Makalah Kepemimpinan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan kami begitu banyak nikmat, baik itu nikmat iman, nikmat kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas managemen keperawatan “Peran Pemimpin Terkini Secara Nasional dan Global” Mata Kuliah managemen keperawatan Sholawat beriringkan salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW. Yang merupakan suritoladan bagi seluru umat yang memiliki akhlak mulia, berilmu pengetahuan yang telah membawa kita menuju alam yang penuh pengetahuan serta terang benderang ini. Semoga Rahmat selalu tercurah kepada beliau, keluarga dan seluruh pengikutnya. Terima Kasih kami ucapkan kepada ibu selaku sebagai dosen pengajar dalam mata kuliah ini. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih memiliki kekurangan. Untuk itu kami membutuhkan kritikan dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini kedepannya. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Atas semua perhatian pembaca, kami ucapkan terimakasih.



Padang, Oktober 2021 Hormat saya



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin hari semakin banyak perubahan yang terjadi pada era global ini, dimana hal ini juga mengharuskan kita sebagai perawat untuk selalu mengikuti perkembangan zaman agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang terkemuka dan profesional. Pelayanan keprawatan kita membutuhkan perbaikan dalam kualitas pemberian asuhan keperawatan dilihat dari fenomena yang terjadi dunia dan di Indonesia sendiri. Jika kita lihat saat ini perawat lebih banyak sibuk dengan tugas pendelegasian dari profesi lain dan urusan administrasi (Suparwati, 2018). Pada aspek dokumentasi keperawatan juga masih di anggap belum penting, sehingga Sebagian perawat masih ada yang tidak melakukan dokumentasi tidak sesuai standar. Apabila nanti terjadi permasalahan etik dan hukum maka kita tidak dapat mempertanggungjawabkannya dengan baik, selain itu kita juga sering kekurangan tenaga perawat dalam pemberian asuhan keperawatan, sering kali satu perawat itu banyak yang memberikan asuhan keparawatan kepada pasien sehingga dalam mutu pemberian pelayanan kesehatan sudah tidak bisa diberikan secara maksimal lagi (Sutriyanti, 2017). B. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk memahami peran pemimpin terkini secara nasional dan global 2. Tujuan Khusus a. Agar bisa memahami peran pemimpin terkini secara nasional dan global di dalam manager keperawatan b. C. Manfaat



BAB II TINJAUN TEORITIS



A. Konsep kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan adalah kemampuan membuat seseorang mengerjakan apa yang tidak ingin mereka lakukan dan menyukainya (Truman dalam Gillies, 1996). Kepemimpinan merupakan penggunaan keterampilan mempengaruhi orang lain untuk



melaksanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya



(Sullivan & Decleur, 1989). Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana satu pihak memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mempengaruhi perilaku pihak lain yang didasarkan pada perbedaan kekuasaan antara pihak-pihak tersebut (Gillies, 1996). Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1993: 26). "Kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasi, suatu seni pembinaan kelompok orang- orang tertentu, biasanya melalui 'human relations' dan motivasi yang tepat, sehingga tanpa adanya rasa takut mereka mau bekerja sama dan membanting tulang memahami dan mencapai segala apa yang menjadi tujuan-tujuan organisasi". Dapat disimpulkan kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dilakukan seseorang yang memiliki kemampuan untuk memahami prilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka. 2. Syarat-syarat kemimpinan Pemimpin yang handal harus mempunyai syarat-syarat (karakteristik) tertentu yang menunjukkan kecakapannya. Ada 3 syarat pemimpin yaitu: kekuasaan, kewibawaan dan kemampuan. Menurut pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah sebagai berikut : a.



Memiliki inteligensi yang tinggi dan pendidikan umum yang luas



b.



Bersifat ramah tamah dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan



c.



Berwibawa dan memiliki daya tarik



d.



Sehat jasmaniah maupun rohaniah (fisik maupun mental)



e.



Kemampuan analistis



f.



Memiliki daya ingat yang kuat



g.



Mempunyai kapasitas integratif



h.



Keterampilan berkomunikasi



i.



Keterampilan mendidik



j.



Personalitas dan objektivitas



k.



