Makalah Kelompok 2 - Evolusi Teori Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH EVOLUSI TEORI MANAJEMEN



Disusun Oleh : 1. Shindy Ayu Septiana



200810201083



2. Aditya Bachtiar



200810201084



3. Muhammad Sofi Fahrul Mubarok



200810201095



4. Muliya Swastikana



200810201104



5. Anies Firdyanti Kusuma



200810201105



Dosen Pengampu Dr. Diah Yulisetiarini, M. Si PENGANTAR MANAJEMEN KELAS B PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JEMBER 2021



1 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “EVOLUSI TEORI MANAJEMEN”. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan kepada junjungan kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk Ibu Dr. Diah Yulisetiarini, M.Si. selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan bagi pihak yang membaca. Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar- besarnya apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.



Penulis Kelompok 2



Pengantar Manajemen



Kelompok 2



2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................................................1 DAFTAR ISI..........................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3 A. Latar Belakang...........................................................................................................3 B. Rumusan Masalah......................................................................................................4 C. Tujuan........................................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5 A. Manajemen Kuno.......................................................................................................5 B. Manajemen Klasik.....................................................................................................8 C. Manajemen Aliran Perilaku.......................................................................................15 D. Manajemen Kontemporer..........................................................................................18 BAB III PENUTUP...............................................................................................................24 A. Kesimpulan................................................................................................................24 B. Saran..........................................................................................................................24 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................25



3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Evolusi diartikan sebagai perubahan, pertumbuhan, perkembangan secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit. Seperti yang diketahui bahwa, ilmu manajemen terus mengalami perkembangan sampai saat ini. Sebagai salah satu ilmu sosial, ilmu manajemen memberikan suatu pemahaman tentang tata cara dalam menghadapi persoalan. Dengan manajemen yang baik tentunya segala rencana dan kegiatan akan mencapai hasil maksimal pula. Oleh karenanya kita perlu mengkaji teori-teori yang digunakan dalam manajemen ini. Evolusi dari teori manajemen itu sendiri tentang bagaimana manusia berkecimpung dengan masalah interaksi atau hubungan pada rentang waktu tertentu dalam sejarah. Sejak kapan teori manajemen itu ada? Teori manajemen yang terjadi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 di Benua Eropa dan Amerika Serikat berawal dari berbagai usaha dalam mengetahui para pendatang baru di kehidupan industri. Perkembangan teori manajemen dapat diketahui melalui sejumlah pendekatan yang dikenal dalam teori manajemen awal, termasuk manajemen ilmiah, teori organisasi klasik, sampai pada manajemem kontemporer atau modern. Dengan fakta yang ada, manajemen tidak muncul dalam waktu yang sangat singkat, bahkan harus melalui deretan kejadian besar para tokoh manajemen. Pada saat mempelajari semua pendekatan, terdapat hal penting diantaranya: 1. Para manajer dan ahli teori dalam mengembangkan asumsi tentang hubungan manusia melakukan hal itu dengan sedikit contoh. 2. Perusahaan industri berskala besar masih baru saja berkembang. 3. Beberapa asumsi yang dibuat mereka mungkin terlihat sederhana dan tidak penting bagi manusia yang hidup di zaman sekarang, padahal jelas hal tersebut sangat penting karena merupakan sebagian dari ilmu. Pembahasan dari berbagai teori manajemen dan perkembangannya dalam evolusi teori manajemen sangat dibutuhkan untuk kegiatan usaha pembenahan teori-teori manajemen di masa yang akan datang. Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manajemen. Jika teori-teori manajemen dari waktu ke waktu selalu diperhatikan dan dilakukan pembenahan maka akan mengarah pada kebaikan,



dan umat manusia yang



4 mempraktikkan teori manajemen tersebut dengan benar akan mendapatkan kehidupan yang sejahtera. Oleh karena itu, penyusun dalam makalah ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan Evolusi Teori Manajemen yang diambil dari berbagai sumber. Dengan begitu, pembuatan makalah ini diharapkan kita dapat menjawab berbagai pertanyaan yang timbul dan menambah wawasan kita tentang teori manajemen. B. Rumusan Masalah Ditinjau dari latar belakang dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut : 1. Bagaimana teori manajemen dari manajemen kuno? 2. Bagaimana teori manajemen dari manajemen klasik? 3. Bagaimana teori manajemen dari manejemen aliran perilaku? 4. Bagaimana teori manajemen dari manajemen konemporer? C. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini meliputi; 1. Memahami dan menjelaskan teori manajemen dari manajemen kuno 2. Memahami dan menjelaskan teori manajemen dari manajemen klasik 3. Memahami dan menjelaskan teori manejemen dari manejemen aliran perilaku 4. Memahami dan menjelaskan teori manejemen dari manejemen kontemporer Tujuan utama adalah pemenuhan tugas dari mata kuliah pengantar bisnis. Selain itu, makalah ini dibuat sebagai bahan referensi dan bacaan bagi semua pihak yang berkepentingan. Dengan maksud utama untuk mengetahui bagaimana terjadinya evolusi teori manajemen yang termasuk sejarah dari waktu ke waktu.



