Makalah Kel. 5 Ban Dan Pelek [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Tujuan Penulisan BAB II PEMBAHASAN BAN A. Pengertian Ban dan Fungsinya B. Kontruksi Ban C. Tipe Ban dan Jensi-jenis Ban D. Cara membaca ukuran Ban Motor E. Cara Membaca Kode ban Pada Mobil PELEK A. Pengertian Pelek B. Jenis Pelek C. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Ban merupakan sau-satunya komponen mobil yang berhubungan langsung dengan permukaan jalan. Ban berbeda dengan roda, roda adalah komponen yang terdiri dari pelek, ban dan komponen pendukung lain. Oleh karena itu ban tidak dapat berdiri sendiri tapi harus dipasang pada pelek. Ban mempunyai konstruksi yang kompleks, tidak seperti yang kita lihat pada bagian luarnya. Adapun komponen ban diantaranya adalah carcass atau cassing, tread, sidewall, breaker, belt, bead B. Tujuan Penulisan 1. Dapat mengetahui tentang Ban 2. Dapat mengetahui tentang pelek



BAB II PEMBAHASAN BAN A. Pengertian Dan Fungsi Ban Kendaraan yang menggunakan ban pneumatik diisi dengan udara bertekanan. Ban adalah satu-satunya bagian kendaraan yang berhubungan permukaan jalan. Ban tidak dapat berdiri sendiri pada kendaraan, akan tetapi harus dipasang pada pelek supaya dapat dipergunakan.



 







Ban mempunyai Fungsi sebagai berikut: Menahan seluruh berat kendaraan Karena berhubungan dengan permukaan jalan, maka ban akan memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke jalan, dan juga mengontrol start, akselerasi, deselerasi, pengereman dan berbelok. Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak beraturan B. Kontruksi Ban



a. Carcass Merupakan rangka ban yang keras, akup kuat untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam pembahan beban dan beraturan. Carcass terdiri dari ply(layer) dan tivecord (kembaran anyaman paralel dari bahan yang kuat) yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada ban-ban bus/truk biasanya di buat dari nyalon/baja, sedangkan untuk mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari polyester/nylon. Carcass untuk ban bias (bias-ply tire) disusun dari lapisan-lapisan benang yang membentuk sudut 300-400 terhadap garis tengah ban. Akan tetapi pada saat menerima beban vertikal,lapisan benang cenderung mengeliat. Ban bias menghasilkan jalannya kendaraan lebih lembut,tetapi kemampuan membelok dan ketahanan ausnya kurang bila dibandingkan dengan ban radial. Komponen-komponen Ban Bias dan Fungsinya : a. Bead adalah bagian yang bersinggungan dengan pelekdan berfungsi untuk menahan kedua ujung dari cord yan terdapat didalam carcass,menjamin pemasangan yang kuat dari ban ke pelek.



b. Sidewall adalah lapisan benang yang berfungsi untuk melindungi carcass pada bagian samping ban dan tempat tercantumnya informasi penting dari ban. c. Inner tube adalah bagian yang berfungsi untuk menahan berat kendaraan dan berisi angin yang terdapat dalam ban luar(ban dalam) d. Breaker adalah bagian yang terbuat dari benang yang berfungsi sebagai peredam goncangan/tumbukan & berfungsi sebagai penguat tread. 5. Shoulder berfungsi sebagai penghubung antara tread dan sidewall. 6. Tread adalah bagian yang bersentuhan dengan jalan dan berfungsi melindungi carcass dari keausan dan kerusakan lain. Ban Radial Carcass ban radial terdiri dari lapisan benang yang tegak lurus dengan garis tengah ban. Konstruksi seperti ini sangat fleksibel pada arah radial,tetapi kurang tahan terhadap beban memanjang ke sekeliling roda. Oleh sebab itu ban radial dilengkapi dengan belt (biasa disebut rigid breaker) terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet. Susunan seperti ini membuat tread lebih rigid. Ban radial yang rigid menghasilkan kemampuan membelok dan kemampuan kecepatan tinggi yang baik serta tahanan gelindingnya rendah. Pada ban ini biasanya juga memiliki daya tahan aus yang tinggi,tetapi bila digunakkan pada jalan yang tidak rata (jalan bertonjolan) dengan kecepatan rendah kenikmatan pengendara menjadi berkurang. Komponen-komponen ban Radial dan Fungsinya : a. Tread adalah bagian yang bersentuhan dengan jalan dan berfungsi melindungi carcass dari keausan dan kerusakan lain. b. Carcas adalah bagian yang berfungsi untuk menahan berat,goncangan,tumbukan dan tekanan angin. c. Inner liner adalah pengganti ban dalam dan terbuat dari campuran karet yang kedap udara. d. Belt berfungsi sebagai penahan carcass untuk mendapatkan bentuk telapak ban agar dapat menelapak dijalan dengan sempurna dan memperkokoh carcass agar selalu dapat mempertahankan bentuk bulat dari konstruksi ban. e. Reinforcing rubber adalah karet penguat f. Rim lines adalah suatu garis yang harus terkena oleh bagian ujung oleh ban dan menunjukkan tepat pemasangan ban tersebut. g. bead wires adalah bagian ban yang berhubungan dengan pelek yang berfungsi sebagai pengunci agar carcass dapat duduk melekat pada pelk. h. Chafer adalah karet lentur. b. Tread Adalah lapisan karet luar yang dilindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah bagian yang langsing berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek yang memudahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan.



