Makalah Kelompok 4 - Komputer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN TEKNIK PENDOKUMENTASIAN KOMPUTER



Disusun Oleh: Kelompok 4 Nama Anggota



: 1.



Adisya Oktaviani



(PO.71.24.1.18.001)



2.



Annisa Nur Fadilla



(PO.71.24.1.18.003)



3.



Deska Lorensia



(PO.71.24.1.18.009)



4.



Desti Trinanda



(PO.71.24.1.18.010)



5.



Devisca Vita Novalanda



(PO.71.24.1.18.011)



6.



Diana Novita



(PO.71.24.1.18.012)



7.



Irma Diana Agustanti



(PO.71.24.1.18.020)



8.



Miftahul Farah Mb



(PO.71.24.1.18.025)



9.



Sunita Nabilah



(PO.71.24.1.18.035)



10. Wulandari Tingkat



: 2 Reguler A



Dosen Pembimbing



: Jasmi, SST., M.Kes.



Mata Kuliah



: Dokumentasi Kebidanan



(PO.71.24.1.18.038)



POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG PRODI DIII KEBIDANAN 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua berupa ilmu dan amal. Serta berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, kami dapat menyelesaikan makalah Dokumentasi Kebidanan yang insya Allah tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas tanpa adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada: 1. Ibu Jasmi, SST., M.Kes. selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Dokumentasi Kebidanan. 2. Segala pihak yang berperan dalam penulisan makalah ini. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat kami butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.



Palembang,



September 2019



Penulis



ii



DAFTAR ISI COVER ................................................................................................................ i KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan masalah...................................................................................... 1 C. Tujuan ...................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian ................................................................................................. 3 B. Manfaat Catatan Pasien Berbasis Komputer (CPR) ................................. 3 C. Prasyarat Model Komputer Based Patient Record (CPR) ........................ 4 D. Pengenalan Komputer Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan .................... 5 E. Hambatan Pengenalan Sistem Komputerisasi .......................................... 5 F. Keuntungan dan Kerugian Dokumentasi Terkomputerisasi .................... 6 G. Implementasi Sistem Komputerisasi ........................................................ 8 H. Cara Mencari Identitas Pasien Secara Komputerisasi .............................. 9 I. Cara Mencari Identitas Pasien Secara Cepat Melalui Sistem Online ...... 9 J. Cara Memperbarui Identitas Pasien Secara Cepat ................................... 10 K. Contoh Format Pendokumentasian Sistem Komputerisasi ...................... 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................. 12 B. Saran ......................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik pendokumentasian dengan komputerisasi adalah system computer yang berperan dalam menyimpulkan, menyimpan



proses,



memberikan informasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan kebidanan, penelitian dan pendidikan. Secara umum dokumentasi dengan system komputerisasi mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: meningkatkan pelayanan pada pasien, meningkatkan pengembangan protocol, meningkatkan penatalaksanaan data dan komunikasi dan meningkatkan proses edukasi dan konseling pada pasien. Keuntungan dokumentasi dengan system komputerisasi secara spesifik, antara lain: akurasi lebih tinggi, menghemat biaya, menambah kesempatan untuk belajar, meneliti dan jaminan kualitas, meningkatkan moral kinerja



petugas.



Beberapa



kelemahan



dokumentasi



dengan



system



komputerisasi, adalah: malfunction, impersonal effect, privacy, informasi tidak akurat. Aplikasi system komputerisasi dalam system informasi dirumah sakit, meliputi seluruh kegiatan untuk mendokumentasikan keberadaan pasien sejak pasien masuk rumah sakit sampai pulang, B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut: 1.



Bagaimana manfaat model komputer based patient record (CPR).



2.



Apa saja prasyarat model komputer based patient record (CPR).



3.



Bagaimana pengenalan komputer pada fasilitas pelayanan kesehatan.



4.



Apa hambatan pengenalan sistem komputerisasi.



5.



Apa saja keuntungan dan kerugian dokumentasi terkomputerisasi.



6.