5 BAB II PEMBAHASAN A. Manajemen Kuno Menurut Guru besar Manajemen UI, oey Liang Gie Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan dari pada “human and natural resources” untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Teori manajemen ini telah dipraktekkan sejak zaman dahulu meskipun pada saat itu teori manajemen belum dirumuskan dengan luas, teliti, menyeluruh dan mampu menangkap banyak hal sampai dengan detail-detailnya. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa usia manajemen sejalan dengan usia peradaban manusia. Para ilmuwan mengemukakan awal mula munculnya teori manajemen tidak dipastikan karena belum terdapat teori yang terungkap pada era pra modern. Para tokoh ilmu manajemen mengatakan bahwa sejak dahulu telah terdeteksi kegiatan manusia yang menyerupai ilmu manajemenmasa pra modern akhir Sebagai contoh, bangsa Mesir bisa membuat piramida dengan bangunan yang sangat besar dan memiliki struktur yang kompleks. Dengan bangunan semegah itu hanya bisa diselesaikan dengan koordinasi yang baik. Selanjutnya pada masa Kerajaan Romawi yang menghadapi komplektifitas pekerjaan administrasi Kerajaan untuk menghasilkan sistem manajerial yang mampu mengendalikan Kerajaan dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi dengan menggunakan sistem manajemen tingkat tinggi. Sistem manajemen tingkat tinggi inilah yang membentuk persatuan lembaga-lembaga menjadi suatu sistem ketatanegaraan Kerajaan Romawi yang berdiri selama lebih dari 250 tahun. Konsepkonsep manajemen juga sering dibahas oleh filsuf Yunani dan Arab Islam pada abad pertengahan. Berikut ini adalah ilustrasi manajemen pada zaman kuno. 1. Mesir Kuno Ilmu manajemen dikenal dan digunakan sejak pembangunan piramida pada zaman Mesir kuno. Piramida tidak akan bisa berhasil dibangun jika tidak ada sesorang yang mengkoordinir pembangunannya atau dalam di era saat ini disebut manajer yang merencanakan dan mengorganisir manusia atau para pekerjanya serta bahan bakunya, dan untuk menjamin segala sesuatunya berjalan sesuai rencana. Piramida dibangun pada masa kejayaan dari pemerintahan Firaun Mesir. Para Firaun menunjuk para pejabat kerajann untuk mengawasi pembangunan piramida, hal ini dibuktikan melalui



6 penemuan arkeologis pada tahun 2010. Ilmuwan dari ahli sejarah menemukan catatan kuno yang berisi perintah raja kepada para pejabat untuk bertanggung jawab mengawasi pembangunan piramida. Dibutuhkan sekitar 10.000 orang pekerja untuk membangun tiga Piramida Giza dan dibutuhkan waktu 20 tahun untuk menyelesaikan piramida. 2. Machievelli Niccolo Machiavelli, filsuf dari Florence, Italia yang menggunakan budaya barat dan merumuskan beberapa prinsip manajemen dalam bukunya Discourses on Livv pada tahun 1531. Karya-karya Machiavelli membuatnya menjadi salah stay pemikir brilian pada masa renaissance sekaligus menjadi figur yang sangat tragis. Pemikiran Machiavelli berkembang luas pada abad ke-16 dan ke-17. Inovasi Machiavelli dalam buku Discourses on Livv and The Prince, dia menuliskam beberapa prinsip yang relevan dengan manajemen kontemporer seperti berikut : 1) Organisasi akan lebih stabil jika anggotanya mempunyai kebebasan untuk mengemukakan perbedaan dan memecahkan konflik tersebut dalam organisasi. 2) Satu orang bisa mendirikan organisasi, tetapi organisasi akan lebih ‘langgeng’ (bertahan lama) jika menjadi urusan banyak orang dan ketika orang-orang tersebut ingin mempertahankan organisasi tersebut. 3) Manajer yang lemah bisa memegang wewenang dengan mengikuti manajer yang kuat, tetapi tidak mengikuti manajer yang lemah lainnya. 4) Manajer yang ingin mengubah organisasi yang mapan harus mempertahankan setidaknya ‘bayangan’ tradisi lama (a shadow of the ancient customs). 3. Sun Tzu Sun Tzu adalah seorang jendral dari Tiongkok, ahli strategi militer, dan merupakan seorang filsuf yang hidup pada Zaman Musim Semi dan Gugur pada masa Tiongkok Kuno (776-471 SM). Sun Tzu diketahui menulis sebuah buku The Art of Wars (Seni Perang). The Art of Wars adalah buku yang pertama kali diterbitkan pada 2500 tahun yang lalu dan menjadi teks militer yang paling terkenal didunia. Beberapa prinsip yang dikembangkan oleh Sun Tzu adalah sebagai berikut: 1) Pilih pertempuran kita … dia yang menang adalah yang tahu kapan harus berperang … Sun Tzu menjelaskan bahwa kita harus memilih jalan yang punya tantangan yang lebih ringan. Sebagai contoh, ketika sedang ingin banyak membaca buku,



7 jangan banyak bergaul dengan orang yang banyak bicara, karena akan memberikan tantangan yang lebih besar yaitu kita tidak akan fokus untuk memahami dan menyelesaikan buku bacaan kita. Untuk mengubah banyak kebiasaan dalam hidup, harus mulai dari kebiasaan yang ringan dahulu. 2) Pilih Waktu yang Tepat Ketika



