Makalah Isu Kesehatan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Sinta
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN INDONESIA DI TENGAH PANDEMI COVID 19 Makalah Bahasa Indonesia



Disusun oleh : SINTA ( 202001018 ) S1. KEPERAWATAN



STIKES BATARA GURU SOROAKO 2021 / 2022



KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat



menyelesaikan makalah yang berjudul “Kualitas Pelayanan



Kesehatan Indonesia di Tengah Pandemi COVID-19” makalah ini penyususn susun sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan tepat waktu. Kami berharap makalah tentang gambaran kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia yang dapat menjadi referensi bagi semua pihak. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini. Penulis menyadari makalah bertema isu kesehatan ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah tetang isu kesehatan



ini



dapat memberi



manfaat



bagi



seluruh pembaca.



Wotu, 23 Februari 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................................................i



DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................2 1.3 Tujuan....................................................................................................................................2 1.4 Manfaat..................................................................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi COVID-19..............................................................................................................3 2.2 Klasifikasi Infeksi COVID-19 di Indonesia……………………………………………....3 2.3 Epidemiologi COVID-19 di Indonesia..............................................................................4 2.4 Dampak adanya COVID-19................................................................................................4 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengaruh COVID-19 Terhadap Beberapa Kualitas Pelayanan Kesehatan Indonesia...6 3.1.1 Pelayanan Antenatal Care............................................................................................6 3.1.2 Pelayanan Rutin Rumah Sakit....................................................................................6 3.2 Penyebab Adanya COVID-19 Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Indonesia.....6 3.3 Dampak Adanya COVID-19 Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Indonesia.......7 3.4 Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi Kualitas Pelayanan Kesehatan dalam masa pandemi COVID-19.....................................................................7 3.5 Strategi Pemerintah untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Tengah Pandemi.................................................................................................................................8 3.6 Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Tenaga Ahli Gizi untuk Mengatasi Permasalahan Kualitas Pelayanan Kesehatan .................................................................9 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................10 4.2 Saran....................................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti telah kita ketahui pada awal tahun 2020, Covid-19 menjadi masalah kesehatan dunia. Kasus ini diawali dengan informasi dari Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit virus Corona pada manusia ini dengan sebutan Coronavirus Disease (Covid19). Sebelum adanya pandemi Covid-19 pelayanan kesehatan bagi pasien umum rutin pemeriksaan berjalan dengan lancar dan mendapat pelayanan secara baik dan selalu diprioritaskan. Namun setelah adanya Pandemi Covid-19 yang telah melanda seluruh dunia termasuk Indonesia menunjukkan layanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan dan pengobatan selain kasus Covid-19 menjadi terganggu akibat virus corona. Lebih dari setengah rumah sakit yang ada di Indonesia yang disurvei menyatakan akses dan layanan masyarakat untuk pengobatan penyakit umum menjadi tertunda dan akses pelayanananya semakin buruk dikarenakan menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien yang terkena Covid-19. Hal ini dapat menimbulkan risiko ganggungan kelangsungan pelayanan kesehatan pada pasien umum yang berpotensi meningkatkan kesakitan dan kematian. Sehingga perlu diambil langkah – langkah untuk menyeimbangkan kebutuhan penanganan Covid-19 dan tetap memastikan kelangsungan pelayanan kesehatan esensial pada pasien umum. Di era pandemi covid-19 pemerintah Indonesia mengembangkan proses pengobatan (meliputi diagnosis dan terapi) dari jarak jauh (telemedicine), atau aplikasi online lainnya dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga pasien yang membutuhkan. Selanjutnya pemerintah mulai menyusun strategi agar akses masyarakat yang memerlukan layanan kesehatan tidak terhambat akibat pandemi. Seperti rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19 tetap bisa didatangi oleh pasien umum dengan diwajibkan pasien juga menaati protokol, seperti mendaftar secara online, mengggunakan masker, dan menjaga jarak fisik minimal 2 meter. Meskipun adanya pandemi menjadi sedikit berkurang dalam kualitas pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat. Akan tetapi, masyarakat tetap mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan aman.



