MAKALAH KELOMPOK 1 Teknik Listrik Komersil-Dikonversi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KELOMPOK 1 “PRINSIP DASAR TEKNIK INSTALASI LISTRIK”



Disusun Oleh: • • •



Budi Salman ( 5191131001 ) Ristiani Aprilia Simanjuntak ( 5192431005 ) Indra Wahyudi Simbolon ( 5191131002 )



Mata Kuliah : Teknik Instalasi listrik Komersil Dosen Pengampu : Drs.Nelson Sinaga,M.Pd.



PENDIDIKAN TEKNI ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



2



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “PRINSIP DASAR TEKNIK INSTALASI LISTRIK” Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.



Medan, Februari 2020



Kelompok 1



i



DAFTAR ISI Hal Kata pengantar ........................................................................................................... i Daftar isi..................................................................................................................... ii Bab I Pendahuluan A.Lata belakang masalah ............................................................................... 1 B .Rumusan masalah ...................................................................................... 1 C. Tujuan pembahasan ................................................................................... 1 Bab II Pembahasan .................................................................................................... 2 Bab III Penutup A.kesimpuan ................................................................................................. 6 Daftar pustaka ............................................................................................................ 7



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi,manusia menghendaki kehidupan yang lebih nyaman. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memanfaatkan energi listrik. Listrik merupakan kebutuhanprimer dari masyarakat modern. Dengan adanya listrik manusia menjadi lebihmudah dalam menjalankan kegiatan sehari hari. Salah satu praktek langsung listrik dalam kehidupan sehari hari adalah instalasi listrik di rumah tangga. Untuk memenuhi aspek keamanan dan kenyamanan itu sudah seharusnya kita mengikuti standar dan aturan yang berlaku. Hal ini bertujuan supaya baik dari pihak penyedia dan pemakai bisa terhindar dari kecelakaan listrik atau hal lain yang merugikan. Di indonesia sudah ditetapkan Peraturan Umum Instalasi Listrik yaitu PULI 2011, di mana segala aspek yang berhubungan dengan instalasi listrik seperti,besarnya beban atau daya keseluruhan, jumlah titik beban, jenis peralatan ataukomponen, dan penghantar yang digunakan, sudah ada aturan dan cara perhitungannya masing - masing. Oleh karena itu saat sedang membangun sebuah rumah instalasi listriknya perlu diperhatikan.Semua hal diatas tidak lain bertujuan untuk untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran karena hubung singkat atau terjadinya kerusakan pada peralatan listrik karena arus beban lebih.



B. Rumusan Masalah 1. Pengertian instalasi listrik 2. Peraturan / perundangan instalasi listrik 3. Prinsip instalasi listrik 4. Persyaratan Umum Instalasi Listrik ( PUIL )



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian instalasi listrik 2. Untuk mengetahui Peraturan / perundangan instalasi listrik 3. Untuk mengetahui . Prinsip instalasi listrik 4. Untuk mengetahui Persyaratan Umum Instalasi Listrik ( PUIL )



1



BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertia Instalasi Listrik Instalasi listrik adalah suatu sistem / rangkaian yang digunakan untuk menyalurkan daya listrik (Electric Power) untuk kebutuhan manusia dalam kehidupannya. Instalasi pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : a. Instalasi penerangan listrik b. Instalasi daya listrik Yang termasuk didalam instalasi penerangan listrik adalah seluruh instalasi yang digunakan untuk memberikan daya listrik pada lampu. Pada lampu ini daya listrik / tenaga listrik diubah menjadi cahaya yang digunakan untuk menerangi tempat / bagian sesuai dengan kebutuhannya. Instalasi penerangan listrik ada 2 (dua) macam, yaitu : a. Instalasi di dalam gedung b. Instalasi di luar gedung Instalasi di dalam gedung adalah instalasi listrik di dalam bangunan gedung (termasuk untuk penerangan, teras dan lain – lain) sedangkan instalasi di luar bangunan gedung (termasuk disini adalah penerangan halaman, taman, jalan peneragan papan nama dan lain – lain). Tujuan utama dari instalasi penerangan adalah untuk memberikan kenyamanan terhadap keadaan yang memerlukan ketelitian maka diperlukam penerangan yang mempunyai kuat penerangan besar sedangkan untuk pekerjaan – pekerjaan yang memerlukan ketelitian tidak perlu menggunakan penerangan yang mempunyai penerangan besar. Sedangan instalasi daya listirk adalah instalasi yang digunakan utnuk menjalankan mesin – mesin listrik termasuk disini adalah instalasi untuk melayani motor – motor listrik di pabrik, pompa air, dan lain – lain, pada mesin – mesin listrik ini energi diubah menjadi energi mekanis sesuai dnegan kebutuhan manusia. Dengan demikian maka masalah instalasi perlu diperhatikan dan tidak terlepas dari peraturan – peraturan yang merupakan pedoman untuk penyelenggaraan instalasi listrik. Peraturan – peraturan yang berhubungan masalah ini adalah : a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) b. International Electrotecnical Commision (IEC) Dalam kegiatan yang berhubungan dengan instalasi listrik baik perencanaan, pemasangan maupun pengoperasian maka prinsip – prinsip dasar sangat diperlukan. 2