sudah



memutuskan



melakukan



sesuatu,



kita



harus



segera



merealisasikannya. Untuk memulainya kita harus memilih keadaan dan waktu yang tepat. Untuk mendapatkan dampak yang baik, maka aturlah waktu dengan sebaik mungkin. 3) Kenali Dirimu dan Musuhmu Informasi sangat penting untuk memutuskan suatu hal. Bahkan perkiraan terlatih lebih baik daripada keputusan. Maka kenali dirimu sendiri dan orang lain agar kita bisa menentukan strategi yang benar dan tepat sehingga tidak terjebak pada keputusan yang salah. 4) Punya Rencana Unik Rencana yang unik dan beda dari yang lain adalah kunci sukses utama yang akan membuat kita mengurangi persamaan rencana dan memungkinkan kita untuk tidak memiliki pesaing 5) Samarkan Rencanamu Sun Tzu percaya, untuk bisa memenangkan perang, tidak cukup hanya memiliki rencana yang unik. Kita harus mempunyai rencana yang kita samarkan. Bisa dikatakan ini adalah bentuk penipuan kepada musuh. Dalam dunia bisnis, hal ini sangat mungkin terjadi. Contohnya, perusahaan kecil yang mengklaim telah mengubah dunia melalui keunikan inovasi yang mereka buat, walaupun mungkin mereka belum sampai di tahap itu. 6) Perubahan berarti Kesempatan “Di tengah-tengah kekacauan, pasti ada peluang” Menurut Sun Tzu, perubahan adalah salah satu faktor penting untuk menentukan hasil pertempuran. Ia menekankan bahwa apapun dapat terjadi dalam peperangan, termasuk mempersiapkan hal terburuk terjadi. Namun, ia juga menekankan bahwa satu-satunya cara untuk maju adalah mengambil risiko yang tepat. Kuncinya tetap tenang dan berpikiran terbuka selama berada di masa ketidakpastian untuk memanfaatkan peluang ketika muncul.



8 4. Adam Smith Dalam dunia ilmu ekonomi pasti sudah tidak asing dengan Adam Smith, seorang pakar ekonomi dan ahli falsafah Scotland. Dia terkenal karena pengaruh bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations atau lebih dikenal sebagai The Wealth of Nations dan dianggap sebagai bapak ekonomi modern. Dalam bukunya, dia berargumentasi bahwa masyarakat seharusnya melakukan pembagian tenaga kerja division of labor atau spesialisasi kerja job specialization. Menurut Adam Smith, suatu tugas bisa dipecah-pecah kedalam bagian yang kecil. Kemudian, tugas tersebut bisa dilatih dan dikerjakan berulang-ulang sehingga orang yang mengerjakan tugas tersebut menjadi sangat ahli pada pekerjaannya, Dia bisa mengerjakan hal tersebut lebih cepat sehingga produktivitas akan meningkat. Teori spesialisasi tersebut mengilhami banyak kalangan, termasuk pemikir-pemikir manajemen yang hidup setelah masa Adam Smith. B. Manajemen Klasik Teori Manajemen Aliran Klasik mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsifungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajer sangat dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut. Dalam Fattah (2000:22) teori manajemen klasik berasumsi bahwa manusia itu sifatnya rasional, berfikir logis, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu teori klasik berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut struktural atau anatomi organisasi. Teori Manajemen Aliran Klasik timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut memberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu dikalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenal antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Charles Babbage dan lainnya. Adapun manajemen klasik timbul dari kebutuhan akan pedoman untuk mengelola organisasi yang kompleks, misalnya sebuah pabrik. Manajemen itu tidak dilahirkan, tetapi dapat diajarkan, asalkan prinsip-prinsip mendasari dan teori umum manajemen dapat diterapkan. Berikut dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya teori manajemen, yaitu : 1. Robert Owen (1771-1858)



9 Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, tenaga kerja adalah aset perusahaan yang mana sama dengan mesin bilamana mesin dirawat hal tersebut akan berdampak positif terhadap perusahaan. Jika mesin dirawat maka tenaga kerja diseleksi kualitas dan kelayakannya seperti menaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan perusahaan, memberikan reward pada pekerja dan masih banyak lainnya. Hal tersebut akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia. 2. Charles Babbage (1792-1871) Ia adalah seorang ilmuwan manajemen matematika yang khususnya tertarik pada prinsip-prinsip ilmiah untuk menentukan bagaimana seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, tenaga kerja supaya mendapat hasil yang baik melalui pembagiab kerja, training, perulangan, keterampilan dan keefisienan. Kontribusinya terlihat dari bukunya yaitu “On the Economy of machinery and Manufacures”. Prinsip tersebut memiliki beberapa keunggulan seperti ; a. Mengefisienkan waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalamanpengalaman yang baru. b. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain serta akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya. c. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus- menerus dalam tugasnya. d. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada hal itu-itu saja Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.



10 . Pokok dari teori manajemen aliran klasik terbagi menjadi dua, yaitu teori manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik. 1. Teori Manajemen Ilmiah Teori Manajemen Ilmiah muncul sebagian dari kebutuhan untuk meningkatkan produksivitas. Di awal abad kedua puluh, terutama di Amerika Serikat, tenaga kerja terampil terasa amat kurang. Satu-satunya cara untuk meningkatkan produksivitas adalah menaikkan efesiensi para pekerja. Oleh karena itu, Frederick W. Taylor, Henry L. Gantt, dan Lilian Gillberth bersaudara memikirkan prinsipprinsip utama yang dikenal sebagai teori Manajemen ilmiah. a. Frederick W. Taylor (1856-1915) Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and error. Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem cobacoba dalam setiap unsur pekerjaan. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu : 1) Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan. 2) Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja. 3) Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya. 4) Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja. Hal yang menarik dari pendapat taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang



bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan



11 adalah pelayan manajer. Oleh Taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (time and a motion study). Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Menurut Taylor , jika seorang pekerja memahami scientific management maka pekerja tersebut akan bekerja dengan optimal serta tidak akan banyak melakukan kritik terkait atasan dan pekerjaanya. Tulisanya dalam bentuk artikel terkait yang berjudul “ Scientific Management”. Karyanya yang paling terkenal adalah sebuah buku yang berjudul “Principles Of Scientific Management” yang terbit tahun 1911. Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsipprinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah : 1) Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asalasalan. 2) Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok. 3) Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual. 4) Bekerja untuk hasil yang maksimal. 5) Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggitingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan. b. Henry L. Gantt (1861-1919) Henry L. Gantt merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskan yaitu : 1) Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.



