MAKALAH Kelmpk 4 SISTEM TEKNOLOGI PELAYANAN KESEHATAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SISTEM TEKNOLOGI PELAYANAN KESEHATAN D I S U S U N OLEH :



KELOMPOK 4



1. Nurmaulia 2. Lupita 3. Husnaini 4. Hendriani Armayanti 5. Citra verawati 6. Novtalya labi membea 7. Anindita putri 8. Muh.Sabdar 9. Ardi ali



KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuahn yang maha Esa karena rahmat dan perlindungannyalah sehingga makalah ini dapat di selesaikan dengan baik. Penulis sangat berharap agar makalah ini dapat menambah pengalan dan menjadi wawasan pengetahuan bagi pembaca. Kami punberharap agar makalah ini dapat di praktekkan dalam kehiduoan sehari-hari. Bagi kami sealku penyusun makalah ini merasa masih banyak kekurangan dalam menyusuan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami harapkan kritik dan sran yang membangun dari pembaca untuk kelancaran makalah ini. Mamuju 17, Desember, 2021



Penyusun



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………………….i KATA PENGANTAR………………………………………………………..ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………iii BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………1 A. Latar Belakang……………………………………………………2 B. Rumusan Masalah………………………………………………3 C. Tujuan Penulis…………………………………………………….4 D. Manfaat ………………………………………………………….5 BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..6 A. Difinisi Teknologi Informasi Kesehatan……………….7 B. Manfaat Penggunaan HIT……………………………………8 C. Lingkup HIT…………………………………………………………9 D. Sistem Jejaringan Teknologi Infotmasi Kesehatan…………………………………………………………….10 E. PERANAN SIK DALAM SISTEM KESEHATAN……………………. ………………………………………….11 BAB III PENUTUP………………………………………………………….12 A. Kesimpulan……………………………………………………….13 B. Saran…………………………………………………………………14



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu aspek penting dalam pembangunan masyarakat sehat adalah sistem informasi kesehatan (SIK) yang baik. SIK diperlukan untuk menjalankan upaya kesehatan dan memonitoring agar upaya tersebut efektif dan efisien. Oleh karena itu, data informasi yang akurat, pendataan cermat dan keputusan tepat kini menjadi suatu kebutuhan (Soepardi, 2011). Penyajian data pada sistem informasi kesehatan tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan teknologi yang ada. Oleh keran itu dibutuhkan suatu teknologi informasi kesehatan yang memiliki jejaringan yang komprehensif untuk dapat digunakan oleh seluruh elemen yang terkait dengan pemberi jasa pelayanan kesehatan. Beberapa peneliti menyarankan bahwa adopsi teknologi sistem informasi kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan jasa yang diberikan kepada penerima kesehatan (Bates, Leape, & Cullen, 1998; Chaudhry et al, 2006;. Kucher et al, 2005 dalam Brown 2012). Dalam industri kesehatan, keselamatan pasien atau kualitas pelayanan tetap menjadi prioritas pelayanan yang masih menjadi kekhawatiran terbesar (American College of Healthcare Eksekutif, 2007; Chassin & Galvin, 1998 dalam Brown 2012). Dalam area kesehatan teknologi informasi, relatif menjadi topik baru di dunia, terlebih di Indonesia yang masih mengalami keterbatasan pada sisi perangkat sistem informasi kesehatan secara nasional. Dalam industri lainnya, teknologi informasi telah memungkinkan untuk menurunkan biaya, menghemat waktu, dan meningkatkan kualitas



melalui investasi berat teknologi komputer dan struktur informasi (Davenport & Pendek, 2003 dalam Liu 2009). Terlepas dari segala manfaat yang dapat diambil dengan penerapan teknologi informasi kesehatan, tekhnologi informasi tetap memiliki dampak negatif yang harus disadari dan diantisipasi. Dampak negatifyang mungkin timbulantara lain peralatan yang membahayakan, pelanggaran privacy, pencurian data dan kurangnya sentuhan pada pasien. Artikel ini akan membahas lebih lanjut bagaimana teknologi informasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, apa dampak negatifnya, dan bagaimana solusi mengatasi dampak negatif tersebut.



