MAKALAH Kel 9 Manajemen Pemasaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGENDALIAN PEMASARAN Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Dosen Pengampu: Dra. H. Ningrum. M. TA



Disusun oleh: Kelompok 9 1. Andi Setiawan



19210008



2. Nadia Qoiriatul Hidayah



19210009



3. Kintan Herlina



19210030



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI 2021/2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pengendalian Pemasaran”. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi karena keterbatasan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat dijadikan acuan. Namun, berkat bantuan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Apalagi pengetahuan penyusun juga masih belum seberapa mengenai hal yang dibahas dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang positif sangat kami harapkan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca untuk saat ini dan dapat pula dijadikan pedoman pada masa yang akan datang. Aamiin.



Metro, November 2021



Kelompok 9



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...........................................................................................ii DAFTAR ISI.........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...........................................................................................1 B. Rumusan Masalah......................................................................................1 C. Tujuan Pembuatan Makalah......................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Pemasaran......................................3 B. Ruang Lingkup Pengendalian Pemasaran.................................................5 C. Sistem Pengendalian Pemasaran...............................................................6 D. Pengendalian Efektivitas Program............................................................10 E. Pengendalian Keuntungan/Rentabilitas Usaha..........................................11 F. Pengendalian Efisiensi...............................................................................12 G. Pengendalian Strategis...............................................................................13 H. Audit Pemasaran........................................................................................14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................18 B. Saran .........................................................................................................18 EVALUASI ..........................................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22



iii



iv



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.Strategi pemasaran adalah serangkaian



tindakan



terpadu



menuju



keunggulan



kompetitif



yang



berkelanjutan. Selama ini banyak yang kurang mengerti dengan pengendalian pemasaran, terutama pada perusahaan, baik yang mengunakan profit maupun non profit. Padahal hal ini sangatlah penting bagi perusahaan agar bisa lebih terorganisir dan memaksimalisasikan perencanaan sebelumnya. Bisa kita lihat pada perusahaan yang pemasarannya kurang cepat, ini akan berdampak pada prestasi perusahaan yang akan anjlok. Karena perusahaan dibiarkan begitu saja dalam melaksanakan operasi pemasaran. Maka dari itu kami ingin membahas materi tentang pengendalian pemasaran ini. B. Rumusan Masalah 1.



Apa Pengertian dan Tujuan Pengendalian Pemasaran?



2.



Bagaimana Ruang Lingkup Pengendalian Pemasaran?



1



3.



Bagaimanakah Sistem Pengendalian Pemasaran?



4.



Bagaimanakah Pengendalian Efektivitas Program?



5.



Bagaimanakah Pengendalian Keuntungan/Rentabilitas Usaha?



6.



Jelaskan Mengenai Pengendalian Efisiensi!



7.



Jelaskan Mengenai Pengendalian Strategis!



8.



Jelaskan Mengenai Audit Pemasaran!



C. Tujuan Pembuatan Makalah Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pembuatan makalah untuk mengetahui : 1.



Pengertian dan Tujuan Pengendalian Pemasaran



2.



Ruang Lingkup Pengendalian Pemasaran



3.



Sistem Pengendalian Pemasaran



4.



Pengendalian Efektivitas Program



5.



Pengendalian Keuntungan/Rentabilitas Usaha



6.



Pengendalian Efisiensi



7.



Pengendalian Strategis



8.



Audit Pemasaran



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Pemasaran 1.



Pengertian Pengendalian Pemasaran Pengendalian pemasaran merupakan dasar yang penting bagi keberhasilan usaha dibidang pemasaran. Untuk keberhasilan suatu usaha pemimpin harus dapat membuat keputusan, baik mengenai perencanaan, kegiatan,



maupun



Perencanaan



pelaksanaan



pemasarana



kegiatan



merupakan



dan



penentuan



pengendaliannya. langkah-langkah



kegiatan yang dilakukan dalam bidang pemasaran untuk jangka waktu tertentu di masa yangt akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan atau implementasi merupakan cara mlaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dalam situasi dan kondisi yang ada, dengan memberikan pengarahan kepada tenaga pelaksanan. Setelah



