Makalah Kebutuhan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH EKONOMI BISNIS “KEBUTUHAN MANUSIA” (MENURUT TEORI ABRAHAM MASLOW)



DISUSUN OLEH: 1. MUAHATUN KHASANAH 2. APRILIA AGUSTIN



Kelas : X AK 3



SMK YOS SOEDARSO SIDAREJA JI. RANGGASENA NO. 596 SIDAREJA. 2017



1



KATA PENGANTAR’



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Sidareja, Januari, 2017 Penyusun



2



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL............................................................................................. .............................................................................................................................. KATA PENGANTAR............................................................................................ DAFTAR ISI.......................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................



ii iii 1



A. Latar Belakang ..............................................................................................



`1



B. Rumusan masalah ..........................................................................................



1



BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................



2



A. Pengertian Kebutuhan....................................................................................



2



B. Teori kebutuhan manusia menurut Abrahan Maslow.....................................



2



C. Klasifikasi kebutuhan manusia pada berbagai tingkat sosial.........................



2



D. ........................................................................................................................



3



BAB III PENUTUP...............................................................................................



8



DAFTAR PUSTAKA............................................................................................



9



3



4



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memiliki sebuah kebutuhan dalam hidupnya, mulai dari hewan, tumbuhan maupun manusia. seperti yang kita tahu tumbuhan membutuhkan air, sinar matahari dan pupuk untuk tumbuh kembangnya, begitu juga dengan hewan yang membutuhkan asupan makanan dan minuman untuk meneruskan hidupnya. Fenomena inilah yang disebut dengan kebutuhan. Dalam pembahasan kali ini kita akan mengupas tentang kebutuhan-kebutuhan dasar yang dimiliki oleh manusia. Berbicara tentang kebutuhan dasar manusia memanglah hal yang menarik, sampai-sampai banyak tokoh atau ahli yang merumuskan kebutuhan dasar manusia, diantaranya menurut Abraham Maslow. B. Rumusan Masalah 1. Jeladkan pengertian kenutuhan ? 2. Bagaimana teori Kebutuhan menurut Abraham Maslow? 3. Jelaskan Klasifikasi kebutuhan manusia pada berbagai tingkat sisosal lingkungan masyarakat?



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Kebutuhan Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan. Kebutuhan juga merupakan keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau dihormati,maka kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. B. Teori kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow Berbicara tentang kebutuhan manusia memanglah hal yang menarik, sampai-sampai banyak tokoh atau ahli yang merumuskan kebutuhan dasar manusia, diantaranya menurut Abraham Maslow. Abraham Maslow merupakan anak imigran Rusia. Ia dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tanggal 1 April 1908 dan wafat pada tanggal 8 Juni 1970 dalam usia 62 tahun karena menderita serangan jantung. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi dan merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara. Masa muda Maslow berjalan dengan tidak menyenangkan karena hubungan yang buruk dengan kedua orang tuanya. Semasa anak-anak dan remaja Maslow merasa dirinya amat menderita dengan perlakuan orangtuanya, terutama ibunya. Keluarga Maslow amat berharap ia dapat meraih sukses melalui dunia pendidikan. Untuk menyenangkan kemauan ayahnya, Maslow sempat belajar di bidang hukum tapi gagal. Ia akhirnya mengambil bidang studi psikologi di University of Wisconsin, dan memperoleh gelar bachelor pada 1930, master pada 1931, dan PhD pada 1934. 2



Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya. Salah satu hal menarik di awal karirnya adalah ketika melihat beberapa kebutuhan lebih didahulukan dibanding yang lainnya. Sebagai contohnya, ketika haus dan lapar, maka Anda akan terlebih dahulu mengatasi haus dibandingkan lapar. Karena tanpa makanan kita dapat bertahan selama beberapa minggu, tetapi tanpa minuman hanya beberapa hari saja. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan akan minuman lebih kuat dibandingkan dengan makanan. Maslow mengambil ide ini dan menciptakan apa yang saat ini dikenal dengan Hierarchy of Needs.



