Makalah Kelompok D [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PROFIL GURU IDEAL DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGIS Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Psikologi Pendidikan Dosen pengampu : DIAN EKA PRIYANTORO, S.Pd.I.M.Pd.



Disusun oleh : Kelompok D: AULIA SAPUTRI DEWANNI ELSA WIDIYAWATI OCTA ARIYANI



( 2001052002 ) ( 2001051007 ) ( 2001051030 )



TBI.C INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS TAHUN AKADEMIK 2021/2022



i



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan jurnal yang berjudul’Profil Guru Ideal Dengan Pendekatan Psikologi ”. Adapun makalah yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas kelompok Mata Kuliah Psikologi Pendidikan yang dibimbing oleh bapak DIAN EKA PRIYANTORO, S.Pd.I.M.Pd. Dalam penyusunan dan penulisan jurnal ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Penulis sadar bahwa penulisan ini terdapat kekurangan, ini dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterbatasan riset penulis. Untuk itu penulis menghimbau agar pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan jurnal ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu dan pihakpihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Serta penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.



Metro, 04 Mei 2021



Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR................................................................................................................ii DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1 A.



Latar Belakang.................................................................................................................1



B.



Rumusan Masalah............................................................................................................1



C.



Tujuan Pembahasan..........................................................................................................1



BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2 A.



Karakteristik Guru yang Ideal..........................................................................................2



B.



Kompetensi Guru.............................................................................................................3



C.



Fungsi dan Peranan Guru.................................................................................................4



BAB III PENUTUP..................................................................................................................10 A.



Kesimpulan....................................................................................................................10



B.



Saran..............................................................................................................................10



DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan fakta utama. Dalam tugasnya sebagai pendidik, guru banyak sekali memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau harus dilaksanakan sebagai seorang guru. Yang dimaksud dengan guru ideal ialah mereka yang berhasil dalam memerankan peranan-peranan itu dengan sebaik-baiknya, yang artinya dapat menunjukkan sesuatu pada tingkah laku yang sesuai dengan jabatannya dan dapat diterima oleh lingkungan dan masyarakatnya. Guru mempunyai peranan penting dalam mendidik para siswa. Peranan ini meliputi berbagai jenis pola tingkah laku, baik dalam kegiatannya di dalam sekolah maupun diluar sekolah, hal itu terjadi karena banyaknya masyarakat yang belum tahu persis tentang guru, mereka menganggap guru hanya sekedar pegawai negeri saja, padahal itu salah sekali. Dengan tidak adanya guru yang ideal kita tidak mungkin menjadi seorang mahasiswa seperti sekarang ini. Oleh karena itu, semua guru adalah guru ideal, tetapi tidak semua guru begitu, ada juga guru yang tidak patut untuk dicontoh. Selain



kepribadian



baik



yang



harus



dimiliki



oleh



seorang



guru,



profesionalisme guru juga merupakan hal yang penting dalam keberlangsungan pendidikan. Saat ini profesionalisme guru sudah sangat menurun jadi untuk mencapai tujuan pendidikan kita harus meningkatkan kembali profesionalisme guru.



B. Rumusan Masalah  1. Bagaimana karakteristik Guru professional? 2. Bagaimana kompentesi Guru ? 3. Apa fungsi dan peranan Guru?



