Makalah Kebudayaan Jawa Timur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH  



KEBUDAYAAN JAWA TIMUR DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SAYA SEHARI-HARI              



 



Nama Kelompok : 1. Abdul Ghofur 2. Achmad Arzaqi R. 3. M. Fauzi S. 4. M. Al-Qautzar    



SMA NEGERI 1 MANTUP TAHUN PELAJARAN 2019/2020



MAKALAH



 



 



KEBUDAYAAN JAWA TIMUR DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SAYA SEHARI-HARI              



 



Nama Kelompok : 1. Abdul Ghofur 2. Achmad Arzaqi R. 3. M. Fauzi S. 4. M. Al-Qautzar    



SMA NEGERI 1 MANTUP TAHUN PELAJARAN 2019/2020 i



KATA PENGANTAR               Puji syukur kehadirat Allah karena atas karunia-Nya makalah ini telah disusun secara serentak. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara lisan maupun secara tulisan. Makalah ini ditulis berdasarkan apa yang sudah kami alami.             Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya.             Penulis telah berusaha sesempurna mungkin menulis buku ini tetapi tidak semuanya bagian dalam makalah ini telah sempurna, untuk itu saran, kritik, maupun komentar yang ditujukan demi perbaikan makalah ini sangat kami harapkan. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua. 



                                                                                            Mantup, 3 Desember 2019                                                                                                              Penulis    



ii



DAFTAR ISI   Halaman Judul............................................................................................................ i Kata Pengantar........................................................................................................... ii Daftar Isi..................................................................................................................... iii BAB I Pendahuluan ................................................................................................... 1 A. Latar Belakang............................................................................................... 1 B. Maksud Dan Tujuan....................................................................................... 1 Bab II Pembahasan..................................................................................................... 2 A. Kebudayaan Asli Jawa Timur........................................................................ 2 B. Kesenian Tradisional Kebudayaan Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Keluarga....................................................................................... 5 Bab III Penutup.......................................................................................................... 6 A. Kesimpulan.................................................................................................... 6 B. Saran............................................................................................................... 6 Daftar Pustaka............................................................................................................ 7  



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruh terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal. Kebudayaan merupakan suatau kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah.  Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. B. Maksud dan Tujuan. Karena menjaga, memelihara dan melestarikan kebubayaan merupakan kewajiban setiap individu, maka dalam  realisasinya saya mencoba menyusun makalah yang berjudul Kebudayaan Suku Jawa yang didalamnya mengulas tentang berbagai kebudayaan tradisional Jawa Tengah/Jogjakarta. Penyusunan makalah yang berjudul Budaya Suku Jawa ini bertujuan agar pembaca mengetahui bahwa Suku Jawa merupakan suku yang kaya akan budaya serta menyadari bahwa menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah merupakan kewajiban dari setiap orang



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Kebudayaan Asli  Jawa Timur. Jawa Timur adalah salah satu daerah yang memiliki berbagai macam kebudayaan yang tersebar di berbagai daerah. Diantaranya: budaya dan kesenian tradisional, bahasa daerah dan sebagainya. Diantara sekian banyak kebudayaan daerah yang dimiliki oleh suku Jawa Timur  adalah sebagai berikut : 1. Bahasa. a. Bahasa Jawa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang berlaku secara nasional, namun demikianBahasa Jawa dituturkan oleh sebagian besar Suku Jawa.Bahasa Jawa yang dituturkandi Jawa Timur memiliki beberapa dialek/logat. Di daerah Mataraman (eks- Karesidenan Madiun dan Kediri), Bahasa Jawa yang dituturkan hampir sama dengan Bahasa Jawa Tengahan (Bahasa JawaSolo-an). Di daerah pesisir utara bagian barat (Tuban dan Bojonegoro), dialek Bahasa Jawa yang dituturkan mirip dengan yang dituturkan di daerah Blora-Rembang di Jawa Tengah.  Dialek Bahasa Jawa di bagian tengah dan timur dikenal dengan Bahasa Jawa Timuran, yang dianggap bukan Bahasa Jawa baku.Ciri dari Bahasa Jawa Timuran sendiri adalah blak – blakan dan sering kali tidak mengenal tingkatan bahasa.Mekipun demikian mereka tetap bangga atas bahasa tersebut. b. Bahasa Madura. Bahasa Madura dituturkan oleh Suku Madura di Madura maupun dimanapun merekatinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya Bahasa Jawa, yaituenja- iya (bahasa kasar),engghi-enten (bahasa tengahan), danengghi- bhunten (bahasa halus). Dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar yang diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, sebagian penduduk menuturkan dalam dua bahasa: Bahasa Jawa dan Bahasa Madura.



