Makalah - Komplementer - Pijat Refleksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER DASAR KONSEP PIJAT REFLEKSI



OLEH : KELOMPOK 6 NAMA ANGGOTA KELOMPOK : NI LUH ADE DWI ANTARI



(203213214)



PUTU INTAN SATWICA DEVI



(203213215)



NI MADE ELIA SANTI



(203213217)



PUTU DIAH LESTARI



(203213227)



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI



2022



ii



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Pijat Refleksi Keperawatan Komplementer Dasar. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi pada mata kuliah Keperawatan Komplementer Dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan penulis dan pembaca Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Denpasar, 17 September 2022



Penulis



iii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii DAFTAR ISI....................................................................................................................iii BAB I.................................................................................................................................1 PENDAHULUAN.............................................................................................................1 1.1



Latar Belakang.......................................................................................................1



1.2



Rumusan Masalah..................................................................................................1



1.3



Tujuan Penulisan....................................................................................................1



BAB II...............................................................................................................................3 PEMBAHASAN................................................................................................................3 2.1



Pengertian Pijat Refleksi........................................................................................3



2.2



Konsep Pijat Refleksi.............................................................................................3



2.3



Biofisiologi Pijat Refleksi......................................................................................5



2.4



Teknik Pijat Refleksi..............................................................................................6



2.5



Indikasi dan Kontraindikasi Pijat Refleksi.............................................................7



2.6



Manfaat Pijat Refleksi............................................................................................7



BAB III..............................................................................................................................9 PENUTUP.........................................................................................................................9 3.1



Kesimpulan............................................................................................................9



3.2



Saran......................................................................................................................9



Daftar Pustaka..................................................................................................................10



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern (Andrewset al., 1999). Terminologi ini dikenal sebagai terapimodalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan (Crips & Taylor, 2001). Terapi komplementer dengan demikian dapat diterapkan dalam berbagai level pencegahan penyakit. Terapi komplementer dapat berupa promosi kesehatan, pencegahan penyakit ataupun rehabilitasi. Bentuk promosi kesehatan misalnya memperbaiki gaya hidup dengan menggunakan terapi nutrisi. Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan langsung, koordinator dan sebagai advokat. Sebagai konselor perawat dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi, dan diskusi apabila klien membutuhkan informasi ataupun sebelum mengambil keputusan. Sebagai pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi pendidik bagi perawat di sekolah tinggi keperawatan seperti yang berkembang di Australia dengan lebih dahulu mengembangkan kurikulum pendidikan (Crips& Taylor, 2001). Peran perawat sebagai peneliti di antaranya dengan melakukan berbagai penelitian yang dikembangkan dari hasilhasil evidence-based practice. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari Pijat Refleksi dalam Keperawatan Komplementer? 2. Bagaimana konsep dari Pijat Refleksi dalam Keperawatan Komplementer? 3. Bagaimana



biofisiolagi



dari



Pijat



Refleksi



dalam



Keperawatan



Komplementer? 4. Apa saja teknik dari Pijat Refleksi dalam Keperawatan Komplementer? 5. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari Pijat Refleksi dalam Keperawatan Komplementer? 6. Apa manfaat dari Pijat Refleksi dalam Keperawatan Komplementer? 1.3 Tujuan Penulisan 1



Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami: 1. Pengertian Pijat Refleksi dalam Keperawatan Komplementer. 2. Konsep Pijat Refleksi dalam Keperawatan Komplementer. 3. Biofisiolagi Pijat Refleksi dalam Keperawatan Komplementer. 4. Teknik Pijat Refleksi dalam Keperawatan Komplementer. 5. Indikasi dan kontraindikasi



Pijat Refleksi dalam Keperawatan



Komplementer. 6. Manfaat Pijat Refleksi dalam Keperawatan Komplementer.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pijat Refleksi Pijat refleksi atau refleksologi merupakan cara memijat tangan, kaki, dan anggota tubuh lain dengan mengarah pada titik pusat urat urat saraf. Pemijatan di tempat tempat tertentu itu mewakili semua organ internal, sistem tubuh, anggota badan dan kelenjar. dengan menstimulasi titik titik ini dengan pemijatan tertentu, organ organ yang berhubungan akan mendapatkan efek langsung (Herlina widyaningrum, 2013) dalam (Adilah et al., 2019) Pijat refleksi adalah suatu praktik memijat titik-titik tertentu pada tangan dan kaki. Manfaat pijat refleksi untuk kesehatan sudah tidak perlu diragukan lagi. Salah satu khasiatnya yang paling populer adalah untuk mengurangi rasa sakit pada tubuh. Manfaat lainnya adalah mencegah berbagai penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stress, meringankan gejala migrain, membantu penyembuhan penyakit kronis, dan mengurangi ketergantungan terhadap obatobatan (Wahyuni, 2014) dalam (Hartutik & Suratih, 2017). Teknik-teknik dasar yang sering dipakai dalam pijat refleksi diantaranya: teknik merambatkan ibu jari, memutar tangan dan kaki pada satu titik, serta teknik menekan dan menahan. Rangsangan- rangsangan berupa tekanan pada tangan dan kaki dapat memancarkan gelombang- gelombang relaksasi ke seluruh tubuh (Wahyuni, 2014) dalam (Rindang Azhari Rezky, Yesi Hasneli, 2017) 2.2 Konsep Pijat Refleksi Ada banyak cara untuk memijat. Bisa dengan menekan keras, sedang, dan ringan. Bahkan bisa menggunakan tangan atau dengan bantuan alat seperti benda tumpul. Bagaimanapun metodenya, terapi pijat sebaiknya dilakukan di ruang yang bersih, nyaman, tenang, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Kondisi tersebut dapat membantu pasien menjadi lebih tenang dan nyaman. Selain itu, waktu pemberian terapi juga harus diperhatikan yaitu sekitar 30 menit, dengan frekuensi 3-6 hari sekali untuk mencegah penyakit, dan 2-3 hari sekali untuk mengatasi gangguan penyakit. Ketika melakukan pijat refleksi kondisi bagian yang akan dipijat juga tidak dalam keadaan luka. (Widyaningrum. 2013) dalam (Adilah et al., 2019) 3



