Makalah Kode Rekening (SIA) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Sistem Informasi Akuntansi



KODE REKENING



OLEH : NI PUTU SILAWANGI



(2002040005)



NI WAYAN STIAWATI



(2002040013)



D2 KOMPUTER AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN DAN INFORMATIKA ALFA PRIMA 2021



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………………………... 3 B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 3 C. Tujuan………………………………………………………………………….3 BAB II PEMBAHASAN A. Kode Rekening………………………. 4 B. Tujuan Kode Rekening…………………………….



6



C. Metode Pemberian Kode Rekening BAB III PENUTUP Kesimpulan………………………………………………………………………...9



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Dalam membuat sebuah sistem akuntansi, hal utama yang tidak boleh dilewatkan adalah membuat kode rekening (chart of account) perusahaan. Kode rekening perusahaan sangat flexible tergantung kebutuhan dan jenis usaha perusahaan, s e b a g a i c o n t o h u n t u k p e r u s a h a a n d a g a n g b e r b e d a d e n g a n p e r u s a h a a n manufaktur dan antara perusahaan dagang satu dengan yang lain juga berbeda. Kode rekening banyak ragamnya tergantung kebutuhannya, ada yang bernomor urut dari kecil hingga besar, ada yang terbagi dalam grup-grup nomor tertentu, bernomor berdasarkan kelompoknya, bernomor digit, ada yang menggunakan huruf-huruf atau kombinasi huruf dan angka. Masing- masing memiliki karakteristik berbeda. Untuk yang bernomor urut biasanya digunakan untuk perusahaan kecil yang tidak membutuhkan banyak rekening dan diperkirakan tidak ada tambahan rekening baru dari saat dibuat, tapi jika memang diperkirakan ada penambahan rekening baru dikemudian hari maka yang tepat digunakan bernomor grup. Untuk memenuhi kebutuhan informasi atau pengambilan keputusan yang detail maka digunakan nomor kelompok, deretan nomor-nomor atau huruf y a n g terdiri dari beberapa digit, masing-masing digit melambangkan fungsinya sendiri-sendiri. Digit pertama bisa melambangkan departemen, digit kedua bagian kerja, digit ketiga melambangkan biaya. Bisa juga digit pertama untuk kelompok perkiraan aktiva/kewajiban/modal/pendapatan usaha/biayausaha/penghasilan lain-lain/beban lain-lain, digit kedua perkiraan utama, digit ketiga subperkiraan utama dan digit keempat untuk perkiraan pembantu. Nomor-nomor kelompok diatas hampir sama fungsinya dengan penomoran digit, hanya dalam penomoran digit digunakan pemisah antar masing-masing fungsi biasanya dalam bentuk titik (.). Untuk kombinasi angka dan huruf fungsinya hampir sama dengan penomoran kelompok, hanya saja perlambang angka digantikan dengan huruf, misal digit pertama dengan huruf x melambangkan wilayah pemasaran A, digit kedua dengan angka untuk jenis produk, digit ketiga dengan angka untuk merk produk.



Kode rekening digunakan dari mulai awal pencatatan (jurnal) hingga dihasilkan laporan-laporan tertentu sesuai kebutuhan perusahaan. Karena telah dikelompokan dalam nomor-nomor rekening tersendiri akan menjadi mudah untuk menghitung, menganalisa dan menyimpulkan semua peristiwa akuntansi dalam satu periode.



B. RUMUSAN MASALAH a)



Apa pengertian dari kode rekening?



b)



Apa saja tujuan dari kode rekening?



c)



Apa dan bagaimana metode pemberian kode rekening?



C. TUJUAN a)



Mengetahui dan memahami pengertian kode rekening.



b)



Mengetahui dan memahami tujuan dari kode rekening.



c)



Mengetahui dan memahami bagaimana metode pemberian kode rekening.