B. Rumusan Masalah 1. Apa itu teknologi pelayanan Kesehatan? 2. Apa Manfaat Teknologi pelayanan Kesehatan? 3. Bagaimana Lingkungan HIT? 4. Bagaimana Sistem Jejaringan Teknologi Infotmasi Kesehatan? 5. Bagaimana peranan SIK dalam Pelayanan Kesehatan? C. Tujuan Penulis 1. Menjelaskan Tentang teknologo Pelayanan Kesehatan 2. Memaparkan bagaimana penggunaan teknolodi dalam pelayanan kesehatan



3. Memaparkan Manfaat Teknologi pelayanan kesehatan 4. Menjelaskan Bagaimana lingkungan HIT 5. Menjelaskan Bagaimana Sistem Jejaringan Teknologi Infotmasi Kesehatan D. Manfaan 1. Bagi Penulis, Sebagai wujud pelaksanaan Tugas Sistem Informasi, 2. Bagi masyarakat, Menyokong kesejahteraan masyarakan melalui peningkatan teknologi dalam pelayanan kesehatan, 3. Sebagai referensi bagi semua pihak yang bernaung di dunia kesehatan.



BAB II PEMBAHASAN A. Difinisi Teknologi Pelayanan Kesehatan Teknologi Informasi Kesehatan/ Health Information Technology (HIT) didefinisikan sebagai penerapan pengolahan informasi yang melibatkan baik hardware dan software komputer yang berhubungan dengan penyimpanan, pencarian, berbagi, dan penggunaan informasi kesehatan, data, dan pengetahuan untuk komunikasi dan pengambilan keputusan (Brailer, 2004). Menurut Feeny (1986), teknologi kesehatan didefinisikan sebagai seperangkat teknik- teknik, obat-obatan, prosedur yang digunakan oleh profesional kesehatan dalam memberikan pelayanan medis kepada perorangan dan pelayanan kesehatan di masyarakat. Penyajian data pada sistem informasi kesehatan tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan teknologi yang ada. Oleh kerana itu dibutuhkan suatu teknologi informasi kesehatan yang memiliki jejaringan yang komprehensif untuk dapat digunakan oleh seluruh elemen yang terkait dengan pemberi jasa pelayanan kesehatan. Beberapa peneliti menyarankan bahwa adopsi teknologi sistem informasi kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan jasa yang diberikan kepada penerima kesehatan (Bates, Leape, & Cullen, 1998; Chaudhry et al, 2006;. Kucher et al, 2005 dalam Brown 2012). Teknologi Informasi Kesehatan/ Health Information Technology (HIT) didefinisikan sebagai penerapan pengolahan informasi yang melibatkan baik hardware dan software komputer



yang berhubungan dengan penyimpanan, pencarian, berbagi, dan penggunaan informasi kesehatan, data, dan pengetahuan untuk komunikasi dan pengambilan keputusan (Brailer, 2004 dalam Liu 2009). Berbagai jenis lingkup pelayanan yang terkait dengan kesehatan dapat mengadopsi sistem HIT, diantaranya catatan kesehatan elektronik (EHR), penyedia order entry terkomputerisasi (CPOE), sistem pendukung keputusan klinik (CDSS), hasil pelaporan elektronik, resep elektronik, informatika kesehatan konsumen / mendukung keputusan pasien, komputasi mobile, telemedicine, komunikasi administrasi kesehatan elektronik, pertukaran data jaringan, pengetahuan pengambilan. Dalam penerapannya dibutuhkan persiapan secara financial, sumber daya manusia, infra struktur yang matang. Teknologi tidak hanya memberikan manfaat untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, namun dapak negatif dari teknologi sistem informasi kesehatan juga perlu diantisipasi. Berbagai rancangan mengenai teknologi sistem informasi kesehatan di Indonesia telah dikemukakan oleh para ahli. B. Manfaat Penggunaan HIT Menurut Department of Health and Human Services, 2007 dalam Liu (2009), maanfaat penggunaan HIT adalah sebagai berikut: 1. Memudahkan Pasien Keuntungan teknologi di bidang kesehatan yang pertama adalah memudahkan pasien. Hadirnya teknologi sangat memudahkan pasien terutama dalam mengakses informasi dan pelayanan kesehatan. Hanya dengan ponsel atau komputer, kini pasien dapat mengakses berbagai macam informasi kesehatan di internet. 