C. Tujuan Pembahasan 1. Untuk mengetahui karakteristik Guru professional. 2. Untuk mengetahui kompentesi Guru . 1



3. Untuk mengetahui fungsi dan peranan Guru.



BAB II PEMBAHASAN A. Karakteristik Guru yang Ideal Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar. Seorang guru ikut berperan serta dalam usaha membentuk sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Guru adalah semua orang yang mempunyai wewenang serta mempunyai tanggung jawab untuk membimbing serta membina murid. Latar belakang pendidikan bagi guru dari guru lainnya tidak selalu sama dengan pengalaman pendidikan yang dimasuki dalam jangka waktu tertentu. Adanya perbedaan latar belakang pendidikan bisa mempengaruhi aktivitas seorang guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Namun, karena tidak sedikit guru yang diperlukan di madrasah maka latar belakang pendidikan seringkali tidak begitu dipedulikan. Guru sejatinya memiliki sejumlah kecerdasan untuk membantu menjadi tenaga profesional. Tingkat kecerdasan seseorang diukur dengan keintelektualan, emosional, sosial, moral dan spiritual. Seorang guru yang pada dirinya terdapat kecerdasan-kecerdasan tersebut, ia patut diberi apresiasi dengan sebutan guru ideal (profesional). Maka dari itu Pengertian guru profesional adalah semua orang yang mempunyai kewenangan serta mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan siswa, baik individual atau klasikal. Hal ini berarti bahwa guru, harus memiliki minimal dasar kompetensi sebagai bentuk wewenang dan kemampuan di dalam menjalankan tugastugasnya. Keberhasilan pendidikan tergantung pada banyak faktor, namun yang terpenting di antara faktor-faktor tersebut adalah sumber daya pontensial guru yang sarat nilai moral dalam melakukan transpormasi ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya. Adapun karakteristik dari guru ideal tersebut :1 1. Mampu memahami dan melaksanakan tugas dan perannya dengan baik dan benar. 2. Sebagai pengajar dan juga pembelajar. Nana Syaodih Sukmadinata, , Landasan Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2005, hlm, 143 1



2



3. Mengikuti proses kemajuan zaman, inovatif, kreatif dan menggunakan alat peraga yang bervariasi. 4. Memiliki spiritual yang tinggi. 5. Mampu berperan sebagai pemimpin (manajerial) yang memimpin, mengendalikan diri, upaya mengarahkan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan dan partisipasi atas program yang dilakukan. 6. Sedikitnya memiliki tiga kecakapan yaitu: a) kompetensi kognitif, yang meliputi pengetahuan kependidikan dan pengetahuan mata pelajaran yang akan diajarkan guru. b) kompetensi afektif yang meliputi perasaan dan emosi, yakni sikap dan perasaan diri yang berkaitan dengan profesi keguruan. c) kompetensi psikomotor, yang meliputi ketrampilan/kecakapan yang bersifat jasmaniah, yang pelaksanaannya berhubungan dengan tugasnya selaku pengajar. B. Kompetensi Guru Kompetensi guru adalah sejumlah kemampuan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tingkatan guru professional. Kompetensi guru adalah suatu keahlian yang wajib dipunyai oleh guru, baik dari kemampuan segi pengetahuan, kemampuan dari segi keterampilan dan tanggung jawab pada murid-murid yang di didiknya, sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik bisa berjalan dengan baik. Kompetensi Guru tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005.2 1.        Kompetensi Kepribadian Kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia, dengan indikator : a) Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil. b) Memiliki kepribadian yang dewasa. c) Memiliki kepribadian yang arif. d) Memiliki kepribadian yang berwibawa. e) Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan. 2.        Kompetensi Profesional Merupakan



kemampuan



yang



berkenaan



dengan



penguasaan



materi



pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Terbaru, (Badung, Remaja Rosdakarya,2015) hlm, 230 2



3



substansi isi materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru. Indikatornya adalah : a)    Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi. b)   Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi. 3.



Kompetensi Pedagogik Kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dengan indikator sebagai berikut :3 a) Memahami peserta didik. b) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran. c) Melaksanakan pembelajaran. d) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. e) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.



4.    Kompetensi Sosial Berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar, dengan indikator : f) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik. g) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. h) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. C. Fungsi dan Peranan Guru Peran guru dalam proses pembelajaran sebagai penguatan yaitu peran guru sebagai motivator. Dalam hal ini selain peran guru sebagai pendidik dan pengajar tidak hanya sebagai motivator , namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan seorang guru ialah :4 Ibid, hlm, 231 Hamzah B.Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2010) hlm, 113 3 4



