Makalah Kel 3 - Musim Dan Cuaca - Ipba - Pipa 21B [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MUSIM DAN CUACA Dosen Pengampu : Aristo Hardinata, S.Pd., M.Pd.



Disusun Oleh : Nama



: Duma S Pangaribuan (4213351007) Maya Dwi Antika (4211151006)



Kelompok



: 3 (Tiga)



Kelas



: Pendidikan IPA 2021 B



Mata Kuliah



: Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa



PROGRAM STUDI S1-PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN FEBRUARI 2023



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkahnya makalah tentang “Musim Dan Cuaca” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yaitu Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan. Kami berterima kasih kepada bapak Aristo Hardinata S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu kami. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan membagikan sebagian ilmunya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna dan perlu perbaikan lebih lanjut. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.



Medan, Februari 2023



Kelompok 3



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................i DAFTAR ISI....................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1 1.1. Latar Belakang......................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah.................................................................................2 1.3. Tujuan...................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3 2.1 Pengertian Musim..................................................................................3 2.2 Klasifikasi Musim..................................................................................4 2.3 Pengertian Cuaca....................................................................................7 2.4 Klasifikasi Cuaca...................................................................................9 2.5 Jenis-Jenis Awan Akibat Perubahan Cuaca...........................................10 BAB III PENUTUP..........................................................................................13 3.1 Kesimpulan............................................................................................13 3.2 Saran.......................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang Cuaca merupakan keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan dalam jangka waktu yang singkat.Cuaca terbentuk dari beberapa unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya terjadi dalam beberapa jam saja. Perubahan cuaca bisa terjadi karena proses alam internal maupun kekuatan dan tingkah laku aktivitas manusia yang terus menerus mengubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan. Perubahan cuaca ini merupakan ancaman bagi bumi, karena dapat memengaruhi semua aspek kehidupan. Dan tentu saja akan merusak keseimbangan kehidupan bumi. Pada hakikatnya, perubahan cuaca dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan muncul dampak negatif bagi kehidupan manusia. Musim merupakan salah satu dari peristiwa di bumi dalam jangka waktu tahunan, pada umumnya berdasarkan pada perubahan waktu setahun berdasarkan cuaca. Musim terjadi akibat rotasi tahunan Bumi mengelilingi Matahari dan kecondongan sumbu Bumi atau rotasi. Musim merupakan hasil dari revolusi tahunan bumi mengelilingi matahari dan kemiringan relatif sumbu bumi terhadap bidang revolusi. Di daerah beriklim sedang dan kutub., Musim ditandai oleh perubahan intensitas sinar matahari yang mencapai permukaan bumi. Selama Mei, Juni dan Juli, belahan bumi utara terkena lebih banyak sinar matahari langsung karena belahan wajah matahari. Sama dengan belahan bumi selatan pada bulan November, Desember dan Januari. Pergantian musim dikarenakan kemiringan Bumi yang menyebabkan matahari lebih tinggi di langit selama bulan-bulan seperti musim panas yang meningkatkan fluks matahari. Namun, karena kelambatan musim, Juni, Juli dan Agustus adalah bulan-bulan terpanas di belahan bumi utara dan Desember, Januari dan Februari adalah bulan-bulan terpanas di belahan bumi selatan. Di daerah beriklim sedang dan subkutub, umumnya empat musim yaitu: musim semi (vernal), musim panas (estival), musim gugur (musim gugur) dan musim dingin (berkenaan dengan musim dingin).