12 2) Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja. 3) Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus. 4) Penggunaan instruksi kerja yang terperinci. Berusaha mengimplementasikan konsep dan pemikiran Taylor melalui system intensif gaji dan bonus untuk pekerja di perusahannya. Insentif system dari Gantt ini mengembangkan system bonus bagi pekerja yang menyelesaikan pekerjaan mereka dalam waktu yang lebih pendek. Hanry Gantt mengembangkan sebuah Chart atau grafik untuk lebih mendukung sisitemnya. Grafik ini sampai saat ini dikenal dengan “Gantt Chart”. c. Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth(1878-1972) Mereka mengembangkan apa yang dikenal dengan “Time and Motions Study”. Frank dan Lilian mengemukakan peta dasar gerakan manusia yang dikenal dengan sebutan Therbliegh. Studi mereka banyak menggabungkan apek teknis yang telah dikembangkan Taylor dengan prespektif sosiologi dan prespektif psikologi menghasilkan gabungan antara aspek teknis dan aspek perilaku manusia yang mampu menghasilkan kegiatan operasi yang secara social mampu merangsang para pekerjanya untuk berkontribusi dengan produktif. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 15. Nomor 02. September 2014 8 Langkah-langkah pendekatan Management Science adalah sebagai berikut : 1) Perumusan masalah 2) Penyusunan suatu model matematis 3) Mendekatkan penyelesaian dari model 4) Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model 5) Penetapan pengawasan atas hasil-hasil 6) Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi 2. Teori Organisasi Klasik Konsep-konsep tentang organisasi telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau kadang-kadang disebut juga teori tradisional. Konsep-konsep tentang organisasi telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal



13 sebagai teori klasik (classical theory) atau kadang-kadang disebut juga teori tradisional. Teori organisasi klasik yang pertama ialah teori birokrasi yang dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perencanaan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara kodratnya adalah bentuk organisasi yang paling efisien. Weber mengemukakan karakteristik birokrasi sebagai berikut : 



Pembagian kerja yang jelas.







Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik.







Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi.







Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja.







Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.







Hubungan-hubungan antar pribadi yang bersifat “impersonal”. Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang menekankan



struktur dalam organisasi. Unsur-unsur birokrasi masih banyak ditemukan di organisasi-organisasi modern yang lebih kompleks daripada hubungan “face-toface” yang sederhana. Teori organisasi klasik yang kedua ialah teori administrasi. Teori administrasi berkembang sejak tahun 1990. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lynlali Urwick dari Eropa, serta Mooney dan Reiley di Amerika. Mooney dan Reilly menyebut Koordinasi sebagai faktor terpenting dalam perencanaan organisasi maupun bangun teori yang mereka kemukakan. Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut adalah : 1) Prinsip koordinasi(kerja sama), 2) Prinsip skalar (pendelegasian wewenang dan tanggungjawab), dan 3) Prinsip fungsional (pembagian kerja). Tokoh selanjutnya ialah Henry Fayol (1841-1925). Menurut Fayol (Robbins



dan Coulter, 1999), manajemen adalah sebuah kegiatan umum dari semua usaha



14 manusia dalam bisnis, pemerintahan, dan rumah tangga. Pada tahun 1916 Fayol memerinci



fungsi-fungsi



manajemen,



yaitu:



kegiatan



perencanaan,



administrasi



menjadi



pengorganisasian,



elemen-elemen



pemberian



perintah,



pengkoordinasian, dan pengawasan. Pembagian kegiatan-kegiatan administrasi atas fungsi-fungsi ini dikenal sebagai Fayol’s Functionalism atau teori Fungsionalisme Fayol. Dari pemaparan di atas dan dari suatu sumber, terdapat beberapa karakteristik dari teori manajemen klasik, antara lain yaitu: a) Pengembangan manajemen dilakukan oleh teoritis. b) Investasi terbesar adalah karyawan. c) Tenaga kerja diberi pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik. d) Karyawan bertanggungjawab atas pekerjaan tertentu yang berulang. e) Adanya skema pembagian keuntungan Dari teori manajemen klasik ada beberapa kelebihan dan kekurangannya diantaranya sebagai berikut: No. Kelebihan 1.



No. Kekurangan



Teknik efisiensi dan penelitian waktu 1.



Teori klasik adalah teori yang terikat



dan gerak (time and motion study)



waktu. Teori ini cocok diterapkan pada



mampu meningkatkan efisiensi dan



permulaan abad dua puluhan, karena



produktivitas tenaga kerja.



motif pekerja waktu itu yang terutama ialah memenuhi kebutuhan fisiologis.



2.



3.



Metode pemilikan dan pengembangan 2.



Teori



tenaga kerja menunjukkan pentingnya



deterministik.



latihan



menekankan



dan



pendidikan



untuk



klasik



mempunyai



ciri-ciri



Teori



sangat



pada



prinsip-prinsip



meningkatkan efektivitas kerja



manajemen



dan



Metode ini juga mampu memberikan



memperhitungkan



berbagai



rancangan



mendorong



dalam manajemen seperti motivasi,



alternatif



pengambilan keputusan, dan hubungan



manajer terbaik



kerja untuk



dalam



pekerjaan.



dan mencari



melaksanakan



suatu



informal.



tidak dimensi



15 4.



5.



Manajemen klasik menyediakan banyak 3.