melakukan



pengimplementasian



atau



perencanaan, pelaksanaan



pengorganisasian, strategi



pemasaran



serta maka



selanjutnya melakukan pengendalian atau evaluasi terhadap strategi pemasaran. Pengendalian pemasaran merupakan tahap akhir dalam strategi pemasaran. Pengendalian pemasaran adalah sebuah usaha mengoreksi dan selanjutnya memberikan petunjuk kepada pemasar dalam melaksanakan strategi pemasaran supaya pemasar selalu bertindak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Dengan begitu maka bisa menghasilkan hasil yang optimal. Apabila dalam melakukan evaluasi ditemukan suatu penyimpangan-penyimpangan, maka pemasar haruslah bisa menemukan serta menyiapkan rencana-rencana cadangan atau solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Pengendalian pemasaran tersebut dilakukan dengan cara mengamati, memonitori, mengecek serta membandingkan kinerja pemasaran dengan strategi-strategi pemasaran yang sudah dibaut sebelumnya.



3



Pengendalian pemasaran juga merupakan usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. Di dalam manajemen pemasaran dikenal istilah bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan perangkat/ alat pemasaran taktis yang berupa produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Strategi pemasaran yang dibuat tentu belum dapat dipastikan menjadi kenyataan. Karena ada unsur ketidak pastian dalam pelaksanaan, maka strategi yang di susun harus selalu dikendalikan. Pengendalian pemasaran dilakukan dengan membandingkan realisasi dan rencana pemasaran yang disusun. Hasil yang tidak sama, baik terlalu besar di atas target, merupakan penyimpangan yang perlu mendapatkan perhatian. Oleh



karena



itu



pengendalian



pemasaran



semata-mata



dimaksudkan agar dapat diketahui kemajuan peiaksanaan, hambatan yang ditemui oleh faktor penunjang apa yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan pemasaran. Di samping itu akan dengan cepat diketahui bila ada penyimpangan, penyebabnya untuk selanjutnya di buat tindakan perbaikan. 2.



Tujuan Pengendalian Pemasaran Pelaksanakan kegiatan pemasaran perlu dikendaliakn karena selalu ditemui adanya penyimpangan antara rencana atau target pemasaran dengan realisasi hasil atau prestasi dibidang pemasaran. Realisasi pemasaran tidak selalu sama dengan rencana atau target, dapat terjadi karena situasi dimana realisasi melebihi atau melampaui rencana target, sebaliknya situasi dimana realisasi dibawah rencana target. Jadi tujuan pengendalian pemasaran adalah untuk dapat memaksimalisasi kemungkinan perusahan dalam mencapai tujuan dan sasaran jangka pendek dan jangka panjang dalam sasaran pasar yang telah



ditetapkan.



Disamping



itu



pengendalian



pemasaran



juga



dimaksudkan untuk dapat mengoktimalkan pemanfaatan potensi sumber-



4



sumber daya yang terdapat dalam bidang pemasaran, dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi dalam lingkungan pemasaran yang ada didalam perusahaan. B. Ruang Lingkup Pengendalian Pemasaran Ruang lingkup pengendalian pemasaran adalah : 1.



Pengendalian efektifitas program pemasaran Pengendalian ini dilakukan secara berkala atau periodik, yang umumnya tahunan atau kwartalan untuk menilai efektifitas program atau rencana yang telah dibuat, dan bila diperlukan penyempurnaan atau koreksi. Yang bertanggung jawab atas pengendalian fektifitas program ini adalah top manajemen dan midle manajemen. Tujuan pengendalian ini adalah untuk mengetahui apakah sasaran yang telah ditetapkan dapat efektif. Pendekatan yang sering dilakukan adalah analisis penjualan, analisis share pasar, analisis rasio penjualan dan biaya, analisis keuangan dan evaluasi sikap.



2.



Pengendalian strategi pemasaran Pengendalian strategis adalah tugas untuk menjamin bahwa tujuan, strategi dan sistem pemasaran perusahaan secara optimal diselaraskan dengan lingkungan pemasaran yang diramalkan nanti dan yang sekarang. Suatu perangkat yang dikenal sebagai instrumen untuk menilai efektivitas pemasaran menunjukkan profil efektivitas pemasaran di seluruh divisi atau perusahaan dalam hal; filsafat pelanggan,organisasi pemasaran, informasi pemasaran, perencanaan strategis dan efisiensi operasional. Perangkat lain,yang dikenal sebagai audit pemasaran, merupakan suatu pengamatan berkala, bebas, sistematis dan menyeluruh terhadap lingkungan, tujuan-tujuan, strategi-strategi dan kegiatankegiatan pemasaran perusahaan. Tujuan audit pemasaran adalah untuk menentukan bidang masalah pemasaran dan merekomendasikan rencana tindakan koreksi bersifat jangka panjang maupun jangka pendek guna meningkatkan efektivitas pemasaran secara menyeluruh dari organisasi tersebut.