Gambar, Maslow’s Hierarchy of Human Needs Maslow menggunakan piramida (gambar 1) sebagai peraga untuk memvisualisasikan gagasannya mengenai teori hierarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hierarki, mulai yang paling rendah (bersifat dasar) sampai yang paling tinggi. Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi lima tingkatan, antara lain sebagai berikut: 1.



The Physiological Needs Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar dan sangat penting untuk bertahan hidup. Diantaranya adalah kebutuhan udara,



3



air, makanan, tidur, dll. Maslow percaya bahwa kebutuhan fisiologis sangat penting dan naluriah di dalam hierarki kebutuhan karena kebutuhan yang lain menjadi sekunder sampai kebutuhan ini terpenuhi. Kebutuhan ini dinamakan juga basic needs yang jika tidak terpenuhi dalam keadaan yang sangat ekstrim maka manusia yang bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya itu. 2.



The Safety and Security Needs Ketika kebutuhan fisiologis telah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan akan keamanan. Diantaranya; physical security (aman dari kejahatan dan agresi), security of employment (keselamatan kerja), security of revenues and resources (keamanan sumber daya), moral and physiological security (keamanan fisiologis), familial security (keamanan keluarga), security of health (keamanan kesehatan), dan security of personal property against crime (keamanan kekayaan pribadi dari kejahatan). Karena adanya kebutuhan inilah maka dibuat aturan, undang-undang, mengembangkan kepercayaan, membuat sistem asuransi, pensiun, dan sebagainya. Sama halnya dengan basic needs, kalau safety needs ini terlalu lama dan banyak tidak terpenuhi maka pandangan seseorang tentang dunianya bisa terpengaruh dan pada gilirannya pun perilakunya akan cenderung ke arah negatif.



3.



The Love and Belonging Needs Manusia biasanya membutuhkan rasa dimiliki dan diterima, apakah datang dari kelompok sosial yang luas (kelompok, kantor, perkumpulan keagamaan, organisasi profesional, tim olahraga, geng, dll.) atau koneksi sosial yang kecil (anggota keluarga, pasangan, mentor, teman kuliah, sahabat karib). Mereka membutuhkan untuk mencintai dan dicintai oleh yang lainnya. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini maka orang akan menjadi



4



rentan merasa sendirian, gelisah, dan depresi. Kekurangan rasa cinta dan dimiliki juga berhubungan dengan penyakit fisik seperti penyakit hati. 4.



The Esteem Needs Menurut



Maslow, semua



manusia



membutuhkan



penghargaan,



menghargai diri sendiri, dan juga menghargai orang lain. Orang perlu melibatkan diri untuk mendapatkan pengakuan dan mempunyai kegiatan atau kontribusi kepada orang lain dan juga nilai diri, baik di dalam pekerjaan ataupun hobi. Terdapat



dua



tingkatan



kebutuhan



penghargaan/penghormatan.



Tingkatan yang lebih rendah terkait dengan unsur-unsur ketenaran, rasa hormat dan kemuliaan. Tingkatan yang lebih tinggi mengikat pada konsep kepercayaan diri, kompetensi, dan prestasi. Tingkatan yang lebih rendah umumnya dianggap miskin. Hal ini tergantung orang lain atau seseorang membutuhkan diyakinkan karena harga diri yang lebih rendah. Orang dengan harga diri yang rendah membutuhkan penghargaan dari orang lain. Namun, keyakinan, kompetensi, dan prestasi hanya membutuhkan satu orang dan orang lain tidaklah penting untuk kesuksesan sendiri. Semua empat tingkatan sebelumnya disebut deficit needs, atau Dneeds. Yaitu, jika Anda tidak memiliki cukup sesuatu (defisit) maka akan merasa perlu. Tetapi jika Anda mendapatkan semua yang dibutuhkan maka tidak akan merasakan apa-apa. Seperti halnya, “You don’t miss your water till your well runs dry!” 5.