Jujur (terhadap diri sendiri, atasan, bawahan, sesama pegawai)



3. Ciri – ciri Kepemimpinan Banyak ciri-ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ditampilkan oleh para pakar yang meliputi ciri-ciri fisik, ciri-ciri intelektual, dan ciri-ciri kepribadian. Dr.W.A. Gerungan telah mengetengahkan ciri-ciri yang dimiliki oleh kebanyakan pemimpin yang baik dan dijadikan perhatian para penilai ketika sedang melaksanakan penyaringan



terhadap



calon-calon



pemimpin



dalam



latihan-latihan



kader



kepemimpinan. a. Persepsi Sosial Persepsi sosial dapat diartikan sebagai kecakapan dalam melihat dan memahami perasaan, sikap dan kebutuhan anggota-anggota kelompok. Kecakapan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi tugas kepemimpinan. Persepsi sosial ini terutama diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam memberikan pandangan dan patokkan yang menyeluruh dari keadaan-keadaan didalam dan diluar kelompok. b. Kemampuan berpikir abstrak Kemampuan berpikir abstrak dapat menjadikkan indikasi bahwa seseorang mempunyai kecerdasan yang tinggi. Kemampuan abstrak yang sebenarnya merupakan salah satu segi dari struktur intelegensi, khusus dibutuhkan oleh seorang pemimpin untuk dapat menafsirkan kecenderungan-kecenderungan kegiatan di dalam kelompok dankeadaan umum diluar kelompok dalam hubungannya degan tujuan kelompok. Ini berarti bahwa ketajaman persepsi dan



kemampuan



menganalisis



didampingi



oleh



kemampuan



abstrak



dan



mengintegrasikan fakta-fakta interaksi sosial didalam dan diluar kelompok. Kemampuan tersebut memerlukan taraf intelegensia yang tinggi pada seorang pemimpin yang harus diarahkan oleh persepsi sosial yang telah diterangkan diatas. c. Keseimbangan emosional Merupakan faktor paling penting dalam kepemimpinan. Jelasnya, pada diri seorang pemimpin harus terdapat kematangan emosional yang berdasarkan kesadaran yang mendalam akan kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, citacita, dan alam perasaan, serta pengintegrasian kesemuanya itu kedalam suatu kepribadian yang harmonis. Dan ini bukanlah suatu kepribadian harmoni yang beku dan statis, melainkan suatu harmoni dalam ketegangan-ketegangan emosional, suatu keseimbangan yang dinamis, yang dapat bergerak kemana-mana, tetapi mempunyai dasar yang matang dan stabil. Kematangan emosional ini diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk dapat turut merasakan keinginan dan cita-cita anggota kelompok dalam rangka melaksanakan tugas kepemimpinan dengan sukses. 4. Gaya kepemimpinan a. Gaya kepemimpinan menurut Likert 1) System otoriter – Eksploitatif 2) System benevolent – Atoritatif (Authoritative) 3) System konsultatif 4) System partisipatif b. Gaya kepemimpinan menurut teori X dan teori Y 1) Gaya kepemimpinan dictator 2) Gaya kepemimpinan otokratis 3) Gaya kepemimpinan demokratis 4) Gaya kepemimpinan santai c. Gaya kepemimpinan menurut Robert House 1) Direktif 2) Suportif



3) Partisipatif 4) Berorientasi tujuan d. Gaya kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard 1) Instruksi 2) Konsultasi 3) Partisipasi 4) Delegasi (Nurman HIdayah, S.kep., Ns., M.Kep, 2020) Pada era globalisasi, dalam dunia keperawatan para manager keperawatan tidak hanya melakukan pendekatan terhadap gaya kepemimpinan yang disebut diatas. Namun harus memiliki gaya kepemimpinan yang berdasarkan nilai-nilai luhur keperawatan yang didasarkan pada falsafah keperawatan dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat melalui manajemen operasional dan manajemen asuhan keperawatan. 5. Perbedaan Manajer dengan Pimpinan No 1



MANAJER Memiliki



posisi



PEMIMPIN



yang



ditugaskan Seringkali



dalam organisasi formal



tidak



memiliki



otoritas



delegasi tetapi mendapatkan kekuasaan melalui cara lain : misalnya pengaruh



2



Memiliki legitimasi sumber kekuasaan Memiliki banyak peran yang lebih luas sehubungan



dengan



otoritas



yang dibandingkan dengan yang dilakukan



didelegasikan sesuai dengan posisinya 3



Diharapkan dapat melaksankan fungsi, Tidak terpisahkan dengan organisasi tugas dan tanggung jawab khusus



4



manajer



Menekanakan



pada



pengambilan



keputusan



keputusan dan hasil



formal



pengendalian Berfokus



pada



analisis, mengumpulkan



proses



kelompok,



informasi,



umpan



balik, dan pemberdayaan lainnya.