Bagaimana implementasi sistem komputerisasi.



7.



Bagaimana cara mencari identitas pasien secara komputerisasi.



8.



Bagaimana cara mencari identitas pasien secara cepat melalui sistem online (google drive)? 1



9.



Bagaimana cara memperbarui identitas pasien secara cepat.



C. Tujuan Penulisan Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut: 1.



Untuk mengetahui bagaimana manfaat model komputer based patient record (CPR).



2.



Untuk mengetahui apa saja prasyarat model komputer based patient record (CPR).



3.



Untuk mengetahui bagaimana pengenalan komputer pada fasilitas pelayanan kesehatan.



4.



Untuk mengetahui apa hambatan pengenalan sistem komputerisasi.



5.



Untuk mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian dokumentasi terkomputerisasi.



6.



Untuk mengetahui bagaimana implementasi sistem komputerisasi.



7.



Untuk mengetahui bagaimana cara mencari identitas pasien secara komputerisasi.



8.



Untuk mengetahui bagaimana cara mencari identitas pasien secara cepat melalui sistem online (google drive)?



9.



Untuk mengetahui bagaimana cara memperbarui identitas pasien secara cepat.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Dokumentasi adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan klien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Dokumentasi dalam kebidanan adalah suatu bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, bidan, dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Menurut Muslihatun, Mufdlilah, Setiyawati (2009) menyatakan bahwa model dokumentasi sistem komputerisasi adalah sistem komputer yang berperan dalam menyimpulkan, menyimpan proses, memberikan informasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan kebidanan, penelitian, dan pendidikan.



Sedangkan menurut Wildan dan Hidayat



(2009),



menjelaskan bahwa model computer based patient record (CPR) atau disebut sistem



komputerisasi



adalah



suatu



model



pendokumentasian



yang



menggunakan sistem komputer dalam mencatat dan menyimpan data kebidanan. Model ini berupa segala bentuk catatan/dokumentasi terpogram secara jelas sehingga memudahkan dalam proses penegakan diagnosis dan mengurangi kegiatan pencatatan secara tradisional. B. Manfaat Catatan Pasien Berbasis Komputer (CPR). 1. Jumlah data mengenai kondisi kesehatan pasien sangat banyak, harus dikumpulkan, disimpan dan diorganisasikan dengan sistem yang lebih efesien daripada sistem berbasis kertas. Mencari data dalam catatan pasien merupakan hal yang sangat menghabiskan waktu. Semakin banyak catatan tersebut, semakin sulit untuk mecari informaasi intinya. 2. Pencatatan informasi secara elektronik dibuat sedemikian rupa dan tidak dilakukan oleh sistem pencatatan berbasis kertas. Semua catatan yang berhubungan dengan aspek khusus dalam perawatan dapat disusun dan dicetak, sistem pencatatan berbasis kertas tidak dapat diorganisasi ulang



3



dengan cara tersebut dan juga tidak dapat digabungkan dengan catatan atau fasilitas atau institusi lain. 3. Penggunaan CPR dapat berkembang menjadi metode penyampaian informasi yang lebih efisien dari suatu pemberi asuhan kesehatan ke pemberi asuhan kesehatan yang lain. Dalam metode pendokumentasian manual, pemeriksaan pasien dan pengumpulan data yang berulang-ulang dapat terjadi jika pasien pindah dari suatu fasilitas ke fasilitas lain. 4. Penghematan biaya dan reformasi pelayanan kesehatan mengharuskan dilakukan efisiensi manajemen data dan asuhan kesehatan termasuk asuhan kebidanan. C. Prasyarat Model Komputer Based Patient Record (CPR) Terdapat 5 kunci utama prasyarat CPR, termasuk hal-hal berikut ini yang diperlukan untuk menunjang CPR (Andrew, Dick, 1995 cit. lyer and Champ, 2005): 1. Kamus data klinis, diperlukan kamus data klinis yang substansial dan fleksibel, yang akan mendefinisikan semua unsur data untuk informasi klinis yang akan disimpan. 2. Tempat penyimpanan data klinis, harus terdapat tempat penyimpanan data klinis yang arsitekturnya dirancang dengan baik, guna memenuhi semua kebutuhan semua anggota tim pemberi perawatan kesehatan. Permintaan informasi media mengenai pasien tertentu harus dipenuhi dalam beberapa detik. 3. Kemampuan input yang fleksibel, harus tersedia perlengkapan yang tepat (seperti mouse, keyboard, pengenal suara, touch screen, pen light) 4. Presentasi data yang ergonomis, presentasi data harus sesuai dengan kebutuhan individu. Misalnya, seorang perawat ingin melihat terlebih dahulu semua catatan perawat, sedangkan seorang ahli bedah ingin melihat tanda-tanda vital sebelum mengkaji data yang lain. 5. Dukungan sistem otomatis, sistem harus mengantisipasi dan mendukung proses klinis serta berpikir melalui sistem pendukung. Hal ini harus mencakup akses kesistem ahli, data dasar pengetahuan, literatur medis,



