Makalah Kesehatan Matra Kelompok 5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEBIJAKAN KESEHATAN MATRA



Dosen pembimbing : Tri Prabowo, S.Kp., M.Sc



Disusun oleh : Kelompok 5 Jihan Ahnaf Dwi Cahyani



(P07120218017)



Rizqika Lufieta Wibowo



(P07120218024)



Aprilia Khoirummunawaroh



(P07120218030)



Agninda Kris Anindya



(P07120218034)



Haidar Kusumastuti



(P07120218039)



Agusta Adhie Pradana



(P07120218048)



PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN 2019



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur senantiasa tercurah kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan dengan baik tanpa halangan suatu apapun. Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan. Diharapkan dengan disusunnya makalah ini penulis dan pembaca mampu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan matra. Terimakasih Kami ucapkan kepada Bapak Tri Prabowo, S.Kp., M.Sc selaku dosen mata kuliah Kebijakan Kesehatan. Tak lupa pula Kami sampaikan terimakasih kepada Penanggung Jawab Mata Kuliah Kebijakan Kesehatan yang telah mengatur pembagian tugas makalah serta teman-teman yang telah mendukung dalam penyelesaian makalah ini. Tentu banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saran dan masukan akan sangat mendukung dan berarti bagi Kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Sekian dari Kami. Wassalamualaikum Wr. Wb



Tim Penulis



Kelompok V



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar……………………………………………………….………….....i Daftar Isi…………………………………………………………………………...ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………………………….1 B. Rumusan Masalah…………………………………………………………1 C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………..2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kesehatan Matra………………………………………………3 B. Ruang Lingkup Kesehatan Matra………………………………………....3 C. Peran Pengambil Keputusan dan Mitra…………………………………..10 D. Indikator Keberhasilan Matra…………………………………………....11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………………13 B. Saran……………………………………………………………………...14 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………15



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan



Keputusan



Menteri



Kesehatan



RI



No.1215/



Menkes/SK/XI/2001 tentang pedoman kesehatan matra pasal 1 menyebutkan bahwa Kesehatan Matra adalah bentuk khusus upaya kesehatan diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dalam lingkungan matra yang serba berubah. Matra adalah berpindahnya/perubahan dari satu tempat ke tempat lain yang tidak sama tempatnya dan berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan manusia dalam lingkungan tersebut. Upaya kesehatan berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental terhadap lingkungan yang berubah baik di lingkungan darat, laut dan udara. Ruang lingkup kesehatan matra adalah kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air, kesehatan kedirgantaraan. Kesehatan lapangan meliputi kesehatan haji, kesehatan transmigrasi, kesehatan



dalam



penanggulangan



korban



bencana,



kesehatan



di



bumi



perkemahan, kesehatan dalam situasi khusus, kesehatan lintas alam, kesehatan bawah tanah, kesehatan dalam penanggulangan keamanan dan ketertiban masyarakat, kesehatan dalam operasi dan latihan militer di darat. Kesehatan kelautan dan bawah air meliputi kesehatan pelayaran dan lepas pantai, kesehatan penyelaman dan hiperbarik, kesehatan dalam operasi dan latihan militer di laut. Sedangkan kesehatan kedirgantaraan meliputi kesehatan penerbangan dirgantara dan kesehatan dalam operasi dan latihan militer dirgantara.



B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan matra? 2. Apa saja ruang lingkup kesehatan matra? 3. Bagaimana peran pengambil keputusan dan mitra dalam kesehatan matra? 4. Apa saja indikator keberhasilan matra? 1



C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk memahami kebijakan kesehatan matra. 2. Tujuan Khusus a. Untuk menjelaskan ruang lingkup kesehatan matra. b. Untuk menjelaskan peran pengambil keputusan dan mitra dalam kesehatan matra. c. Untuk mengidentifikasi indikator keberhasilan matra.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kesehatan Matra Matra adalah dimensi atau lingkungan atau wahana atau media tempat seseorang atau sekelompok orang melangsungkan hidup serta melaksanakan kegiatan. Kondisi matra adalah keadaan dari seluruh aspek pada matra yang serba berubah dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pelaksanaan kegiatan



manusia



yang



hidup



dalam



lingkungan



tersebut.