5



Mempengaruhi



orang,



lingkungan, Menekankan hubungan interpersonal



ruang, waktu dan sumber lain untuk mencapai tujuan organisasi 6



Memiliki tanggung jawab formal dan Mengarahkan pengikutnya tanggung gugat terhadp rasionalitas dan pengendalian lebih besar daripada pemimpin



7



Mengarahkan



subordinatnya



baik Memiliki tujuan yang dapat atau tidak



diminta maupun tidak



dapat merefleksikan organisasinya.



B. Teori keperawatan dalam keperawatan C. Peran dan fungsi kepemimpinan dalam keperawatan D. Komunikasi yang efektif dalam kepemimpinan E. Etika keperawatan yang terkait dengan kepemimpinan F. Peran pemimpin dalam pelaksaan fungsi managemen G. Pengertian managemen keperawatan H. Penggunaan balancr scrorecard dalam evaluasi kepemimpinan Manajemen berasal dari kata to manage yang memiliki arti mengelola, mengatur, serta mengurus dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi tersebut artinya bahwa seorang pemimpin atau manager bertugas dalam mengatur serta mengarahkan pekerja untuk mencapai tujuan bersama (organisasi). Manajemen keperawatan ialah suatu bentuk koordinasi atau proses pengarahan dan pengaruh kepada kelompok perawat yang dipimpinnya dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan yaitu dalam pemberian asuhan keperawatan serta pelayanan keperawatan dengan kerja sama yang baik sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. I. Fungsi managemen keperawatan Fungsi managemen keperawatan menurut Siti Saodah Susanti (2020) yaitu 1. Perencanaan



Perencanaan adalah proses penyusunan program dan kegiatan pelayanan keperawatan baik dalam rencana strategik maupun rencana operasional atau rencana aksi. Perancanaan ini disusun berdasarkan tujuan yang hendak kita capai. Perencanaan merupakan bentuk pembuatan keputusan manajemen yang dapat terdiri dari penelitian lingkungan, penggambaran sistem organisasi, mempelajari visi, dll. Pengertian perencanaan itu dapat dirumuskan pengertian terkait dengan perencanan dalam ruang lingkup manajemen keperawatan adalah proses pengambilan keputusan manajer terkait upaya pencapaian tujuan keperawatan melalui analisa, perkiraan sumber daya alternatif, tindakan dan pelaksanaan tindakan mencapai tujuan. Manajemen keperawatan harus mempersiapkan ruang keperawatan dan perawat untuk menghadapi tantangan yang akan datang baik yang dapat diramalkan atau tidak terduga. 2. Pengorganisasian Dalam



menjalankan



fungsi



manajemen



pengorganisasian,



kepala



ruangan



bertanggung jawab untuk mengorganisasi kegiatan keperawatan diunit kerjanya. Fungsi



dari



manajemen



keperawatan



didalam



sebuah



organisasi



adalah



mengembangkan seseorang dan merancang organisasi yang paling sederhana dalam menyelesaikan pekerjaan. Pengorganisasian dapat meliputi proses memutuskan tingkat organisasi yang dibutuhkan untuk mencapai objektif divisi keperawatan, pelayanan dan unit. Definisi organizing (Pengorganisasian) merupakan cara menetapkan, mengklasifikasikan serta mengatur kegiatan, menetapkan tugas pokok dan wewenang serta pedelegasian wewenang dari pemimpin kepada staf untuk mencapai tujuan (Swanburg, 2000). 3. Pengarahan Pengertian pengarahan ini adalah elemen tindakan dari manajemen keperawatan. Pengarahan ini sering disebut dengan fungsi memimpin dari manajemen keperawatan yang dapat meliputi pendelegasian, pengawasan, koordinasi dan pengendalian implemetasi rencana organisasi. Iklim kerja yang kondusif diciptakan dengan