4



umpan balik hasil, dan masukan kualitas/biaya semua yang akan digunakan dalam pembuatan keputusan klinik. D. Pengenalan Komputer Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pada umumnya, penggunaan komputer pertama kali oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah untuk melacak penerimaan, pemulangan, dan pemindahan pasien. Jenis aplikasi ini memberi informasi demografi pasien secara sederhana terkait juga dengan keadaan finansial pasien.



Awal



pemakaian fungsi klinis sistem komputerisasi dirumah sakit, sekedar mengirimkan hasil pemeriksaan laboratorium atau hasil pemeriksaan lainnya ke unit perawatan pasien, beberapa sistem komputer mengerti kemapuan aktifasi sinyal, seperti tanda kedipan pesan, masuk pada layar monitor diunit keperawatan jika hasil pemeriksaan menunjukan hasil yang tidak normal maka segera bisa diatasi. . Pemakaian sistem komputerisasi yang lain adalah memasukan instruksi pemeriksaan laboratorium atau radiologi, dan terapi fisik untuk pasien diruang perawatan. E. Hambatan Pengenalan Sistem Komputerisasi Beberapa hambatan untuk mengembangkan dan menggunakan sistem komputerisasi dalam pelayanan kebidanan/ keperawatan antara lain: 1. Bagian administrasi merasa tidak yakin bahwa komputerisasi informasi kebidanan / keperawatan akan memberikan hasil nyata. 2. Bidan/perawat kurang memliki kemampuan mengoperasikan sistem komputerisasi. Semua anggota tim kesehatan harus dilibatkan dalam memlilih, mengintegrasikan dan menggunakan teknologi manajemen informasi. 3. Unit pelayanan informasi komputer kadang merasa terancam untuk bebrbagai informasi dengan unit lain dan khawatri kekuatannya akan hilang bila melibatkan orang lain dalam proses pengambilan keputusan. Perlunya menjalin hubungan kerjasama antara bidan/perawat dengan unit pelayanan informasi komputer.



5



4. Dahulu program software hanya sedikit tersedia. Beberapa diantaranya dirancang untuk perawat/bidan ahli komputer yang tidak memiliki pengalaman keperawatan. 5. Banyak software yang dirancang untu fungsi tunggal seperti ketenagaan dan penjadwalan, rencana perawatan atau klasifikasi pasien. Sistem informasi keperawataa/kebidanan bisa saja tidak berhubungan dengan sistem informasi rumah sakit atau program lain diluar fasilitas, akibatnya akan menghalangi terjadinya pertukaran data didalam dan diluar organisasi data. 6. Kurangnya keseragaman bahasa keperawatan/kebidanan menghambat perkembangan dan penggunaan sistem informasi komputer. Variasi dalam menyebutkan diagnosis, intervensi dan hasil dapat menimbulkan kebingungan. 7. Rasa takut termasuk anggapan bahwa komputerisasi terlalu sulit, nahwa teknologi tersebut akan menggantikan bidan/perawat, bahwa komputer akan langsung mengarahkan dan medikte asuhan bahwa kerahasiaan pasien akan dilanggar (Bowles, 1997 cit. lyer and Champ, 2005). 8. Komputer tambahan menunjang kontrbusi staf untuk mengembangkan sistem komputerisasi. F. Keuntungan dan Kerugian Dokumentasi Terkomputerisasi Beberapa keuntungan dari dokumentasi terkomputerisasi secara umum adalah sebagai berikut: 1.



