Makalah Komunikasi Interpersonal Kel 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Komunikasi Interpersonal Dalam Konseling”



DOSEN PEMBIMBING: Ali Umar ,M.Kes



OLEH KELOMPOK 2: NAMA



NIM



1. ALESTA PUTRI KUNANTI



(1603071)



2. BOTI MANRIANI



(1603072)



PRODI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROMKES STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG 2019



Kata Pengantar Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,karunia serta taufik dan hidayah-Nya ,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Komunikasi Interpersonal dalam Konseling. Terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini,tanpa kerja sama dan sumber-sumber yang mendukung ,makalah ini tidak akan selesai hingga kini. Makalah ini kami buat tentu tidak terlepas dari adanya kekurangan baik dari segi materi ataupun pembahasaannya serta sumber dan pengetahuan yang minim.Namun bukanlah kesalahn sengaja melainkan karena kekhilafan kami.oleh karena itu mohon,kritik dan saran dari para pembaca agar kami bisa memperbaiki makalah ini dengan lebih sempurna untuk masa yang akan datang. Demikian harapan kami semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,dan menambah referensi baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula.



Padang,Desember 2019



Penulis kelompok 1



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar ......................................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3 C. Tujuan .......................................................................................................... 3 D. Manfaat ........................................................................................................ 3 A. Pengertian komunikasi Interpersonal/Konseling ......................................... 4 B. Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal/Konseling .......................... 4 C. Pengaruh Pemahaman Diri Terhadap Proses Komunikasi Interpersonal dan Konseling: ........................................................................................................... 7 BAB III ................................................................................................................. 10 PENUTUP ............................................................................................................. 10 A.



Kesimpulan ................................................................................................ 10



B.



Saran ......................................................................................................... 10



DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi interpersonal adalah kegiatan sehari-hari yang paling sering dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial.Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar waktu yang kita gunakan untuk berkomuikasi dengan manusia yang lain. Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami perbedaan pendapat,ketidaknyamanan situasi bahkan terjadi konflik yang terbuka yang disebabkan adanya kesalajfahaman dalam berkomunikasi.Megahadapi situasi ini ,manusia baru akan menyadari bahwa diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif yang harus dimiliki seorang manusia. Efektivitas seseorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauh mana tujuan-tujuan tersebut dicapai.persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah pendapat perhatian .jika pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya ,maka usaha komunikasi tersebut gagal. Keberhasilan komunikasi juga tergantung pemahaman pesan dan penerima.Jika penerima tidak mengerti pesan tersebut, maka tidaklah mungkin akan berhasil dalam memberikan informasi atau mempengaruhinya .Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti ,penerima mungkin tidak meyakini bahwa informasinya benar,sekalipun komunikator benar-benar ,memberikan arti apa yang dikatakan. Kemampuan komunikasi interpersonal yang efektif dan baik sangat diperlukan oleh



manusia



agar



dia



dapat



menjalani



semua



aktivitasnya



dengan



lancar.Terutama ketika seseorang dalam melakukan kegiatan yang bersifat formal ,misal dalam lingkungan kerja. Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja seseorang berhadapan langsung dengan



orang lain dimana sebagian besar kegiatannya



1



merupaka komunikasi interpesonal.Agar komunikasi dapat berjalan lancar ,maka dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi. Dan tidaklah semua orang memiliki communication skill .Banyak orang berkomunikasi hanya mengandalkan gaya yang dipakai sehari-hari .Mereka meganggap cara komunikasi mereka sudah benar .Padahal kalau dicermati masih banyak kesalahn dalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa. Dengan



demikian



komunikasi



menjadi



unsur



penting



dalam



berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak massa dengan menggunakan saluran-saluran media massa. Jadi komunikasi massa tidak sama dengan media massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang membentuk proses komunikasi massa tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran. Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk orang agar tertarik pada barang yang ditawarkan. Secara garis besar iklan dibagi menjadi dua, yang pertama iklan komersil yaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa. Yang kedua iklan non komersil yaitu bagian dari kampanye sosial dengan tujuan mengajak, menghimbau atau menyampaikan



2



gagasan demi kepentingan umum. Iklan non komersil lebih dikenal dengan iklan layanan masyarakat. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang hendak di perdalam dalam makalah ini yaitu sebagai berikut: 1.