Kesehatan



matra adalah upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan fisikdan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah secara bermakna baik di lingkungan darat, laut dan udara. Kesehatan Kedirgantaraan adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan penerbangan dan kesehatan ruang angkasa dengan keadaan lingkungan yang bertekanan rendah (hipobarik) (NafsiahMboi, 2013). Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Pasal 1, ayat 1 dan 2, No.1215 Tahun



2001



tentang



Pedoman



Kesehatan Matra, jenis-jenis



kesehatan matra meliputi kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air, dan kesehatan kedirgantaraan.



B. Ruang Lingkup Kesehatan Matra Upaya kesehatan berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental terhadap lingkungan yang berubah baik di lingkungan darat, laut dan udara. Ruang lingkup kesehatan matra adalah kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air, kesehatan kedirgantaraan. 1. Kesehatan Lapangan Kesehatan matra darat, disebut dengan Kesehatan lapangan yang meliputi kegiatan : a. Kesehatan Haji Kesehatan haji mencakup sasaran CJH, petugas kesehatan dan non kesehatan. Kegiatan di dalamnya meliputi : 1) Pemeriksaan kesehatan awal dan akhir 3



2) Promosi kesehatan 3) Peningkatan Kesehatan fisik dan mental 4) Imunisasi 5) Surveilen Epidemiologi Penyakit 6) Higiene dan Sanitasi 7) Pelayanan Medik dan Keperawatan 8) Pelayanan Evakuasi danrujukan 9) Identifikasi dan Administrasi jenazah 10) Pelayanan Safari wukuf 11) Penanggulangan KLB 12) Perbekalan Kesehatan 13) Pencatatan dan pelaporan. b. Kesehatan transmigrasi Sasarannya adalah calon transmigran dan petugas pendamping. Adapun kegiatannya meliputi : 1) Pemeriksaan Kesehatan 2) Promosi Kesehatan 3) Surveilen Epidemiologi Penyakit 4) Imunisasi 5) Pelayanan Medik dan keperawatan 6) Evakuasi dan rujukan 7) Pencatatan dan pelaporan 8) Pencegahan penyakit potensial KLB 9) Pelaksanaan Higiene dan sanitasi 10) Penyemprotan/fogging rumah c. Kesehatan dalam penanggulangan korban bencana Sasarannya adalah korban, masyarakat, petugas rawan bencana. Kegiatannya meliputi : 1) Melaksanakan triage pada korban bencana 2) Pelayanan medik kepada Korban 3) Pelayanan kesehatan dasar pada pengungsi



4



4) Pengawasan sanitasi umum 5) Penyediaan jamban darurat 6) Pencegahan dan pemberantasan penyakit KLB 7) Pengendalian vector 8) Promosi kesehatan 9) Pembekalan kesehatan 10) Evakuasi dan rujukan 11) Pencatatan dan pelaporan d. Kesehatan di bumi perkemahan Sasarannya adalah peserta dan petugas pendamping perkemahan. Kegiatannya meliputi : 1) Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan 2) Promosi kesehatan 3) Higiene dan sanitasi lingkungan 4) Surveilen epidemiologi penyakit 5) Pelayanan medik dan keperawatan 6) Evakuasi dan rujukan 7) Pencatatan dan pelaporan e. Kesehatan dalam penanggulangan gangguan keamanan ketertiban masyarakat Sasarannya adalah masyarakat yang terkena gangguan kamtibmas. Kegiatannya meliputi : 1) Pelatihan P3K 2) Promosi kesehatan 3) Penanganan gizi 4) Kesehatan Jasmani 5) Evakuasi dan rujukan 6) Penyiapan logistik kesehatan 7) Identifikasi korban dan akibat/sebab 8) Pencatatan dan pelaporan f. Kesehatan lintas alam



