Makalah Konsep Dan Perilaku Biaya Aktivitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Deskripsi Singkat



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT dan sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rassulullah Muhammad SAW. Karena berkat izin dan rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini sesuai dengan apa yang telah penulis harapkan. Banyak kesulitan dan hambatan dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini, namun berkat kerjasama tim dan semangat tim yang kami miliki sehingga tugas ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya, untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan makalah ini karena atas bantuan mereka pula makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyimpulkan bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik yang dapat memperbaiki makalah ini. Demikian semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.



Purwokerto, 12 September 2015



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Dasar Perilaku Biaya Aktivitas 2.2 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku



2.3 Menentukan Perilaku Biaya 2.4 Metode Untuk Memisahan Biaya Campuran BAB III KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntansi manajemen terus mengalami perubahan dan penyesuain sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan manufaktur dan jasa. Salah satu penyesuaian yang signifikan adalah perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas, yaitu menyebarkan penerimaan dan praktik konsepkonsep aktivitas berdasarkan konsep-konsep metode berdasarkan aktivitas dalam kerangka yang terintegrasi dan komprehensif. Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas mengenai perilaku biaya aktivitas serta berbagai hal yang berkaitan dengan perilaku biaya aktivitas itu sendiri, seperti klasifikasi biaya berdasarkan perilaku, metode memisahkan biaya campuran, dan lain sebagainya yang akan bermanfaat untuk dapat mengetahui perilaku dari biaya itu sendiri. Rumusan Masalah 2.1 Bagaimana konsep dasar perilaku biaya aktivitas? 2.2 Bagaimana klasifikasi biaya berdasarkan perilaku? 2.3 Bagaimana menentukan perilaku biaya? 2.4 Apa saja metode untuk memisahan biaya campuran? Tujuan dan Manfaat 3.1 Agar mengetahui konsep dasar perilaku biaya aktivitas. 3.2 Agar mengetahui klasifikasi biaya berdasarkan perilakunya. 3.3 Agar dapat menentukan perilaku biaya. 3.4 Agar mengetahui metode yang digunakan untuk memisahkan biaya campuran.



BAB II PEMBAHASAN Konsep Dasar Perilaku Biaya Aktivitas Perilaku biaya menggambarkan apakah biaya input bersifat tetap atau variabel dalam hubungannya dengan perubahan output aktivitas. Jika biaya jumlahnya tetap, baik ketika aktivitas meningkat maupun menurun, maka biaya tersebut merupakan biaya tetap. Sebaliknya, jika biaya itu berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan aktivitas, maka biaya tersebut merupakan biaya variable.



Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku Berdasarkan perilaku biaya yang muncul, kita dapat membedakan biaya menjadi:



Biaya Tetap (fixed cost) Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan jumlah output. Misalnya mesin pabrik yang disewa sebesar Rp15.000.000 selama 1 tahun dan memiliki kapasitas produksi 240.000 unit/tahun. Tipe-tipe Biaya Tetap Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost)adalah biaya tetap yang berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Suatu biaya diklasifikasikan sebagai committed ataudiscretionary fixed cost tergantung pada kebijakan/ strategi perusahaan. Contoh: penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi. Biaya tetap kebijakan (discretionary fixed cost) adalah biaya tetap yang terjadi karena keputusan manajemen Contoh: biaya riset, hubungan masyarakat, program pengembangan manajemen



Biaya Variabel (variable cost)



Biaya variable adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah, dipengaruhi oleh perubahan jumlah output. Misalnya mesin pabrik yang digunakan untuk produksi menggunakan daya listrik 0,1 KWH, tarif 1 KWH Rp2000. Berarti biaya tiap unitnya Rp200 (0,1 x Rp2000). Tipe-tipe Biaya Variabel Biaya variabel sejati (true variable) adalah biaya yang besarnya berubah secara proporsional sesuai dengan tingkat aktivitas produksi. Misal: biaya bahan langsung Biaya variabel bertahap (step variable) adalah biaya yang didapat dalam jumlah besar dan meningkat/ berkurang karena adanya perubahan yang besar dalam tingkat aktivitas Misal: biaya pemeliharaan.