Harus pula diingat, terapi pijat refleksi kaki mesti dialkukan secara menyeluruh. Artinya, pemijatan tidak hanya pada satu titik syaraf telapak kaki tertentu saja. Proses penanganan kasus telinga berdenging misalnya, tidak hanya menekan titik syaraf kaki yang berhubungan dengan telinga. Pemijatan titik syaraf telapak kai yang berhubungan dengan organ kepala, ginjal, dan kelenjar getah bening juga mesti dilakukan. (Widyaningrum. 2013) dalam (Adilah et al., 2019) Dalam pemijatan, agar kulit tidak lecet gunakanlah minyak/lotion. Ketika memijat, kadang daerah refleksi akan terasa sakit, tahanlah rasa sakit itu sewajarnya. Apabila orang yang dipijat tak kuat menahan rasa sakit akibat dipijat, lebih baik jangan terlalu dipaksakan. (Widyaningrum. 2013) dalam (Adilah et al., 2019) Pada daerah refleksi yang berada di kaki, cara untuk memijatnya adalah dari bawah ke atas dan yang terdapat pada sekitar betis cara memijatnya mengarah ke jantung. Di mana arah darah mengalir ke situlah arah memijat yang benar. (Widyaningrum. 2013) dalam (Adilah et al., 2019) Sebelum melakukan pemijatan usahakan kuku jari dipotong dengan baik. Hal ini selain untuk mencegah luka pada kulit pemijat atau orang yang dipijat, juga untuk menghindari salah persepsi antara rasa sakit yang disebabkan penekanan pada titik refleksi yang tepat atau karena kuku yang tajam. (Widyaningrum. 2013) dalam (Adilah et al., 2019) Jika pemijatan menggunakan ibu jari atau dengan jari lainnya, disesuaikan dengan kebutuhan dan banyaknya penekanan terhadap tempat-tempat utama pada zona refleksi telapak kaki, ibu jari (atau jari-jari) akan cepat lelah dan persendiannya akan cepat sakit. Karena itu, sebaiknya sebelum memulai pemijatan sebaiknya lakukan pemanasan sederhana untuk memperkuat tangan. Dengan cara: (Widyaningrum. 2013) dalam (Adilah et al., 2019)



4



a. Tekan kuat-kuat telapak tangan satu sama lain selama sepuluh



hitungan. Ulangi sepuluh kali b. Buat ujung-ujung jari dan ujung ibu jari dari kedua tangan saling bertemu. Tekan kedua sisi ke arah berlawanan selama 10 hitungan. Ulangi 10 kali.



c. Tekan kuat-kuat jari-jari dari suatu tangan ke arah belakang selama beberapa detik. Ulangi sepuluh kali. Ulangi hal ini untuk tangan yang sebelah kanan.



2.3 Biofisiologi Pijat Refleksi 5



2.4 Teknik Pijat Refleksi Secara umum ada lima teknik pijat dasar, yaitu: a. Mengusap (Efflurage/strocking) Mengusap adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau bantalan jari tangan. Gerakan dilakukan dengan meluncurkan tangan di permukaan tubuh searah dengan peredaran darah menuju jantung dan kelenjar-kelenjar getah bening. Tekanan diberikan secara bertahap dan disesuaikan dengan kenyamanan klien. Gerakan ini dilakukan untuk mengawalidan mengakhiri pemijatan. Manfaat gerakan ini adalah merelaksasi otot dan ujung-ujung syaraf. (Kemendikbud. 2015) dalam (Adilah et al., 2019) b. Meremas (petrisage) Meremas adalah gerakan memijit atau meremas dengan menggunakan telapak tangan atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan di area tubuh yang berlemak dan jaringan otot yang tebal. Dengan meremas-remas akan terjadi pengosongan dan pengisian pembuluh darah vena dan limfe. Suplai darah yang lebih banyak dibawa ke otot yang sedang dipijat. (Kemendikbud. 2015) dalam (Adilah et al., 2019) c. Menekan (friction) Menekan adalah gerakan melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam dengan menggunakan jari, ibu jari, buku jari, bahkan siku tangan. Gerakan ini bertujuan melepaskan bagian-bagian otot yang kejang serta menyingkirkan akumulasi dari sisa-sisa metabolisme. Pijat friction juga membantu memecah deposit lemak karena bermanfaat dalam kasus obesitas. Friction juga dapat meningkatkan aktivitas sel-sel tubuh sehingga aliran darah lebih lancar di bagian yang terasa sakit sehingga dapat meredakan rasa sakit. (Kemendikbud. 2015) dalam (Adilah et al., 2019) d. Menggetar (vibration) Menggetar adalah gerakan pijat dengan menggetarkan bagian tubuh dengan menggunakan telapak tangan ataupun jari-jari tangan. Untuk melakukan vibrasi, taruh telapak tangan di bagian tubuh yang akan digetar, kemudian tekan dan getarkan dengan gerakan kuat atau lembut. Gerakan