1.2 Rumusan Masalah



1. Bagaimana Dampak adanya COVID-19 Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Indonesia?



1



2. Bagaimana Pengaruh COVID-19 Terhadap Beberapa Kualitas Pelayanan Kesehatan Indonesia? 3. Apa Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi Kualitas Pelayanan Kesehatan dalam masa pandemi COVID-19? 4. Bagaimana Strategi Pemerintah untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Tengah Pandemi? 5. Bagaimana Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Tenaga Ahli Gizi untuk Mengatasi Permasalahan Kualitas Pelayanan Kesehatan? 1.3 Tujuan Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Adapun tujuan khusus makalah ini yaitu : (1) Menjelaskan pengaruh Covid-19 terhadap kualitas pelayanan kesehatan (2) Mengidentifikasi strategi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tengah pandemi (3) Mendeskripsikan peran tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga ahli gizi. 1.4 Manfaat Penelitian ini secara teoritis diharapkan menjadi sumber informasi yang dapat menyumbangkan pemikiran untuk tenaga kesehatan dan pemerintah mengenai fenomena pandemi Covid-19 yang sedang marak saat ini. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan solusi kepada pemerintah dan masyarakat dalam menyikapi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi COVID-19 Secara virologi, COVID-19 merupakan salah satu jenis virus serupa dengan MERS-CoV dan SARS-CoV dalam genus betacoronavirus. Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160nm dengan strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Struktur coronavirus membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan virus. Protein S ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus ke dalam sel host (interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang) (Wang, 2020). Coronavirus bersifat sensitive terhadap panas dan secara efektif dapat diinaktifkan oleh desinfektan mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56°C selama 30 menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat, detergennonionik, formalin, oxidizing agent dan kloroform. 2.2 Klasifikasi Infeksi COVID-19 di Indonesia Klasifikasi infeksi COVID-19 di Indonesia saat ini didasarkan pada buku panduan tata laksana pneumonia COVID-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Berikut klasifikasi menurut buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disesase (COVID-19) per 27 Maret 2020 : 1. Pasien dalam Pengawasan (PdP) a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38ºC) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat. b. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. 2. Orang dalam Pemantauan (OdP) a. Orang yang mengalami demam (≥38ºC) atau riwayat demam; atau gejala gangguan system pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal. 3. Orang Tanpa Gejala (OTG) Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang konfirmasi COVID-19. Orang tanpa gejala merupakanseseorang dengan riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19.



4. Kasus Konfirmasi



3



Pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan tes positif melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). 2.3 Epidemiologi COVID-19 di Indonesia Sejak kasus pertama di Wuhan Di Kota Wuhan, Cina, dilaporkan 59 kasus dengan gangguan pernapasan (pneumonia) dan dirawat di RS, 7 orang dalam kondisi kritis. Peningkatan kasus COVID-19 di China setiap hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal Februari 2020. Hingga saat ini kasus infeksi COVID-19 terkonfirmasi pada 198 negara (26/3/2020), salah satunya yaitu Indonesia. Menurut data covid19.go.id, kasus virus COVID-19 yang terkonfirmasi positif di Indonesia mencapai 3.842 pada Sabtu (11/4/2020). Dari jumlah tersebut, sebanyak 327 kasus meninggal dan 286 pasien berhasil sembuh. Update data terkini peta sebaran kasus virus corona di Indonesia, hingga Selasa (23/2/2021). Pemerintah melalui kementrian kesehatan merilis data sebaran peta penyebaran virus corona, data terakhir yang dilansir dari laman covid19.go.id menyatakan kasus terkonfirmasi positif corona telah mencapai angka 1.288.833 pasien. Jumlah ini mengalami penambahan sebanyak 10.180 kasus, bila dibandingkan data terakhir pada sebelumnya. Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia terus bertambah, tercata hingga saat ini angka kesembuhan telah mencapai 1.096.994 orang. Sementara untuk korban meninggal terkonfirmasi positif virus corona adalah sebesar 34.691 orang. Dan menurut Worldometer, total kasus Covid-19 atau pasien positif corona didunia per Selasa (23 februari 2021) pukul 06.00 WIB mencapai 112.236.037 jiwa. Angka ini didapat setelah mengalami penambahan pasien corona baru sebanyak 267.566 orang dalam 24 jam terakhir. Tambahan kasus Covid-19 didunia berkurang hingga 50.000 orang ketimbang hari kemarin. Untuk kasus kematian akibat pandemi Covid-19, bertambah sebanyak 5.968 orang, turun hamper 600 kasus dari hari kemarin, sehingga akumulasi pasien corona yang meninggal dunia mencapai 2.484.259 orang. 87.731.979 pasien corona telah sembuh dan menyisahkan 22.019.799 kasus Covid-19 aktif alias pasien corona dalam perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri. 2.4 Dampak adanya COVID-19 Wabah COVID-19 juga berdampak pada berbagai aspek dalam kehidupan. Utamanya dalam sector perekonomian, pendidikan, dan kesehatan a. Sektor Ekonomi Indonesia tidak luput akan adanya kemungkinan terjebak pada bahaya defisit anggaran yang tidak berkelanjutan. Ketika Covid-19 mulai merebak di Indonesia, Covid-19 membuat perekonomian Indonesia lebih dalam terpuruk.