5



Sasarannya adalah peserta lintas alam. Kegiatannya meliputi : 1) Pemeriksaan Kesehatan 2) Promosikesehatan 3) Klimatologi lokasi lintas alam 4) Penanganan kecelakaan latihan 5) Pelayanan medik dan keperawatan 6) Evaluasi dan rujukan g. Kesehatan bawah tanah Sasarannya adalah tenaga kerja atau para petugas pertambangan bawah tanah. Adapun kegiatannya meliputi : 1) Pemeriksaan kesehatan dan promosi kesehatan 2) Pelatihan P3K 3) Higiene dan sanitasi 4) Penyiapan logistik kesehatan 5) Pelayanan kesehatan medik dan keperawatan h. Kesehatan dalam situasi khusus Sasarannya adalah masyarakat yang terpajan dan petugas. Kegiatannya meliputi : 1) Promosi kesehatan 2) Penyediaan sarana sanitasi dasar 3) Surveilen Epidemiologi 4) Pelayanan medik dan keperawatan 5) Evakuasi dan rujukan 6) Pencatatan dan pelaporan i. Kesehatan dalam operasi dan latihan militer di darat Sasarannya adalah nggota militer, petugas kesehatan dan masyarakat. Adapun kegiatannya meliputi : 1) Pemeriksaan kesehatan 2) Penanganan kasus kegawatdaruratan 3) Pelayanan kesehatan dan keperawatan 4) Promosi kesehatan



6



5) Pelayanan sanitas idasar 6) Pemulihan gizi dan kesehatan 7) Evakuasi dan rujukan 8) Logistik kesehatan



2. Kesehatan Kelautan dan Bawah Air Kesehatan Kelautan dan bawah air sebagaimana dimaksud pada ayat meliputi : a. Kesehatan penyelaman dan hiperbarik Menyelam/Penyelaman adalah kegiatan yang dilakukan dibawah



permukaan



air,dengaan



atau



tanpa



menggunakan



peralatan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Lingkungan penyelaman memiliki berbagai potensial bahaya baik fisik maupun biologi. Secara anatomi tubuh manusia terdiri dari 3 unsur yaitu padat, cair dan berongga. Jaringan tubuh yang padat seperti tulang, otot, jantung, hati relatif tidak meneruskan tekanan,



sedangkan yang berupa cairan dapat



meneruskan tekanan, dan yang berongga seperti telinga, sinus, lambung, usus, paru juga saluran nafas sangat dipengaruhi perubahan tekanan. (Ricardlarn dan WhislerRex,1993) Hiperbarik adalah sebuah terapi oksigen yang dilakukan dalam sebuah chamber atau ruangan bertekanan udara tinggi yaitu lebih dari 1 atmosfer. Pasien berada di dalam chamber selama beberapa jam untuk menghirup oksigen murni. Pasien diberikan 3x30 menit untuk menghirup oksigen. b. Kesehatan Dalam Operasi dan Latihan Militer di Laut Sasarannya adalah person militer, petugas kesehatan, masyarakat. Adapun kegiatannya meliputi : 1) Pemeriksaan kesehatan pelayanan medik dan keperawatan 2) Promosi kesehatan 3) Kesemaptaan jasmani 7



4) Sarana sanitasi dasar 5) Pemulihan kesehatan dan gizi 6) Evaluasi dan rujukan logistik kesehatan 7) Logistik kesehatan 8) SDM c. Kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai Semakin dalam laut; Suhu Udara dalam laut makin rendah dan kelembaban yang tinggi sehingga tekanan udara



semakin



besar; sehingga goncangan kapal makin kuat dan penumpang lebih banyak mengalami mabuk yang disebabkan antara lain oleh peningkatan produksi urin, pembesaran prostat, perut kembung. Dehidrasi karena pengeluaran urin yang berlebihan, apabila jika tidak diimbangi dengan minum secukupnya maka akan terjadi dehidrasi dimana keadaan tubuh manusia kehilangan dan kekurangan cairan yang diikuti pula dengan kehilangan dan berkurangnya garam dalam tubuh. Hipoksia adalah suatu keadaan dimana darah berkurang kadar zat asam atau oksigennya sehingga berakibat sel-sel dalam tubuh juga kekurangan oksigen sehingga fungsinya terganggu dan menurun.