Apa pengertian Komunikasi Interpersonal/Konseling?



2.



Apa faktor penghambat Komunikasi Interpersonal/Konseling?



3. Bagaimana pengaruh pemahaman diri terhadap komunikasi interpersonal dan konseling?



C. Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui yang dimaksud komunikasi Interpersonal/Konseling. 2. Untuk mengetahui faktor penghambat komunikasi Interpersonal/Konseling. 3. Untuk mendekskripsikan



pemahaman



diri



terhadap



komunikasi



interpersonal dan konseling.



D. Manfaat Sebagai bahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan mengenai komunikasi Interpersonal/Konseling.



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian komunikasi Interpersonal/Konseling Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang dilakukan dari orang ke orang, bersifat 2 arah baik verbal maupun non verbal, dengan saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dgn individu atau antar individu dalam kelompok kecil. Konseling adalah proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik, bertujuan Untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menemukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut. (Menurut Depkes RI,2002 ) komunikasi interpersonal adalah pertukaran informasi,persaan atau pemikiran antar manusia (individu) secarav tatap muka (face to face) ,individu dengan individu (person to person) ,verbal non verbal.



B. Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal/Konseling Menurut Depkes RI (2002) ,faktor penghambat komunikasi interpersonal dan konseling dapat dibedakan menjadi : a. Faktor Individual. Orientasi kultural ( keterikatn budaya ) merupakan faktor individual yang dibawa seseorang dalam melakukan interaksi. Orientasi ini merupakan gabungan dari :



4



1) Faktor fisik: kepekaan panca indera ( kemampuan untuk melihat, mendengar), usia, jender ( jenis kelamin ). 2) Sudut pandang : nilai- nilai ,keyakinan seseorang tentang nilai suatu ide atau tingkah laku ,menurut Potter & Perry ,1987 dalam Arwani,2002. Nilai yang dimiliki seseorang akan mencerminkan kebutuhan atau keinginann yang dimiliki ). 3) Faktor sosial : sejarah keluarga dan relasi, jaringan sosial, peran dalam masyarakat, status sosial, peran sosial. 4) Bahasa.



b.



Faktor- faktor yang berkaitan dengan interkasi 1) Tujuan dan harapan terhadap komunikasi Ini biasanya terjadi apabila dalam suatu komunikasi/ konseling,



komunikator tidak memberikan konseling sesuai kebutuhan klien, maka apa yang disampaikan komunikator tidak akan didengar atau diperhatikan oleh klien karena tidak sesuai dengan harapannya. Untuk menghindari hal tersebut sudah seharusnya seorang komunikator memiliki kemampuan untuk menganalisa masalah klien sehingga dapat memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan klien. Dengan demikian tujuan dan harapan dari kedua belah pihak dapat tercapai. 2) Sikap terhadap interkasi Sikap terbuka dan bersahabat sangat mendukung komunikasi, tetapi sebaliknya orang yang tertutup dan kurang bersahabat akan sulit untuk diajak komunikasi, biasanya orang seperti ini mempunyai sifat introved sehingga susah untuk mengungkapkan masalah yang dihadapi. Mendapatkan klien yang seperti ini sebagai seorang bidan harus mampu memancing percakapan dan menggunakan pertanyaan- pertanyaan terbuka. 3)



Pembawaan diri seseorang terhadap orang lain (seperti kehangatan, perhatian, dukungan ).