Catatan dapat dibaca. Hasil cetakan komputer dapat dibaca dengan mudah, sehingga menghilangkan resiko menebak arti tulisan tangan. Bidan tidak perlu lagi menanyakan, “Bisakan Anda membaca instruksi itu?”.



2.



Catatan yang siap tersedia. Catatan medis pasien haus selalu siap untuk digunakan dan waktu yang digunakan untuk mencarinya harus sesingkat mungkin. Catatan elektronik dapat digunakan atau ditinjau kembali oleh sejumlah orang sesuai dengan jumlah komputer yang tersedia.



3.



Produktivitas bidan/perawat membaik. Penelitian menunjuka bahwa perawat menghabiskan waktunya sampai 50%untuk mendokumentasikan 6



dan mengomunikasikan informasi pasien (Bowles, 1997 cit. lyer and Champ, 2005). Dengan sistem komputerisasi, tenaga kesehatan termasuk bidan akan mengurangi jumlah waktunya untuk mengerjakan pekerjaan tertulis, sehingga lebih bayak waktu untuk merawat pasien. Penelitian lain menyebutkan bahwa setelah menggunakan sistem komputerisasi perawat menggunakan 40% waktunya untuk berkomunikasi dengan pasien dan 43% untuk membantu hygiene pasien. Sistem informasi komputer dapat menyimpan entri data secara lebih cepat menggunakan keystroke, menu atau barcode scanner dibandign pencatatan manual. 4.



Mengurangi kerusakan catatan. Kerusakan catatan medik lebih sulit terjadi jika menggunakan sistem komputerisasi. Program software harus berisi cara untuk memperbaiki entri data yang salah. Proses ini sering diselesaikan dengan cara yang sama seperti pada pencatatan manual dengan memberikan tanda kurung paa datang yang salah menambah informasi yang benar dan memmberikan alasan terhadap perubahan data, seperti “catatan salah”. Catatan waktu pada program software menunjukkan waktu yang tepat saat waktu dimasukkan, sehingga tidak mungkin untuk menggantinya. Lebih jauh lagi, program software umumnya mempunyai waktu yang terjadwal untuk menyimpan data, sehingga tidak memungkinkan seseorang untuk menghilangkan data yang masuk setelah data tersebut disimpan.



5.



Menunjang penggunaan proses asuhan kebidanan/keperawatan. Sistem komputerisasi memnudahkan pengkajian data pasien. Software telah dirancang untuk mengenali karakteristik hasil tertentu, kemudaian menyarankan diagnosis kepada bidan/perawat. Beberapa program akan membantu bidan/perawat memilih hasil dan intervensi. Pada saaat pemulangan pasien, banyak program yang dapat menghasilakan rencana kumulatif terdiri atas semua diagnosis, hasil dan intervensi selama pasien dirawat.



6.



Mengurangi terkomputerisasi



dokumentasi



yang



mendukung



berlebihan.



penggunaan



7



yang



Dokumentasi ekonomis



sejak



pemasukkan data dengan mengurangi/menghilangkan catatan yang berlebihan. 7.



Saran, pengingat dan peringatan Minis. Penetapan prioritas clan pengambilan keputusan dapat dipermudah dengan adanya peringatan, saran dan pengingat klinis dalam program komputer.



8.



Catatan keperawatan/kebidanan lebih terorganisasi. Software dapat dirancang agar dokumentasi dapat diurutkan dan dicetak sedemikian rupa yang tidak mungkin dilakukan oleh pencatatan manual. Sebagai contoh, bidan dapat meminta semua daftar data yang menggambarkan kondisi pasien atau mencetak semua catatan penyuluhan.



