mana yang jujur dan yang tidak jujur yang tidak mudah di kacaukan hal-hal yang bersifat formal tapi dapat menyesatkan. Jadi kepmimpinan yang memiliki “intergritas”, maka ia menyadari benar bahwa rimba hukum memang tidak pernah jelas, itu tidak berarti ia akan mempergunakan dengan dalih kekuasaan untuk ikut bermain dalam arena tersebut, karena ia akan menolak untuk ikut serta dalam persaingan yang tidak sehat, walaupun hal itu merupakan tugas yang akan dilaksanakannya. Oleg karena ia dalam bersikap dan berperilaku tidak akan melepaskan diri dari membuat suatu keputusan yang adil dan objektif. Jadi dengan intergritas itu berarti ia memiliki manajemen intuitif untuk mengintergrasikan otak kanan dan kiri dengan hati sebagai keterampilan manajemen abad baru. 2. MEMBANGUN INTEGRITAS DIMULAI DARI DIRI SENDIRI Kepemimpinan yang konsisten menunjukkan keteladanan dalam mempengaruhi orang lain berarti memberikan daya dorong untuk memotivasi dirinya dalam membangun integritas, yang secara tak langsung mendorong orang lain untuk memahami secara mendalam prinsip dalam menumbuh kembangkan integritas yang kita sebut dengan prinsip pertama adalah menumbuh kembangkan kepercayaan dan keyakinan dalam merubah kesadaran inderawi ke tingkat yang lbih baik ; prinsip kedua adalah memberi saling menghormati dan menghargai



orang lain ; prinsip ketiga adalah memiliki kemampuan dalam kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan intelektual. Untuk menegakkan prinsip integritas diatas, maka setiap individu harus mampu memahami makna dan arti integritas yang dapat diaplikasikan dalam kehidupannya. Caranya mendorong orang untuk menggerakkan kekuatan pikiran dengan memahami dari unsur huruf menjadi kata bermakna sebagai suatu pendekatan untuk memotivasi diri dalam membangun kepercayaan dan keyakinan sebagai titik tolak agar ia mampu berbuat sesuatu untuk kemajuan dirinya, untuk apa ia mengikat diri kedalam suatu organisasi. Integritas dapat dipahami dari makna huruf menjadi kata bermakna yaitu (I)krar, (N)iat, (T)abiat, (E)mosional, (G)una, (R)asional, (I)hsan, (T)awakkal, (A)manah, (S)abar. Jadi bila kata tersebut disusun kedalam suatu untaian kalimat yang bermakna, maka pemahaman INTEGRITAS adalah manusia secara sadar membuat (I)krar dengan membangun (N)iat sebagai keinginannya secara ihklas untuk meningkatkan kedewasaan (E)mosional agar memberi (G)una kedalam pikiran (R)asional dengan berbuat (I)hsan bakal memproleh kebaikan duniawi yang berlandaskan dengan (T)aqwa, (A)manah dan (S)abar. untuk bersikap dan berperilaku. Dengan pemahaman itu diharapkan menjadi daya dorong untuk bersikap dan berperilaku bahwa “dapatkah kepemimpinan anda dan pengikutnya mencapai keberhasilan untuk tetap memiliki “integritas” dalam usaha-usaha membangun budaya organisasi yang kuat sebagai wahana untuk melaksanakan transformasi dalam perubahan sikap dan perilaku untuk mengikat diri kita bersama dan membangkitkan jiwa kepuasaan di dalam diri kita. Jadi integritas menjadi pnuntun dan wasit agar kita aka konsisten sehingga keyakinan kita akan dicerminkan oleh perbuatan kita, yang akan menunjukkan bahwa tidak akan ada perbedaan antara apa yang kelihatan dan apa yang diketahui lingkungan kita tentang diri kita, apakah berada dalam saat berkuasa atau tidak berkuasa. Jadi integritas bukan hanya penuntun dan wasit antara dua keinginan yang kita sebut dengan “orang yang bahagia dan jiwa yang terbagi” Dengan pemahaman integritas dari sudut kata yang bermakna yang telah kita kemukakan diatas, maka membebaskan kita untuk menjadi diri yang utuh tidak peduli apa yang akan datang kepada kita.sehingga tingkat kedewasaan kita akan menunjukkan “kalau apa yang saya katakan dan apa yang saa lakukan sama, hasilnya konsisten dalam bersikap dan berperilaku. 3. PENUTUP Apa yang dapat saya lakukan hari ini. Adalah menjawab, apakah saya bangga dengan integritas dalam kepemimpinan saya ? Jika tidak, adakah kesadaran anda untuk berusaha mengetahuinya ? Cobalah renungkan kembali dengan kepemimpinan anda untuk melihat apa yang terjadi disekeling anda yang terkait dengan pemahaman makna dan arti integritas kedalam organisasi yang akan memperlihatkan apa-apa dari setiap antar individu yang sesungguhnya begitu penting, sehingga integritas juga akan menggambarkan citra orang lain memandang individu anda dalam organisasi. Jadi menumbuh kembangkan integritas begitu penting dalam satu organisasi karena ia dapat menjadi penuntun dan wasit untuk membina kepercayaan dan keyakinan, meluruskan arti penting dalam merumuskan standar yang tinggi, landasan nilai yang sangat mempengaruhi, mendorong terbentuknya reputasi dan citra, mendorong untuk lebih menghayati sendiri



sebelum mempengaruhi orang lain, mendorong orang untuk mencapai prestasi sesuai dengan kemampuan sendiri, mendorong orang lain untuk lebih mempercayai kepemimpinan yang mampu memberikan keteladanan.