Self Actualization Needs Aktualisasi



diri



adalah



kebutuhan



naluriah



manusia



untuk



memanfaatkan kemampuan mereka yang unik dan berusaha menjadi yang terbaik. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai berikut: Self Actualization is the intrinsic growth of what is already in the organism, or more accurately, of what the organism is. (Psychological Review, 1949)



5



C. Klasifikasi kebutuhan manusia pada berbagai tingkat sosial Abraham H. Maslow dalam konsep prapotensi ia mengajukan hipotesis bahwa kebutuhan diorganisasi sedemikian rupa untuk menetapkan prioritas dan hirerarki kepentingan menurut teorinya terdapat lima tingkat kebutuhan yang berjajar dalam prioritas dari urutan terendah hingga urutan tertinggi.tingkattingkat ini masuk kedalam tiga kategori dasar yaitu: 1) Kelangsungan hidup dan keamanan 2) Interaksi manusia, cinta, dan afiliasi 3) Aktualisasi diri (kompetensi, ekspresi diri dan pengertian) Mengimbau kebutuhan konsumen a) Kebutuhan fisiologis Kebutuhan fisiologis biasanya dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain, khususnya bila kelangsungan hidup dipertaruhkan.kebutuhan ini kerap mendominasi mendapat prioritas dalam mengolah informasi. b) Kebutuhan akan rasa aman Sikap hati-hati kadang kurang diperhatikan bila kelangsungan hidup adalah persoalannya. Sesudah sejumlah pemenuhan kebutuhan, rasa aman dapat menjadi persoalan yang diprioritaskan. c) Afiliasi dan rasa memiliki Cinta dan penerimaan sesungguhnya kebutuhan ini jarang dipuaskan sepenuhnya. Sesudah masyarakan bergerak melewati suatu fokus yang semata-mata pada kelangsungan hidup fisik,prioritas dengan cepatakan berubah kearah ini. d) Prestasi Prestasi tentu saja merupakan motivasai dasar dan universal walau diekspresikan dalam berbagai macam bentuk dari satu budaya kebudaya berikutnya.jelas bahwa produk dan jasa yang memberikan cara untuk memenuhi cita-cita kehidupan memilikia peluang yang baik sekali untuk berhasil.



6



e) Kekuasaan Kekuasaan adalah motif yang menstimulasi sebagian orang untuk mencari pemecahan bagi masalah, untuk menyokong alternative yang menawarkan janji dampak yang rill dalam mendapatkan kendali. f) Ekspresi diri Motif konsumen yang lazim adalah kebutuhan untuk mengekspresikan diri.agar mendapatkan rasa bahwa “saya ini orang yang berarti”. g) Aktualisasi diri Ini merupakan motif motif urutan tertinggi. Ini mencakupi keinginan untuk mengetahui, mengerti, mensistematisasikan, memprioritaskan, dan menyusun suatu system nilai. Oleh karna itu mereka yang motif urutan rendahnya sebagian sudah dipenuhi kerap akan berpaling pada musuk, susastra, seni dan sarana lain guna memenuhi upaya untuk mendapatkan aktualisasi diri.



7



BAB III PENUTUP



Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah wawasan untuk para pembaca. Saya mohon maafa apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata atau kalimat yang kurang jelas, dimengerti dan lugas. Karena kami hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangant mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian makalah dari saya, semog makalah ini dapat bermanfat bagi pembaca dan khususnya untuk penulis. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.



8



DAFTAR PUSTAKA



http://351999.blogspot.co.id/2015/09/pengantar-ekonomi-dan-bisnis-hukum.html http://351999.blogspot.co.id/2015/09/pengantar-ekonomi-dan-bisnis-hukum.html



9