5



3.



Pengendalian keuntungan dan rentabilitas usaha pemasaran Pengendalian atas profitabilitas adalah tugas untuk menentukan profitabilitas yang sebenarnya mengenai produk perusahaan, wilayah, pangsa pasar dan saluran niaga. Analisis kemampuan pemasaran mengungkapkan kegiatan pemasaran yang lebih lemah, meskipun tidak menunjukkan apakah unit-unit yang lebih lemah itu harus didukung atau dihilangkan.



4.



Pengendalian efisiensi pemasaran Pengendalian efisiensi merupakan tugas untuk meningkatkan efisiensi



kegiatan



pemasaran,



seperti



misalnya:



penjualan



personal/perorangan periklanan, promosi penjualan dan distribusi. Para manajer harus mengamatirasio-rasio penting tertentu yang menunjukkan seberapa jauh fungsi-fungsi tadi dilaksanakan secara efektif. Manajer juga



harus



memperkenalkan



sumber-sumber



pemasaran



untuk



meningkatkan prestasi. C. Sistem Pengendalian Pemasaran Dalam melaksanakan pengendalian pemasaran, perlu diperhatikan syarat- syarat agar pengendalian tersebut dapat efektif. Syatar-syarat pengendalian yang perlu diperhatikan adalah: 1.



Adanya penentuan target atau objektif yang jelas sehingga semua aktivitas atau usaha diarahkan untuk pencapaian target atau objektif tersebut bisa berupa ant objektif tersebut. Target atau objek tersebut bisa berupa jumlah unit yang dijual, volume atau omzet penjualan, tingkat keuntungan yang akan dicapai, dan perluasan daerah atau penguasaan pasar.



2.



Adanya penentuan standar yang digunakan. Standar ini digunakan untuk mengukur apakah usaha pemasaran yang dilakukan telah berhasil atau tidak.



3.



Adanaya berbagai atau penentuan tugas. Siapa saja yang melakukan tugas pengendalian dan mencakup bidanag apa saja.



6



4.



Pelaksanaannya hendaklah secara teratur, yaitu secara berkala, seperti bulanan, kuartalan atau semesteran. Pengendalian pemasaran hendaklah dilakukan dengan program yang teratur, sehingga dapat diikuti letakletak penyimpangannya. Pada dasarnya ada dua sistem pengendalian, yaitu:



1.



Sistem pengendalian terbuka (open system) Dalam sistem ini, semua pejabat atau pelaksana di bidang pemasaran mempunyai wewenang yang terbatas. Semua masalah yang dihadapi di laporkan dulu pada atasan,dan atasanlah yang mengambil keputusan. Jadi semua kebijakan dan masalah di putuskan oleh menejer pemasaran. Oleh karena semua hal diputuskan oleh atasan yaitu menejer pemasran, maka kegiatan atau masalah harus diketahui. Jadi tenaga pemasaran diharapkan mampu mengatasi masalahnya sendiri sebelum dilaporkan keatasan. Karena atasan hanya memutuskan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh bawahan maka atasan harus mengetahui suatu hal yaitu keterbatasan pada keputusan pelaksanaan yang telah diputuskan bawahan itu bertentangan dengan petunjuk pengarahan tersebut.



2.