kemampuan interpersonal manajer pelayanan keperawatan dalam memotivasi dan membimbing staf sehingga meningkatkan kinerja staf. 4. Pengendalian Menurut Mockler pengawasan (controlling) adalah upaya yang sistematis dalam menentukan standar pelaksanaan sesuai dengan perencanaan, membuat informasi umpan balik, membandingkan aktivitas sebenarnya dengan standar yang di tentukan sebelumnya, mengukur penyimpangan serta melakukan koreksi.



J. Peran Pemimpin Terkini Secara Nasional dan Global dalam Managemen Keperawatan Di era global ini, perlunya peran pemimpin untuk mampu mengambil keputusan terbaik dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan system teknologi. Saat ini kita bisa dikatakan sebagai perawat milineal, karena kita berada dimasa dimana segala sesuatu menggunakan teknologi. Kita harus bisa memanfaatkan kondisi serba digital ini untuk memajukan perkembangan keperawatan kita dalam memberikan asuhan keperawatan. Pelayanan kesehatan meningkat dan kompleks dalam menghadapi tantangan, peningkatan beban kerja, peningkatan pelayanan perawatan terhadap pasien. Oleh sebab itu diperlukannya peran seorang pemimpin untuk mengahadapi perubahan dan perkembangan kondisi terkini, terutama pada perkembangan informasi, teknologi, kecanggihan buatan atau artificial intelegensi. 1. Perencanaan Sebagai seorang pemimpin disini harus mampu membaca situasi apa yang terjadi saat ini baik secara nasional maupun global. Sehingga bisa menentukan rencana apa yang akan kita gunakan untuk mencapai tujuan kita dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan sesuai dengan perkembangan era global ini. Seperti pemimpin harus tahu apa yang diingin kan oleh pasien dalam pencapaian pemberian asuhan keperawatan yang bisa diberikan secara efektif dan efesien, sehingga pemimpin harus menyiapkan sumber daya manusia nya yang mampu dan paham dalam memberikan asuhan keperawatan yang diinginkan oleh pasien dan bahkan bisa lebih memudahkan pasien dalam mendapatkan pelayanan. Seorang pememimpin juga harus berfikir,



inovasi apa yang akan diberikan dalam mengendalikan teknologi kedalam asuhan keperawatan, seperti memanfaat kecanggihan teknologi. Semua hal itu peran yang dapat dilakukan oleh Seorang pemimpin yaitu a. Mempersiapkan meningkatkan



sumber



daya



manajemen



manusia,



sumber



daya



Pemimpin manusia



berperan sehingga



dalam dengan



kepemimpinannya dapat mengembangkan mutu dan memperbaiki sistem agar program pengembangan mutu sumber daya manusia berhasil sesuai harapan yaitu dapat dengan cara : 1) Mengevaluasi berapa kebutuhan tenaga medis yang kita inginkan atau yang kita butuhkan di unit kerja kita, apakah sudah cukup atau perlu ditambah. Bahkan kita perlu membuat peta jabatan agar semua bias terstruktur dan terencana dengan baik 2) Meningkatkan kompetensi perawat, salah satunya dengan melanjutkan pendidikannya, jika belum ada yang spesialis direncakan untuk bisa ambil spesialis



sesuai



dengan



bidangnya,



mengadakan



pelatihan



atau



memberikan pelatihan atau seminar-seminar kepada tenaga perawat dibidang dan spesialisnya. Seperti hal contohnya pelatihan kepemimpinan terhadap pelaksanaan standar manajemen pelayanan keperawatan . Sehingga setiap perawat memiliki sikap komitmen dengan motivasi yang tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Kemudain pemberian pelatihan dalam penangan bencana atau wabah baik yang akan terjadi besifat nasional maupun global, seperti wabah penyakit covid-19, jika perawat sudah memiliki ilmu dalam penangannya, perawat akan lebih sigap dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan. Selain itu juga agar lebih ahli dalam melakukan pemberian pelayanan dibidangnya. Dengan telah dilakukankan pelatihan atau seminar-seminar yang diikuti dengan tidak langsung perawat bisa melakukan inovasi-inovasi yang baru untuk bidangnya, seperti SOP pelayanan diruangnya dengan menggunakan berbasis teknologi salah satunya bisa memanfaat teleheart atau telenursing yang sudah mulai berkembang di Indonesia ini, dengan aplikasi ini kita dengan pasien bisa terasa dekat mesti ada jarak yang memisahkan. Peran