c. Side wall Adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai bagian ban yang paling besar dan paling henbel, sidewall terusmenerus melentur di bawahnya beban yang dipikulnya selama berjalan. Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat, ukuran ban dan info lainnya.



d. Breaker Adalah lapisan terletak diatas carcass dengan tread yang memperluas daya tekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dan permukaan jalan ke carearn dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-play. Ban untuk bus dan truk serta truk ringan menggunakan breaker yang terbuat dari nylon, sedangkan untuk mobil penumpang menggunakan beban polyester.



e. Belt (rigid breaker) Ini adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakan seperti sarung mengililingi ban diantarannya carcass dan karet tread, untuk menahan carcass dengan kuat. Ban untuk mobil penumpang menggunakan rigid breaker yang tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester, sedangkan untuk bus dan truk menggunakan rigid breaker dari kawat baja.



f. Bead Untuk mencegah robeknya ban terdiri dari rim oleh karena itu berbagai gaya yang berkerja, sisi bebas/bagian samping ply di sekelilingi oleh kawat baja yang disebut kawat bead udara bertekan dan didalam ban meridang bead keluar pada rim pelek dan pertahanan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan pelek dengan jalan memberinya lampiran karet yang disebut chafer strip, konstruksi, flipper bead toe, bead heel, bead base, chafer, bead wire.



Pola Tread Tread dibuat dengan berbagai macam pola dengan tujuan antara lain membuang air, dan menanggulangi berbagai faktor yang timbul karena kondisi permukaan jalan serta jenis kendaraan yang menggunakannya. a. Pola Rib



Rib berbentuk beberapa alur zigzag paralel yang mengelilingi ban. Pola ini sangat cocok untuk beerjalan dijalan dengan permukaan yang rata pada kecepatan tinggi bagi beberapa jenis mobil, mulai dari penumpang kecil sampai bus dan truk. Pola rib mempunyai bantalan gelinding (rolling resistance) yang kecil bagian ban, side slipping resistance lebih besar sehingga kendaraan lebih mudah dikendalikan/suara yang ditimbulkan oleh ban kecil, dan tenaga tariknya kurang baik bila dibandingkan dengan ban yang menggunakan lug.



b. Pola Lug Alur pola lug adalah tegak lurus terhadap garis keliling ban. Pola ini banyak dipakai pada ban mesin konstruksi dan truk, dan pola tread. Ini cocok untuk berjalan yang tidak rata dan lunak (jalan tanah)



Pola lug mempunyai tenaga tarik yang baik, tahanan gelinding ban cukup tinggi, tahanan terhadap slide-slipping lebih kecil, Tread pada didaerah lug lebih rendah alus tidak merata dan suara ban lebih besar. c. Pola Rib dan Lug Pola ini adalah gabungan dari Rib dan Lug dengan tujuan memperbaiki kestabilan pengemudian, dan banyak dipakai pada ban-ban bus dan truk, dan cocok dijalankan pada jalan yang rata maupun tidak rata (jalan berpasir dan berbatu).