Sistem pengendalian tertutup Dalam sistem pengendalian ini, semua petugas atau pejabat di bidang pemasaran diberikan wewenang untuk memutuskan sesuai dengan petunjuk atau pengarahan dari atasannya masing-masing. Jadi tenaga pemasaran diharapkan mampu mengatasi masalahnya sendiri-sendiri sebelum dilaporkan ke atasan. oleh karena atasaan yaitu manajer pemasaran hanya memutuskan masalah yang tidak dapat diputuskan oleh bawahan atau para pembantunya, maka yang perlu diketahui oleh atasan, adalah terbatas pada keputusan atau kebijakan pelaksanaan yang telah diputuskan bawahan itu bertentangan dengan petunjuk atau pengarahan atasan tersebut. Namun pada sudut pandang lain terdapat sistem pengendalian



pemasaran lain yakni Pengendalian pemasaran merupakan lanjutan yang



7



wajar dari perencanaan, organisasi dan pelaksanaan pemasaran. Meskipun sistem pengendalian harus dibuat sesuai dengan situasi yang khusus, tetapi sistem pengendalian mengikuti proses dasar yang sama, biasanya mengikuti enam langakah sebagai berikut : 1.



Langkah pertama sistem umpan balik secara sederhana mengukur keluaran dari proses dan menjadikan masukan dari tindakan korektif untuk memperoleh keluaran yang diinginkan. Konsekuensi dari penggunaan



sistem



pengendalian



umpan



balik



adalah



bahwa



keberlangsungan kinerja yang tidak memuaskan sampai kesalahan fungsi ditemukan. Salah satu teknik untuk mengurangi masalah yang berhubungan dengan pengendalian umpan balik adalah pengendalian umpan ke depan. Sistem umpan ke depan memantau masukan ke dalam sebuah proses untuk memastikan apakah masukan sesuai dengan yang direncanakan, jika tidak maka masukan atau mungkin proses diubah agar memperoleh hasil yang diinginkan. 2.



Langkah kedua dalam proses pengendalian adalah membangun standar. Standar pengendalian merupakan sebuah target yang terhadapnya kinerja nantinya



akan



dibandingkan.



Standar



merupakan



kriteria



yang



memungkinkan manajer untuk mengevaluasi tindakan yang lalu, saat ini dan masa depan. Standar merupakan diukur dalam berbagai cara, mencakup bentuk secara fisik, kuantitatif dan kualitatif. Lima aspek kinerja dapat dikelola dan dikendalikan, yaitu jumlah, kualitas, waktu, biaya dan perilaku. Masing-masing aspek pengendalian, mungkin membutuhkan pengelompokan tambahan. General Electric menggunakan delapan jenis standar, yaitu standar profitabilitas, standar posisi pasar, standar



produktivitas,



standar



kepemimpinan



produk,



standar



pengembangan sumber daya manusia, standar sikap karyawan dan standar pertanggungjawaban publik. 3.



Langkah ketiga adalah mengukur kinerja pemasaran. Kinerja aktual harus dibandingkan dengan standar. Di beberapa tempat, langkah ini kemungkinan diperlukan hanya untuk pengamatan visual. Di situasi yang lainnya, penentuan secara teliti diperlukan. Banyak macam pengukuran



8



untuk fungsi pengendalian didasarkan pada beberapa bentuk standar secara historis 4.



Langkah keempat adalah membandingkan kinerja aktual dengan standar. Jika



langkah-langkah



sebelumnya



telah



berjalan



baik,



maka



membandingkan kinerja dengan standar akan menjadi lebih mudah. Meskipun, kadang-kadang membandingkan kinerja dengan standar ini sulit untuk membuat perbandingan yang diperlukan, misalnya standar perilaku. Beberapa penyimpangan dari standar dapat dibenarkan, karena kondisi lingkungan yang berubah dan alasan lainnya. 5.



Langkah kelima dari proses pengendalian melibatkan penggalian ”mengapa kinerja menyimpang dari standar?”. Karena penyimpangan dapat bergeser menuju sasaran organisasi yang dipilih. Terutama, organisasi membutuhkan untuk mencari penyimpangan baik yang datang dari internal maupun perubahan eksternal di antara pengendalian organisasi.



6.



Langkah berikutnya dalam proses pengendalian adalah menentukan kebutuhan untuk melakukan tindakan koreksi. Para manajer pemasaran dapat memilih dari tiga hal, yaitu a) Tidak melakukan apa-apa b) Melakukan revisi standar c) Melakukan koreksi kinerja aktual Tidak melakukan apa-apa dapat dilakukan jika kinerja secara



meyakinkan sesuai dengan standar. Bila standar tidak sesuai, maka manajer harus secara hati-hati menilai alasan mengapa dan mengambil tindakan koreksi. Lebih dari itu, kebutuhan untuk mengecek standar secara periodik untuk memastikan bahwa standar dan dihubungkan dengan ukuran kinerja masih relevan untuk masa yang akan datang. Akhirnya manajer harus memutuskan tindakan untuk mengoreksi kinerja, bila terjadi penyimpangan. Tindakan koreksi bergantung pada penemuan penyimpangan dan kemampuan untuk mengambil tidakan penting dibutuhkan. Seringkali kasus nyata penyimpangan harus ditemukan sebelum tindakan koreksi akan diambil.