perawat juga memastikan jika perawat yang memberikan pelayanan keperawatan sudah sesuai dengan kode etik perawat sehingga jika terjadi masalah nantinya mereka sudah mempunyai pegangan karena bekerja sesuai dengan sop dan kode etik, sehingga perlunya peran pemimpin untuk mengoptimalkan sop yang ada. b. Untuk administrasinya pemimpin bisa berperan dengan mempersiapkan cara efektif apa yang bisa dilakukan agar semua data askep pasien terkumpul dengan rapi, baik dan aman. Seperti contoh yg baru saja dikeluarkan oleh mdjamil yaitu aplikasi bigstar, dimana didalamnya kita sebagai perawat bisa melihat bagaimana perjalanan dari pasien kita dan melihat status apakah pasien masih hidup atau sudah meninggal. Apa saja yang sudah diberikan kepadanya. Dan itu juga bisa memudah kan pasien untuk melihat riwayar pengobatannya. c. Merencanakan sarana prasarana Pemimpin juga harus berfikir dan mempersiapan prasaran yang mencukupi dalam mencapai tujuan kita dan dalam menghadapi era teknologi ini, agar semua tujuan organisasi kita bisa terlaksana dengan baik maka pemimpin harus bias mempersiapkan anggaran untuk pelaksaan yang telah kita rencanakan sebelumnya. d. 2. Pengorganisasian Dalam pengorganisasian pemimpin itu harus dapat melihat kemampuan atau kinerja dari setiap karyawan atau bawahan, pemimpin harus mampu membagikan tugas atau kewenangan sesuai dengan keahlian mereka, saat mereka berada bukan diposisi yang mereka ahli terkadang itu akan menggangu jalannya pelayanan asuhan keperawatan, kemudian pemimpin juga harus mengerti dengan kondisi rekan-rekan yang lainnya, apa dia sanggup atau tidak dengan posisi yang diberikan, sehingga jika semua sesuai dengan bidang, kesehatan mereka dan ahlinya akan terciptalah pengorganisasian yang nyaman dan kondusif, selain itu pemimpin juga harus jelas menentukan struktur organisasi sehingga tidak ada yang tidak mengerti dengan apa tugas yang akan mereka lakukan. Hal itu pemimpin sudah mewanti-wanti terlebih dahulu agar tidak



merusak jalannya tujuan organisasi. Menetapkan kewenangan yang mereka akan lakukan, mana yang bisa dilakukan pendelegasian, mana yang tidak boleh. Dengna adanya organisasi yang baik maka itu akan dapat fead backnya untuk mengontrol dalam melaksankan tugas pemberian playanan asuhan keperawatan serta bisa sekalian mengevaluasi tugas yang telah dilakukan. Dalam meletakkan atau memberikan jabatan untuk penyusunan organisasi, disni dituntut peran pemimpin untuk tidak tumpang tindih, tidakada unsur kekeuargaan bahkan politik, pemimpin harus mampu mengenali dan memahami karateristik rekannya agar bisa sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. 3. Pengarahan Membuat penegasan dan memberi pengarahan (making assigments and giving directions) Dengan berbagai metode dalam memberi penugasan maka diperlukan memberi pengarahan secara jelas dan singkat, agar apa yang akan mereka kerjakan mereka paham, jika mereka paham dan menguasai apa yang akan mereka kerjakan maka mereka akan mengerjakannya semaksimal mungkin dengan hasil yang baik. Dalam pemeberian arahan pemimpin harus bias membuat mereka nyaman dan merasa dihargai saat mereka bekerja. Kemudian pemimpin memberi bimbingan (Providing guidence). Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk membantu stafnya dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan, sehingga pasien mendapat kepuasan dalam asuhan keperawatan. Mendorong kerja sama dan partisipasi (Encouraging cooperation and participation). Kerjasama merupakan hubungan yang erat untuk dapat berpartisipasi, misalnya perawat melakukan kesalahan maka berikan informasi dan jelaskan melalui suatu diskusi. Hargai upaya yang telah dilakukan sehingga nanti dapat mengkoreksi kesalahannya. Oleh karena itu proses kepemimpinan keperawatan dalam kerja sama tim (team work) adalah sangat penting sehingga dapat meningkatkan kerja sama antara perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Mengkoordinasikan kegiatan (Coordinating Activities). Mengkoordinasikan kegiatan dalam suatu unit/ruangan merupakan kegiatan yang penting dalam kepemimpinan keperawatan. diinformasikan kepada perawat tentang kegiatan yang ada diruangan, dibutuhkan juga laporan tentang pencapaian pekerjaan oleh staf perawat. Selain itu