Pola Rib yang melingkar pada keliling ban menstabilkan kendaraan dengan mengurangi kemungkinan side-slipping, sedangkan pola lug pada tepi ban memperbaiki kemampuan pengendaraan dan pengereman. Bagian lug pada pola ini lebih mudah alus dengan tidak merata. d. Pola Block Pada pola ini tread terbentuk dari blok yang berdiri sendiri (beban). Pola ini banyak digunakan pada ban-ban salju dan sekarang pola blok mulai digunakan pada pola radial-ply untuk mobil penumpang.



Pada pola block mempunyai kemampuan pengendaraan pengereman yang lebih baik, mengurangi slipping dan skidding pada jalan yang tertutup lumpur/bersalju, kecendrungan lebih cepat aus jika dibanding dengan pola rib dan lug, rolling resistance sedikit lebih besar, dan tread lebih mudah aus tidak beraturan, terutama pada permukaan jalan yang keras.



C.



Tipe Ban Dan Jenis-jenis Ban a.



Ban Biasa Dengan Ban Dalam Ban biasa didalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yng dipompakan kedalam ban. Katup pentil menjadi satu dengan ban dalam,dan akan segera kempes bila tertusuk benda tajam. Bagian bagian: 1. Whell rim 2. Air valve 3. Inner tube b.



Ban Tubeless Ban tubeless tidak mengguakkan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban,yaitu lapisan karet yang kedap udara. pentil langsung dipasang pada pelk. Kelebihan: 1. Bila terjadi kebocoran udara tidak langsung keluar 2. Bila bocor tidak usah melepas roda. Bagian-bagiannya: 1. Wheel rim 2. Air vallve 3. Inner liner Menurut konstruksinya ban dikelompokan sebagai berikut: Klarifikasi menurut cara penyusunan ply-cord yang membentuk carcass : ban bias nya dengan (cross-Ply tie) dan ban radial ply. Indifikasi menurut menyimpan udara : ban dengan ban dalam (tube type) dan ban tanpa ban dalam (tubeless). a.Klarifikasi ban menurut cara penyusun ply-cord - Ban Radial Lapisan serat pada ban ini tegak lurus dengan garis tengah ban, ditambah lapisan sabuk/belt (rigid breaker) searah lingkaran ban yang terbuat dari benang tekstil kuat/kawat yang dibalut keras untuk membuat tread lebih rigid.



- Ban Bias Ban ini dibuat dengan lapisan benang/serat arah miring membentuk sudut 30⁰ - 40⁰ terhadap garis tengah ban. Memiliki tepak (tread) dengan daya serap beraturan yang baik, sehingga memberikan kenyamanan berkendara. Adapun ketahanan terhadap keausan dan goncangan (rol) tidak sebaik ban radial. Perbedaan Ban Bias dan Ban Radial - Ban Bias :  Dinding samping lebih tebal (kaku) dibandingkan dengan ban radial  Telapak kaku dibandingkan dengan ban radial  Dinding samping tebal akan mempengaruhi penampang  Pada saat menikung, sebagian telapak terangkat, sehingga mengurangi kekuatan kontak telapak dengan permukaan jalan - Ban Radial :   



dinding samping ban tidak tebal (lentur) telapak ban lebih kaku waktu kendaraan menikung, gaya menyamping diserap oleh dinding ban yang lentur, sehingga tidak mempengaruhi keadaan telapak ban dengan permukaan jalan.



Struktur Ban Bias dan Ban Radial Ban bias : Konstruksi : Arah benang carcass berulangan tahap garis keliling ban dan memakai breaker. Material : Carcass dan Breaker : Polyester atau Nylon. Radial : Konstruksi : Benang carcass diarahkan melingkar, sehingga telapak menjadi kokoh. Material : Carcass : Rayon, Polyester, Nylon. Batt : Rayon



Perbandingan Prestasi -Radial : - Umur pemekaran lebih lama - Peningkatan panas ban kecil - Stabilitas pengendalian baik Kelebihan : - Daya pengereman lebih baik - Hambatan gesekan kecil dan ketahanan ban - Kecepatan lebih baik - Hemat bahan bakar Kekurangan : - pada kecepatan rendah, kenyamanan berkurang - pengemudi terasa berat - Bias : Secara keseluruhan presiasi ban bias merata misalnya : - Kenyamanan cukup baik - Umur ban dan kemampuan pengendalian sedikit lebih rendah dibandingkan ban radial.



