Makalah KLP Ii Teknologi Informasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“ TEKNOLOGI INFORMASI UMUM DALAM LAYANAN KEPERAWATAN “ MAKUL: SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN



DI SUSUN OLEH KELOMPOK II:



1. PUTU GEDE SURYA SWARNATA 2. I KETUT SURDIKA



(03) (04)



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR PROGRAM STUDI PROFESI NERS TAHUN 2020 KATA PENGANTAR



i



Puji syukur dan terima kasih kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Sistem Informasi Kperawatan yang berjudul “Teknologi Informasi Umum dalam Layanan Keperawatan”. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah terkait dalam penyusunan tugas makalah ini karena telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk penyusunan makalah ini. Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penampilan maupun dari segi kualitas penulisan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun jika terdapat kesalahan, kekurangan, dan kata – kata yang kurang berkenan dalam makalah ini, dan tentu saja dengan kebaikan bersama dan untuk bersama. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan pembaca.



Denpasar, 27 Juni 2020



Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.............................................................................................ii DAFTAR ISI..........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................................1 B. Rumusan Masalah..............................................................................................3 C. Tujuan Penulisan................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN A. TEKNOLOGI INFORMASI..............................................................................4 1. Definisi.........................................................................................................4 2. Peran Teknologi Informasi Di Bidang Kesehatan.......................................4 3. Manfaat Teknologi Informasi......................................................................5 B. TEKNOLOGI DALAM PELAYANAN KESEHATAN..................................7 C. PEMANFAATAN TEKNOLOGI KESEHATAN DALAM APLIKASI.........9 BAB III PENUTUP A. Simpulan..........................................................................................................11 B. Saran.................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasinya, rumah sakit rerata hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi. Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi (dan komunikasi) saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengupdate perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan dishare secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya 1



ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa. Perkembangan ilmu keperawatan di dunia telah mencakup pada spesialisasi keperawatan informatik. Area keperawatan ini belum populer di Indonesia, tetapi telah berkembang dibeberapa negara seperti Amerika, A.ustralia, Canada, Inggris, dan beberapa negara maju lainnya. Spesialis perawat informatik tersebut memiliki jenjang karir yang luas dan berkembang. Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini, sangat  mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.



2



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa maslaah sebagai berikut : 1. Bagaimana konsep Teknologi Informasi? 2. Bagaimana Teknologi dalam Pelayanan Kesehatan? 3. Bagaimana Pemanfaatan Teknologi Kesehatan Dalam Aplikasi Keperawatan? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan paper ini ialah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui konsep Teknologi Informasi. 2. Untuk mengetahui Teknologi dalam Pelayanan Kesehatan 3. Untuk



mengetahui



Pemanfaatan



Teknologi



Keperawatan.



3



Kesehatan



Dalam



Aplikasi



BAB II PEMBAHASAN A. TEKNOLOGI INFORMASI 1. Definisi Teknologi informasi dapat diartikan sebagai seperangkat alat yang membantu manusia untuk bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Dalam hal ini, Teknologi Informasi mencakup keseluruhan bentuk teknologi yang digunakan untuk memproses informasi. TI dianggap alat yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan informasi (Silfi, 2014). Pengolahan informasi yang dihasilkan diproses menggunakan alat-alat seperti komputer beserta software-software pendukungnya. Teknologi Informasi yang tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. 2. Peran Teknologi Informasi Di Bidang Kesehatan Ketersediaan informasi obat yang akurat, benar, dan terpercaya merupakan kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan untuk pasien dan masyarakat (Silfi, 2014). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi banyak berperan dalam dunia kesehatan antara lain : a. Dapat digunakan dalam adminstrasi, obat-obatan, diagnostik, terapi, perawatan (monitoring status pasien), serta penelitian. b. Sebagai pusat informasi kesehatan (Health Information Center) c. Sebagai penyedia informasi yang terpercaya (reliable) d. Dapat berperan penting dalam memetakan kondisi kesehatan masyarakat, melakukan analisis kesehatan berdasarkan data yang komprehensif dari semua unit-unit kesehatan.