pemimpin juga melakukan Observasi/supervisi (Observing or Supervising). Mengawasi staf perawat dan pekerjaannya merupakan tanggung jawab yang besar dari seorang pemimpin keperawatan. Dibutuhkan kemampuan untuk meneliti asuhan keperawatan yang dibedakan pada pasien dengan aspek individunya. Untuk dibutuhkan juga di dalam pengawasan / observasi tidak hanya penampilan fisik tetapi kemungkinan emosi dan pengertian dari staf dalam memberi asuhan keperawatan 4. Pengendalian Pengendalian, pemimpin disini harus bias melakukan evaluasi Hasil penampilan kerja (evaluating performance results). Evaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan staf dalam bekerja sehingga dapat mendorong mereka bekerja dengan baik. Seorang pemimpin juga harus mengevaluasi dirinya sendiri baik sebagai perawat ataupun sebagai peminpin secara jujur. Di era global ini pemimin juga harus berfikir teknologi apa yang bisa melakukan pengevaluasi yang efektif dan efisien sehingga melakukan evaluasi tida membutuhkan banyak tenaga dan waktu yang lama. Contohnya dalam penggunaan balance, dengan adanya hal itu apabila ternyata dalam pekerjaan tersebut ada mengalami kendala atau permasalahan maka dengan adanya pengendalian pengevaluasi ini maka permasalahan itu akan lebih cepat ditemukan dan akan lebih cepat untuk mencari solusinya, sehingga permasalahan atau kendala-kendala yang ada tidak akan menumpuk dan berkepanjangan. K. Analisis peran pemimpin terkini secara nasional dan global 1. Nursing’s



Leadership



Role



in



Advancing



Professional



Practice/Work



Environments as Part of the Quadruple Aim Penelitian ini menjelaskn beberapa hambatan menghambat kemampuan pemimpin perawat untuk mengubah dan meningkatkan PPWE (professional practice/work Environments). Ini termasuk ketidaksopanan di tempat kerja, kesenjangan dalam memahami perbedaan generasi, kurangnya adopsi standar praktik terbaik, kurangnya inklusi konsisten pasien sebagai bagian dari lingkungan praktik, dan kesenjangan dalam pengetahuan tentang pentingnya kepemimpinan keperawatan.



Seorang pemimpin harus bisa sebagai agen perubahan. Pemimpin di era global ini, dia harus bisa berfikir kritis dan inovasi serta efisien apa yang harus dilakukan agar hambatan tersebut bisa di minimalisirkan, salah satunya dimulai dari diri sendiri, bisa tidak kita menghargai diri sendiri, jika sudah bisa, mulailah menghargai diri orang lain, ketika kita sudah bisa menghargai diri sendiri dan orang lain, maka staf kita akan melihat itu dan mulai belajar untuk menghargai sesama mereka teman sejawat. Seorang pemimpin itu harus bisa berfikir, tentang kepuasan pasien, kenyaman perawat, pengurangan biaya perawatan dan menciptakan lingkungan kerja dan praktik yang optimal. Sehingga kita bisa mencapai sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama. 2. Preparing Nursing Professional Development Practitioners in Their Pivotal Leadership Role Penelitian ini menjelaskan tentang kepemimpinan mempersiapkan praktisi NPD dalam peran kepemimpinan penting mereka, akan mengeksplorasi berbagai topik untuk mendukung praktisi NPD dalam pengembangan profesional mereka untuk menjadi pemimpin dalam praktik interprofessional dan lingkungan belajar, sistem perawatan kesehatan, dan keperawatan professional. Peran pemimpin praktisi nursing professional development (NPD) harus memberikan pengaruh terhadap lingkungan pembelajaran dan praktik interprofessional, memajukan spesialisasi praktik NPD, dan mengadvokasi secara global untuk keperawatan profesional dan perubahan sosial untuk memberikan perawatan dan kesehatan yang optimal untuk perlindungan masyarakat. Sebagai pemimpin, praktisi NPD harus menunjukkan sejumlah kompetensi untuk perannya. Kompetensi kepemimpinan untuk generalis NPD meliputi mengembangkan lingkungan kerja yang sehat, menyelaraskan program pendidikan dengan tujuan dan rencana