BAB II PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN KODE REKENING Rekening adalah judul suatu catatan akuntansi yang umumnya berbentuk T, yang dibagi dua bagian, sebelah kiri disebut debit dan sebelah kanan disebut kredit, sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasarkan prinsip tata buku perpasangan (double entry bookkeeping). Kode merupakan suatu kerangka (framework) yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat. Kode ini memudahkan identifikasi suatu rekening. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kode rekening adalah deretan kode-kode tertentu berupa angka, huruf atau kombinasi keduanya yang melambangkan suatu rekening.



B. TUJUAN KODE REKENING Mengidentifikasi data akun secara unik Meringkas Data Mengklasifikasi Rekening / Transaksi Menyampaian makna tertentu.



C. METODE PEMBERIAN KODE REKENING a. Kode angka atau alfabet urut / numerical or alphabetic – sequence code



Dalam metode ini, rekening buku besar diberi kode angka atau huruf yang berurutan. Kelemahan metode ini adalah jika terjadi perluasan jumlah rekening, hal ini akan mengakibatkan perubahan menyeluruh terhadap kode rekening yang mempunyai kode angka yang lebih besar, contoh kode angka urut : 1. Kas dan bank. 2. Investasi sementara. 3. Piutang. 4. Cadangan kerugian piutang. 5. Dll. Pemberian kode dengan kode angka urut mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Rekening diberi kode dengan angka urut, dari angka kecil ke angka besar. 2. Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama. Rekening dengan kode 1 sampai 9 memiliki 1 angka dalam kode rekeningnya, sedangkan rekening dengan kode 10 sampai dengan 99 memiliki 2 angka , sedangkan rekening dan kode 100 sampai 999 memiliki 3 angka dalam kode rekeningnya,dan seterusnya. 3. Perluasan klasifikasi pada suatu rekening akan mengakibatkan perubahan kode semua rekening yang kodenya lebih besar dari kode rekening yang mengalami perluasan. Sebagai contoh, jika rekening 21 Beban yang ditangguhkan dalam daftar rekening diatas dirinci lebih lanjut menjadi 3 rekening : 21 Beban organisasi,22 Rugi TrialRun,dan 23 Beban Promosi, maka rekening-rekening yang sebelumnya berkode diatas rekening yang dipecah tersebut (kode 22 dan selanjutnya) semuanya akan mengalami perubahan kode.



b. Kode Angka Blok / block numerical code Dalam metode pemberian kode ini, rekening buku besar dikelompokkan menjadi beberapa golongan dan setiap golongan disediakan satu blok angka yang berurutan untuk memberi kodenya. Penggunaan Kode Angka Blok ini dapat mengatasi kelemahan Kode



Angka urut, yang jika terjadi perluasan klasifikasi pada suatu rekening mengakibatkan perubahan kode semua rekening yang kodenya lebih besar dari kode rekening yang mengalami perluasan. Untuk menghadapi kemungkinan perluasaan rekening, dalam setiap blok angka disediakan angka cadangan perluasan,sehingga perluasaan kode rekening hanya akan mempengaruhi pemberian kode rekening dalam blok yang bersangkutan. Contoh Kode Angka Blok adalah sebagai berikut : Rekening buku besar digolongkan menjadi golongan dan setiap golongan disediakan satu blok angka yang berurutan : 1-24 Aktiva Lancar 25-39 Investasi Jangka Panjang 40-69 Aktiva Tetap Berwujud 70-79 Aktiva Tidak Berwujud 80-99 Aktiva Lain-lain 100-124 Utang Lancar 125-129 Utang Jangka Panjang 130-139 Modal 140-169 Pendapatan Penjualan 170-199 Harga Pokok Penjualan 200-299 Biaya Produksi 300-349 Biaya Administrasi dan Umum 350-399 Biaya Pemasaran 400-449 Penghasil Di Luar Usaha 450-499 Biaya Di Luar Usaha