Selain itu, berbagai macam layanan kesehatan yang hadir secara online juga memudahkan pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan. Pasien kini dapat mengakses informasi, mendapat layanan konsultasi, hingga melakukan penebusan resep obat secara online. Hal ini tentu sangat menghemat tenaga dan waktu yang dimiliki pasien. 2. Mempersingkat Waktu Tunggu Pasien Selain memudahkan pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan, teknologi di bidang kesehatan juga dapat mempersingkat waktu tunggu pasien. Biasanya jika Anda melakukan pelayanan kesehatan di rumah sakit, Anda dapat mengantri hingga berjam-jam untuk mendapat pelayanan. Namun kini dengan adanya teknologi, Anda tidak perlu menunggu lama. Anda dapat membuat janji secara online lalu melakukan konsultasi secara tatap muka di pelayanan kesehatan. Anda juga bisa membuat janji untuk melakukan konsultasi secara online dengan dokter. 3. Mempermudah Dokter dan Tenaga Medis Lainnya dalam Menolong Pasien Hampir sama dengan manfaat teknologi di bidang kesehatan sebelumnya. Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang kesehatan, dokter dan tenaga medis lainnya jadi lebih mudah dalam menjangkau pasien.  Kini hanya dengan koneksi internet dan ponsel, dokter dan tenaga medis lainnya dapat menolong pasien tanpa harus bertatap muka. Dokter juga dapat memiliki waktu dan tempat yang lebih fleksibel untuk menolong pasien. 4. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Dengan akses yang lebih cepat dan mudah dijangkau, kesehatan masyarakat tentunya akan meningkat. Terutama berbagai informasi yang tersedia di internet, ditambah layanan kesehatan



secara online dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan membuat pasien lebih cepat untuk ditangani. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi alat-alat kesehatan juga mengalami kemajuan. Berbagai macam alat kesehatan yang mempermudah dokter dalam mendiagnosa dan menangani pasien. Beberapa teknologi yang mempermudah dokter dalam menangani pasien adalah alat cuci darah. Tentunya hal ini sangat membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 5. Penyimpanan dan Perawatan Data Menjadi Lebih Mudah Keuntungan teknologi di bidang kesehatan selanjutnya adalah penyimpanan dan perawatan data menjadi lebih mudah. Teknologi tidak hanya memudahkan dari sisi pasien dan tenaga medis saja. Namun ternyata juga membantu sisi penyedia layanan kesehatan. Dengan adanya teknologi, penyedia layanan menjadi lebih mudah dalam menyimpan data-data penting milik pasien seperti rekam medis, atau data penting lainnya. Penyedia layanan kesehatan dapat membuka dan menyimpan data kembali secara mudah. 6. Membuat Alur Kerja Menjadi Lebih Sederhana Perkembangan teknologi di bidang kesehatan membuat alur kerja menjadi lebih sederhana. Mengapa demikian? Ya, karena dengan adanya pelayanan secara online, alur yang disiapkan tidak sepanjang ketika pasien melakukan pelayanan di rumah sakit secara tatap muka.  Pasien dapat membuat janji secara online dan melakukan konsultasi dengan waktu yang telah ditentukan. Sedangkan jika dilakukan secara tradisional, pasien perlu mendaftar ke pelayanan kesehatan, lalu mengambil nomor antrian. Setelah itu pasien perlu mengantri lama untuk dapat berkonsultasi dengan dokter. Hal ini tentu memakan tenaga dan waktu yang cukup besar. Sehingga teknologi di bidang kesehatan menjadi solusi dari permasalahan ini. 7. Alat Pemasaran



Teknologi di dalam sektor kesehatan juga dapat menjadi alat pemasaran loh! Pelayanan kesehatan dapat menjadikan teknologi sebagai alat pemasaran layanan kesehatannya. Pelayanan kesehatan dapat memasang iklan atau membuat website yang memuat informasi mengenai produk-produknya. Hal ini akan membantu penyedia jasa layanan kesehatan menjangkau pasien dengan lebih luas. Terlebih dengan adanya teknologi orang-orang dapat mengakses berbagai macam informasi meski dengan jarak yang jauh. 8. Monitoring Secara Online Dengan adanya perkembangan teknologi, hal ini memungkinkan dokter untuk melakukan monitoring kondisi pasien secara online. Pasien dengan kondisi yang hampir pulih dapat tetap dimonitoring secara online oleh dokter atau tenaga medis lainnya. 9. Menjangkau Pasien Lebih Luas Teknologi membuat pelayanan kesehatan menjangkau pasien secara lebih luas. Dengan adanya teknologi, pasien dari berbagai daerah dapat mengetahui mengenai keberadaan dan informasi pelayanan kesehatan secara mudah. Hal ini akan meningkatkan angka kunjungan pasien ke pelayanan kesehatan dan membuat pelayanan kesehatan lebih dikenal oleh masyarakat. 10. Mencegah Penularan Penyakit Selain mempermudah pasien dan pelayanan kesehatan, dengan adanya teknologi pasien dapat mencegah penularan penyakit. Rumah sakit merupakan tempat di rawat dan dilakukannya berbagai tindakan bagi orang-orang yang sedang sakit. Kemungkinan kuman penyebab penyakit yang bertebaran di area rumah sakit sangat memungkinkan pasien sehat tertular penyakit.