6



yang lembut disebut vibrasi, sedangkan gerakan yang kuat disebut shaking atau mengguncang. Vibrasi bermanfaat untuk memperbaiki atau memulihkan serta mempertahankan fungsi saraf dan otot. (Kemendikbud. 2015) dalam (Adilah et al., 2019) e. Memukul (Tapotement) Memukul adalah gerakan menepuk atau memukul yang bersifat merangsang jaringan otot yang dilakukan dengan kedua tangan bergantian secara cepat. Untuk memperoleh hentakan tangan yang ringan, klien tidak merasa sakit, tetapi merangsang sesuai dengan tujuannya, diperlukan fleksibilitas pergelangan tangan. Tapotement tidak boleh dilakukan di area yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area yang terasa sakit atau nyeri. Tapotement bermanfaat untuk memperkuat kontraksi otot saat distimulasi. Pijat ini juga berguna untuk mengurangi deposit lemak dan bagian otot yang lembek. (Kemendikbud. 2015) dalam (Adilah et al., 2019) Selain teknik pijat, gerakan dan irama juga sangat mempengaruhi hasil pijatan. a. Gerak (movement) teknik massage Perpindahan gerakan dari satu teknik pijat ke gerakan berikutnya harus dilakukan secara berkesinambungan sehingga klien merasa nyaman. (Kemendikbud. 2015) (Adilah et al., 2019) b. Irama (rythme) Irama adalah interval dari gerakan ke gerakan secara teratur, stabil, serta tidak terlalu cepat ataupun lambat. (Kemendikbud. 2015) (Adilah et al., 2019) 2.5 Indikasi dan Kontraindikasi Pijat Refleksi a. Kontraindikasi Pijat Refleksi 1) Klien dalam kondisi terserang penyakit menular 2) Klien dalam kondisi kalsifikasi pembuluh darah arteric.Klien dalam kondisi berpenyakit kulit dimana terdapat jejas, luka baru,cedera akibat kecelakaan atau aktifitas lainnya. 3) Klien sedang menderita fraktur dan masih ditemukan bekas cedera maupun luka dan belum sembuh total 4) Klien sedang menderita tumor ganas/ kanker



7



2.6 Manfaat Pijat Refleksi Pengobatan



refleksologi



menghasilkan



pemulihan



homeostasis



yakni,



mengasilkan keseimbangan internal. Organ-organ dan kelenjar-kelenjar mulai bekerja secara optimal dan secara harmonis, terapi ini juga dapat mengurangi stres mental dan fisik. Refleksologi juga dapat memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai tubuh dengan memperbaiki kondisi zona yang berhubungan. (Rahmah. 2017) dalam (Adilah et al., 2019) Manfaat lainnya adalah mencegah berbagai penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stress, meringankan gejala migrain, membantu penyembuhan penyakit kronis, dan mengurangi ketergantungan terhadap obatobatan (Wahyuni, 2014) dalam (Hartutik & Suratih, 2017)



8



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pijat refleksi atau refleksologi merupakan cara memijat tangan, kaki, dan anggota tubuh lain pada titik pusat urat urat saraf di tempat tempat tertentu yang dimana dapat mewakili semua organ internal, sistem tubuh, anggota badan dan kelenjar. Dengan menstimulasi titik titik ini dengan pemijatan tertentu, organ organ yang berhubungan akan mendapatkan efek langsung. 3.2 Saran Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



9



Daftar Pustaka



Adilah, N., Fadila, G., Ramadhan, A. F., Alhumaira, A., Istiqomah, A., Hopipah, O., Trangcati, S., & Mauritsa, I. (2019). Keperawatan Komplementer Pijat Refleksi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 3(September), 49–58. Hartutik, S., & Suratih, K. (2017). Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer. Gaster, 15(2), 132. https://doi.org/10.30787/gaster.v15i2.199 Rindang Azhari Rezky, Yesi Hasneli, O. H. (2017). Week 8: Advocacy in the International Community Discussion. Jom, 2(2), 1–20.



10