4



Tingkat kemiskinan diperkirakan akan menurun, tetapi proporsi orang yang rentan (tanpa jaminan ekonomi) akan sangat meningkat. b. Sektor Pendidikan Pemerintah mengantisipasi agar pendidikan dapat terus berlangsung dengan menggantinya dengan system daring yang di Indonesia biasa disebut dengan Pendidikan Jarak Jauh. Hal ini tentunya menjadi kendala bagi sebagian orang yang belum memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang kurang memadai, akses internet yang terbatas, dan penyediaan anggaran yang kurang siap. Hal ini akan berdampak pada system penilaian kemudian berujung pada kualitas lulusan. c. Sektor Kesehatan COVID-19 tentunya sangat berdampak kepada kondisi kesehatan Indonesia, dimana cukup banyak angka mortalitas akibat adanya pandemic ini, tak hanya sampai disitu saja, dampak COVID-19 juga dirasakan oleh para tenaga kesehatan dan penyedia layanan kesehatan yang semakin lama semakin kelimpungan dan kewalahan menghadapi pasien yang masih mengalami peningkatan, serta tidak semua fasilitas kesehatan memiliki peralatan yang memadai untuk mengatasi pasien COVID-19.



5



BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengaruh COVID-19 Terhadap Beberapa Kualitas Pelayanan Kesehatan 3.1.1 Pelayanan Antenatal Care Pelayanan kesehatan antenatal care di masa pandemi COVID19 diselenggarakan dengan mempertimbangkan pencegahan penularan virus corona baik bagi ibu, bayi, maupun tenaga kesehatan. Salah satu contoh tantangan pelayanan antenatal care adalah akses pelayanan antenatal care di era pandemi mengalami perubahan dan pembatasan pelayanan dan belum semua bidan tersosialisasi pedoman pelayanan KIA, KB, dan Kespro di era Pandemi. Meskipun penyebaran kasus COVID-19 berlangsung sangat cepat, pelayanan kesehatan harus tetap berjalan secara optimal, aman bagi ibu hamil dan bidan, dan sesuai berdasarkan panduan protokol kesehatan. Pemerintah sudah memberikan rekomendasi pelayanan antenatal care bagi ibu hamil khususnya untuk bidan yang membuka praktik mandiri di era pandemi ini. Misalnya, membuat papan pengumuman / banner tentang protokol pencegahan COVID-19 serta bidan dan tim kesehatan menggunakan APD sesuai kebutuhan. 3.1.2 Pelayanan Rutin Rumah Sakit Imbauan yang disampaikan melalui surat nomor YR.03.03/III/III8/2020 yaitu rumah sakit menunda pelayanan efektif, dengan tetap memberikan pelayanan yang bersifat gawat darurat dan membutuhkan perawatan segera untuk penyakit selain COVID-19. Dokter dapat mengembangkan pelayanan jarak jauh (telemedicine) atau aplikasi online lainnya dalam memberikan pelayanan kepada pasien (kemkes.go.id. Salah satu contoh pelayanan kesehatan rutin dirumah sakit akibat pandemi COVID-19 adalah pelayanan bagi pasien kanker.Adanya wabah COVID-19 mengharuskan masyarakat dihimbau untuk tetap dirumah termasuk diantaranya tidak kerumah sakit, sehingga penundaan pemberian kemoterapi atau pembedahan merupakan pilihan utama yang harus dilakukan dengan mempertimbangkan risiko yang mungkin dialami pasien dengan penundaan terapinya. Pilihan kedua adalah tetap memberikan pelayanan kemoterapi pada pasien dengan memperhatikan standar keselamatan pasien serta meminimalkan risiko terjadinya penularan infeksi pada pasien. Terakhir, yang menjadi bagian penting adalah melakukan pelayanan edukasi pada pasien mengenai kondisi seperti apa yang mengharuskan mereka mendatangi pusat layanan kesehatan dan edukasi tentang langkah – langkah preventif yang dapat dilakukan pasien secara mandiri ( Putu : 2020 ). 