1



Di beberapa daerah tropis dan subtropis itu lebih umum untuk berbicara tentang musim (atau basah, atau monsun) versus hujan musim kemarau, karena jumlah curah hujan dapat bervariasi lebih dramatis daripada suhu rata-rata. Sebagai contoh, di Nikaragua, musim kemarau (November-April) disebut 'musim panas' dan musim hujan (Mei sampai Oktober) disebut 'musim dingin', meskipun itu terletak di belahan bumi utara. Di daerah tropis lainnya terdapat 3 musim yaitu musim panas, hujan, dan dingin juga digunakan.Di beberapa bagian dunia, khusus "musim" secara luas didefinisikan berdasarkan peristiwa-peristiwa penting seperti musim musim badai, tornado atau musim api. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan musim? 2. Bagaimana pengklasifikasian dari musim? 3. Apa yag dimaksud dengan cuaca? 4. Bagaimana pengklasifikasian dari cuaca? 5. Apa saja jenis-jenis dari awan akibat perubahan cuaca dan iklim? 1.3 Tujuan 1. Untuk mngetahui pengertian dari musim 2. Untuk mengetahui klasifikasi dari musim 3. Untuk mengetahui pengertian dari cuaca 4. Untuk mengetahui klasifikasi dari cuaca 5. Untuk mengetahui jenis-jenis dari awan akibat perubahan cuaca dan iklim



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Musim Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) musim adalah waktu tertentu yang bertalian dengan keadaan iklim. di Indonesia sendiri terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dalam pengertian yang lain musim dapat di jelaskan sebagai bilangan waktu tertentu bisa 3 bulan, 4 bulan, dan sebagainya ketika terjadi suatu ciri-ciri alam. Musim adalah pembagian waktu dalam setahun yang ditentukan oleh adanya perubahan cuaca, ekologi, dan durasi penyinaran Matahari. Penyebab terbentuknya musim adalah karena Bumi mengelilingi Matahari dan melakukan rotasi pada porosnya. Kemiringan rotasi Bumi ini mencapai 23,5 derajat dari sumbu tegak lurusnya. Negaranegara yang terletak jauh dari garis khatulistiwa mempunyai empat musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Sedangkan negara-negara yang berada dekat dengan garis khatulistiwa memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Ciri khas dari musim ialah adanya kondisi cuaca yang paling sering terjadi dalam rentang waktu tertentu. Tiap musim dikenali melalui kondisi cuaca yang terjadi. Penamaan musim sesuai keadaannya dapat diamati pada musim hujan, musim kemarau, musim dingin, dan musim panas. Rentang waktu pada musim hujan diisi oleh cuaca hujan. Musim kemarau memiliki rentang waktu yang dilalui dengan kemarau. Musim dingin memiliki rentang waktu dengan suhu udara yang selalu rendah. Sedangkan musim panas memiliki rentang waktu dengan suhu udara yang selalu tinggi.



3



2.2 Klasifikasi Musim 2.2.1 Musim di Dunia Pembagian musim di dunia dibagi menurut penanggalan tertentu yang terjadi di belahan bumi bagian utara maupun selatan, antara lain: Penanggalan



Belahan Bumi Wilayah Tropis



April hingga September



musim kemarau



Oktober hingga Maret



musim hujan Belahan Utara



Belahan Selatan



21 Maret-21 Juni



musim semi



musim gugur



21 Juni-23 September



musim panas



musim dingin



23 September-21 Desember



musim gugur



musim semi



21 Desember-21 Maret



musim dingin



musim panas



1) Musim Dingin Pengertian musim dingin adalah kondisi hawa dingin dengan ciri turunnya salju atau es. Musim dingin yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan November hingga Januari. Sedangkan musim dingin yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan Mei hingga Juli Ciri-ciri Musim Dingin : Ketika musim dingin terjadi, karakteristisk cuaca yang terjadi adalah sebagai berikut: 



Tumbuhan mulai rontok atau berkguguran karena timbunan salju







Hawa pada musim dingin terbagi menjadi 80% dingin dan 20% panas







Hewan-hewan akan melakukan hibernasi di dalam sarang atau hanya beraktivitas di dalam sarang