5



Pembawaan diri seseorang sangat mempengaruhi komunikasi. Orang sombong, sinis dan tidak memberikan dukungan merupakan hambatan komunikasi yang harus mampu kita hadapi. Kadang- kadang sebagai menusia biasa kita sebagai petugas kesehatan sudah merasa malas dahulu untuk memberikan konseling pada orang semacam itu. Tapi kita harus menyingkirkan sikap seperti itu dan harus profesional. Cobalah untuk bersahabat dan tidak menggurui, tetapi harus menguasai kontens/ materi yang akan kita berikan. Dengan sikap seperti itu biasanya mereka akan merubah sikapnya. 4) Sejarah hubungan Sejarah hubungan adalah sesuatu yang telah lampau tetapi akan sangat berpengaruh dimasa sekarang atau masa datang. Orang yang punya hubungan kurang harmonis dimasa lalu dan tiba- tiba bertemu dalam suatu konsultasi/ konseling akan menyebabkan sikap canggung dan malas untuk bertemu. Tapi sekali lagi kita sebagai tenaga kesehatan harus profesional dalam menhadapi ini, lupakan sejenak masalah yang lalu dan hadapi klien sesuai masalah yang harus dipecahkan oleh klien saat ini. Tidak perlu mengungkit- ungkit masa lalu dan pura- puralah lupa kalau pernah ada hubungan/ masalah yang kurang harmonis dimasa lalu. c. Faktor Situsiasional Situasi selama melakukan komunikasi sangat mempengaruhi keberhasilan komunikasi, lingkungan yang tenang dan terjaga privasinya merupakan situasi yang sangat mendukung, begitu pula sebaliknya komunikasi yang dilakukan ditempat keramaian akan sangat mengganggu pendengaran. d. Kompetensi dalam melakukan percakapan Agar komunikasi interpersonal berjalan lancar dan mendatangkan hasil yang diharapkan, baik komunikator maupun komunikan perlu memiliki kemampuan dan kecakapan dalam melakukan komunikasi interpersonal.



6



Kompetensi KIP adalah tingkat dimana perilaku kita dalam komunikasi interpersonal sesuai dan cocok dengan situasi dan membantu kita mencapai tujuan komunikasi interpersonal yang kita lakukan dengan orang lain. Dengan kompetensi, perilaku komunikasi kita akan sesuai dengan peraturan- peraturan dalam KIP dan membantu mencapai tujuan komunikasi. Agar komunikasi interpersonal berhasil kita perlu memiliki keterampilan dalam komunikasi interpersonal baik sosial maupun behavioral. Kompetensi tersebut meliputi : a. Empati ( emphati ) adalah kecakapan memahami perasaan dan pengertian orang lain. b. Perspektif sosial adalah kecakapan melihat kemungkinan – kemungkinan perilaku yang diambil oleh orang yang kita ajak komunikasi. c. Kepekaan ( sensitivity ) terhadap sesuatu hal dalam KIP. d. Pengetahuan akan situasi pada saat melakukan KIP. e. Memonitor diri adalah kemampuan menjaga ketepatan perilaku dan pengungkapan komunikan. f. Kecakapan dalam tingkah laku antara lain keterlibatan dalam berinteraksi. Inndikator hubungan interpersonal yang positif adalah sebagai berikut: 1) Menyambut klien dengan cara tyang dapat diterima 2) Ramah dan terbuka 3) Menyediakan waktu untuk mendengarkan mereka 4) Menjawab semua pertanyaan dengan benar /memuaskan 5) Tetap sabar meskipun klien menanyakan hal yang sama berulang-ulang. 6) Sikap lain-lain yang memungkinkan untuk lebih berpartisipasi dalam usahanya ,adalah : percaya,memperhatikan,pengertian,saling menghormati dan kesediaan untuk membantu. C. Pengaruh



Pemahaman



Diri



Interpersonal dan Konseling:



7



Terhadap



Proses



Komunikasi



a. Memahami diri sendiri Memahami diri bertujuan untuk mengetahui dan mengenal siapakah diri kita, apakah persepsi orang lain terhadap diri kita sama atau tidak. Misal mungkin anda merasa ramah, namun menurut orang lain anda judes dan lain- lain. Pemahaman diri meliputi pengetahuan tentang siapa aku, aku kelemahanku, bagaimana perasaanku, apa keinginanku dsb. Kita perlu memahami diri kita agar apa yang menjadi diri kita agar apa yang menjadi potensi dari dalam diri kita pertahankan ayau bahkan kita tingkatkan dan apa yang menjadi kelemahan dan kekurangan kita bisa kita rubah atau kita tutupi, agar menjadi lebih baik, sehingga hal ini akan mengantar kita kearah kesuksesan. b. Pengetahuan, keterampilan, sikap yang dimiliki konselor Perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu aspek kogniktif, aspek psikomotor dan aspek afektif ( perasaan, sifat, sikap ). Pengetahuan yang harus dimiliki Bidan tidak hanya pengetahuan kebidanan saja tapi dalam semua bidang ilmu. Antara lain pengetahuan tentang psikologis, kesehatan reproduksi, kebidanan dan kandungan, keluarga berencana, kesehatan neonatus, bayi dan balita, ilmu sosial budaya, pengetahuan tentang hubungan antar manusia, komunikasi interpersonal, pengetahuan tentang konseling dan sebagainya. Keterampilan yang perlu dimiliki Bidan tentunya semua keterampilan yang sesuai dengan kompetensi Bidan yaitu ada sembilan kompetensi Bidan. Dalam komunikasi dan konseling keterampilan yang harus dapat dikuasai Bidan adalah keterampilan dalam melakukan komunikasi antara lain : terampil dalam membantu memecahkan masalah yang dihadapi klien, terampil dalam melakukan komunikasi interpersonal, terampil dalam menggunakan alat bantu visual untuk pemberian informasi, terampil dalam mengatasi masalah genting yang dihadapi klien, terampil membantu klien mengambil keptusan dan sebagainya.