9.



Laporan



tercetak



secara



otomatis.



Sistem



komputerisasi



harus



menghasilkan laporan dan lembar alur yang menghilangkan rutinitas menyalin informasi untuk keperluan tertentu. 10. Dokumentasi sesuai standar profesi. 11. Peningkatan rekrutmen dan retensi fenaga. Komputer cenderung meningkatkan kepuasan dan semangat kerja, merupakan keuntungan signifikan mencegah keluar masuknya pegawai. 12. Peningkatan pengetahuan tentang hasil. 13. Ketersediaan data. 14. Pencegahan kesalahan pemberian obat. 15. Mempermudah penetapan biaya. Dengan sistem dokumentasi komputer, kemampuan menetapkan biaya berdasarkan asuhan yang aktual mengalami perbaikan. 16. Mencetak instruksi pemulangan. G. Implementasi Sistem Komputerisasi Sabo (1997, cit. lyer and champ, 2005) menyatakan bahwa perlunya bimbingan untuk mengimplementasikan sistem kepada seluruh anggota tim multidispliner meliputi perwakilan dari semua unit disiplin ilmu. Diperlukan dukungan managerial untuk menunjang keberhasilan implemetasi sistem. Saat ini pengendalian dan kependidikan komputer telah dimulai sejak masa kanak-kanak sehingga bidan/perawat masa depan akan mempunyai pengetahuan dalam mengoperasikan komputer dengan lebih baik. 8



Langkah paling awal dalam mengimplementasikan komputer adalah memastikan tingkat kenyamanan dan pengetahuan komputer sudah dimiliki oleh orang yang beranggungjawab mengajarkan dan menyelesaikan masalah sistem komputerisasi dalam unit. Banyak produsen software memberian program pendidikan untuk membantu institusi menggunakan software, pelatihan tambahan diperlukan bila software akan diperbarui. H. Cara Mencari Identitas Pasien Secara Komputerisasi Cara mencari identitas pasien secara cepat melalui mocrosoft excel (manual database). 1. Masuk kedalam dokumen yang berisis identitas pasien di dalam microsoft excel. 2. Tekan tombol CTRL + F 3. Klik find, kemudian ketik nama pasien yang dimaksud. 4. Klik find next 5. Maka akan muncul identitas pasien yang dimaksud. I.



Cara Mencari Identitas Pasien Secara Cepat Melalui Sistem Online (Google Drive) Untuk memudahkan tenaga kesehatan dalam mencari identitas pesien, kini telah ada google drive yaitu pencarian secara online. Akan tetapi sebelum menggunakan google drive, tenaga kesehatan harus terlebih dahulu mengunduh data yang mereka punya ke google drive. Adapun caranya yaitu sebagai berikut: 1. Membuat email google 2. Masuk ke google drive 3. Pilih aplikasi yang di inginkan (microsoft excel, microsoft word, microsoft power point, dsb) 4. Setelah memilih aplikasi yang diinginkan (microsoft excel), maka copy dokumen yang ada pada gadegt anda ke google drive dengan cara CTRL + A, kemudian CTRL + C dan yang terakhir CTRL + V



9



5. Jika dokumen yang kita maksud sudah masuk di google drive maka kita dapat menggunakan cara yang sama dengan cara membuka dokumen pada microsoft excel biasa (manual). J.



Cara Memperbarui Identitas Pasien Secara Cepat Masuk ke dalam dokumen yang berisi identitas pasien didalam microsoft excel. 1. Tekan tombol CTRL + F 2. Klik Replace, kemudian perbaharui identitas pasien yang maksud. 3. Klik find what, ketikan identias lama pasien 4. Klik replace with, ketikan identitas pasien yang akan diperbarui 5. Klik find next 6. Lalu klik replace 7. Maka akan muncul identitas pasien yang telah diperbarui.