Teori



teknik



secara



dan



pendekatan



terhadap



ini



merumuskan



eksplisit.



asumsinya



Malahan



banyak



manajemen yang masih relevan saat ini.



asumsi yang lemah dan tidak lengkap



Beberapa



model



secara implisit terdapat dalam teori



birokratif masih dapat digunakan di



klasik itu, antara lain: efisiensi hanya



dalam rancangan organisasi modern



diukur oleh tingkat produktivitas yang



selama keterbatasan mereka diakui.



hanya menyangkut penggunaan sumber



Manajer seharusnya mengakui bahwa



secara



efisiensi dan produktivitas dapat diukur



memperhitungkan faktor manusiawi



konsep



inti



dari



ekonomis



tanpa



dan dikendalikan dalam banyak situasi.



C. Manajemen Aliran Perilaku Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi dalam organisasi dilihat dari hakikatnya yaitu sumber daya manusia. Pandangan aliran ini dari aliran klasik yang kurang lengkap karena terlihat belum bisa rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja. Manusia dalam suatu organisasi tidak selalu dengan mudah bisa diprediksi prilakunya karena terkadang sering tidak rasional. Oleh sebab itu, para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, antar lain dengan ilmu sosiologi, antropologi dan psikologi yang sangat kompleks dalam mendorong kebutuhan aktualisasi. 1. George Elton Mayo (1880 – 1949) Elton Mayo bersama Fritz J. Roethlisberger dan William J. Dickson Howthorne. Howthorne ialah sebagai bagian dari percobaan yang terkenal, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manager bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk maka hubungan manusia dalam organisasi juga akan buruk. Tidak berhenti disitu, Mayo meneliti pengaruh kondisi penerangan terhadap produktifitas. Dari hasil penelitian diambil kesimpulan bahwa bila kondisi penerangan naik, maka produktifitas juga akan naik dan begitupun sebaliknya. Percobaan yang kedua dimana bila ada kelompok yang terdiri dari enam orang dipisahkan dalam ruangan yang terpisah, dengan ruangan pertama yang kondisinya diubah setiap waktu sedangkan ruangan yang lainnya tidak mengalami perubahan. Variabel-variabel yang digunakan untuk dirubah seperti upah, jam istirahat, jam makan, hari kerja dan lain-lain. Ternyata kondisi tersebut mengalami kenaikan Pengantar Manajemen



Kelompok 2



15 produktivitas,



Pengantar Manajemen



Kelompok 2



16 dimana kenaikan produktivitas ini bukan diakibatkan oleh intensif keuangan. Deretan reaksi emosional antar pekerja berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas, perhatian khusus dan rasa simpatik sangat berpengaruh, fenomena ini dikenal sebagai Howthorne Effect. 2. Hugo Munsterberg (1863 -1916) Sumbangan yang penting ialah berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna seperti dengan teori-teori manajemen lainnya. Bukunya “Psychology and Indutrial Efficiency”, ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas: a) Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya. b) Menciptakan tata kerja yang terbaik untuk memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas. c) Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat dalam mendorong karyawan. 3. Mary Parker Follet 1868-1933 Follett menganjurkan penekanan hubungan manusia sama dengan penekanan mekanis atau operasional dalam manajemen. Karyanya kontras dengan "manajemen ilmiah" dari Frederick W. Taylor dan dipromosikan oleh Frank dan Lillian Gilbreth, yang menekankan studi waktu dan gerak. Pendekatan yang dilakukan tidak memperhitungkan psikologi manusia dan cara-cara di mana tuntutan kerja mungkin bertentangan dengan kebutuhan pribadi; sebaliknya, mereka memperlakukan aktivitas manusia sebagai proses mesin yang dapat dioptimalkan untuk menghasilkan hasil yang lebih baik. Follett menekankan pentingnya interaksi pribadi antara manajemen dan pekerja. Dia melihat manajemen dan kepemimpinan secara holistik, ditunjukkan dengan pendekatan sistem modern; dia mengidentifikasi seorang pemimpin sebagai "seseorang yang melihat keseluruhan daripada yang khusus". Salah satu orang pertama ialah Follett yang mengintegrasikan gagasan konflik organisasi ke dalam teori manajemen, dan kadang-kadang disebut sebagai "ibu dari resolusi konflik." Bisa dikatakan untuk waktu yang lama, salah satu dari sedikit orang. Follett percaya bahwa konflik akan menjadi peluang bagi orang untuk mengembangkan Pengantar Manajemen



Kelompok 2



17 solusi inovatif yang tidak akan dapat mereka buat sendiri, daripada menghadirkan kebutuhan untuk berkompromi. Dengan cara ini, dia mempromosikan gagasan timbal balik dalam struktur organisasi.. Dalam sebuah esai tahun 1924, "Power," Follett menciptakan istilah "power-over" dan "power-with" untuk membedakan kekuatan koersif dari pengambilan keputusan partisipatif, yang menunjukkan bagaimana "power- with" bisa lebih besar dari "power-over. " Pada intinya pengendalian bersama dalam meningkatan produktifitas dengan tetap menjaga harmonisasi tempat kerja. Dengan begitu, adanya model pengendalian organisasi mulai dari pengendalian diri, kelompok dan bersama Masih ada ilmuwan lainnya; Abraham Maslow, McGregor, Stacy J. Adam dll. Dari contoh ilmuwan diatas sebagai gambaran saja, dan maih banyak ilmuwan lain yang beraliran sama. Sumbangan para ilmuan yang beraliran perilaku atau hubungan manusiawi, terlihat jelas dalam upaya peningkatan pemahaman atas motivasi perseorangan, perilaku kelompok, maupun hubungan antara pribadi dalam bekerja dan pentingnya kerja bagi manusia. Para manajer diharapkan semakin peka, terampil, dan solutif dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya. Bahkan, berbagai jenis konsep dalam mengkaji masalah-masalah kepemimpinan, penyelesaian perselisihan, memperoleh dan memanfaatkan kekuasaan, sampai perubahan organisasi dan konsep komunikasi sudah banyak bermunculan. Walaupun demikian, aliran ini masih ada kritikan, karena di satu sisi terlalu umum, abstrak dan kompleks, juga sulit sekali bagi manajer untuk menerangkan tentang perilaku manusia yang begitu kompleks dan sukar menentukan nasehat ilmuwan yang mana harus dituruti dalam mencapai solusi. Dilihat dari awal aliran perilaku ini selain berkontribusi dalam pembenahan di aliran sebelumnya, tapi juga masih memiliki keterbatasan. Kontribusi dalam aliran perilaku ini seperti pentingnya kebutuhan sosial yang menekankan pada kebutuhan sosial dalam aliran hubungan manusia, guna melengkapi pendekatan klasik sebagai upaya peningkatan produktivitas. Kedua, proses dan dinamika kelompok dimana harus sadar akan tentang motivasi manusia yang juga penting. Selain itu, ada keterbatasan dalam aliran perilaku ini pertama, konsep manusia sosial tidak mengambarkan secara penuh mengenai perilaku manusia ditempat bekerja. Perbaikan kondisi kerja dan kepuasan pekerja tidak bisa meningkatkan prestasi kerja. Dan terdapat faktor lain selain faktor sosial yang mendorong prestasi kerja.