8



Adapun sikap yang sebaiknya dimiliki bidan adalah mempunyai motivasi yang tinggi untuk membantu orang lain, bersikap ramah, sopan santun, menerima klien apa adanya, empati terhadap klien membantu dengan ikhlas, terbuka terhadap pendapat orang lain. c.



Pengaruh pemahaman diri terhadap Komunikasi Interpersonal dalam Konseling



Pentingnya pemahaman diri adalah karena Bidan bekerja dengan melibatkan banyak aspek, orang dan kondisi. Bidan perlu memahami bahwa setiap orang mempunyai bio- psiko-sosial-spritual yang berbeda. Sehingga perlu pemahaman diri untuk menghadapi orang dengan berbagai karakteristik. Bidan harus mampu memahami untuk bisa menghadapi kecemasan, kemarahan, kesedihan dan kegembiraan klien. Bidan harus mengetahui bagaimana dia harus mengambil sikap, dan ini bisa menghindarkan dari hal- hal yang tidak diinginkan. Bayangkan apabila Bidan sendiri tidak memahami dirinya, dia tidak tahu bisa mengendalikan diri, misalnya Bidan yang mudah marah. Menurut Crl Rogers agar konseling efektif ada 3 kualitas diri (sikap) yang perlu dimiliki oleh seorang konselor: Empati ,yaitu memandang dengan kerangka berfikir klien ,berusaha memahami dan berfikir bersama klien. Authecity /otentik/kongtruen, yaitu konselor tahu persaaanya sendiri ,memahami diri senidiri yang dialami dan dirasakan tidak selaras ,tidak pura-pura. Unconditional Positif Regard atau acceptance ,yaitu menerima klien apa adanya ,tanpa syarat dan menghormati serta menghargai klien. Seorang konselor perlu memahami bagaimana kecemasan,kemarahan ,kesedihan dan kegembiraan klien.Harus tahu bagaimaan dirinya bersikap .Konselor yang tidak memahami dirinya sendiri akan mengalami kesulitan memahami persoaln yang dialami klien.



9



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pentingnya pemahaman diri adalah karena Bidan bekerja dengan melibatkan banyak aspek, orang dan kondisi. Bidan perlu memahami bahwa setiap orang mempunyai bio- psiko-sosial-spritual yang berbeda. Sehingga perlu pemahaman diri untuk menghadapi orang dengan berbagai karakteristik. Bidan harus mampu memahami untuk bisa menghadapi kecemasan, kemarahan, kesedihan dan kegembiraan klien. Mengingat tugas yang perlu dulaksanakan seorang bidan maka setelah memperoleh pendidikan, bidan diharapkan mempunyai keterampilan berpikir, berkomunikasi dan menguasai keterampilan praktis. Bidan dalam pekerjaannya sehari- hari perlu membantu pasien menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi pasien. Untuk itu dia harus mampu memahami berbagai penyakit dan upaya kesehatan serta mampu mengkomunikasikannya baik pada pasien perorangan maupun pada masyarakat. B.



Saran Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau



gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atau ide yang dipertukarkan.



10



DAFTAR PUSTAKA Wahyuningrum, Emadan Yogi Andhi Lestari.2010 .Buku Saku Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Jakarta : Trans Infomedia. Wulandari ,Diah. 2009. Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan .Yogjakarta : Nuha Medika. http://www.kebidanan.net/category/komunikasi-dan-konseling/ http://chalouiss.blogspot.com/2011/12/faktor-penghambat-komunikasi.html. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_interpersonal Eri Astuti di 03.01



11