4



e. Melakukan pemantauan dan pengendalian masalah kesehatan melalui Health Monitoring System, konsultan kesehatan bagi masyarakat, baik secara online (web) maupun offline. Pada tahapan saat ini telah dilakukan identifikasi layanan-layanan unggulan bidang kesehatan dengan karakteristik yang dimiliki, antara lain: a. Berorientasi pada kebutuhan masyarakat, berpotensi untuk dikembangkan (high potential), layanan inovatif (strategic), efektif dan integritas (key operational), dan menciptakan efisiensi (support). b. Selanjutnya dilakukan pengembangan aplikasi web berdasarkan layanan unggulan yang diidentifikasi. Sistem yang dirancang akan menghubungkan jaringan Rumah Sakit yang bekerjasama dan menyimpan data keberadaan peralatan kesehatan serta ruangan yang tersedia di masing-masing rumah sakit pada saat tertentu. c. Data ini kemudian dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan layanan unit gawat darurat melalui fasilitas tertentu seperti situs web. 3. Manfaat Teknologi Informasi Manfaat dari penerapan komputer dalam bidang kesehatan di tiap-tiap aplikasinya antara lain sebagai berikut : a. Mendiagnosa suatu penyakit dan menentukan obat yang cocok b. Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia c.



Memonitoring status pasien, merecord data pribadi pasien dan riwayat penyakit pasien.



d. Melakukan penelitian ilmiah yang diperlukan. e. Memasukkan, menyimpan, menggelompokkan dan mengolah data – data secara cepat dan mudah. f. Mendeteksi DNA seseorang dan Mengecek atau mengethaui hasil tes darah di laboratorium g. Sebagai alat Bantu dalam pemeriksaan medis



5



Penggunaan Teknologi Untuk Analisis Kesehatan, Contoh penggunaan sistem komputer untuk menganalisa organ – organ tubuh : a. System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. b. System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh secara bergerak. c. SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. d. PET (Position Emission Tomography) merupakan sistem komputer yang menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif e. NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen. f. USG (Ultra Sonography) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor berupa gambar dua dimensi atau tiga dimensi. g. Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil jarak antara potongan 3 mm. h. Magnetic Resonance Imaging ( M R I ) adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita.



6



B. TEKNOLOGI DALAM PELAYANAN KESEHATAN Terdapat beberapa teknologi yang telah digunakan dalam bidang pelayanan kesehatan, menurut (Sudaryanto & Irdawati, 2016) terdapat beberapa teknologi antara lain: 1. Telehealth Telehealth secara umum ada dua tekhnologi yang dalam pelayanan: store forward dan real time tekhnologi. a. Tekhnologi simpan dan sampaikan (store and forward) misalnya : gambar yang didapatkan dari elektonik seperi tekhnologi x ray, dapat dikirimkan pada spesialis untuk diinterpretasi. Gambar tersebut saja yang berpindah pindah.Radiologi, dermatologi, patologi adalah contoh spesialisasi yang sangat kelihatan menggunakan tekhnologi ini. b. Tekhnologi real time Real time adalah tekhnologi yang membuat pasien dan provider berinteraksi dalam waktu yang sama. Banyak alat telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi dua arah menggunakan tekhnologi real time dalam telehealth. Tekhnologi realtime juga dapat membuat alat untuk menstransimisikan gambar dari tempat yng berbeda. Misalnya kamera untuk mengobservasi keadaan klien. Tekhnologi realtime memfasilitasi komunikasi dua arah baik audio maupun video, yang bisa digunakan dalam telehealth Sebagai kombinasi realtime dan robotik, seorang dokter bedah dapat melakukan operasi dengan alat operasi khusus dari jarak tertentu. Prosedur ini disebut dengan telepresence. Telepresence menjadi salah satu sub bagian dari telehealth. Saat ini masih sedang dikembangkan karena membutuhkan sistem yang 100 % reliable dan bandwith yang sangat tinggi. Pelayanan keehatan semakin bergeser dari Rumah sakit menuju Rumah dan komunitas. Banyak rentang petugas kesehatan (ahli gizi, pekerja social, perawat) sebagai bagian dalam pelayanan kesehatan yang menggunakan pelayanan terapeutik dengan telehealth. Salah satu contoh program telehealth adalah homecare. Sistem ini menyediakan audio dan video interaktif untuk hubungan antara lanjut usia di rumah dan telehealth perawat. Perawat