Munculnya badai salju



4



2) Musim Semi Musim semi adalah kondisi yang terjadi di daerah tertentu dengan ciri utama kembali tumbuhnya vegetasi atau pepohonan setelah musim salju. Musim semi yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan Februari hingga April. Sedangkan musim semi yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Ciri-ciri Musim Semi Ketika musim semi terjadi, karakteristisk cuaca yang terjadi adalah sebagai berikut: 



Daun-daun tumbuhan muda akan mulai tumbuh







Hawa musim semi terbagi menjadi 60% panas dan 40% dingin







Hewan-hewan mulai keluar sarang dan terbangun dari hibernasi







Curah hujan meningkat



3) Musim Panas Musim panas adalah kondisi pada daerah tertentu dengan ciri utama meningkatnya hawa yang sangat panas. Musim panas yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan Mei hingga Juli Sedangkan musim panas yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan November hingga Januari Ciri-ciri Musim Panas 



Daun-daun tumbuhan mulai layu dan kering







Hawa musim panas terbagi menjadi 80% panas dan 20% dingin







Hewan-hewan beraktivitas mencari makan di luar sarang







Curah hujan meningkat disertai badai angin



4) Musim Gugur Musim gugur adalah kondisi di tempat tertentu dengan ciri utama daun-daun berguguran atau rontok. Musim gugur yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Sedangkan musim gugur yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan Februari hingga April 5



Ciri-ciri Musim Gugur 



Dedaunan tumbuhan layu dan rontok







Hawa musim gugur terbagi menjadi 60% dingin dan 40% panas







Hewan-hewan mulai kembali ke sarang dan bersiap mengumpulkan makanan untuk hibernasi







Suasana langit cenderung gelap dan berwarna oranye



2.2.2 Musim di Indonesia



Wilayah Indonesia yang berada di khatulistiwa dan beriklim tropis menjadikannya tidak mengalami 4 musim dunia diatas. Akan tetapi, pembagian musim di Indonesia dibedakan menjadi dua, antara lain: 1) Musim Hujan Curah hujan rata-rata di Indonesia adalah 1600 mm setiap tahunnya. Namun sebaran curah hujan tersebut tidak merata di setiap wilayah. Misalnya, di wilayah Palu dan Timor yang hanya mengalami curah hujan 500 mm hingga 700 mm per tahun. Sedangkan di wilayah utara seperti Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi Riau, Bengkulu dan wilayah Jawa Barat seperti Bogor dan Bandung memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Selain itu, di Indonesia juga mengenal siklus 3 tahun sampai 5 tahun yang disebut El Nino. Fenomena ini menyebabkan musim kemarau yang lama dengan ciri tidak turunnya hujan dalam waktu tertentu. Setelah El Nino, akan terjadi La Nina. Peristiwa La Nina adalah fenomena yang menyebabkan curah hujan tinggi dalam waktu lebih lama dibanding biasanya. 6



2) Musim Kemara Musim kemarau adalah kondisi yang terjadi di wilayah Indonesia dengan ciri utama turunnya curah hujan yang signifikan. Pada kondisi ini, kerap terjadi bencana kekeringan dan kekurangan air. Terjadinya musim kemarau dipengaruhi oleh gerakan angin muson timur yang melintasi Indonesia. Angin muson adalah angin yang bertiup dari belahan bumi utara yang menjadikan benua Australia menjadi dingin sehingga tekanan udaranya meningkat. Kondisi tersebut menjadikan suhu di kawasan benua Asia meningkat dengan tekanan udara rendah. Angin yang berasal dari gurun di Australia mempunyai sifat panas dan kering dan tertiup ke Indonesia akan menyebabkan musim kemarau. 3) Musim Pancaroba Meski bukan termasuk dalam pembagian musim, namun masyarakat di Indonesia mengenalnya dengan nama musim pancaroba atau peralihan. Pengertian musim pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim musim, yaitu antara musim penghujan dan musim kemarau, serta sebaliknya. Di Pulau Jawa, pancaroba terjadi pada bulan Maret dan April (pergantian penghujan ke kemarau) dan pada bulan Oktober dan Desember (pergantian kemarau ke penghujan). Ciri Musim Pancaroba : 