b) Klarifikasi ban menurut cahaya menyimpan udara - Ban Bias dengan Ban Dalam (Tube Type) Didalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang dipampatkan kedalam ban. Katup/pentil (air valve) yang menonjolkan keluar melaui lubang pelek menjadi satu dengan ban dalam, Side wall pada ban radial lebih fleksibel agar mudah terjadi deformasi sebagai kompensasi, maka pada ban dalam untuk ban radial lebih kuat dari pada ban biasa. - Ban Tubeless Ban Tubeless/ban tanpa ban dalam tidak menggunakan ban dalam, tikaian udara hanya dekat lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap udara karena ban tubelest tidak menggunakan ban dalam, maka pentil langsung dipasang pada pelek



Pebedaan Ban Tube Type dengan Ban Tubeless Tube Type : - memakai ban dalam - pada bagian beadnya tidak ada air seal Tubeless Type : - Memakai inner liner yang berfungsi sebagai pengganti ban dalam - Pada bagian beadnya ada air seal (hamp) yang berfungsi sebagai penahan udara. Keuntungan Ban Tubeless 1. Bila ban tertusuk paku/benda tajam lainnya, ban tidak menjadi kempes sekaligus karena lapisan didalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri, sekalipun tertusuknya pada saat kendaraan berjalan/biasanya tekanan udaranya tidak turun tibatiba sehingga pengemudi tidak kehilangan kontrol kendaraan. 2. Karena udara-udara dalam ban berhubungan langsung dengan rim, tranfer radial panas akan kian baik dengan dihilangkannya ban dalam, flap dan side ring ban menjadi lebih ringan. 3. Kode Ukuran Ban Pada sidewall biasanya terdapat kode yang menunjukkan lebar ban diameter pelek dan ply-rating. Untuk ban kecepatan tinggi terdapat kode tambahan misalnya H,S, dst. dan pada ban radial terdapat huruf R.



Contoh pengkodean Ban dan Cara membacanya Ban Bias 6,45 S 14 40R (1) (2) (3) (4) Ban Radial 195 / 70 H R (1) (5) (2) (6)



14 (3)



Sistem kode Ban ISO / international Standardization organitation) 195 / 70 R 14 84 H (1) (5) (6) (3) (7) (2) Keterangan : (1). Lebar ban dalam inchi (ban bias) mm (ban radial) (2). Kecepatan maximum yang diizinkan (3). Diameter pelek dalam inchi (4). Kapasitas maksimum membawa beban dalam satuan ply-railing (5). Aspect ratio (t/e ban) dalam persen (6). Ban Radial (7). Kapasitas mengangkut beban (individu)



Simbol kecepatan dan index beban Simbol ꘡ Kecepatan ꘡ Kecepatan maksimal ꘡ Index beban ꘡ Kapasitas angkut ꘡ . 0 45 kg ? ? 1 46,2 J 100 km/h 2 47,5 K 110 ? ? L 120 76 400 M 130 80 450 N 140 82 475 O 150 84 500 P 160 85 515 Q 170 87 545 R 180 89 585 S 190 90 600 T 200 91 615 U 210 95 690 kg H 240 km/h ? ? V 279 136 Ton D.



Cara Membaca Ukuran Ban Motor Pada Ban sepeda motor terdapat sebuah kode yang berupa (Simbol) angka atau huruf misalnya130/90-16 67H atau 4.60-H-18 4PR. dari Kode ban tersebut Informasi apa yang bisa kita dapatkan ? Dibawah ini kita akan membahas sebagian diantaranya. Ada 2 macam Kode Ban yang biasa digunakan:



Kode Ban Imperial dan Kode Ban Metric. Contoh : Kode Ban Imperial 4.60-H-18 4PR 1. 4.60 menyatakan kode lebar ban "dalam satuan inchi" 2. H menunjukkan ambang batas kecepatan pemakaian 3. 8 menunjukkan kode untuk diameter velg/rim "dalam satuan ( " ) inchi" 4. 4PR menunjukkan kode untuk kekuatan ban yang berdasarkan pada kekuatan serat kain ban atau ply rating, 4PR juga berarti penggunaan lapisan kain yang terbuat dari bahan nilon di dalam sebuah carcass berindikasi kekuatannya setara dengan 4 lapisan kain ban. Untuk Kode Ban Imperial, Aspect Ratio atau perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban didasarkan pada nilai 100 % (tinggi ban sama dengan lebar ban). Contoh : Kode Ban Metric 120/70-17 67H · 120 menunjukkan kode untuk lebar ban "dalam satuan milimeter" · 70 menunjukkan kode perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban. 70 berarti juga perbandingan tinggi ban 90% dari lebarnya sesungguhnya. Apabila lebar ban 120 mm, maka tinggi ban tersebut adalah 70 % x 120 mm atau = 85.2 mm. Aspect ratio kecil pada sebuah ban akan meningkatkan kemampuan stabilitas serta handling kendaraan. · 17 menunjukkan kode Diameter Velg/rim dalam satuan ( " ) inchi. · 67 menunjukkan kode untuk beban maximum yang diperbolehkan dari ( load index / LI ). LI 67 berarti : beban maksimum yang dapat ditanggung oleh sebuah ban sebesar 307 kg. · H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (sama seperti pada contoh diatas) Kode kecepatan ban · Q adalah kode untuk kecepatan maksimal = 160 km/jam. · S adalah kode untuk kecepatan maksimal = 180 km/jam. · T adalah kode untuk kecepatan maksimal = 190 km/jam. · U adalah kode untuk kecepatan maksimal = 200 km.jam. · H adalah kode untuk kecepatan maksimal = 210 km/jam. · V adalah kode untuk kecepatan maksimal = 240 km/jam. · W adalah kode untuk kecepatan maksimal = 270 km/jam. · Y adalah kode untuk kecepatan maksimal = 300 km/jam. · Z adalah kode untuk kecepatan di atas = 240 km/jam.



Indeks Beban : Biar lebih mudah, langsung dipraktikkan pada ban IRC NR 69. Ban yang dipakai sebagai part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Yamaha ini, salah satu ukuran bannya 80/90-17. Cara baca kode ban motor seperti ini mirip dengan cara baca ban mobil. Angka pertama, “80” adalah section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian sisi ban) atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan milimeter. Sedang angka di belakangnya, “90” adalah aspec rationya. Aspec ratio adalah persentase section width dibandingkan dengan section height (tinggi dari tapak ban ke bibir ban, diukur dari sebelah sisi ban). Bila disebutkan angka aspec ratio 90, artinya tinggi ban adalah 90% dari 80 mm = 72mm. Sedang angka terakhir, “17” menunjukan diameter dalam ban, atau diameter pelek. “Ciri ban dengan kode metric adalah memiliki pinggul ban yang lebih lebar. Ini sangat berguna saat menikung pada kecepatan tinggi. Contohnya ban balap IRC Razzo juga menggunakan kode ukuran metric,” jelas Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radial dan IRC. Yang berikutnya adalah kode ukuran



ban imperial. Contohnya ban IRC NR6. Ban dengan ukuran 2.50-17 ini dipakai sebagai part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Honda. Ban dengan kode seperti ini justru paling mudah dibaca. Angka pertama, “2.50” adalah kode section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian dalam ban) atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan inci. Artinya 2.50 sama dengan 2,5 inci atau 63,5 mm. Lalu bagaimana dengan tinggi ban atau aspec rationnya? Pada ban jenis ini didasarkan pada nilai 100 % dari section width. Jadi bisa diartikan tinggi ban dan lebar ban sama. Sedang angka terakhir adalah menunjukan diameter dalam ban, atau diameter pelek. sumber: dari sumber · 62 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg. · 63 adalah kode untuk beban maksimal 272 Kg. · 64 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg. · 66 adalah kode untuk beban maksimal 300 Kg. · 68 adalah kode untuk beban maksimal 315 Kg. · 70 adalah kode untuk beban maksimal 335 Kg. · 73 adalah kode untuk beban maksimal 365 Kg. · 75 adalah kode untuk beban maksimal 387 Kg. · 80 - 89 adalah kode untuk beban maksimal 450 - 580 Kg. · 90 - 100 adalah kode untuk beban maksimal 600 - 800 Kg. E. Cara Membaca Kode Pada Ban Mobil Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah Tunggal) memiliki jumlah kode digit tersendiri untuk menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4 Digitdari belakang adalah sebuah standard international yang menunjukkan dari Produksi pada Minggu(Week) dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi. Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya. Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut menginformasikan periode produksi ban. Dua kode angka pertama menunjukan minggu, dua kode angka terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut berarti, Ban dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001. Kode angka pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang sudah diproduksi tersimpan, semakin rentan pula terhadap kerusakan yang di akibatkan kekerasan pada kompon ban. Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya cengkram ban pada alur jalan ketika direm. Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa mengakibatkan ban tidak mencengkram dengan sempurna dan ini berarti akan berakibat fatal pada pengemudi dan kendaraan. Untuk pengecekan secara manual yang bisa kita lakukan untuk memeriksa kekerasan kompon bisa menggunakan cara menekan kompon ban dengan ujung kuku, apabila masih ada cekungan pada kompon berarti ban masih bisa dibilang layak untuk digunakan. Tips untuk Anda :Sebelum kita membeli atau mengganti sebuah ban baru , sebaiknya kita harus mengetahui ukuran dan jenis ban apa yang sebaiknya dipakai, Misal ban terbaik di indonesia GT Radial. Tujuannya agar kita tidak salah dalam memilih dan membeli Ban Terbaik. Ada tiga unsur yang harus kita diketahui sebelum membeli ban terbaik :1. Ukuran BanApabila Bila kita perhatikan, pada sisi luar ban tertulis kode 175/70R13 82H. itu maksudnya adalah : · "175" menunjukkan kode lebar telapak ban menggunakan satuan milimeter, jadi bukan