Pengantar Manajemen



Kelompok 2



18 D. Manajemen Kontemporer Adanya beberapa perkembangan yang cenderung mengintegrasikan pendekatanpendekatan sebelumnya menjadikan batas-batas pendekatan yang telah dibicarakan menjadi tidak jelas. Namun demikian, ada pendekatan yang tetap berakar pada pendekatan- pendekatan tertentu. Bagian berikut ini akan membicarakan pendekatan baru dalam manajemen. 1. Pendekatan Sistem Sistem dapat diartikan sebagai gabungan sub-subsistem yang saling berkaitan. Organisasi sebagai suatu sistem akan dipandang secara keseluruhan, terdiri atas bagian- bagian yang berkaitan (subsistem), dan sistem/organisasi tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan. Pandangan yang menyeluruh semacam itu akan lebih bermanfaat dibandingkan dengan pandangan yang terisolasi. Model sistem dapat digambarkan sebagai berikut ini.



Keterangan 1) Input organisasi: bahan mentah, manusia, modal keuangan, dan informasi. 2) Proses transformasi: kegiatan dalam organisasi, contohnya adalah sistem produksi, sistem pengendalian, dan administrasi. 3) Output: produk, keuntungan, dan informasi.



Pengantar Manajemen



Kelompok 2



19 4) Umpan balik: umpan balik yang memberi masukan ke input dan proses transformasi.



Ada beberapa istilah kunci dalam pendekatan sistem: sistem terbuka, subsistem, sinergi, aliran (flow), feedback, dan entropi. a. Sistem terbuka Sistem yang terbuka berarti sistem tersebut berinteraksi dengan lingkungan. Sebaliknya, sistem yang tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi dengan lingkungan. Semua organisasi merupakan sistem terbuka meskipun dengan tingkat yang berbeda-beda. Organisasi perusahaan barangkali lebih terbuka dibandingkan dengan organisasi terlarang. Tidak menyesuaikan lingkungan kadang-kadang dapat berakibat fatal terhadap organisasi. Perusahaan yang tidak mampu mengikuti perkembangan konsumen tidak mampu menjual produknya dan akibatnya akan mati. b. Subsistem Subsistem merupakan bagian dari sistem, yaitu subsistem pemasaran, keuangan, dan produksi membentuk sistem perusahaan. Subsistem tersebut saling berkaitan. Perubahan pada subsistem produksi akan memengaruhi subsistem pemasaran dan keuangan. Pada akhirnya, sistem secara keseluruhan. Manajer dengan demikian harus melihat, tidak hanya subsistem, tetapi juga keterkaitan antarsubsistem. c. Sinergi Pengantar Manajemen



Kelompok 2



20 Jika subsistem bekerja sama, hasil yang diperoleh akan lebih efektif dibandingkan mereka bekerja sendiri-sendiri. Sinergi sering dikaitkan dengan merger, yaitu dua perusahaan yang bersatu akan lebih efisien dibandingkan dengan dua perusahaan berjalan sendiri-sendiri. d. Batasan sistem Batasan sistem berhubungan dengan lingkungannya. Dalam sistem yang terbuka, batas tersebut fleksibel. Dalam sistem yang tertutup, batas tersebut kaku. Semakin lama ada kecenderungan organisasi harus mempunyai batasan sistem yang fleksibel karena tuntutan dari lingkungan semakin keras. e. Aliran Input mengalir ke sistem, kemudian diproses oleh sistem dan keluar sebagai output. Bahan baku masuk ke pabrik, diproses, dan menjadi produk yang bisa dijual di pasar. f. Feedback Feedback atau umpan balik merupakan elemen penting dalam pengendalian. Umpan balik informasi diberikan ke orang-orang yang tepat dalam organisasi, kemudian diproses lebih lanjut. Jika ada sesuatu yang melenceng dari rencana, perbaikan bisa dilakukan. g. Entropi Entropi merupakan proses ketika sistem menuju kehancuran. Jika organisasi tidak mampu memproses feedback dengan baik dan tidak bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan, organisasi tersebut akan mati. Beberapa contoh perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan perubahan selera konsumen atau lingkungan akan mengalami kebangkrutan dan mati. Aliran sistem percaya bahwa aliran sistem akan menyerap aliran lainnya atau berkembang menjadi aliran yang dominan dengan definisi aliran yang jelas. Sampai saat ini, tampaknya aliran sistem akan masuk dalam aliranaliran pemikiran manajemen yang sudah ada. Aliran sistem selama ini sudah masuk dalam pemikiran manajemen yang sudah ada meskipun barangkali belum berbentuk dengan jelas. 2. Pendekatan Situasional (Contingency)