Frekuensi hujan tinggi







Hujan deras disertai petir dan angin







Frekuensi penyakit salurapan pernapasan atas (pilek dan batuk) meningkat



2.3 Pengertian Cuaca Cuaca adalah keadaan udara di suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu yang relatif sempit. Cuaca juga dapat diartikan sebagai keadaan udara harian pada tempat tertentu, dan bisa berubah setiap harinya. Cuaca dipengaruhi oleh seluruh fenomena dan unsur-unsur yang terjadi di atmosfer bumi. Banyak yang menyamakan cuaca dengan iklim, tetapi sebenarnya mereka berbeda, iklim adalah merupakan kondisi rata-rata cuaca (waktunya lebih lama dan wilayahnya lebih luas). 7



Cuaca adalah keadaan dinamika udara di atmosfer pada waktu dan tempat tertentu. Cuaca umumnya dapat diungkapkan atau dinyatakan dengan kondisi hujan, suhu udara, jumlah tutupan awan, penguapan, kelembaban, dan kecepatan angin di suatu tempat dari hari ke hari. Kurun waktu yang sering digunakan dalam analisa cuaca adalah satu hari sampai satu minggu. Contoh sederhana adalah ketika presenter atau pembaca acara menyampaikan prakiraan cuaca melalui media televisi atau radio. Ia mengatakan, prakiraan cuaca di kota Bekasi pada tanggal tertentu adalah cuaca cerah berawan dengan suhu udara maksimum 32° C dan angin calm. Maksud dari prakiraan cuaca tersebut adalah di kota Bekasi, Matahari masih bersinar dan terdapat sejumlah awan. Suhu udara pada sekitar pukul 14.00 WIB diduga sebesar 32° C dengan angin yang mungkin tidak dapat dirasakan oleh manusia. Contoh lain, ketika si pembawa acara mengatakan, prakiraan cuaca di Jakarta pada tanggal yang sama adalah berawan, kemungkinan hujan pada sore hari dengan intensitas sedang. Artinya, pada tanggal tersebut Jakarta ditutupi cukup awan dan berpeluang terjadi hujan. Hujan dengan intensitas sedang berarti jenis awan yang terbentuk dapat berupa cumulus atau stratocumulus Berdasarkan dua contoh pengungkapan prakiraan cuaca tersebut, terlihat bahwa cuaca hanya menyatakan kondisi atmosfer sesaat, dalam hal ini satu hari. Untuk hari berikutnya, kondisi cuaca bisa berubah drastis atau hampir mirip dengan hari sebelumnya.



Cuaca



buruk



biasanya



diasosiasikan



dengan



awan



badai



atau



Cumulonimbus (Cb). Awan Cb yang kuat dapat mencurahkan air hujan dengan intensitas tinggi (di atas 50 mm/jam) dan angin vertikal negatif (downdraft) yang tinggi. Hujan deras mengakibatkan visibility (jarak pandang) sangat pendek sehingga membahayakan transportasi darat, laut, dan udara. Selain itu, awan badai juga dapat menimbulkan turbulensi di dekat permukaan Bumi sehingga membahayakan pesawat terbang saat landing. Tidak hanya itu, awan badai juga dapat menimbulkan angin puting beliung dan hujan batu es (hail). Pada beberapa kasus, awan badai sering menimbulkan banjir dan menyebabkan tanah longsor. Cuaca di Indonesia sangat dipengaruhi oleh muson (monsoon), El Nino dan La Nina, Madden Julian Oscillation (MJO), serta Dipole Mode (DM). Secara umum, cuaca terdiri dari tujuh unsur sebagai berikut: 



Suhu udara, biasanya dinyatakan dalam satuan “C” untuk mengetahui derajat panas atau dingin udara. 8







Tekanan udara atau berat massa udara per satuan luas. Biasanya dinyatakan dalam satuan mb (milibar).