·



· · ·



·



diameter ban. Semakin besar kode angkanya, maka kian lebar telapaknya. "70" menandakan kode tinggi ban dalam satuan % persen dari telapak ban. Mudahnya, tinggi yang dimaksud bisa Anda cermati mulai dari bibir pelek sampai telapak ban menempel ke permukaan aspal. Jadi, semakin kecil angkanya , semisal 50, maka jarak telapak ban dengan bibir pelek kian dekat. "R" menunjukkan kode konstruksi Ban Radial. "13" merupakan kode diameter dari pelek yang sesuai. Berarti, pelek yang dipakai berukuran 13 inci. "82" mewakili kode beban maksimum yang bisa ditopang setiap ban. Angka tersebut memiliki load index sebesar 475 kg. Semakin besar, beban maksimumnya bertambah pula. Begitu sebaliknya. "H" melambangkan kode batas kecepatan maksimum yang dicapai ban ini. Kode H ini ban boleh menembus kecepatan maksimum sampai 210 km/jam.



Treadwear Indicator Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak tepat diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat dengan garis tebal yang melintang di antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan kondisi penggunaan ban. Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka menandakan Ban harus sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti pada saat hujan akan menyebabkan gejala aquaplaning ( ban mengambang), tentu ini akan sangat berbahaya untuk keselamatan anda atau pengemudi. sumber: : 1. Ban mobil penumpangUkuran195/60 R 14 85 H · 195 : Lebar penampang ban (mm) · 60 : Aspek rasio · R : Kontruksi ban radial · 14 : Diameter pelek (inch) · 85 : Load indek · H : Simbol batas kecepatan.



Ukuran7.75 - 14 4PR · 7.75 : Lebar penampang ban (inch) · 14 : Diameter pelek (inch) · 4PR : Ply rating Ukuran205SR14 · 205 : Lebar penampang (mm) · S : Batas kecepatan · R : Kontruksi radial · 14 : Diameter pelek (inch) UkuranG70 - 15 B · G : Batas ban · 70 : Aspek rasio (seri) · 15 : Diameter pelek (inch) · B : Load range