Pengantar Manajemen



Kelompok 2



21 Pendekatan klasik, perilaku, serta kuantitatif berusaha mencari prinsipprinsip manajemen yang universal, yang berlaku di mana saja, dan kapan saja. Pendekatan situasional mempunyai cara pandang yang berlawanan. Pendekatan ini menganggap bahwa efektivitas manajemen tergantung pada situasi yang melatarbelakangi. Prinsip manajemen yang sukses pada situasi tertentu belum tentu efektif apabila digunakan di situasi lainnya. Tugas manajer adalah mencari teknik yang paling baik untuk mencapai tujuan organisasi dengan melihat situasi, kondisi, dan waktu yang tertentu. Sebagai contoh, manajer ingin menaikkan produktivitas. Aliran klasik akan menyarankan gaji dinaikkan, struktur organisasi diperjelas, dan teknik kerja diperbaiki. Aliran pendekatan hubungan manusia dan perilaku akan menyarankan pemerkayaan kerja (job enrichment). Pekerjaan dibuat lebih bervariasi dan tanggung jawab kerja diperluas. Pendekatan kuantitatif akan menyarankan model perencanaan dan pengendalian terbaru. Kesuksesan pendekatan tersebut akan sangat tergantung pada situasi yang ada. Apabila pekerja tidak mempunyai keterampilan yang cukup, pendekatan yang diajukan oleh aliran klasik akan lebih efektif. Sebaliknya, apabila pekerja mempunyai keterampilan yang baik, pendekatan perilaku akan lebih efektif. Apabila pekerja sudah cukup maju, pendekatan aliran kuantitatif akan sangat membantu. Pendekatan



situasional



memberikan



“resep



praktis”



terhadap



persoalan



manajemen. Tidak mengherankan pendekatan ini dikembangkan manajer, konsultan, atau peneliti yang banyak berkecimpung dengan dunia nyata. Pendekatan ini menyadarkan manajer bahwa kompleksitas situasi manajerial membuat manajer lebih fleksibel atau sensitif dalam memilih teknik-teknik manajemen yang terbaik berdasarkan situasi yang ada. Pendekatan ini dikritik karena tidak menawarkan sesuatu yang baru. Pendekatan ini belum dapat dikatakan sebagai aliran atau disiplin manajemen baru yang mempunyai batas-batas yang jelas. 3. Pendekatan Hubungan Manusiawi Baru (Neohuman Relation) Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan sisi positif manusia dan manajemen ilmiah. Pendekatan ini dimulai pada tahun 1950-an dan memperoleh momentum pada tahun 1960-an. Pendekatan perilaku mengatakan bahwa manusia berusaha mengaktualisasikan dirinya. Pendekatan hubungan manusiawi baru melangkah lebih lanjut. Mereka melihat bahwa manusia merupakan makhluk yang emosional, intuitif, Pengantar Manajemen



Kelompok 2



22 dan kreatif. Dengan memahami kedudukan manusia tersebut, prinsip manajemen dapat dikembangkan lebih lanjut. Beberapa nama dapat disebutkan mewakili aliran ini. W. Edward Deming mengembangkan prinsip-prinsip manajemen, seperti Fayol, yang berfokus pada kualitas kerja dan hubungan antarkaryawan. Prinsip manajemen tersebut dipercaya membantu Jepang meningkatkan kualitas produk mereka. Thomas J. Peters dan Robert H. Waterman menulis buku yang populer In Search of Exellence (1985). Buku tersebut mencoba melihat faktor-faktor apa saja yang membuat organisasi mampu bertahan. Organisasi tersebut mampu menjawab kebutuhan konsumen, memberikan suasana kerja yang menantang dan menghasilkan (rewarding), serta mampu memenuhi kebutuhan sosial dan lingkungan dengan efektif. Menurut mereka, organisasi semacam itu juga mampu membangun nilai (values) bersama. Nilai bersama tersebut bisa membantu karyawan bekerja mencapai tujuan bersama dan menyesuaikan diri terhadap perubahan situasi eksternal ataupun internal. Contoh nilai semacam itu adalah Ford, perusahaan mobil Amerika Serikat, yang mempunyai moto Quality: Job No. 1 (Kualitas: Pekerjaan Nomor Satu). Moto semacam itu diharapkan memengaruhi kerja karyawan. Karyawan akan terfokus pada upaya untuk menaikkan kualitas. William Ouchi pada tahun 1981 menerbikan buku berjudul Theory ZHow American Business Can Meet the Japanese Challenge. Buku tersebut mencoba menggabungkan manajemen gaya Amerika Serikat (tipe A) dengan gaya Jepang (tipe J). Menurutnya, dua tipe perusahaan berbeda dalam tujuh hal: (1) jangka waktu ikatan kerja, (2) cara pengambilan keputusan, (3) lokasi tanggung jawab, (4) jangka waktu evaluasi dan promosi, (5) mekanisme pengendalian, (6) spesialisasi karier, dan (7) perhatian terhadap karyawan. Sebagai contoh, perusahaan Jepang diwarnai oleh ikatan kerja seumur hidup dan pengambilan keputusan bersama. Perusahaan Amerika yang sukses ternyata tidak menerapkan tipe A konvensional. Perusahaan tersebut menggabungkan prinsip tipe A dengan tipe J. Sebagai contoh, perusahaan tersebut menerapkan ikatan kerja jangka waktu lama, dalam arti tidak pendek seperti tipe A dan tidak seumur hidup seperti tipe J. Ouchi menyarankan pengambilan keputusan bersifat partisipatif, melibatkan sejumlah besar karyawan, dan tanggung jawab merupakan fungsi bersama, hasil dari proses kelompok atau tim. Pengantar Manajemen