7



memasukkan data data pasien secara elektronik dan menganalisanya, kalau perlu untuk dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan kunjungan ke pasien. c. Telenursing Merupakan bagian dari telehealth. Telenursing menawarkan program kolabortif dan mengurangi biaya pasien. Sebagai contoh: konsultasi dengan perawat akn mengurangi angka kejadian masuknnya pasien dengan keadaan emergency ke Rumah Sakit. Telehealth juga bisa diaplikasikan dalam pendidikan, dengan mengunjungi satu bagian dengan bagian lain melalui halaman web. Pengalaman dari praktisi perawat dapat dipelajari oleh orang lain melalui halaman web. Telehealth terdiri dari berbagai jenis bentuk dan telah menunjukkan segi manfaatnya. Beberapa manfaat dari telehealth misalnya: meningkatkan kualitas pelayanan, mengurangi waktu, meningkatkan produkstifitas akses, meningkatkan peluang belajar. Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan telehealth yaitu (Suwarjo, 2017) : 1) Pembiayaan, pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth. Meskipun dijumpai bahwa telehealth banyak mempunyai manfaat. Pemerintah masih kurang dalam mengembangkan telehealth. 2) Aspek legal Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus dilindungi dari praktek petugas kesehatan yang tidak baik. 3) Standar keamanan Perhatian dalam apliksi tekhnologi dalam pelayanan kesehatan adalah keamaan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus bisa menjamin keselamatan bagi pasien. Berkaitan dengan hal tersebut ANA (American Nursing Association) menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu : Prinsip dasar telehealth pada tahun 1998, kompetensi telehealth tahun 1999 dan mengembangkan protokol telehealth pada tahun 2001. 4) Keamanan data Telehealth memerlukan pencatatan elektronik (elektronik health record), yang rawan akan privasi, kerahasiaan dan keamanan data.Sehingga penyelenggaraan telehealth harus bisa menjamin keamanan data.



8



5) Infrastruktur komunikasi Infrastruktur telekomunikasi merupakn bagian dari telehealth yang mempunyai biaya dengan prosentase paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk hubungan antarmuka (interface) akan sulit menyelenggarakan telehealth jika tidak ada saling hubungan (interkoneksi) antar alat. 2. Electronic Health Record Electronic Health Record Informatika dalam pelayanan kesehatan dimulai pada pengelolaan informasi keuangan yang mulai berkembang era tahun 60-an. Mulai sejak itu aplikasi komputer untuk pelayanan kesehatan berkembang. Pada akhir era 60-an Sistim informasi rumah sakit sudah memasukkan data tentang diagnosa serta informasi lain dalam rencana perawatan pasien Tekhnologi yang digunakan dapat mengurangi kerja dengan kertas (paperwork) dan meningkatkan komunikasi serta menghemat waktu perawat. Salah satu awal program komputer yang bagus untuk perawatan pasien adalah Problem Oriented Medical Record Information System (PROMIS) yang dibuat oleh DR Lawrence Weed dari University Medical Center Burlington tahun 1968. Sistem ini menyediakan integrasi berbagai aspek pelayanan kesehatan termasuk tindakan pada pasien. Sistem ini menggunakan kerangka kerja POMR ( problem oriented medical record). C. PEMANFAATAN TEKNOLOGI KESEHATAN DALAM APLIKASI KEPERAWATAN Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau 9



optic antara manusia dan atau computer Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh (Hariyanti, 2015). Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth. Ada beberapa keuntungan telenursing yaitu : 1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home). 2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis. 3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit. 4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi. 5. Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber. Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning.



10



BAB III PENUTUP A. Simpulan Teknologi



dalam



kesehatan



mempunyai



peran



yang



sangat



penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia



menjadi



tertantang



untuk



terus



mengembangkan



kualitas



pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Teknologi



dalam



kesehatan



mempunyai



peran



yang



sangat



penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan semakin besar.  Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal. Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi lemah karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya aspek security, konfidensialitas dan privacy data medis. 



11



Dalam penggunaan TI terutama computer dapat berpengaru negative jga bagi kesehatan pnggunanya apabila dalam penggunaannya tidak baik. Yaitu dari Posisi duduk, jarak pandang monitor dengan mata, intensitas cahaya monitor, sirkulasi udara ruangan, keamanan kabel jaringan, dan cara menggunakan computer. Apabila hal ini tidak diperhatikan dapat mngakibatkan gangguan kesehatan.  B. Saran Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar dan mutu sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal. Untuk membenahi hal tersebut maka harus di butuhkan solusi cerdas.



12



DAFTAR PUSTAKA



13