Biaya Campuran (mixed cost) Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variable.Misalnya: seorang salesman biasanya dibayar dengan gaji tetap plus bonus berdasarkan target penjualannya. Persamaan linear untuk biaya campuran adalah :



Total biaya = biaya tetap + total biaya variable



Menentukan Perilaku Biaya Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan berbagai pertimbangan atas dasar:



3.1 Waktu Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variable bergantung pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel sedangkan dalam jangka pendek minimal ada satu biaya tetap. Contoh : perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang memandang sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai dengan kenaikan



atau penurunan output. Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya tetap karena adanya kontrak yang membuat pihak manajemen tidak bisa seenaknya memberhentikan karyawan.



3.2 Sumber daya dan ukuran output Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian digabungkan dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk mengukur output adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya. Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat memahami perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak yang terkait, yang berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau penggerak aktivitas.



Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi: Penggerak tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam biaya ketika unit yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku. Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor lain selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin.



Sumber daya disediakan dengan dua cara, yaitu, ketika digunakan/diperlukan dan sebelum digunakan. Sumber daya fleksibel (flexible resources) atau sumber daya yang tersedia ketika diperlukan adalah sumber daya yang diperoleh dari luar dan tidak diperlukan adanya komitmen jangka panjang untuk setiap jumlah tertentu sumber daya. Karena biaya sumber daya yang tersedia ketika diperlukan sama dengan biaya sumber daya yang digunakan, maka total biaya akan meningkat ketika kebutuhan sumber daya meningkat. Secara umum kita dapat memperlakukannya sebagai biaya variabel. Contoh: penggunaan bahan baku dan energi. Sumber daya terikat (committed resources) atau sumber daya yang tersedia sebelum penggunaan adalah sumber daya yang diperoleh dengan menggunakan kontrak eksplisit maupun implisit untuk mendapatkan kuantitas tertentu sumber daya, tanpa memperhatikan apakah kuantitas sumber daya tersedia seluruhnya atau tidak, disebut juga. Biaya atas sumber daya ini dapat dikelompokkan menjadi dua: (1) biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan kapasitas aktivitas jangka panjang (committed fixed expenses), contoh: pembelian/penyewaan bangunan dan peralatan, dan (2) biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kapasitas aktivitas jangka pendek (discretionary fixed expenses), contoh: tenaga kerja



3.3 Penilaian Manajerial



Penilaian manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku biaya, dan sejauh ini merupakan metode yang paling luas digunakan. Banyak manajer yang menggunakan pengalaman mereka dan observasi terhadap hubungan biaya pada masa lampau untuk menentukan biaya tetap dan variabel. Metode ini memiliki banyak bentuk. Beberapa manajer secara sederhana menentukan biaya aktivitas tertentu ke kategori tetap dan lainnya ke kategori variabel, tidak menghiraukan kemungkinan adanya biaya campuran. Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi biaya-biaya ini ke dalam komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang merupakan biaya tetap dan variabel, manajer menggunakan pengalamannya untuk menentukan bahwa sejumlah tertentu dari biaya adalah tetap, dan sisanya adalah variabel. Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan mereka untuk menyaring hasil estimasi statistik. Barangkali manajer yang berpengalaman dapat meneliti data dan membuang beberapa titik yang tidak biasa terjadi atau mungkin merevisi hasil estimasi untuk memasukkan perubahan yang diproyeksikan ke dalam struktur biaya atau teknologi. Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan variabel terletak pada kesederhanaannya. Pada situasi dimana manajer memiliki pengetahuan yang mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Akan tetapi apabila manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik, kesalahan akan terjadi. Oleh karena itu, merupakan hal yang penting untuk mempertimbangkan pengalaman manajer, potensi kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan yang terkait.



Metode Pemisahan Biaya Campuran Sementara beberapa biaya dapat secara jelas dan mudah diklasifikasikan sebagai biaya variabel, tetap, atau tetap-bertahap, beberapa biaya lainnya termasuk dalam kategori biaya camputan. Biaya-biaya yang termasuk dalam kategori biaya campuran perlu dipisahkan ke dalam komponen-komponen tetap dan variabel. Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel, yaitu metode tinggi-rendah, metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil. Masing-masing metode menggunakan asumsi hubungan biaya linear.