Kawasan



kepulauan



di



sebelah



timur



Pulau



Madura



menggunakan Bahasa Madura dengan dialek tersendiri, bahkan dalam beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur Bahasa Madura di Pulau Madura.



2



c. Bahasa Osing. Bahasa Osing dipakai oleh suku Osing yang ada di Banyuwangi dan juga dipakai sehari – hari oleh suku Tengger.Bahasa Osing adalah bahasa dikenal sebagai bahasa yang paling dekat dengan bahasa jawa kuno.   2. Kesenian Tradisonal. a. Ludruk. Salah satu kesenian khas Jawa Timur adalah Ludruk.Ludruk merupakan kesenian Jawa Timur yang umumnya dipentaskan oleh kaum laki – laki.Tidak seperrti ketropak yang menceritakan tentang kehidupan istana, Ludruk menceritakan tentang kehidupa sehari – hari rakyat jelata dan seringkali diselingi dengan humor dan kritik sosial.Sebelum pertunjukan tersebut dimulai biyasanya diawali dengan Tari Remo dan Parikan.Kesenian ini tersebar di daerah Surabaya, Mojokerto dan Jombang.Akan tetapi keberadaan Ludruk sendiri sekarang mulai terancam seiring dengan perkembangan zaman. b. Reog Ponorogo. Sesuai dengan namanya, Reog Ponorogo berasal dari daerah Ponorogo dan telah menjadi salah satu icon Jawa Timur.Kesenian ini telah dipatenkan sejak tahun 2001 meskipun sempat diklaim oleh Malaysia. Dalam pementasannya biasanya disertai dengan musik – musik tradisional,seperti: gamelan, gong dan sebagainya dan juga pertunjukan jaran kepang (kuda lumping) dan mengandung unsur – unsur gaib. c. Wayang Kulit. Wayang kulit adalah kesenian tradisional yang berkembang di Jawa Timur yang berasal dari kat Ma Hyang artinya menuju kepada Yang Maha Esa.Dalam pertunjukanya wayang kulit dimainkan oleh seorang Dalangyang juga sebagai narator cerita dan diiringi oleh musik gamelan dan nyanyian dari pesinden. Secara umum cerita wayang kulit mengambil dari naskah Ramayana dan Mahabharat.Akan tetapi tidak hanya sebetas itu saja, dalang juga bisa mengambil dari cerita Panji. d. Tari Remong. Tari Remong adalah tari yang berasal dari kota Surabaya yang melambangkan jiwa kepahlawanan. Biasanya tari ini digunakan untuk penyambutan tamu.



3



e. Musik Gamelan. Musik tradisional Jawa Timur ini hampir sama dengan dengan music gamelan Jawa Tengah. Seperti pada tangga nada yang digunakan, yaitu berlaras pelog dan berlaras Slendro.Musik gamelan sekarang digunakan untuk mengiringi berbagai acara, seperti mengiringi pagelaran wayang kulit, tari – tarian, upacara sekaten, perkawinan, wayang orang, keagamaan, dan bahkan upacara kenegaraan. f. Rumah Adat. Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo, bentuk limasan, bentuk serontongan.Tetapi pada bangunan Jawa Timur bagia barat umumnya cenderung mirip bentuk bangunan Jawa Tengah (Surakarta). g. Pakaian Adat. Pakaian adat Jawa Timur ini sering disebut dengan mantenan.Pakaian ini sering digunakan pada saat perkawinan di masyarakat Magetan Jawa Timur. h. Sistem Perkawinan. Penduduk Jawa Timur umumnya menganut sistem perkawinan monogami.Sebelum dilakukan proses lamaran, pihak laki – laki menanyakan si gadis apakah dia sudah memiliki calon suamai. Setelah itu barulah panigset(lamaran).Sebelum acara perkawinan, didahului dengan acara temu atau kepanggeh.Acara ini dimaksudkan untuk mengirim do’a pada keluarga yang telah meninggal. i. Upacara Kasodo. Upacara ini dilakukan oleh warga sekitar gunung Rahma (Bromo) atau yang biasa kita sebut denga suku Tengger.Upacara ini diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnamasekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (bulan kesepuluh) menurut kalender jawa. Upacara tersebut bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo Utara dan dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo. j. Karapan Sapi. Karapan sapi adalah pacuan sapi yang khas Pulau Madura.Dengan menarik sebentuk kereta, dua ekor sapi berlomba dengan diiringi musik gamelan Madura yang disebut dengan Saronen. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu yang diatasnya