9



Karena penyimpangan bergeser dari sasaran yang tidak realistis ke strategi yang salah D. Pengendalian Efektivitas Program Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan efektivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaranyang telah ditentukan didalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Mengukur efektivitas organisasi bukanlah suatu hal yang sangat sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan tergantung pada siapa yang menilai serta menginterpretasikannya. Bila dipandang dari sudut produktivitas, maka seorang manajer produksi memberikan pemahamanbahwa efektivitas berarti kualitas dan kuantitas (output) barang dan jasa. Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebutkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak efektif. Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif atau tidak, yaitu: 1.



Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksudkan supaya karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.



2.



Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah diketahui bahwa strategi adalah “pada jalan” yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan agar para implementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan organisasi.



3.



Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya



10



kebijakan harus mampu menjembatani tujuan-tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan operasional. 4.



Perencanaan yang matang, pada hakekatnya berarti memutuskan sekarang apa yang dikerjakan oleh organisasi dimasa depan.



5.



Penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik masih perlu dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tepat sebab apabila tidak, para pelaksana akan kurang memiliki pedoman bertindak dan bekerja.



6.



Tersedianya saran dan prasarana kerja, salah satu indikator efektivitas organisasi adalah kemampuan bekerja secara produktif. Dengan sarana dan prasarana yang tersedia dan mungkin disediakan oleh organisasi.



7.



Pelaksanaan yang efektif dan efesien. Bagaimanapun baiknya sebuah program apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka organisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya, karena dengan pelaksanaan organisasi semakin didekatkan pada tujuannya.



8.



Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik mengingat sifat manusia yang tidak sempurna maka efektivitas organisasi menuntut terdapatnya sistem pengawasan dan pengendalian.



E. Pengendalian Keuntungan/Rentabilitas Usaha Pengendalian Keuntungan atau Rentabilitas usaha merupakan kegiaatan untuk mengukur keuntungan yang sebenarnya diperoleh dari masing-masing



produk,



wialayah



dan



saluran



distribusi.



Yang



bertanggungjawab atas pengendalian ini adalah pejabat pengendali pemasaran (Marketing Controller). Tujuan pengendalian ini adalah untuk mengetahui di unit kerja/organisasi mana terjadi hal yang merugikan perusahaan. Pengendalian keuntungan/rentabilitas usaha dilakukan dalam rangka penganalisian



peranan



usaha-usaha



dan



kegiatan



pemasaran



atas



keuntungan/laba usaha. Analisis rentabilitas pemasaran ini merupakan alat untuk membantu pimpinan bidang pemasaran dalam menentukan apakah kegiatan atau usaha pemasaran yang sekarang dijalankan perlu dikurangi, ditambah, atau diganti/diubah. Analisis rentabilitas pemasaran didasarkan atas



11



laporan rugi-laba perusahaan dengan melakukan pemecahan atas fungsifungsi yang penting dalam pemasaran. Laporan laba-rugi yang sederhana mencerminkan bahwa laba atau rugi diperoleh dari hasil pengurangan harga pokok penjualan dan biaya lainnya atas hasil penjualan. Dalam hal ini pimpinan pemasaran berkepentingan untuk mengembangkan pola yang sama dari laporan keuntungan dengan memecahkan atau fungsi penting dalam pemasaran seperti produk, langganan, atau wilayah. Untuk mengerjakan, maka biaya yang sebenarnya terjadi yang diperuntukkan dalam pemasaran seperti upah/gaji, sewa dan perlengkapan (Supplies) harus diklasifikasikan ke dalam biaya/pengeluaran yang diperuntukkan secara fungsional. Dengan pemecahan atas beban fungsional, dapat diketahui pada produk yang mana, atau pada wilayah pemasaran yang mana, serta kelompok pelanggan yang mana dan penyalur yang mana, ternyata perusahaan memperoleh laba atau menderita rugi. Untuk menganalisis pengendalian keuntungan maka biaya-biaya dibagi



secara



fungsional,



untuk



dapat



ditarik



kesimpulan



tentang



kegiatan/usaha pemasaran yang dilakukan dalam peranannya dalam menghasilkan keuntungan. F. Pengendalian Efisiensi Menurut Stoner,