4.1 Metode Tinggi Rendah Adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter titik potong (intercept)dan kemiringan (slope). Titik tinggi adalah suatu titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah adalah titik dengan tingkat output atau aktivitas yang terendah. Metode tinggi rendah memiliki keunggulan: (1) objektivitas dan (2) dapat mengetahui hubungan biaya dengan cepat



hanya berdasarkan dua titik data. Kelemahannya adalah jika dua titik tertinggi atau terendah tersebut merupakan outlier, maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh menjadi tidak representatif. Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit adalah: Misalkan (X1, Y1) adalah titik aktivitas rendah dan (X2, Y2) titik aktivitas tinggi maka persamaan biaya variabel per unit adalah: V= perubahan biaya/ perubahan aktivitas = (Y2 -Y1)/(X2 -X1) Biaya variabel per unit = (biaya tinggi –biaya rendah)/(aktivitas tinggi –aktivitas rendah) Persamaan untuk penentuan biaya tetap adalah: F= total biaya campuran-biaya variabel = Y2–VX2 = Y1 –VX1 Biaya Tetap = Biaya total titik tinggi –(Biaya variabel per unit x Aktivitas tinggi) atau Biaya Tetap = Biaya total titik rendah –(Biaya variabel per unit x Aktivitas rendah)



4.2 Metode Scatterplot Suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan antara biaya dan tingkat aktivitas dapat terlihat. Plot ini disebut sebagai grafik scatter (scattergraph). Salah satu tujuan dari grafik scatter adalah untuk melihat apakah asumsi hubungan linear wajar atau tidak. Grafik scatter memungkinkan seseorang untuk secara visual menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut. Keunggulan signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara visual. Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis terbaik.



4.3 METODE KUADRAT TERKECIL (LEAST SQUARE) Metode yang menghitung besarnya deviasi dengan pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian menjumlah deviasi kuadrat tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan. Pengkuadratan deviasi ini menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif dan negatif. Karena ukuran



kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis, maka semakin kecil ukurannya, semakin baik garisnya. Rumus: Y=a+bX Y = total biaya a = biaya tetap b = biaya variabel X = tingkat aktivitas (Output)



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



BAB IV DAFTAR PUSTAKA



http://sullyhouse.blogspot.co.id/2010/11/akuntansi-manajemen-perilaku-biaya.html http://dtkisland.blogspot.co.id/2014/04/makalah-akuntansi-manajemen-perilaku.html http://shevalina13.blogspot.co.id/2013/09/perilaku-biaya-aktivitas.html http://tugasdanbelajar.blogspot.co.id/2013/02/makalah-manajemenakuntansiperilaku.html



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT dan sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rassulullah Muhammad SAW. Karena berkat izin dan rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini sesuai dengan apa yang telah penulis harapkan.



Banyak kesulitan dan hambatan dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini, namun berkat kerjasama tim dan semangat tim yang kami miliki sehingga tugas ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya, untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan makalah ini karena atas bantuan mereka pula makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyimpulkan bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik yang dapat memperbaiki makalah ini. Demikian semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.



Purwokerto, 12 September 2015



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Dasar Perilaku Biaya Aktivitas 2.2 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku 2.3 Menentukan Perilaku Biaya 2.4 Metode Untuk Memisahan Biaya Campuran BAB III KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntansi manajemen terus mengalami perubahan dan penyesuain sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan manufaktur dan jasa. Salah satu penyesuaian yang signifikan adalah perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas, yaitu menyebarkan penerimaan dan praktik konsepkonsep aktivitas berdasarkan konsep-konsep metode berdasarkan aktivitas dalam kerangka yang terintegrasi dan komprehensif. Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas mengenai perilaku biaya aktivitas serta berbagai hal yang berkaitan dengan perilaku biaya aktivitas itu sendiri, seperti klasifikasi biaya berdasarkan perilaku, metode memisahkan biaya campuran, dan lain sebagainya yang akan bermanfaat untuk dapat mengetahui perilaku dari biaya itu sendiri. Rumusan Masalah 2.1 Bagaimana konsep dasar perilaku biaya aktivitas? 2.2 Bagaimana klasifikasi biaya berdasarkan perilaku? 2.3 Bagaimana menentukan perilaku biaya? 2.4 Apa saja metode untuk memisahan biaya campuran? Tujuan dan Manfaat 3.1 Agar mengetahui konsep dasar perilaku biaya aktivitas. 3.2 Agar mengetahui klasifikasi biaya berdasarkan perilakunya. 3.3 Agar dapat menentukan perilaku biaya. 3.4 Agar mengetahui metode yang digunakan untuk memisahkan biaya campuran.