Kelompok 2



23 Pendekatan hubungan manusiawi baru masih membutuhkan waktu untuk sampai dikatakan sebagai aliran manajemen baru. Meskipun demikian, pendekatan tersebut cukup populer, baik di lingkungan akademis maupun praktisi. Ide-ide pendekatan tersebut banyak memengaruhi praktik manajemen saat ini. 4. Pandangan Integratif Setelah membicarakan aliran-aliran manajemen, bagian berikut ini membicarakan integrasi aliran tersebut dalam satu kerangka sekaligus meringkas aliran-aliran tersebut. Berikut merupakan gambaran mengenai pendekatan integratif.



Pendekatan integratif memadukan semua pendekatan yang ada. Organisasi dipandang sebagai sebuah sistem, sedangkan prinsip manajemen yang digunakan sesuai dengan situasi yang dihadapi. Manajer harus mampu melihat ketergantungan antarbagian dalam organisasi, pengaruh lingkungan eksternal, dan keunikan situasi yang dihadapi. Setelah memahami ketiga hal tersebut, manajemen dapat memilih pendekatan mana yang paling baik untuk diterapkan pada situasi yang dihadapi.



Pengantar Manajemen



Kelompok 2



24 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daaya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan. Evolusi teori manajemen dalam arti bagaimana manusia berkecimpung dengan masalah hubungan pada kurun waktu tertentu dalam sejarah. Secara garis besar teori manajemen dimulai dari munculnya aliran manajemen klasik yang kemudian diikuti oleh teori manajemen ilmiah. Aliran manajemen klasik mendefinisikan manajemen sebagai fungsi-fungsi, tokohnya adalah Robert Owen dan Charles Babagge. Namun, menurut pengamatan kami jauh sebelum teori manajemen klasik terdapat teori manajemen kuno yang berpendapat bahwa manajemen adalah seni dan



ilmu



perencanaan,



pengorganosasian,



pengarahan,



pengkoordinasian,



dan



pengontrolan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tokohnya adalah para filsuf Yunani dan Arab Islam tentang mesir kuno, Machievelli serta Adam Smith. Setelah teori manajemen klasik, munculah teori aliran perilaku. Teori ini disebut juga aliran hubungan manusia yang menekankan pada efisiensi produksi dan keharmonisan kerja melalui pentingnya psykologi antar manusia, dan peningkatan kegiatan sosial dan kemasyarakatan tokohnya adalah H. Munstenberg dan Elton Mayo. Setelah mengalami beberapa proses yang cukup panjang muncullah aliran kontemporer atau aliran manajemen modern. Aliran ini berkembang melalui jalur pengembangan dari hubungan manusia dan manajemen ilmiah, tokohnya adalah A. Maslow, D. Mc. Gregor, Fd. Black, Herzberg, dan Robert. B. Saran Berdasarkan materi makalah pengantar manajemen di atas, maka ada empat unsur pokok yaitu teori manajemen kuno, teori manajemen klasik, manajemen aliran perilaku dan manajemen aliran kontemporer yang kami sarankan agar pembaca memperhatikan pembahasan tersebut. Karena keempat unsur inilah merupakan induk sejarah sehingga terbentuklah ilmu tentang manajemen. Pengantar Manajemen



Kelompok 2



25 DAFTAR SUMBER PUSTAKA Arkam, Ahmad. 2013. Makalah Perkembanagn Teori Manajemen (Online) (https://ahmadarkam.wordpress.com/2013/11/22/makalah-perkembangan-teorimanajemen/). Diakses 23 Februari 2021 Hanafi, Mamduh. 2015. Modul 1 Manajemen (Online). (http://repository.ut.ac.id/4533/1/EKMA4116-M1.pdf ). Diakses 23 Februari 2021. Mae B. 2017. Manajemen Klasik (online). (http://samplingkuliah.blogspot.com/2017/02/ manajemen-klasik.html#:). Diakses 23 Februari 2021 Nicho. 2017. Teori manajemen klasik dan contohnya (online). (http://nichonotes.blogspot.com/2017/10/teori-manajemen-klasik.html ). Diakses tanggal 23 Februari 2021. PLEADS, B., & PLEADS, B. (2019, November 08). Organ-Organ Negara dalam Sistem Ketatanegaraan kerajaan Romawi Kuno (757/747 SM – 509 SM). Retrieved February 23, 2021, (https://fh.unpad.ac.id/organ-organ-negara-dalam-sistem-ketatanegaraankerajaan-romawi-kuno-757-747-sm-509-sm/ ) S.i, Y. (2020, July 09). Pengertian Dan perkembangan Teori Manajemen Kuno : Mesir kuno, Machiavelli, Sun TZU, Dan Adam Smith. Retrieved February 23, 2021, (https://www.tanyamanajemen.com/2020/07/pengertiandanperkembanganteorimanaje menkunomesirkunomachiavellisunTzuadamSmith.html ) Widyastono, I. (2020, June 09). Teori Manajemen Kuno dan Teori Manajemen Klasik. Retrieved February 23, 2021, (https://www.asripedia.com/2020/06/teori-manajemenkuno-dan-teori.html ) 9 Pelajaran HIDUP DARI Sun TZU "The art of war". (2018, May 16). Retrieved February 23, 2021, ( https://www.harianinhuaonline.com/9-pelajaran-hidup-dari-sun-tzu-theart-of-war/)



Pengantar Manajemen



Kelompok 2