strategis



organisasi,



berkolaborasi



dengan



pemangku



kepentingan,



menunjukkan kecerdasan emosional dan semangat untuk pekerjaan yang berkualitas, mendukung inovasi dan budaya yang adil, menjaga kepatuhan catatan yang diperlukan dari badan pengatur, mempromosikan pekerjaan program pengembangan profesional, dan menerapkan program dan proyek untuk menambah nilai bagi hasil organisasi, pasien, dan karyawan (Harper & Maloney, 2016).



3. L. Kharakteristik seorang pemimpin Seorang pemimpin harus memiliki karakteristik yaitu pertama visioner, misioner dan strategi yakni memiliki, memahami dan mengkomunikasikan visi dan misi, mampu merumuskan dan merealisasikan strategis serta memiliki pengetahuan, terampil, dan berwawasan luas, kedua berorientasi pada perubahan menunjukkan bahwa pemimpin menyukai dan selalu terlibat dalam perubahan, memiliki tujuan dan arah jelas, futureoriented dan suka menetapkan prioritas, ketiga mampu membangun relasi yang kuat tergambar dari selalu bertindak bijaksana, melibatkan bawahan dalam mengembangkan ide, memberikan kesempatan kepada bawahan untuk membuat keputusan, keempat memiliki personal style dan personal skills seperti proaktif, pengendalian emosi, bersemangat, peduli terhadap bawahan, bekerja melampaui uang dan kekuasan serta berani mengambil resiko. M. BAB III PEMBAHASAN BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Nurman Hidayah., S.Kep., Ns., M.Kep., Alfianur., S.Kep., Ns., M.Kep., Fitria Handayani., S.Kep., Ns., M.Kep. 2021. “Managemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan”. Jawab Barat :Adab Siti Saodah Susanti, Dina Dewi Anggraini, Mori Agustina Perangin-angin, Bina Melvia Girsang, Imelda Liana Ritonga, Peggy Sara Tahulending, Christie Lidya Rumerung, Riama Marlyn Sihombing, Adventina Delima Hutapea, Deasy Handayani Purba. 2020. “Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan”. Yayasan Kita Menulis Riama Marlyn Sihombing, Peggy Sara Tahulending, Uly Agustine, Christie Lidya Rumerung, Adventina Delima Hutapea, Novita Verayanti Manalu, Idauli Simbolon, Agung Mahardika



Venansius Purba, Ineke Patrisia, Edi Wibowo Suwandi, Neila Sulung, Deasy Handayani Purba. 2021. “Managemen Keperawatan”. Yayasan kita menulis Carol Susan Johnson, PhD, RN-BC, NE-BC ƒ Charlene M. Smith, DNS, MSEd, WHNP, RNBC, CNE, ANEF. 2017. Preparing Nursing Professional Development Practitioners in Their Pivotal Leadership Role Nursing’s Leadership Role in Advancing Professional Practice/Work Environments as Part of the Quadruple Aim. 2019. John R. Bowles, PhD, MSN, RN, CENP; Joyce Batcheller, DNP, RN, NEA-BC, FAAN; Jeffrey M. Adams, PhD, RN, NEA-BC, FAAN; Deb Zimmermann, DNP, RN, NEA-BC, FAAN; Sharon Pappas, PhD, RN, NEA-BC, FAAN