2. Ban Truck and Bus, off the road dan IndustriUkuran10.00 - 20 14PR



· · ·



10.00 : Lebar penampang (inch) 20 : Diameter pelek (inch) 14PR : Ply rating



3. Ban Balap atau Racing Tire (RA)Ukuran5.00/9.00 - 13 · 5.00 : Tinggi penampang (inch) · 9.00 : Lebar penampang (inch) · 13 : Diameter pelek (inch) 4. Ban Pejal atau Solid Tire (ST).Ukuran10 x 6 x 61/4 · 10 : Diameter luar (inch) · 6 : Lebar Dasar · 61/4 : Diameter dalam (inch) 5. Ban Agrikultur (AGP)Ukuran19 x 8.00 - 10 · 19 : Diameter keseluruhan (inch) · 8.00 : Lebar penampang (inch) · 10 : Diameter pelek. Cara membaca aspek ratioAspek ratio adalah perbandingan antara tinggi ban dengan lebar telapak ban dalam persen, sehingga jika dibuat rumusnya seperti ini. · Ratio = Tinggi penampang/lebar penampang X 100 · contoh 1 mencari aspek ratio : diketahui lebar telapak = 200mm, lalu tinggi penampang = 100 maka, aspek rationya adalah 100/200X100 = 50 · contoh 2, mencari tinggi penampang : diketahui salah satu size ban 195/55 R16. maka, tingginya didapat 195X55/100 = 107, maka tinggi bannya 107 mm dan lebar bannya 195mm. PELEK Pengertian Pelek Pelek (disk wheel) diikat dengan kuat pada baut tanam (hub bolt) yang dipasang pada axle hub dengan mur roda. Mur roda dibuat sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan. Tipe Pelek (disk wheel) Pelek (disk wheel) dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan bahannya. Ada dua tipe yang umumnya digunakan sekarang, yaitu : baja press dan campuran besi tuang (cast-light alloy).



a.



Pelek dari Baja Press Pelek (disk wheel) tipe (pressed-steel disc wheel) ini terdiri atas rim yang dilas ke disc. Disc dibuat dari lembaran baja yang dipres. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak. Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata. b. Pelek Dari Bahan Campuran Besi Tuang Pelek (cast light-alloy disc wheel) ini terbuat dari bahan campuran terutama dari alumunium atau magnesium. Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat, dan menambah penampilan kendaraan.



BAB III PENUTUP A.



Kesimpulan Ban atau roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi. Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu . Ban adalah bagian penting darikendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untukkendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain seperti bajaSebuah ban (dalam Bahasa Inggris Amerika dan Kanada Inggris) atau ban (di British bahasa Inggris, Selandia Baru Inggris, Australia Inggris dan lain-lain) adalah meliputi berbentuk cincin yang cocok di sekitar pinggiran roda untuk melindunginya dan memungkinkan performa kendaraan lebih baik dengan menyediakan fleksibel bantalan yang menyerap shock sambil menjaga gulir dalam kontak dengan tanah. Kata ITU Sendiri mungkin berasal Dari kata "dasi," Yang merujuk ke Name of cincin baja Luar Roda gerobak kayu Yang mengikat kayu segmen Bersama-sama (modem.jpg Etimologi Bawah). Kata itu sendiri mungkin berasal dari kata "dasi," yang merujuk ke bagian cincin baja luar roda gerobak kayu yang mengikat segmen kayu bersama-sama.



Pelek (disk wheel) diikat dengan kuat pada baut tanam (hub bolt) yang dipasang pada axle hub dengan mur roda. Mur roda dibuat sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan.



B. Saran Saran yang dapat penulis sampaikan pelajarilah lebih dalam tentang Sistem Roda atau Ban serta Pelek karena dengan mempelajari lebih dalam lagi maka kita akan mudah memahami tentang Ban dan Pelek.



DAFTAR PUSTAKA



Buku Materi Tentang Ban Dan Pelek Untuk SMK Dan Umum. https://kang-unix.blogspot.co.id/2016/12/makalah-roda-dan-ban.html http://www.mesincad.com/2017/06/pengertian-ban-fungsi-ban-konstruksi.html http://chilovsa.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-pelek-velg.html



KATA PENGANTAR



Terima Kasih Kita Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya berupa iman dan ilmu. Sehingga menciptakan motivasi bagi penulis untuk membuat makalah Ban Dan Pelek. Makalah Ban Dan Pelek ini diharapkan nantinya Dapat digunakan sebagai menambaha wawasan bagi pembaca. Makalah ini memberikan pengetahuan dasar dan tentang ban dan pelek beserta jenis-jenisnya, yang pada umumnya digunakan pada kendaraan seperti mobil atau sepeda motor. Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyususnan makalah ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.



Penulis



KELOMPOK 2



Makalah Chasis Otomotif



BAN DAN PELEK Dosen Pengampu : Drs. Khoiri, M.Pd Mata Kuliah : Chasis Otmotif



DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 : 1. TRI NOVEANDO HUTAGALUNG (5163322013) 2. ABDILLAH MURSYID (5162122001) 3. ARRWUANDA JUPRIATNO



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018