4



dinaiki oleh pengendali pasangan sapi tersebut dipacu dalam lomba adu cepat melawan sapi – sapi lain.   B. Kebudayaan dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Keluarga. Meskipun saya bertempat tinggal di kota Sampit Kalimantan Tengah keluarga saya merupakan keluarga suku Jawa. Kedua orangtua saya berasal dari Jawa Timur. Dan mayoritas lingkungan tempat tinggal saya adalah orang jawa, Sehingga dapat dipastikan kebudayaan yang ada di keluarga saya didominasi kebudayaan jawa khususnya Jawa Timur. Bahasa keseharian yang dipakai antar anggota keluarga saya adalah bahasa jawa. Karena kami bertempat tinggal di perantauan maka untuk berkomunikasi dengan orang lain kami juga menggunakan bahasa Indonesia dan sedikit menyesuaikan dengan bahasa yang digunakan oleh lawan bicara. Meskipun kami tinggal di perantauan tetapi kami sangat menghormati budaya leluhur kami seperti budaya kejawen, sehingga pada hari-hari besar dalam tanggalan jawa kami sekeluarga tetap melaksanakan adat istiadat yang sudah turun temurun dilakukan oleh keluarga saya, contohnya kelurga saya masih banyak yang menjalankan puasa weton, dalam bahasa Jawa “Weton” berasal dari kata dasar “Wetu” yang bermakna “keluar” atau lahir. Kemudian mendapat akhiran –an yang membentuknya menjadi kata benda. Yang disebut dengan weton adalah gabungan antara hari dan pasaran saat bayi dilahirkan kedunia. Misalnya Senin Pon, Rabu Wage, Jumat Legi atau lainnya. Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon adalah nama-nama pasaran (untuk lebih jelasnya anda bisa menyimak di artikel Kajian Hari). Jadi pengertian Puasa Weton adalah puasa yang dilakukan pada hari kelahiran berdasarkan perhitungan kalender Jawa yang berputar selama 35 hari. Artinya diperingati setiap 35 hari sekali. Berbeda dengan acara ulang tahun yang diperingati setahun sekali,  tetapi karena keluarga saya merupakan penganut agama islam. Dalam kehidupan sehari-hari kami menjalankan sesuai syari’at agama yang kami anut.    



5



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan. Suku Jawa merupakan suku yang memiliki berbagai kebudayaan, mulai dari



adat



istiadat



sehari-hari,



kesenian,



acara



ritual,



dan



lain-lain.



Semua itu membuktikan bahwa Suku Jawa merupakan suku yang kaya akan budaya daerah. Dari bebarapa pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa Jawa Timur adalah salah satu daerah yang memliki berbagai macam budaya, baik kesenian tradisional, adat istiadat maupun lainya. Semua itu membuktikan bahwa Jawa Timur kaya akan kebudayaan, dan dari kesekian banyaknya kebudayaan ada yang mempengaruhi kehidupan saya sehari-hari, contohnya dalam pengguanaan bahasa sehari-hari, bahasa yang digunakan bermacam-macam tergantung dengan siapa dan derajat tingkatan umur lawan bicara saya. B. Saran Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa.



6



DAFTAR PUSTAKA https://m134hbos.wordpress.com/2012/03/19/kebudayaan-jawa-timur-danpengaruhnya-dalam-kehidupan-saya-sehari-hari/



7