Kelembaban udara atau kandungan uap air di udara yang dinyatakan dalam %.







Penguapan atau laju uap air yang terbentuk akibat proses pergantian fase cair menjadi uap. Biasanya dinyatakan dalam satuan mm (milimeter).







Awan atau kumpulan massa tampak yang terdiri dari udara kering dengan butir air atau kristal es pada ketinggian tertentu di atas muka Bumi. Biasanya dinyatakan dalam satuan octaf.







Hujan atau laju air yang jatuh dari awan ke muka Bumi yang dinyatakan dalam satuan mm.







Angin atau udara yang bergerak. Biasanya dinyatakan dalam satuan knot untuk kecepatan. Sedangkan untuk arah digunakan mata angin (utara, selatan, barat, timur, tenggara, barat laut, dan barat timur).



2.4 Klasifikasi Cuaca Cuaca dapat di klasifikasikan menjadi beberapa macam jenis, antara lain sebagai berikut: 1) Cuaca Cerah Cuaca dikatakan cerah ketika langit dalam kondisi terang, sinar matahari jernih dan terang tetapi tidak begitu panas, biasanya tampak awan berlapis tipis seperti bulu domba. Angin bertiup tidak kencang. Pada saat siang hari awan ini terlihat putih bersih namun ketika menjelang malam awan akan terlihat kemerahan atau kuning. Saat malam hari dapat terlihat banyak bintang di langit. 2) Cuaca Panas Udara terasa kering karena tidak terdapat banyak uap air di dalamnya. Sinar matahari terasa sangat panas dan menusuk ketika tengah hari. 3) Cuaca Berawan Cuaca berawan identik dengan jumlah awan yang terlihat lebih banyak di langit. Beberapa awan dapat mengggerombol menjadi satu, membentuk awan yang besar dan tebal. Cahaya matahari tidak terasa terlalu panas karena terjadi penyerapan yang lebih banyak oleh awan.



9



4) Cuaca Hujan Sesuai dengan namanya, cuaca hujan ditandai dengan adanya hujan (jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi. Pada cuaca hujan tentu saja udara akan menjadi lebih lembab karena udara akan mengandung lebih banyak uap air. Hujan yang lebat biasanya disertai dengan angin kencang dan kilat. 5) Cuaca Sejuk (Dingin) Cuaca sejuk ditandai dengan temperatur yang terasa lebih dingin, angin bertiup lumayan kencang dan humiditas udara tinggi. 6) Cuaca Berangin Cuaca berangin identik dengan pergerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah secara cepat. Pada keadaan ini biasanya langit tampak agak berawan, suhu lumayan rendah dan angin bertiup kencang sehingga menerbangkan benda-benda ringan yang dilaluinya. Jika angin yang bertiup sangat kencang maka bisa saja terjadi badai.



2.5 Jenis-jenis Awan Akibat Perubahan Cuaca Dan Iklim Awan adalah sekumpulan tetesan air atau kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di udara. Adapun Pembagian awan terbagi menurut jenis-jenis awan. Berikut jenis-jenis awan akibat perubahan cuaca dan iklim :



