Makalah Konsep Dasar Manajemen Pendidikan-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Dosen Pengampu Hayatun Nufus, S.Pd., M.Pd.



Disusun Oleh : Nenny Wahyuni



(180710034)



Deslia Ramanda



(180710035)



Sabrina Aulia Jonny



(180710040)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MELIKUSSALEH 2021



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Manajemen Pendidikan. Makalah ini dibuat sebagai Media untuk menambah wawasan pengetahuan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Penyusunan makalah ini dimaksudkan agar kedepannya kita tidak mengalami kesulitan dalam melakukan perkuliahan mata kuliah Manajemen Pendidikan. Oleh karena itu, saya berharap dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana itu yang dimaksud dengan Manajemen Pendidikan yang meliputi konsep dasar manajemen pendidikan. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, demi penyempurnaan makalah ini kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak. Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih kepada para dosen yang telah membimbing dan mengarahkan kami, serta rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Reuleut, September 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI



Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 1 1.3 Tujuan Masalah .................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3 2.1 Pengertian Manajemen ....................................................................................... 3 2.1.1 Pengertian Manajemen ............................................................................. 3 2.1.2 Pengertian Pendidikan .............................................................................. 3 2.1.3 Pengertian Manajemen Pendidikan .......................................................... 4 2.2 Peran dan Fungsi Manajemen Pendidikan.......................................................... 5 2.2.1 Peran Manajemen Pendidikan .................................................................. 5 2.2.2 Fungsi Manajemen Pendidikan ................................................................ 7 2.3 Ruang Lingkup dan Objek Manajemen Pendidikan ........................................... 8 2.3.1 Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan .................................................. 8 2.3.2 Objek Manajen Pendidikan .................................................................... 10 BAB III PENUTUP ................................................................................................... 12 3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 12 3.2 Saran…………………………………………………………………………..12 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Masalah Tenaga kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan strategis



terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik (guru, dosen, pamong belajar, instruktur, tutor, widyaiswara) dalam masyarakat indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan, atau lebih khusus lagi proses pembelajaran, yang di perankan oleh pendidik yang tidak dapat di gantikan oleh teknologi. Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan sebagai pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya, begitupun tenaga kependidikan untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Maka diperlukan ilmu manajemen pendidikan untuk dapat memenuhi fungsi tersebut. 1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, disusun rumusan



masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian manajemen pendidikan? 2. Bagaimana peran dan fungsi manajemen pendidikan? 3. Bagaimana ruang lingkup dan objek manajemen pendidikan? 1.3



Tujuan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari



makalah sebagai berikut: 1. Memahami pengertian manajemen pendidikan. 2. Mengetahui peran dan fungsi manajemen pendidikan. 1



3. Mengetahui ruang lingkup dan objek manajemen pendidikan.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Pengertian Manajemen



2.1.1



Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa latin dari kata “manus” yang artinya “tangan”



dan “agere” yang berarti “melakukan”. Kata-kata ini digabung menjadi “managere” yang bermakna menangani sesuatu, mengatur, membuat sesuatu menjadi seperti apa yang diinginkan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada (Asmendri 2012). Menurut Terry (1986) manajemen adalah kemampuan mengarahkan dan mencapai hasil yang diinginkan dengan tujuan dari usaha-usaha manusia dan sumber lainnya. Menurut Harsey dan Blanchard (1988) manajemen adalah proses bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan organisasi adalah sebagai aktivitas manajerial. Manajemen dalam artian sempit sebagai penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan tujuan supaya dapat menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali



secara



keseluruhan



dalam



hubungan



satu



sama



lainnya.



