Makalah KDM Kelompok 1 Ambulasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA AMBULASI



KELOMPOK 1 ANGGOTA KELOMPOK 1. APRILIA PUTRI A 2. MAULIDIA LARASHATI 3. EKI WIDURI 4. AMALIA AGUSTIN 5. MONICA SANDRA 6. RAMA WULANDARI 7. INTAN PUTRI ZAHRA 8. DEITRA ALIFIA 9. PIPIN LESTARI 10. FANNY SARAHMADINI DOSEN PEMBIMBING :KHAIRUNNISAH,S. Kep.,M.Kes



POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG PRODI D-III KEBIDANAN MUARAENIM TAHUN AJARAN 2020/2021



1



KATA PENGANTAR                 Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayahnya-lah sehingga  kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.                  Adapun judul makalah yang akan dibahas adalah “Ambulasi”, dan kami sangat berharap semoga dengan adanya makalah   ini kami dapat memberikan sedikit gambaran dan memperluas wawasan ilmu yang kami miliki.   Kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan dari semua pihak demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.



Dengan Hormat, 7 Oktober 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1 1.1 Latar Belakang............................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1 1.3 Tujuan.........................................................................................................................1



BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2 2.1 Pengertian Ambulasi.................................................................................................2 2.2 Tujuan Ambulasi.......................................................................................................3 2.3 Tindakan – Tindakan Ambulasi................................................................................3 2.4 Alat – Alat yang Digunakan dalam Ambulasi..........................................................6 2.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ambulasi.......................................................6



BAB III PENUTUP..............................................................................................................8 3.1 Kesimpulan................................................................................................................8 3.2 Saran..........................................................................................................................8



DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................9



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang Mekanika tubuh merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal untuk mempertahankan keseimbangan tubuh. Prinsip mekanika tubuh, pergerakan dasar dalam mekanika tubuh merupakan kebutuhan  mekanika tubuh dan ambulasi. Untuk menilai kemampuan pasien dalam penggunaan mekanika tubuh dengan baik, penggunaan alat bantu gerak, cara menggapai benda, naik/turun dan berjalan adalah dengan cara melakukan proses keperawatan pada pasien melalui pengkajian, diagnosa, intervensi dan tindakan keperawatan. Dengan adanya proses keperawatan pada pasien dengan gangguan ambulasi ditujukan untuk menjaga keamanan ambulasi, meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas, mencegah komplikasi dari imobilitas dan meningkatkan harga diri serta kemandirian. Untuk itu penulis membuat makalah ini  agar dapat membantu tata cara dasar ambulasi yang benar. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari ambulasi? 2. Apakah tujuan dari ambulasi? 3. Sebutkan dan jelaskan tindakan-tindakan yang berhubungan    dengan ambulasi! 4. Sebutkan apa saja alat-alat yang dipergunakan dalam   pelaksanaan ambulasi! 5. Sebutkan fakor-faktor yang mempengaruhi ambulasi 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari ambulasi. 2. Untuk mengetahui tujuan dari ambulasi. 3. Untuk   mengetahui   tindakan – tindakan   yang   berhubungan     dengan ambulasi. 4. Untuk mengetahui apa saja alat-alat yang dipergunakan dalam    pelaksanaan ambulasi 5. Untuk    mengetahui   apa   saja   factor   yang   mempengaruhi   ambulasi 1



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Ambulasi Ambulasi merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca operasi dimulai dari bangun, dan duduk di sisi tempat tidur hingga pasien turun dari tempat tidur, berdiri dan mulai belajar berjalan Manfaat ambulasi adalah untuk memperbaiki sirkulasi, komplikasi