Contohnya seperti saat ini. Kini kita sedang dilanda pandemi COVID-19. Penularannya yang sangat cepat tentunya membuat kita khawatir untuk bepergian ke luar rumah termasuk rumah sakit. Oleh karena itu, dengan adanya teknologi di bidang kesehatan sangat membantu dalam mencegah penularan penyakit. C. Lingkungan Teknologi Pelayanan kesehatan (HIT) Menurut Chaudhry, 2006 dalam Liu (2009), sistem HIT mencakup catatan kesehatan elektronik (EHR), penyedia order entry terkomputerisasi (CPOE), sistem pendukung keputusan klinik (CDSS), hasil pelaporan elektronik, resep elektronik, informatika kesehatan konsumen / mendukung keputusan pasien, komputasi mobile, telemedicine, komunikasi administrasi kesehatan elektronik, pertukaran data jaringan, pengetahuan pengambilan. Sedangkan menurut Hamilton, 2006 dalam Liu (2009) mengidentifikasi delapan jenis aplikasi HIT untuk digunakan dalam post perawatan akut: (a) dokumentasi yang mendukung, (b) manajemen sensus, (c) titik perawatan, (d) komputerisasi entry order dokter, (e) catatan kesehatan elektronik, (f) telehealth atau telemedicine, (g) penilaian dan perencanaan perawatan, dan (h) resep elektronik. 1.Rekam Kesehatan Elektronik/ Electronic Health Record (EHR) Rekam kesehatan elektronik sangat penting dalam adopsi HIT. Dokumen ini terdiri dari profil kesehatan pribadi pasien yang mendokumentasikan riwayat medis pasien, catatan perkembangan kesehatan seumur hidup pasien. Apabila pendokumentasian dengan berbasis kertas, maka akan memiliki kekurangan dalam menyusun riwayat seumur hidup pasien yang panjang, ambigu dalam proses pencatatan, data tidak lengkap, fragmentasi dan tulisan tangan tidak terbaca (Dick & Steen, 1997 dalam Liu 2009).



EHR dengan adopsi HIT akan memiliki kelebihan diantaranya komputer akan menyimpan data informasi kesehatan tentang satu orang dan dapat dihubungkan oleh sebuah identifier orang (Waegemann, 2002). Sedangkan dokumentasi EHR berbasis kertas tidak hanya gagal untuk memenuhi kebutuhan untuk data instan tetapi juga mengambil kelemahan disajikan dalam informasi kesehatan rekaman pasien, misalnya: tidak ada struktur standar dan sulit untuk membaca tulisan tangan (Walsh, 2004 dalam Liu 2009). Wang dkk, 2003 dalam Liu(2009), memberikan kerangka untuk memperkirakan dampak keuangan dalam perbandingan antara EHR dan catatan pasien berbasis kertas. Dilaporkan bahwa penyedia diperkirakan bertambah 86.400 USD untuk menggunakan EHR dalam 5 - periode tahun dengan berbasis kertas (Wang, et al., 2003). Millier et al. (2007) Informasi Kesehatan dan Manajemen Sistem Masyarakat (HIMSS) mendefinisikan EHR pada situs web mereka sebagai: "suatu catatan elektronik longitudinal informasi kesehatan pasien yang dihasilkan oleh satu atau lebih pertemuan dalam pengaturan pemberian perawatan. Termasuk dalam informasi ini adalah demografi pasien, catatan perkembangan, masalah, obat-obatan, tanda-tanda vital, riwayat medis masa lalu, imunisasi, data laboratorium dan laporan radiologi (HIMSS, 2006). Definisi dan penjelasan di atas menunjukkan bahwa EHR adalah alat yang memungkinkan informasi kesehatan untuk disimpan dalam format elektronik dan memungkinkan hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses di beberapa lokasi, dan realtime. Hal ini juga penting untuk dicatat bahwa beberapa istilah EHR lainnya adalah seperti: Rekam Pasien Elektronik (EPR), Electronic Medical Record (EMR), atau Komputer Berbasis Rekam Pasien (CPR).Meskipun terdapat berbagai sinonim untuk EHR, secara