BAB II PEMBAHASAN Konsep Dasar Perilaku Biaya Aktivitas



Perilaku biaya menggambarkan apakah biaya input bersifat tetap atau variabel dalam hubungannya dengan perubahan output aktivitas. Jika biaya jumlahnya tetap, baik ketika aktivitas meningkat maupun menurun, maka biaya tersebut merupakan biaya tetap. Sebaliknya, jika biaya itu berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan aktivitas, maka biaya tersebut merupakan biaya variable.



Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku Berdasarkan perilaku biaya yang muncul, kita dapat membedakan biaya menjadi:



Biaya Tetap (fixed cost) Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan jumlah output. Misalnya mesin pabrik yang disewa sebesar Rp15.000.000 selama 1 tahun dan memiliki kapasitas produksi 240.000 unit/tahun. Tipe-tipe Biaya Tetap Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost)adalah biaya tetap yang berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Suatu biaya diklasifikasikan sebagai committed ataudiscretionary fixed cost tergantung pada kebijakan/ strategi perusahaan. Contoh: penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi. Biaya tetap kebijakan (discretionary fixed cost) adalah biaya tetap yang terjadi karena keputusan manajemen Contoh: biaya riset, hubungan masyarakat, program pengembangan manajemen



Biaya Variabel (variable cost) Biaya variable adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah, dipengaruhi oleh perubahan jumlah output. Misalnya mesin pabrik yang digunakan untuk produksi menggunakan daya listrik 0,1 KWH, tarif 1 KWH Rp2000. Berarti biaya tiap unitnya Rp200 (0,1 x Rp2000). Tipe-tipe Biaya Variabel Biaya variabel sejati (true variable) adalah biaya yang besarnya berubah secara proporsional sesuai dengan tingkat aktivitas produksi. Misal: biaya bahan langsung



Biaya variabel bertahap (step variable) adalah biaya yang didapat dalam jumlah besar dan meningkat/ berkurang karena adanya perubahan yang besar dalam tingkat aktivitas Misal: biaya pemeliharaan.



Biaya Campuran (mixed cost) Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variable.Misalnya: seorang salesman biasanya dibayar dengan gaji tetap plus bonus berdasarkan target penjualannya. Persamaan linear untuk biaya campuran adalah :



Total biaya = biaya tetap + total biaya variable



Menentukan Perilaku Biaya Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan berbagai pertimbangan atas dasar:



3.1 Waktu Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variable bergantung pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel sedangkan dalam jangka pendek minimal ada satu biaya tetap. Contoh : perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang memandang sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai dengan kenaikan atau penurunan output. Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya tetap karena adanya kontrak yang membuat pihak manajemen tidak bisa seenaknya memberhentikan karyawan.



3.2 Sumber daya dan ukuran output



Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian digabungkan dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk mengukur output adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya. Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat memahami perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak yang terkait, yang berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau penggerak aktivitas.



Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi: Penggerak tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam biaya ketika unit yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku. Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor lain selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin.



Sumber daya disediakan dengan dua cara, yaitu, ketika digunakan/diperlukan dan sebelum digunakan. Sumber daya fleksibel (flexible resources) atau sumber daya yang tersedia ketika diperlukan adalah sumber daya yang diperoleh dari luar dan tidak diperlukan adanya komitmen jangka panjang untuk setiap jumlah tertentu sumber daya. Karena biaya sumber daya yang tersedia ketika diperlukan sama dengan biaya sumber daya yang digunakan, maka total biaya akan meningkat ketika kebutuhan sumber daya meningkat. Secara umum kita dapat memperlakukannya sebagai biaya variabel. Contoh: penggunaan bahan baku dan energi. Sumber daya terikat (committed resources) atau sumber daya yang tersedia sebelum penggunaan adalah sumber daya yang diperoleh dengan menggunakan kontrak eksplisit maupun implisit untuk mendapatkan kuantitas tertentu sumber daya, tanpa memperhatikan apakah kuantitas sumber daya tersedia seluruhnya atau tidak, disebut juga. Biaya atas sumber daya ini dapat dikelompokkan menjadi dua: (1) biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan kapasitas aktivitas jangka panjang (committed fixed expenses), contoh: pembelian/penyewaan bangunan dan peralatan, dan (2) biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kapasitas aktivitas jangka pendek (discretionary fixed expenses), contoh: tenaga kerja 3.3 Penilaian Manajerial Penilaian manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku biaya, dan sejauh ini merupakan metode yang paling luas digunakan. Banyak manajer yang menggunakan pengalaman mereka dan observasi terhadap hubungan biaya pada masa lampau untuk menentukan biaya tetap dan variabel. Metode ini memiliki banyak bentuk. Beberapa manajer secara sederhana menentukan biaya aktivitas tertentu ke kategori tetap dan lainnya ke kategori variabel, tidak menghiraukan kemungkinan adanya biaya campuran. Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan



membagi biaya-biaya ini ke dalam komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang merupakan biaya tetap dan variabel, manajer menggunakan pengalamannya untuk menentukan bahwa sejumlah tertentu dari biaya adalah tetap, dan sisanya adalah variabel. Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan mereka untuk menyaring hasil estimasi statistik. Barangkali manajer yang berpengalaman dapat meneliti data dan membuang beberapa titik yang tidak biasa terjadi atau mungkin merevisi hasil estimasi untuk memasukkan perubahan yang diproyeksikan ke dalam struktur biaya atau teknologi. Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan variabel terletak pada kesederhanaannya. Pada situasi dimana manajer memiliki pengetahuan yang mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Akan tetapi apabila manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik, kesalahan akan terjadi. Oleh karena itu, merupakan hal yang penting untuk mempertimbangkan pengalaman manajer, potensi kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan yang terkait.



Metode Pemisahan Biaya Campuran Sementara beberapa biaya dapat secara jelas dan mudah diklasifikasikan sebagai biaya variabel, tetap, atau tetap-bertahap, beberapa biaya lainnya termasuk dalam kategori biaya camputan. Biaya-biaya yang termasuk dalam kategori biaya campuran perlu dipisahkan ke dalam komponen-komponen tetap dan variabel. Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel, yaitu metode tinggi-rendah, metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil. Masing-masing metode menggunakan asumsi hubungan biaya linear.



4.1 Metode Tinggi Rendah Adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter titik potong (intercept)dan kemiringan (slope). Titik tinggi adalah suatu titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah adalah titik dengan tingkat output atau aktivitas yang terendah. Metode tinggi rendah memiliki keunggulan: (1) objektivitas dan (2) dapat mengetahui hubungan biaya dengan cepat hanya berdasarkan dua titik data. Kelemahannya adalah jika dua titik tertinggi atau terendah tersebut merupakan outlier, maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh menjadi tidak representatif. Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit adalah: Misalkan (X1, Y1) adalah titik aktivitas rendah dan (X2, Y2) titik aktivitas tinggi maka persamaan biaya variabel per unit adalah:



V= perubahan biaya/ perubahan aktivitas = (Y2 -Y1)/(X2 -X1) Biaya variabel per unit = (biaya tinggi –biaya rendah)/(aktivitas tinggi –aktivitas rendah) Persamaan untuk penentuan biaya tetap adalah: F= total biaya campuran-biaya variabel = Y2–VX2 = Y1 –VX1 Biaya Tetap = Biaya total titik tinggi –(Biaya variabel per unit x Aktivitas tinggi) atau Biaya Tetap = Biaya total titik rendah –(Biaya variabel per unit x Aktivitas rendah) 4.2 Metode Scatterplot Suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan antara biaya dan tingkat aktivitas dapat terlihat. Plot ini disebut sebagai grafik scatter (scattergraph). Salah satu tujuan dari grafik scatter adalah untuk melihat apakah asumsi hubungan linear wajar atau tidak. Grafik scatter memungkinkan seseorang untuk secara visual menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut. Keunggulan signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara visual. Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis terbaik.



4.3 METODE KUADRAT TERKECIL (LEAST SQUARE) Metode yang menghitung besarnya deviasi dengan pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian menjumlah deviasi kuadrat tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan. Pengkuadratan deviasi ini menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif dan negatif. Karena ukuran kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis, maka semakin kecil ukurannya, semakin baik garisnya. Rumus: Y=a+bX Y = total biaya a = biaya tetap b = biaya variabel



X = tingkat aktivitas (Output)



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



BAB IV DAFTAR PUSTAKA



http://sullyhouse.blogspot.co.id/2010/11/akuntansi-manajemen-perilaku-biaya.html http://dtkisland.blogspot.co.id/2014/04/makalah-akuntansi-manajemen-perilaku.html http://shevalina13.blogspot.co.id/2013/09/perilaku-biaya-aktivitas.html



http://tugasdanbelajar.blogspot.co.id/2013/02/makalah-manajemenakuntansiperilaku.html