mencegah



flebotrombosis



immobilisasi



pasca



(thrombosis



operasi,



vena



mempercepat



profunda/DVT).Mengurangi pemulihan



peristaltic



usus,



mempercepat pasien pasca operasi (Hinchliff, 1999; Craven dan Hirnle, 2009). Sedangkan Menurut Asmadi (2008) manfaat Ambulasi adalah: 1. Mencegah Dampak Immobilisasi Pasca Operasi Meliputi : 1. Sistem Integumen : kerusakan integritas kulit seperti Abrasi, sirkulasi yang terlambat yang menyebabkan terjadinya Atropi akut dan perubahan turgor kulit. 2. Sistem Kardiovaskuler : Penurunan Kardiak reserve, peningkatan beban kerja jantung, hipotensi ortostatic, phlebotrombosis. 3. Sistem Respirasi : Penurunan kapasitas vital, Penurunan ventilasi volunter maksimal, penurunan ventilasi/perfusi setempat, mekanisme batuk yang menurun. 4. Sistem Pencernaan : Anoreksi-Konstipasi, Penurunan Metabolisme. 5. Sistem Perkemihan : Menyebabkan perubahan pada Eliminasi Urine, infeksi saluran kemih, hiperkalsiuria 6. Sistem Muskulo Skeletal : Penurunan masa otot, osteoporosis, pemendekan serat otot 7. Sistem Neurosensoris : Kerusakan jaringan, menimbulkan gangguan syaraf pada bagian distal, nyeri yang hebat. Ambulasi sangat penting dilakukan pada pasien pasca operasi karena jika pasien membatasi pergerakannya di tempat tidur dan sama sekali tidak melakukan ambulasi pasien akan semakin sulit untuk memulai berjalan (Kozier, 1989). Menurut Kozier dan Erb (1987), 2



factor yang mempengaruhi ambulasi adalah kondisi kesehatan pasien, nutrisi, emosi, situasi dan kebiasaan serta gaya hidup dan pengetahuan. Hal ini harusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien.Ambulasi mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibelitas.Keuntungan dari latihan berangsur-angsur dapat di tingkatkan seiring dengan pengkajian data pasien menunjukkan tanda peningkatan toleransi aktivitas.Menurut Kozier (1995 dalam Asmandi, 2008) ambulasi adalah aktivitas berjalan.Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien paska operasi dimulai dari duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien. 2.2. Tujuan Ambulasi 1. Untuk memenuhi kebutuan aktivitas 2. Memenuhi kebutuhan ambulasi 3. Mempertahankan kenyamanan 4. Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas 5. Mempertahankan control diri pasien 6. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan 2.3 Tindakan-tindakan Ambulasi A.  Duduk Di Atas Tempat Tidur 1. Tempatkan klien pada posisi terlentang 2. Pindahkan semua bantal 3. Posisi menghadap kepala tempat tidur 4. Regangkan kedua kaki perawat dengan kaki paling dekat ke   5. kepala tempat tidur di belakang kaki yang lain. 6. Tempatkan tangan yang lebih jauh dari klien di bawah bahu     klien, sokong kepalanya dan vetebra servikal. 7. Tempatkan tangan perawat yang lain pada permukaan temapt   tidur. 8. Angkat klien ke posisi duduk dengan memindahkan berat              badan perawat dari depan kaki ke belakang kaki. 9. Dorong melawan tempat tidur dengan tangan di permukaan         tempat tidur 3



B.  Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur Ke Kursi 1.



Bantu  pasien  ke  posisi  duduk  di  tepi  tempat  tidur.  Buat   posisi    kursi pada sudut 45 derajat terhadap tempat tidur. Jika  menggunakan kursi roda, yakinkan bahwa kusi roda dalam posisi terkunci.



2.



Pasang sabuk pemindahan bila perlu, sesuai kebijakan lembaga.



3.



Yakinkan bahwa klien menggunakan sepatu yang stabil dan    antislip.



4.



Regangkan kedua kaki perawat.



5.



Fleksikan   panggul   dan   lutut   perawat,  sejajarkan   lutut  perawat     dengan pasien.



6.



Pegang sabuk pemindahan dari bawah atau gapai melalui aksila     pasien dan tempatkan tangan pada skapula pasien.



7.



Angkat pasien sampai berdiri pada hitungan 3 sambil meluruskan  panggul dan kaki, pertahankan lutut agak fleksi.



8.



Pertahankan stabilitas kaki yang lemah atau sejajarkan dengan lutut  perawat.



9.



Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan pasien secara langsung ke depan kursi.



10. Instruksikan pasien untuk menggunakan penyangga tangan pada  kursi untuk menyokong. 11. Fleksikan panggul perawat dan lutut saat menurunkan pasien ke  kursi. 12. Kaji klien untuk kesejajaran yang tepat. 13. Stabilkan tungkai dengan selimut mandi 14. Ucapkan terima kasih atas upaya pasien dan puji pasien untuk  kemajuan dan penampilannya. C.  Bantu Berjalan 1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan 2. Letakkan tangan pasien di samping badan atau memegang telapak tangan anda 3. Berdiri di samping pasien serta pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien 4. Bantu pasien untuk berjalan perlahan-lahan D.  Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur Ke Branchard  Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan    pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan sendiri dari tempat tidur ke branchard. 4



1. Atur posisi branchard dalam posisi terkunci 2. Bantu pasien dengan 2 – 3 perawat 3. Berdiri menghadap pasien 4. Silangkan tangan di depan dada 5. Tekuk lutut anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh  pasien. 6. Perawat pertama meletakkan tangan di bawah leher/bahu dan bawah pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan pinggul pasien, sedangkan perawat ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki. 7. Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard 8. Atur posisi pasien di branchard. E.  Duduk Di Tepi Tempat Tidur 1.