1



a) Awan tinggi Awan yang berada di ketinggian antara 6-12 kilometer di atas permukaan laut (dpl). Terdiri dari kristal es dan memiliki beberapa kategori, yaitu : 1. Cirrus Awan halus dengan struktur seperti serat. Berbentuk seperti bulu burung dan tersusun seperti pita yang melengkung di langit. Sehingga awan cirrus tampak bertemu di satu atau dua titik pada horizon. Sering terdapat kristal es di dalamnya dan awan tidak menimbulkan hujan. 2. Cirostratus Awan ini berbentuk seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah. Terkadang awan ini juga berbentuk seperti anyaman yang tidak beraturan. Awan ini sering menimbulkan hallo, yaitu lingkaran yang bulat dan mengelilingi matahari atau bulan dan biasa terjadi pada musim kering. 3. Sirokumulus Awan ini berpola putus-putus dan penuh dengan kristal es. Awan ini sering berbentuk seperti segerombolan domba dan menimbulkan bayangan di permukaan bumi. b) Awan menengah Awan yang berada di ketinggian antara 3-6 kilometer dpl. Kelompok awan memengah antara lain: 1. Altocumulus Awan yang berukuran kecil tetapi berjumlah banyak. Berbentuk seperti bola yang tebal berwarna putih hingga pucat. Terdapat warna kelabu di beberapa bagian awan alto cumulus. Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan. 2. Altostratus Awan yang bersifat luas dan tebal dengan warna kelabu. c) Awan rendah Awan yang berada di ketinggian kurang dari 3 kilometer dpl. Kelompok awan rendah sebagai berikut :



1



1. Stratocumulus Awan yang berbentuk bola-bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga tampak menyerupai gelombang di lautan. Awan ini sangat tipis dan tidak menimbulkan hujan. 2. Stratus Berada pada posisi yang rendah dan awan yang sangat luas dengan ketinggian kurang dari 2.000 meter. Awan ini menyebar seperti kabut dan tampak berlapis-lapis. 3. Nimbostratus Awan berbentuk tidak menentu dengan tepi yang tidak rapi. Awan ini menimbulkan



hujan



gerimis,



berwarna



putih



sedikit



gelap,



dan



penyebarannya di langit cukup luas. d) Awan akibat udara naik Awan yang berada pada ketinggian antara 500 meter hingga 1.500 meter dpl. Kelompok awan ini adalah: 1. Cumulus Awan tebal yang terbentuk pada siang hari karena udara yang naik. Awan akan terlihat terang jika mendapatkan sinar langsung dari matahari dan terlihat bayangan berwarna kelabu jika mendapatkan sinar di sebagian sisinya. 2. Cumulonimbus Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur, Memiliki volume besar dengan ketebalan yang tinggi. Posisi rendah dan puncak yang tinggi sebagai menara. Terjadinya hujan tidak tergantung pada tebal tipisnya awan, namun musim. Pada musim kering, meski awan tinggi tebal belum tentu turun hujan karena faktor dominan angin.



1



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Iklim dan cuaca tak lepas dari konsep-konsep fisika yang terjadi di dalamnya. Misalnya suhu udara, tekanan udara, kecepatan angin, intensitas penyinaran matahari dan sebagainya. semuanya merupakan konsep-konsep fisika yang berpengaruh penting dalam keadaan cuaca dan iklim. Iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Tetapi akhir -akhir ini keadaan iklim makin tak menentu dengan adanya fenomena pemanasan global atau global warming yang membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Dengan meningkatnya suhu bumi, akan mencairkan es di kutub yang mengakibatkan peningkatan permukaan laut dan membahayakan lingkungan pantai, mengganggu keadaan iklim dan cuaca seperti terganggunya curah hujan yang tentu saja sangat merugikan bagi berbagai sektor kehidupan seperti pertanian dan perhubungan.



3.2 Saran Saran yang dapat kami berikan terkait materi yang sudah di bahas adalah setelah membaca materi mengenai musim dan cuaca ini, pembaca bisa mengerti 1



perbedaan antara musim dan cuaca. Dan diharapkan pembaca mencari referensi lain mengenai materi ini untuk menambah informasi mengenai musim dan cuaca.



1



DAFTAR PUSTAKA Aldrian, Edvin: Karmini, Mimin: Budiman. 2011. Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia. Jakarta: Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia BMKG. Sihotang dkk. 2021. Musim dan Cuaca. Medan : Universitas Negeri Medan. Winarno, Gunardi Djoko, dkk. 2019. Klimatologi Pertanian. Bandar Lampung: Pusaka Media.



1