Dari



pemikiranpemikiran para ahli tersebut, menurut penulis manajemen merupakan ilmu dan seni dalam mengatur, mengendalikan, mengkomunikasikan dan memanfaatkan semua sumber daya yang ada dalam organisasi dengan memanfaatkan fungsi-fungsi manajemen (Planing, Organizing, Actuating, Controling) agar organisasi dapat mencapai tujuan secara efektif dan efesien. 2.1.2



Pengertian Pendidikan Pendidikan (education) secara semantik berasal dari bahasa yunani



paidagogia yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Pedagogos adalah seorang nelayan atau bujang dalam zaman yunani kuno yang pekerjaannya menjemput dan mengantar anak-anak ke dan dari sekolah. Selain itu, di rumahnya anak tersebut selalu dalam pengawasan dan penjagaan para paedagogos. Istilah ini berasal dari kata paedos yang berarti anak, dan agogos yang berarti saya membimbing atau 3



memimpin. Menurut Langeveld (1971) pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup, cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh ini datangnya dari orang dewasa (orang yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa. Dalam perspektif keindonesiaan, pengertian, fungsi, dan tujuan pendidikan dirumuskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 dan 3 “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2.1.3



Pengertian Manajemen Pendidikan Manajemen pendidikan menurut Purwanto (1970) adalah semua kegiatan



sekolah dari yang meliputi usaha-usaha besar, seperti mengenai perumusan policy, pengarahan usaha-usaha besar, koordinasi, konsultasi, korespondensi, kontrol perlengkapan, dan seterusnya sampai kepada usaha-usaha kecil dan sederhana, seperti menjaga sekolah dan sebagainya. Menurut Usman (2004) manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Nawawi (1983) mengemukakan bahwa manajemen 4



pendidikan adalah ilmu terapan dalam bidang pendidikan yang merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama lembaga pendidikan formal. Dari pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai



tujuan



pendidikan



yang



telah



ditetapkan



sebelumnya,



dengan



memanfaatkan sumber daya yang ada dan menggunakan fungsi-fungi manajemen agar tercapainya tujuan secara efektif dan efisien. 2.2



Peran dan Fungsi Manajemen Pendidikan



2.2.1



Peran Manajemen Pendidikan Dalam proses manajemen terlibat peran yang ditampilkan oleh seorang



manajer, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kegiatan (actuanting), dan pengawasan (controlling). Adapun pengertian manajemen dari sudut perannya adalah proses, kegiatan merencanakan, pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, dan pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sejalan dengan pendapat diatas bahwa peran manajemen sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning) Setiap manajemen harus mempunyai planning atau perencanaan yang jelas, karena dengan perencanaan merupakan proses awal dalam menentukan tujuan manajemen yang akan dicapai. Dalam banyak hal perencanaan memegang peran strategis karena fungsi-fungsi manajemen lainnya tidak dapat berjalan tanpa perencanaan. 2. Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alatalat, bahan-bahan, tugas, tanggung jawab, wewenang dan fasilitas sehingga 5



tercapai suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. Kegiatan (actuanting) Kegiatan adalah tindakan atau aktivitas seluruh komponen manajemen, bekerja menurut tugas masing-masing, alat-alat dan fasilitas dipergunakan menurut fungsi dan kegunakan masing-masing, dan biaya sesuai dengan alokasi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan manajemen. 4. Pengawasan (controlling) Pengawasan atau pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen yang menjamin bahwa kegiatan dapat memeberikan hasil seperti seperti yang diinginkan. Pengawasan diperlukan agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Contoh penerapan manajemen di SD Negeri No. 107415 Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Tahap Pertama: Perencanaan (Planning) yaitu penyusunan rencana melalui musyawarah yang melibatkan semua komponen sekolah (komite sekolah, urusan tatausaha, dan para guru) yang kemudian memberikan kepercayaan kepada tim untuk menyusun dan ditetapkan pada rapat komite sekolah. Tahap



Kedua:



Pengorganisasian



(Organizing)



yaitu



pelaksanaan



pengorganisasian yang ditetapkan sekolah adalah didukung manajemen sekolah yang berusaha membagi tugas kepada bidang dan personil guru serta memberikan delegasi wewenang, melaksanakan kegiatan sesuai program yang disepakati. Tahap Ketiga: Kegiatan (Actuanting) yaitu kegiatan pengawasan yang dilaksanakan kepala sekolah sebagai proses pemantauan pada kesiapan guru mempersiapakan silabus dan RPP di awal semester, tingkat kehadiran guru dan pegawai datang ke sekolah, memantau pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, kebersihan WC dan lingkungan sekolah dengan maksud agar semua pekerjaan



6



yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Tahap Keempat: Tahap Pengawasan (Controlling) yaitu proses evaluasi dilaksanakan melalui kegiatan sistem evaluasi terhadap pelaksanaan prorgam yang telah direncanakan sebelumnya dengan cara membuat laporan, dan supervisi kepala sekolah ke dalam kelas-kelas yang sedang melaksanakan remedial dan pengayaan. 2.2.2



Fungsi Manajemen Pendidikan Fungsi manajemen pendidikan erat sekali dengan fungsi pendidikan secara



umum, karena manajemen pendidikan pada hakekatnya merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Apabila dikaitkan dengan pengertian manajemen pendidikan pada hakekatnya merupakan alat mencapai tujuan. Adapun fungsi pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkannya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Fungsi pokok manajemen pendidikan adalah untuk memperoleh cara, tehnik, metode yang sebaik-baiknya dilakukan, sehingga sumber-sumber yang sangat terbatas seperti tenaga, dana, fasilitas, material maupun spiritual guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Fungsi ini ditentukan berdasarkan penataan dan pengkajian terhadap situasi dan kondisi organisasi, seperti kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman. Secara rinci fungsi manajemen pendidikan antara lain: a. Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. b. Menciptakan peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.



7



c. Mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. d. Membekali tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan e. Mengatasi masalah mutu pendidikan. 2.3



Ruang Lingkup dan Objek Manajemen Pendidikan



2.3.1



Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan Menurut Fattah (2012) manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat



untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengolahan bidang-bidang pendidikan. Bidang garapan manajemen pendidikan meliputi semua kegiatan yang menjadi saran penunjang proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Menurut Baharuddin (2010) ruang lingkup manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut. 1. Manajemen Kurikulum Manajemen kurikulum merupakan sistem pengelolaan atau penataan terhadap kurikulum secara kooperatif, komperhensif, sistemik dan sistematik yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum atau tujuan pendidikan. 2. Manajemen Personalia Manajemen personalia adalah serangkaian proses kerja sama mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam bidang personalia dengan mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien sehingga semua personil sekolah menyumbang secara optimal bagi pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. 3. Manajemen Peserta Didik Manajemen peserta didik merupakan upaya penataan peserta didik mulai dari masuk sampai dengan mereka lulus sekolah, dengan cara memberikan layanan sebaik mungkin pada peserta didik (Baharuddin, 2010). Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan 8



tersebut menunjang proses pembelajaran sehingga dapat berjalan lancar, tertib dan teratur serta dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan yang ditetapkan. 4. Manajemen Sarana dan Prasarana Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan bagaimana mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan efektif dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 5. Manajemen Keuangan/Pembiayaan Manajemen



keuangan/pembiayaan



adalah



serangkaian



kegiatan



perencanaan,melaksanakan dan mengavaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah. Pengelolaan keuangan yang baik dalam lembaga akan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. 6. Manajemen Administrasi Administrasi dalam perspektif manajemen dipandang mempunyai peran penting sebagai “prevoyange” atau kemampuan melihat masa depan. Hal ini berarti administrasi dinilai mampu melihat keadaan masa yang akan datang dan mempunyai kesiapan untuk menghadapinya. Wujud dari hubungan administrasi dengan manajemen pendidikan tampak pada aktivitas kepala sekolah sebagai pembuat keputusan dan penanggung jawab penuh atas keputusan/kebijakan yang dibuatnya. 7. Manajemen Humas Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan policy dan prosedur instansi atau organisasi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat. 8. Manajemen Layanan Khusus Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh pihak sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam 9



melaksanakan proses belajar. Jenis layanan khusus di lembaga pendidikan terdiri atas a) perpustakaan sekolah; b) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS); c) Kafetaria/Warung/Kantin; d) Tempat Ibadah/Masjid; dan e) Unit Keamanan Sekolah (security). 2.3.2