500 Rugi – Laba Pemberian kode dengan Kode Angka Blok ini memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Rekening diberi kode dengan blok angka yang berurutan, dari angka kecil ke angka besar. 2. Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama. Rekening berkode angka dalam blok sampai dengan 9 memiliki 1 angka dalam kodenya. Dalam blok 10 sampai dengan 99 memiliki 2 angka dalam kodenya, dan yang dalam blok 100 sampai dengan 999 memiliki 3 angka dalam kodenya, dan seterusnya. 3. Perusahaan klasifikasi pada suatu rekening ditampung dengan menyediakan angka cadangan dalam setiap blok yang diperkirakan akan mengalami perluasan klasifikasi. Sebagai contoh, untuk klasifikasi rekening Utang Jangka Panjang disediakan angka 125 sampai dengan 129, karena diperkirakan jumlah rekening yang termasuk dalam klasifikasi ini tidak akan lebih dari 5 rekening, Untuk sementara baru 3 angka yang dipakai untuk memberi kode , yaitu angka 125,126, dan 127 Angka 128 dan 129 disediakan untuk menampung perluasan klasifikasi utang jangka panjang, yang diperkirakan oleh analisis sistemnya tidak lebih dari 2 rekening tambahan. Jika misalnya analisis sistem memperkirakan kemungkinan tambahan rekening akibat perluasan klasifikasi utang jangka panjang berjumlah 10 rekening, maka blok angka yang disediakan untuk klasifikasi utang jangka panjang adalah 125 sampai dengan 139, bukan hanya 125 sampai dengan 129.



c. Kode Angka Kelompok / Group Numerical Code Terbentuk dari dua atau lebih subcodes yang dikombinasikan menjadi satu kode. Kode Angka Kelompok ini mempunyai Karakteristik sebagai berikut : 1. Rekening diberi Kode angka atau kombinasi angka dan huruf. 2. Jumlah angka dan /atau huruf dalam kode mempunyai arti tertentu. 3. Posisi angka dan /atau huruf dalam kode mempunyai arti tertentu.



4. Perluasan Klasifikasi dilakukan dengan memberi cadangan angka dan / atau huruf ke kanan. Sebagai contoh adalah pemakaian Kode Angka Kelompok untuk memberi kode rekening biaya guna menghasilkan informasi biaya yang menggambarkan : 1. Hubungan biaya dengan pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan , yang dibagi menurut hirarkhi berikut ini : Direksi, Departemen, Bagian 2. Jenis Biaya Berdasarkan data tersebut di atas dapat ditentukan bahwa jumlah angka dalam kode adalah 5, dengan rincian 3 angka pertama untuk menunjukkan hubungan biaya dengan struktur organisasi (ada 3 jenjang organisasi), dan 2 angka sisanya untuk menunjukkan jenis biaya (karena jumlah jenis biaya diperkirakan tidak akan lebih dari 100, sehingga hanya diperlukan 2 angka saja). Rincian jenis biaya beserta kodenya adalah sebagai berikut : 01 Biaya bahan baku 02 Biaya bahan penolong 03 Biaya bahan bakar 04 Biaya suku cadang 05 Biaya upah 06 Biaya kesejahteraan karyawan 07 Biaya asuransi tenaga kerja 08 Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap 09 Biaya depresiasi aktiva tetap 10 Biaya asuransi aktiva tetap 11 Biaya akuntan dan konsultan 12 Biaya iklan



13 Biaya pembungkus 14 Biaya telepon dan telegraf 15 Biaya lain-lain Berdasarkan kode tersebut di atas, biaya asuransi tenaga kerja yang dikeluarkan oleh Bagian Pulp diberi kode 21107. Biaya bahan bakar yang dikonsumsi oleh Bagian Listrik dan Air dicatat dalam rekening yang berkode 22203.



d. Kode Angka Desimal / Decimal Code e. Kode Angka urut Didahului dengan Huruf