3.2 Penyebab adanya COVID-19 Terhadap Pelayanan Kesehatan Indonesia Penyebabkan keterbatasan kualitas pelayanan kesehatan dikarenakan kurangnya pengumpulan dan integrasi data. Mayoritas dari data kesehatan yang



6



telah dikumpulkan hanyalah estimasi dari monitoring global. Pengumpulan data secara lokal dan terperinci masih belum lengkap dan harus diusahakan. Data yang akurat, kredibel, dan tepat waktu dapat digunakan bukan hanya untuk keperluan administratif dan peningkatan layanan kesehatan pasien secara individu, melainkan juga dapat digunakan untuk penelitian epidemiologi, evaluasi kebijakan kesehatan nasional, dan perencanaan alokasi keuangan untuk sektor kesehatan.Maka dari itu, pengembangan sistem pengumpulan data yang terkoordinasi sangat diperlukan. 3.3 Dampak adanya COVID-19 Terhadap Pelayanan Kesehatan Indonesia Pandemi COVID-19 saat ini sangat menguji ketahanan sistem pelayanan kesehatan Indonesia. Dampak pandemi COVID-19 secara langsung juga menyebabkan perubahan besar dalam layanan rumah sakit seperti layanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan dan pengobatan selain kasus COVID-19. Banyak survey yang menyatakan bahwa akses dan layanan masyarakat untuk pengobatan rutin rumah sakit seperti diabetes, kanker, darurat kardiovaskuler menjadi tertunda. Selain itu, pandemi ini juga menyebabkan ketakutan pada masyarakat untuk mendatangi pusat layanan kesehatan. Pada pasien yang harus mendapatkan layanan kesehatan secara rutin dan termasuk dalam kelompok berisiko harus dilakukan penyesuaian layanan. Pembatasan dan penundaan pengobatan merupakan hal yang harus dilakukan oleh penyedia fasilitas layanan kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencegah penyebaran COVID-19 ( Putu : 2020 ). Dampak lain yang mungkin terjadi akibat pandemi COVID-19 adalah menyebabkan banyak rumah sakit mengalami kesulitan baik secara manajemen maupun sarana dan prasarana. 3.4 Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam Menghadapi Kualitas Pelayanan Kesehatan dalam Masa Mandemi Covid-19 Sejak terjangkitnya negara Indonesia dengan COVID-19 pada 2 Maret 2020, jumlah kasus positif terus bertambah pesat. Pandemi ini memperlebar kesenjangan multidimensional di Indonesia, termasuk kesenjangan akses akan layanan kesehatan. Karena sebelum pandemi ini, keterbatasan kualitas pada layanan kesehatan juga telah menjadi isu di Indonesia. Tiga aspek keterbatasan kualitas pelayanan kesehatan pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia antara lain, 1) keterbatasan sumber daya manusia dan fasilitas, 2) keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD), dan 3) keterlambatan klaim biaya operasional rumah sakit. Pertama Gugus Tugas COVID-19 telah memprediksi bahwa dibutuhkan tambahan 1500 dokter dan 2500 perawat untuk menangani pasien COVID-19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia juga telah menghimbau