Objek Manajen Pendidikan



1. Man (Sumber Daya Manusia) Man atau disebut juga manusia adalah salah satu unsur terpenting yang perlu dikelola dalam manajemen pendidikan, pengelolaan yang biasa dilakukan misalnya dengan mengorganisasikan manusia dengan melihat apa yang menjadi keahlian orang tersebut. 2. Money (Fisik dan Materi Sumber Daya) Money atau uang dimaksudkan untuk dapat mengelola pemdanaan atau pembiayaan secara efisien sehingga tidak terjadi pemborosan dalam suatu lembaga pendidikan. 3. Materials (Sumber Daya Ide) Materials atau yang disebut dengan bahan materi merupakan salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam manajemen pendidikan, melalui pengelolaan material maka bisa terbentuk kurikulum yang berisi panduan dasar untuk mentranfer ilmu dari guru ke siswa. 4. Method (Cara) Pengelolaan metode juga harus dapat dilakukan dengan baik, metode yang digunakan untuk bisa mengajar guru di sekolah satu dengan guru di sekolah lain tidak sama karena tergantung pada kesiapan siswa yang diajar. 5. Machines (Teknologi) Pengelolaan mesin ini bertujuan untuk dapat mengelola suatu mesin yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar supaya dapat digunakan sebaik mungkin dan tidak cepat mengalami kerusakan, untuk orang yang



10



mengelola mesin biasanya juga harus orang yang benar-benar tau cara merawat mesin tersebut dengan baik. 6. Market (Masyarakat) Market atau pasar adalah salah satu kunci yang untuk menentukan sekolah atau lembaga pendidikan tersebut menjadi lembaga pendidikan yang besar atau kecil, pasar yang dimaksud adalah masyarakat secara luas, sasaran yang dituju adalah sekelompok masyarakat yang berniat menyekolahkan putra putri mereka. 7. Minutes (Waktu) Minutes atau juga waktu diperlukan untuk dapat dikelola dengan baik karena waktu belajar peserta didik di sekolah sangat terbatas, sehingga perlu pengelolaan yang baik supaya waktu belajar mengajar menjadi lebih efisien.



11



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada makalah diatas, penulis



menyimpulkan bahwa: 1. Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan menggunakan fungsi-fungi manajemen agar tercapainya tujuan secara efektif dan efisien. 2. Dalam proses manajemen terlibat peran dan fungsi yang ditampilkan oleh seorang manajer, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kegiatan (actuanting), dan pengawasan (controlling). 3. Ruang lingkup manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengolahan bidang-bidang pendidikan. 4. Objek manajemen pendidikan meliputi; man, money, materials, method, mechines, market, dan minutes. 3.2



Saran Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada makalah diatas, penulis



memiliki beberapa saran diantaranya: 1. Seluruh stakeholder yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap sistem dan proses pendidikan di Indonesia



seharusnya mengetahui dan memahami



seutuhnya tentang manajemen pendidikan mengingat pentingnya manajemen pendidikan dalam keberhasilan pendidikan 2. Manajemen pendidikan di masa depan hendaknya dilakukan dengan melakukan usaha bersama secara kolektif, efektif dan efisien serta melakukan manajemen 12



kurikulum dengan baik dan benar, sehingga tujuan dan cita-cita pendidikan bisa terwujud.



13



DAFTAR PUSTAKA Arikuntoi, Suharsimi dan Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. Kristiawan Muhammad. 2017. Manajemen Pendidikan. Bengkulu: Deepublish. Syamsuddin. (2017). Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Idaarah, 1(1): 67-68. Ukas Maman. 2004. Manajemen, Konsep, Prinsip dan Aplikasi. Bandung: Agnini.



14