Freeman,



(1996:9) mendefinisikan efisien kemampuan



untuk



Gilbert dalam sebagai



meminimalkan



berikut:



bukunya Manajemen “Efisien



penggunaan sumber



daya



adalah dalam



mencapai tujuan organisasi: melakukan dengan tepat”. Efisiensi dalam hal ini dikaitkan dengan konsep “input-output”. Seorang manajer yang efisien adalah seorang yang mencapai output, atau hasil, yang diukur dengan input (tenaga kerja, material, waktu) yang dipergunakan. Manajer yang bertindak secara efisien mampu meminimalkan biaya sumber daya yang diperlukan. Efisiensi sebanyak apa pun tidak dapat menutupi kekurangan dalam



efektivitas.



Efektivitas



merupakan



12



kunci



keberhasilan



suatu



organisasi. Sebelum kita dapat melakukan kegiatan secara efisien, kita harus yakin telah menemukan hal yang tepat untuk dilakukan. Konsep Efisiensi : 1.



Input Input dalam konsep efisiensi dibagi menjadi tiga hal, yaitu tenaga kerja, material, dan waktu. Tenaga kerja dalam hal ini menyangkut jumlah, sedangkan yang dimaksud material dalam hal ini adalah tersedianya hal -hal



yang



menunjang



suatu



kegiatan



sementara



waktu



menyangkut lamanya suatu kegiatan dilakukan. 2.



Output Output dalam konsep efisiensi menyangkut biaya yang dikeluarkan dalam suatu kegiatan. Semakin kecil biaya yang dikeluarkan, maka semakin efisien kegiatan tersebut. Pengendalian efisiensi merupakan tugas untuk meningkatkan efisiensi



kegiatan pemasaran, seperti misalnya: penjualan personal/perorangan periklanan,



promosi



penjualan



dan



distribusi.



Paramanajer



harus



mengamatirasio-rasio penting tertentu yang menunjukkan seberapa jauh fungsi-fungsi tadi dilaksanakan secara efektif. G. Pengendalian Strategis Pengendalian strategis merupakan usaha manajemen untuk melacak suatu strategi saat dilaksanakan, mendeteksi masalah masalah atau perubahan perubahan dalam asumsi dasarnya, dan membuat penyesuaian penyesuaian yang diperlukan. Pengendalian strategis berkaitan dengan pengarahan langkah tindakan, atas nama strategi, pada saat langkah tersebut dilakukan dan ketika hasil akhir akan terlihat beberapa tahun kedepan. Bentuk pengendalian strategis Pengendalian strategis dapat dianalogikan sebagai suatu bentuk pengendalian kemudi. Selama periode waktu antara pelaksanaan awal sebuah strategi dan pencapaian hasil hasil yang diinginkan. Selama periode waktu tersebut, terdapat perubahan perubahan dalam situasi lingkungan internal perusahaan.



13



Ada empat jenis dasar pengendalian strategis : 1.



Pengendalian premis Setiap strategi didasari pada perencanaan atas premis tertentu yaitu asumsi atau prediksi. Proses manajemen dari pemeriksaan secara sistematis dan terus-menerus untuk menentukan apakah pemikiran yang menjadi dasar strategi masih berlaku atau tidak. Perencanaan pemikiran terutama berkaitan dengan faktor lingkungan dan industri.



2.



Pengamatan strategi Usaha manajemen untuk memantau secara luas berbagai peristiwa di dalam dan lebih sering diluar perusahaan, yang mungkin sekali memengaruhi pelaksanaan strategi di masa depan.



3.



Pengendalian berupa peringatan khusus Tindakan-tindakan manajemen yang dilakukan secara teliti, dan umumnya sangat cepat, untuk memikirkan kembali strategi perusahaan karena sebuah peristiwa mendadak dan tidak diharapkan.



4.