4



1. Membantu menciptakan iklim yang kondusif agar siswa bersikap positif dalam belajar. 2. Memperjelas tujuan belajar dan memberikan kebebasan yang bertanggung jawab. 3. Membantu untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita sebagai motivator. 4. Menyediakan sumber belajar. 5. Menerima pertanyaan dan pendapat. Peranan guru adalah luas. Guru adalah pendidik, pembimbing dan pendorong. Dia juga penyampai ilmu, penggerak dan penasihat. Ini bermaksud, guru atau pendidik mempunyai tugas dan tanggungjawab yang mencabar,  kepentingan peranan guru itu memang tidak dapat dinafikan kerana boleh dikatakan setiap ahli masyarakat pada zaman ini melalui pendidikan yang diberikan oleh guru. Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Guru Sebagai Pendidik Peran guru sebagai pendidik berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anakanak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada. 2. Guru Sebagai Pengajar Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. 3. Guru Sebagai Pembimbing



5



Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks. Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut. Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai. Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar.Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.5 1.



Guru sebagai Pemimpin Guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan. Guru menjadi pemimpin bagi peserta didiknya. Ia akan menjadi imam.



2.



Guru sebagai pengelola pembelajaran Guru harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran. Selain itu ,guru juga dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.



3.



Guru Sebagai Model dan Teladan Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru.



4.



Guru sebagai administrator Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi di sekolah. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan



5



Ibid, hlm,115



6



sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.6 5.



Guru Sebagai Penasehat Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.



6.



Guru Sebagai Pembaharu (Inovator) Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan. Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.7



7.



Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilaianya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas 6



7



Baharuddin, Pendidikan Psikologi Perkembangan, (Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2009) hlm, 123



Ibid, hlm, 124



7



menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya. 8.



Guru Sebagai Emansipator Dengan kecerdikannya Guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insan dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari “self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri.



9.



Guru Sebagai Evaluator Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.8



10.



Guru Sebagai Kulminator Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator. Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik. Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru



8



Ibid, hlm, 125



8



mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran. Guru sebagai Pendidik Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik. Dengan memahami psikologi pendidikan,



seorang



guru



melalui



pertimbangan-pertimbangan



psikologisnya



diharapkan dapat :9 1.    Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat. 2.    Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai. 3.    Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling. 4.    Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik. 5.    Menciptakan iklim belajar yang kondusif. 6.    Berinteraksi secara tepat dengan siswanya. 7.    Menilai hasil pembelajaran yang adil.



9



Ibid, hlm, 127



9



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Karakteristik guru yang ideal adalah guru yang mampu memahami dan melaksanakan tugas dan perannya dengan baik dan benar. Serta baik dan memiliki kecapaan kompetensi kognitif, ffektif serta psikomotoriknya. 2. Kompetensi guru adalah sejumlah kemampuan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tingkatan guru professional. Kompetensi guru adalah suatu keahlian yang wajib dipunyai oleh guru, baik dari kemampuan segi pengetahuan, kemampuan dari segi keterampilan dan tanggung jawab pada murid-murid yang di didiknya, sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik bisa berjalan dengan baik. 3. Peran guru dalam proses pembelajaran sebagai penguatan yaitu peran guru sebagai motivator



pembimbing dan pendorong agar peseta didik mampu



mengeluarkan segala kemampuanya serta mencapai tujuan pendidikan. B. Saran 1. Kita sebagai calon guru hendaknya mengetahui dan mengerti betul bahwa kepribadian yang tercermin dalam berbagai penampilan itu ikut menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan lembaga pendidikan tempat kita mengajar pada khususnya. 2. Untuk itulah sebagai seorang guru terutama kita calon guru harus mempersiapkan diri agar menjadi guru yang profesional dan mempunyai kepribadian yang baik, guna menghasilkan anak-anak didik penerus bangsa yang berkualitas tinggi



10



DAFTAR PUSTAKA Baharuddin,2009, Pendidikan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta: Ar Ruzz Media. B.Uno,Hamzah, 2010, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Sinar Grafika Offset. Sukmadinata, Nana Syaodih, 2005, Landasan Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya. Syah, Muhibbin, 2015, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan terbaru Remaja Rosdakarya.



Badung,



11