2. Peraturan/Perundangan Instalasi Listrik 1. Rencana instalasi listirk harus memenuhi ketentuan PUIL 2000 2. UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, beserta peraturan pelaksanaannya. 3. Peraturan Bnagunan Nasional 4. Peraturan Pemerintah RI No.18 tahun 1972, tentang PLN Dan PP No.54 tahun 1981 tentang perubahan PP RI No.18 tahun 1972 5. PP RI No.36 tahun 1979 tentang pengusahaan kelistrikan 6. PP RI No.11 tahun 1979 tentang keselamatan kerja pada pemurnian dan pengolahan minyak dan gas bumi, bab XV Listrik 7. Peraturan Menteri Pertambangan dan Enrgi No. 02/P/MenPertamben/1983 tentang standar listrik Indonesia 8. Peraturan mengenai kelistrikan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan PUIL 2000



3. Prinsip Instalasi Listrik Beberapa prinsip instalasi harus menjadi pertimbangan pada pemasangan suatu instalasi listrik, tujuannya adalah agar instalasi yang dipasang dapat digunakan secara optimum. Adapun prinsip – prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut : a. Keamanan Yang dimaksud adalah keamanan secara elektrik untuk manusia, ternak, dan barang lainnya apabila terjadi keadaan tidak normal dalam suatu instalasi listrik. b. Keandalan Yang dimaksud adalah andal secara mekanik maupun secara elektrik (instlasai bekerja pada nilai nominal tanpa timbul kerusakan). Keandalan juga menyangkut ketepatan pengaman untuk menanggapi jika terjadi gangguan. c. Ketersedian Yang dimaksud adalah kesiapan suatu instalasi melayani kebutuhan baik daya, gawai, maupun perluasan instalasi yang mencakup spare dari suatu instalasi, peralatan yang digunakan dan sebagainya. d. Ketercapaian



3



Yang dimaksud adalah pemasangan peralatan instlasi yang mudah dijangkau oleh pengguna dan di dalam mengoperasikan peralatan tersebut juga mudah dan dapat dijangkau oleh konsumen. e. Keindahan Yang dimaksud dengan keindahan adalah pemasangan instalasi listrik harus sesuai dengan dengan peraturan yang berlaku, yang posisi peralatan - peralatan listrik sesuai pada tempatnya. f. Ekonomis Yang dimaksud ekonomis adalah biaya yang dikeluarkan untuk instalasi harus sehemat mungkin karena besarnya biaya saja tidak selalu menjamin mutu suatu instlasi, namun walaupun demikian mutu peralatan tetaplah menjadi perhatian utama.



4. Persyaratan Umum Instalasi Listrik ( PUIL ) Persyaratan Instalasi Listrik Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk terselenggaranya dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada keselamatan manusia ter hadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi listrik beserta perlengkapan nya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik. 1.) Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun pengawasannya. Persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku untuk : a) Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan berita dan isyarat. b) Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan pelayanan kereta rel listrik. c) Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang digerakkan secara mekanik. d) Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang. e) Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang



tidak



melebihi



25



volt



dan



dayanya



4



tidak



melebihi



100



watt.



Syarat-Syarat Instalasi Listrik Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara lain : a) Syarat ekonomis Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin. b) Syarat keamanan Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya. c) Syarat keandalan (kelangsungan kerja) Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.



5



BAB III PENUTUP



1. Kesimpulan Instalasi listrik adalah suatu sistem / rangkaian yang digunakan untuk menyalurkan daya listrik (Electric Power) untuk kebutuhan manusia dalam kehidupannya. Instalasi pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, Instalasi penerangan listrik , dan Instalasi daya listri. Yang termasuk didalam instalasi penerangan listrik adalah seluruh instalasi yang digunakan untuk memberikan daya listrik pada lampu. Pada lampu ini daya listrik / tenaga listrik diubah menjadi cahaya yang digunakan untuk menerangi tempat / bagian sesuai dengan kebutuhannya. Instalasi penerangan listrik ada 2 (dua) macam, yaitu : Instalasi di dalam gedung dan Instalasi di luar gedung.



6



DAFTAR PUSTAKA



P.Van Harten dan Ir. E Setiawan. Instalasi Arus Kuat 2. 1999. Hal 54 Muhaimin. Bahan – Bahan Listrik Untuk Politeknik. 1999 Hal 67 Mastura Khumairah, Jenis – Jenis Kabel Listrik, diakses dari http://elektro-unimal.blogspot. com/2013/06/jenis-jenis-kabel-listrik.html, pada tanggal 24 Maret 2015



7