Pengendalian atas implementasi Usaha manajemen yang dirancang untuk menilai apakah keseluruhan strategi harus diubah dengan mempertimbangkan hasil-hasil yang berkaitan dengan tindakan-tindakan tambahan dalam keseluruhan strategi. Hal ini biasanya berkaitan dengan tujuan khusus strategi atau proyek dan dengan pemeriksaan peristiwa penting yang ditentukan sebelumnya.



H. Audit Pemasaran Sebelum membahas jauh tentang auditing pemasaran sebaiknya kita mengulas sedikit tentang defini audit. Ada beberapa pendapat tentang definisi audit yaitu : Kamus Webster’s Ninth Collegiate Dictoneri mengartikan auditing sebagai berikut : “ suatu pemeriksaan yang resmi atas perkiraan/buku atau laporan keuangan suatu organisasi atau individu.” Holmes & Overmyers ( 1975 ) mndifinisikan sebagai berikut : “ Auditing adalah fungsi penyaksi yang menyangkut pemeriksaan secara



14



objktif



terhadap



laporan



keuangan



perusahaan



yang



disusun



oleh



manajemen.“ Komite konsep auditing mendifinisikan auditing sebagai berikut : “ proses sistematis untuk mendapatkan dan menilai bukti secara objktif yang berkaitan dengan penyaksian tentang tindakan-tindakan ekonomis dan kejadian-kejadian serta memastikan tingkat kesesuaian antara penyaksian tadi dengan kriteria yang sudah ada dan menyampaikan hasilnya pada pemakaianya.” Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke ( 1981 ) mendifinisikan audit sbagai berikut : “ auditing adalah satu set prosedur yang sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan yang memberikan informasi sehingga akuntan dapat menyatakan suatu pendapat tentang apakah laporan keuangan yang dipriksa disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.” Yang diutarakan oleh alvin yang menjadi pertantyaan adalah standar kewajaran. Pengadilan di Amerika Serikat yang memutuskan bahwa akuntan publik wajib melihat hal-hal diluar prinsip akuntnsi yang diterima umum untuk mempertimbangkan kmungkinan lain yang dapat menyesatkan pihakpihak yang berkepentingan. Yang di maksud dengan audit pemasaran adalah pemeriksaan dan penilaian secara kritis, sistematis dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dibidang pemasaran. Ada empat ciri utama dari audit pemasaran, yaitu : 1.



Pemeriksaan dan penilaian yang bersifat menyeluruh dengan melakukan pengkajian



seluruh



lingkungan



pemasaran



perusahaan,



strategi,



organisasi dan sistem pmasaran perusahaan. 2.



Pemerikasaan dan penilaian secara sistematis dngan urutan langkah diagnosis lingkungan pemasaran perusahaan, keadaan intern perusahaan dibidang pemasaran dan kegiatan pemasaran tertentu dikaji.



3.



Pelaksanaan pmerikasaan dan penilaian bersifat indepeden dimana pelakasanaan dan perumusan hasil tidak terikat atau trgantung pada siapa saja yang ada dalam pemasaran.



15



4.



Pelaksanaan pemriksaan dan penilaian bersifat berkala dan tidak hanya pada waktu-waktu tertentu dimana perusahaan mengalami krisis dala bidang pemasaran. Sedangkan tujuan audit pemasaran adalah :



1.



Memerikasa dan meninjau kembali kabijakan (policies), rencana, ketentuan strategis, dan pelaksanaan kegiatan bidang pemasaran dari segi aktifitas pencapaian tujuan perusahaan.



2.



Menilai apakah para pelaksana dibidang melaksanakan kebijakan, rencana, ketentuan, stratgi yang telah ditetapkan.



3.



Sebagai alat manajemen untuk dapat memperoleh rekmendasi dari sgi peningkatan efektifitas dan efesiensi kegiatan dibidang pemasaran



4.



Sebagai alat bagi pengukuran saling keterkaitan dan keterpaduan bidang pemasaran dengan bidang-bidang lain dalam perusahaan dan lingkungan pemasaran perusahaan, yang tercermin dalam dinamika usaha yang harus diperhatikan agar pelaksanaan kegiatan pmasaran dapat teratur dan terarah. Audit pemasaran yang dilakukan sutu perusahaan dapat mencakup:



1.