harfiah EHR adalah istilah yang secara luas dipakai oleh sebagian besar literature pada saat ini. Singkatnya, EHR mendukung tidak hanya catatan klinis, tetapi juga pengumpulan data untuk penggunaan seperti: penagihan, manajemen mutu, pelaporan hasil, perencanaan sumber daya, dan survailen kesehatan publik penyakit dan pelaporan. Namun, survei menunjukkan bahwa sebagian besar EHR belum meluas untuk rawat inap dan rawat jalan (Ash & Bates, 2005 dalam Liu 2009). 2.Komputerisasi Masukan Order Dokter/ Computerized Physician Order Entry (CPOE) Komputerisasi masukan order dokter/ CPOE adalah aplikasi yang umum ditemukan untuk HIT. Ini adalah sistem resep obat elektronik yang digunakan pada waktu pengobatan. D. Sistem Jejaringan Teknologi Pelayanan Kesehatan Menurut Sabarguna (2012), beberapa hal yang menjadi lingkup penerapan teknologi sistem informasi kesehatan meliputi beberapa hal, diantaranya master plan (data, proses, sistem pelaporan informasi, sistem manajemen informasi, sistem pendukung keputusan,sistem yang mahir dan sistem pengetahuan); network system (pusat, provinsi, daerah); sistem informasi pusat pelayanan kesehatan; sistem informasi billing di sebuah rumah sakit; sistem monitoring dan sistem pendukung keputusan. E. PERANAN SIK DALAM SISTEM KESEHATAN Menurut Badan Kesehatan Dunia ( World Health Organization, WHO ), Sistem Informasi Kesehatan ( SIK ) merupakan salah satu dari 6 “ building block ” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen ( building block ) sistem kesehatan tersebut adalah :



1.Pelaksanaan pelayanan kesehatan ( Service delivery ) 2.Produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan ( Medical product, vaccine, and technologies ) 3.Tenaga medis ( Health worksforce ) 4.Sistem pembiayaan kesehatan ( Health system financing ) 5.Sistem informasi kesehatan ( Health information system ) 6.Kepemimpinan dan pemerintah ( Leadership and governance ) Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ), Sistem Informasi Kesehatan ( SIK ) merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan. Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungsi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, informasi kesehatan, dan hukum kesehatan yang memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar berhasil guna, berdaya guna, dan mendukung penyelenggaraan ke-6 subsistem lain di dalam SKN sebagai satu kesatuan yang terpadu. Adapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, yaitu: 1.Upaya kesehatan 2.Penelitian dan pengembangan kesehatan



3.Pembiayaan kesehatan 4.Sumber daya manusia ( SDM ) kesehatan 5.Sediaan farmasi, alat kesehatan,dan makanan 6.Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan 7.Pemberdayaan masyarakat. Dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan, harus dibangun komitmen setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar setiap sistem informasi kesehatan berjalan dengan baik dan yang lebih terpenting menggunakan teknologi komputer dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Berbasis Komputer ( Computer Based Information System ).



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sistem Informasi Kesehatan adalah suatu sistem yang terintegrasi dari pengumpulan data, pengolahan, pelaporan dan penggunaan informasi yang penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien melalui manajemen yang lebih baik pada semua tingkatan pelayanan kesehatan”. Penyajian data pada sistem informasi kesehatan tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan teknologi yang ada. Oleh kerana itu dibutuhkan suatu teknologi informasi kesehatan yang memiliki jejaringan yang komprehensif untuk dapat digunakan oleh seluruh elemen yang terkait dengan pemberi jasa pelayanan kesehatan. Salah satu aspek penting dalam pembangunan masyarakat sehat adalah sistem informasi kesehatan (SIK) yang baik. SIK diperlukan untuk menjalankan upaya kesehatan dan memonitoring agar upaya tersebut efektif dan efisien. Oleh karena itu, data informasi yang akurat, pendataan cermat dan keputusan tepat kini menjadi suatu kebutuhan (Soepardi, 2011).



B. Saran Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Kami ucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi did alam pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan tepat pada waktunya.