Berikut



contoh



gangguan



aspek



mental



(neuropsikologis): 1) Mabuk Laut 2) Jam Biologis 3) Adanya goncangan dan bising dalam kapal 4) Kelelahan 5) Penurunan daya tahan tubuh dan sakit berat 6)



Masalah Kesehatan (wanita yang sedang hamil, menunda haid, terjadinya penularan penyakit, rasa takut dan cemas)



8



3. Kesehatan Kedirgantaraan Kesehatan kedirgantaraan sebagaimana dimaksud diatas meliputi : a. Kesehatan penerbangan di dirgantara b. Kesehatan dalam operasi dan latihan militer di dirgantara. c. Penyakit akibat matra kedirgantaraan beserta stressor. Stressor matra kedirgantaraan antara lain dengan adanya faktor geofisika, geografi, biologi, sosial, mekanik dan fisika. Gangguan atau penyakit yang dapat timbul antara lain : a. Gaya akselerasi Yaitu perubahan dari kecepatan besar dan arah yang besar. b. Penyakit dekompresi Yaitu gejala yang timbul sebagai akibat dari penguapan gas atau pengembangan gas dalam rongga tubuh,pada waktu tekanan



udara



luar



menurun.



Dapat



dicegah



dengan



mempertahankan berat badan ideal, meningkatkan tingkat kesamaptaan jasmani, dan denitrogenasi. c. Hipoksia di penerbangan Yaitu suatu sindrom yang terjadi secara akut sebagai akibat dari tidak adekuatnyaoksigenisasi jaringan yang merupakan kelanjutan dari menurunnya tekanan parsial oksigen dalam udara yang dihisap pada pernapasan. d. Bising atau fibrasi Yaitu suara yang tidak nyaman, tidak dikehendaki dan dapat merusak fungsi pendengaran. e. Ritme sirkardian atau jet lag Yaitu stres yang dialami setelah melewati beberapa daerah waktu (time zone) dengan menggunakan pesawat udara. f. Disorientasi Yaitu



berkurangnya



kemampuanseseorang



untuk



menentukan posisinya terhadap permukaan bumi, atau dengan benda-benda di lingkungan sekitarnya.



9



C. Peran Pengambil Keputusan dan Mitra 1. Para pengambil keputusan di pusat, provinsi dan kabupaten/kota a. Memberikan dukungan kebijakan dan sumber daya agar program kesehatan matra berjalan b. Mendukung terbentuknya struktur organisasi kesehatan matra di provinsi dan kabupaten/kota. 2. Dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota a. Mengadvokasi para pengambil keputusan untuk terbentuknya struktur organisasi kesehatan matra di provinsi dan kabupaten/kota. Mengupayakan ketersediaan dana untuk pengembangan program kesehatan matra. b. Memfasilitasi terbentuknya jejaring dan memfungsikan perannya secara optimal. c. Sosialisasi dan pemberdayaan untuk berbagai kelompok sasaran. d. Melakukan pembinaan dan asistensi teknis pada jajaran di bawahnya. Melakukan pemantauan _dan evaluasi. 3. Lintas sektor terkait a. Memberikan dukungan kebijakan pelaksanaan kesehatan matra. b. Koordinasi pelaksanaan program secara terpadu. c. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara terpadu. 4. Organisasi profesi a. Mendukung pelayanan kesehatan matra. b. Fasilitas peningkatan sumber daya manusia. c. Melakukan koordinasi di unit pelayanan baik secara vertikal maupun horizontal. d. Memberikan masukan terhadap kebijakan program kesehatan matra. 5. Asosiasi (PKHI, Perdospi, FOSSI, PADI) a. Fasilitas peningkatan SDM kesehatan matra. b. Memberdayakan masyarakat.