K. Contoh Format Pendokumentasian Sistem Komputerisasi TANGGAL 7/9/2019



WAKTU Jam 08.00



MASALAH



SOAP



Luka infeksi S : pasien mengeluh rasa post



secsio



sesaria



nyeri sekitar luka, panas ketika dipalpasi O : pada balutan luka terlihat warna berbau, adanya pus/nanah A : luka memperlihatkan tanda infeksi P : lakukan perawatan luka Bidan



Nama dan tanda tangan



10



TANGGAL 7/9/2019



WAKTU Jam 08.00



MASALAH



SOAPIER



Luka infeksi S : pasien mengeluh rasa post



secsio



sesaria



nyeri sekitar luka, panas ketika dipalpasi O : pada balutan luka terlihat warna berbau, adanya pus/nanah A : luka memperlihatkan tanda infeksi P : lakukan perawatan luka I : Basahi luka dengan NaCl 0,9% sesuai instruksi E : luka masih bernanah R : ganti balutan menjadi 2 kali/hari Bidan



Nama dan tanda tangan



11



BAB III PENUTUP



A. KESIMPULAN Menurut Muslihatun, Mufdlilah, Setiyawati (2009) menyatakan bahwa model dokumentasi sistem komputerisasi adalah sistem komputer yang berperan dalam menyimpulkan, menyimpan proses, memberikan informasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan kebidanan, penelitian, dan pendidikan. Beberapa Manfaatnya yakni jumlah data mengenai kondisi kesehatan pasien sangat banyak, harus dikumpulkan, disimpan dan diorganisasikan dengan sistem yang lebih efesien daripada sistem berbasis kertas. Prasyarat model komputer based patient record (cpr) yakni kamus data klinis, tempat penyimpanan data klinis, kemampuan input yang fleksibel, presentasi data yang ergonomis, dan dukungan sistem otomatis. Pada umumnya, penggunaan komputer pertama kali oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah untuk melacak penerimaan, pemulangan, dan pemindahan pasien. Hambatan administrasi



Pengenalan



merasa



tidak



Sistem yakin



Komputerisasi



bahwa



yakni



komputerisasi



Bagian informasi



kebidanan/keperawatan akan memberikan hasil nyata, Bidan/perawat kurang memliki kemampuan mengoperasikan sistem komputerisasi. Semua anggota tim kesehatan harus dilibatkan dalam memlilih, mengintegrasikan dan menggunakan teknologi manajemen informasi dan lain-lain. Keuntungan dan Kerugian Dokumentasi Terkomputerisasi yakni Catatan dapat dibaca, Catatan yang siap tersedia, Produktivitas bidan/perawat membaik dan lainnya. Langkah paling awal dalam mengimplementasikan komputer adalah memastikan tingkat kenyamanan dan pengetahuan komputer sudah dimiliki oleh orang yang beranggungjawab mengajarkan dan menyelesaikan masalah sistem komputerisasi dalam unit.



12



Pada makalah ini juga terdapat cara mencari identitas pasien secara komputerisasi, cara mencari identitas pasien secara cepat melalui sistem online (google drive), dan cara memperbarui identitas pasien secara cepat.



B. SARAN Makalah ini mengenai Teknik Dokumentasi Asuhan Kebidanan dengan Komputer. Semoga para pembaca dapat menggunakan makalah ini dengan bijak.



13



DAFTAR PUSTAKA Fisbacht, F.T. 1999. Documenting Care, Communication the Nursing Process and Docummentation Standard. Philadelphia: F.A Davis Company. Iyer, W.P. dan Camp, N.H. 2005. Nursing Documentation: A Nursing Process Approach. Third edition. Jakarta: EGC. Mufdlillah, N. dan Sarwinanti. 2001. Diklat Dokumentasi Kebidanan Untuk Kalangan Sendiri Edisi I. Yogyakarta: AKBID ‘Aisyiyah. Muslihatun, W.N., Mufdlillah, Setiyawati N. 2010. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Fitramaya 67. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. 2003. Manajemen Kebidanan Metode SOAP. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia Varney, H. 1997. Varneys Midwifery. Third Edition. UK: Jones & Barlett Publishers International. Wildan dan Alimul, A. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.



14