Tempatkan klien pada posisi miring, menghadap perawat di sisi tempat tidur tempat ia akan duduk.



2.



Pasang pagar tempat tidur pada sisi yang berlawanan.



3.



Tinggikan kepala tempat tidur pada ketinggian yang dapat ditoleransi pasien.



4.



Berdiri pada sisi panggul klien yang berlawanan.



5.



Balikkan secara diagonal sehingga perawat berhadapan dengan pasien dan menjauh dari sudut tempat tidur.



6.



Regangkan kaki perawat dengan kaki palingdekat ke kepala tempat tidur di depan kaki yang lain.



7.



Tempatkan lengan yang lebih dekat ke kepala tempat tidur di bawah bahu pasien, sokong kepala dan lehernya



8.



Tempat tangan perawat yang lain di atas paha pasien.



9.



Pindahkan tungkai bawah klien dan kaki ke tepi tempat tidur.



10. Tempatkan poros ke arah belakang kaki, yang memungkinkan tungkai atas pasien memutar ke bawah. 11. Pada saat bersamaan, pindahkan berat badan perawat ke belakang tungkai dan angkat pasien. 12. Tetap didepan pasien sampai mencapai keseimbangan. 13. Turunkan tinggi tempat tidur sampai kaki menyentuh lantai. 



5



2.4 Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Ambulasi 1. Kruk  adalah alat yang terbuat dari logam atau kayu dan digunakan permanen untuk meningkatkan mobilisasi serta untuk menopang tubuh dalam keseimbangan pasien. Misalnya: Conventional, Adjustable dan lofstrand 2. Canes (tongkat) yaitu alat yang terbuat dari kayu atau logam setinggi pinggang yang digunakan pada pasien dengan lengan yang mampu dan sehat.Meliputi tongkat berkaki panjang lurus (single stight-legged) dan tongkat berkaki segi empat (quad cane). 3. Walkers yaitu alat yang terbuat dari logam mempunyai empat penyangga yang kokoh digunakan pada pasien yang mengalami kelemahan umum, lengan yang kuat dan mampu menopang tubuh.



2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mekanika Tubuh dan Ambulasi 1.  Status Kesehatan. Perubahari status kesehatan dapat memengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf berupa penurunan koordinasi.Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh penyakit, berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan lain-lain. 2. Nutrisi. Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dari memudahkan terjadinya penyakit. Sebagai contoh, tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih mudah mengalami fraktur. 3. Emosi. Kondisi psikologis sesearang dapat memudahkan perubahan perilaku yang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dari ambulasi baik. Seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah, akan mudah mengalarrti perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.       



  6



4. Situasi Dan Kebiasaan, Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseorang, misalnya sering mengangkat benda-benda berat, akan menyebabkan perubahan mckanika tubuh dan ambulasi 5. Gaya Hidup. Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stres dan kemungkinan besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat mengganggu koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan neurologi, yang akhirnya mengakibatkan perubahan mekanika tubuh. 6. Pengetahuan. Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong sescorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga menguranngi tenaga yang dikeluarkan. Sebaliknya, pcngetahuan yang kurang memadai dalam penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan seseorang berisiko mengalami gangguan koordinasi sistem neurolobri dan muskuloskcletal.



7.



7



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera  pada pasien paska operasi dimulai dari duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan. 2. Tujuan ambulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatan pasien 3. Latihan ambulasi seperti duduk di atas tempat tidur, turun dan berdiri dari tempat tidur, membantu berjalan, dan memindahkan pasien dari tempat tidur ke branchard. 3.2 Saran Materi tentang teknik ambulasi ini sangat penting untuk pelajari dan kita pahami bagaimana menerapkan teknik yang benar kepada pasien.Karena hal ini merupakan hal dasar bagaimana merawat pasien kita.



8



DAFTAR PUSTAKA Uliyah, Musrifatul & Hidayat A. A. A. (2008). Keterampilan Dasar Praktik untuk Kebidanan (Edisi 2). Jakarta: Salemba Medika Uliyah, Musrifatul & Hidayat A. A. A. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Buku Kedokteran EGC http://ameliarina.blogspot.com/2011/03/ambulasi.html http://handoutmatoh.blogspot.com/2011/12/kebutuhan-mekanik-dan-ambulasi.html



9