7



mahasiswa kedokteran untuk menjadi relawan. Meskipun demikian, jumlah dokter dan perawat yang terdampak COVID-19 terus meningkat. Kedua kekurangan APD telah banyak dilaporkan di beberapa sarana pelayanan kesehatan di berbagai daerah, seperti di Rumah Sakit Umum Tasikmalaya, dimana tenaga kesehatannya dilaporkan telah mengenakan jas hujan plastik sebagai alternatif APD yang layak. Keterbatasan APD meningkatkan risiko tenaga kesehatan dan pasien terpapar COVID-19. Maka dari itu, suplai APD sangat penting. Ketiga Pembiayaan pasien COVID-19 diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/238/2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Perawatan Pasien Penyakit Infeksi EmergingTertentu bagi Rumah Sakit yang Menyelenggarakan Pelayanan Coronavirus Disease 2019. Maka, pembayaran didasarkan pada paket Indonesian Case Base Groups (INACBGs). Kendala pada proses ini adalah periode klaim 14 hari dan periode verifikasi 7 hari yang dianggap terlalu lama dan dapat menyebabkan kendala biaya bagi beberapa rumah sakit. 3.5 Strategi Pemerintah untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Di tengah Pandemi saat ini strategi yang harus dilakukan untuk mitigasi pandemi COVID-19 adalah pengimplementasian Virtual health atau Telemedicine. Layanan kesehatan melalui daring ini dilakukan melalui sejumlah website dan aplikasi, seperti Peduli Lindungi (dikembangkan oleh KOMINFO dan Halodoc) dan TEMENIN Teknologi Telemedis Terintegrasi (dikembangkan oleh Kemenkes RI). Virtual health dapat membantu stabilisasi dan meningkatkan kapasitas layanan kesehatan dengan cara antara lain, 1) menyeimbangkan kapasitas dan beban per daerah yang lebih terdampak dan lebih tidak terdampak COVID-19, 2) mengurangi risiko terpaparnya tenaga kesehatan terhadap COVID-19 dan mengurangi penggunaan APD, 3) tenaga kesehatan yang harus karantina atau tidak dapat bertugas di fasilitas layanan kesehatan tetap dapat bekerja melalui telemedicine, 4) menjalin kolaborasi online antar spesialis dan tenaga kesehatan ICU dalam menangani pasien, 5) meningkatkan kapasitas rumah sakit dan menciptakan kapasitas layanan kesehatan baru di rumah pasien.