10



c. Memberikan masukan terhadap kebijakan teknis dan program kesehatan matra. d. Mendorong terbentuknya institusi formal yang terakreditasi. 6. Lembaga Swadaya Masyarakat a. Memberikan masukan kepada pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota terhadap pelaksanaan program kesehatan matra. Memantau pelaksanaan program kesehatan matra. b. Memberdayakan masyarakat. 7. Kalangan swasta dan dunia usaha Memberi dukungan sumber daya terutama dana, sarana dan fasilitas. 8. Media massa Penyebarluasan informasi kesehatan matra bagi masyarakat serta pada para pengambil keputusan dari pusat, provinsii kabupaten/kota.



D. Indikator Keberhasilan Matra 1. Indikator Masukan a. Adanya pedoman, petunjuk pelaksanaan; petunjuk teknis tentang kesehatan matra. b. Adanya dukungan kebijakan dan dana dari berbagai pihak. c. Adanya penanggung jawab yang mengelola kesehatan matra di provinsi dan kabupaten/kota. d. Tersedianya tenaga kesehatan terlatih dalam bidang kesehatan matra di sarana pelayanan kesehatan. e. Adanya sarana dan media promosi tentang kesehatan matra. 2. Indikator Proses a. Tersedianya kegiatan advokasi di berbagai tingkat. b. Terselenggaranya kegiatan pelayanan kesehatan matra. c. Terlaksananya pemberdayaan petugas dan masyarakat. d.



Terbentuknya jejaring kerja dan informasi.



3. Indikator Keluaran



11



a. Jumlah



kabupaten/kota



dan



Unit



Pelaksana



Teknis



yang



melaksanakan program kesehatan matra meningkat. b. Meningkatnya cakupan pelayanan untuk masing-masing upaya kesehatan matra. 4. Indikator Dampak a. Menurunnya angka kesakitan. b. Menurunnya angka kecacatan. c. Menurunnya angka kematian.



12



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan



Matra adalah dimensi atau lingkungan atau wahana atau media tempat seseorang atau sekelompok orang melangsungkan hidup serta melaksanakan kegiatan. Kondisi aspek pada



matra



matra adalah keadaan dari seluruh



yangserba berubah dan berpengaruh terhadap



kelangsungan hidup dan pelaksanaan kegiatan



manusia



yang



hidup



dalam lingkungan tersebut. Kesehatan matra adalah upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah secara bermakna. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Pasal 1, ayat 1 dan 2, No.1215 Tahun



2001



kesehatan



tentang



Pedoman



Kesehatan Matra, jenis-jenis



matrameliputi kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan



bawah air, serta kesehatan kedirgantaraan. Kesehatan lapangan meliputi kesehatan haji, keehatan transmigrasi, kesehatan dalam penanggulangan korban bencana, kesehatan di bumi perkemahan, kesehatan dalam penanggulangan gangguan keamanan ketertiban masyarakat, kesehatan lintas alam, kesehatan bawah tanah, kesehatan dalam situasi khusus, serta kesehatan dalam operasi dan latihan militer di darat. Kesehatan kelautan dan bawah air meliputi kesehatan penyelaman dan hiperbarik, kesehatan dalam operasi dan latihan militer di laut, dan kesehatan pelayaran dan lepas pantai. Kesehatan kedirgantaraan meliputi kesehatan penerbangan, kesehatan dalam operasi dan latihan militer, serta penyakit akibat matra kedirgantaraan beserta stressor. Peran pengambilan keputusan dan mitra ada di di pusat, provinsi dan kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, lintas sektor terkait, organisasi profesi, asosiasi (pkhi, perdospi, fossi, padi), lembaga swadaya masyarakat, kalangan swasta dan dunia usaha, serta



13



media masa. Indikator kesehatan matra dinilai dari indicator masukan, proses, keluaran, dan dampak. B. Saran



Dengan adanya pemahaman mengenai kesehatan matra dan ruang lingkup kesehatan matra, maka diharapkan adanya upaya kesehatan yang berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental terhadap lingkungan yang berubah, baik di lingkungan darat, laut, dan udara sehingga bermanfaat secara menyeruluh terhadap kesehatan masyarakat.



14



DAFTAR PUSTAKA Purwanto, Hary, dkk. 2006. Kesehatan Matra. Jakarta : Departemen Kesehatan



15