Audit lingkungan pemasaran Dalam audit lingkungan pemasaran, diperiksa dan dianalisis faktor yang mempengaruhi pemasaran, pasar, dan konsumen.



2.



Audit strategi pemasaran Dalam audit ini diperiksa dan dianalisis sasaran dan strategi pemasaran yang diambil yang tidak terlepas dengan keadaan pemasaran.



3.



Audit organisasi pemasaran Dalam audit ini diperiksa dan dianalisis kelemahan dan efektifitas organisasai pemasaran yang ada.



4.



Audit sistem pemasaran Dalam audit ini pemasaran diperiksa dan dianalisis kelemahan dan efektifitas sistem pemasaran yang ada.



5.



Audit produktivitas pemasaran



16



Dalam audit ini diperiksa dan dianalisis tingkat produktifitas dari para tenaga atau sumbr daya manusia dan sumber daya lainnya. 6.



Audit fungsi pemasaran Dalam audit ini diperiksa pelaksanaan fungsi pemasaran perusahaan sebagaimana yang telah ditetapkan.



17



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Pengendalian pemasaran adalah penilaian, pengecekan dan memonitor usaha-usaha pemasaran dan penjualan perusahaan yang telah dilakukan agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan digunakan sebagai landasan untuk mengadakan penyesuaian yang diperlukan. Jadi pengendalian pemasaran ini sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan terutama dibidang pemasaran. Beberapa hal yang perlu digaris bawahi adalah tujuan pengendalian pemasaran untuk dapat memaksimalisasi kemungkinan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran jangka pendek dan jangka panjang dalam sasaran pasar yang telah ditetapkan. Disamping itu pengndalian pemasaran juga dimaksudkan untuk dapat mengoktimalkan pemanfaatan potensi sumber-sumber daya yang terdapat dalam bidang pemasaran, dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi dalam lingkungan pemasaran yang ada didalam perusahaan. Kemudian dalam pesaran terdapat juga audit pemasaran yang berfungsi untuk pemeriksaan dan penilaian secara kritis, sistematis dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dubidang pemasaran. B. Saran Dalam membuat sebuah kalimat tentunya perlu penguat, oleh karenanya perlu banyaknya referensi. Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi.



18



EVALUASI



A. Soal 1. Apa yang dimaksud dengan pengendalian pemasaran? 2. Apakah tujuan dari pengendalian pasar? 3. Sebutkan jenis dasar pengendalian strategis! 4. Sebutkan ruang lingkup pengendalian pemasaran? 5. Jelaskan mengenai sistem pengendalian terbuka (open system)! 6. Jelaskan syarat-syarat pengendalian pemasaran! 7. Apa tujuan dari audit pemasaran? 8. Apa yang dimaksud dengan audit pemasaran? 9. Dalam menentukan kebutuhan untuk melakukan tindakan koreksi, sebutkan 3 hal yang dapat dilakukan manajer pemasaran! 10. Sebutkan dan jelaskan konsep efisiensi!



19



DAFTAR PUSTAKA



Ilmiana, Z. 2013. Pengendalian Pasar. http://zukirahilmiana.blogspot.com/2013/06/makalah-pengendalianpemasaran.html. 6 November 2021 (19.30) https://www.temukanpengertian.com/2016/01/pengertian-pengendaliankegiatan.html. 6 November 2021 (21.55) Sapta. 2009. Pengendalian Pemasaran. http://sevenbest.blogspot.com/2009/06/pengendalian-pemasaran.html. 6 November 2021 (22.37) Herman. 2016. Pengendalian Pemasaran https://hermantechnicind.blogspot.com/2016/10/pengendalian-pemasaran.html. 7 November 2021 (08.38) http://usaha2mahasiswa.blogspot.com/2015/08/pengendalian-pemasaran.html 7 November 2021 (09.08) https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/3723-Full_Text.pdf. 8 November 2021 (09.25) https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/3629-Full_Text.pdf. 8 November 2021 (09.46) https://www.neliti.com/id/publications/220196/peranan-sistem-pengendalianinternal-dalam-meningkatkan-efektivitas-dan-efisiens. 8 November 2021 (10.04) https://docplayer.info/55167284-Pengendalian-strategis.html. 8 November 2021 (10.15) https://sriaccesbelajar.wordpress.com/2011/12/17/penentuan-harga-transfer/. 8 November 2021 (10.19)



20