8



3.6 Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Tenaga Ahli Gizi untuk Mengatasi Permasalahan Kualitas Pelayanan Kesehatan Peran tenaga kesehatan masyarakat sangat penting dalam penanganan kualitas pelayanan kesehatan. Pada level masyarakat, tenaga kesehatan masyarakat dapat melakukan komunikasi risiko dan edukasi masyarakat terkait protokol kesehatan untuk melawan COVID-19. Tenaga kesehatan masyarakat bisa memberi informasi kepada masyarakat mengenai penundaan pengobatan ke rumah sakit, jika dirasa penyakitnya butuh konsultasi kepada tenaga kesehatan bisa melalui media online (jarak jauh). Namun pasien yang sudah gawat darurat bisa mengunjungi fasilitas layanan kesehatan sesuai anjuran protokol kesehatan. Selain itu, tenaga kesehatan masyarakat bisa melakukan penyelidikan kasus dan investigasi wabah karena tenaga kesehatan masyarakat memiliki kemampuan dalam memahami pola promotif dan preventif COVID-19 di masyarakat. Hal itu diperlukan dalam merancang program dan kebijakan yang akan diimplementasikan oleh fasilitas layanan kesehatan agar mengembalikan kepercayaan masyrakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan untuk penyakit umum. Peran ahli gizi untuk membantu permasalahan kualitas pelayanan kesehatan adalah dengan giat memberikan informasi dan ulasan perspektif gizi yang dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan status gizi. Hal ini dikarenakan sebagian besar pasien yang rentan terkena positif COVID19 adalah masyarakat yang memiliki gaya hidup sangat buruk, misalnya merokok, minum alkohol, dan obesitas. Selain itu, ahli gizi juga mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat mengenai kebutuhan kalori sesuai kondisi masing – masing tiap individu. Pemenuhan rasio protein, lemak, dan karhobidrat dapat menjaga imunitas bagi masyarakat agar mampu menekan angka penyebaran COVID-19.



9



BAB IV PENUTUP



4.1 Kesimpulan COVID-19 adalah penyakit baru yang telah menjadi pandemi. Penyakit ini harus diwaspadai karena penularan yang relatif cepat, memiliki tingkat mortalitas yang tidak dapat diabaikan, serta memberikan dampak yang cukup signifikan bagi Indonesia utamanya pelayanan kesehatan, seperti pelayanan antenatacal care dan pelayanan rutin rumah sakit. 4.2 Saran Menginformasikan kembali kepada masyarakat pentingnya mencegah COVID-19 dengan penjelasan yang mudah dipahami dan diterima masyarakat serta pejelasan terkait alur pelaksanaan penggunaan beberapa system layanan kesehatan di masa pandemi.



10



DAFTAR PUSTAKA



Anda, Putra Tusta Adiputra . 2020 . Dampak Pandemi COVID-19 pada Pelayanan Pasien Kanker di Rumah Sakit Tersier di Indonesia : Serial Kasus. Jurnal Bedah Nasional , 1(1) Covid-19, G. T. (2020) Infografis COVID-19 (18 Juni 2020), Pusdatinkom BNPB. (https://covid19.go.id/p/berita/infografis-covid-19-18-juli-2020, diakses 24 Agustus 2020) Fakultas Farmasi UGM. Strategi Mitigasi Pada Kondisi Kekurangan Alat Pelindung Diri Di Tengah Pandemi COVID-19 [Internet]. (https://farmasi.ugm.ac.id/id/strategi-mitigasi-pada-kondisi-kekuranganalatpelindung-diri-di-tengah-pandemi-covid-19,diakses 24 Agustus 2020) Inter Agency Standing Commite . 2020. Catatan Tentang Aspek Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Wabah COVID-19 Versi 1.0 . Kementerian Kesehatan RI . 2020 . Pedoman Bagi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Dan Bayi Baru Lahir Di Era Pandemi COVID-19 . Hal 3-13. Kementerian Kesehatan RI . 2020 . Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Pada Pandemi COVID-19 . Hal 9-19. Kementerian Kesehatan RI . 2020 . Pelayanan Rutin Rumah Sakit Selama Masa Pandemi COVID-19. (http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilismedia/20200416/0033691/pelayanan -rutin-rumah-sakit-selama-masa-pandemicovid-19/, diakses 24 agustus 2020). Media KC. 3.000 Tenaga Kesehatan Meninggal akibat Covid-19, Ini Negara Terbanyak Halaman all [Internet]. KOMPAS.com (https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/14/125100165/3000tenagakesehatan-meninggal-akibat-covid-19-ini-negara-terbanyak,diakses 24 Agustus 2020) Pasien Corona Membeludak, Rumah Sakit di Jatim Sudah Kelebihan Kapasitas [Internet]. merdeka.com. (https://www.merdeka.com/peristiwa/pasiencorona-membeludak-rumah-sakit-dijatim-sudah-kelebihan-kapasitas.html,diakses 24 Agustus 2020)